Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan multikulturalisme dalam era Globalisasi! Berikan contoh konkret!

Menurut H.A.R. Tilaar,multikuturalisme pada masa present day, terutama dalam period
globalisasi, berbeda dengan kukturalisme pada masa lalu. Multikulturalisme present day di
dalam period globalisasi bersifat terbuka dan melihat keluar. Multikulturalisme tidak hanya
beragamnya kelompok etnis yang diluar batas negara, termasuk perkembangan agama, isu
gender.

Bagaimana seseorang dapat memiliki kesadaran multikultur adalah hasil dari perkembangan
pribadi seseorang yang bangga terhadap budayanya, namun dapat menghargai budaya lain dalam
Ikatan komunitas yang lebih luas. Kesadaran multikultural berarti seseorang mempunyai
kesadaran serta kehanggaan memiliki dan mengembangkan budaya komunitasnya sendiri, namun
demikian dia akan hidup berdampingan secara damai, bahkan saling bekerja sama dan saling
menghormati. Untuk itu pentingnya pendidikan multikultural guna membangun manusia yang
dapat mengakui adanya perbedaan, persamaan hak, dan keadilan sosial terutama di period
globalisasi.

Contohnya adalah masyarakat bali yang sangat menerima perbedaan kebudayaan serta
keberagaman lain yang sangat berbeda dari kebudayaan mereka miliki

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stereotipe, berikan contohnya!

Stereotipe adalah penilaian jelek/buruk terhadap kelompok masyarakat.. Penilaian itu terjadi
karena kecenderungan untuk menggeneralisasi tanpa diferensiasi. De Jonge dalam Sindhunata
(2000) mengatakan bahwa bukan rasio melainkan perasaan dan emosilah yang menentukan yang
menentukan stereotip. Barker (2004:415) mendefiniskan stereotipe sebagai representasi terang-
terangan namun sederhana yang mereduksi orang menjadi serangkaian ciri karakter yang
dibesar-besarkan, dan biasanya bersifat negatif. Suatu representasi yang memaknai orang lain
melalui operasi kekuasaan.

Contoh Stereotipe adalah orang yang bersuku Batak dinilai sebagai orang yang kasar karena
nada bicaranya yang tinggi sering dikira teriak.

3. Jelaskan arti kesetaraan menurut Bikhu Parekh, berikan contohnya?


Kesetaraan menurut Bikhu Parekh, yaltu sebagai makhluk kultural. Manusia memiliki
beberapa kemampuan dan kebutuhan yang sama, tetapi perbedaan kultural yang dimiliki.
membentuk dan menyusun kentampuan dan kebuluhan seliap manusia secara berbeda dan
bahkan, dapat membuat kemampuan dan kebutuhan baru yang berbeda. Manusia juga memiliki
identitas bersama yang dimediasi oleh budaya. Manusia adalah makhluk yang sama, tetapi juga
berbeda. Oleh karena itu, manusia harus diperlakukan setara karena dua karakteristik sebagai
makhluk sama dan sebagai makhluk yang berbeda. Maka kesetaraan bukan berarti keseragaman
perlakuan, telapi lebih kepada inieraksi antara keseragaman dan perbedaan.

Contoh dalam kasus di mas, berani sang master lidak perlu mengambil kebijakan untuk
memberikun hari libur yong St Nick kepada selurult sisssa dan shtwi tanya mehlutt kepentingan
dan kebutultan dari masing-nasnig custom budaya yang berbeda

Sumber Referensi

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Hertati Suandi, Daisy Indira Yasmine, Dyatika Widya P., Mira
Indiwara, Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2016 Oalamuna, Vol. 10, No. 2, Juli-
Desember 2018

Murdianto Stereotipe. Prasangka dan Resistensnya Jurnal Pendidikan Sosial 10 (1) (2018): 77-
90. Pendidikan Berbasis Multikultural dalam Pelestarian Kebudayaan Lokal Nusantara di Era
Globalisasi,

A. Suradi, Fakultas Tarbiyah dan Tadris, Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai