DOSEN PENGAMPU :
Abbasiah,SKM,M.Kep
Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kelompok dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Kewirausahaan dalam bentuk makalah. Adapun judul makalah ini yaitu Analisis Studi
Kelayakan Usaha dalam bidang keperawatan ; Home baby care ”
Dalam penyelesaian makalah ini, kelompok banyak menemui kesulitan. Oleh karena itu,
kelompok ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini,
Kelompok sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini dan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa/i
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
A. Latar belakang ...................................................................................................................
B. Rumusan masalah..............................................................................................................
C. Tujuan ...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................
BAB II PENUTUP.....................................................................................................................
A.Penutup.........................................................................................................................
B.Saran ...........................................................................................................................
Daftar pustaka..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki dunia usaha yang semakin kompetitif, seorang entrepreneur harus memiliki
kreaktivitas dan inovasi dalam menangkap peluang usaha. Apalagi sebagai seorang
entrepreneur harus mampu memanfaatkan sesuatu untuk dikembangkan menjadi peluang
usaha baru. Bahkan, saat ini para entrepreneur telah mampu menciptakan berbagai
pengembangan dunia usaha, seperti social entrepreneurship, technopreneurship,
studentpreneurship, beautypreneur, cyberpreneurship, dan ada juga pengembangan
entrepreneurship yang berkaitan dengan profesi keperawatan yaitu nursepreneurship. Hal
tersebut memberikan dampak positif dalam mencerahkan dunia usaha menjadi lebih holistik.
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan
berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk
dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan
nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara- cara baru dan
berbeda (Hanggara, 2016).
Kewirausahaan dalam keperawatan atau yang biasa disebut nursepreneur terdiri dari dua
kata yaitu nurse dan entrepreneur.Entrepreneur adalah seorang individu yang memiliki
kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa
yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan. Nursepreneur merupakan istilah baru dalam
mempopulerkan entrepreneurship yang dikaitkan dengan perawat atau dunia keperawatan.
Seiring dengan gencarnya program gerakan nasional kewirausahaan pada masyarakat luas,
kalangan kampus adalah salah satu sasarannya. Para calon intelektual yang tengah dalam
studi pada berbagai bidang ilmu berusaha dikenalkan pada dunia wirausaha. Hal ini
merupakan langkah usaha membekali wawasan dan pengetahuan dasar kepada mereka agar
kelak setelah meninggalkan kampus tidak selalu berorientasi pada keinginan untuk menjadi
pegawai atau karyawan, tapi justru menjadi pencipta lapangan pekerjaan.
Pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis tidak terlepas dari pemahaman
manajemen ditambah dengan melihat beberapa aspek yang terkait disana seperti aspek
ekonomi, teknologi, politik-hukum dan sosial-budaya. Dimana kesemua aspek ini saling
memiliki keterkaitan satu sama lainnya untuk mendukung kelayakan suatu bisnis baik dilihat
dari segi mikro dan makro.
Aspek-aspek ini didalam manajemen dilihat sebagai bagian yang mampu mempengaruhi
keputusan bisnis, terutama sebagaimana dikatakan oleh Iman Soeharto (1999: 76) bahwa
pengkajian yang bersifat menyeluruh dan mencoba menyoroti segala aspek kelayakan proyek
atau investasi dikenal sebagai studi kelayakan. Sedangkan Yakob Ibrahim (1996: 92)
mendefinisikan studi kelayakan bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha yang
direncanakan, sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang yang tersedia dari berbagai aspek
dan tujuan.
B. Rumusa Masalah
1. Apa Pengertian Study kelayakan usaha?
2. Apa saja Tujuan Studi Kelayakan Usaha?
3. Apa saja Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha?
4. Bagaimana Analisis Kelayakan Usaha?
5. Bagaimana Contoh Analisis Studi Kelayakan Usaha?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Study kelayakan usaha
2. Untuk mengetahui Tujuan Studi Kelayakan Usaha
3. Untuk mengetahui Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha
4. Untuk mengetahui Analisis Kelayakan Usaha
5. Untuk mengetahui Contoh Analisis Studi Kelayakan Usaha
BAB II
PEMBAHASAN
Bahwa untuk mengetahui layak tidaknya suatu bisnis untuk dilakukan, harus dianalisis
berbagai aspeknya. Bagaimana cara mengetahui bahwa aspek-aspek tersebut layak atau
tidak? Berikut ini akan dibahas beberapa criteria yang dapat dijadikan aspek penilaian.
1. Analisis Aspek Pemasaran.
Untuk menganalisis aspek pemasaran, wirausaha terlebih dahulu harus melakukan
penelitian pemasaran dengan menggunakan system informasi pemasaran yang
memadai berdasarkan analisis dan prediksi apakah bisnis yang akan dirintis atau
dikembangkan memiliki peluang pasar yang memadai ataukah tidak. Dalam analisis
pasar biasanya terdapat beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati,
diantaranya:
a. Kebutuhan dan keinginan konsumen. Barang dan jasa apa yang banyak dibutuhkan
dan diinginkan konsumen? Berapa banyak yang mereka butuhkan? Bagaimana
daya beli mereka? Kapan mereka membutuhkan? Jika kebutuhan dan keinginan
mereka teridentifikasi dan memungkinkan untuk dipenuhi berarti peluang pasar
bisnis kita terbuka dan layak bila dilihat dari kebutuhan/keinginan konsumen.
b. Segmentasi pasar. Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya
berdasarkan geografi, demografi, dan social budaya. Jika segmentasi pasar
teridentifikasi maka pasar sasaran akan dapat terwujud dan tercapai.
c. Target. Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih. Berapa
target yang ingin dicapai? Apakah konsumen loyal terhadap bisnis? Apakah
produk yang ditawarkan dapat member kepuasan atau tidak? Jika konsumen loyal,
maka potensi pasar tinggi.
d. Nilai tambah. Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada
setiap rantai pemasaran, mulai dari pemasok, agen, hingga konsumen akhir. Nilai
tambah barang dan jasa biasanya diukur dengan harga, misalnya berapa harga dari
pabrik pemasok, harga setelah di agen, dan harga setelah ke konsumen.
e. Masa hidup produk. Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan
lama atau tidak. Apakah ukuran lama masa produk lebih dari waktu yang
dibutuhkan untuk menghasilkan laba sampai modal kembali atau tidak. Jika masa
produk lebih lama, berarti potensi pasar tinggi. Harus dianalisis juga apakah
produk industry baru atau industry lama sudah mapan atau produk industry justru
sedang menurun. Jika produk industry sedang bertumbuh, maka potensi pasar
tinggi.
f. Struktur pasar. Harus dianalisis apakah barang dan jasa akn dipasarkan pada pasar
persaingan tidak sempurna (seperti monopoli, oligopoly dan monopolistic), atau
pasar persaingan sempurna. Jika barang dan jasa masuk dalam pasar persaingan
tidak sempurna, berarti potensi pasar tinggi disbanding bila produk termasuk pasar
persaingan sempurna.
g. Persaingan dan strategi pesaing. Harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi
atau rendah. Jika persaingan tinggi, berarti peluang pasar rendah. Wirausaha harus
membandingkan keunggulan pesaing dilihat dari strategi produk, harga, jaringan
industry, promosi, dan tingkat penggunaan teknologi.
h. Ukuran pasar. Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. Jika volume
penjualan tinggi, berarti pasar potensial. Misalnya, dengan volume penjualan usaha
skala kecil sebesar Rp 5 milyar pertahun atau sebesar Rp 10 juta perhari, berarti
ukuran pasar cukup besar.
i. Pertumbuhan pasar. Pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan volume
penjualan. Jika pertumbuhan pasar tinggi (misalnya lebih dari 20%), berarti
potensi pasar tinggi.
j. Laba kotor. Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah. Jika profit
margin kotor lebih dari 20%, berarti pasar potensial.
Pangsa pasar. Pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang dan jasa yang
diminta dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Jika pangsa pasar menurut
proyeksi meningkat, bahkan setelah lima tahun mencapai 40%, berarti bisnis yang akan
dilakukan atau dikembangkan memiliki pangsa pasar yang tinggi
2. Analisis Aspek Produksi atau Operasi
Beberapa unsur dari aspek produksi atau operasi yang harus dianalisis adalah:
a. Lokasi operasi. Untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang strategis dan efisien,
baik bagi perusahaan maupun bagi pelanggan, misalnya dekat ke pemasok, ke
konsumen, kea lat transportasi, atau diantara ketiganya. Di samping itu, lokasi
bisnis harus menarik agar konsumen tetap loyal.
b. Volume operasi. Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan kapasitas. Volume
operasi yang berlebihan akan menimbulkan masalah baru dalam
penyimpanan/penggudangan yang pada akhirnya akan memengaruhi harga pokok
penjualan.
c. Mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan
teknologi masa kini dan yang akan dating serta harus disesuaikan dengan luas
produksi agar tidak terjadi kelebihan kapasitas.
d. Bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku dan bahan penolong serta sumber
daya yang diperlukan harus cukup tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai
dengan kebutuhan sehingga biaya bahan baku menjadi efisien.
e. Tenaga kerja. Berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan bagaimana
kualifikasinya. Jumlah dan kualifikasi karyawan harus sesuai dengan keperluan
jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
3. Analisis Aspek Manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajamen terdapat beberapa unsur yang harus
dianalisis, seperti:
a. Kepemilikan. Apakah unit bisnis yang akan didirikan merupakan milik pribadi
atau milik bersama. Apa saja keuntungan dan kerugian dari unit bisnis yang
dipilih tersebut? Hendakya dipilih yang tidak berisiko terlalu tinggi dan
menguntungkan.
b. Organisasi. Jenis organisai apa yang diperlukan? Apakah organisasi lini, staf, lini
dan staf, atau bentuk lainnya. Tentukan jenis yang paling tepat dan efisien.
c. Tim manajemen. Apakah bisnis akan dikelola sendiri atau melibatkan orang lain
secara professional. Hal ini bergantung skala usaha dan kemampuan yang dimiliki
wirausaha.
d. Karyawan. Karyawan harus disesuaikan, baik dalam jumlah maupun
kualifikasinya.
4. AnalisisAspek Keuangan
Aspek analisis keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
a. Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional perusahaan, misalnya
besarnya dana untuk aktiva tetap, modal kerja, dan pembiayaan awal.
b. Sumber dana. Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu sumber dana
internal (misalnya modal disetor dan laba ditahan) dan modal eksternal (misalnya
penerbitan obligasi dan pinjaman).
c. Proyeksi neraca. Sanat penting untuk mengetahui kekayaan perusahaan serta
kondisi keuangannya, misalnya saldo lancer, aktiva tetap, kewajiban jangka
pendek, kewajiban jangka panjang dan kekayaan bersih.
d. Proyeksi laba rugi. Proyeksi laba atau rugi di masa yang akan datang.
Komponennya meliputi proyeksi penjualan, biayadan laba rugi bersih.
e. Proyeksi arus khas. Dari arus khas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban-kewajiban keuangannya. Ada tiga jenis arus khas, yaitu:
1) Arus khas masuk, merupakan penerimaan berupa hasil penjualan atau
pendaftaran.
2) Arus khas keluar, merupakan biaya-biaya, termasuk pembayaran bunga
dan pajak.
3) Arus khas masuk bersih, merupakan selisih dari arus khas masuk dan asru
khas keluar ditambah penyusutan dan perhitungan bunga setelah pajak.
b) Tujuan
1. Mengenalkan masyarakat tentang perawatan balita diluar kesehatan konvensional
2. Membantu mempererat jalinan kasih ibu dan bayi.
3. Memberikan informasi tentang tumbuh kembang balita
4. Memberikan sarana bermain balita.
c) Manfaat
1. Meningkatkan IQ balita
2. Menyehatkan badan dan merangsang gerakan motorik balita
3. Mengasah kemandirian, keberanian dan percaya diri balita
4. Meningkatkan kemampuan sosial
5. Tubuh bayi menjadi lebih rileks
6. Meningkatkan kekebalan tubuh bayi
7. Merangsang keberanian sosial bayi terhadap orang asing
8. Mendeteksi kelainan tubuh bayi
9. Memudahkan tidur bayi
f) Analisis SWOT
Strength (kekuatan)
a) Prospek Pasar
Lulusan keperawatan atau kebidanan yang banyak, berarti persaingan pun besar.
Oleh karena itu, harus dapat melakukan suatu trik khusus yang dapat membuat
dia bisa bekerja mandiri dan dikenal oleh masyarakat sebagai pengguna jasa
bidan dengan meningkatkan SDM dan kompetensi serta jeli untuk melihat
peluang usaha yang berkaitan dengan pelayanan. bertujuan untuk membantu para
ibu yang memiliki bayi dan balita memperoleh pengalaman pelayanan baby spa.
Disini kami dari tim melihat peluang usaha yang besar dengan berkembangnya
metode baru dalam pelayanan kebidanan yaitu baby spa
b) Sasaran Pasar
Klinik baby spa ini di peruntukkan bagi anak – anak yang berumur 3 bulan
sampai bawah lima tahun.
c) Peluang Pasar
Baby spa yang direncanakan akan memberikan banyak keuntungan dan
memberikan peluang bisnis yang sangat baik. Dimana saat ini bisnis dalam dunia
anak – anak khususnya baby spa masih sangat minim. Hal ini berbanding terbalik
dengan situasi saat ini, dimana para orang tua telah memiliki kesadaran akan
pentingnya baby spa pada anak mereka karena akan memberikan banyak manfaat
bagi kesehatan anak.
Apalagi dalam bisnis ini didukung oleh tenaga – tenaga profesional dan sudah
terlatih dibidang masing – masing. Sehingga akan meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat. Hal ini pun dapat menarik minat konsumen untuk
menggunakan jasa yang kami tawarkan.
d) Rencana Pemasaran
Kegiatan pemasaran
Misalnya, Sebagai langkah awal, pemasaran dapat dilakukan melalui brosur yang
dibagikan kepada klien yang berkunjung ke klinik permata anugrah. Selain itu
akan diberikan pelayanan gratis bagi 10 pengunjung pertama dan pemberian
potongan harga selama 1 bulan. Pengunjung juga akan diberikan makanan kecil
dan minuman selama berada diruang tunggu agar pengunjung tetap merasa
nyaman.
e) Strategi pemasaran
1. Memasarkan produknya adalah produk pelayanan dikemas nyata, yaitu
produk jasa yang dijual nyata dan dapat dirasakan oleh klien
2. Memberikan pelayanan yang andal karena ditangani oleh tenaga yang sudah
terlatih dan mengikuti pelatihan yang terbaru
3. Memberikan pelayanan yang ramah, nyaman dengnan menerapkan 5S dalam
setiap pelayanan yang diberikan
4. Memberikan pelayanan yang terpercaya baik dari segi keamanan dan
kepuasan
2. Aspek teknik
a) Desain Produk
Desain produk yang kami tawarkan adalah baby massage, baby spa, dan baby yoga.
Produk ini dapat dilakukan setiap hari
b) Teknologi
Teknologi untuk mendukung pelayanan baby spa ini adalah :
1) TV LCD
2) Pengeras suara
3) Pemanas Air Otomatis
4) AC
3. Aspek Manajemen dan Pengorganisasian
a. Pengorganisasian
1) Kepemilikan : Muhammad yoza
2) Struktur organisasi
a) Ketua : Isra noval Girianda
b) Bagian SDM dan Tata Usaha : Rofiah, Gifa syahiratul Aisy
c) Bagian rekam medis : Ayomi
d) Bagian Keuangan dan administrasi : Yesica
e) Bagian rumah tangga, kebersihan dan pengelolaan limbah : Nur ayu
f) Bagian keamanan dan transportasi :Yunita husna
b. Tenaga Kerja
1) 3 tenaga perawat sebagai praktisi (Tyas, Sisca, dan Silvia)
2) 1 tenaga administrai
3) 1 tenaga cleaning servis
c. Sistem pembagian/ waktu kerja
1) Sift pagi : 07.00-14.00 wib
2) Sift siang : 14.00-21.00 wib
d. Sistem Gaji
Gaji diberikan kepada karyawan setiap bulan sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati
Strategi monitoring, evaluasi, dan pengendalian usaha
1) Evaluasi kinerja karyawan : pemberian reward kepada karyawan
berprestasi dengan tambahan hari libur dan pengawasan langsung kepada
bidan sesuai dengan SOP
2) Mengadakan meeting bulanan
3) Kuesioner pasien : membegikan kuesioner tentang kualitas pelayanan yang
diberikan karyawan kepada klien/pasien
4. Aspek Hukum
Aspek ini meliputi penilaian terhadap kelengkapan, kesempurnaan dan keaslian
dokumen-dokumen. Penilaian dari aspek ini meliputi Badan Hukum Usaha
(Perseorangan, perusahaan negara atau Daerah, PT, Firma, CV, Koperasi, Yayasan),
izin-izin yang dimiliki, Sertifikat Tanah dan dokumen pendukung lain.
Sebelum mendirikan Smart Student Center, pendiri mengajukan kepada Yayasan
Lembaga Bimbingan Belajar dan mengurus izin operasional kepada bagian
Pendidikan Luar Sekolah dan pemerintah kabupaten atau kota
5. Aspek sosial
Terbukanya lapangan kerja bagi tenaga kesehatan. Dengan adanya klinik baby spa
dapat membuka kesempatan bagi masyarakat untuk membuka usaha kecil di sekitar
klinik.
6. Aspek Lingkungan
Analisa dampak lingkungan (AMDAL) sangat diperhatikan oleh pihak
penyelenggara dari klinik ini. Hal ini terbukti dengan adanya sanitarian di klinik ini
yang akan mengorganisir pengelolaan limbah dan kebersihan lingkungan.
Modal
Modal pribadi Rp. 30.000.000,-
Investor -
Bank -
Total Rp. 30.000.000,-
Pengeluaran lain-lain
Jenis Jumlah
Listrik 400.000
Air 300.000
Telepon 150.000
TOTAL Rp.850.000
Biaya penyusutan/bulan
Biaya penyusutan/bulan = biaya investasi : 5 th x 12 bln
= 13.350.000 : 60
= Rp. 222.500,-
Cash Flow
Penghitungan laba / rugi
Pengeluaran per tahun
Jenis pengeluaran Jumlah Total
Tenaga kerja 12 x 2.900.000 34.800.000
Lain-lain 12 x 1.200.000 14.400.000
Biaya penyusutan 12 x 222.500 2.670.000
TOTAL Rp. 51.870.000
Pendapatan per bulan
Jenis pendapatan Jumlah Total
Baby spa 40 x 40.000 1.600.000
Birth ball 4 x 1.000.000 4.000.000
TOTAL Rp. 5.600.000,-
Laba Rugi
Pendapatan per tahun 67.200.000
Pengeluaran per tahun 51.870.000
Rugi sebelum pajak 15.330.000
Potongan pajak per tahun (10%) 1.533.000
Laba 13.797.000
Perhitungan kembalinya modal
BEP = MODAL DIBAGI LABA
50.000.000 : 13.797.000 = 3.62
Jadi kembalinya modal setelah 3 tahun 62 hari
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi kelayakan usaha merupakan cara untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam memulai suatu bisnis atau usaha. Dalam memulai usaha banyak yang harus
diperhatikan, mulai dari lokasi, barang yang akan di gunakan untuk usaha, sasaran atau objek
yang akan menerima barang, dana yang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut.
Sehingga perlunya studi kelayakan usaha.
Didalam melakukan usaha atau bisnis harus diperhatikan hal-hal yang yang penting,
antara lain: tujuan kelayakan usaha, pihak yang berkepentingan seperti pemilik perusahaan,
invester atau pemberi dana, masyarakat dan pemerintah, serta perlunya mengetahui aspek-
aspek mengenai kelayakan usaha, yaitu : Aspek Sumber daya manusia, produksi, pemasaran,
teknis, keuangan, kemanfaatan barang, kesempatan kerja, manajamen, lingkungan, social,
ekonomi, dan politik. Agar nantinya dalam berwirausaha berjalan lancer dan sesuai dengan
target atau tujuan yang kita inginkan sehingga menjadi wirausaha yang sukses.
Berdasarkan analisis kelayakan usaha dengan menilai aspek hukum, aspek sosial
ekonomi dan budaya, aspek lingkungan, pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi,
aspek managemen dan SDM, dan aspek keuangan dapat disimpulkan bahwa home baby care
dijalankan sebagai usaha atau bisnis.
B. Saran
Sebagai pelaku bisnis yang baru ingin merencakan atau memulai bisnisnya hendaknya
melakukan studi kelayakan bisnis supaya lebih mengetahui serta memahami kemana
kedepannya bisnis akan berjalan dan bagaimana bisnis akan dapat dilakukan.
Sebagai pembaca yang bijak dengan adanya tulisan ini semoga semkain mengerti tentang
bagaimana pentingnya studi kelayakan bisnis dan dapat mengaplikasikan keilmuan yang
diperoleh dari makalah ini sehingga dapat memulai bisnis dengan cara yang baik dan benar
.Bagi para pembaca, apabila memiliki minat untuk menjalankan usaha baby care, penulis
berharap pembaca menganalisis lebih lanjut mengenai usaha baby care supaya usaha baby
care yang dapat dianggap layak melalui studi terhadap berbagai aspek kelayakan usaha.
DAFTAR PUSTAKA