Anda di halaman 1dari 2

1.

Multikulturalisme dalam era globalisasi menurut Tilaar(2002) Multikulturalisme pada era

globalisasisaat ini bersifat terbuka dan melihat kearah luar (universal).

Multikulturalisme pada era globalisasi tidak hanya berarti perpaduan kelompok etnis dalam

sebuah negara atau wilayah, tetapi juga seluruh kelompok etnis yang berada di luar batas-

batas negara, sehingga terjadinya perkembangan agama, ideologi, kesenjangan sosial, dan

kesenjangan budaya.Sebagai contohnya adalah bangsa china berimigrasi ke berbagai negara

dan hidup berdampingan dengan penduduk lokal di berbagai negara mereka tinggal.

2. Stereotipe merupakan penilaian yang tidak seimbang terhadap suatu kelompok Masyarakat.

Asumsi bahwa seseorang memiliki karakteristik tertentu hanya karena ia termasuk dalam

bagian suatu kelompok Penilaian itu terjadi karena kecenderungan untuk menggeneralisasi

tanpa diferensiasi suatu kelompok. Contoh: Semua suku batak biasanya dianggap galak,

karena mereka sering kali seperti berteriak saat berkomunikasi.Pernyataan tersebut dirasa

kurang adil dimana tidak semua suku batak berbicara seperti berteriak dan alasan kenapa

suara mereka keras karena alasan geografis, pada mulanya warga suku batak aslinya tinggal

di sekitar danau toba dan tinggal berjauh-jauhan salah satu agar cara mereka bisa saling

berkomunikasi adalah dengan bersuara nada yang keras.

3. Menurut Bhikhu Parekh Sebagai mahluk kultural, manusia memiliki beberapa kemampuan

dan kebutuhan yang sama tetapi perbedaan kultural yang dimiliki, membentuk dan Menyusun

kemampuan dan kebutuhan setiap manusia secara berbeda.Dari sini saya memahami bahwa

manusia itu adalah mahluk yang memiliki kemampuan dan kebutuhan yang sama seperti

manusia memiliki kemampuan sosial terhadap sesamanya dan membutuhkan aktifitas sosial,

namun memiliki beberapa perbedaan kultural yang dimikili seperti perbedaan Bahasa tiap

daerah dan kemampuan untuk bersosialisasi yang berbeda seperti perbedaannada suara.Dapat

disimpulkan bahwa semua manusia sebenarnya memiliki satu kesamaan dan di mediasi oleh

budaya yang beragam di tiap kelompoknyasebagai contoh adalah Masyarakat di kampung

sawah dimana terdapat banyak suku yang berbeda-beda seperti Betawi, Jawa, Flores,Ambon
Batak, Nias dan lainya. Mereka memeluk agama yang berbeda pula dari islam,

Kristen,katolik, hindu dan budha dimana semua suku dan agama ini hidup rukun dan

harmonis.

Sumber :

https://www.researchgate.net/publication/

365211116_Multikulturalisme_dalam_Era_Globalisasi_di_Indonesia

https://readmore.id/multikulturalisme-dalam-era-globalisasi/

Anda mungkin juga menyukai