Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

LINGKUNGAN PERUSAHAAN DAN PENGELOAAN INDUSTRI


KELAPA SAWIT

DISUSUN OLEH:

KELVIN SIAHAAN (228320191)


RIZKA RAHMADILA KHAIRUNNISA (228320183)
ZAFIRA ANGGREINI (228320187)
DESWINA FITRI INDRIANI (228320169)
FITRI ADAWIYAH (228320185)

UNIVERSITAS MEDAN AREA


Jalan Setia Budi Nomor 79 B / Jalan Sei Serayu Nomor 70 A

OKTOBER 2022
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………..
Daftar Isi…………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..
A. Latar Belakang………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah,……………………………………………………
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
A.Pengertian Perusahaan…………………………………………………
B. Tempat Kedudukan dan letak Perusahaan……………………………
C. Perusahaan Dan Lembaga Sosial…………………………………….
D. Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan Pengaruhnya terhadap
Perusahaan……………………………………………………………….
E. Pendekatan Dalam Melihat Bisnis Dan Lingkungan…………………
F. Proses Pengolahan Buah Kelapa Sawit………………………………
G. Mesin Dan Peralatan Pengelolahan Pada Pabrik Kelapa Sawit…….
H. Produk turunan Kelapa Sawit……………………………………….
BAB III PENUTUP………………………………………..…………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………..
B. Saran…………………………………………………………………
DAFTAR PUSAKA…………………………………………………………..
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang Maha
Kuasa, khalik langit dan bumi. Karena dengan penyertaan-nyalah sehingga tugas
makalah ini dapat terselesaikan. Dalam makalah ini penulis memasukkan
beberapa hal utama tentang “Lingkungan Perusahaan dan Pengolahan industri”
guna agar kita semua dapat mengetahui tentang hal ini dan dapat menerapkan
dalam berbisnis.

Tugas ini pun dapat membantu para pembaca agar semakin menambah wawasan
pengetahuan dan mengerti akan hal-hal yang akan dibahas dan dapat mengetahui
solusi yang dapat dilakukan untuk masalah yang dibahas didalamnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen mata kuliah Pengantar
Bisnis. Karena berkat bimbingan dan pengarahan dari beliau sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Penulis berharap bahwa makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca dan sesuai dengan kata orang bijak, tidak ada yang sempurna dalam
hidup, Oleh karena itu, kritik dan saran dari segala pihak kami terima dengan
senang hati.

Medan, 04 Oktober 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan
faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat,
mendistribusikannya, serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan memuaskan kebtuhan masyarakat.
Kesempatan bisnis dan bisnis itu sendiri akan selalu di pengaruhi oleh lingkungan.
Di samping itu lingkungan akan selalu tumbuh dan berkembang yang kemudian
akan mempengaruhi kesempatan bisnis itu sendiri dalam menjalankan operasinya.
Hubungan antara bisnis dengan lingkungannya itu sangat erat dan sudah kita
sadari adanya. Perusahaan yang tidak berhasil atau tidak mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungannya akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis oleh
pengusaha lain yang lebih lincah dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Perusahaan?
2. Bagaimana tempat kedudukan dan letak perusahaan?
4. Apa saja macam lingkungan perusahaan dan pengaruhnya terhadap perusahan?
5. Apa saja pendekatan dalam bisnis dan lingkungan?
6. Bagaimana Cara Pengolahan Buah Kelapa Sawit

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan ditulis dan disusunnya makalah ini sebgai berikut:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis.
2. Agar pembaca mengetahui materi-materi tentang pengantar bisnis yang salah
satunya adalah yang tertera di dalam rumusan masalah makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan
faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat,
mendistribusikannya, serta melakukan upaya-upaya lain dengan
tujuanmemperoleh keuntungan dan memuaskan kebtuhan masyarakat.

Menurut Kansil (2001) Perusahaan adalah badan usaha yang menjalankan setiap
jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja, serta
berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

• Menurut Murti Sumarni (1987) Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi
yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.

Menurut Swastha dan Sukotjo (1993) Perusahan adalah suatu organisasi produksi
yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk
memuaskan kebutuhan dengan cara menguntungkan.

B. Tempat Kedudukan Dan Letak Perusahaan


Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu faktor pendukung penting
yang dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Ketepatan pemilihan letak
dan tempat perusahaan akan memberikan bantuan yang sangat berharga, baik
dalam kaitannya dengan kemudahan-kemudahan yangdi berikan maupun dalam
kaitannya efisien biaya produksi. Dengan demikian, letak dan tempat kedudukan
perusahaan harus di putuskan dengan hati-hati dengan dasar fakta yang lengkap,
di samping pertimbangan terhadap kebutuhan pada saat pendirian, pemilihan letak
dan tempat kedudukan perusahaan harus pula mempertimbangakan
fleksibilitasnya terhadap kemungkinan rencana di masatete depan dalam hal
perluasan pabrik, diversifikasi produksi daerah pemasaran hasil produksi, daerah
pemasaran hasil produksi, daerah pemasaran hasil produksi, perubahan dan
perluasan bahan baku, dan sebagainya.

Tempat kedudukan perusahaan Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat


perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi
faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga
pemerintahan, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.

• Letak perusahaan Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan


kegiatan fisik/pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan
merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan
terutama dalam kaitannya dengan biaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya
adalah: a. Harga bahan mentah/bahan pembantu b. Tingkat upah buruh c. Tanah d.
Pajak e. Tingkat bunga f. Biaya alat produksi tanah lama g. Biaya atas jasa pihak
ketiga

Jenis letak perusahaan Letak perusahaan dapat dibedakan menjadi 4 (empat),


yaitu: a. Letak perusahaan yang terikat pada alam Letak perusahaan yang terikat
pada alam pada umumnya karena ketersediaan dan kemudahan bahan baku.
Perusahaan yang berkaitan dengan bahan-bahan tambang pada umumnya terletak
di daerah faktor produksi alamnya, seperti perusahaan timah, emas, minyak bumi
dan sebagainya. Sebagai contoh, perusahaan pertambangan timah di Indonesia
memilih letak perusahaannyadi P. Bangka. Perusahaan pembibitan bunga memilih
letak di puncak karena iklimnya mendukung dan sebagainya.

b. Letak perusahaan berdasarkan sejarah Dalam hal ini perusahaan menjalankan


aktivitasnya di suatu daerah tertentu karena alasan yang hanya dapat dijelaskan
berdasarkan sejarah. Sebagai contoh, perusahaan batik banyak didirikan di
Yogyakarta, karena pada mulanya batik dikerjakan para wanita keraton untuk
mengisi waktu senggangnya. Seni kerajinan ini kemudian menyebarluas
kesekitarnya pada umumnya dikerjakan masyarakat untuk mengisi waktu karena
tidak ada pekerjaan di sawah. Dalam perkembangannya, kegiatan ini di organisir
dalam perusahaan di Yogyakarta dengan pertimbangan di daerah tersebut tersedia
banyak tenaga kerja andal di bidang pembatikan, disertai dengan dukungan
budaya yang kuat dari masyarakat sekitarnya.

c. Letak perusahaan yang di tetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini letak
perusahaan di tentukan pemerintahan atas dasar pertimbangan keamanan, politik,
kesehatan, dan sebagainya. Sebagai contoh, letak perusahan bahan kimia yang
berbahaya di tentukan di lokasi yang agak terisolir dari masyarakat sekitarnya
dengan harapan limbah yang di hasilkan perusahaan tersebut tidak mengganggu
masyarakat, ataupun bilamana padsuatu saat terjadi sesuatu yang tidak diharapkan
terdahap perusahaan tesebut, dampaknya dapat ditekan serendah mungkin.

d. Letak perusahaan yang di pengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi Faktor-faktor


yang berpengaruh penting dalam kaitannya dengan pemilihan letak perusahaan
yang bersifat industri adalah:

1. Kedekatan dan ketersediaan bahan mentah Ketersediaan bahan mentah


memungkinkan kesinambungan aktivis perusahaan, karena tanpa bahan baku
perusahaan tidak mungkin bekerja.

2. Ketersediaan tenaga air Ketersediaan air merupakan suatu potensi yang dapat
dimanfaatkan perusahaan dalam mendunkung kelancaran aktivitasnya disamping
dapat berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik yang sangat dibutuhkan
perusahaan.

3. Ketersediaan tenaga kerja Ketersediaan tenaga kerja yang melimpah dan murah
merupakan pendukung faktor produksi variable. Semakin murah tenaga kerja
yang tesedia semakun rendah biaya produksi persatuan output yang dihasilkan
perusahaan. Bila kelimpahan tenaga kerja tersebut diimbangi keahlian yang
memadai, perusahaan akan semakin mampu bersaing, baik dalam harga maupun
kualitas produk yang dihasilkan. Perusahaan yang operasionalnya mnuntut banyak
tenaga kerja, tentu cenderung mendirikan perusahaan di tempat yang tenaga
kerjanya melimpah dengan upah relatif rendah disertai aklim serikat pekerja yang
sehat.

4. Ketersediaan modal
Ketersediaan modal sangat mendukung berkembangannya investasi. Perusahaan
yang membutuhkan dukungan modal besar untuk perkembangannya, akan sangat
memperhitungjan penawaran modal dengan bunga rendah.

5. Ketersediaan transportasi Transportasi berpengaruh besar dalam pendistribusian


produk. Kelancaran transportasi juga menjamin kelancaran pasokan bahan baku
ke lokasi perusahan.

6. Ketersediaan pasar Kedekatan pasar merupakan faktor yang makin


memudhakan terserapnya produk yang dihasilkan perusahaan.

7. Ketersediaan iklim Kesesuaian iklim tidak hanya berpengaruh terhadap


kesinambungan produksi, tetapi juga berhubungan erat dengan kesehatan buruh
yang bekerja di perusahaan. Di samping itu perlu dipertimbangkan pengaruh iklim
terhadap ketahanan barang-barang modal, karena terkait dengan biaya penyusutan
barang-barang modal yang pada akhirnya akan mempengaruhi biaya produksi.

C. Perusahaan Dan Lembaga Sosial


Dalam pendekatan ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan
perusahaan akan melakukan kegiatan produksinya hingga mencapai tingkat
keuntungan maksimum. Berdasarkan pemisalan ini dapat ditunjukkan bahwa pada
tingkat kapasitas produksi bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan
usahanya. Di sisi lain perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang
menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat.
Unit Kegiatan seperti ini sering disebut sebagai lembaga sosial seperti halnya
lembaga sosial lainnya, misalkan kehidupan keluarga, RT, yayasan sosial,
koperasi, dan sebagainya. Dalam ulasan kita, tentunya perlu dibedakan antara
perusahaan dan lembaga sosial yang umum, sesuai dengan persepsi masyarakat.
Pada umumnya hampir seluruh kegiatan perusahaan ditunjukkan untuk
memperoleh laba. Meskipun demikian memperoleh laba bukanlah merupakan
satu satunya tujuan perusahaan. Masih terdapat berbagai tujuan lain seperti
memberi kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran, pretise,
pertimbangan politik, upaya pengabdian kepada masyarakat, dan sebagainya.

• Tujuan Pendirian Perusahaan


Secara umum tujuan pendirian perusahaan dapat dibedakan menjadi tujuan
ekonomis dan tujuan sosial. Tujuan ekonomis berkenaan dengan upaya
perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya. Dalam hal ini perusahaan
berupaya menciptakan laba, menciptakan pelanggan, dan menjalankan upaya
upaya pengembangan dengan memusatkan perhatian pada kebutuhan masyarakat
yang diinginkan, kualitas, harga, kuantitas, waktupelayanan, keguaanproduk dan
sebagainya. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan upaya inovatif yang
berkesinambungan sehingga perusahaan mampu mencapai competitive advantage
dan comparative advantage (berdaya saing tinggi) dalam jangka panjang.
Sedangkan untuk tujuan sosial, perusahaan diharapkan untuk memperhatikan
keinginan investor, karyawan, penyedia faktor-faktor produksi,maupun
masyarakat luas.
Keduatujuanperusahaantersebutsalingmendukunguntukmencapaitujuanutama
perusahaan, yaitumemberikepuasankepadakeinginankonsumenataupunpelanggan.
Meskipundisadaribahwakeuntunganbukanlahsatu-satunyaperusahaan, tetapi
tujuan-tujuan lain hanya akan tercapai jika perusahaan mampu tetap hidup
berkembang dan memperoleh keuntungan. Untuk keperluan tersebut perusahaan
harus diorganisir dan dijalankan dengan baik. Lain halnya lembaga-lembaga
pemerintah dan lembaga sosial lain yang kegiatannya lebih ditujukan untuk
kepentingan masyarakat umum, misalnya Panti Asuhan, Rumah Sakit, dan
sebagainya.
Dengan demikian yang membedakan perusahaan dengan lembaga sosial terletak
pada penekanan / prioritas perusahaan terhadap laba, kelangsungan hidup dan
tanggung jawab sosial (dalam hal ini laba tidak menjadi tolak ukur keberhasilan).
Sebaliknya, perusahaan yang berorientasi pada perolehan keuntungan, umumnya
akan memfokuskan kegiatannya untuk meningkatkan nilai perusahaan hingga
mencapai maksimum (laba merupakan tolak ukur keberhasilan). Dalam hal ini,
nilai perusahaan merupakan harga jual perusahaan yang dianggap layak oleh
investor sehingga ia mau membayarnya, jika suatu perusahaan akan di jual. Bagi
perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat (go public), indikator
nilai perusahaan adalah harga saham yang diperjual belikan di bursa efek.
Pendapat ini didasarkan atas pemikiran bahwa peningkatan harga saham identik
dengan peningkatan kemakmuran para pemegang saham dan peningkatan harga
saham identik dengan peningkata nilai perusahaan. Meskipun demikian, tidak
berarti bahwa nilai perusahaan sama dengan nilai saham (yaitu jumlah lembar
saham dikalikan dengan nilai pasar perlembar) ditambah dengan nilai pasar
utangnya.

D. Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan Dan Pengaruhnya Terhadap


Perusahaan
Secara umum lingkungan perusahaan dapa dibedakan menjadi 2 ( dua ) bagian,
yaitu :
• Lingkungan umum perusahaan :
a. Politik Dalam hal ini menyangkut tingkat pemusatan kekuatan politik, sifat
organisasi politik, sistem partai, kesadaran dalam bermasyarakat. Perusahaan
merupakan lembaga sosial yang selalu berhubungan dengan masyarakat, maka
kehidupan operasi perusahaan sangat terpengaruh oleh politik negara di mana
perusahaan berada.
b. Hukum Lingkungan ini meliputi sifat dari sistem hukum, sistem hukum yang
berlaku khususnya yang berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan,
masalah peraturan perundangan.
c. Sosial Di sini meliputi struktur golongan yang ada dalam masyarakat yang
dapat mempengaruhi perkembnagan perusahaan, termasuk didalamnya sifat dan
perkembangan dari lembaga- lembaga sosial.
d. Perekonomian Sistem perekonomian yang mempengaruhi perkembangan
perusahaan terdiri dari berbagai aspek ekonomi adn unit-unit ekonomi dalam
masyarakat yang meliputi jenis organisasi ekonomi, sistem pemilikan perusahaan,
sistem perpajakan dan perbankan, angkatan kerja, tingkat produktivitas, tingkat
investasi, pola konsumsi, masyarakat dan lain-lain.
e. Kebudayaan Hal ini meyangkut latar belakang sejarah dari suatu masyarakat
dimana perusahaan berbeda yaitu yang berhubungan dengan hasil produksi
perusahaan. Juga tercakup didalamnya norma-norma masyarakat setempat, adat
istiadat dan kebiasaan mereka.
f. Pendidikan Lingkungan ini adalah keseluruhan dari tingkat pendidikan paling
rendah sampai dengan tertinggi secara formal serta tingkat pendidikan non formal
yang akan mempengaruhi tingkat keahlian khusus dari masyarakat tersebut.
g. Teknologi Dalam kenyataannya tingakat perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi khususnya dalam bidang industri dan fasilitas lain dalam pabrik yang
Perkembangan sangat pesat ikut terpengaruh dalam perkembangan perusahaan.
Oleh karena itu apabila perusahaan ingin mengembangkan tingkat proses produksi
dan kegiatan operasionalnya harus berpacu dengan kemajuan teknologi.
h. Demografi Lingkungan ini meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalam
masyarakat, angkatan kerja, tingkat kelahiran, tingkat kematian, penyebaran
penduduk, umur, jenis kelamin dan lain-lain. Khusus untuk perusahaan yang
sangat tergantung pada tenaga kerja maka urbanisasi sering menjadi masalah
dalam masyarakat industri.

Lingkungan khusus perusahaan


a. Penyedia
Disini termasuk penyedia bahan baku, alat-alat produksi, tenaga kerja, atau
singkatnya pemasok faktor-faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan.
Perusahaan harus membina hubungan baik dengan penyedia ini sebab, jika tidak
maka operasi perusahaan akan terganggu. Semakin luas perusahaan maka
tentunya semakin besar kebutuhan akan faktor-faktor produksi tersebut.
b. Pelanggan
Termasuk dalam lingkungan ini adalah semua pembeli produksi perusahaan, baik
yang membeli untuk dijual lagi maupun membeli untuk keperluan sendiri
(konsumen akhir). Jadi tercakup disini para pedahang perantara, baik pedagang
besar maupun pengecer.
c. Pesaing Dalam hal ini meliputi perusahaan-perusahaan yang membuat produk
sejenis maupun yang membuat barang-barang pengganti (subtitusi). Agar
perusahaan tetap bertahan dalam persaingan maka diperlukan suatu strategi untuk
menghadapi para pesaing tersebut atau kalau memungkinkan justru perusahaan
harus dapat mengubah tantangan pesaing itu menjadi suatu kesempata
d. Teknologi Inti dari operasi perusahan adalah proses produksi. Untuk itu selalu
diperlukan pengembangan teknik berprosuksi pada jumlah optimal yang dapat
memenuhi selera langganan dengan memuaskan. e. Sosio Politik Lingkungan ini
meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat dari peraturan pemerintah yang
dapat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Dapat di contohkan
misalnya sikap masyarakat terhadap adanya polusi/pencemaran akibat suatu
limbah industri.

E. Pendekatan Dalam Melihat Bisnis Dan Lingkungan


Kesempatan bisnis serta bisnis itu sendiri akan selalu dipengaruhi oleh
lingkungan. Di samping itu lingkungan akan selalu tumbuh dan berkembang yang
kemudian akan mempengaruhi kesempatan bisnis serta bisnis itu sendiri dalam
menjalankan operasinya. Hubungan antara bisnis dengan lingkungannya itu
sangat erat dan sudah kita sadari adanya. Perusahaan yang tidak berhasil atau
tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan tersingkir dari
kancah persaingan bisnis oleh pengusaha lain yang lebih lincag dalam
menyesuaikan bisnisnya dengan perkembangan lingkungan agar tetap kompetitif
dan meraih keuntungan. Hubungan anatara bisnis dan lingkungan ini telah lama
ditelaah oleh para usahawan. Upaya untuk menelaah hubungan itu dari masa ke
masa telah terjadi perkembangan. Mulamula penelaahan bahwa bisnisnyalah yang
merupakan hal yang terpenting atau menduduki titik sentral, sedangkan
masyarakat atau lingkungan akan merupakan hal yang sekunder yang mengelilingi
bisnisnya. Masyarakatlah yang memerlukan bisnisnya dan mereka akan berusaha
untuk mencarinya agar mereka dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara
membeli barang yang tradisional yang sering di sebut pandangan yang
berorientasi produsen

atau “Produser Oriented Approach”. Pandangan itu memang cocok dengan


kondisi pada saat itu dimana pada saat itu keadaannya adalah keadaan yang di
sebut “seller’s market” atau “pasar penjual”. Hal ini berarti bahwa produsen masih
langkah sehingga apa saja barang yang dihasilakn olehnya akan selalu laku terjual
dan disenangi oleh lingkungan/masyarakat. Sehingga dia/perusahaan dapat
dianggap sentral. Akan tetapi perkembangan masyarakat berikutnya menjadikan
keadaan di mana pengusaha bertambah banyak dan masyarakat menjadi selektif
sehingga timbul lah persaingan yang ketat di anatara para pengsaha. Hanya
pengusaha yang pandai menyesuaikan diri dengan selera dan kehendak serta
kebutuhan konsumen/masyarakatlah yang akan mampu bertahan dalam
persaingan, dan yang lainnya akan tersingkir kemudian jatuh bangkrut. Keadaan
ini di sebut “buyer;s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan di mana pembeli
yang akan menentukan dan bukan penjual. Dalam hal ini berlakulah suatu
ungkapan “pembeli adalah raja” sehingga dia harus di layanii sebaik-baiknya,
dialah yang menentukan segalanya. Oleh karena itu siapa yang berhasil
mendekatinya. Dia yang lebih berhasil dan tidak akan dia yang lebih berhasil dan
tidak akan terseingkir dalam persaingan. Oleh karena itu pada saat semacam ini
pengusaha harus pandai melihat lingkungan serta pandai melakukan antisipasi
terhadap perubahan lingkungan, kemudian menyusun rencana kegiatan bisnisnya
yang strategis sehingga dapat meduduki posisi persaingan yang baik atau yang
lebih baik. Jadi dalam hal ini yang merupakan faktor yang sentral adalah
masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau para bisnisman
mengelilinginya untuk melayani kebutuhannya secara lebih baik dan lebih sesuai
dengan keinginan serta selera lingkungan itu. Tanpa itu semua dia akan tersingkir
dari kancah persaingan bisnis tersebut. Pandangan yang terakhir ini di sebut
“Consumer Oriented Approach” atau pendekatan yang berorientasi konsumen.

F. Proses Pengolahan Buah Kelapa Sawitoses Pengolahan CPO

Pengolahan kelapa sawit ini menjadi CPO pada intinya melalui 4 proses utama,
yaitu :
Pemisahan brondolan dari janjangan
Pencacahan dan pelumatan daging
Pengepresan
Pemurnian minyak
Proses Produksi

Berikut dibawah ini adalah merupakan proses produksi :


Pemilihan Bahan Baku
Bahan baku sesuai kriteria panen (tandan matang panen) untuk memperoleh hasil
produksi (CPO) dengan kualitas yang baik dengan rendemen minyak yang tinggi.
Stasiun Timbangan
Stasiun Sortasi
Penyortiran tingkat kematangan buah menurut fraksinya
Stasiun Perebusan
Perebusan bertujuan untuk memudahkan ekstrasi minyak pada proses
pengempalan. Perebusan juga dapat mengurangi kadar air dari inti sehingga
mempermudah pelepasan inti dari cangkang sawit
Stasiun Pengepresan
Pengepresan berfungsi untuk memastikan minyak kasar (Crude Oil) dari daging
buah
Stasiun Pengutipan/ Pemurnian Minyak (Clarification Station)
Stasiun Pengumpul Janjangan Kosong (Empty Bunch Hopper Station)
Stasiun Tangki Penimbunan Minyak (Storage Tank Station)
Stasiun Pengutipan Inti (Kernel Plant Station)
Stasiun Pemurnian Air (Water Treatment Station)
Stasiun Pembangkit Tenaga (Power Plant Station)
Stasiun Ketel Uap (Steam Boiler Station)
Stasiun Air Limbah (Effluent Treatment Station)

G. Mesin dan Peralatan Pengelolahan Pada Pabrik Kelapa Sawit


Beberapa Mesin Yang Digunakan Dalam Produksi Kelapa Sawit
Macam-macam mesin Pabrik Kelapa SawitFruit Cages, alat yang digunakan untuk
mengangkut tandan buah segar.
Capstand, digunakan untuk menarik lori buah
Sterilizer Station, durm untuk merebus buah sawit
Thresher Drum, digunakan untuk membanting tandan buah agar brondolan buah
dapat rontok
Screw press, utnuk mengekstrak minyak sawit
Vibro separator, memisahkan serabut halus dan bahan-bahan kasar
Continous Settling Tank, digunakan untuk memisahkan minyak murni
berdasarkan prinsip perbedaan masaa jenis
Oil Purifier, pemrosesan minyak menjadi minyak murni dengan kadar air
maksimal 0,1% dan kadar kotoran maksimal 0,02%
Sludge Centrifuge,
Vacum Oil Drier, untuk mengeringkan minyak dalam kondisi vakum melalui
penguapan
Cake Breaker, untuk mengurai kadar air pada ampas
Depericarper, untuk memisahkan biji dari serabut
Nut Polishing Drum, digunakan untuk membersihkan biji dari serat-serat
Nut Silo Drier, untuk mengurangi kadar air (moistur) biji
Nut Cracker/Ripple Mill, untuk memecahkan biji yang telah dikeringkan

H. Produk turunan kelapa sawit


Lipstik, Roti, Shampo, Sabun, Kue Kering, Margarin dan selai mentega, coklat
turunan kelapa sawit
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Kelapa sawit merupakan komoditi strategis nasional karena memiliki rantai
pemanfaatan yang panjang sehingga banyak sekali manfaat yang dapat
diambil antara lain menggantikan peran minyak bumi yang merupakan
sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable resources)
sebagai bahan bakar dan menghasilkan berbagai produk turunan yang dapat
dimanfaatkan yang mengakibatkan meningkatnya industri pengolahan produk
turunan dari kelapa sawit. Banyaknya industri tersebut akan mengakibatkan
banyak penyerapan tenaga kerja dan menghasilkan peningkatan devisa bagi
negara sehingga perekonomian di Indonesia meningkat

2. Solusi dari masalah lingkungan yang diakibatkan perubahan penggunaan


lahan oleh perkebunan kelapa sawit yaitu dengan penerapan agroforestri. Pada
perkebunan kelapa sawit di lahan gambut menggunakan tanaman kehutanan
jenis Jelutung (Dyrea costulata Hook f)

3. Dampak ekologi yang diperoleh dari penerapan agroforestri Sawit-Jelutung


yaitu perbaikan fungsi lahan dalam konservasi tanah dan air. Dampak secara
ekonomi yaitu tambahan pendapatan perkebunan selain dari hasil kelapa
sawit, seperti hasil penyadapan getah jelutung dan kayu jelutung pada umur 10
tahun. Dampak sosial yang diperoleh yaitu dapat meningkatkan penyerapan
kerja sehingga juga memperbaiki perekonomian masyarakat sekitar dan
terjalin hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat
sekitar.

B. SARAN
Dalam pelaksanaannya, penerapan agroforestri di lahan perkebunan
memerlukan kerjasama dari beberapa pihak antara lain perusahaan, Departemen
Kehutanan, Dinas Kehutanana dan Perkebunan Daerah, dan masyarak
DAFTAR PUSAKA

Sattar. 2017. Pengantar bisnis. Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai