Disusun Oleh:
2019
KATA PENGANTAR
Bersyukur dan ikhlas kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan sumber
segala ilmu pengetahuan yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Shalawat dan
salam selalu terlimpah curahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat rahmat-Nya
penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Seminar Keuangan. Tidak lupa penulis sampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini
khususnya kepada teman teman kelompok dan dosen pengampu mata kuliah Studi
Kelayakan Bisnis Bapak M. Boy Singgih Gitayuda, S.E., M.M. karena berkat
beliau kami dapat menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya teman-teman jurusan
manajemen, fakultas ekonomi dan bisnis, Universitas Trunojoyo Madura. Penulis
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, penulis menerima berbagai saran maupun kritikan yang bersifat
membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga tulisan ini
bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Manfaat bagi pembaca dapat digunakan sebagai sumber informasi atau data
dan menambah pengetahuan tentang studi kelayakan bisnis pada KP-RI
Sejahtera Kecamatan Kamal.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Suryana (2006), Studi kelayakan usaha/ bisnis atau disebut juga
analisis proyek bisnis ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis
dilaksanakan dengan mengutungkan secara kontinyu.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003) Studi kelayakan bisnis adalah suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang
akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut
dijalankan. Mempelajari secara mendalam artinya meneliti secara sungguh-
sungguh data dan informasi yang ada, kemudian diukur, dihitung, dan dianalisis
hasil penelitian tersebut dengan menggunakan metode-metode tertentu. Kelayakan
pada hakikatnya adalah untuk menetapkan layak atau tidaknya suatu usaha,
dengan kata lain kelayakan harus dapat memutuskan apakah suatu usaha perlu
diteruskan atau tidak.
4
lain: (a). Jumlah dana yang ditanam, (b). Ketidakpastian estimasi usaha pada masa
yang akan datang, (c). Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi usaha.
Studi kelayakan pada akhir-akhir ini telah banyak dikenal oleh masyarakat,
terutama masyarakat yang bergerak dalam bidang dunia usaha, telah menuntut
perlu adanya penilaian sejauh mana kegiatan/kesempatan tersebut dapat
memberikan manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan
usaha, disebut dengan Studi Kelayakan Bisnis (Ibrahim, 2009).
Menurut Ibrahim (2009), Dengan demikian Studi Kelayakan yang juga sering
disebut Feasibility Studi merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu
keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha yang
direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari
gagasan usaha yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik dalam
arti financial benefit maupun dalam arti social benefit. Layaknya suatu usaha
dalam arti social benefit tidak selalu menggambarkan layak dalam arti finansial
benefit, hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan. Studi kelayakan
berfungsi sebagai laporan, pedoman dan sebagai bahan pertimbangan untuk
merintis usaha, untuk mengembangkan usaha atau untuk melakukan investasi
baru, sehingga bisnis yang akan dilakukan meyakinkan baik wirausaha itu sendiri
maupun semua pihak yang berkepentingan.
Studi ini pada dasarnya membahas konsep dasar yang berkaitan dengan
keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat
ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan-
pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar
implementasi kegiatan usaha. Menurut Husnan (1997), hasil studi kelayakan
bisnis pada prinsipnya dapat digunakan antara lain : 1) Untuk merintis usaha baru,
misalnya untuk membuka toko, membangun pabrik membuka usaha dagang dan
lain sebagainya. 2) Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk
menambah kapasitas pabrik, untuk memperluas skala usaha, untuk mengganti
peralatan/ mesin, untuk menambah mesin baru, untuk memperluas cakupan usaha,
dan lain sebagainya. 3) Untuk memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang
5
paling mengutungkan, mislanya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau
jasa, pabrikasi atau asemblasi, proyek A atau B, dan lain sebagainya.
Sudah pasti bahwa pendirian suatu bisnis atau proyek akan memberikan
berbagai manfaat atau keuntungan terutama bagi pemilik usaha. Disamping itu,
keuntungan dan manfaat lain dapat pula diptik oleh berbagai pihak dengan
kehadiran suatu usaha. Misalnya bagi masyarakat luas, baik yang telibat langsung
dalam proyek maupun yang tinggal disekitar usaha, termasuk bagi pemerintah
(Kasmir,2003).
1. Memperoleh Keuntungan
Apabila suatu usaha dikatakan layak untuk dijalankan akan memberikan
keuntungan keuangan, terutama keuntungan bagi pemilik bisnis. Keuntungan
ini biasanya diukur dari nilai uang yang akan diperoleh dari hasil usaha yang
dijalankannya.
2. Membuka Peluang Pekerjaan
Dengan adanya usaha jelas akan membuka peluang pekerjaan kepada
masyarakat, baik bagi masyarakat yang terlibat langsung dengan usaha atau
masyarakat yang tinggal sekitar lokasi usaha. Adanya peluang pekerjaan ini
akan memberikan pendapatan bagi masyarakat yang bekerja pada usaha
tersebut. Begitu pula bagi masyarakat yang tinggal sekitar lokasi usaha dapat
membuka berbagai macam usaha, sehingga masyarakat yang tadinya
pengangguran dapat meningkatkan kesejahteraan.
3. Manfaat Ekonomi
Secara umum manfaat secara ekonomi antara lain :
a. Menambah jumlah barang dan jasa. Untuk usaha tertentu misalnya
pendirian pabrik tertentu pada akhirnya akan memproduksi barang atau
jasa. Dengan tersedia jumlah barang dan jasa yang lebih banyak,
masyarakat punya banyak pilihan, sehingga pada akhirnya yang akan
6
berdampak kepada harga yang cenderung turun dan kualitas barang
sejenis akan lebih meningkat.
b. Meningkatkan mutu produk. Hal ini disebabkan dengan adanya barang
dari usaha sejenis dapat memacu produsen untuk meningkatkan kualitas
produknya.
c. Meningkatkan devisa. Khusus untuk barang yang tujuan ekspor akan
dapat menambah devisa atau akan dapat memberikan pemasukan devisa
bagi negara dari barang yang kita ekspor.
d. Menghemat devisa, artinya apabila semula barang tersebut kita impor
dan sekarang bisa diproduksi di dalam negeri, maka jelas tindakan ini
dapat menghemat devisa negara.
1. Pemilik Usaha
Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap hasil dari analisis
studi kelayakan yang telah dibuat, hal ini disebabkan para pemilik tidak
mau jika sampai dana yang ditanamkan akan mengalami kerugian. Oleh
sebab itu, hasil studi kelayakan yang sudah dibuat benar – benar dipelajari
oleh para pemilik, apakah akan memberikan keuntungan atau tidak.
2. Kreditor
Jika uang tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari bank atau lembaga
keuangan lainnya, maka pihak mereka pun sangat berkepentingan terhadap
hasil studi kelayakan yang telah dibuat. Bank atau lembaga keuangan
7
lainnya tidak mau sampai kreditnya atau pinjaman yang diberikan akan
macet, akibat usaha atau proyek tersebut sebenarnya tidak layak untuk
dijalankan. Oleh karen itu, untuk usaha – usaha tertentu pihak perbankan
akan melakukan studi kelayakan terlebih dahulu secara mendalam sebelum
pinjaman dikucurkan kepada pihak peminjam.
3. Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk meyakinkan
apakah bisnis yang akan dijalankan akan memberikan manfaat baik bagi
perekonomian secara umum. Kemudian bisnis juga harus memberikan
manfaat kepada masyarakat luas, seperti penyediaan lapangan pekerjaan.
Pemerintah juga berharap bahwa bisnis yang akan dijalankan tidak
merusak lingkungan sekitarnya, baik terhadap manusia, binatang maupun
tumbuh – tumbuhan.
4. Masyarakat Luas
Bagi masyarakat luas dengan adanya bisnis, terutama bagi masyarakat
sekitarnya akan memberikan manfaat seperti tersedia lapangan kerja, baik
bagi pekerja di sekitar lokasi proyek maupun bagi masyarakat lainnya.
Dengan adanya bisnis juga akan menyediakan sarana dan prasarana seperti
tersedianya fasilitas umum seperti jalan, jembatan, listrik, telepon, rumah
sakit,sekolah, sarana ibadah, sarana olahraga, taman, dan fasilitas lainnya.
5. Manajemen
Hasil studi kelayakan bisnis merupakan ukuran kinerja bagi pihak
manajemen perusahaan untuk menjalankan apa – apa yang sudah
ditugaskan. Kinerja tersebut dapat dilihat dari hasil yang telah dicapai,
sehingga terlihat prestasi kerja pihak manajemen yang menjalankan usaha.
8
Tahap penemuan ide adalah tahap di mana wirausaha memiliki ide untuk
merintis usaha barunya. Ide tersebut kemudian dirumuskan dan
diidentifikasi, misalnya kemungkinan – kemungkinan bisnis yang paling
memberikan peluang untuk dilakukan dan menguntungkan dalam jangka
waktu yang panjang.
2. Tahap Formulasi Tujuan
Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis, seperti visi dan misi
bisnis yang hendak diemban setelah bisnis tersebut diidentifikasi apakah
misinya untuk menciptakan barang dan jasa yang sangat diperlukan
masyarakat sepanjang waktu ataukah untuk menciptakan keuntungan, atau
apakah visi dan misi bisnis yang akan dikembangkan.
3. Tahap Analisis
Tahap penelitian yaitu proses sistematis yang dilakukan untuk membuat
suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
Tahapan ini dilakukan seprti prosedur proses penelitian ilmiah lainnya,
yaitu dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan
menarik kesimpulan.
Menurut Kasmir (2003), aspek – aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan
adalah sebagai berikut:
1. Aspek Hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan
keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai
izin – izin yang dimiliki. Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat
penting, karena hal ini merupakan dasar hukum yang harus di pegang
apabila dikemudian hari timbul masalah. Keabsahan dan kesempurnaan
dokumen dapat diperoleh dari pihak - pihak yang menerbitkan atau
mengeluarkan dokumen tersebut.
2. Aspek Pasar
9
Salah satu rencana bisnis yang perlu dikaji kelayakannya adalah aspek
pasar dan pemasaran. Jika pasar yang akan dituju tidak jelas, prospek
bisnis kedepan pun tidak jelas maka resiko kegagalan bisnis menjadi besar.
Analisis dilakukan pula pada lingkungan internal perusahaan yang akan di
analisis adalah kelayakan dari aspek pemasaran seperti program pemasaran
dan perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan. Pasar pada
dasarnya dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara penjual dan
pembeli atau tempat dimana kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran
saling bertemu untuk membentuk suatu harga.
3. Aspek Keuangan
Dalam aspek ini dilakukan untuk menilai biaya- biaya apa saja yang akan
dikeluarkan dan seberapa besar biaya – biaya yang akan dikeluarkan.
Kemudian juga meneliti seberapa besar pendapatan yang akan diterima
jika proyek jadi dijalankan. Penelitian ini meliputi seberapa lama investasi
yang ditanamkan akan kembali.
4. Aspek Teknis Dan Operasi
Untuk menentukan lokasi yang tepat, baik untuk lokasi pabrik, gudang,
cabang ataupun kantor pusat selain itu agar perusahaan dapat menentukan
layout yang sesuai dengan proses produksi yang dipilih sehingga dapat
memberikan efisiensi. Agar perusahaan bisa menentukan teknologi yang
paling tepat dalam menjalankan produksinya.
5. Aspek Manajemen / Organisasi
Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang –
orang yang profesional, mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai
dengan mengendalikan apabila terjadi penyimpangan. Demikian pula
dengan stuktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan
tujuan usahanya.
6. Aspek Ekonomi Sosial
Aspek ekonomi bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh yang
ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan terutama ekonomi secara luas
serta dampak sosialnya terhadap masyarakat secara keseluruhan.
7. Aspek Dampak Lingkungan
10
Aspek ini bertujuan untuk menentukan apakah layak atau tidak bisnis
tersebut dilihat dari lingkungan sekitar, baik terhadap darat, air, dan udara
yang pada akhirnya berdampak terhadap kehidupan manusia, binatang, dan
tumbuh – tumbuhan yang ada disekitarnya.
BAB III
PEMBAHASAN
11
Kamal menjadi Nomor: 20/BH/II/31/12-67 tertanggal 24 September 1996 yang
berlaku hingga sekarang.
Salah satu pemikiran yang muncul dari Pengurus Periode XIV (2002-2004)
adalah bagaimana mewujudkan sebuah gedung KP-RI “SEJAHERTA”
Kecamatan Kamal yang mampu menunjang kegiatan organisasi dan usaha serta
menjadi kebanggaan seluruh anggota dan memiliki nilai ekonomis yang
menjanjikan bagi kegiatan usaha di masa-masa yang akan datang. Dan baru pada
Pengurus Periode XV (2005-2007) dapat merealisasikan pembangunan gedung
yang pelaksanaan kegiatan tahap I dimulai pada hari Minggu, 13 Pebruari 2005
dan diakhiri pada hari Rabu, 31 Agustus 2005. Sedangkan tahap II dimulai pada
tanggal 3 September 2005 dan diakhiri pada tangal 31 Januari 2006 dengan
menghabiskan dana ± Rp. 493.600.000,00.
Visi:
Misi:
12
6. Menciptakan koperasi yang mengayomi anggota.
1. Pengurus
2. Pengawas
13
3 Anggota Mahmud Isnain, S.Pd. SMKN 3 Bangkalan
3. Karyawan
3.4 Pembahasan
A. Aspek pasar dan pemasaran
B. Aspek keuangan
NO
AKTIVA % 2016 2017
REK
AKTIVA
I. ASET LANCAR
1112 Bank - -
14
1193 Biaya dibayar dimuka - -
PENYERTAAN
NO
REK
PASIVA % 2016 2017
HUTANG LANCAR
I. HUTANG JANGK PENDEK
2132 Biaya dibayar dimuka - -
2133 Pendapatan diterima dimuka - -
2142 Jasa Anggota - -
15
2142 Jasa Partisipasi Anggota - -
2143 Dana Pengurus - -
2144 Dana Karyawan 1.207.873 3.107.873
2145 Dana Pendidikan 14.492.323 14.725.722
2147 Dana Sosial 31.061.637 30.617.036
2151 Tabungan Hari Raya 166.257.400 210.663.000
2211 Simpanan Sukarela 16.765.931 15.569.527
2212 Simpanan Peminjam 29.418.565 27.436.315
2157 Wajib simpan Jasa USP 424.849.230 401.226.520
1623 Dana Kesejaht Anggota 63.025.750 71.809.750
Jumlah Htg Jngk Pendek 14,3 747.078.709 775.155.743
III.MODAL SENDIRI
3001 Simpanan Pokok 22.537.500 24.425.000
3003 Simpana Wajib 2.761.630.265 2.936.179.515
3005 Donasi 50.000 50.000
3007 Cadangan Koperasi 875.965.781 969.007.778
3008 Dana Pengemb. Usaha 6.578.882 6.578.882
9001 Sisa hasil Usaha 40.360.753 40.678.759
NO N A M A URAIAN TUGAS
16
3. Mengawasi pelaksanaan di semua unit usaha
Tugas Khusus :
17
Koperasi.
Tugas Khusus :
- Rapat plafon
18
3 Suwadi, S.Pd. Tugas Umum :
Tugas Khusus :
6. Merencanakan peraturan-peraturan.
19
12. Memelihara dan menyelenggarakan ruang data,
dan statistik
Tugas Khusus :
20
4. Membuat laporan keuangan.
Tugas Khusus :
7. Membuat neraca.
Tugas Khusus :
21
berhalangan.
2. Tugas Karyawan
22
administrasi permohonan sewa
aula
b) Pembayaran SP, SW
c) USP BSM
e) Dana kesejahteraan
3. Mengajukan permohonan
pinjaman kepada pengurus
untuk mendapatkan persetujuan
23
6. Menyelenggarakan dan
memelihara kebersihan halaman
7. Menginventasikan surat-surat
masuk/keluar dan mencatat pada
buku agenda
4. Melaksanakan pembayaran
rekening listrik, air dan telepon
7. Menyelenggarankan dan
memelihara kebersihan ruang
kantor
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
25