Anda di halaman 1dari 4

Izin menjawab pertanyaan diskusi sesi 6 di atas yang diberikan oleh Bapak Deni Fauzi

Ramdani selaku tutor mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara yang membahas
tentang Birokrasi.

1. Silakan Anda kaji dan pahami terlebih dahulu Teori Administrasi Publik di
dalam BMP ADPU 4130, Edisi 2, menurut 3 pendapat para ahli yaitu William
L. Morrow, Stephen K. Bailey, dan Stephen P. Robbins, selanjutnya
diskusikan persamaan dan perbedaan dari pendapat ketiganya!

Jawaban :

Menurut William L. Marrow, ada 5 aspek teori administrasi publik, yaitu sebagai
berikut :

 Teori deskriptif adalah teori yang menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi
dalam organisasi dan membuat asumsi tentang faktor-faktor yang
meningkatkan perilaku setiap orang.
 Teori preskriptif adalah teori yang menjelaskan perubahan arah kebijakan
publik dengan menggunakan pengalaman dari keahlian birokrasi. Teori ini
berfokus pada pembaharuan, koreksi, dan proses pemerintahannya.
 Teori normatif, pada dasarnya teori mempertanyakan peran birokrasi. Apakah
peran biokrasi terlihat atau dianggap penting dalam pengembangan kebijakan
dan pembangunan politik, atau apakah peran birokrasi hendaknya diperkuat,
diperluas atau dibatasi.
 Teori asumtif adalah teori yang memusatkan perhatiannya pada upaya
perbaikan praktik administrasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, teori asumtif
berupaya memahami sifat manusia seperti yang terjadi dalam lingkungan
birokrasi.
 Teori instrumental adalah teori yang bertujuan untuk merancang cara
meningkatkan strategi manajemen sehingga tujuan kebijakan dapat lebih
realistis. Teori ini menekankan pada alat, teknik, dan metode untuk
mengimplementasikan nilai-nilai yang diberikan.

Menurut Stephen K. Bailey, ada 4 teori yang digunakan olehnya, yaitu :

 Teori deskriptif eksplanatori, memberikan penjelasan abstrak tentang realitas


keadministrasian, baik itu dalam bentuk konsep, proposisi, atau hukum. Teori ini
pada dasarnya menjawab dua pertanyaan dasar: apa dan mengapa (apa
berkaitan dengan apa). Pertanyaan mana: Meminta jawaban deskriptif untuk
menjelaskan konsep tertentu secara abstrak. Contoh: hierarki organisasi formal,
konflik peran, dll. Alasan atau pertanyaan tentang apa yang memerlukan
jawaban deskriptif atau diagnostik mengenai hubungan antara konsep abstrak
tertentu dan konsep abstrak lainnya. Misalnya, konflik peran berkaitan dengan
apakah aktivitas tersebut bersifat departemen atau koordinasi. Kegiatan yang
dilakukan oleh satu departemen lebih cenderung mengarah pada konflik peran
daripada yang dilakukan secara terkoordinasi.
 Teori normatif bertujuan untuk menjelaskan secara positif situasi administrasi
masa depan. Teori ini berisi pernyataan atau penjelasan yang bersifat utopis
atau idealis.
 Teori asumtif menekankan pada prasyarat atau asumsi suatu realitas sosial di
balik teori atau pernyataan yang akan dibangun. Menurut Bailey, teori
administrasi lemah dalam merumuskan asumsi dasar tentang sifat dan institusi
manusia. Tanpa asumsi yang jelas, teori menjadi utopis atau ahistoris karena
landasannya tidak jelas.
 Teori instrumental. Pertanyaan utama yang dijawab dalam teori ini adalah
“bagaimana” dan “kapan”. Teori instrumental merupakan kelanjutan dari
proposisi "jika - kemudian". Contoh: Jika sistem administrasi bekerja seperti ini,
begini dan begitu, atau jika desentralisasi dapat meningkatkan efektivitas
birokrasi, maka strategi, teknik, atau alat apa yang dikembangkan untuk
mendukungnya. Teori ini juga lebih menekankan pada teknik kuantitatif.

Menurut Stephen P. Robbins, ada 5 teori administrasi publik, yaitu sebagai berikut :

 Teori hubungan manusia. Teori ini dikembangkan oleh Elton Mayo.


Pengembangan teori Mayo didasarkan pada temuannya saat memimpin proyek.
Mayo ingin mengeksplorasi hubungan antara produktivitas dan lingkungan fisik.
Mayo melihat bahwa norma sosial sebenarnya merupakan bagian penting dari
perilaku kerja individu. Oleh karena itu, insentif kenaikan upah tidak mendorong
karyawan untuk lebih produktif.
 Teori pengambilan keputusan. Ketika membuat keputusan, pemikir mengusulkan
penggunaan statistik, model optimasi, model informasi dan simulasi. Selain itu,
dapat pula memanfaatkan wawasan dari pemrograman linier, perencanaan jalur
kritis, model inventaris, model lokasi, dan berbagai bentuk model alokasi sumber
daya tersedia.
 Teori perilaku. Teori ini bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai pengetahuan
tentang anggota organisasi, struktur, maupun proses mereka. Teori ini
memahami betapa pentingnya faktor perilaku manusia yang mendorong untuk
mencapai tujuan.
 Teori sistem. Dalam teori ini, organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang
mencerminkan karakteristiknya sebagai penerima berbagai masukan, pengolah
dan penghasil.
 Teori kontingensi. Awalnya digunakan dalam pengembangan organisasi yang
dirancang secara optimal yang dapat beradaptasi dengan teknologi dan
lingkungan. Teori kontingensi digunakan untuk menemukan beberapa
karakteristik umum yang melekat pada situasi tertentu.

Persamaan dari pendapat ketiga ahli di atas mengenai teori administrasi publik
adalah masing-masing teori yang dikemukakan oleh 3 ahli tersebut bertujuan untuk
memperbaiki proses pemerintahan (administrasi publik) dan untuk menggali isi teori
secara umum serta memahami apa yang dituju oleh hal-hal yang berkaitan dengan
pengembangan adminitrasi publik dalam rangka mencapai tujuan dari sebuah
organisasi.

Sedangkan perbedaan dari ketiga pendapat ahli di atas adalah teori administrasi
publik yang dikemukakan oleh William L. Morrow lebih menekankan pada sistem
evaluasi guna meningkatkan stabilitas dari suatu organisasi, Stephen P. Robbin
berfokus pada apa yang terjadi pada saat itu, sedangkan Stephen Balley lebih
menekankan pada teknik analisis masa depan.

2. Setelah Anda membaca mengenai Kebijakan Proses Publik pada modul 8


BMP ADPU 4130 PIAN, Edisi 2,  Diskusikan tahap mana yang paling penting
dari proses kebijakan publik, apakah proses perumusan, implementasi,
atau evaluasi? ataukah ketiganya?

Jawaban :

Proses utama kebijakan pemerintah ada tiga (perumusan, implementasi dan


evaluasi), karena ketiga proses ini merupakan proses yang saling melengkapi dan
tidak dapat dipisahkan dari proses kebijakan pemerintah karena pasti ada proses
implementasi setelah proses perumusan dan setelah implementasi, harus ada
proses evaluasi (penilaian) apakah proses kebijakan publik sudah baik dalam
perumusan dan implementasinya. Jadi, ketiga tahapan dari kebijakan publik di atas
semuanya penting karena memiliki porsi masing-masing dalam pelaksanaan
kebijakan publik. Jika ketiganya dilaksanakan secara runtut dan sistematis, maka
tujuan yang telah dirancang sebelumnya dapat tercapai dengan baik.

Sumber :

BMP APDU4130, Edisi 2. Modul 7 (Jenis-jenis Teori Administrasi Publik), hal 7.11 –
7.23, Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

BMP APDU4130, Edisi 2. Modul 8 (Kebijakan Publik dan Akuntabilitas Administrasi), hal
8.23 – 8.30, Tangerang Selatan : Universitas Terbuka
Demikian jawaban saya terkait soal diskusi di atas. Apabila masih terdapat kekurangan
dan kesalahan dalam tulisan saya, makaa koreksi dari tutor akan sangat membantu
penulis dalam penunjang pemahaman menjadi lebih baik ke depannya terkhusus materi
pada diskusi sesi 6 ini. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai