Anda di halaman 1dari 14

STUDI KELAYAKAN BISNIS

PT HM SAMPOERNA Tbk

Disusun Oleh:

Yofi Ferdi Gunawan 190241100006

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BANGKALAN

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan karunia
yang telah diberikan kepada saya, sehingga saya dapat menyusun proposal ini dengan lancar.
Proposal ini dibuat sebagai salah satu Tugas Ujian Akhir Semester V Mata Kuliah Studi
Kelayakan Bisnis yang harus dipenuhi.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis yang telah membantu dalam mengerjakan proposal ini. Saya menyadari
bahwa dalam proposal ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.

Bangkalan, 26 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PEDAHULUAN........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Tujuan Analisis.......................................................................................................................5
1.3 Metode Pembahasan.............................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
DESKRIPSI PERSEROAN..........................................................................................................................6
2.1 Informasi Perusahaan............................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................8
ASPEK KEUANGAN.................................................................................................................................8
BAB I
PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada tahun 1913, Liem Seeng Tee dan istrinya Siem Tjiang Nio, imigran
Tionghoa dari Fujian, Tiongkok memulai kegiatan produksi rokok secara komersial
sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan
secara resmi dengan nama NVBM Handel Maatschapij Sampoerna. Perusahaan ini
meraih kesuksessan dengan merek Dji Sam Soe pada tahun 1930-an hingga
kedatangan Jepang pada tahun 1942 yang memporak-porandakan bisnis tersebut.
Setelah masa tersebut, putra Liem, Aga Sampoerna mengambil alih kepemimpinan
dan membangkitkan kembali perusahaan tersebut dengan manajemen yang lebih
modern. Nama perusahaan juga berubah seperti namanya yang sekarang ini. Selain
itu, melihat kepopuleran rokok cengkih di Indonesia, dia memutuskan untuk hanya
memproduksi rokok kretek saja. PT HM Sampoerna Tbk. resmi didirikan pada
tanggal 19 Oktober 1963 dengan nama PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas.
Pada tahun 1989, PT Panamas mengubah namanya menjadi PT Hanjaya Mandala
Sampoerna (HM Sampoerna). Generasi berikutnya, Putera Sampoerna adalah generasi
yang membawa HM Sampoerna melangkah lebih jauh dengan terobosan-terobosan
yang dilakukannya, seperti perkenalan rokok bernikotin rendah, A Mild dan perluasan
bisnis melalui kepemilikan di perusahaan supermarket Alfa, dan untuk suatu saat,
dalam bidang perbankan. Pada tahun 2000, putra Putera, Michael Sampoerna, masuk
ke jajaran direksi dan menjabat sebagai CEO.

Pada 15 Maret 2005, perusahaan ini kemudian diakuisisi oleh Philip Morris
International. Pembelian saham HM Sampoerna oleh Philip Morris International
(PMI) dengan nilai transaksi diperkirakan mencapai US$ 5,2 miliar akan semakin
mengukuhkan posisi Philip Morris di pasar rokok dunia. Produk andalan mereka saat
ini, yaitu Marlboro, Chesterfield, Philip Morris, L&M dan memiliki brand lokal yang
sempat mereka pasarkan di Indonesia, yakni ST Dupont & Long Beach, namun
produk sudah tidak diproduksi lagi. Meski dibayangi keluarnya perda larangan
merokok, Philip Morris tak gentar dan tetap meyakini pasar rokok di Indonesia yang
saat ini menduduki peringkat kelima dunia akan terus tumbuh. Ditengah gempuran
produk rokok golongan I & II, Sampoerna melakukan gebrakan dengan bekerjasama
atau lebih dikenal saat ini dengan joint venture dengan berbagai perusahaan, untuk
bersaing dengan produk lain. Pada tahun 2020, berbagai produk diluncurkan dari
segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Produk ini
didistribusikan langsung oleh HM Sampoerna ke seluruh Indonesia, demi
mempercepat penjualan produk. Alhasil, produk yang ditawarkan makin variatif dan
beragam.
HM Sampoerna mengalami penurunan akibat dampak covid19 ini. Pada tahun
2020, perseroan meluncurkan produk baru yang mengarah ke SKM. Bersama rekanan
pihak mitra Sampoerna, Sampoerna berusaha menggencarkan rokok golongan I & II
dan mendistribusikannya ke seluruh Indonesia. Pada quarter ke empat, diluncurkanlah
produk Ziggy (PT Anak Sakti), Sonar (PT Banyu Biru), Forza, Kripton dan Bokormas
Universal (PT Bokormas). Melihat peluang pasar yang mulai bangkit, Perseroan
kembali meluncurkan produk baru baik SKT dan SKM secara meluas hampir ke
seluruh Indonesia dan berusaha menyaingi merk-merk baru rokok golongan I & II.

1.2 Tujuan Analisis


Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester V Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis, serta
mengkaji aspek-aspek yang berhubungan dengan PT HM Sampoerna Tbk dengan maksud
sebagai bahan masukan bagi orang-orang/masyarakat yang ingin bergerak di bidang properti.

1.3 Metode Pembahasan


Pembahasan pada studi kelayakan bisnis ini akan menggunakan metode pembahasan
dengan kajian mengenai aspek-aspek penting baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang
berkaitan dengan keberadaan dan keberlangsungan Perseroan dengan melihat Laporan
Tahunan 2019 PT HM Sampoerna Tbk.
BAB II

DESKRIPSI PERSEROAN

2.1 Informasi Perusahaan

PT HM Sampoerna Tbk

Kantor pusat di House of Sampoerna, Surabaya

Jenis Publik

Simbol saham IDX: HMSP

Industri Tembakau

Didirikan 27 Maret 1913 (komersial)
19 Oktober 1963 (perusahaan)

Pendiri Liem Seeng Tee

Kantor  Surabaya, Jawa Timur

pusat

Tokoh Mindaugas Trumpaitis (Presiden Direktur)


kunci John Gledhill (Presiden Komisaris)

Produk Rokok kretek

 Rp 106.741 Triliun (FY 2018)


Pendapatan
Laba bersih  Rp 13.538 Triliun (FY 2018)

 Rp 46.602 Triliun (FY 2018)


Total aset

 Rp 35.358 Triliun (FY 2018)


Total ekuitas

Pemilik Sampoerna (1913-2005)
Philip Morris Indonesia (2005-sekarang)

Karyawan 28.300 (2009)

Induk Philip Morris International

Anak Asia Tembakau

usaha Golf Taman Dayu


Harapan Maju Sentosa
Persada Makmur Indonesia
Perusahaan Dagang dan Industri Panamas
Sampoerna Indonesia Sembilan
Taman Dayu
Union Sampoerna Dinamika
Wahana Sampoerna
Sampoerna International

Situs web www.sampoerna.com

Visi : Menjadi Perusahaan yang Paling Terkemuka di Indonesia.

Misi : Falsafah Tiga Tangan

“Tangan-tangan”, yang mewakili pemangku kepentingan utama yang harus dirangkul


Perusahaan untuk mencapai visi dan misinya.

• Perokok Dewasa

• Karyawan dan Mitra Usaha

• Masyarakat Luas
BAB III

ASPEK KEUANGAN

Laporan Keuangan Konsolidasian per tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

Anda mungkin juga menyukai