Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

“Analisis Studi Kelayakan Usaha”

DOSEN PENGAMPU :

Abbasiah,SKM,M.Kep

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

Ayomi Gifa Syahiratul ‘Sisy

Isra Noval Girianda Muhammad Yoza

Nur Ayu Deswita Rofiah

Yesica Indriani Yunita Husna

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES JAMBI


TAHUN AJARAN 2019/2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kelompok dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Kewirausahaan dalam bentuk makalah. Adapun judul makalah ini yaitu Analisis Studi
Kelayakan Usaha dalam bidang keperawatan ; Home baby care ”

Dalam penyelesaian makalah ini, kelompok banyak menemui kesulitan. Oleh karena itu,
kelompok ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini,

Kelompok sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini dan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa/i

Jambi, 10 oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................................

Daftar Isi.......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
A. Latar belakang ...................................................................................................................
B. Rumusan masalah..............................................................................................................
C. Tujuan ...............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

A. Pengertian Study kelayakan usaha .................................................................................


B. Tujuan Studi Kelayakan Usaha.......................................................................................
C. Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha.............................................................................
D. Analisis Kelayakan Usaha.............................................................................................
E. Contoh Analisis Studi Kelayakan Usaha .....................................................................

BAB II PENUTUP.....................................................................................................................

A.Penutup.........................................................................................................................
B.Saran ...........................................................................................................................
Daftar pustaka..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki dunia usaha yang semakin kompetitif, seorang entrepreneur harus memiliki
kreaktivitas dan inovasi dalam menangkap peluang usaha. Apalagi sebagai seorang
entrepreneur harus mampu memanfaatkan sesuatu untuk dikembangkan menjadi peluang
usaha baru. Bahkan, saat ini para entrepreneur telah mampu menciptakan berbagai
pengembangan dunia usaha, seperti social entrepreneurship, technopreneurship,
studentpreneurship, beautypreneur, cyberpreneurship, dan ada juga pengembangan
entrepreneurship yang berkaitan dengan profesi keperawatan yaitu nursepreneurship. Hal
tersebut memberikan dampak positif dalam mencerahkan dunia usaha menjadi lebih holistik.
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan
berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk
dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan
nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara- cara baru dan
berbeda (Hanggara, 2016).
Kewirausahaan dalam keperawatan atau yang biasa disebut nursepreneur terdiri dari dua
kata yaitu nurse dan entrepreneur.Entrepreneur adalah seorang individu yang memiliki
kemampuan untuk menciptakan, mencari, dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa
yang diinginkan sesuai dengan yang diidealkan. Nursepreneur merupakan istilah baru dalam
mempopulerkan entrepreneurship yang dikaitkan dengan perawat atau dunia keperawatan.
Seiring dengan gencarnya program gerakan nasional kewirausahaan pada masyarakat luas,
kalangan kampus adalah salah satu sasarannya. Para calon intelektual yang tengah dalam
studi pada berbagai bidang ilmu berusaha dikenalkan pada dunia wirausaha. Hal ini
merupakan langkah usaha membekali wawasan dan pengetahuan dasar kepada mereka agar
kelak setelah meninggalkan kampus tidak selalu berorientasi pada keinginan untuk menjadi
pegawai atau karyawan, tapi justru menjadi pencipta lapangan pekerjaan.
Pembahasan mengenai studi kelayakan bisnis tidak terlepas dari pemahaman
manajemen ditambah dengan melihat beberapa aspek yang terkait disana seperti aspek
ekonomi, teknologi, politik-hukum dan sosial-budaya. Dimana kesemua aspek ini saling
memiliki keterkaitan satu sama lainnya untuk mendukung kelayakan suatu bisnis baik dilihat
dari segi mikro dan makro.
Aspek-aspek ini didalam manajemen dilihat sebagai bagian yang mampu mempengaruhi
keputusan bisnis, terutama sebagaimana dikatakan oleh Iman Soeharto (1999: 76) bahwa
pengkajian yang bersifat menyeluruh dan mencoba menyoroti segala aspek kelayakan proyek
atau investasi dikenal sebagai studi kelayakan. Sedangkan Yakob Ibrahim (1996: 92)
mendefinisikan studi kelayakan bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha yang
direncanakan, sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang yang tersedia dari berbagai aspek
dan tujuan.

B. Rumusa Masalah
1. Apa Pengertian Study kelayakan usaha?
2. Apa saja Tujuan Studi Kelayakan Usaha?
3. Apa saja Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha?
4. Bagaimana Analisis Kelayakan Usaha?
5. Bagaimana Contoh Analisis Studi Kelayakan Usaha?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Study kelayakan usaha
2. Untuk mengetahui Tujuan Studi Kelayakan Usaha
3. Untuk mengetahui Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha
4. Untuk mengetahui Analisis Kelayakan Usaha
5. Untuk mengetahui Contoh Analisis Studi Kelayakan Usaha
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Study kelayakan usaha


Studi kelayakan usaha adalah penelitian dan penilaian tentang dapat tidaknya suatu proyek
dilakukan dengan berhasil (menguntungkan). Pengertian menguntungkan berhasil atau layak
ada yang menafsirkan dalam arti sempit dan arti luas. Pengertian arti sempit, biasanya
pihak swasta yang lebih berminat tentang manfaat ekonomi suatu investasi. Pengertian
dalam arti luas, biasanya pemerintah atau lembaga non profit disamping manfaat ekonomi
masih ada manfaat lain yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.

A. Tujuan Studi Kelayakan Usaha


Ketika ingin mengetahui kelayakan usaha kita, tentunya kita harus mengetahui
tujuannya. Dalam hal ini Kasmir dan Jakfar, (2003: 20) mengatakan “paling tidak ada lima
tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi
kelayakan”, yaitu:
1. Menghindari resiko kerugian. Untuk mengatasi resiko kerugian pada masa yang akan
datang harus ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan
akan terjadi atau terjadi tanpa dapat diramalkan. Fungsi studi kelayakan adalah
meminimalkan resiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan
maupun yang tidak dapat dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan. Apabila sudah dpat meramalkan yang akan terjadi pada
masa yang akan datang, kita dapat melakukan perencanaan dan hal-hal yang perlu
direncakan.
3. Memudahkan pelaksaan pekerjaan. Berbagai rencana yang sudah disusun akan
memudahkan pelaksaan usaha. Pedoman yang telah tersusun secara sistematis,
menyebabkan usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan rencana
yang sudah disusun.
4. Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan usaha yang sesuai dengan rencana yang sudah
disusun, akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan terhadapa jalanya
usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana yang telah
disusun.
5. Memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan pengawasan,
jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat di lakukan
pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah mengendalikan
agar tidak melenceng dari rel yang sesungguhnya, sehingga tujuan perusahaan akan
tercapai

B. Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha


Beberapa aspek yang tidak bisa dihilangkan dalam kajian kelayakan yaitu:
1. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam hal membangun proyek bisnis, ketersediaan SDM-nya, yaitu manajer proyek dan
staf proyek hendaknya dikaji secara cermat. Kesuksesan suatu perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan sebuah proyek bisnis sangat tergantung pada SDM yang
solid, yaitu manajer dan timnya. Membangun sebuat tim yang efektif merupakan suatu
kombinasi antara seni dan ilmu pengetahuan. Dalam membangun sebuah tim yang
efektif, pertimbangan harus diadakan bukan hanya pada keahlian teknis para manajer
atau anggota tim semata, tetapi juga pada peranan penting mereka dan keselarasan
mereka dalam bekerja.
2. Aspek Teknis
Evaluasi aspek teknis mempelajari kebutuhan teknis proyek, sperti penentuan kapasitas
produk, jenis teknologi yang digunakan, penggunaan peralatan, dan mesin serta lokasi
usaha yang paling menguntungkan.
Setiap gagasan kewirausahaan- baik produksi barang maupun penyediaan jasa-
mempunyai aspek teknis yang hatus dianalisis seblum usaha implementasi gagasan
dilaksanakan. Ada dua langkah penting dalam proses ini, yaitu:
a. Identifikasi spesifikasi teknis penting
Evaluasi gagasan ventura baru hendaknya dimulai dengan identifikasi persyaratan
teknis yang kritis terhadapa pasar sehingga mampu memenuhi harapan dari
pelanggan potensial. Persyaratan teknis yang paling penting adalah:
1) Desain fungsional produk dan daya tarik penampilannya
2) Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi ciri luar dari produk untuk
memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan.
3) Daya tahan bahan baku produk dapat diandalkan, kinerja produk seperti yang
diharapkan pada kondisi operasi normal
4) Keamanan produk, tidak menimbulkan bahaya pada kondisi operasional daya
guna yang bisa diterima
5) Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
6) Standariasasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
7) Kemudahan untuk diproduksi dan diproses dan kemudian untuk ditangani
b. Pengembangan dan uji coba produk
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium,
evaluasi bahan baku alternative, serta fabrikasi model dan prototype untuk uji
lapangan. Untuk setiap tahap pengujian, hasil negative dan positif harus ditimbang
dan dilakukan penyesuaian yang perlu.
3. Aspek Pemasaran
Untuk menganalisis aspek pemasaran, seorang wirausaha terlebih dahulu harus
melakukan penelitian pemasaran dengan menggunakan sistem informasi pemasaran yang
memadai berdasarkan analisis dan prediksi apakah bisnis yang akan dirintis atau
dikembangkan memiliki peluang pasar yang memadai atau tidak. Dalam analisis pasar,
biasanya terdapat beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati, di antaranya:
a. Kebutuhan dan keinginan konsumen, jika kebutuhan dan keinginan konsumen
terpenuhi, berarti peluang pasar bisnis kita terbuka dan layak bila dilihat dari
kebutuhan/keinginan konsumen.
b. Segmentasi pasar, pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya
berdasarkan geografi, demografi, dan sosial budaya.
c. Target, terget pasar menyangkut banyaknya konsumen yan g dapat diraih.
d. Nilai tambah, wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada
setiap rantai pemasaran, mulai dari pemasok, agen, hingga konsumen akhir.
e. Masa hidup produk, harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan
lama atau tidak.
f. Struktur pasar, harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan
termasuk pasar persaingan tidak sempurna atau sempurna.
g. Persaingan dan strategi pesaing, harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi
atau rendah, jika persaingan tinggi berarti peluang pasar rendah.
h. Ukuran pasar, ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan.
i. Pertumbuhan pasar, pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan volume
penjualan.
j. Laba kotor, apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah.
k. Pangsa pasar, pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang dan jasa
yang diminta dengan jumlah barang dan jasa ditawarkan.
4. Aspek Produksi
Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis adalah:
a. Lokasi operasi, untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan
efisien, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya.
b. Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas.
c. Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan
teknologi masa kini dan yang akan datang.
d. Bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan
harus cukup tersedia.
e. Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan keperluan
jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
f. Tata letak, tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harus tepat dan
prosesnya praktis sehingga dapat mendukung proses produksi.
5. Aspek Manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen, terdapat beberapa unsur yang harus
dianalisis, seperti:
a. Kepemilikan, bentuk kepemilikan perusahaan hendaknya dipilih yang tidak berisiko
terlalu tinggi dan menguntungkan.
b. Organisasi, bentuk organisasi perusahaan harus tepat dan efisien.
c. Tim manajemen, bila bisnis merupakan skala besar, maka sebaiknya dibentuk tim
manajemen yang solid.
d. Karyawan, karyawan harus disesuaikan dengan jumlah dan kualifikasi yang
diperlukan.
6. Aspek Keuangan
Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
a. Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional perusahaan.
b. Sumber dana, yaitu sumber dana internal dan modal eksternal.
c. Proyeksi neraca, sangat penting untuk mengetahui kekayaan perusahaan.
d. Proyeksi laba rugi, proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan
laba atua rugi di masa yang akan datang.
e. Proyeksi arus kas, dari arus kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban-kewajiban keuangannya.
7. Aspek Kemanfaatan
Aspek kemanfaatan yang dimaksud disini adalah bahwa proyek/usaha yang dikerjakan
tersebut nantinya diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat dan juga telah turut
membantu menyukseskan program pemerintah dalam pembangunan. Aspek ini
dimaksudkan untuk meyakini apakah secara yuridis rencana bisnis dapat dinyatakan
layak atau tidak. Jika suatu rencana bisnis yang tidak layak tetap direalisasikan, bisnis
berisiko besar akan dihentikan oleh pihak yang berwajib atau oleh masyarakat. Dalam
aspek ini menyangkut siapa pelaksana bisnis, bisnis apa yang dilaksanakan, waktu
pelaksanaan bisnis, dimana bisnis dilaksanakan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
8. Aspek Kesempatan Kerja
Disini diharapkan bahwa proyek/usaha yang dikerjakan tersebut adalah mampu untuk
membuka lapangan pekerjaan baru kepada masyarakat yang otomatis itu adalah
membantu pemerintah untuk mengurangi jumlah angka pengangguran. Misalnya pada
usaha yang sifatnya padat karya, jelas untuk usaha seperti ini penyerapan jumlah tenaga
kerja akan terasa sangat signifikan terjadi.
9. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan menyangkut berbagai hal yang berhubungan dengan lingkungan dan
dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan suatu perusahaan seperti pencemaran dan
kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya. Keseimbangan ekosistem lingkungan harus
selalu dijaga pada saat kerusakan lingkungan sudah terjadi maka mengembalikan
kembali kepada keseimbangan semula adalah sangat sulit karena proses stabilitas
lingkungan itu adalah memakan waktu yang sangat lama.
10. Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik
a. Aspek Ekonomi, meliputi :
1. Rencana Pembangunan Nasional
2. Distribusi Nilai Tambah
3. Keuntungan Ekonomi Nasional
4. Hambatan di bidang ekonomi, dan
5. Dukungan Pemerintah
b. Aspek Sosial, meliputi:
1. Perusahaan sebagai lembaga sosial
2. Perubahan kondisi sosial yang kompleks
3. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistic
c. Aspek Politik, diutamakan pada good news dan bad news dari situasi poitik bagi
suasana bisnis, khususnya terhadap nilai kurs.

C. Analisis Kelayakan Usaha

Bahwa untuk mengetahui layak tidaknya suatu bisnis untuk dilakukan, harus dianalisis
berbagai aspeknya. Bagaimana cara mengetahui bahwa aspek-aspek tersebut layak atau
tidak? Berikut ini akan dibahas beberapa criteria yang dapat dijadikan aspek penilaian.
1. Analisis Aspek Pemasaran.
Untuk menganalisis aspek pemasaran, wirausaha terlebih dahulu harus melakukan
penelitian pemasaran dengan menggunakan system informasi pemasaran yang
memadai berdasarkan analisis dan prediksi apakah bisnis yang akan dirintis atau
dikembangkan memiliki peluang pasar yang memadai ataukah tidak. Dalam analisis
pasar biasanya terdapat beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati,
diantaranya:
a. Kebutuhan dan keinginan konsumen. Barang dan jasa apa yang banyak dibutuhkan
dan diinginkan konsumen? Berapa banyak yang mereka butuhkan? Bagaimana
daya beli mereka? Kapan mereka membutuhkan? Jika kebutuhan dan keinginan
mereka teridentifikasi dan memungkinkan untuk dipenuhi berarti peluang pasar
bisnis kita terbuka dan layak bila dilihat dari kebutuhan/keinginan konsumen.
b. Segmentasi pasar. Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya
berdasarkan geografi, demografi, dan social budaya. Jika segmentasi pasar
teridentifikasi maka pasar sasaran akan dapat terwujud dan tercapai.
c. Target. Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih. Berapa
target yang ingin dicapai? Apakah konsumen loyal terhadap bisnis? Apakah
produk yang ditawarkan dapat member kepuasan atau tidak? Jika konsumen loyal,
maka potensi pasar tinggi.
d. Nilai tambah. Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada
setiap rantai pemasaran, mulai dari pemasok, agen, hingga konsumen akhir. Nilai
tambah barang dan jasa biasanya diukur dengan harga, misalnya berapa harga dari
pabrik pemasok, harga setelah di agen, dan harga setelah ke konsumen.
e. Masa hidup produk. Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan
lama atau tidak. Apakah ukuran lama masa produk lebih dari waktu yang
dibutuhkan untuk menghasilkan laba sampai modal kembali atau tidak. Jika masa
produk lebih lama, berarti potensi pasar tinggi. Harus dianalisis juga apakah
produk industry baru atau industry lama sudah mapan atau produk industry justru
sedang menurun. Jika produk industry sedang bertumbuh, maka potensi pasar
tinggi.
f. Struktur pasar. Harus dianalisis apakah barang dan jasa akn dipasarkan pada pasar
persaingan tidak sempurna (seperti monopoli, oligopoly dan monopolistic), atau
pasar persaingan sempurna. Jika barang dan jasa masuk dalam pasar persaingan
tidak sempurna, berarti potensi pasar tinggi disbanding bila produk termasuk pasar
persaingan sempurna.
g. Persaingan dan strategi pesaing. Harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi
atau rendah. Jika persaingan tinggi, berarti peluang pasar rendah. Wirausaha harus
membandingkan keunggulan pesaing dilihat dari strategi produk, harga, jaringan
industry, promosi, dan tingkat penggunaan teknologi.
h. Ukuran pasar. Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. Jika volume
penjualan tinggi, berarti pasar potensial. Misalnya, dengan volume penjualan usaha
skala kecil sebesar Rp 5 milyar pertahun atau sebesar Rp 10 juta perhari, berarti
ukuran pasar cukup besar.
i. Pertumbuhan pasar. Pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan volume
penjualan. Jika pertumbuhan pasar tinggi (misalnya lebih dari 20%), berarti
potensi pasar tinggi.
j. Laba kotor. Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah. Jika profit
margin kotor lebih dari 20%, berarti pasar potensial.
Pangsa pasar. Pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang dan jasa yang
diminta dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Jika pangsa pasar menurut
proyeksi meningkat, bahkan setelah lima tahun mencapai 40%, berarti bisnis yang akan
dilakukan atau dikembangkan memiliki pangsa pasar yang tinggi
2. Analisis Aspek Produksi atau Operasi
Beberapa unsur dari aspek produksi atau operasi yang harus dianalisis adalah:
a. Lokasi operasi. Untuk bisnis hendaknya dipilih lokasi yang strategis dan efisien,
baik bagi perusahaan maupun bagi pelanggan, misalnya dekat ke pemasok, ke
konsumen, kea lat transportasi, atau diantara ketiganya. Di samping itu, lokasi
bisnis harus menarik agar konsumen tetap loyal.
b. Volume operasi. Volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan kapasitas. Volume
operasi yang berlebihan akan menimbulkan masalah baru dalam
penyimpanan/penggudangan yang pada akhirnya akan memengaruhi harga pokok
penjualan.
c. Mesin dan peralatan. Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan
teknologi masa kini dan yang akan dating serta harus disesuaikan dengan luas
produksi agar tidak terjadi kelebihan kapasitas.
d. Bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku dan bahan penolong serta sumber
daya yang diperlukan harus cukup tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai
dengan kebutuhan sehingga biaya bahan baku menjadi efisien.
e. Tenaga kerja. Berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan bagaimana
kualifikasinya. Jumlah dan kualifikasi karyawan harus sesuai dengan keperluan
jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
3. Analisis Aspek Manajemen
Dalam menganalisis aspek-aspek manajamen terdapat beberapa unsur yang harus
dianalisis, seperti:
a. Kepemilikan. Apakah unit bisnis yang akan didirikan merupakan milik pribadi
atau milik bersama. Apa saja keuntungan dan kerugian dari unit bisnis yang
dipilih tersebut? Hendakya dipilih yang tidak berisiko terlalu tinggi dan
menguntungkan.
b. Organisasi. Jenis organisai apa yang diperlukan? Apakah organisasi lini, staf, lini
dan staf, atau bentuk lainnya. Tentukan jenis yang paling tepat dan efisien.
c. Tim manajemen. Apakah bisnis akan dikelola sendiri atau melibatkan orang lain
secara professional. Hal ini bergantung skala usaha dan kemampuan yang dimiliki
wirausaha.
d. Karyawan. Karyawan harus disesuaikan, baik dalam jumlah maupun
kualifikasinya.
4. AnalisisAspek Keuangan
Aspek analisis keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
a. Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional perusahaan, misalnya
besarnya dana untuk aktiva tetap, modal kerja, dan pembiayaan awal.
b. Sumber dana. Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu sumber dana
internal (misalnya modal disetor dan laba ditahan) dan modal eksternal (misalnya
penerbitan obligasi dan pinjaman).
c. Proyeksi neraca. Sanat penting untuk mengetahui kekayaan perusahaan serta
kondisi keuangannya, misalnya saldo lancer, aktiva tetap, kewajiban jangka
pendek, kewajiban jangka panjang dan kekayaan bersih.
d. Proyeksi laba rugi. Proyeksi laba atau rugi di masa yang akan datang.
Komponennya meliputi proyeksi penjualan, biayadan laba rugi bersih.
e. Proyeksi arus khas. Dari arus khas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban-kewajiban keuangannya. Ada tiga jenis arus khas, yaitu:
1) Arus khas masuk, merupakan penerimaan berupa hasil penjualan atau
pendaftaran.
2) Arus khas keluar, merupakan biaya-biaya, termasuk pembayaran bunga
dan pajak.
3) Arus khas masuk bersih, merupakan selisih dari arus khas masuk dan asru
khas keluar ditambah penyusutan dan perhitungan bunga setelah pajak.

D. Contoh Analisis Studi Kelayakan Usaha


a) Dasar Gagasan Membuka Usaha Baru
Sekarang ini banyak orang tua yang bekerja di luar rumah, tidak hanya ayah,
bahkan seorang ibu yang mempunyai balita juga tidak sedikit yang bekerja di luar rumah
sebagai wanita karir, apalagi di Daerah Kotabumi kebanyakan masyarakat sibuk bekerja
hanya sedikit waktu untuk berkumpul dengan keluarga . Dampaknya balita yang
memiliki ibu yang bekerja diluar rumah kurang mendapatkan sentuhan dari kedua orang
tua nya. Diantara mereka, kebanyakan kurang mengetahui mengenai pemeliharaan dan
perawatan balita. Oleh karena itu dicetuskan sebuah ide pendirian Baby SPA.
Spa (soluse per aqua) adalah perawatan kesehatan menggunakan sarana air. Pada
dasarnya perawatan Spa menggunakan rendaman air, air mengalir, pancuran disertai
ramuan rempah atau memanfaatkan sumber air panas yang mengandung mineral tertentu
dan memberikan dampak memelihara, meningkatkan ataupun memulihkan kesehatan
pada balita. Spa bayi secara khusus menstimulasi motorik, meningkatkan kualitas tidur,
dan relaksasi. Ini seperti tidak hanya menjadi kebutuhan orang dewasa, tetapi bayi dan
anak - anak pun mulai menyukai aktivitas yang penuh relaksasi itu. Tahapan spa untuk
bayi juga tidak beda dengan orang dewasa, hanya saja semua diberikan dengan porsi dan
fungsi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Fasilitas yang menawarkan rangkaian terapi
spa untuk bayi usia dua bulan sampai satu setengah tahun ini dimulai dari baby swim
hingga pijatan khusus untuk bayi.
Untuk bayi berusia dua bulan sampai satu setengah tahun menekankan pada bayi
untuk berenang atau baby swim di kolam air hangat dengan suhu air maximum 38 – 40
derajat bisa lebih tergantung suhu tubuh si bayi, dimana bayi akan berenang dengan
menggunakan pelampung. Selain memiliki fungsi merendam, aktifitas di air ini untuk
melatih fungsi tubuh, dan menggerakan kaki dan tangannya di dalam air agar
memberikan stimulasi motorik, dan melatih otot sang bayi. Masih langkanya Home baby
SPA membuat peluang yang sangat besar untuk usaha bisnis.

b) Tujuan
1. Mengenalkan masyarakat tentang perawatan balita diluar kesehatan konvensional
2. Membantu mempererat jalinan kasih ibu dan bayi.
3. Memberikan informasi tentang tumbuh kembang balita
4. Memberikan sarana bermain balita.
c) Manfaat
1. Meningkatkan IQ balita
2. Menyehatkan badan dan merangsang gerakan motorik balita
3. Mengasah kemandirian, keberanian dan percaya diri balita
4. Meningkatkan kemampuan sosial
5. Tubuh bayi menjadi lebih rileks
6. Meningkatkan kekebalan tubuh bayi
7. Merangsang keberanian sosial bayi terhadap orang asing
8. Mendeteksi kelainan tubuh bayi
9. Memudahkan tidur bayi

d) Nama Dan Alamat Perusahaan


Nama : Home baby SPA – Mentari
Alamat : Komplek BTN Karya indah blok f4 RT 25 Kel. Pematang surul Kec. Telanai
pura
e) Produk dan Layanan
1. Baby Swim. Begitu masuk kedalam klinik “Baby Spa”, Balita akan langsung
disambut oleh 2 kolam besar berwarna putih lengkap dengan bola-bola mainannya.
Ini yang menjadi ciri unik Baby spa dibanding tempat spa lainnya. Konsep semi
outdoor memudahkan bunda dan keluarga untuk melihat langsung si kecil saat
berenang. Baby Swim ini hanya diperuntukkan bagi bayi yang sudah memiliki berat
badan minimal 5 kilogram.
2. Baby Massage, Kurang lebih perawatan pijat ini memakan waktu sekitar 30 menit
dengan menggunakan olive oil khusus. Adapun manfaat dari baby spa adalah :
Menjadikan bayi lebih rileks, meningkatkan sistem imunitas tubuh, tidur lebih lelap,
membantu melancarkan pencernaan, merangsang perkembangan sensorik dan
motorik bayi, meningkatkan bonding antara orang tua dan bayi dan membuat bayi
lebih mudah bersosialisasi dimasa pertumbuhannya, tidak takut dengan orang lain.
3. Baby body scrub. Dalam baby body scrub ini anak akan diberikan berbagai macam
body scrub pada bagian tubuhnya yang tentunya terbuat dari bahan – bahan yang
aman bagi kulit anak. Seperti lulur lumpur dan cokelat. Baby body scrub ini akan
memakan waktu 15 – 20 menit agar scrub tersebut meresap ke dalam kulit anak
yang akan memberikan manfaat yang baik..

f) Analisis SWOT
Strength (kekuatan)

1. Sudah pernah pelatihan baby spa


2. Memiliki rasa sayang pada bayi
3. Baby spa pertama didaerah ini.
4. Banyak bayi dan balita
5. Trend masa kini orangtua memanjakan anak
Weakness (kelemahan yang berasal dari internal)
1. Biaya yang mahal dan barang baru
2. Tidak termasuk asuransi
Opportunity (kesempatan yang dari eksternal)
1. Baby Spa berkelanjutan ketika ibu habis melahirkan
2. Banyak tenaga bidan yang berpeluang untuk melakukannya
3. Pengembangan bisnis yang membutuhkan ketelatenan
4. Dengan adanya kemauan diri untuk meningkatkan mutu pelayanan
Threats (ancaman yang berasal dari eksternal)
1. Adanya persaingan dengan tukang pijat bayi
2. Biaya yang cukup banyak untuk pembuatan dan untuk mengembalikan butuh waktu
yang lama.

g) Analisis Usaha Melalui Aspek


1. Aspek Pasar Dan Pemasaran

a) Prospek Pasar
Lulusan keperawatan atau kebidanan yang banyak, berarti persaingan pun besar.
Oleh karena itu, harus dapat melakukan suatu trik khusus yang dapat membuat
dia bisa bekerja mandiri dan dikenal oleh masyarakat sebagai pengguna jasa
bidan dengan meningkatkan SDM dan kompetensi serta jeli untuk melihat
peluang usaha yang berkaitan dengan pelayanan. bertujuan untuk membantu para
ibu yang memiliki bayi dan balita memperoleh pengalaman pelayanan baby spa.
Disini kami dari tim melihat peluang usaha yang besar dengan berkembangnya
metode baru dalam pelayanan kebidanan yaitu baby spa
b) Sasaran Pasar
Klinik baby spa ini di peruntukkan bagi anak – anak yang berumur 3 bulan
sampai bawah lima tahun. 
c) Peluang Pasar
Baby spa yang direncanakan akan memberikan banyak keuntungan dan
memberikan peluang bisnis yang sangat baik. Dimana saat ini bisnis dalam dunia
anak – anak khususnya baby spa masih sangat minim. Hal ini berbanding terbalik
dengan situasi saat ini, dimana para orang tua telah memiliki kesadaran akan
pentingnya baby spa pada anak mereka karena akan memberikan banyak manfaat
bagi kesehatan anak.
Apalagi dalam bisnis ini didukung oleh tenaga – tenaga profesional dan sudah
terlatih dibidang masing – masing. Sehingga akan meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat. Hal ini pun dapat menarik minat konsumen untuk
menggunakan jasa yang kami tawarkan.
d) Rencana Pemasaran
Kegiatan pemasaran
Misalnya, Sebagai langkah awal, pemasaran dapat dilakukan melalui brosur yang
dibagikan kepada klien yang berkunjung ke klinik permata anugrah. Selain itu
akan diberikan pelayanan gratis bagi 10 pengunjung pertama dan pemberian
potongan harga selama 1 bulan. Pengunjung juga akan diberikan makanan kecil
dan minuman selama berada diruang tunggu agar pengunjung tetap merasa
nyaman.
e) Strategi pemasaran
1. Memasarkan produknya adalah produk pelayanan dikemas nyata, yaitu
produk jasa yang dijual nyata dan dapat dirasakan oleh klien
2. Memberikan pelayanan yang andal karena ditangani oleh tenaga yang sudah
terlatih dan mengikuti pelatihan yang terbaru
3. Memberikan pelayanan yang ramah, nyaman dengnan menerapkan 5S dalam
setiap pelayanan yang diberikan
4. Memberikan pelayanan yang terpercaya baik dari segi keamanan dan
kepuasan

2. Aspek teknik
a) Desain Produk
Desain produk yang kami tawarkan adalah baby massage, baby spa, dan baby yoga.
Produk ini dapat dilakukan setiap hari
b) Teknologi
Teknologi untuk mendukung pelayanan baby spa ini adalah :
1) TV LCD
2) Pengeras suara
3) Pemanas Air Otomatis
4) AC
3. Aspek Manajemen dan Pengorganisasian
a. Pengorganisasian
1) Kepemilikan : Muhammad yoza
2) Struktur organisasi
a) Ketua : Isra noval Girianda
b) Bagian SDM dan Tata Usaha : Rofiah, Gifa syahiratul Aisy
c) Bagian rekam medis : Ayomi
d) Bagian Keuangan dan administrasi : Yesica
e) Bagian rumah tangga, kebersihan dan pengelolaan limbah : Nur ayu
f) Bagian keamanan dan transportasi :Yunita husna
b. Tenaga Kerja
1) 3 tenaga perawat sebagai praktisi (Tyas, Sisca, dan Silvia)
2) 1 tenaga administrai
3) 1 tenaga cleaning servis
c. Sistem pembagian/ waktu kerja
1) Sift pagi : 07.00-14.00 wib
2) Sift siang : 14.00-21.00 wib
d. Sistem Gaji
Gaji diberikan kepada karyawan setiap bulan sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati
Strategi monitoring, evaluasi, dan pengendalian usaha
1) Evaluasi kinerja karyawan : pemberian reward kepada karyawan
berprestasi dengan tambahan hari libur dan pengawasan langsung kepada
bidan sesuai dengan SOP
2) Mengadakan meeting bulanan
3) Kuesioner pasien : membegikan kuesioner tentang kualitas pelayanan yang
diberikan karyawan kepada klien/pasien

4. Aspek Hukum
Aspek ini meliputi penilaian terhadap kelengkapan, kesempurnaan dan keaslian
dokumen-dokumen. Penilaian dari aspek ini meliputi Badan Hukum Usaha
(Perseorangan, perusahaan negara atau Daerah, PT, Firma, CV, Koperasi, Yayasan),
izin-izin yang dimiliki, Sertifikat Tanah dan dokumen pendukung lain.
Sebelum mendirikan Smart Student Center, pendiri mengajukan kepada Yayasan
Lembaga Bimbingan Belajar dan mengurus izin operasional kepada bagian
Pendidikan Luar Sekolah dan pemerintah kabupaten atau kota
5. Aspek sosial
Terbukanya lapangan kerja bagi tenaga kesehatan. Dengan adanya klinik baby spa
dapat membuka kesempatan bagi masyarakat untuk membuka usaha kecil di sekitar
klinik.
6. Aspek Lingkungan
Analisa dampak lingkungan (AMDAL) sangat diperhatikan oleh pihak
penyelenggara dari klinik ini. Hal ini terbukti dengan adanya sanitarian di klinik ini
yang akan mengorganisir pengelolaan limbah dan kebersihan lingkungan.

7. Aspek Keuangan Dan Ekonomi

Modal
Modal pribadi Rp. 30.000.000,-
Investor -
Bank -
Total Rp. 30.000.000,-

BARANG DAN ALAT YANG DIBUTUHKAN


No Jenis alat Jumlah Harga
Barang investasi
1 Bathtub 1 x 700.000 1.400.000
2 Swimming pool 1 x 450.000 450.000
3 AC 1 x 1.000.000 1.000.000
4 Televisi 1 x 1.250.000 1.250.000
5 Speeker 2 x 300.000 600.000
6 Mainan anak – anak  1 set x 1.000.000 1.000.000
7 Sabun mandi cair 10 x 10.000 100.000
8 Pelampung anak 2 x 75.000 150.000
9 Baby oil 10 x 10.000 100.000
10 Pemanas air otomatis 1 x 7.000.000 7.000.000
11 Etalase penyimpan barang 1 x 300.000 300.000
TOTAL Rp. 13.350.000
FORMULIR YANG
DISEDIAKAN
1 Formulir informed consent 100 lembar x 500 50.000
2 Buku register baby spa 1 buku x 30.000 30.000
3 Formulir rekam medis 100 lembar x 200 20.000
TOTAL Rp. 100.000

Rencana anggaran pengeluaran


Perizinan pendirian bangunan 200.000
Bangunan 17.000.000
Barang investasi 10.350.000
Formulir yang disediakan 100.000
TOTAL Rp. 27.650.000

Pengeluaran Rutin per bulan


Tenaga kerja
Tenaga kerja Jumlah Total
Bidan 3 x 700.000 2.100.000
Cleaning service 1 x 400.000 400.000
TOTAL Rp. 2.500.000

Pengeluaran lain-lain
Jenis Jumlah
Listrik 400.000
Air 300.000
Telepon 150.000
TOTAL Rp.850.000

Biaya penyusutan/bulan
Biaya penyusutan/bulan = biaya investasi : 5 th x 12 bln
= 13.350.000 : 60
= Rp. 222.500,-
Cash Flow
Penghitungan laba / rugi
Pengeluaran per tahun
Jenis pengeluaran Jumlah Total
Tenaga kerja 12 x 2.900.000 34.800.000
Lain-lain 12 x 1.200.000 14.400.000
Biaya penyusutan 12 x 222.500 2.670.000
TOTAL Rp. 51.870.000
Pendapatan per bulan
Jenis pendapatan Jumlah Total
Baby spa 40 x 40.000 1.600.000
Birth ball 4 x 1.000.000 4.000.000
TOTAL Rp. 5.600.000,-

Pendapatan per tahun


5.600.000 x 12 = Rp. 67.200.000,-

Laba Rugi
Pendapatan per tahun 67.200.000
Pengeluaran per tahun 51.870.000
Rugi sebelum pajak 15.330.000
Potongan pajak per tahun (10%) 1.533.000
Laba 13.797.000
Perhitungan kembalinya modal
BEP = MODAL DIBAGI LABA
50.000.000 : 13.797.000 = 3.62
Jadi kembalinya modal setelah 3 tahun 62 hari
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Studi kelayakan usaha merupakan cara untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam memulai suatu bisnis atau usaha. Dalam memulai usaha banyak yang harus
diperhatikan, mulai dari lokasi, barang yang akan di gunakan untuk usaha, sasaran atau objek
yang akan menerima barang, dana yang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut.
Sehingga perlunya studi kelayakan usaha.
Didalam melakukan usaha atau bisnis harus diperhatikan hal-hal yang yang penting,
antara lain: tujuan kelayakan usaha, pihak yang berkepentingan seperti pemilik perusahaan,
invester atau pemberi dana, masyarakat dan pemerintah, serta perlunya mengetahui aspek-
aspek mengenai kelayakan usaha, yaitu : Aspek Sumber daya manusia, produksi, pemasaran,
teknis, keuangan, kemanfaatan barang, kesempatan kerja, manajamen, lingkungan, social,
ekonomi, dan politik. Agar nantinya dalam berwirausaha berjalan lancer dan sesuai dengan
target atau tujuan yang kita inginkan sehingga menjadi wirausaha yang sukses.
Berdasarkan analisis kelayakan usaha dengan menilai aspek hukum, aspek sosial
ekonomi dan budaya, aspek lingkungan, pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi,
aspek managemen dan SDM, dan aspek keuangan dapat disimpulkan bahwa home baby care
dijalankan sebagai usaha atau bisnis.

B. Saran
Sebagai pelaku bisnis yang baru ingin merencakan atau memulai bisnisnya hendaknya
melakukan studi kelayakan bisnis supaya lebih mengetahui serta memahami kemana
kedepannya bisnis akan berjalan dan bagaimana bisnis akan dapat dilakukan.
Sebagai pembaca yang bijak dengan adanya tulisan ini semoga semkain mengerti tentang
bagaimana pentingnya studi kelayakan bisnis dan dapat mengaplikasikan keilmuan yang
diperoleh dari makalah ini sehingga dapat memulai bisnis dengan cara yang baik dan benar
.Bagi para pembaca, apabila memiliki minat untuk menjalankan usaha baby care, penulis
berharap pembaca menganalisis lebih lanjut mengenai usaha baby care supaya usaha baby
care yang dapat dianggap layak melalui studi terhadap berbagai aspek kelayakan usaha.

DAFTAR PUSTAKA

Rusdiana, A. 2014. KEWIRAUSAHAAN Teori dan Praktik. Bandung: CV Pustaka Setia.

Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Fahmi, Irham. Dkk. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Teori Dan Aplikasi. Cet-2.Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai