Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“PERENCANAAN,PENGELOLAAN & STRATEGI BISNIS ”

Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat mata kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu:
Omi Pramiana, SE, M.Ak

Disusun Oleh:

Kelompok 7

1. Afit Novita Sari (1662021)


2. Lailatus Shofia (1662026)
3. Evi Nor Pravitasari (1662106)
4. Alda Ekki W (1662126)

AKUNTANSI KP2 2016

STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan hidayah-Nya, serta shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad
SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat
waktu.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan,
adapun tema makalah ini adalah “Perencanaan,Pengelolaan dan Strategi Bisnis”
Dalam membuat makalah ini,dengan keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis
miliki, penulis berusaha mencari sumber data dari berbagai sumber
informasi,terutama dari internet.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Omi Pramiana, SE, M.Ak selaku
Dosen Pembimbing mata kuliah Kewirausahaan serta pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Sebagai manusia biasa, penulis sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis berharap akan adanya masukan yang
membangun sehingga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun
pengguna makalah ini.
Akhirulkalam penulis mengucapkan semoga Allah SWT membimbing penulis
semua dalam naungan kasih dan sayang-Nya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Jombang, 1 Desember 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................5
2.2 Proses Dan Tahap Studi Kelayakan Bisnis.........................................................6
2.3 Analisa Studi Kelayakan Bisnis.........................................................................6
2.4 Kriteria Investasi................................................................................................9
2.5 Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis.................................................................11
2.6   Evaluasi Dan Persiapan Bisnis Baru.....................................................................12
BAB III PENUTUP ........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan......................................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian usaha atau proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat


direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan
menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan manfaat (benefit) dan
keuntungan (profit) atas penanaman modal (investasi) yang telah dilakukan.
Adapun pengertian studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang
mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan, usaha, atau bisnis yang
akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut
dijalankan.
Dari pengertian tersebut, maka studi kelayakan usaha merupakan kegiatan
untuk mempelajari secara mendalam, artinya meneliti secara sungguh-
sungguh data dan informasi yang ada, yang kemudian mengukur, menghitung
dan menganalisis hasil penelitian tersebut dengan menggunakan metode-
metode tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

2. Apa pentingnya studi kelayakan usaha ?


3. Bagaimana proses dan tahap studi kelayakan ?
4. Bagaimana Analisis kelayakan usaha ?
5. Apa saja kriteria investasi ?
6. Bagaimana cara Penyusunan studi kelayakan bisnis ?
7. Bagaimana Evaluasi dan persiapan bisnis baru ?
1.3 Tujuan
2. Mengetahui arti pentingnya studi kelayakan bisnis ?
3. Mengetahui dan memahami proses dan tahap studi kelayakan ?
4. Mengetahui dan memahami cara analisis kelayakan usaha ?
5. Mengetahui dan memahami kriteria investasi ?
6. Mengetahui dan memahami penyusunan studi kelayakan bisnis ?
7. Mengetahui dan memahami evaluasi dan persiapan bisnis baru ?

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Studi Kelayakan Bisnis

Pentingnya Studi Kelayakan Usaha Sebelum bisnis baru dimulai atau


dikembangkan, harus diadakan penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis
atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Ada dua studi atau analisis yang
dapat dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu bisnis untuk
dimulai dan dikembangkan yaitu:
1) Studi kelayakan usaha
2) Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah
penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan
menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas
berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan,
proses bisnis agar mampu memberikan mamfaat ekonomis dan sepanjang waktu.
Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan
dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha. 
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk:
1. Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik,
mendirikan perusahaan jasa, dan lain-lain.
2. Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah
kapasitas pabrik memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin,
memperluas cakupan usaha, dan lain-lain.
3. Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan,
misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi
atau perakitan, dan lain-lain.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi
kelayakan usaha di antaranya:
1. Pihak wirausaha (pemilik perusahaan). Memulai bisnis atau
mengembangkan bisnis yang sudah ada barang tentu memerlukan
pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada
ketidakpastian. Dalam kewirausahaan, studi kelayakan usaha sangat
penting dilakukan agar kegiatan usaha tidak mengalami kegagalan dan
memberi keuntungan sepanjang waktu. 
2. Investor dan penyumbang dana. Studi kelayakan usaha penting untuk
memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai
jaminan atas modal yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasi

5
yang dilakukannya memberikan jaminan pengembalian investasi yang
memadai atau tidak.
3. Masyarakat dan pemerintah. Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat
diperlukan untuk bahan kajian apakah usaha yang didirikan memberikan
mamfaat bagi masyarakat dan bagi pemerintah studi kelakan sebagai alat
pertimbangan untuk pengluaran izin usaha.

2.2 Proses Dan Tahap Studi Kelayakan Bisnis


Studi Kelayakan Usaha dilakukan melalui empat tahap, yaitu :
a. Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan
Adalah tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya.
Kemudian ide tersebut dirumuskan dan diidentifikasikan, misalnya kemungkinan-
kemungkinan bisnis yang paling menguntungkan dalam jangka waktu panjang.
b. Tahap Formulasi Tujuan
Adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis yang akan diemban setelah
bisnis tersebut diidentifikasi, apakah misinya untuk menciptakan barang dan jasa
yang sangat diperlukan masyarakat sepanjang waktu ataukah untuk menciptakan
keuntungan yang langgeng, atau apakah visi dan misi bisnis yang dikembangkan
tersebut benar-benar menjadi kenyataan atau tidak, semuanya dirumuskan dalam
bentuk tujuan.
c. Tahap Analisis
Penelitian dilakukan melalui proses sistematis yang dilakukan untuk
membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
Penelitian dilakukan sesuai prosedur, yaitu dimulai dengan mengumpulkan data,
mengolah, menganalisis dan menarik kesimpulan.
Aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap analisis meliputi :
 Aspek Pasar
 Aspek Teknik Produksi atau Operasi
 Aspek Manajemen
 Aspek Keuangan
Meliputi sumber dana dan penggunaanya, proyeksi biaya, pendapatan,
keuntungan, dan arus kas.
d. Tahap Keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya meyakinkan, maka
langkah berikutnya adalah tahap pengambilann keputusan apakah bisnis tersebut
layak dilaksanakan atau tidak.

2.3 Analisa Studi Kelayakan Bisnis


 Analis aspek pemasaran

6
Dalam analisis pasar, biasanya terdapat bebrapa komponen yang harus
dianalisis dan dicermati, diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Kebutuhan dan keingina kensumen.
2. Segmentasi pasar.
3. Target.
4. Nilai tambah.
5. Masa hidup produk.
6. Srtuktur pasar.
7. Persaingan dan strategi pasar.
8. Ukuran pasar.
9. Pertumbuhan pasar.
10. Laba kotor.
11. Pangan pasar.

Bila aspek pemasaran global layak, analisis berikutnya adalah aspek


produksi atau operasional.

 Analisis aspek produksi/operasional


Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis, yaitu
sebagai berikut:
1. Lokasi operasional
Untuk okasi hendaknya dipilih lokasi yang paing strategis dan efisien,
baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya.
2. Volume overasi
Volume overasi harus relevan dan potensi pasar dan prediksi
permintaan sehingga tidak terjadi keblebihan dan kekurangan
kapasitas. Volume overasi yang berlebihan akan menimbulkan maslah
baru dalam penyimpanan/penggudangan yang pada akirnya
memengaruhi harga pokok penjualan.
3. Mesin dan peralatan

7
Harus sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini dan masa
yang akan datang serta harus disesuaikan dengan luas produksi agar
tidak terjadi kelebihan kapasitas.
4. Bahan baku dan bahan penolong,
Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya yang diprlukan
harus cukup tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai dengan
kebutuhan sehingga biaya bahan baku menjadi efisien.
5. Tenaga kerja,
Berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan bagaimana
kualifikasinya, harus disesuiakan dengan keperluan jam kerja dan
kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya, supaya lebih cepat, dan
hemat (efisiensi).
6. Tata letak
Adalah tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas opersional. Tata
letak harus tepat dan prosesnya praktis sehingga efisiensi.
 Analisis aspek menajemen
1. Kepemilikan
Apakah unit bisnis yang akan didirikan milik pribadi (perorangan),
atau milik bersama (persekutuan, serti CV, PT, dan bentuk badan
usaha lainnya)
2. Organisasi
Jenis organisasi apa yang diperlukan, apakah organisasi lini tau staf,
atau bentuk lainnya, tentukan jenis yang paling tepat dan efisien.
3. Tim menajem
Hal ini bergantung pada skala usaha dan kemampuan yang dimiliki
wirausahawan. Bila bisnis merupakan skala besar, sebaiknya dibentuk
tim menajemen tang solid.
4. Karyawan
Karyawan harus disesuaikan denga jumlah, kualifikasi, dan kualitas
yang diperlukan. Bila ketiga aspek tersebut tidak menimbulkan

8
permasalahan, analisis bisnis dapat diteruskan pada analisis aspek
keuangan.
 Analisis aspek keuangan
1. Kebutuhan dana
Yaitu kebutuhan dan untuk operasional perusahaan, misalnnya
besarnya dan untuk aktiva/aset tetap, modal kerja dan pembiayaan
awal.
2. Sumber dana
Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu sumber dana
internal (misalnya, modal disetor dan laba ditahan) dan sumber modal
eksternal(misalnya obligan, dan pinjaman)
3. Proyeksi neraca
Sanagt penting untuk mengetahui posisi harta, kekeyaan serta kondisi
keuangan lainnya, misalnya kondisi aktiva lancar, aktiva tetep, dll
4. Proyeksi laba rigi
Proyeksi laba rugi dari tahun ketahun menggambarkan perkiraan lapa
atau rugi pada mas ayang akan datang. Komponennya neliputi
proyeksi penjualan, biaya dan laba rugi bersih.
5. Proyesi aliran kas
Ada tiga jenis aliran kas yaitu, aliran kas masuk, aliran kas keluar,
aliran masuk bersih.

2.4 Kriteria Investasi


Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan
menguntungkan secara ekonomis,dipergunakan empat kriteria yaitu :
1. Periode Pembayaran Kembali (Payback Period)
Periode pembayaran kembali sangat penting untuk menghitung jangka waktu
imbal asi atas modal. Semakin cepat periode pembayaaran kembalinya, semakin
baik sisnis tersebut. Periode pembayaran kembali adalah periode yang diperlukan
untuk menutup kembali pengeluaran invesatasi. Untuk menghitung tersebut
menggunakan rumus :

Nilai Sekarang

Periode Pembayaran Kembli = X 1 tahun

Kas Masuk Bersih


9
2. Kriteria Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)

Perlu diperhatika bahwa nilai uang sebagai manfaat ekonomi dari usaha
yang diperkirakan akan diterima pada usaha yang akan datang tidak sama
dengan nilai uang yang diterima sekarang karena adnya faktor suku bunga dan
besarnya biaya yang dianalisis sepanjang tahun. Oleh sebab itu, dalam
kelayakan usaha, unsur waktu dan suku bunga (interes rate) harus
diperhitungkan.

Dimana,
NPV = Nilai bersih sekarang
Bt = Benefit (aliran kas masuk pada periode t
i = interest (tingkat bunga bank yang berlaku)
t = Periode waktu
(1+i)-t = Discount factor atau faktor nilai sekarang atau (PFt)

3. Rasio Biaya Manfaat (Cost Benefit Ratio = CBR)


Untuk menghitung rasio biaya manfaat (benefit cost ration-BCR) digunkaan
rumus sebagai berikut :

Manfaat ekonomis diperoleh apabila BCR>1


4. Tingkat Imbal Hasil Internal (Internal Rate Of Return)

10
Adalah suatu interest rate (i) yang membuat nilai net present value (NPV)
menjadi nol atau disebut juga indeks keuntunganKriteria IRR:

Bila IRR > MARR, maka bisnis layak secara ekonomis

dimana:

MARR=Minimum Atractive Rate of Return

2.5 Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis


Setelah menganalisis berbagai aspek bisnis secermat mungkin dan hasilnya
secara ekonomis dinyatakan layak, langkah selanjutnya adalah menyusun studi
laporan studi kelayakan. Sistematik laporan kelayakan pada umunnya berisi hal-
hal sebagai berikut;

 Ringkasan proyek
 BAB 1 Pendahuluan
- Dasar gagasan membka bisnis baru/pengembangan bisnis
- Nama dan alamat perusahaan
- Bidang usaha
- Bentuk usaha
- Gambaran perkembangan perusahaan
 BAB II Profil perusahaan
(untuk perusahaan yang sudah ada)
- Gambaran umum perusahaan
- Perizinan
- Aspek teknis produksi/operasi
- Aspek pemasaran
- Aspek manajemen
- Aspek keuangan
 BAB III Proyek yang akan diusulkan
- Proyek yang akan diusulkan
- Aspek teknis
- Aspek pemasaran
- Aspek manajemen

11
- Aspek keuangan
 BAB IV Kesimpulan lampiran
 Proposal usaha
 Ringkasan proyek
 Biaya proyek
 Biaya neraca
 Proyeksi laba rugi
 Proyeksi arus kas

2.6   Evaluasi Dan Persiapan Bisnis Baru


Suatu rencana usaha yang baik menurut peggy lambing (2000) biasanya
berisi komponen-komponen sebagai berikut;

1. Ringkasan pelaksanaan usaha, berisi pernyataan singkat tentang:


a. Kegitan pokok perusahaan dan sistem pengelolaan
b. Ciri-ciri dari produk/jasa dan pelayanannya
c. Ukuran pasar dan prospek/potensi pasar
d. Ringkasan proyeksi keuangan
e. Jumlah dana yang diperlukan dan penggunaannyap
2. Deskripsi usaha, harus memeuat tentang;
a. Vis dan misi perusahaan
b. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang
c. Srtuktur usaha
d. Bentuk perusahaan
3. Produk dan pelayanan-pelayanan yang akan disajikan, yaitu memeuat
tentang;
a. Produk rang dan jasa yang akan disajikan
b. Keunggulan dari barang dan jasa/pelayanan yang akan ditawarkan
c. Peluang pengembangan barang dan jasa
d. Keunggulan dalam pengembangan barang dan jasa
4. Analisis industri harus memuat;
a. Kecendrungan industri yang disenangi

12
b. Lingkungan industri yang berpengaruh
c. Izin dan pembangunan untuk membangun industri
d. Ukuran industri yang akan didirikan
e. Keunggulan dan kelemahan industri baru
5. Analisis pasar memeuat tentang;
a. Target atau sasaran pasar
b. Kebutuhan pelanggan
c. Potensi/prospek dan perkiraan penjualan untuk setiap target
penjualan
d. Perkiraan perolehan pangsa pasar dari suatu usaha yang akan
dicapai
6. Strategi pemasaran, memuat tentang
a. Lokasi pemasaran
b. Saluran distribusi dan jaringan usaha yang dipilih
c. Personal yang akan melakukan penjualan
d. Kebijak sanaan harga yang sesuai
e. Tujuan dan sasaran promosi serta tujuan untuk mencapai sasaran
tersebut
7. Pengelolaan memuat tentang;
a. Penentuan tugas dan tanggung jawab masing-masing
b. Keahlian khusus masing-masing yang diperlukan
c. Bentuk dan struktur organisasi pengelolaan
d. Pimpinan dan direktur pengelolaan
8. Operasi usaha memeuat tentang;
a. Pemasok utama
b. Kebutuhan-kebutuhan pagawai/karyawan
c. Sistem dan prsedur operasi
d. Tata ruang dan denah rencana
e. Keperluan peralatan dan biaya
f. Peralatan tetap dan perabotan kantor
g. Keperluan kesediaan bahan baku

13
h. Semua biaya opersi yang diperlukan
9. Proyeksi keuangan, biasanya memuat;
a. Jumlah ekuitas (modal milik sendir) yang dimiliki
b. Jumlah dan jenis serta sumber keuangan
c. Rencana penggunaan dana
d. Proyeksi aliran kas dan pendapatan
Jadi ada tiga proyeksi yang harus disiapkan, yaitu;
a. Proyeksi uang kas
b. Proyeksi pendapatan
c. Proyeksi saldo

Menurut peggy lambing (2000) akan kita yakin bahwa suatu usaha adalah siap
dimilai, perlu diadakan evaluasi terhadap beberapa aspek berikut;

1. Evaluasi ringkasan pelaksanaan


2. Evaluasi misi bisnis
3. Evaluasi lingkungan bisnis
4. Evaluasi produk dan jasa
5. Evaluasi pesaing
6. Evaluasi harga
7. Evaluasi keunggulan pesaingan
8. Evaluasi pasar dan pemasaran
9. Evaluasi menajemn dan personal
10. Evaluasi mesin dan peralatan
11. Evaluasi biaya awal
12. Evaluasi pendanaan
13. Evaluasi titik impas
14. Evaluasi resiko yang tidak terkontrol
15. Evaluasi kesimpulan anda

14
15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
- Studi kelayakan usaha merupakan penilaian tentang layak atau tidaknya
suatu usaha dilaksanakan dan memberi keuntungan secara terus-menerus,
oleh sebab itu studi kelayakan sangat penting bukan saja bagi investor dan
wirusahawan, tapi juga bagi pemerintah dan masyarakat umum.
- Ada beberapa tahap/proses studi kelayakan usaha, yaitu :Tahap
Perumusan/ide gagasan, tahap formulasi tujuan, tahap analisis dan tahap
keputusan. Adapun apek yang harus di analisis dalam studi kelayakan
usaha adalah : aspek pasar,teknik,manajemen,dan keuangan. Secara
ekonomi kriteria investasi dapat dinilai kelayakan dari segi : periode
pengembalian kembali,nilai sekarang bersih,tingkat imbal hasil
internal,indeks probabilitas.
- Selanjutnya sari sutau studi kelayakan usaha adalah membuat
proposal/usulan usaha, baik untuk kepentingan perizinan maupun untuk
kepentungan usulan dana.
- Dilakukan evaluais sebelum usaha dimulai terhadap aspek penting
perusahaan seperti misi,lingkungan,produk,pesaing,keunggulan dan risiko
yang mungkin terjadi.
3.2 Saran
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan
ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di
dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti
kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan
apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan
dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan
akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau
aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa
teknologi dan lain sebagainya.

16
DAFTAR PUSTAKA
Suryana, D. (2006). Kewirausahaan:Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju
Sukses Edisi 3 . Jakarta: Salemba Empat .

17

Anda mungkin juga menyukai