i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas manajemen pertumbuhan wilayah tentang dampak PT.Condong
terhadap pertumbuhan wilayah digarut selatan. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini
juga untuk menambah wawasan dalam teori pusat pertumbuhan.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
makalah selanjutnya menjadi lebih baik. untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan industri dan persaingan bisnis yang sangat ketat dan berkembang dengan
pesat, menuntut setiap perusahaan untuk selalu bisa meningkatkan kemampuan dalam
bersaing dan mempertahankan eksistensi nya. Hal ini merupakan kemampuan yang harus
selalu dimiliki oleh setiap perusahaan supaya perusahaan tidak tertinggal oleh pesaing. Salah
satu bentuk usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan kemampuan nya,
adalah dengan melakukan inovasi atau melakukan terobosan-terobosan baru dalam sistem
kerja, perencanaan dan perancangan sistem kerja, serta melakukan perbaikan-perbaikan
sistem yang sudah ada dan telah dipakai dilingkungan perusahaan. Hal ini merupakan salah
satu faktor penunjang keberhasilan sebuah kegiatan usaha yang dilakukan, disamping itu
sebuah penerapan sistem yang baik pada sebuah kegiatan usaha bermanfaat utuk
meningkatkan performansi dari sebuah perusahaaan, meminimalisir resiko terjadinya
kegagalan produksi dan menghindari kerugian yang timbul bagi perusahaan.
Pada tahun 1968 beralih lagi kepemilikan dan pengelolaannya kepada perusahaan swasta
nasional yakni PT Air Murni dan pengelolaan ini hanya bertahan sampai tahun 1970. Setelah
itu terjadi pengalihan kepemilikan lagi kepada PT Perkebunan XIII dan pada pertengahan
tahun 1975 terjadilah pengalihan kepemilikan lagi kepada PT condong Garut yang dalam
hal ini merupakan perusahaan terdiri dari PT Rejosari bumi dan PT yanita Indonesia sebagai
pemegang sahamnya. Sejak tahun 1975 seluruh komoditi yang dibudidayakan diganti
dengan tanaman kelapa sawit dan tanaman karet, pada tahun 1991 terjadi perubahan
kepemilikan lagi yakni PT Rejosari bumi dan PT Panca Permata harapan dengan tetap
menggunakan nama perusahaan PT condong Garut. Namun pada tahun 2005 terjadi
perubahan kepemilikan lagi yakni Hutomo Mandala Putra dan PT Rejosari Bumi. Pada
1
tanggal 01 November 2014 perusahaan PT condong Garut kepemilikannya berubah menjadi
yaitu Hutomo Mandala Putra dan PT Mandala Pratama Permai.
B. Rumusan Masalah
3. Apa Dampak Positif dan Negatif dari pendapatan yang berkontribusi untuk
pertumbuhan wilayah Garut Selatan ?
5. Apa Kendala yang dihadapi PT.Condong saat ini dan cara penyelesaiannya ?
C. Tujuan Masalah
3. Mengetahui Dampak Positif dan Negatif dari pendapatan yang berkontribusi untuk
pertumbuhan wilayah Garut Selatan.
5. Mengetahui Kendala yang dihadapi PT.Condong saat ini dan cara penyelesaiannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Perkebunan Sawit dan Karet PT Condong, yang terletak di wilayah Kabupaten Garut
bagian Selatan adalah perusahaan yang berbasis di Indonesia yang memiliki sejarah panjang
dan reputasi yang kuat dalam industri dan Perkebunan. Mereka mengkhususkan diri dalam
produksi produk-produk berkualitas tinggi. PT Condong telah berkomitmen untuk
menghasilkan produk-produk inovatif yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Mereka selalu
mencari cara baru untuk meningkatkan desain, fungsionalitas, dan kualitas produk mereka.
Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap relevan dalam pasar yang terus berubah.
Salah satu pilar keberhasilan PT Condong adalah kontrol kualitas yang ketat dalam
semua tahapan produksi. Dengan standar kualitas yang tinggi, mereka memastikan bahwa
setiap produk yang keluar dari pabrik mereka memenuhi atau bahkan melebihi harapan
pelanggan. PT Condong mengakui pentingnya memiliki karyawan yang terampil dan terlatih
dengan baik. Oleh karena itu, mereka berinvestasi dalam pelatihan karyawan secara teratur
untuk memastikan bahwa mereka memiliki keahlian dan pengetahuan yang diperlukan untuk
menjaga kualitas produk.
Membuka peluang bagi petani lokal untuk bekerja sama dengan perusahaan sebagai
mitra penghasil bahan baku, meningkatkan kesejahteraan mereka.
3
4. Pelatihan dan Pendidikan:
B. Legalitas PT.Condong
Legalitas sebuah Perseroan Terbatas (PT) ditetapkan oleh hukum dan peraturan yang
berlaku di suatu negara. Dari hasil observasi langsung kebagian Legalitas menyampaikan
bahwasanya PT Condong Garut Selatan sudah memiliki Legalitas dengan adanya akta
pendirian.
PT Condong di dirikan di Jakarta dengan akta No. 29 tanggal 24 Agustus 1971 dihadapan
NotarisLien Tanudirja.SH.Akta pendirian peruahaan ini telah mendapatkan peengesahan
dari Mentri Hukum dan HAM Republik Indonesia sesuai dengan SK No.J.A/5/2/214/16,
pada tanggal 22 Desember 1971. Dan telah di umumkan dalam berita negara No.9, tanggal
01 februari 1972. Tambahan No.38.Sedangkan perubahan akta yang terakhir kalinya yaitu
berdasarkan akta perubahan No.08 tanggal 08 September 2018 yang dibuat dihadapan
notaris H.Yunardi,SH,pada dasarnya memuat tentang perubahan susunan Dewan diriksi dan
Dewan komisaris perusahaan.
4
C. Dampak Positif dan Negatif dari pendapatan yang berkontribusi untuk
pertumbuhan wilayah Garut Selatan
1. Dampak Positif
2. Dampak Negatif
5
berbagai program dan kegiatan pembangunan, termasuk pendidikan, kesehatan,
infrastruktur, dan layanan publik lainnya. Besarnya pendapatan perkebunan yang masuk ke
APBD akan tergantung pada produktivitas perkebunan, kebijakan pajak, dan faktor-faktor
ekonomi dan sosial lainnya yang memengaruhi sektor perkebunan di daerah tersebut.
Untuk kontribusi pajak perusahaan PT.Condong yang masuk ke APBD hasil observasi :
PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan tanah dan/atau bangunan. Pajak ini
diatur oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan
pelayanan publik di tingkat lokal, seperti infrastruktur dan layanan dasar.
PPN adalah pajak yang dikenakan atas setiap transaksi jual beli barang dan jasa. Pajak
ini diterapkan secara bertahap selama proses produksi dan distribusi, dan akhirnya
dibebankan kepada konsumen sebagai bagian dari harga jual. PPN merupakan sumber
pendapatan bagi pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai berbagai program
dan kegiatan nasional.
PPh adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan individu atau badan usaha. Ada dua
jenis utama PPh, yaitu PPh final dan PPh pasal. PPh final diken akan sekali pada
sumbernya, sedangkan PPh pasal dikenakan secara periodik atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh. PPh merupakan sumber pendapatan utama bagi pemerintah dan
digunakan untuk membiayai berbagai program dan kegiatan publik.
6
Untuk itu cara penyelesaian yang dilakukan yakni secara diplomasi, dalam hal ini
melibatkan upaya berkelanjutan untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait, dengan
mendukung dialog terbuka dan saling pengertian, sehingga dapat mencapai solusi damai
terhadap sengketa wilayah. Ini melibatkan pertemuan diplomatik, perundingan, dan adopsi
pendekatan saling menghormati untuk menyelesaikan masalah kewilayahan. Dengan
membangun hubungan yang baik dan menghormati kepentingan bersama, perusahaan
perkebunan dapat berusaha mengatasi permasalahan kewilayahan dan menciptakan
hubungan yang berkelanjutan dengan masyarakat setempat.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
2. Menguatkan daya saing perusahaan dengan fokus pada pemasaran dan penciptaan
branding yang lebih baik.
8
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.intinesia.com/ekonomi/amp/65310217001/upaya-pt-condong-dalam-menjaga-
keberlanjutan-bisnis
https://jabar.kabardaerah.com/pt-condong-tepis-issue-miring-dan-pemberitaan-yang-subyektif/
10