BATU BARA
A. Sejarah Ringkas
Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima laporan dari
Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang tentang studi kelaikan Proyek
PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak
untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari
panjang dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah jepang untuk proyek ini,
Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. Kedua belas
Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd.,
C Itoh & Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko
17
K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi Chemical Industries Ltd., Mitsubishi
Jepang membentuk sebuah nama Nippon Asahan aluminium Co, Ltd (NAA) yang
dengan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, pada saat perusahaan didirikan
adalah 10% dengan 90%. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut
menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13% dengan 58,87%.
Secara de facto, perubahan status Inalum dari PMA menjadi BUMN terjadi pada 1
November 2013 sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Induk.
18
Pemutusan kontrak antara Pemerintah Indonesia dengan Konsorsium Perusahaan
asal Jepang berlangsung pada 9 Desember 2013, dan secara de jure Inalum resmi
resmi menjadi BUMN ke-141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan
Logo PT Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara di tunjukkan oleh gambar
berikut :
Gambar 2.1
Logo PT Inalum (Persero)
a. Gagasan Visual : Stilasi huruf ‘A’ dan ‘I’. Menyimbolkan struktur kimia
alumunium.
19
di Indonesia dan siap bersaing di kancah global.
TerpaduRamahLingkungan.
kepentingan.
20
B. Struktur Organisasi
organisasi PT. Indonesia Asahan Alumunium Kuala Tanjung Batu Bara terbagi
atas beberapa bagian. Hal ini dapat dilihat pada bagan struktur organisasi PT
Inalum (Persero) Kuala Tanjung Batu Bara pada gambar berikut ini.
21
Gambar 2.2
Struktur Organisasi PT Inalum Kuala Tanjung Batu Bara.
22
STRUKTUR ORGANISASI PT INALUM (Persero)
23
Pemeliharaan PLTA : Benny Iskandar
C. Job Description
2. Komisaris
3. Direksi
4. Direktur
24
3. Masalah hukum dan peraturan-peraturan.
4. Masalah personalia
5. Hubungan industrial
c. Direktur Bisnis
kebutuhan perusahaan
d. Pejualan barang atau bahann yang sudah tidak dapat terpakai lagi
25
a. Perencanaan, administrasi, dan pelaksanaan penjualan hasil
produksi
3. Depertemen Transportasi
tugas-tugas berikut:
perusahaan.
d. Direktur Produksi
masalah penyediaan dan distribusi dari tenaga listrik yang diterima dari
26
perawatan dan perbaikan dari peralatan dan fasilitas elektronik, seperti
dan analisa mutuu bahan baku untuk dipakai dalam proses produksi serta
6. Seksi akuntansi
7. Kasir
(termasuk petugas yang berwenang terhadap kas kecil dan dana cadangan
pembayaran)
Selain itu, adapun job deskripsion pada bagian SFA adalah sebagai
berikut:
c. Manajer keuangan
27
e. Verifikasi akhir dan pengendalian pembayaran internal dan
eksternal
semua W/L
d. Verifikasi dan pengendalian akun untuk ISP, IPP, IMO, & JAO
dan eksternal
28
b. Laporan bulanan koleksi penjualan dan saldo
suveryor independent.
berkaitan dengan PA
kerja
29
g. Administrasi dan pengendalian pembayaran tagihan untuk semua
lokasi kerja
21
30
8. Ratna Julianti Boyman (Clerk, C-7)
a. Kasir kedua
dan sebagainya)
a. Kasir pertama
d. Rekonsilisasi bank
untuk PIC
31
d. Pengajuan bukti ISP
D. Jaringan Usaha
pembangkit listrik siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan
Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi
permukaan air danau toba. Pembangunan PLTA dimulai pada tanggal 9 Juni
dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan oleh presiden RI, Soeharto
dalam acara Peletakan Batu Pertama yang diselenggarakan dengan tata cara
adat Jepang dan tradisi local. Pembangunan seluruh PLTA memakan waktu
tanggal 7 Juni 1983. Total kapasitas tetap 426 MW dan output puncak
Tanjung.
diatas area 200 ha di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu
Bara, kira-kira 110 km dari kota medan, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara.
32
Pabrik peleburan dengan kapasitas terpasang 225.000 ton alulmunium
peleburan ini dimulai pada tanggal 6 Juli 1979 dan tahap I operasi dimulai
pada tanggal 20 Januari 1982. Pembangunan ini diresmikan oleh Presiden RI,
pot pertama dilakukan pada tanggal 15 Februari 1982 dan Maret 1982,
Pada tanggal 14 Oktober 1982, kapal Ocean Prima memuat 4.800 ton
dicetak pada tanggal 8 Februari 1988, kedua juta ton pada tanggal 2 Juni
1993, ketiga juta ton pada 12 Desembmer 1997, keempat juta ton pada 16
Produk Inalum menjadi komoditi ekspor ke Jepang dan juga dalam negeri
dan digunakan sebagai bahan baku industry hilir seperti ekstrusi, kabel dan
karbon, dan listrik sebagai material utama. Pabrik ini memiliki 3 pabrik
utama, pabrik Karbon, pabrik Reduksi, dan pabrik penuangan serta fasilitas
pendukung lainnya.
33
Unit tungku reduksi terdiri dari tiga gedung, masing-masing berukuran
dipasang 170 tungku tipe anoda panggang 175.000 amp dengan kapasitas
b. Gedung Karbon
yang akan digunakan pada tungku-tungku reduksi terdiri dari tiga bagian,
ini, bahan-bahan baku seperti kokas dan pitch keras diaduk sedemikian
reduksi.
c. Bagian Penuangan
PT. Inalum yang siap dipasarkan dalam negeri maupun keluar negeri 10
34
buah tungku penampung yang masing-masing berkapasitas 30 ton
pencetak ingot.
3. Produk akhir
Salah satu persyaratan dari Key player adalah kemampuan untuk melaksanakan
proses kerja dan produksi sebagai sebuah pelayanan dengan metode standar global
yang disebut ISO, yaitu sebuah metode yang berkualitas yang pada prinsipnya
35
Sertifikat Internasional dan penghargaan yang telah diterima PT INALUM
(Persero) adalah :
Mutu ISO 9001 dari SGS International dan memperoleh 2 (dua) sertifikat,
masing-masing :
mendapatkan predikat Bendera Emas (Gold Flag) sebanyak 2 (Dua) kali yaitu
pada tahun 2005 & 2008 (Sertifikat No. : 00351/SE/2004 & No.:
dan Transmigrasi.
4. PROPER
36
yaitu pada tahun 2004, 2005 dan 2008 dari Kementrian Lingkungnan Hidup
Indonesia.
6. Sahwali Awards
F. Rencana Usaha
Inalum akan menambah kapasitas menjadi 455.000 ton per tahun 2017.
Oleh karena itu Inalum membutuhkan dana senilai US$750 juta untuk
Selain itu Inalum juga ada rencana menggandeng PT Aneka Tambang Tbk
BAB III
37