Cindy Yuniar
2022020026
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan dan karunia-Nya
kepada kita, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah dalam mata kuliah Pengantar
Bisnis Universitas Utpadaka Swastika.
Makalah ini di buat dari hasil penyusunan data-data sekunder yang telah kami peroleh
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan materi yang akan kami bawakan serta jelaskan.
Sumber tersebut berupa internet, referensi materi yang di berikan yang berkaitan dengan
Bisnis.
Tak lupa kami ucapkan kepada dosen/pengajar mata kuliah Pengantar Bisnis atas
bimbingan dan arahan dalam mata kuliah ini. Tak lupa juga kepada rekan-rekan satu
kelompok yang telah membantu dan mendukung sehingga dapat terselesaikannya makalah
ini. Saya harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi rekan-rekan
semua,dalah hal ini dapat menambah wawasan kita semua dalam kehidupan berbisnis.
Khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih
baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
LINGKUNGAN BISNIS
2. Kompleks
Meskipun kerap dianggap sepele, rupanya lingkungan bisnis memuat aspek-
aspek penerapan dan perencanaan yang sangat kompleks karena kamu harus
melibatkan setiap pihak yang berkaitan dengan perusahaan.setiap keputusan
yang mungkin kamu pikir dapat membawa perusahaan ke arah yang lebih baik
dalam praktiknya mungkin tidak demikian karena nyatanya setiap keputusan
pasti menghasilkan pro dan kontra dari satu atau beberapa pihak.
3. Sudut Pandang yang Beragam
Lingkungan bisnis yang sehat adalah lingkungan bisnis yang mampu
menampung setiap sudut pandang, ide, gagasan, opini, maupun pemikiran yang
terlahir dalam benak orang-orang yang terlibat di dalamnya mengenai situasi
atau kondisi tertentu.Semakin banyak sudut pandang, ide, gagasan, opini
maupun pemikiran yang dapat ditampung, maka semakin mudah pula bagi
kamu untuk dapat mengambil keputusan etis yang tidak hanya menguntungkan
satu pihak.
BISNIS INTERNASIONAL
Saat ini perkembangan kegiatan bisnis internasional semakin maju, hal ini
dikarenakan adanya aspek-aspek yang menyebabkan kegiatan ini semakin cepat
berkembang, diantaranya adalah:
PEMASARAN INTERNASIONAL
Kotabe dan Helsen memiliki pandangan mengenai pemasaran global yakni mengacu pada
kegiatan-kegiatan perusahaan yang menekankan pada upaya-upaya standarisasi, koordinasi
lintas pasar, dan integrasi global yang bertujuan untuk berpartisipasi dalam meningkatkan
kemampuan bersaing di pasar dunia.
James menekankan pada kesempatan mentransfer produk, merek, dan ide lain yang
melampaui negara, memenuhi kebutuhan pelanggan global, serta mengembangkan koordinasi
antara infrastruktur pemasaran nasional menjadi infrastruktur pemasaran global.
2. Experiential Marketing
Dalam proses pemasaran pengalaman (experiential marketing), targetnya terfokus pada
pengalaman yang akan didapatkan oleh konsumen ketika mengonsumsi produk. Pemasaran
ini menggabungkan elemen logika, emosi, dan tindakan untuk menjadi penghubung antara
produk dengan konsumen.
1. Ketahanan harga: harga yang sudah ada di pasaran tidak akan mudah terganggu oleh
harga yang dikeluarkan oleh pesaing lain.
2. Harga lebih tinggi: produk dengan ekuitas merek yang baik dapat menetapkan harga
yang lebih tinggi dari produk lainnya karena mendapat dukungan melalui tingkat
kepercayaan dan persepsi yang positif dari konsumen.
3. Biaya pemasaran lebih kecil: jika suatu produk sudah mendapat tempat di hati
konsumennya, maka usaha dan biaya yang diperlukan untuk mempertahankan citra
tersebut akan jauh lebih kecil daripada pesaing yang masih harus membangun citra
dari produknya.
4. Posisi yang kuat di hadapan distributor maupun pengecer: perputaran yang lebih
cepat dari produk dengan ekuitas merek yang baik dapat menjadi nilai lebih di mata
distributor dan pengecer, sehingga keuntungan yang diperoleh juga lebih besar. Hal
ini menjadikan distributor dan pengecer lebih senang menangani produk dengan
ekuitas merek yang terbukti baik.
5. Kredibilitas tinggi, mudah melakukan perluasan merek: perusahaan dengan ekuitas
merek yang baik juga dapat dengan mudah membuat produk-produk turunan
berbasis merek yang sudah ada. Juga, akan memiliki kemungkinan yang besar produk
baru tersebut diterima serta mendapat perhatian dari konsumen.
Hal ini menunjukkan titik keberhasilan perusahaan terletak pada kemampuan karyawannya
melayani serta memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Strategi ini
memperhitungkan jika karyawan merasa puas dengan lingkungan kerja dan kompensasi
yang diberikan perusahaan, karyawan akan memiliki kinerja yang baik sehingga dapat
menghasilkan kepuasan terhadap konsumen.
6. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR)
Kebijakan CSR ini mengarahkan perusahaan untuk dapat menjalankan perusahaannya
untuk mematuhi hukum, standar etika, dan aturan internasional yang berlaku. Dalam
perjalanannya perusahaan juga harus melakukan prinsip dasar yang sudah ditentukan, yaitu:
1. Fokus pada isu tertentu yang paling berkaitan dengan operasi perusahaan;
2. Konsisten menjalankan program yang bertujuan untuk dapat mengurangi dampak
negatif dari aktivitas perusahaan;
3. Branding, mengaitkan seluruh aktivitas tersebut dengan program pemasaran merek,
sehingga terbentuk satu kesatuan yang positif antara kegiatan CSR dengan merek di
mata konsumen;
Pembangunan infrastruktur teknologi informasi sangat diperlukan dalam strategi ini agar
dapat mendukung pembentukan hubungan yang baik dengan para konsumen.
D. Network Marketing
Umumnya strategi ini dikenal dengan istilah multi level marketing. Pada dasarnya
strategi ini merupakan strategi penjualan langsung yang melibatkan struktur pengusaha
tertentu. Masing-masing pengusaha tidak hanya bertanggung jawab untuk menjual produk
tetapi juga untuk membangun jaringan di bawahnya yang nantinya akan memberikan
keuntungan dalam hal finansial.
1. H&M
Salah satu perusahaan ritel fashion terbaik dunia yang terkenal adalah H&M. Pemilihan
produk pakaian yang dijual di sini sesuai dengan fashion masyarakat Indonesia. Sehingga
H&M menjadi salah satu perusahaan ritel yang digemari banyak kalangan.
Salah satu bentuk pemasaran yang dilakukan oleh H&M adalah memaksimalkan
pengalaman online dari para konsumennya. Ternyata hal ini mampu meningkatkan
pembukaan toko sampai 15 persen tiap tahunnya, serta menjadikan H&M merek yang
sudah memiliki pangsa pasar yang baik di Indonesia.
2. Dunkin’ Donuts
Metode pemasaran yang digunakan Dunkin’ Donuts adalah dengan menyesuaikan menu
dengan makanan favorit di tempat yang dituju.
Misalnya saja di Korea Selatan, mereka memiliki menu Grapefruit Coolatta. Di Lebanon,
Dunkin’ Donuts menyediakan menu donat cokelat mangga. Sedangkan di Indonesia,
masyarakat kita terbiasa dengan pola pikir bahwa donat yang manis seperti dengan taburan
cokelat, susu, dan keju.
3. Coca-cola
Perusahaan minuman Coca-cola memiliki pendekatan dan strategi pemasaran yang unik.
Coca-cola berkonsentrasi pada program dari komunitas badan amal yang membutuhkan
banyak waktu dan dana.
Teknik pemasaran seperti ini cenderung disambut baik oleh masyarakat internasional.
Strategi dengan menunjukkan kepedulian serta empati terhadap masyarakat lebih dihargai,
dibandingkan dengan perusahaan yang hanya fokus untuk memenuhi target penjualan saja.
Seringkali konsep yang dipilih mencerminkan kebahagiaan serta keceriaan pada masyarakat.
Contohnya saja Coca-cola yang memelopori pengadaan makanan ramadan untuk anak-anak,
serta mampu membangun kurang lebih 650 instalasi air bersih di Mesir.
Konsep Pemasaran Internasional
Dalam pemasaran internasional terdapat konsep yang diimplementasikan dan
dikembangkan sebagai bagian dari fungsi manajemen pemasaran internasional.
Keempat konsep pemasaran internasional tersebut adalah:
1. Orientasi Etnosentris
Pandangan etnosentris meyakini bahwa nilai-nilai yang dimiliki negara asalnya lebih unggul
dibandingkan dengan negara lainnya. Mereka mempercayai bahwa strategi domestik adalah
strategi yang lebih unggul dan terbaik ketimbang dari pihak asing.
Perusahaan etnosentris yang berbisnis di luar negeri dapat disebut dengan perusahaan
internasional.
2. Orientasi Polisentris
Perusahaan polisentris sering disebut dengan perusahaan multinasional. Orientasi
polisentris ini memiliki keyakinan bahwa setiap negara memiliki keunikan masing-masing.
Setiap anak perusahaan bekerja secara independen dan menetapkan tujuan serta rencana
pemasarannya sendiri.
3. Orientasi Regiosentris
Pada orientasi ini, perusahaan dengan keyakinan regiosentris tidak hanya mengakui adanya
perbedaan sifat yang spesifik pada pasar luar negeri, akan tetapi juga dapat merasakan
adanya persamaan dari masing-masing pasar luar negeri.
4. Orientasi Geosentris
Orientasi geosentris merupakan perpaduan etnosentris dan polisentris yang memandang
persamaan dan perbedaan dalam pasar dan negara serta berusaha menciptakan strategi
global guna memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar lokal.
Orientasi ini diyakini dapat menemukan persamaan dan perbedaan untuk dapat
merumuskan suatu strategi pemasaran lokal maupun internasional. Serta akan
memperlakukan semua pasar luar negeri sebagai suatu kesatuan, yakni pasar global.
BAB IV