Anda di halaman 1dari 2

Assalamu'alaikum. wr.

Wb

Selamat menjalankakn Ibadah puasa Bulan Ramadhan bagi Bapak Tutor (Abdul
Haris Bahtiar Rahman, M.Pd) dan teman-teman yang menjalankannya.

Senang rasanya bisa berdiskusi disini walapun kita tidak saling tatap muka, semoga
kita semua tetap sehat dan selalu semangat dalam mengerjakan setiap tuton yang
diberikan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Diskusi Inisiasi 3

Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda tentang Hakikat kebudayaan, coba


Anda jelaskan bagaimana pemahaman soal budaya tinggi tidak bisa dianggap
lebih baik dibanding budaya populer, berikan contohnya.

Selamat berdiskusi

---------------------------------------------------------------------------------------------------

High Culture adalah manifestasi komponen material dan non material budaya
yang dikaitkan dengan elit sosial. Jadi, dapat dikatakan jika kita membicarakan
mengenai budaya tinggi (high culture) asosiasi kita tertuju pada manifestasi
budaya yang dilakukan kalangan elit masyarakat. Misal dari manifestasi tersebut
adalah musik klasik, galeri seni, pertunjukkan opera, literatur filsafat atau ilmiah,
produksi anggur, atau jamuan-jamuan makan.

Sedangkan Budaya populer terdiri atas segala aktivitas yang tersebar luas di dalam
sebuah kebudayaan, dengan daya tarik dan tersedianya akses bagi seluruh orang,
dan digandrungi oleh sejumlah besar orang lintas kelas sosial. Contoh dari budaya
populer ini adalah restoran fast-food (Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut,
Warung Tegal, Rumah Makan Padang, McDonald, komedi-komedi situasi di
televisi, novel-novel best seller (Davinci Code, Malaikat dan Iblis, atau novel-
novel karya Mira W.), konser musik pop dan rock, dan sejenisnya.
Contohnya adalah berbelanja online melalui sebuah aplikasi. Berbelanja online
menjadi trend budaya populer karena berbelanja online sangatlah mudah dan
praktis bagi khalayak. Ditambah lagi sering adanya promo di setiap bulannya
yang membuat khalyak menjadi tertarik akan promo-promo yang ditawarakan dari
beberapa onlineshope dan dari berbagai aplikasi berbelanja online. Apalagi
dimasa pandemi Covid-19 seperti saat ini kita di haruskan untuk tetap di rumah
saja, berbalanja online dapat mempermudah orang untuk mencari kebutuhannya
tanpa harus keluar rumah. Semua orang dapat berbelanja online dari mana saja
dan hanya membutuhkan adanya koneksi internet, dan yang hal yang paling
penting adalah harus memiliki kuota yang cukup untuk mencari semua kebutuhan
dan keinginan kita secara online.
Ini menunjukkan bahwa budaya populer tidak bisa selalu dipandang buruk, dari
contoh diatas, ternayata trend budaya populer mendapat manfaat yang lebih bagi
khalayak ramai, tidak peduli itu dari golongan budaya tinggi maupun dari
golongan budaya populer itu sendiri. Baik atau tidaknya suatu budaya adalah
tergantung dari sudut pandang mana kita menilai.

Sumber referensi :
- MKDU4109
- https://kajianbudayablog.wordpress.com

Demikian pandangan yang dapat saya berikan terhadap bahan diskusi kali ini yang
Bapak Tutor (Abdul Haris Bahtiar Rahman, M.Pd) berikan.

Terimakasih,
Wassalamu’alaikum

Anda mungkin juga menyukai