Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PESAING

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi


Tugas Mata Kuliah : Edupreneurship
Dosen Pengampu :
Khusnul Mufidati, S.Sy., M.Pd.I.

PAI 6F
Disusun Oleh Kelompok 9 :
1. Ni'matus Salamah (126201203217)
2. Rina Awalu Ni’matuddi (126201203292)
3. Muhammad Anshor Dliyak F (126201202187)
4. Ramadhan Trinovan (126201202189)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
MEI 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan serta
kelancaran dalam penyusunan makalah kami yang berjudul “ANALISIS
KELAYAKAN USAHA DAN PESAING” dengan baik. Tidak lupa sholawat dan
salam tetap terlimpahkankan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah
mewariskan ilmu serta penuntun hidup yang mencerahkan umat manusia.

Dalam Penyusunan makalah ini, penulis sedikit mengalami hambatan.


Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Sehubugan
dengan penyusunan makalah ini maka penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Maftuhin, M.Ag. Selaku rektor UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan sarana-prasarana untuk
penulis menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini.
2. Bapak Dr. H. Ahmad Mutadi Anshor, M.Ag. selaku Wakil Rektor UIN
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan pelayanan
akademik kepada seluruh mahasiswa.
3. Ibu Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan.
4. Ibu Khusnul Mufidati, S.Sy., M.Pd.I. selaku dosen pengampu mata kuliah
Eduprenership yang telah membimbing dan memberikan masukan-masukan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
5. Civitas UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan
izin dan fasilitas kepada penulis untuk mencari dan mendapatkan tambahan
pengetahuan dalam menyelesaikan makalah ini.
6. Teman-teman PAI 6F angkatan 2020 yang selalu mendukung penulis dalam
pengerjaan makalah ini.

i
Penulis sadar bahwa penyusunan makalah ini banyak terdapat kesalahan
untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempatan penulis dalam
menyelesaikan tugas-tugas dimasa datang. Semoga dengan adanya makalah ini bisa
bermanfaat kepada siapa saja yang membaca.

Tulungagung, 15 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGENTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN

A. Analisi Kelayakan Usaha ......................................................................... 3


B. Analisis Pesaing ....................................................................................... 7
C. Metode Analisis ....................................................................................... 10
D. Keuntungan Analisis Kelayakan Usaha dan Pesaing ............................... 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai
macam persaingan di segala bidang. Melihat kondisi tersebut menyebabkan
pebisnis semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam
memenuhi target volume penjualan. Mengingat perkembangan teknologi yang
makin dinamis, manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar
tidak kalah bersaing. Menurut (Kotler, 2003), dalam meningkatkan persaingan
masingmasing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut
dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi selera
konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah. Perusahaan dituntut
untuk mampu bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis, dengan sumber
daya ekonomi yang dimiliki, sehingga perlu adanya manajemen yang baik agar
dapat bekerja secara efektif dan efisien untuk mendapatkan laba yang
maksimal (Suseno, 2008). Sebuah organisasi yang memproses sumber daya
ekonomi seperti keahlian, modal, bahan baku menjadi suatu barang atau jasa
dengan maksud untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan sekaligus
memberikan laba disebut perusahaan (Astuti, 2005).
Suatu perusahaan untuk dapat melangsungkan aktivitas operasi
haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan/profitable (Umi
mardiyati, 2012) Setiap perusahaan pastinya memiliki manajemen untuk
pengelolaan tiap-tiap departemennya agar mendapatkan profit yang besar.
Ukuran profitabilitas sendiri sering digunakan untuk efisiensi penggunaan
modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan
modal yang digunakan dalam operasi (Azlina, 2009). Profit margin dari suatu
perusahaan itu menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba usaha untuk setiap rupiah penjualan selama suatu periode tertentu
(Sangkala, 2008), sedangkan tingkat perputaran aktiva dan suatu perusahaan
adalah kemampuan perusahaan memutarkan dana yang tertanam dalam unsur

1
aktiva selama suatu periode tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Analisis Kelayakan Usaha ?
2. Bagaimanakah Analisis Pesaing?
3. Bagaimanakah Metode Analisis ?
4. Apa Keuntungan analisis kelayakan usaha dan pesaing?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Analisis Kelayakan Usaha.
2. Untuk mengetahui Analisis Pesaing.
3. Untuk mengetahui Metode Analisis.
4. Untuk mengetahui Keuntungan analisis kelayakan usaha dan pesaing.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Kelayakan Usaha


1. Pengertian Analisis Kelayakan Usaha
Secara garis besar, feasibility study atau analisis kelayakan usaha
adalah sebuah studi atau analisis terperinci yang digunakan untuk
mempertimbangkan semua aspek penting dari proyek yang diusulkan agar
bisa menentukan kemungkinan keberhasilannya. Sedangkan Jumingan,
penulis buku Studi Kelayakan Bisnis, memaparkan bahwa analisis
kelayakan usaha bertujuan untuk menghindari salah pada penanaman
modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang tidak menguntungkan.
Analisis ini dilakukan guna menilai apakah suatu proyek yang diambil bisa
membawa keuntungan atau tidak.1
Lalu, Ibrahim, dalam buku Studi Kelayakan Bisnis, menyebutkan
bahwa analisis kelayakan usaha mengacu pada suatu kegiatan untuk
menilai sejauh mana manfaat yang didapatkan dari sebuah usaha atau
proyek yang dijalankan. Sederhananya, analisis kelayakan usaha bisa
menilai potensi keberhasilan dari sebuah rencana atau proyek yang
diusulkan dengan mendefinisikan biaya yang diharapkan dan manfaat yang
didapatkan.
2. Tujuan Analisis Kelayakan Usaha
Tujuan utama dari analisis kelayakan usaha adalah untuk menilai
peluang proyek bisnis. Sehingga dari sini dapat dipertimbangkan apakah
sebuah usaha layak dilanjutkan atau tidak. Seperti layaknya sebuah
evaluasi pada usaha, ada upaya yang perlu dilakukan untuk melindungi dari
risiko kerugian.
Analisis kelayakan usaha harus dilakukan secara mendalam untuk

1
"Analisis Kelayakan Usaha: Manfaat, Aspek, dan Contohnya" Diambil dari :
https://finance.detik.com/solusiukm/d-6337426/analisis-kelayakan-usaha-manfaat-aspek-dan-
contohnya. Pada tanggal 10 Mei 2023

3
membantu seorang pemilik usaha menjalankan bisnis dan mengetahui
positif negatifnya usaha tersebut. Sebab, analisis ini memberikan gambaran
situasi bisnis yang akan dihadapi. Clifford F. Gray dan Erik W. Larson
menjelaskan dalam buku terjemahan Manajemen Proyek-proyek
Manajerial, tujuan analisis kelayakan usaha sebagai berikut.
a Laba dan Rugi
Tujuan analisis ini seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa
akan dilihat apakah usaha tersebut akan menguntungkan jika
dijalankan? Sebab setiap usaha tentu memerlukan modal yang tak
sedikit. Dari analisis ini akan terlihat bagaimana kondisi laba dan
ruginya.
b Melihat Pengeluaran
Analisis ini akan melihat pengeluaran apa saja yang paling
banyak memakan modal, kira-kira pengeluaran apa yang tidak
diperlukan atau bisa disiasati. Hal ini tentunya untuk menghindari
pengeluaran yang tidak perlu atau tidak terlalu menguntungkan.
c Melihat Peluang
Peluang juga bisa dideteksi. Dari sebuah analisis, akan selalu
terlihat kapan ada sebuah peluang investasi. Dari sinilah kamu bisa
merancang strategi penjualan agar menguntungkan.
3. Manfaat Melakukan Analisis Kelayakan Usaha
Dilansir dari laman Masoem University, manfaat analisis kelayakan
usaha yakni mampu membantu pengusaha mengambil keputusan bisnis
agar terhindar dari kerugian. Hasil analisis bisa diberikan pada investor
agar mereka tertarik berinvestasi di tempat usaha tersebut. Dengan hasil
analisis yang menjanjikan, investor pasti tertarik menanamkan modal pada
sebuah bisnis.
Analisis kelayakan usaha berfungsi untuk menentukan suatu usaha
layak dijalankan atau tidak. Hal tersebut penting dilakukan agar pemodal
dan pemilik usaha terhindar dari kerugian. Kesalahan dalam merencanakan
suatu usaha akan berakibat kegagalan investasi.nSuatu usaha akan

4
dipertimbangkan kelanjutannya jika memang dirasa tidak berkembang. Hal
ini dapat terjadi apabila pemilik usaha ingin mengembangkan usaha yang
tanpa perhitungan matang. Analisis kelayakan usaha menjadi penting sekali
untuk diperhatikan.
4. Aspek Analisis Kelayakan Usaha
Dalam laman Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat lima aspek
analisis kelayakan usaha sebagai berikut.
a. Aspek Manajemen
Aspek ini berhubungan dengan operasional bisnis, mulai dari
tahap pembangunan hingga pengembangan. Aspek ini cukup luas
sehingga perlu diperhitungkan sistem operasionalnya dengan rinci.
Sebut saja sumber daya hingga keuangan perusahaan.
b. Aspek Keuangan
Modal dan keuntungan sangat jadi pertimbangan sebuah usaha.
Jadi, aspek keuangan diperhatikan sebab mampu menilai kelayakan
sebuah bisnis. Akan dilihat bagaimana perkiraan arus kas, profit, aset
bisnis, dan bagaimana tingkat likuiditasnya untuk dijadikan uang tunai.
c. Aspek Hukum
Aspek ini membahas tentang syarat-syarat hukum yang harus
dipenuhi perusahaan. Hal ini untuk menghindari sistem usaha yang
bertentangan dengan hukum agar tak terjadi denda atau sanksi.
d. Aspek Pasar dan Pemasaran
Target pasar dan cara pemasaran merupakan elemen penting
dalam bisnis. Hal ini untuk memancing adanya pelanggan, sehingga
akan dilihat bagaimana potensi pasarnya, segmentasi pasar, jumlah
sasaran konsumen, hingga situasi persaingan bisnis.
e. Aspek Ekonomi dan Budaya
Aspek ini melihat keterlibatan sebuah usaha dalam
perkembangan ekonomi dan budaya setempat. Apakah usaha tersebut
mampu memberikan peran dan dampak yang baik atau justru
sebaliknya?

5
5. Contoh Analisis Kelayakan Usaha
a. Perluasan Pabrik
Jika pabrik ingin memperluas area bangunan, maka dapat
melakukan analisis kelayakan, yang akan membantu dalam
menentukan apakah pabrik harus melanjutkan proyek perluasan atau
tidak.
Ada berbagai bidang yang harus diperhitungkan, seperti dalam
kasus ini. Pikirkan biaya tenaga kerja dan material yang akan
dikeluarkan untuk ekspansi tersebut. Berapa perubahan pendapatan jika
ekspansi dilakukan? Apakah masyarakat setempat mendukung proyek
semacam itu atau mereka menentangnya? Seseorang harus
mengevaluasi semua pro dan kontra proyek saat melakukan studi dan
kemudian memberikan penilaian. Semua tanggapan dari pemangku
kepentingan, harus dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan hal itu,
akan ditentukan apakah rumah sakit harus melanjutkan perluasan
proyek atau tidak.
b. Memulai Restoran Baru
Melakukan analisis kelayakan sebelum membuka restoran akan
membantu pemilik dalam menghemat waktu dan uang. Dengan bantuan
analisis, ia dapat membuat keputusan yang tepat mengenai peluang
keberhasilan usaha. Analisis kelayakan harus mencakup mempelajari
karakteristik demografis seperti usia dan pendapatan untuk mengetahui
ukuran pasar potensial. Pemilik restoran harus mengetahui jumlah
keluarga yang tinggal di daerah tersebut serta apakah lingkungannya
dekat dengan sekolah atau tempat strategis.
Lokasi restoran keluarga harus berada di area dengan lalu lintas
tinggi. Parkir dan faktor lain juga harus dipertimbangkan untuk
memastikan bahwa tempat tersebut mudah diakses oleh pelanggan.
Juga, harus ada pertukaran yang tepat antara lokasi dan sewa biaya. Hal
ini baru beberapa parameter penting yang harus dievaluasi untuk
melakukan analisis kelayakan dalam memulai restoran. Selain itu,

6
faktor lain seperti undang-undang dan peraturan, logistik, dan faktor
lain yang berlaku juga harus dipertimbangkan sebelum membuat
keputusan.

B. Analisis Pesaing
Dalam dunia bisnis persaigan adalah hal yang sangat lumrah dan akan
dialami oleh semua pebisnis dalam menjalankan bisnisnya. Pesaing adalah
suatu usaha yang bergerak pada bidang yang sama dan mempunyai produk
yang sama juga. Salah satu kunci untuk mencapai keberhasilan suatu usaha
adalah dengan menganalisa para pesaing tersebut, dengan melihat kelebihan
dan kekurangan nya. Hal ini diperlukan untuk dapat melihat strategi mana yang
cocok untuk diterapkan pada usaha ini.
1. Identifikasi Pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan
kelemahan yang mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan
yang lengkap. Pembuatan peta persaingan yang digunakan untuk melakukan
analisis persaingan memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah
pertama yang dilakukanadalah dengan identifikasi seluruh peaing yang ada,
tujuannya agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita.
Identifikasi pesaing meliputi sebagai berikut:
a Jenis produk yang ditawarkan
b Melihat besarnya pasar yang dikuasai (market share) pesaing
c Identifikasi peluang dan ancaman
d Identifikasi keunggulan dan kelemahan.2
Lebih khusus,kita dapat mengidentifikasi pesaing perusahaan dari
pandangan industri dan pandangan pasar, sebagai berikut:
a. Konsep Industri Mengenai Pasar
Industri didefenisikan sebagai sekelompok perusahaan yang
menawarkan produk atau jenis-jenis produk yang masing-masing

2
Kasmir,Kewirausahaan ,(Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2012 ) Cetakan ke-7, h.282.

7
merupakan substitusi dekat. Pada dasarnya, analisis dimulai dengan
memahami kondisi dasar yang mendasari permintaan dan penawaran.
Kondisi ini selanjutnya mempengaruhi struktur industri. Struktur
industri selanjutnya mempengaruhi prilaku industri dalam bidang
bidang seperti pengembangan produk, penetapan harga dan strategi
periklanan. Prilaku dan industri kemudian membentuk kinerja industri,
contohnya efisiensi industri, kemajuan teknologi dan penggunaan
tenaga kerja.
b. Konsep Pasar Tentang Pesaiang
Selain mengamati perusahaan-perusahaan yang membuat produk
yang sama (pendekatan industri), kita dapat memperhatikan perusahaan
yang memenuhi kebutuhan pelanggan yang sama. Secara umum,
konsep pasar mengenai persaingan membuka mata perusahaan untuk
melihat pesaing potensial dan aktual dengan lebih luas, dan merangsang
perencanaan pemasaran strategis untuk jangka waktu.
2. Menentukan Sasaran Pesaing
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang telah
dikuasai, kita perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi
target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan
laba, memperbesar market share,meningkatkan mutu produk atau mungkin
juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.
3. Identifikasi Strategi
Persaingan Setiap pesaing sudah pasti memiliki strategi tersendiri
untuk mematikan lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin
canggih strategi yang di jalankan. Berbagai strategi dapat dijalankan oleh
pesaing. Secara umum strategi-strategi tersebut adalah:
a Strategi menyerang pesaing yang lemah terlebih dahulu.
b Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara
langsung terhadap kelemahan yang dimiliki lawannya.
c Strategi gerilya yang dilakukan dengan menunggu lawannya yang
sedang lengah.

8
d Bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau
mengimbangi serangan yang dilakukan lawan.
4. Strategi Menghadapi Pesaing
Strategi menghadapi pesaing sering disebut strategi menghadapi
lawan dengan memasang strategi yang kompetitif. Strategi kompetitif
dilakukan dengan melihat posisi keberadaan kita, sebelum melakukan
penyerangan. Posisi ini akan menentukan model serangan yang akan kita
lakukan. Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-
posisi sebagai berikut:
a. Strategi Pemimpin Pasar
Pemimpin pasar meliputi berbagai hal, seperti menciptakan
produk baru, memberikan promosi, meningkatkan kualitas produk yang
sudah ada, dan hal-hal lain sebelum dilakukan oleh pesaing.
b. Strategi Penantang Pasar
Merupakan penantang pemimpin pasar. Bukan tidak mengkin
posisi pasar yang dipegang oleh pimpinan pasar akan segera diambil
alih oleh penantang pasar.
c. Strategi Pengikut Pasar
Pengikut pasar merupakan pesaing yang hanya mengikuti
kegiatan pemimpin dan penantang pasar. Setiap gerakan yang
dilakukan pemimpin dan penantang pasar selalu diikuti pengikut pasar.
Seandainya akan melakukan penyerangan, yang diserang adalah relung
pasar.
d. Strategi Relung Pasar
Relung pasar merupakan pemain yang memiliki lingkungan
tersendiri tanpa dipengaruhi oleh psaing lainnya. Posisi ini memeliki
celah tersendiri dalam pasar. Terkadang posisi ini tidak pernah
dipedulikan oleh pemimpin pasar atau penantang pasar. Tujuan utama
yang dijalankan oleh relung pasar adalah dapat hidup terus dengan

9
pertumbuhan sedang.3

C. Metode Analisis Kelayakan Usaha


Pada dasarnya, feasibility study menyajikan semua bukti dan
memberikan rekomendasi kuat yang bisa menjadi dasar apakah usaha yang
dijalankan bisa bergerak maju atau tidak. Maka dari itu, agar bisa mendapatkan
hasil valid, Anda harus melakukan metode analisis kelayakan usaha dengan
benar.
1. Probability Sampling
Metode analisis kelayakan usaha ini menggunakan pengambilan
sampel yang semuanya memiliki peluang sama. Dengan kata lain, semua
anggota tunggal dari populasi memiliki peluang tidak nol. Metode yang
paling umum, mudah, dan populer untuk digunakan adalah random
sampling.
Jenis-Jenisnya :
a. Sampling Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Pengambilan sampel dari populasi secara acak berdasarkan frekuensi
probabilitas semua anggota populasi.
b. Sampling Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
Probabilitas pengambilan sampel tidak sama terlepas terlepas dari
kesamaan kesamaan frekuensi frekuensi setiap anggota anggota
populasi.
c. Sampling Stratifikasi (Stratified Sampling)
Populasi dibagi ke dalam kelompok strata dan kemudian mengambil
sampel dari tiap kelompok tergantung kriteria yang ditetapkan.
Misalnya, populasi dibagi ke dalam pengguna dan non pengguna
angkutan umum, survei tentang pandangan mereka terhadap angkutan
umum.
d. Sampling Rumpun (Cluster Sampling)

3
Kasmir,Kewirausahaan ,(Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2012 ) Cetakan ke-7, h.282.

10
Populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian memilih
wakil tiap‐tiap kelompok. Misalnya, populasi adalah Provinsi DIY
kemudian sampel diambil dari tiap‐tiap kabupaten kabupaten/kota.
e. Sampling Bertahap (Multistage Sampling)
Pengambilan sampel menggunakan lebih dari satu teknik probability
sampling. Misalnya, menggunakan metode stratified sampling pada
tahap pertama kemudian metode simple random sampling di tahap
kedua dan seterusnya sampai mencapai sampel yang diinginkan.
f. Probabilitas Proporsional Ukuran Sampling (Probability Proportional
to Size Sampling)
Probabilitas pengambilan sampel sebanding dengan ukuran sampling
bahwa sampel dipilih secara proporsional dengan ukuran total
populasi. Ini adalah bentuk multistage sampling di tahap pertama dan
kemudian kemudian random sampling sampling di tahap kedua, tapi
jumlah sampel sebanding dengan ukuran populasi, misalnya
perjalanan yang dilakukan pada penghuni perumahan sederhana dan
penghuni perumahan mewah.
2. Non Probability Sampling
Jika metode sebelumnya semua sampel mendapatkan peluang yang sama,
pada metode ini justru sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan peneliti tidak
memiliki data jumlah populasi yang akan diambil. Biasanya quota
sampling adalah metode yang paling sering digunakan.
Jenis-jenisnya :
a Sampling Kuota (Quota Sampling)
Berdasarkan proporsi ciri‐ciri tertentu untuk menghindari bias.
Misalnya, jumlah sampel laki‐laki 50 orang maka sampel perempuan
juga 50 orang.
b Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)
Didasarkan pada kenyataan bahwa mereka kebetulan muncul.
Misalnya, populasi adalah setiap pegguna jalan tol, maka peneliti
mengambil sampel dari orang‐orang yang kebetulan melintas di jalan

11
tersebut pada waktu pengamatan.
c Sampling Purposive (Purposive or Judgemental Sampling)
Peneliti membuat kriteria tertentu siapa yang dijadikan sebagai
informan. Misalnya, survai tentang kriteria pengembangan jalan,
sampel para stake holder yang terkait, misal: Kadis PU, Kadis
Perhubungan, Ketua Bappeda.
d Sampling Sukarela ( Voluntary Sampling)
Berdasarkan kerelaan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Metode
ini paling umum digunakan dalam jajak pendapat.
e Sampling Snowball (Snowball Sampling)
Berdasarkan penelusuran sampel sebelumnya. Misalnya, penelitian
tentang penggerak demo taksi, bahwa sumber informan pertama
mengarah kepada informan kedua lalu informan ke tiga dan
seterusnya.

D. Keuntungan Analisis Kelayakan Usaha Dan Pesaing


1. Pengertian Analisis Pesaing
Apa itu analisis pesaing? Analisis pesaing adalah sebuah riset
strategis untuk mengetahui serta menganalisa kesempatan, masalah,
ancaman strategi penjualan serta kelebihan dan kekurangan pesaing. Hal
yang perlu dilakukan seorang pengusaha adalah menentukan langkah lebih
awal dibandingkan pesaing.
Itu dilakukan agar bisnis Anda yang lebih menonjol dan
meningkatkan penjualan agar bisa bertahan di pasar. Jika Anda telat
melangkah atau tidak satu langkah di depan pesaing, laju pertumbuhan
bisnis Anda akan terhambat, bahkan bisa dimatikan oleh competitor.
2. Apakah Analisis Pesaing Penting?
Meskipun persaingan berarti adanya penjual lain dengan bisnis yang
mirip atau sama, analisis pesaing sudah dipastikan penting untuk kemajuan
bisnis. Kenapa analisis pesaing penting? Karena persaingan tidak hanya
bermakna negatif, tetapi juga bisa bermakna positif. Persaingan mampu

12
mendorong seorang pengusaha untuk berinovasi dan berkomitmen untuk
mencari sesuatu yang baru agar menjadi pembeda dari bisnis kompetitor.
3. Tujuan Analisis Pesaing
Apa saja tujuan analisis pesaing ketika seorang pengusaha
mengaplikasikannya untuk kemajuan bisnisnya? Berikut beberapa
tujuannya.
a. Menemukan Peluang Baru
Karena analisis pesaing adalah sebuah riset untuk menganalisa
kemampuan kompetitor, sudah sewajarnya pengusaha yang
mengaplikasikan analisis ini untuk menemukan sesuatu yang bisa
dimanfaatkan. Sesuatu yang dimanfaatkan bisa berguna untuk bisnis
dalam skala jangka panjang maupun pendek.
b. Menemukan Ancaman
Dalam menganalisa kemampuan pengusaha lain, selain peluang baru,
Anda juga bisa menemukan ancaman buruk bagi keberlangsungan
bisnis. Sebagai contoh, saat sedang melakukan identifikasi pesaing
atau pasar, Anda menemukan bahwa pesaing baru mulai bermunculan
dengan ide yang lebih segar atau tren penjualan akan berubah.
c. Memahami Kondisi Pasar
Tujuan analisis pesaing adalah memahami kondisi pasar dengan cara
bersaing secara kompetitif dan sehat dengan kompetitor. Persaingan
pun tidak hanya pada satu pesaing saja, pasti akan lebih dari satu
pesaing yang berkecimpung di dunia bisnis yang Anda geluti juga.
Oleh karena itu, analisis pesaing mampu mengidentifikasi para
pesaing dan kondisi pasar secara langsung atau tidak langsung,
sehingga Anda mampu mencari penghambat dan potensi bisnis.
d. Memunculkan Strategi Terbaik
Setelah menemukan peluang, ancaman, dan paham akan kondisi pasar
dengan baik, munculah strategi terbaik untuk kemajuan bisnis Anda.
Analisis pesaing yang tepat bisa menyelesaikan masalah yang
sebelumnya tidak terpecahkan dan menghasilkan strategi yang efisien

13
dan efektif untuk keuntungan bisnis.
e. Membantu Pembuatan Keputusan
Setelah strategi terbaik sudah ditentukan, tujuan analisis pesaing
selanjutnya adalah membantu pembuatan keputusan terbaik untuk
bisnis. Keputusan yang didasari analisis pesaing bisa dipastikan baik
untuk bisnis karena telah mengidentifikasi pasar dan pesaing terlebih
dahulu.
Sebagai contoh, ketika kompetitor ingin memasarkan produk barunya
di kota B, Anda dapat mendahului hal tersebut dengan mulai
memasarkan produk juga di kota B.
4. Manfaat Analisis Pesaing
Dari tujuan analisis pesaing di atas, Anda akan mendapatkan
beberapa manfaat ketika menggunakan analisis ini. Karena telah
memahami kondisi pasar, sudah pasti strategi pemasaran yang Anda
lakukan akan tepat sasaran terhadap kemauan pasar.
Selain memahami kondisi pasar, menganalisa pesaing juga memiliki
manfaat untuk mengetahui kondisi pesaing sehingga Anda bisa melangkah
satu langkah lebih awal, baik dari segi penjualan dan pemasaran.
5. Contoh Analisis Pesaing
Salah satu contoh analisis pesaing yang bisa Anda gunakan adalah
sebuah analisis yang bernama SWOT (Strength, Weaknesses,
Opportunities, Threats). Analisis SWOT berfokus pada apa yang dilakukan
dan tidak dilakukan pesaing dan bisa Anda gunakan untuk menganalisis
bisnis pesaing dan bisnis sendiri.
Menggunakan SWOT bisa mempermudah analisa karena berfokus
pada kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman. Berikut rincian
penggunaan analisis SWOT:
a. Strength, Ketahui kekuatan pesaing dan apa kelebihan bisnis pesaing
dari bisnis Anda sendiri.
b. Weaknesses, ketahui kelemahan pesaing dan manfaatkan kelemahan
tersebut untuk menonjolkan bisnis di mata konsumen.

14
c. Opportunities, ketahui kesempatan yang bisa diambil ketika pesaing
tidak mengambil kesempatan tersebut.
d. Threats, Ketahui ancaman yang dihadirkan oleh pesaing untuk
keberlangsungan bisnis Anda.
6. Cara Analisis Pesaing
Langkah terakhir yang berhubungan dengan analisis pesaing adalah
menerapkan cara analisis pesaing dengan tepat. Ikuti cara di bawah ini
untuk Anda aplikasikan di bisnis.
a. Kenali Kompetitor
Sesuai namanya, analisis pesaing adalah mengidentifikasi pesaing
bisnis Anda. Oleh karena itu, Anda harus mengenali kompetitor terlebih
dahulu. Pesaing sendiri terbagi menjadi dua, yakni:
 Pesaing langsung, perusahaan yang memiliki bisnis yang sama
persis dengan perusahaan Anda. Contohnya jika Anda adalah
pengusaha sepatu maka pesaing tersebut juga terjun ke sektor yang
sama.
 Pesaing tidak langsung, perusahaan yang memiliki bisnis tidak
sama tetapi tetap terkait dengan bisnis Anda. Contohnya adalah jika
Anda berbisnis di bidang pulpen, pesaing berbisnis di bidang pensil.
b. Menganalisis Harga
Sebelum menentukan harga sebuah produk, ketahui dulu target pasar
Anda dengan menganalisa konsumennya terlebih dahulu. Apakah
target pasar Anda datang dari kelas menengah ke bawah atau ke atas?
Hal ini bertujuan untuk menentukan harga pada sebuah produk agar
tetap pada radar konsumen. Banyak konsumen yang ketika ingin
membeli sebuah produk, akan melihat harganya terlebih dahulu. Oleh
sebab itu, menganalisa harga menggunakan analisis pesaing adalah hal
yang tepat.
c. Analisa Sosial Media
Karena zaman yang serba digital, penggunaan sosial media adalah
hal yang umum sebagai media pemasaran sebuah perusahaan.

15
Pemasaran menggunakan sosial media akan menjangkau lebih banyak
konsumen dari berbagai macam lapisan masyarakat.
Pemasaran melalui sosial media berfokus pada kesadaran
perusahaan atau produk, keterlibatan konsumen, dan lalu lintas web.
Anda dapat menganalisa sosial media pesaing untuk melihat konten
yang mereka publikasikan, memahami konten yang memiliki daya tarik
tinggi, dan bagaimana cara menarik konsumen.
d. Paid Marketing
Cara terakhir adalah meniru pemasaran berbayar yang dilakukan
pesaing melalui beberapa macam website beriklan, seperti Google,
Youtube, Tik Tok, dan masih banyak lagi.
Anda dapat melihat terlebih dahulu website-website mana yang
memiliki audience besar yang sesuai dengan target market Anda. Hal
tersebut dilakukan agar marketing tepat sasaran dan menjangkau
banyak pembeli. Ketahui juga website yang dipakai pesaing dalam
beriklan, sehingga Anda dapat mempelajari market dan konten yang
dibuat dengan mudah. Kesimpulan dari penjelasan analisa pesaing
adalah tidak ada salahnya untuk meniru pergerakan pesaing demi
kemajuan bisnis, terlebih lagi jika Anda dapat melangkah lebih awal
dibanding mereka.
Studi Kelayakan Bisnis Kegiatan untuk menilai sejauh mana
manfaat (benefit) yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu
kegiatan usaha/proyek, disebut dengan studi kelayak bisnis. Dengan
demikian studi kelayakan yang juga sering disebut dengan feasibility study
merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan,
apakah meneriman atau menolak dari suatu gagasan usaha/proyek yang
direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan
dari gagasan usaha/proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat
(benefit), baik dalam arti financial benefit maupun dalam arti social
benefit. Layaknya suatu gagasan usaha/proyek dalam arti social benefit,
hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan. Proyek-proyek yang

16
dinilai dari segi social benefit pada umumnya adalah proyek-proyek yang
benefit-nya dihitung/dinilai segi manfaat yang diberikan proyek terhadap
perkembangan perekonomi masyarakat secara keseluruan. Kegiatan
usaha/proyek yang dinilai dari segi financial benefit adalah usaha-usaha
yang dinilai dari segi penanaman investasi/modal yang diberikan untuk
pelaksanaan usaha/proyek tersebut.
Pada umumnya proyek-proyek yang dinilai dari segi social benefit
adalah proyek-proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah dan organisasi-
organisasi sosial, seperti pembuatan jalan/jembatan, rumah sakit, taman
hiburan, sekolah, dan lain sebagainya yang memberikan dampak positif
terhadap perekonomian masyarakat secara keseluruhan. Proyek-proyek
yang dinilai dari segi analisis financial benefit, pada umumnya proyek-
proyek yang dilaksanakan oleh pengusah secara individu yang
menanamkan modalnya di dalam proyek atau yang berkepentingan
langsung dalam proyek. Sasaran yang ingin dicapai dalam analisis
financial adalah hasil dari modal saham (equity capital) yang di tanam
dalam usaha/proyek yang lebih mengutamakan penilaian social benefit
daripada financial benefit sering disebut dengan analisis evaluasi proyek
dan kegiatan usaha proyek yang mengutamakan financial benefit daripada
social benefit sering disebut dengan analisis studi kelayakan bisnis.
Faktor-faktor yang perlu dinilai dalam menyusun studi kelayakan
bisnis adalah menyangkut dengan beberapa aspek antara lain:
a) Aspek Marketing
b) Aspek Teknis Produksi
c) Aspek Produksi
d) Aspek Manajemen
e) Aspek Lingkungan, dan
f) Aspek Keuangan.
Dengan demikian apabila gagasan usaha/proyek yang telah
dinyatakan layak dari segi ekonomi, dalam pelaksanaan jarang mengalami
kegagalan kecuali disebabkan faktor-faktor uncontrollable seperti banji,

17
terbakar, dan bencana alam lainnya yang di luar jangkauan manusia.
Analisis kelayakan menggunakan analisis Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR), dan Net Benefit Cost Ratio (BCR), untuk
mengetahui suatu usaha layak atau tidaknya.
Dilansir dari laman Masoem University, manfaat analisis kelayakan
usaha yakni mampu membantu pengusaha mengambil keputusan bisnis
agar terhindar dari kerugian. Hasil analisis bisa diberikan pada investor
agar mereka tertarik berinvestasi di tempat usaha tersebut. Dengan hasil
analisis yang menjanjikan, investor pasti tertarik menanamkan modal pada
sebuah bisnis. Analisis kelayakan usaha berfungsi untuk menentukan suatu
usaha layak dijalankan atau tidak. Hal tersebut penting dilakukan agar
pemodal dan pemilik usaha terhindar dari kerugian. Kesalahan dalam
merencanakan suatu usaha akan berakibat kegagalan investasi. Suatu
usaha akan dipertimbangkan kelanjutannya jika memang dirasa tidak
berkembang. Hal ini dapat terjadi apabila pemilik usaha ingin
mengembangkan usaha yang tanpa perhitungan matang.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara garis besar, feasibility study atau analisis kelayakan usaha adalah
sebuah studi atau analisis terperinci yang digunakan untuk mempertimbangkan
semua aspek penting dari proyek yang diusulkan agar bisa menentukan
kemungkinan keberhasilannya. Sedangkan Jumingan, penulis buku Studi
Kelayakan Bisnis, memaparkan bahwa analisis kelayakan usaha bertujuan
untuk menghindari salah pada penanaman modal yang terlalu besar untuk
kegiatan yang tidak menguntungkan. Analisis ini dilakukan guna menilai
apakah suatu proyek yang diambil bisa membawa keuntungan atau tidak.
Pesaing adalah suatu usaha yang bergerak pada bidang yang sama dan
mempunyai produk yang sama juga. Salah satu kunci untuk mencapai
keberhasilan suatu usaha adalah dengan menganalisa para pesaing tersebut,
dengan melihat kelebihan dan kekurangan nya. Hal ini diperlukan untuk dapat
melihat strategi mana yang cocok untuk diterapkan pada usaha ini.
Pada umumnya proyek-proyek yang dinilai dari segi social benefit adalah
proyek-proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah dan organisasi-organisasi
sosial, seperti pembuatan jalan/jembatan, rumah sakit, taman hiburan, sekolah,
dan lain sebagainya yang memberikan dampak positif terhadap perekonomian
masyarakat secara keseluruhan. Proyek-proyek yang dinilai dari segi analisis
financial benefit, pada umumnya proyek-proyek yang dilaksanakan oleh
pengusah secara individu yang menanamkan modalnya di dalam proyek atau
yang berkepentingan langsung dalam proyek. Sasaran yang ingin dicapai
dalam analisis financial adalah hasil dari modal saham (equity capital) yang di
tanam dalam usaha/proyek yang lebih mengutamakan penilaian social benefit
daripada financial benefit sering disebut dengan analisis evaluasi proyek dan
kegiatan usaha proyek yang mengutamakan financial benefit daripada social
benefit sering disebut dengan analisis studi kelayakan bisnis.
Layaknya suatu gagasan usaha/proyek dalam arti social benefit, hal ini

19
tergantung dari segi penilaian yang dilakukan. Proyek-proyek yang dinilai dari
segi social benefit pada umumnya adalah proyek-proyek yang benefit-nya
dihitung/dinilai segi manfaat yang diberikan proyek terhadap perkembangan
perekonomi masyarakat secara keseluruan. Kegiatan usaha/proyek yang dinilai
dari segi financial benefit adalah usaha-usaha yang dinilai dari segi penanaman
investasi/modal yang diberikan untuk pelaksanaan usaha/proyek tersebut.

20
DAFTAR PUSTAKA

Analisis Strategi Bisnis Eceran Besar (Modern) (Kasus Persaingan Bisnis Ritel di
Pekanbaru), Jurnal Aplikasi Bisnis, Vol. 3, No. 1, 2012.
(https://ejournal.unri.ac.id Diakses tanggal 16 Januari 2018)
Danang Sunyoto. 2012. Dasar-dasar manajemen pemasaran. Cetakan Pertama.
CAPS. Yog. 2015.yakarta.
Danang Sunyoto. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen.
CAPS. Yogyakarta. Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta.
Jakarta
Husein Umar. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Iban Sofyan. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta
Indriantoro, N., dan Supomo, B. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis.
BPFEYogyakarta.
Indrio Gito Sudarmo, 2003. Pengantar Bisnis. BPFE. Yogyakarta.
Issusilo Ningtyas, D. Padmaningrum, dan Umi Barokah. (2013). Analisis
Komparatif usaha Pembuatan Gula Merah dan Gula Semut di Kabupaten
Kulon Progo.
Jurnal. (http://agribisnis.fp.uns.ac.id. Diakses tanggal 16 Januari 2018) Jumingan.
2009. Studi Kelayakan Bisnis. PT Bumi Aksara. Jakarta Kasmir. 2012, Analisis
Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kasmir dan Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. (edisirevisi). Kencana Prenada
Media Group. Jakarta Kasmiruddin, 2012.
Nisa, Khoirun. 2015. Analisis Strategi Bisnis Ritel Islam Menghadapi Pesatnya
Minimarket Warabala (Studi Persaingan Usaha di Gribig Kudud).
Skripsi. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.
(http://eprints.stainkudus.ac.id. Diakses tanggal 17 Januari 2018)
Philip Kotler. 2002. Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Jilid 2. PT
Prenhallindo. Jakarta

21

Anda mungkin juga menyukai