Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

1.Jelaskan apa yang dimaksud dengan multikulturalisme dalam era Globalisasi! Berikan contoh
konkret!

Menurut H.A.R. Tilaar, mullikulturalisme pada masa modern, terutama dalam era globalisasi,
berbeda dengan multikulturalisme pada masa lalu. Multikulturalisme modern di dalam era
globalisasi bersifat terbuka dan melihat ke luar.Multikulturalisme tidak hanya berarti beragamnya
kelompok etnis dalam sebuah negara, tetapi juga seluruh kelompok etnis yang beragam di luar
batas-batas negara, termasuk di dalamnya perkembangan agama, isu jender, dan kesadaran kaum
marjinal.

Bagaimana seseorang dapat memiliki kesadaran multikultur adalah hasil dari perkembangan pribadi
seseorang yang bangga terhadap budayanya, namun dapat menghargai budaya lain dalam ikatan
komunitas yang lebih luas. Kesadaran multikultural berarti seseorang mempunyai kesadaran serta
kehanggaan memiliki dan mengembangkan budaya komunitasnya sendiri, namun demikian dia akan
hidup berdampingan secara damai, bahkan saling bekerja sama dan saling menghormati.Untuk itu
pentingnya pendidikan multikultural guna membangun manusia yang dapat mengakui adanya
perbedaan, persamaan hak, dan keadilan sosial terutama di era globalisasi.

Contohnya Seperti berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga masyarakat lebih bisa
mengetahui informasi yang ada di Indonesia dan di dunia dan ilmu pengetahuan masayarakat lebih
luas lagi, pola pikir masyarakat menjadi modern dan lebih berkembang, dapat memperkaya
keberagaman budaya Indonesia bila di manfaatkan dengan baik, contoh lain yang kita bisa lihat
adalah kita bisa mempelajari dan mengetahui bahasa asing lewat lagu-lagu dari negara lain.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stereotipe, berikan contohnya!

Stereotipe menurut wikipedia adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi
terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan.

Stereotipe adalah penilaian yang tidak seimbang terhadap suatu kelompok masyarakat. Penilaian itu
terjadi karena kecenderungan untuk menggeneralisasi tanpa diferensiasi. De Jonge dalam
Sindhunata (2000) mengatakan bahwa bukan rasio melainkan perasaan dan emosilah yang
menentukan yang menentukan stereotip. Barker (2004:415) mendefiniskan stereotipe sebagai
representasi terang- terangan namun sederhana yang mereduksi orang menjadi serangkaian ciri
karakter yang dibesar-besarkan, dan biasanya bersifat negatif. Suatu representasi yang memaknai
orang lain melalui operasi kekuasaan.

Contohnya :

1.Banyak orang menilai bahwa wanita sunda sangat matrealistis dan tidak mau hidup susah

2.Orang madura dianggap mempunyai watak yang kasar dan tidak baik
3.Banyak orang menganggap bahwa wanita itu lemah

4. Orang yang bertato seringkali dihubungkan dengan premanisme atau orang yang terlibat dengan
kejahatan.

5.Wanita yang belum menikah diusia 30 tahun dikatakan perawan tua atau tidak laku.

3. Jelaskan arti kesetaraan menurut Bikhu Parekh, berikan contohnya?

Kesetaraan menurut Bikhu Parekh, yaitu sebagai makhluk kultural. Manusia memiliki beberapa
kemampuan dan kebutuhan yang sama, tetapi perbedaan kultural yang dimiliki. membentuk dan
menyusun kentampuan dan kebuiuhan seliap manusia secara berbeda dan bahkan. dapat membuat
kemampuan dan kebutuhan baru yang berbeda.

Manusia juga memiliki identitas bersama yang dimediasi oleh budaya. Manusia adalah makhluk yang
sama, tetapi juga berbeda. Oleh karena itu, manusia harus diperlakukan setara karena dua
karakteristik sebagai makhluk sama dan sebagai makhluk yang berbeda.Maka kesetaraan bukan
berarti keseragaman perlakuan, telapi lebih kepada interaksi antara keseragaman dan perbedaan.

Contohnya : Saya ambil contoh Jakarta merupakan tempat berkumpulnya semua orang dari
berbagai suku di Indonesia baik dari suku Jawa Sunda Batak dll. Namun memiliki toleransi cukup
baik. Dan jakarta memiliki warga yang latar belakang berbeda-beda, gender, kelas sosial, agama, ras,
budaya, dan bahasa yang beragam juga namun bisa hidp berdampingan secara rukun dan
damai,bukan hanya itu Jakarta juga dikenal dengan kota perantau karena banyak orang dari luar
jakarta yang bekerja dijakarta

Sumber :

https://www.kompasiana.com/dodi70053/5bfbdd62aeebe134460db473/pengaruh-budaya-barat-di-
indonesia

http://news.upmk.ac.id/home/post/pengaruh.kebudayaan.barat.di.indonesia.html

https://duduksamarata.blogspot.com/2020/08/multikulturalisme-dalam-era-globalisasi.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Stereotipe

https://www.linovhr.com/stereotip/

Anda mungkin juga menyukai