Anda di halaman 1dari 3

NAMA: ANGGIA DWI ARISKA

NIM: 042664397

TUGAS 2 ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi Keberagaman dan


Kesetaraan kerjakanlah tugas berikut ini:

Soal:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan multikulturalisme dalam era Globalisasi!


Berikan contoh konkret!

Jawaban:

Multikultural dalam era globaliasi adalah banyaknya budaya disuatu


masyarakat, diakibatkan salah satunya oleh globalisasi karena globalisasi
(mendunia) menyebabkan masuknya budaya asing dari luar negeri masuk
kesuatu negara tertentu. Masuknya budaya asing itu menyebabkan terjadinya
pencampuran budaya, hingga munculnya banyak ragam budaya yang disebut
multikulturalisme.

Menurut H.A.R. Tilaar, multilulturalisme pada masa modern, terutama dalam


era globalilsasi berbeda dengan multikulturalisme pada masa lalu. Multi
kulturalisme modern dalam era globalisasi bersifat terbuka dan melihat keluar.

Multikulturalisme tidak hanya berarti beragamnya kelompok etnis dalam


sebuah negara, tetapi juga seluruh kelompok etnis yang beragam diluar batas
batas negara, termasuk perkembangan agama, isu gender, dan kesadaran
kaum marjinal.

Bagaimana seseorang dapat memiliki kesadaran multikultur adalah hasil dari


perkembangan pribadi seseorang yang bangga terhadap budayanya, namun
dapat menghargai budaya lain dalam ikatan komunitas yang lebih luas.
Kesadaran multikultural berarti seseorang mempunyai kesadaran serta
kehanggaan memiliki dan mengembangkan budaya komunitasnya sendiri,
namun demikian dia akan hidup berdampingan secara damai, bahkan saling
bekerja sama dan saling menghormati.

Untuk itu pentingnya pendidikan multikultural guna membangun manusia


yang dapat mengakui adanya perbedaan, persamaan hak, dan keadilan sosial
terutama di era globalisasi.
 
Contohnya adalah adanya program Pertukaran Pemuda Antar Negara
(PPAN) yang dilaksanakan pemerintah melalui Kementerian Negara Pemuda dan
Olahraga (KEMENPORA). PPAN bertujuan mengembangkan generasi muda
Indonesia untuk memperluas pengetahuan dan wawasan, sekaligus
mempersiapkannya menghadapi tantangan global di masa mendatang.
Serta Memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk lebih mengenal
adat-istiadat, kesenian, dan budaya di negara tujuan, tukar-menukar pengalaman
serta melakukan kegiatan bersama di negara lain yang akan menimbulkan saling
pengertian, penghormatan dan toleransi.
 

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan stereotipe, berikan contohnya!

Jawaban:

Stereotipe adalah penilaian yang tidak seimbang terhadap suatu kelompok


masyarakat. Penilaian itu terjadi karena kecederungan untuk mengeneralisasi tanpa
diferensiasi.De jonge dalam sindhunata (2000) mengatakan bahwa bukan raiso
melainkan perasaan dan emosi yang menentukan stereotip. Barker (2004:415)
mendefinisikan stereotipe sebagai representasi terang-terangan namun sederhana
yang mereduksi orang yang menjadi serangkaian ciri karakter yang dibesar
besarkan, dan biasanya bersifat negatif. Suatu representasi yang memaknai orang
lain melalui operasi kekuasaan.

Contoh:

Stereotipe orang yabg bersuku batak dinilai sebagai orang yang kasar karena dialek
bicaranya yang tinggi.

Streotipe bagi perempuan yang bekerja di tempat hiburan karaoke, dinilai sebagai
pekerjaan negatif. Padahal sudah banyak tempat karaoke khusus keluarga.

3. Jelaskan arti kesetaraan menurut Bikhu Parekh, berikan contohnya?

Jawaban:

Kesetaraan menurut Bikhu Parekh yaitu sebagai makhluk kultural. Manusia


memiliki beberapa kemampuan dan kebutuhan yang sama, tetapi perbedaan
kultural yang dimiliki membentuk dan menyusun kemampuan dan kebutuhan
setiap mansusia secata berbeda. Manusia juga memiliki identitas bersama
yang dimediasi oleh budaya. Manusia adalah makhluk yang sama tetapi juga
berbeda, oleh karena itu manusia harus diprlakukan setara karena dua
karakteristik sebagai sama dan sebagai makhluk yang berbeda. Maka
kesetaraan bukan berati keseragaman perlakuan, tetapi lebih kepada
interaksi antara keseragaman dan perbedaan.

Contoh:
Dua orang karyawan di sebuah perusahaan otomotif meminta kenaikan gaji.
Keduanya berada pada divisi yang sama dengan tugas pokok pekerjaan yang
sama. Maka ketika si A meminta kenaikan gaji maka si B pun menuntut hal yang
sama.

Kebijakan perusahaan yang diwakilkan oleh HRD akhirnya mengabulkan


permintaan kenaikan gaji oleh si A dan menolak permintaan kenaikan gaji dari si
B. Hal tersebut karena si A sudah lebih lama menjadi karyawan di perusahaan
tersebut.

Sumber refensi: https://duduksamarata.blogspot.com 

Anda mungkin juga menyukai