Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 3 ADPU4130

(ILMU ADMINISTRASI NEGARA)

NIM : 043664984

NAMA : ZALIPAH MAHARANI

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

UPBJJ UT SAMARINDA

TAHUN AJARAN 2021.2


Tugas Tutorial 3
Jawabpertanyaan di bawahinidenganmenggunakankonsepdanteori yang tepat!

1. Cobalah Anda bandingkan Teori Administrasi Publik dari pendapat Stephen P. Robbins dan
Stephen Bailey! (Skor 30)
2. Apakah yang dimaksud dengan evaluasi kebijakan publik? Kemukakan contoh kasus
evaluasi kebijakan publik yang pernah Anda temukan atau Anda dapatkan dari internet!
(Skor 40)
3. Apakah yang dimaksud ekologi dalam administrasi negara, dan apakah ekologi tersebut
mempengaruhi system administrasi negara yang ada di suatu negara? Jelaskan! (Skor 30).
Jawaban:

1. Teori admnistrasi menurut Stephen K. Bailey sebagai berikut:


 Teori Deskriptif Eksplanatif
Teori deskriptif-eksplanatif memberikan penjelasan secara abstrak realitas administrasi
negara baik dalam bentuk konsep, proposisi, atau hukum (dalil). Misalnya, konsep hirarki
dari organisasi formal. Konsep ini menjelaskan ciri umum dari organisasi formal yaitu
adanya penjenjangan dalam struktur organisasi.
 Teori Normatif
Teori normatif bertujuan menjelaskan situasi administrasi masa mendatang secara
prospektif. Termasuk dalam teori ini adalah pernyataan atau penjelasan-penjelasan yang
bersifat utopia yaitu suatu cita-cita yang sangat idealistis. Teori normatif juga dapat
dikembangkan dengan merumuskan kriteria-kriteria normatif yang lebih spesifik seperti
efisiensi, efektivitas, responsivitas, akutabilitas, demokrasi, dan sebagainya. Teori
normatif memberikan rekomendasi ke arah mana suatu realitas harus dikembangkan atau
perlu dirubah dengan menawarkan kriteria-kriteria normatif tertentu
 Teori Asumtif
Teori asumtif menekankan pada prakondisi atau anggapan adanya suatu realitas sosial
dibalik teori atau proposisi yang hendak dibangun. Menurut Bailey teori administrasi
lemah dalam menyatakan asumsi-asumsi dasar tentang sifat manusia dan institusi. Tanpa
asumsi yang jelas membuat teori menjadi utopis atau ahistoris karena tidak jelas dasar
berpijaknya.
 Teori Instrumental
Teori instrumental merupakan tindak lanjut dari proposisi “jika – karena”. Misalnya :
Jika sistem administrasi berlangsung secara begini dan begitu, karena ini dan itu atau jika
desentralisasi dapat meningkatkan efektivitas birokrasi, maka strategi, tehnik, alat apa
yang dikembangkan untuk menunjangnya.

Menurut Stephen P. Robbins, teori administrasi meliputi :

 Teori Hubungan Manusia.


Teori ini dirintis oleh Elton Mayo. Pengembangan Teori Mayo didasarkan pada
penemuannya selama memimpin proyek. Mayo bermaksud menguji hubungan antara
produktivitas dengan lingkungan fisik. Mayo menangkap bahwa norma-norma sosial,
justru merupakan faktor kunci dalam perilaku kerja individual. Karenanya, rangsangan
kenaikan upah tiak memacu pekerja untuk bekerja lebih produktif.
 Teori Pengambilan Keputusan.
Dalam pengambilan keputusan para pemikir menyarankan dipergunakannya statistik,
model optimasi, model informasi, dan simulasi. Di samping itu dapat juga dimanfaatkan
pengetahuan-pengetahuan yang berasal dari linear programming, critical path scheduling,
inventory models, site location models, serta berbagai bentuk resource allocation models.
 Teori Perilaku.
Teori ini bermaksud untuk menintegrasikan semua pengetahuan mengenai anggota
organisasi, struktur dan prosesnya. Toeri ini memahami pentingnya faktor perilaku
manusia sebagai alat utama untuk mencapai tujuan.
 Teori Sistem.
Dalam teori ini, organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang menampilkan
karakteristiknya sebagai penerima masukan, pengolah dan pengahasil.
 Teori Kontigensi.
Pada awalnya teori ini dipergunakan pada pengembangan orangnisasi yang dirancang
secara optimal dapat mengadaptasi teknologi dan lingkungan. Teori kontigensia diangkat
untuk mencari beberapa karakteristik umum yang melekat pada situasi khusus.

Perbandingan dari ke Teori Administrasi Publik menurut Stephen P. Robbins dan Stephen
Bailey yaitu :

a. Teori Hubungan Masyarakat (menurut Stephen P. Robbins memiliki persamaan


dengan Teori Deskriptif (menurut Stephen Bailey) dimana pembahasannya mengenai
berbagai hubungan dengan lingkungan kerjanya.
b. Stephen P. Robbins menuebut istilah Teori Pengambil Keputusan sedangkan Stephen
Bailey menyebutnya dengan Teori Normatif yaitu alternative keputusan yang
seharusnya diambil oleh penyelenggara administrasi public.

2. Evaluasi kebijakan bertujuan untuk mengukur efektivitas dan dampak kebijakan. Dalam
melakukan evaluasi kebijakan, alat-alat yang dapat dipergunakan antara lain: performance
budgeting (anggaran yang disusun berdasarkan kegiatan), program budgeting (anggran yang
disusun berdasarkan program) dan PPBS. Dalam bulan agustus 1972, kantor akuntan negara
amerika serikat menyatakan bahwa fungsi pemeriksaan pemerintah termasuk juga untuk
melakukan performance auditing (pemeriksaan kinerja). Tipe pemeriksaan ini. Pertama kali
diperkenalkan di michigan, amerika serikat, tahun 1963. Performance auditing merupakan
pedoman bagi para pemeriksaan (auditor) dalam menilai efisiensi dan efektivitas
administrator dalam implementasi program dan kebijakan pemerintah. Fungsi ini diambil
dari bidang pemeriksaan keuangan, yang pusat perhatiannya diletakkan pada legalitas
pengeluaran dan kejujuran bendaharawan.

Contoh kasus:

Evaluasi Kebijakan Program Pemberian Dana Bantuan Operasional


Sekolah (Studi Kasus pada Sekolah Dasar di Kabupaten Mamuju Utara)

Berbagai kendala dalam program pemberian dana BOS di Kabupaten Mamuju Utara.
Penelitian ini bertujuanuntuk mengumpulkan informasi yang terkait dengan hasil evaluasi
pelaksanaan dari program pemberiandana bantuan operasional sekolah (BOS ) pada Sekolah
Dasar di Kabupaten Mamuju Utara, denganmelihat atau mengukur evaluasinya
menggunakan Kriteria evaluasi seperti efektifitas, kecukupan, perataan,responsivitas dan
ketepatan. Penelitian ini menggunakan Metode atau pendekatan kualitatif dengan
desainpenelitian studi kasus, adapun yang menjadi kasus dalam penelitian ini yaitu kasus
yang menjadi rumusanmasalah peneliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
observasi (pengamatan) langsung dilapangan,wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Penentuan informan dilakukan secara Purposive, dengan melihat kesesuaian antara calon
informan dengan informasi yang dibutuhkan. Data dianalisis dengan reduksi data, penyajian
data, dan menarik kesimpulan. Penelitian ini menujukkan bahwa dari hasil evaluasiprogram
pemberian dana bantuan operasional sekolah pada sekolah dasar di Kabupaten Mamuju
menunjukkanbahwa program ini sudah dijalankan dengan cukup baik dan dapat dilanjutkan,
namun begitu masihada catatan yang menjadi kekurangan dan kelemahan dalam program ini
sehingga diperlukan kajian ulang untuk keberhasilan dan kemaksimalan dari tujuan program
dana BOS itu sendiri.      

Sumber : https://journal.unhas.ac.id/index.php/jakpp/article/view/1521

3. Studi ekologi dalam administrasi publik merupakan usaha untuk menjelaskan hubungan
timbal balik antara administrasi publik dengan lingkungannya. Secara praktis, kata ferrel
heady, studi ekologi meletakkan birokrasi sebagai inti dari sistem sosial. Lungkungan
birokrasi terdiri dari beberapa lapisan yang melingkarinya. Lapisan paling luar adalah sistem
sosial. Lapisan yang ditengah adalah sistem ekonomi atau aspek ekonomi dari sistem sosial.
Sedang lapisan yang paling dalam adalah sistem politik yang meliput subsistem administrasi
, dengan birokrasi sebagai inti atau pusatnya.
Menurut riggs telah terhadap negara-negara yang sedang berkembang sebaiknya
menggunakan pendekatan ekologi karena pendekatan ekologi mampu menjelaskan
hubungan interaktif antara sistem administrasi dengan lingkungannya. Dinegara-negara yang
proses pemisahan kekuasaaan , specialisasi dan otonomi belum menyentuh administrasi,
mustahil memperbincangkan administrasi tanpa memperhatikan konteks sosialnya.
Implementasi dan praktek dai efisiensi yang berbeda antarnegara menunjukkan kuatnnya
pengaruh sistem sosial terhadap praktek efisiensi. Di negara-negara yang berkembang,
administrasi hanya dapat dipahami jika kkita, melihatnya sebagai lembaga yang tidak
tepisahlan dari totalitas sistem, yang menjadi tempat hidupnya. Kesadaran inilah yang
membantu kita untuk memahami interaksi anatra politik dan administrasi secara ekologis,
sehingga kita mengerti hubungan antara faktor-faktor non administrasi dengan administrasi.

Sumber : BMP ADPU4130

Anda mungkin juga menyukai