NIM : 043768378
Prodi : D3 Perpajakan
Sistem dan filsafat adalah dua kata yang sering kita dengar penggunaannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Kita sering menggunakan kata sistem misalnya ketika menyebut
sistem transportasi, sistem peredaran darah, sistem pernafasan, sistem pemikiran dan
lain sebagainya. Begitu pun halnya dengan filsafat, sebagai hasil dari olah pikir manusia
filsafat juga merupakan bagian dari sistem pemikiran manusia. Namun demikian,
sistem filsafat memiliki karakteristik yang membedakannya dengan sistem pemikiran
biasa. Sistem pemikiran Pancasila misalnya, akan berbeda dengan sistem filsafat
Pancasila. Contoh lainnya adalah sistem pemikiran budaya dan sistem filsafat budaya.
Penyebutan kedua sistem tersebut menyiratkan perbedaan di antara keduanya.
Jawab :
Yang membedakan antara sistem pemikiran dengan sistem filsafat yaitu pada sistem
pemikiran Pancasila dipandang sebagai suatu ilmu pengetahuan, yaitu suatu usaha
usaha untuk menyelidiki. Sedangkan pada sistem filsafat Pancasila, Pancasila
dipandang sebagai suatu dasar negara, digali dari pandangan hidup dan kepribadian.
Selain itu, menurut saya letak perbedaan utama antara sistem pemikiran dan sistem
filsafat ada pada seberapa dalamnya kegiatan berpikir. Tidak semua kegiatan berpikir
adalah kegiatan filsafat. Kegiatan berpikir filsafati tidak semata-mata ditandai dengan
merenung dan berkontemplasi yang tidak bersangkut paut dengan realitas. Berpikir
secara filsafati senantiasa berkaitan dengan masalah-msalah manusia yang bersifat
actual dan hakiki. Misalnya dewasa ini banyak orang menginginkan demokrasi, maka
makna demokrasi dalam arti yang sesungguhnya dapat ditemukan dengan kontemplasi
kefilsafatan. Bagaimana menciptakan demokrasi yang tidak menimbulkan gejolak,
mencari keserasian antara stabilitas dan dinamika, hubungan antara yang berkuasa
dengan rakyat dan sebagainya. Berpikir secara kefilsafatan disamping berkaitan dengan
ide-ide juga harus memperhatikan realitas konkret.
Ciri khusus yang dimiliki sistem filsafat dibandingkan dengan sistem pemikiran adalah :
a. bersifat kritis
b. bersifat terdalam
c. bersifat konseptual
d. koheren
e. bersifat komprehensif
f. bersifat universal
g. bersifat spekulatif
h. bersifat sistematis
i. bersifat bebas dan bertanggung jawab
Menurut Notonagoro, setiap sila di dalam Pancasila memiliki hubungan yang bersifat
hierarkis dan berbentuk piramidal. Salah satu implementasi dari pemikiran ini adalah
bahwa penafsiran dan pemahaman terhadap salah satu sila di dalam Pancasila tidak
dapat dilepaskan dari pemahaman terhadap sila-sila yang lainnya. Hal ini namun tidak
seluruhnya bisa dipahami oleh masyarakat. Misalnya dalam perilaku intoleran yang
dilakukan oleh sekelompok umat beragama kepada umat agama yang lainnya.
Jawab :
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, Ideologi Nasional, dan sumber hukum di
Indonesia adalah hasil musyawarah bersama para pendiri negara. Disepakatinya nilai-
nilai Pancasila sebagai dasar negara bukan hanya menunjukkan kebesaran hati para
perumus dasar negara, tetapi juga menjadi salah satu prestasi besar bangsa Indonesia
karena mampu melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan menjadikannya
sebagai dasar negara Indonesia yang baru. Nilai-nilai Pancasila tidak diambil dari
pemikiran satu tokoh semata, atau diambil dari nilai-nilai yang berasal dari negara lain,
tetapi diambil dari nilai-nilai bangsa Indonesia sendiri yang telah hidup dan
berkembang sekian lama sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Salah satu bukti
bahwa Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia adalah dijumpainya
berbagai macam tradisi, budaya, norma, aktivitas sosial dan lain-lain yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
Jawab :
Fungsi Pancasila dalam sila pertama adalah memberi pandangan bahwa sebagai
warga negara terdapat nilai untuk mempercayai dan bertakwa kepada Tuhan
sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Fungsi tersebut menyampaikan
pengertian juga bahwa antar umat beragama di Indonesia harus saling
menghormati supaya tercipta kerukunan dan kedamaian. Sebagai contoh,
Masyarakat bangsa Indonesia menjalankan perintah dan larangan agama yang
dipeluknya tanpa mencampuri agama yang tidak dipeluknya.
Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup dalam sila kedua bermakna, warga
negara diminta memahami bahwa setiap manusia mempunyai derajat yang
sama, maka perlu bersimpati kepada satu sama lain.
Cara bersimpati ini bisa dengan menjaga dan membantu sesama, membela
kebenaran dan keadilan, serta bekerja sama demi kedamaian negara.
Apabila terdapat pelanggaran antar sesama manusia, dapat dihukum oleh
petugas yang
diberikan wewenang untuk menjaga keamanan sosial sesuai peraturan yang
berlaku.
3. Persatuan Indonesia
Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak suku, budaya, dan pulau.
Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup dalam sila ketiga adalah memberi
pandangan bahwa yang harus diutamakan adalah persatuan, kesatuan, dan
kepentingan negara di atas kepentingan individu.
Setiap warga negara wajib mempunyai kepribadian yang rela berkorban demi
bangsa Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, juga bangga
dengan negara Indonesia.
Selain itu, masyarakat juga dilarang untuk membeda-bedakan latar belakang,
sosial, dan budaya bagi sesama rakyat Indonesia, dilarang bertindak anarkis,
dilarang menggiring opini yang fanatic, menyebarkan informasi yang tidak sesuai
fakta (hoax) karena hal-hal tersebut bertentangan dengan nilai persatuan.
Pancasila sebagai pandangan hidup dalam sila keempat adalah ajakan kepada
setiap warga negara untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang lain dan
mendahulukan kepentingan negara. Sila keempat ini menegaskan pentingnya
musyawarah, walaupun ada perbedaan pendapat dan cara pandang.
Contoh Pengamalan sila ke 4 yaitu
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
Musyawarah untuk mencapai muafakat diliputi semangat kekeluargaan.
Cerminan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam sila kelima
adalah mengembangkan perbuatan luhur dengan cara kekeluargaan dan gotong
royong. Selain itu, setiap warga negara juga wajib selalu bersikap adil serta
memahami hak dan kewajiban agar dapat menghormati hak-hak orang lain
sesama bangsa Indonesia.
Contoh Pengamalan sila ke 5 yaitu
Peduli terhadap penderitaan yang dialami orang lain
Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan pihak umum
Suka melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan
keadilan sosial
Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana keluargaan dan kegotongroyongan
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Soal 4 (skor 25)
Jawab :
Sikap berkata kasar kepada sesama merupakan perilaku yang bertentangan dengan
penerapan nilai nilai Pancasila.
Pada nilai kemanusiaan, saling berkata kasar dapat berujung pada tindakan kekerasan,
diawali dengan pertengkaran kemudian hal terburuknya dapat berujung ke
pembunuhan.
Kaum muda berkata kasar kepada sesama kemungkinan karena kurangnya pemahaman
pemuda terhadap nilai nilai Pancasila. Jika tiap warga negara mengamalkan nilai-nilai
Pancasila harapannya akan tercipta suasana kehidupan yang religius, damai, harmonis,
demokratis dan sejahtera. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa menjadi landasan
kehidupan seluruh masyarakat Indonesia dalam segala hal termasuk dalam bertutur
kata, bersikap dan berperilaku.
Tutur kata, sikap dan perilaku yang sesuai nilai-nilai Pancasila merupakan wujud budi
pekerti luhur manusia Indonesia yang membedakan dari manusia dari negara lain.
Bertutur kata, bersikap dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila menunjukkan
keluhuran harkat, derajat dan martabat warga nergara sebagai bagian dari sebuah
bangsa yang beradab.
Supaya terhindar dari tutur kata buruk, berikut ini yang harus dilakukan:
Sumber Jawaban :