Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PARTISIPASI DALAM KOPERASI

MAKALAH INI DITUJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


STUDI KELAYAKAN BISNIS DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TANGERANG FAKULTAS EKONOMI & BISNIS (Q) SMT 6 TA. 2016/2017

DISUSUN OLEH

Lydia Eka Aprilia

NIM: 1461201494

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

JL.Perintis Kemerdekaan I/33, Cikokol

Kota Tangerang-Banten

Tahun akademik 2016/2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami pandjatkan ke hadiran ALLAH SWT. Shalawat serta

salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw beserta

keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia.

Alhamdulilah wa syukurillah bahwa berkat rahmat dan anugerah-Nya kami dapat

menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi

salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis di

Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Dalam makalah ini, kami menghadapi berbagai hambatan dan rintangan,

namun berkat atas ijin ALLAH SWT dan pengajar mata kuliah Studi Kelayakan

Bisnis dan atas bimbingan dan arahan dan beberapa sumber buku dalam penulisan

makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga

baik motivasi yang berupa moril maupun materil makalah ini akhirnya dapat

diselesaikan.

Akhir kata, semoga kebaikan yang diberikan kepada kami selaku penulis

mendapatkan berkat dan karunia dari ALLAH SWT. Dan semoga makalah ini

dapat menambah wawasan baik bagi kami maupun bagi rekan-rekan mahasiswa

lainnya.

Tangerang,July 2017

Lydia Eka Aprilia

ii
DAFTAR ISI

COVER

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis .......................................................... 3


B. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis .............................................................. 4
C. Manfaat Peraturan Bagi Management ..................................................... 7
D. Aspek Management dan Organisasi dalam Studi Kelayakan Bisnis ........ 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Studi kelayakan bisnis merupakan analisa suatu usaha/bisnis apakah layak

atau tidak untuk dijalankan. Agar usaha yang ingin dijalankan tersebut sesuai

dengan yang direncanakan dan layak untuk dijalankan maka diperlukanlah

studi kelayakan bisnis ini. Untuk memulai studi kelayakan bisnis biasanya

dimulai dari aspek hukum. Secara umum dokumen-dokumen yang diteliti

dalam aspek hukum adalah bentuk badan usaha, bukti diri, izin-izin usaha,

dan kelengkapan dokumen lainnya. Penilaian atas aspek hukum sangat

penting meningat sebelum usaha tersebut dijalankan, segala prosedur yang

berkaitan dengan izin atau berbagai persyaratan lain harus terlebih dahulu

dipenuhi.

Aspek manajemen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari beberapa

aspek kajian. Keberhasilan suatu proyek yang telah dinyatakan layak untuk

dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam

pencapaian tujuan. Tujuan studi aspek manajemen ini adalah untuk

mengetahui apakah kegiatan dan implementasi bisnis dapat direncanakan,

dilaksanakan sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya

tidak layak. Mengingat pentinya peranan aspek manajemen dalam

menentukan keberhasilan suatu kegiatan/bisnis yang dilakukan maka perlu

diadakan suatu analisis untuk kelayakan suatu usaha dengan melakukan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis?

2. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis dalam Management?

C. Tujuan

1. Memenuhi tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis

2. Mengetahui Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

3. Memahami bagaimana SKB dalam Management.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya

suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proyek investasi dilaksanakan.

Maksud layak (atau tidak layak) disini adalah prakiraan bahwa proyek akan

dapat (atau tidak dapat) menghasilkan keuntungan yang layak bila telah

dioperasionalkan.

Proyek bisnis merupakan suatu usaha yang direncanakan sebelumnya dan

memerlukan sejumlah pembiayaan serta penggunaan masukan-masukan lain,

yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, dan dilaksanakan dalam

waktu yang tertentu pula. Karena itu, suatu proyek bisnis memperhatikan

segala aspek yang relevan sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan

efisien. Proyek bisnis ini dapat berupa suatu pendirian usaha baru atau

pengembangan dari usaha yang telah ada.

Studi kelayakan bisnis merupakan analisa suatu usaha/bisnis apakah layak

atau tidak untuk dijalankan. Agar usaha yang ingin dijalankan tersebut sesuai

dengan yang direncanakan dan layak untuk dijalankan maka diperlukanlah

studi kelayakan bisnis ini. Untuk memulai studi kelayakan bisnis biasanya

dimulai dari aspek hukum.

3
B. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang sangat penting untuk

dilakukan sebelum seseorang atau sekelompok orang memulai sebuah usaha.

Beberapa manfaat studi kelayakan bisnis, antara lain:

1. Menghindari resiko kerugian

Studi kelayakan bisnis bermanfaat untuk membantu pelaku bisnis

menghindari resiko kerugian. Jika pelaku bisnis melewatkan studi

kelayakan bisnis dalam perencanaan bisnisnya, ia akan kesulitan untuk

mengetahui apakah bisnis tersebut dapat mendatangkan keuntungan atau

justru kerugian untuknya. Dengan adanya studi kelayakan bisnis, pelaku

bisnis dapat menghindari resiko kerugian dengan langkah menunda atau

membatalkan rencana bisnis yang mendapatkan penilaian tidak layak

dalam studi kelayakan bisnis.

2. Memudahkan perencanaan bisnis

Studi kelayakan bisnis dapat membantu pelaku bisnis untuk menyusun

rencana kegiatan bagi perusahaan. Studi kelayakan bisnis yang telah

dilakukan sebelum bisnis dibangun akan memudahkan pelaku bisnis

menentukan program perusahaan seperti apa yang dapat mendatangkan

benefit lebih bagi perusahaan.

3. Memudahkan pelaksanaan bisnis

Studi kelayakan bisnis akan berguna untuk membantu pelaku bisnis

merealisasikan program-program perusahaan. Pelaku bisnis dapat

4
mengevaluasi kebijakan apa yang sekiranya akan memberikan

keuntungan dan kebijakan apa yang justru akan menimbulkan kerugian.

4. Memudahkan pengawasan

Studi kelayakan bisnis memiliki banyak aspek untuk diteliti. Laporan

dari berbagai aspek yang diteliti dalam studi kelayakan bisnis ini

nantinya akan memudahkan pelaku bisnis untuk melakukan pengawasan

pada perusahaannya. Studi kelayakan bisnis juga memudahkan pelaku

pengawasan untuk memberikan data jika sewaktu-waktu dilaksanakan

audit, baik secara internal maupun eksternal.

5. Memudahkan pengendalian

Studi kelayakan bisnis berguna pula untuk memudahkan proses

pengendalian dalam perusahaan. Jika sewaktu-waktu terjadi gangguan,

pelaku bisnis dapat dengan cepat menentukan aspek mana yang menjadi

pusat dari kekacauan tersebut. Selanjutnya, pelaku bisnis dapat dengan

cepat pula mengendalikan masalah yang muncul dengan mencari solusi

berdasarkan studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelumnya.

MANFAAT STUDI KELAYAKAN BISNIS bagi Pelaku

Menurut Husein Umar (2003) Pihak-pihak yang membutuhkan laporan

studi kelayakan bisnis ini dapat dijelaskan dibawah ini :

1. Pihak Investor

Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak

direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari.

Misalnya dengan mencari investor atau pemilik modal yang mau turut

5
serta menanamkan modal pada proyek yang akan dikerjakan itu. Sudah

tentu calon investor ini akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis

yang telah dibuat karena calon investor mempunyai kepentingan

langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan

keselamatan atas modal yang akan ditanamkan.

2. Pihak Kreditor

Pendanaan proyek dapat juga dipinjamkan dari bank. Pihak bank,

sebelum memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak, perlu dikaji

ulang studi kelayakan bisnis yang telah dibuat, termasuk

mempertimbangkan sisi-sisi lain, misalnya bonafiditas dan tersedianya

anggunan yang dimiliki perusahaan.

3. Pihak Manajemen Perusahaan

Studi kelayakan bisnis dapat dibuat oleh pihak eksternal perusahaan

maupun pihak internal perusahaan (sendiri). Terlepas dari siapa yang

membuat, pembuatan proposal ini merupakan upaya dalam rangka

merealisasikan ide proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada

peningkatan usaha untuk meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak

yang menjadi project leader, sudah tentu pihak manajemen perlu

mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam hal pendanaan, berapa

yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan

dari kreditor.

6
4. Pihak Pemerintahan dan Masyarakat

Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-

kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimana pun

pemerintah dapat secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi

kebijakan perusahaan. Penghematan devisa negara penggalakan ekspor

nonmigas dan pemakaian tenaga kerja massal merupakan contoh-contoh

kebijakan pemerintahan disektor ekonomi. Proyek-proyek bisnis yang

membantu kebijakan pemerintahan inilah diprioritaskan untuk dibantu,

misalnya dengan subsudi dan keringanan lain.

5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi

Dalam menyusun kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat

yang akan didapat dan biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap

perekonomian nasional. Aspek-aspek yang perlu dianalisis untuk

mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain ditinjau dari aspek

Rencana Pembangunan Nasional, distribusi nilai tambah pada seluruh

masyarakat, nilai investor per tenaga kerja, pengaruh sosial, serta analisis

kemanfaatan dan beban sosial. Jadi, jelas bahwa studi kelayakan bisnis

yang dibuat perlu dikaji demi tujuan-tujuan pembangunan ekonomi

nasional.

C. Manfaat Peraturan Bagi Management

Pada umumnya, peraturan perusahaan dibuat setelah di dalam pelaksanaan

kegiatan operasional sehari-hari perusahaan terdapat berbagai macam

penyimpangan yang dilakukan oleh para karyawannya sehingga dapat

7
mengganggu kinerja operasional perusahaan. Pada akhirnya peraturan

perusahaan disusun oleh pengusaha, dimana proses penyusunannya dilakukan

dengan memperhatikan saran dan pertimbangan dari wakil pekerja/ buruh di

perusahaan yang bersangkutan.

Peraturan perusahaan ini wajib dibuat oleh pemilik usaha yang memiliki

karyawan/ buruh yang bekerja sebanyak 10 orang, dan harus mendapat

pengesahan dari Menteri Tenaga Kerja atau pejabat yang ditunjuk. Setelah

mendapat pengesahan, maka peraturan perusahaan mulai berlaku dengan

jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun serta wajib diperbaharui setelah habis

masa berlakunya.

Pada dasarnya peraturan perusahaan memiliki fungsi antara lain:

 Menjamin keseimbangan antara hak dan kewajiban pekerja, serta

kewenangan dan kewajiban pengusaha.

Peraturan perusahaan akan menciptakan sebuah keseimbangan

yang baik antara hak dan kewajiban yang dimiliki karyawan dan pemilik

perusahaan, dimana peraturan yang dibuat tersebut tidak dibuat berat

sebelah namun dengan asas dasar untuk memajukan perusahaan.

 Memberikan pedoman bagi pengusaha dan pekerja untuk melaksanakan

tugas dan kawajibannya masing-masing.

Dengan adanya peraturan perusahaan, maka sistem dan proses

pekerjaan di perusahaan menjadi lebih teratur dan sesuai dengan batasan

atau cakupan yang dimiliki oleh fungsi dan jabatan tertentu. Sehingga

8
sebaiknya peraturan perusahaan juga dapat mempertimbangkan hal

kekhususan pada fungsi dan jabatan yang ada tersebut.

 Menciptakan hubungan kerja yang harmonis, aman, dan dinamis antara

pekerja dan pengusaha.

Hubungan kerja yang baik akan tercipta apabila kedua pihak

karyawan dan pengusaha merasa nyaman dengan hak dan kewajiban

yang terdapat di dalam peraturan perusahaan. Oleh karena itu

penyusunan peraturan perusahaan yang baik sebaiknya melibatkan dari

pihak karyawan sehingga hak dan kewajiban dapat disampaikan dengan

baik.

 Memajukan dan menjamin kelangsungan perusahaan

Dengan adanya peraturan perusahaan maka akan mengurangi

terjadinya pelanggaran dan penyimpangan dalam kegiatan pekerjaan

sehingga perusahaan dapat menjadi lebih lancar untuk mencapai target

dan sasaran yang ingin dituju.

 Meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya

Sebuah perusahaan idealnya bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan bagi semua anggotanya, bukan hanya terhadap

kesejahteraan para pemilik perusahaan. Sehingga peraturan perusahaan

sebaiknya tidak mengecilkan hak-hak yang sudah selayaknya diterima

oleh karyawan namun sudah sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku.

9
Berdasarkan UU Ketenagakerjaan Pasal 111, maka peraturan perusahaan

sebaiknya memiliki elemen-elemen sebagai berikut:

1. Hak dan Kewajiban Pengusaha

2. Hak dan Kewajiban Pekerja/ Buruh

3. Syarat Kerja

4. Tata Tertib Perusahaan

5. Jangka Waktu Berlakuknya Peraturan Perusahaan

D. Aspek Manajemen dan Organisasi Studi Kelayakan Bisnis

a. Pengertian Aspek Manajemen

Aspek manajemen merupakan suatu aspek yang memperhatikan

kaidah, tahapan atau fungsi dalam proses manajemen dalam mencapai

tujuan yang hendak dicapai oleh suatu perusahaan atau organisasi.

Fungsi–fungsi dalam manajemen yaitu meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.Berikut merupakan

fungsi-fungsi dalam manajemen :

a) Perencanaan (planning)

Merupakan proses menentukan arah yang akan ditempuh dan

kegiatan- kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

b) Pengorganisasian (organizing)

Adalah proses mengelompokan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-

pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya dalah agar tugas, wewenang

dan tanggung jawab serta hubungan kerja menjadi lebih jelas.

10
c) Pelaksanaan ( actuating)

Merupakan suatu proses untuk menjalankan kiegiatan/pekerjaan

dalam organisasi.

d) Pengawasan (controling)

Merupakan proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan

tugas apakah telah sesuai dengan rencana.

b. Manajemen Pembangunan Proyek

Manajemen proyek adalah sistem untuk merencanakan,

melaksanakan dan mengawasi pembangunan proyek dengan

efisien.Tahap –tahap pembengunan proyek pada umumnya meliputi 3

(tiga) langkah, yaitu sebagai berikut :

a) Perencanaan proyek

Unsur-unsur rencana proyek yang baik meliputi hal -hal

sebagai berikut: menetapkan tujuan, mendefinisikan proyek,

mencantumkan langkah utama untuk dilakukan, jadwal waktu untuk

penyelesaian, analisis biaya/manfaat dan uraian mengenai sumber

daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek.

b) Penjadwalan proyek

Merupakan menetukan aktivitas-aktivitas proyek dalam urutan

waktu tertentu dimana mereka harus dimunculkan.

11
c) Pengawasan atau pengendalian

Merupakan kegiatan untuk menjaga agar proyek selesai tepat

pada waktunya. Mengawasi proyek meliputi: monitoring terhadap

sumber daya, biaya, kualitas dan anggaran.

c. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan serta fungsi operatif yang

meliputi pengadaan kompensasi pengembangan, integrasi, pemeliharaan,

dan pemutusan hubungan kerja

a. Analisis jabatan

Analisis jabatan merupakan suatu proses untuk untuk

mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang

berhubungan dengan suatu jawaban. Atau dengan kata lain dapat

diartikan suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan,

menganalisis, dan mensistesiskana jabatan. Uraian jabatan memuat

hala-hal sebagai berikut: identitas jabatan, fungsi jabatan, uraian

tugas, wewenang, tanggungjawab, hubungan kerja, kondidi kerja

serta bahan, alat mmesin yang digunnakan,

d. Pengertian Organisasi

Organisasi secara statis merupakan suatu wadah atau tempat kerja

sama untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan. Organisasi secara dinamis merupakan suatu proses kerja sama

antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

12
Bentuk-Bentuk Organisasi

Semakin banyak kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi,

makin rumit pula hubungan yang ada. Oleh karena itu, perlu dibuat bagan

yang menggambarkan hubungan tersebut, termasuk hubungan antara

masing-masing kegiatan atau fungsi. Pembuatan bagan ini didasarkan

pada pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab

(responsibility).

e. Pentingnya Manajemen dalam Studi Kelayakan Bisnis

- Menjamin terselenggaranya proses produksi/transformasi faktor-

faktor produksi menjadi sesuatu yang bernilai untuk mencapai

tujuan.

- Faktor – faktor produksi seperti uang, tanah, gedung, mesin-mesin

dan bahan baku itu barang mati, tidak bisa beroperasi/digunakan

tanpa manusia.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Studi kelayakan bisnis merupakan analisa suatu usaha/bisnis apakah layak

atau tidak untuk dijalankan. Agar usaha yang ingin dijalankan tersebut sesuai

dengan yang direncanakan dan layak untuk dijalankan maka diperlukanlah

studi kelayakan bisnis ini. Manfaat dala Studi Kelaykan bisis yaitu

Menghindari resiko kerugian, Memudahkan perencanaan bisnis,

Memudahkan pelaksanaan bisnis, Memudahkan pengawasan, dan

Memudahkan pengendalian. Dan bermanfaat bagi pihak-pihak: Pihak

Investor, Pihak Kreditor, Pihak Manajemen Perusahaan, Pihak Pemerintahan

dan Masyarakat, Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi.

Pada umumnya, peraturan perusahaan dibuat setelah di dalam pelaksanaan

kegiatan operasional sehari-hari perusahaan terdapat berbagai macam

penyimpangan yang dilakukan oleh para karyawannya sehingga dapat

mengganggu kinerja operasional perusahaan.

14

Anda mungkin juga menyukai