Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ASPEK LINGKUNGAN
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Zulfia Rahmawati, S.E., M.SEI.

Disusun Oleh :

Aisha Badar Wahida 20130210021

Sindy Swi Agrita 20130210055

Dimas Bayu 20130210329

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

FAKULTAS EKONOMI

KEDIRI

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
kami panjatkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah STUDI


KELAYAKAN BISNIS. Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan
dukungan banyak pihak, kami berusaha memberikan dan mencapai hasil
semaksimal mungkin dan sesuai dengan harapan. Walaupun dalam penyusunan
makalah ini kami mengalami berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu yang
kami miliki.

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih sebesar-


besarnya kepada Ibu Zulfia Rahmawati selaku dosen pengampu mata kuliah
STUDI KELAYAKAN BISNIS. Kami menyadari bahwa penulisan dan
pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat kami butuhkan untuk dapat menyempurnakan
kemampuan kami di masa yang akan datang. Semoga apa yang dihasilkan
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan teman-teman maupun pihak lain
yang berkepentingan.

Kediri, 5 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................

2.1 Definisi studi kelayakan bisnis..................................................................3

2.2 Aspek Lingkungan....................................................................................5

BAB III PENUTUP...................................................................................................

3.1 Kesimpulan..............................................................................................12

3.2 Saran........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan bisnis atau usaha pada saat ini telah menjadi suatu
perkembangan yang sangat signifikan bagi Indonesia. Dari yang berwujud
UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sampai dengan perusahaan-perusahaan
besar. Itu menandakan bahwasanya kesadaran akan berwirausaha pada saat ini
telah meningkat dari sebelumnya.
Tahapan-tahapan membuat suatu usaha adalah suatu proses yang akan
membantu kita untuk bisa mendirikan suatu usaha dengan benar. Tahapan tersebut
adalah, membuat Ide Bisnis, SKB (Studi Kelayakan Bisnis), Perencanaan, dll.
Untuk menjalankan usaha diperlukan sebuah studi kelayakan bisnis, apakah
sebuah usaha layak dijalankan atau tidak layak dijalankan. Studi kelayakan bisnis
bisa disimpulkan untuk menentukan seberapa besar pengembalian sebuah
investasi atas suatu aktifitas usaha dan implikasi usaha tersebut dalam sebuah
investasi, selalu ada nilai investasi awal atau disebut sumber daya yang akan di
alokasikan. Pengembaliannya adalah perbandingan antara input investasi dengan
dibandingkan dengan output yang akan dihasilkan dengan mempertimbangkan
seluruh aspek yang perlu dijalankan. Studi kelayakan dilakukan sebelum sebuah
usaha benar-benar akan dijalankan, masih dalam tahap awal perencanaan dan
sangat penting dalam pengambalian keputusan strategis.
Studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut
berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen
dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi
kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu
proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditadak dijalankan.
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya para investor

1
yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang
memberikan

2
3

fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya


kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan
dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank
berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan
kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari
investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan
kerja, dll.

Aspek-Aspek dalam studi kelayakan bisnis terbagi menjadi 6, yaitu :


1. Aspek Hukum
2. Aspek Lingkungan
3. Aspek pasar dan pemasaran
4. Aspek Sumber daya manusia dan manajamen
5. Aspek teknis dan teknologi
6. Aspek Keuangan

Lingkungan merupakan hal yang penting dalam berwirausaha. Jika dalam


menentukan lingkungan kita salah memilih maka usaha tersebut bisa tidak
berjalan dan menghasilkan keuntungan yang maksimal sehingga, Dalam makalah
ini, kita tertarik untuk membahas studi kelayakan bisnis yang termasuk dalam
aspek lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi studi kelayakan bisnis dalam aspek lingkungan?
2. Apa saja ruang lingkup dalam lingkungan bisnis?
3. Mengapa studi kelayakan bisnis dalam aspek lingkungan ini perlu
dibahas?

1.3 Tujuan
1. Apa definisi studi kelayakan bisnis dalam aspek lingkungan?
2. Apa saja ruang lingkup dalam lingkungan bisnis?
3. Mengapa studi kelayakan bisnis dalam aspek lingkungan ini perlu
dibahas?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi studi kelayakan bisnis


Studi kelayakan adalah sebuah studi untuk mengkaji secara komprehensif
dan mendalam terhadap kelayakan sebuah usaha. Layak atau tidak layaknya
dijalankan sebuah usaha merujuk pada hasil pembandingan semua faktor ekonomi
yang akan dialokasikan kedalam sebuah usaha bisnis baru dengan hasil
pengembaliannya yang akan diperoleh dalam jangka waktu tertentu.
Manfaat studi kelayakan
Studi kelayakan memberi manfaat bagi para pihak yang terkait dengan usaha,
yaitu sebagai berikut:
1.      Pihak investor
Ingin mengetahui berapa modal yang harus ditanamkan dan beberapa
potensi dari pada usaha yang dihasilkan seperti beberapa tambahan
pendapatan yang dihasilkan sebanding dengan resiko modal yang
ditanamkan.
2.      Pihak kreditor
Sebagai pihak penyandang dana eksternal, ingin melihat resiko dana yang
akan dipinjamkan dan juga kemampuan pengembalian dana pinjaman untuk
jangka waktu berapa lama dan juga kemampuan secara keseluruhan bentuk
bisnis yang dijalankan.
3.      Pihak manajemen
Sebagai pihak yang menjalankan usaha, maka pihak manajemen perlu
melakukan perencanaan sumber daya yang diperlukan, waktu
pelaksanaanya, hasil yang ingin dicapai, dampak terhadap lingkungan
sekitar baik langsung maupun tidak langsung juga kemungkinan resiko –
resiko yang bisa berdampak yang bisa timbul

4
5

4.      Pihak regulator


Berkepentingan terhadap bentuk usaha yang dijalankan, industri yang akan
dijalankan, dan dampak terhadap masyarakat maupun perekonomian
nasional.
Aspek-aspek studi kelayakan

1. Aspek industri
Dalam aspek ini kita akan menganalisa struktur industri yang akan kita
masuki, seperti persaingan yang telah ada, bagaimna dengan kekuatan dan
penawaran pembeli, barang subsitusi yang ada, bagaimana kekuatan supplier
bahan bahan baku yang kita perlukan juga bagaimana dengan kemampuan
pesaing untuk masuk kedalam industri ini.
2. Aspek pasar
Semua bisnis pasti akan memerlukan sebuah pasar, kalau pasar tidak besar
atau pasar mengalami penurunan, maka usaha yang akan dijalankan
dipastikan akan mengalami hambatan untuk berhasil.
3. Aspek pemasaran
Aspek pemasaran dalam studi kelayakan akan menjadi struktur produk atau
jasa yang telah ada dipasar serta rencana produk atau jasa yang ditawarkan.
4. Aspek keuangan
Dalam aspek ini, kita akan menentukan layak atau tidak layak sebuah usaha
atau bisnis dijalankan setelah menelaah semua faktor produksi dijalankan.
5. Aspek manajemen
Aspek ini termasuk yang paling penting karena aspek ini terkait fungsi
koordinasi antara semua faktor produksi yang ada.
6. Aspek produksi
Dalam aspek ini, akan ditentukan sistem produksi maupun sumber-sumber
daya yang perlu diinvestasikan seperti bahan dasar maupun bahan penunjang
lainnya.
6

7. Aspek sumber daya manusia


Alokasi sumber daya manusia yang akan digunakan dan kualitas sumber daya
manusia juga berperan penting, termasuk juga dalam pengembangan,
kompensasi, serta sistem penilaian karya sumber daya manusia.
8. Aspek lingkungan
Usaha tidak akan pernah memisahkan diri dari lingkungan dan masyarakat
sekitarnya. Dimulai dari faktor makro ekonomi, sosial, politik, kepeduliaan
akan lingkungan hidup maupun kesejahteraan lingkungan masyarakat sekitar,
penting untuk di pertimbangkan.
9. Aspek hukum dan yuridis
Bentuk badan hukum usaha, peraturan-peraturan yang berlaku di industri
tertentu, peraturan- peraturan keuangan yang berlaku seperti sistem
perpajakan, sistem proteksi industri, maupun subsidi yang berlaku juga
penting

2.2 Aspek Lingkungan


Lingkungan tempat bisnis akan dijalankn harus dianalisis dengan cermat. Hal
ini disebabkan lingkungan disatu sisi dapat menjadi peluang dari bsisnis yang
akan dijalankan, namun disisi lain lingkungan juga dapat menjadi ancaman bagi
perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat berpengaruh terhadap lingkungan,
baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan ekologi tempat bisnis yang akan
dijalankan.
Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas sehinggga menimbulkan
dampak bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis. Perubahan kehidupan masyarakat
sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat berupa semakin ramainya lokasi
disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit
masyarakat, juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari
luar daerah.
Aspek lingkungan dalam studi kelayakan bertujuan untuk:
a. Menganalisis kondisi lingkungan operasional
b. Menganalisis kondisi lingkungan industri
7

c. Menganalisis lingkungan ekonomi


d. Menganalisis dampak positif maupun negatif bisnis terhadap lingkungan
e. Menganalis usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan
dampak negatif bisnis terhadap lingkungan

1) Lingkungan bisnis
Merupakan unsur yang ada diluar perusahaan dan tidak dapat dikendalikan
oleh pelaku bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Sedangkan
Robinson (2007) meandefinisikan lingkungan sebagai segala sesuatu yang
berada diluar organisasi.
2) Lingkungan Operasional
Lingkungan yang memiliki kaitan langsung dengan aktivitas operasional
perusahaan. Lingkungan operasional adalah lingkungan yang paling dekat
dengan semua aktivitas perusahaan. Lingkungan operasional meliputi :
a.       Lingkungan pesaing
Pesaing adalah perusahaan dalam industri yang sama dan menjual produk,
baik berupa barang atau jasa, kepada pelanggan. Pesaing sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan bisnis. Perusahaan harus memiliki
keuanggulan bersaing untuk dapat memenangkan persaingan. Oleh karena
itu, analisis terhadap kelebihan dan kelemahan pesaing dibandingkan
dengan perusahaan sangat penting dalam menentukan strategi bisnis.
Analisis pesaing dalam lingkungan operasional dapat dilakukan dengan
menggunakan matriks profil persaingan.
b.      Lingkungan Pelanggan
Pelanggan adalah pembeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Pelanggan merupakan faktor kunci keberhasilan bisnis karena pelanggan
sumber pendapatan. Analisis pelanggan dalam lingkungan operasional
dilakukan dengan analisis reaktif dan proaktif. Analisis reaktif adalah
analisis masalah pelanggan setelah kejadian. Analisis proaktif adalah
memperkirakan kecenderungan dan masalah sebelum terjadi. Selain itu
8

dilakukan pula analisis segmentasi pelanggan untuk mengelompokkan


pelanggan sesuai dengan karakteristiknya.
c.       Lingkungan Pemasok
Pemasok adalah perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja,
keuangan dan sumber informasi kepada perusahaan lain. Pemasok
memegang peranan yang sangat penting bagi kelancaran bisnis. Pemilihan
pemasok dapat meningkatkan keunggulan bersaing. Analisis pemilihan
pemasok dalam lingkungan operasional dapat dilakukan dengan CPM antar
pemasok.
d.      Lingkungan Kreditor
Kreditor merupakan pihak yang memeiliki peranan yang penting dalam
bidang keuangan, dan semakin penting jika sebagian besar permodal
perusahaan berasal dari kredit. Dalam memilih kreditor, perusahaan harus
memperhatikan bunga dan persyaratan kredit.
e.       Lingkungan Pegawai
Pegawai merupakan aspek yang paling penting, karena pegawai adalah
pelaku yang menunjang tujuan perusahaan tercapai.
3) Lingkungan Industri
Porter (1985) membagi lima kekuatan yang menentukan tingkat persaingan
dalam suatu industri, yaitu :
Pendatang baru dalam pasar persaingan sempurna akan mudah untuk masuk ke
pasar sehingga persaingan dalam pasar ini akan semakin ketat. Kondisi
persaingan yang ketat mengharuskan penyusunan strategi harus didasarkan
pada analisis masing-masing sumber.

Ancaman pendatang baru dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk


dalam satu industri, yaitu :
         Skala ekonomi
         Diferensiasi produk
         Persyaratan permodalan
         Keunggulan biaya
9

         Akses ke saluran distribusi


         Kebijakan pemerintah

Selain adanya hambatan masuk, pendatang baru akan berpikir dua kali jika :
(1) pemain lama memilki sumber daya penting yang dapat digunakan untuk
menyerang balik, seperti kelebihan modal, kapasitas produksi, serta
kedekatan dengan saluran distribusi pelanggan. (2) Pemain lama
kemungkinan akan menurunkan harga untuk mempertahankan market share
atau karena industri keseluruhan kelebihan kapasitas. (3) Pertumbuhan
industri yang lambat sebagai akibat masuknya pendatang baru atau mungkin
karena pengaruh kinerja keuangan kolega-kolega yang terlibat.
Pemasok akan memiliki kekuatan jika :
a. pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan,
b. produk yang dihasilkan unik sehingga sulit untuk mencari pengganti,
c. produk pemasok sangat penting bagi pembeli,
d. pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan ke arah
industri pembeli,
e. pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok.

Pembeli akan mempunyai kekuatan tawar, jika :


a. Pembeli terkosentrasi membeli dalam jumlah besar,
b. Produk yang dibeli dari industri standar atau tidak terdiferensiasi
c. Produk yang dibeli dari industri mempunyai porsi yang signifikan dari
biaya beli sehingga tidak ada kenaikan harga atau perusahaan lain
menawarkan harga yang lebih murah akan segera berpindah
d. Produk yang dibeli hanya akan mendatangkan keuntungan kecil bagi
pembeli
e. Produk yang ditawarkan industri dipandang memiliki resiko keuangan
yang tinggi
f. Produk yang ditawarkan industri dipandang tidak begitu penting bagi
pembeli
10

g. Pembeli memilki ancaman yang kuat untuk berintegrasi ke belakang


masuk ke industri pemasok.

Ancaman produk pengganti akan kuat, jika :


a. Konsumen memiliki switching cost yang rendah sehingga mudah untuk
berpindah ke produk yang lain
b. Produk pengganti memiliki harga yang murah dengan kualitas yang sama
atau lebih tinggi
Intensitas rivalitas antarpemain dalam industri dipengaruhi oleh struktur biaya
produk, tingkat diferesiasi produk, pertumbuhan industri, dan tingkat kapasitas
terpasang. Semakin besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya produksi,
semakin tinggi intensitas rivalitas. Semakin homogen produk, semakin tinggi
rivalitas. Pertumbuhan industri yang menurun dan tingkat kapasitas terpasang
yang besar akan mempengaruhi intensitas rivalitas antarpelaku industri.
Intensitas persaingan antarperusahaan dalam industri tergantung pada :
a. Jumlah pesaing banyak dengan kekuatan berimbang
b. Pertumbuhan industri lambat
c. Produk atau jasa yang dihasilkan kurang terdiferensiasi atau memiliki
switching cost yang rendah
d. Produk memiliki biaya tetap tinggi dan tidak tahan lama
e. Penambahan kapasitas dalam jumlah besar akan mengganggu
keseimbangan permintaan dan penawaran dalam industri
f. Rintangan keluar yang tinggi
g. Pesaing memiliki perbedaan dalam strategi, asal, dan kepribadian.

4) Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh mencakup faktor-faktor yang bersumber dari luar operasional
perusahaan. Analisis ini digunakan untuk menyerang maupun bertahan
terhadap faktor lingkungan dengan merumuskan strategi yang memanfaatkan
peluang atau meminimalkan ancaman. Lingkungan jauh adalah sebagai berikut
:
11

a. Lingkungan ekonomi
Variabel-variabel ekonomi yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis
diantaranya adalah ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan
yang dapat dibelanjakan, serta kecenderungan belanja masyarakat, suku
bunga primer, laju inflasi, tingkat pasar uang, defisit anggaran pemerintah,
produk domestik bruto, pola konsumsi, pengangguran, tingkat
produktivitas pekerja, nilai dollar di pasar dunia, kecenderungan pasar
saham, kondisi ekonomi luar negeri, faktor ekspor/impor, pergeseran
permintaan barang dan jasa, perbedaan pendapatan antarnegara, fluktuasi
harga, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, serta kebijakan organisasi-
organisasi dunia seperti MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa), G20, OPEC,
WTO, APEC. Indikator yang digunakan dalam pengukuran lingkungan
ekonomi adalah income per kapita, penyerapan tenaga kerja, peningkatan
upah rata-rata, serta dampak negatif bisnis bagi perekonomian di wilayah
tersebut. Contoh pembangunan jembatan Suramadu.
b. Lingkungan sosial budaya
Faktor sosial dan budaya berdampak besar pada semua produk, jasa, pasar
dan pelanggan. Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah
kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan
eksternal perusahaan, yang berkembang dari pengaruh budaya, ekologi,
demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Contoh : dibangunnya kawasan
industri menarik tenaga kerja sehingga menimbulkan keramaian.
c. Lingkungan politik
Suatu negara yang kondisi politiknya tidak stabil memiliki resiko bisnis
yang tinggi. Faktor politik berkaitan dengan peraturan perundang-
undangan yang dikeluarkan pemerintah, seperti peraturan tentang
perdagangan yang, undang-undang antitrust, program perpajakan, UMR,
kebijakan polusi, penetapan harga, peraturan perlindungan bagi pekerja.
d. Lingkungan teknologi
Penemuan teknologi baru dalam bidang bisnis sering kali mempunyai
pengaruh yang dramatis terhadap perusahaan. Analisis terhadap
12

perubahan teknologi sangat penting untuk mengantisipasi peluang dan


ancaman bisnis kondisi yang akan datang. Contoh : teknologi internet
berdampak pada peluang dan ancaman bisnis

e. Lingkungan ekologi
Lingkungan ekologi adalah hubungan antara manusia dan mahluk hidup
lainnya dengan udara, tanah, dan air, yang mendukung kehidupan mereka
sebagai akibat adanya kegiatan produksi. Contoh : Bisnis pembuatan tahu
menghasilkan limbar cair yang sangat bau dan mencemari air sungai.
f. Lingkungan global
Era globalisasi ditandai dengan batas-batas ekonomi antarnegara yang
semakin tidak jelas, arus informasi dan komunikasi sangat cepat sehingga
perubahan perrekonomian suatu negara berdampak terhadap perekonomian
negara lain. Contoh : adanya krisis global berakibat menurunnya daya beli
masyarakat di negara-negara tujuan ekspor.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakuknya,
yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya. Lingkungan tempat bisnis akan dijalankan harus
dianalisis dengan cermat. Hal ini disebabkan lingkungan di satu sisi dapat menjadi
peluang dari bisnis yang akan dijalankan, namun disisi lain lingkungan juga dapat
menjadi ancaman bagi perkembangan bisnis. Keberadaan bisnis dapat
berpengaruh terhadap lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun
lingkungan ekologi tempat bisnis yang akan dijalankan.
Analisis aspek lingkungan tidak hanya membahas tentang kesesuaian
lingkungan dengan bisnis yang akan dijalankan, tetapi juga membahas tentang
dampak bisnis terhadap lingkungan serta pengaruh perubahan lingkungan yang
akan datang terhadap bisnis. Suatu bisnis dapat menimbulkan berbagai aktivitas
sehinggga menimbulkan dampak bagi lingkungan disekitar lokasi bisnis.
Perubahan kehidupan masyarakat sebagai akibat dari adanya aktivitas bisnis dapat
berupa semakin ramainya lokasi disekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan
sosial, timbulnya penyakit masyarakat, juga perubahan gaya hidup sebagai akibat
masuknya tenaga kerja dari luar daerah. Oleh karena itu, analisis pada aspek
lingkungan memerlukan kemampuan analisis yang lebih komprehensif.

3.2 Saran
Melalui makalah ini penyusun berharap semoga dapat menambah
wawasan dan memberi pengetahuan yang berharga bagi kami khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya. Mengingat keterbatasan yang kami sampaikan
pada makalah ini, besar harapan kami agar pembaca berkenan memberi kritik dan
saran

13
14

serta melengkapi makalah ini dengan bacaan sumber lain sehingga menemukan
konsep yang lebih tepat. Semoga makalah ini dapat menjadi referensi dan
pengkajian lebih dalam.
DAFTAR PUSTAKA

Johan , Suwinto . 2011 . Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis . Yogyakarta :


Graha Ilmu
DR. Suliyanto. 2008 . Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan Praktis. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Suwinto Johan , Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis , ( Yogyakarta , Graha
Ilmu, 2011 ) hal 3
Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis, Suwinto Johan, Hal 8-9, Graha Ilmu
Yogyakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kelayakan_bisnis
http://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kelayakan_bisnis

15

Anda mungkin juga menyukai