Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

Julian aldo
Jurusan Ilmu Hukum
04045039833
Mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan multikulturalisme dalam era Globalisasi!


Berikan contoh konkret!

Jawab :Menurut H.A.R. Tilaar, multikulturalisme pada masa modern, terutama


dalam era globalisasi, berbeda dengan multikulturalisme pada masa lalu.
Multikulturalisme modern di di dalam era globalisasi bersifat terbuka dan melihat ke
luar. Multikulturalisme tidak hanya berarti beragamnya kelompok etnis dalam sebuah
negara, tetapi juga seluruh kelompok etnis yang beragam di luar batas-batas
negara, termasuk di dalamnya perkembangan agama, isu jender, dan kesadaran
kaum marjinal.
Contohnnya : Budaya musik DJ, yang berasal dari negara asing atau negara
lain, yang masuk negara indonesia, sehingga masuk di indonesia, maka
orang indonesia ada yang mengikutinya. Maka musik DJ di indonesia ada dan
berkembang.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stereotipe, berikan contohnya!

Jawab :Stereotipe adalah suatu citra yang dilekatkan pada suatu kelompok
tertentu yang belum tentu benar. De Jonge dalam Sindhunata (2000) mengatakan
bahwa bukan rasio melainkan perasaan dan emosilah yang menentukan yang
menentukan stereotip. Barker (2004:415) mendefiniskan stereotipe sebagai
representasi terang- terangan namun sederhana yang mereduksi orang menjadi
serangkaian ciri karakter yang dibesar-besarkan, dan biasanya bersifat negatif.
Suatu representasi yang memaknai orang lain melalui operasi kekuasaan.

Contoh :
- Stereotipe orang Sumatera sangat dikenal dengan suaranya yang sangat
kencang saat berbicara

- Orang Tionghoa cenderung kaya dan banyak uang

- Stereotipe Perempuan dianggap lemah dan harus selalu dilindung

3. Jelaskan arti kesetaraan menurut Bikhu Parekh, berikan contohnya?

Jawab :Kesetaraan menurut Bikhu Parekh, yaitu sebagai makhluk


kultural. Manusia memiliki beberapa kemampuan dan kebutuhan yang sama,
tetapi perbedaan kultural yang dimiliki. membentuk dan menyusun
kentampuan dan kebuiuhan seliap manusia secara berbeda dan bahkan.
dapat membuat kemampuan dan kebutuhan baru yang berbeda.

Manusia juga memiliki identitas bersama yang dimediasi oleh budaya.


Manusia adalah makhluk yang sama, tetapi juga berbeda. Olch karena itu,
manusia harus diperlakukan setara karena dua karakteristik sebagai makhluk
sama dan sebagai makhluk yang berbeda.

Maka kesetaraan bukan berarti keseragaman perlakuan, telapi lebih kepada


inieraksi antara keseragaman dan perbedaan.

Contoh :

masyarakat yogya termasuk masyarakat multikultural, pada masyarakat


yogya terdiri dari banyak suku. Seperti suku, tionghoa, batak, minangkabau,
daya, bali, flores, papua. Walaupun mayoritas suku jawa, namun memiliki
toleransi yang tinggi. Dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda,
gender, kelas sosial, agama, ras, budaya, dan bahasa yang beragam juga di
yogyakarta. Dan disebut kota pelajar, karena banyak pendatang dari luar
yogya dan jawa untuk melakukan kuliah di yogyakarta. Dengan itulah
masyarakat yogya bisa disebut masyarakat Multikulturalisme dan sesuai
dengan kesetaraan menurut Bhikhu Parekh.
Sumber Referensi :

-BMP Ilmu Sosial dan Budaya Dasar MKDU4109 Modul 5.4-5.25

-https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/21/083000069/stereotip--
makna-dan-contohnya

Anda mungkin juga menyukai