DISUSUN OLEH :
FEBRIEL SEVDY
B1E120010
UNIVERSITAS MEGAREZKY
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini
terdiri dari pokok pembahasan mengenai “Studi Kelayakan Bisnis”. Setiap
pembahasan dibahas secara sederhana sehingga mudah dimengerti.
Makassar, 25 November 2022
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.3 TUJUAN...............................................................................................2
1.4 MANFAAT............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
3.1 KESIMPULAN...................................................................................29
3.2 SARAN...............................................................................................29
ii
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................30
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini bisnis adalah bukan hal yang baru lagi dalam dunia
ekonomi, banyak orang yang mulai giat ngeadakan kegiatan bisnis tersebut
dengan semakin banyaknya pelaku bisnis maka banyak pula yang harus diulas
oleh para pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya.
1
banyak sekali digunakan oleh organisasi kecil maupun besar yang bertujan
untuk lebih mengembangkan dan mengelola organisasi mereka.
5. Apa yan dimaksud dengan Balance Score Card dan Six Sigma ?
1.3 Tujuan
2
2. Mengetahui lembaga yang memerlukan suatu studi kelayakan bisnis
1.4 Manfaat
3
6.
BAB II
PEMBAHASAN
4
kesalahan merekrut tenaga kerja. Disamping itu juga karena kesalahan
dalam analisa lingkungan.
5
memperhatikan etika yang harus dipatuhi agar mampu menjaga hak-hak
client tersebut.
6
2.2 Lembaga-Lembaga Yang Memerlukan Studi Kelayakan Bisnis
Investor
Kreditur/Bank
Pemerintah
7
1. Aspek primer, merupakan aspek utama dalam penyusunan studi
kelayakan. Aspek primer ada beberapa sector usaha baik pabrikasi
(manufacturing), Perdagangan (trading), maupun jasa (service). Aspek
primer terdiri dari :
d. Aspek hukum,
8
1. Penemuan Ide
Merintis bisnis bisa dimulai dari ide awal yang mungkin masih
perkiraan kasar. Penemuan ide bisa berasal dari masalah yang ada di
masyarakat lalu Anda membangun bisnis sebagai solusi untuk masalah
tersebut.
2. Penelitian
3. Evaluasi
4. Penentuan
5. Rencana pelaksanaan
9
6. Pelaksanaan
1. Planning
1. Specific, yaitu berarti sebuah perencanaan harus jelas apa maksut dan
tujuanya beserta ruang lingkupnya.
5. Time, yaitu ada batas waktu yang jelas, sehingga bisa dinilai dan
dievaluasi.
10
2. Organizing
3. Actuating
Dalam poin ini, semua sumber daya manusia yang ada harus bekerja
sesuai dengan tugas yang dibebankan, fungsi serta peran dan kompetensi
11
dari masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan
tersebut.
4. Controlling
12
Balanced Scorecard adalah suatu konsep pengukuran kinerja bisnis
yang menyeimbangkan pengukuran atas kinerja sebuah organisasi bisnis
yang selama ini dianggap terlalu condong pada kinerja keuangan. Sebelum
munculnya konsep balanced scorecard, yang umum dipergunakan dalam
perusahaan selama ini adalah pengukuran kinerja tradisional yang hanya
menitikberatkan pada sektor keuangan saja.
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yakni kartu skor (scorecard)
dan berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk
mencatat skor hasil kinerja seseorang. Kata berimbang dimaksudkan untuk
menunjukkan bahwa kinerja personel diukur secara berimbang dari dua
aspek: keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang,
intern dan ekstern. Dari definisi tersebut Mulyadi (2001:1) berpendapat
bahwa secara sederhana pengertian Balanced Scorecard adalah kartu skor
yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan
keseimbangan sisi keuangan dan non keuangan, jangka panjang dan jangka
pendek, intern dan ekstern.
13
Pengertian Balanced Scorecard menurut Sukardi (2003:8-14)
merupakan sistem pengukuran kinerja yang berfokus pada aspek keuangan
dan non keuangan dengan memandang 4 perspektif balanced scorecard,
yaitu keuangan, pelanggan, pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, serta
proses bisnis internal.
1. Perspektif keuangan
14
Perspektif keuangan tetap digunakan dalam Balance Scorecard,
karena ukuran keuangan menunjukkan apakah perencanaan dan
pelaksanaan strategi perusahaan memberikan perbaikan atau tidak
bagi peningkatan keuntungan perusahaan. Perbaikan-perbaikan ini
tercermin dalam sasaran-sasaran yang secara khusus berhubungan
dengan keuntungan yang terukur, pertumbuhan usaha, dan nilai
pemegang saham. Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan
adanya tahapan dari siklus kehidupan bisnis, yaitu: growth, sustain,
dan harvest (Kaplan dan Norton, 2001). Tiap tahapan memiliki
sasaran yang berbeda, sehingga penekanan pengukurannya pun
berbeda pula.
a. Growth (bertumbuh)
b. Sustain (bertahan)
15
memperhatikan kualitas produk dan pelayanan yang lebih baik
sehingga secara bertahap akan mengalami pertumbuhan dari tahun
ke tahun. Tujuan keuangan pada tahap ini biasanya lebih
berorientasi pada profitabilitas. Tujuan yang berkaitan dengan
profitabilitas dapat dinyatakan dengan menggunakan ukuran yang
berkaitan dengan laba operasional.
c. Harvest (Menuai)
16
Oleh Kaplan dan Norton (2001) perspektif pelanggan dibagi
menjadi dua kelompok pengukuran, yaitu: customer core
measurement dan customer value prepositions. Customer Core
Measurement memiliki beberapa komponen pengukuran, yaitu:
17
Meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga, dan kualitas.
Pelanggan memiliki preferensi yang berbeda-beda atas produk
yang ditawarkan. Ada yang mengutamakan fungsi dari produk,
kualitas, atau harga yang murah. Perusahaan harus
mengidentifikasikan apa yang diinginkan pelanggan atas produk
yang ditawarkan. Selanjutnya pengukuran kinerja ditetapkan
berdasarkan hal tersebut.
b. Konsumen Relationship
18
memungkinkan manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis
mereka berjalan dan apakah produk dan atau jasa mereka sesuai
dengan spesifikasi pelanggan. Perspektif ini harus didesain dengan
hati-hati oleh mereka yang paling mengetahui misi perusahaan yang
mungkin tidak dapat dilakukan oleh konsultan luar.
a. Proses inovasi
b. Proses Operasi
19
Proses ini merupakan jasa pelaya nan pada pelanggan setelah
penjualan produk/jasa tersebut dilakukan. Aktivitas yang terjadi dalam
tahapan ini, misalnya penanganan garansi dan perbai kan penanganan
atas barang rusak dan yang dikembalikan serta pemrosesan
pembayaran pelanggan. Perusahaan dapat mengukur apakah upayanya
dalam pelaya nan purna jual ini telah memenuhi harapan pelanggan,
dengan menggunakan tolak ukur yang bersifat kualitas, biaya, dan
waktu seperti yang dilakukan dalam proses operasi. Untuk siklus
waktu, perusahaan dapat menggunakan pengukuran waktu dari saat
keluhan pelanggan diterima hingga keluhan tersebut diselesaikan.
a. Kapabilitas Pekerja
20
Dalam hal ini manajemen dituntut untuk memperbaiki
pemikiran pegawai terhadap organisasi, yaitu bagaimana para
pegawai menyumbangkan segenap kemampuannya untuk organisasi.
Untuk itu perencanaan dan upaya implementasi reskilling pegawai
yang menjamin kecerdasan dan kreativitasnya dapat dimobilisasi
untuk mencapai tujuan organisasi.
21
masing-masing perspektif. Hubungan berbagai sasaran strategic yang
di hasilkan dalam perencanaan strategic dengan kerangka Balanced
Scorecard menjanjikan peningkatan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kinerja keuangan. Kemampuan ini sangat diperlukan
oleh perusahaan yang memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif.
B. Six Sigma
22
akan dapat diketahui tingkat sigma. Cara menentukan DPMO adalah
sebagai berikut:
DPU = ………. (1)
DPMO = ………. (2)
23
1. Keunggulan Six Sigma
1. Pengurangan biaya
2. Perbaikan produktivitas
4. Retensi pelanggan
6. Pengurangan cacat
24
a. Six Sigma jauh lebih rinci daripada metode analisis berdasarkan
statistik. Six Sigma dapat diterapkan di bidang usaha apa saja mulai
dari perencanaan strategi sampai operasional hingga pelayanan
pelanggan dan maksimalisasi motivasi atas usaha.
b. Six Sigma sangat berpotensi diterapkan pada bidang jasa atau non
manufaktur disamping lingkungan teknikal, misalnya seperti bidang
manajemen, keuangan, pelayanan pelanggan, pemasaran, logistik,
teknologi informasi dan sebagainya.
c. Dengan Six Sigma dapat dipahami sistem dan variabel mana yang dapat
dimonitor dan direspon balik dengan cepat.
Salah satu kunci keberhasilan Six Sigma adalah kerja tim dan
khususnya Black Belt yang dilatih, juga alat-alat yang digunakan dapat
memberikan kekuatan pada proses usaha perbaikan dan usaha pembelajaran.
Metode atau alat-alat tersebut antara lain:
25
f. Mistake – Proofing, berguna untuk pencegahan cacat dan perbaikan
proses.
26
3. Pihak-Pihak Pelaksana
a. Executive Leaders
b. Champions
c. Master Black Belt
27
perhatian dan kemampuannya pada penyempurnaan proses. Aspek-aspek
kunci dari peranan master black belt terletak pada kepiawaiannya untuk
memfasilitasi penyelesaian masalah tanpa mengambil alih
proyek/tugas/pekerjaan.
d. Black Belts
e. Green Belts
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebagai pembaca yang bijak dengan adanya tulisan ini semoga semkain
mengerti tentang bagaimana pentingnya studi kelayakan bisnis dan dapat
mengaplikasikan keilmuan yang diperoleh dari makalah ini sehingga dapat
memulai bisnis dengan cara yang baik dan benar.
29
DAFTAR PUSTAKA
Alfin. (2008, Juli 30). Konsep Six Sigma. Diambil kembali dari Quality
Engineering: https://qualityengineering.wordpress.com/tag/konsep-six-
sigma/.
Helmi, S. (2006). Buku Ajar Studi Kelayakan Bisnis. Konten Mata Kuliah E-
Learning, 33-165.
Pengertian POAC dalam Ilmu Manajemen Lengkap. (2015, Juni). Retrieved from
Hakikat Bisnis: https://hakikatbisnis.blogspot.co.id/2015/06/pengertian-
poac-dalam-ilmu-manajemen-lengkap.html.
Sugyono. (2016, 10). Pengertian dan Empat Prespektif Balance Score Card.
Retrieved from Tips Serba Serbi:
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2016/10/pengertian-dan-4-perspektif-
balanced-scorecard.html.
30