Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH PENELITIAN

ANALISIS AGENDA MEDIA PROGRAM ACARA 86 NET TV


DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN BERLALU LINTAS
BAGI PENGGUNA KENDARAAN RODA DUA
(Studi Kasus pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unsika Angkatan 2018)

diajukan untuk memenuhi nilai ujian akhir semester


mata kuliah Teori Komunikasi yang diampu oleh
Wahyu Utamidewi, S.I.Kom., M.I.Kom.

oleh:
MUHAMAD IMAM SOBARI
1710631190099
4C

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2019
ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana suatu media dapat


meningkatkan kepatuhan berlalu lintas masyarakat. Penelitian ini berangkat dari
program acara Net TV yakni tayangan 86 yang merupakan kerjasama antara pihak
Net TV dengan Kepolisian Republik Indonesia. Berlandaskan Teori Agenda Setting
yang lebih terfokus kepada Agenda Media, sehingga penelitian ini berjudul
“ANALISIS AGENDA MEDIA PROGRAM ACARA 86 NET TV DALAM
MENINGKATKAN KEPATUHAN BERLALU LINTAS BAGI PENGGUNA
KENDARAAN RODA DUA (Studi Kasus pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Unsika Angkatan 2018)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah agenda
media yang diciptakan oleh tayangan 86 segmen polantas atau kepatuhan berlalu
lintas dapat meningkatkan serta memberi pengetahuan kepada khalayak khususnya
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unsika Angkatan 2018 tentang kepatuhan berlalu
lintas.

Kata Kunci: Agenda Media, 86, Net TV, Kepatuhan Berlalu Lintas, Mahasiswa
Ilmu Komunikasi Unsika Angkatan 2018.

i
ABSTRACT

This research was conducted to find out how a media can improve compliance with
community traffic. This research departs from the Net TV program, which is 86,
which is a collaboration between Net TV and the Indonesian National Police. Based
on Agenda Setting Theory is more focused on the Media Agenda, so this study is
entitled "ANALYSIS OF MEDIA AGENDA PROGRAM OF 86 NET TV IN
INCREASING CROSS-PASSED COMPLIANCE FOR USERS OF TWO
WHEEL VEHICLES (Case Study of Unsika Communication Studies Students
batch 2018)". This study aims to determine whether the media agenda created by
86 segments of traffic police or traffic compliance can improve and provide
knowledge to the public, especially the 2018 Unsika Communication Science
Students on traffic compliance.

Keywords: Media Agenda, 86, Net TV, Pass Traffic Compliance, Unsika
Communication Science Students Force 2018.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah penelitian ini. Shalawat
beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada umatnya hingga akhir
zaman, aamiin. Penulisan makalah penelitian ini diajukan untuk memenuhi salah
satu nilai mata kuliah Teori Komunikasi yang diampu oleh ibu Wahyu Utamidewi,
S.I.Kom., M.I.Kom. Judul penelitian yang penulis ajukan adalah “ANALISIS
AGENDA MEDIA PROGRAM ACARA 86 NET TV DALAM
MENINGKATKAN KEPATUHAN BERLALU LINTAS BAGI PENGGUNA
KENDARAAN RODA DUA (Studi Kasus pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Unsika Angkatan 2018)”
Dalam penyusunan dan penulisan makalah penelitian ini, penulis sadar betul
bahwa dalam melakukan penelitian dan menyusun makalah ini masih terdapat
kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran untuk
memperbaiki segala kesalahan dan kekurangan yang ada dalam penyusunan
makalah penelitian ini agar lebih baik lagi kedepannya. Semoga makalah ini dapat
menjadi bahan pembelajaran yang bermanfaat untuk orang banyak.

Karawang, 30 April 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT .............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
1.3 Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 3
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................... 4
2.1 Teori Agenda Setting ................................................................................ 4
2.2 Televisi ...................................................................................................... 5
2.3 Net TV ...................................................................................................... 6
2.4 Program Acara 86 Net TV ........................................................................ 7
2.5 Kepatuhan Berlalu Lintas ......................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................... 9
KASUS DAN ANALISIS ....................................................................................... 9
3.1 Kasus ......................................................................................................... 9
3.2 Analisis Kasus......................................................................................... 11
BAB IV ................................................................................................................. 16
SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 16
4.1 Simpulan ................................................................................................. 16
4.2 Saran ....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
LAMPIRAN .......................................................................................................... 19

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2 1 – Logo 86 Net TV ............................................................................... 7

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3 1 – Tanggapan responden tentang pernyataan pertama ........................... 11


Tabel 3 2 – Tanggapan responden tentang pernyataan kedua............................... 11
Tabel 3 3 – Tanggapan responden tentang pernyataan ketiga .............................. 12
Tabel 3 4 – Tanggapan responden tentang pernyataan keempat........................... 12
Tabel 3 5 – Tanggapan responden tentang pernyataan kelima ............................. 13

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),
secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin
communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam
kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’
yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan
makna (Ngalimun, 2016:19). Komunikasi merupakan suatu interaksi antara
komunikator dan komunikan yang saling bertukar pesan untuk saling
mempengaruhi satu sama lain yang disampaikan secara verbal maupun
nonverbal. Pesan yang terkandung di dalamnya dapat berupa informasi, ide
atau gagasan, dan lain sebagainya.
Komunikasi memiliki konteks atau cakupan ruang yang lebih luas
lagi, salah satunya adalah komunikasi massa. DeFleur dan Dennis dalam
Halik (2013) komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikator
menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan
secara terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat
mempengaruhi khalayak-khalayak yang besar dan berbeda dengan melalui
berbagai cara.
Usaha yang dilakukan media dalam menyebarluaskan pesan tersebut
kepada khalayak mendapat perhatian serius bagi khalayak, karena
diragukan ada maksud tertentu untuk menuai kepentingan pribadi yang
dinilai menguntungkan media. Namun tidak semua menghasilkan
keuntungan bagi media, khalayak atau masyarakat dapat merasakan apa
manfaat dari informasi yang disebarluaskan melalui media-media
elektronik seperti televisi, handphone, laptop, dan sejenisnya. Media
memegang peran penting dalam penyebaran informasi di ruang publik. Hal
ini dibuktikan dengan banyaknya dari kita yang mulai mempercayai media.

1
2

Komunikasi memiliki banyak teori, salah satunya adalah Teori


Agenda Setting yang dikemukakan oleh McCombs dan Shaw. Teori ini
membahas tentang bagaimana media mengemas suatu informasi untuk
disebarluaskan kepada khalayak. Sebelum dipublikasikan, media
melakukan “setting” terlebih dahulu kepada informasi atau berita yang akan
dinaikkan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahpahaman pada
publik dalam memaknai informasi yang disebar oleh media. Media juga
bertanggung jawab penuh terhadap apa yang ia sebar dan apa efeknya nanti
di masyarakat.
Media-media di Indonesia telah berkembang pesat, hal ini ditandai
dengan munculnya stasiun-stasiun televisi baru yang dapat bersaing dengan
stasiun televisi lain nya. Salah satunya adalah kemunculan Net TV
dipertengahan tahun 2013 lalu. Hingga saat ini, Net TV telah hampir 6 tahun
mengudara di tanah air. Salah satu program unggulan televisi ini adalah
program 86 yang tayang perdana bulan Agustus 2014 lalu. Acara 86 sendiri
merupakan acara realitas yang menyebarkan informasi terkait keseharian
anggota polisi dimulai dari melakukan tugas menyergap pelaku
kriminalitas, menangkap bandar narkoba, melakukan operasi cipta kondisi,
patroli keliling untuk memantau ketertiban lalu lintas, dan lain sebagainya.
Salah satu segmen acara yang menarik pada acara 86 ini adalah saat
segmen ketertiban berlalu lintas. Pada segmen ini, kita dapat mengetahui
bagaimana tertib berlalu lintas yang baik dan benar. Meski dikemas dengan
peneguran kepada pelanggar, diberikan bukti pelanggaran atau tilang,
bahkan hingga diberi hukuman untuk sekedar melakukan push-up,
menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan lain-lain. Melalui acara ini,
mungkin bisa menjadi titik awal bagi pengguna jalan raya untuk lebih tertib
lagi dalam berlalu lintas, hal ini bertujuan agar tidak membahayakan diri
sendiri dan orang lain di jalan raya.
3

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka dapat peneliti
simpulkan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana analisis agenda media program acara 86 Net TV dalam
meningkatkan kepatuhan berlalu lintas bagi pengguna kendaraan roda
dua?

1.3 Pertanyaan Penelitian


Adapun beberapa pertanyaan penelitian yang diajukan kepada
responden melalui kuisioner adalah sebagai berikut.
1. Apakah kamu selalu ataupun pernah menyaksikan program acara Net
TV?
2. Apakah kamu selalu ataupun pernah menyaksikan program acara 86
khususnya pada segmen kepatuhan berlalu lintas?
3. Bagaimana agenda media yang disajikan 86 Net TV dalam segmen
tersebut?

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari dilaksanakan nya penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apakah responden menyaksikan program acara Net
TV.
2. Untuk mengetahui apakah responden menyaksikan program acara 86
khususnya pada segmen kepatuhan berlalu lintas.
3. Untuk mengetahui bagaimana agenda media program acara 86 dalam
mempengaruhi responden yang menyaksikan nya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Agenda Setting


Menurut Ritonga (2018) jika diurai secara bahasa (etimologi)
agenda setting diambil dari Bahasa Inggris yang terdiri dari dua suku kata,
yakni agenda dan setting. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
kata agenda diartikan dalam 2 (dua) pengertian, yaitu: 1) buku catatan yang
bertanggal untuk satu tahun: acara rapat itu telah dicatat dalam agenda; 2)
acara (yang akan dibicarakan dalam rapat), hal itu tercantum juga dalam
agenda rapat. Adapun kata mengagendakan, sebagai kata kerja (verb) berarti
memasukkan dalam acara (rapat dan seminar).
Kata Setting atau yang dipadankan ke dalam Bahasa Indonesia
dalam bentuk kata kerja (verb) dalam istilah “mengeset” diartikan sebagai
pekerjaan menata, mengatur (tentang rambut, susunan huruf dalam mesin
cetak, dan sebagainya): sudah menjadi kebiasaannya, ia mengeset rambut
setiap pergi ke pesta, adapun orang yang mengerjakan pekerjaan mengeset
dikatakan sebagai seorang “pengeset”. Sementara itu, jika kata mengeset
diubah menjadi kata “pengesetan” artinya menjadi “pengaturan” (Ritonga,
2018).
Teori Agenda Setting atau yang kerap kali disebut Teori Penyusunan
Agenda merupakan suatu teori dalam ilmu komunikasi yang di dalamnya
membahas bagaimana peran media massa dalam melakukan penyusunan
suatu agenda/acara/kegiatan seseorang. Teori yang dikemukakan oleh
McCombs dan Shaw ini memiliki dua asumsi, antara lain adalah sebagai
berikut.
1. Masyarakat pers dan mass media tidak mencerminkan kenyataan;
mereka menyaring dan membentuk isu.
2. Konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat
untuk ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih penting dari pada isu-isu
lain.

4
5

Dalam agenda setting terdapat tiga macam agenda, yaitu agenda


media, agenda publik, dan agenda kebijakan. Ketiga agenda tersebut
memiliki dimensi yang berkaitan seperti yang dikemukakan Mannheim
dalam Nurudin (2009)1 sebagai berikut:
a. Agenda media terdiri dari dimensi visibility (jumlah dan tingkat
menonjolnya berita), audience salience (relevansi isi berita dengan
kebutuhan khalayak), dan valensi (cara pemberitaan suatu peristiwa).
b. Agenda publik terdiri dari dimensi familiarity (keakraban), personal
saliance (penonjolan pribadi), dan favorability (kesenangan).
c. Agenda kebijakan terdiri dari dimensi support (dukungan), likelihood of
action (kemungkinan kegiatan), dan freedom of action (kebebasan
bertindak).
Dalam penelitian ini akan berfokus pada salah satu bentuk agenda
yaitu agenda media. Media akan menonjolkan isu-isu yang dianggapnya
penting dengan memunculkan secara berulang-ulang dalam berita.

2.2 Televisi
Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang paling
berpengaruh dalam kehidupan manusia (Ardianto & Erdinaya dalam
Damaledo, 2014:1). Televisi menjadi pusat penyebarluasan informasi dari
media kepada khalayak. Televisi memegang peran penting dalam kehidupan
manusia, selain untuk memberikan informasi, televisi juga menjadi ruang
pendidikan bagi masyarakat dengan konten televisi yang memberikan
pengetahuan atau wawasan kepada penonton nya. Melalui televisi,
informasi apapun dapat kita ketahui secara mudah. Namun tetap harus hati-
hati dalam menonton setiap tayangan program-program yang ada pada
televisi.

1
Nurudin dalam Rahayu (2014:9)
6

2.3 Net TV
Menurut Firmansyah (2016) NET. adalah bagian dari kelompok
usaha INDIKA GROUP yang bergerak di bidang usaha Energi &
Sumberdaya di bawah bendera Indika Energy Tbk. Berdirinya INDIKA
dimulai dari sebuah visi untuk membangun usaha di bidang Media Hiburan
dan Teknologi Informasi. Nama INDIKA sendiri merupakan singkatan dari
Industri Multimedia dan Informatika. Saat ini, melalui PT. Indika
Multimedia, INDIKA GROUP bergerak di bidang usaha Event Organizer,
Promotor, Broadcast Equipment, Production House dan Radio.
Sesuai perkembangan teknologi informasi, NET. didirikan dengan
semangat bahwa konten hiburan dan informasi di masa mendatang akan
semakin terhubung, lebih memasyarakat, lebih mendalam, lebih pribadi, dan
lebih mudah diakses dimanapun.
Sejak tahun 2012, NET. membangun mimpi itu dengan
menghasilkan konten media yang kreatif, inspiratif, informatif sekaligus
menghibur. Program-program tersebut disajikan oleh NET. agar dapat
ditampilkan dalam berbagai platform sehingga para pengguna dapat
menikmati informasi dan hiburan secara tidak terbatas.
Pada tahun 2013 NET., meluncurkan sekaligus mengembangkan
sebuah media yang berfokus pada tayangan hiburan dan berita. Diharapkan,
kehadiran kami NET. menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia menuju
Indonesia yang lebih maju.
Meskipun NET. baru mengudara selama satu tahun, NET. Televisi
Masa Kini telah banyak mempersembahkan program bagi masyarakat
Indonesia yang sesuai dengan komitmen NET. untuk memberikan inspirasi
positif bagi masyarakat Indonesia. Program yang telah dihadirkan oleh NET
diharapkan selalu menjadi program yang menarik.
Kini, Net TV sudah hampir genap 6 tahun. Kenyataan nya, stasiun
televisi ini tetap memberikan yang terbaik bagi pemirsa nya. Tayangan
program yang disajikan Net TV selalu bisa diterima oleh masyarakat,
khususnya kaula muda.
7

2.4 Program Acara 86 Net TV

Gambar 2 1 – Logo 86 Net TV

Reality show yang diproduksi stasiun televisi Net berjudul Net 86.
Tayang setiap hari Senin sampai Jum’at pukul 22.00 WIB. Reality show
tersebut menggambarkan aktivitas Lembaga Kepolisian dalam menjalankan
tugas sebagai pengayom masyarakat. Program tersebut dipandu sekaligus
dibintangi langsung oleh anggota Polisi. Polisi yang dijadikan aktor dalam
tayangan tersebut salah satunya adalah Bripda Andre. Meski ada beberapa
nama yang sering muncul juga, Bripda Ricca kemudian dari tim jaguar ada
Ipda Wiman. Figur polisi yang digambarkan dalam tayangan tersebut adalah
polisi yang dekat dengan masyarakat, ramah, murah senyum, serta memiliki
cara komunikasi yang bagus. Tayangan NET 86 ini diproduksi oleh stasiun
televisi lokal, namun jika dilihat substansinya tayangan tersebut diadopsi
dari tayangan atau program televisi luar negeri. Misalkan pada salah satu
stasiun televisi lembaga di Amerika Serikat, “SpikeTV”, ada program yang
bernama “Cops”. Program tersebut menayangkan seputar aktivitas
kepolisian Amerika Serikat dalam menangani beberapa kasus kriminal atau
kemanusiaan yang terjadi di New York dan daerah-daerah lainnya di
Amerika Serikat. Namun perbedaan terletak pada fenomena hukum atau
tindak kriminal atau pelanggaran-pelanggaran hukum yang ada di Indonesia
dan Amerika. Alasan mengapa penelitian tentang Net 86 ini menjadi
menarik, karena Net 86 merupakan program tayangan realitas pertama yang
menampilkan figure Polisi pada televise. Berbeda dengan sebelumnya
tayangan televisi yang menampilkan figur Polisi, di kemas dalam berita
8

misalkan Patroli, Tangkap, dan Buser. Tayangan tersebut hanya


menampilkan bagaimana bagaimana Polisi melakukan tindakan di tempat
kejadian perkara. Berbeda dengan program sebelumnya tentang Polisi, Net
86 lebih detail menggambarkan bagaimana Polisi merencanakan,
menemukan, dan menindak sebuah kasus (Irwanto, 2017:7).

2.5 Kepatuhan Berlalu Lintas


Godwin Tunde dalam Munawaroh (2017:3) menyatakan bahwa
kepatuhan berlalu lintas merupakan suatu tindakan pengguna jalan dalam
bentuk ketaatan terhadap aturan yang bertujuan untuk membimbing
pengguna jalan untuk mematuhi aturan agar terhindar dari konflik antar
pengguna jalan, mencegah dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
Individu yang tidak mematuhi aturan lalu lintas akan mendapatkan
hukuman berupa peringatan lisan dan sanksi tilang sesuai dengan
pelanggaran yang dilakukan.
Safitri dan Rahman (2013)2 mengungkapkan bahwa faktor yang
mempengaruhi individu terhadap kepatuhan berlalu lintas yaitu:
a. Individu patuh disebabkan adanya rasa takut akan sanksi yang diberikan
oleh petugas kepolisian bila melanggar peraturan lalu lintas.
b. Kesadaran diri terhadap keselamatan lalu lintas antar pengguna jalan.
Artinya individu sadar bahwa menaati peraturan lalu lintas merupakan
hal yang penting untuk dilakukan.
c. Sikap yang saling menghormati antar pengguna jalan untuk
menciptakan ketertiban dalam berlalu lintas.

2
Safitri dan Rahman dalam Rakhmani (2003:3)
BAB III
KASUS DAN ANALISIS

3.1 Kasus
Acara 86 di Net TV memiliki beberapa segmen setiap penayangan
nya di televisi seperti kriminalitas, penyergapan bandar narkoba, polantas
atau kepatuhan berlalu lintas, dan bahkan sampai menayangkan sisi lain dari
polisi seperti kisah haru dan lain sebagainya. Kepatuhan berlalu lintas yang
kerap ditayangkan oleh acara 86 ini biasanya dimulai dari salah satu anggota
polisi yang melakukan patroli keliling di siang hari menggunakan mobil
patroli. Anggota polisi tersebut biasanya akan pergi ke suatu tempat di mana
sering terjadi pelanggaran berlalu lintas oleh pengguna kendaraan roda dua,
atau mungkin anggota polisi tersebut hanya sekedar menyisir berkeliling
memantau jalan nya arus lalu lintas sembari mengamati bilamana ada terjadi
pelanggaran lalu lintas di jalan. Pelanggaran lalu lintas sering didominasi
oleh pengguna kendaraan roda dua seperti melawan arus, tidak
menggunakan helm baik pengemudi atau penumpang nya, tidak membawa
surat-surat berkendara, pajak motor yang mati, dan lain sebagainya.
Segmen polantas atau kepatuhan berlalu lintas ini sendiri dikemas
secara baik oleh anggota kepolisian dan Net TV. Bila dilihat dari setiap
penayangan nya, seperti tidak ada yang direkayasa. Ketika pada saat patroli
bertemu dengan pengguna jalan yang melanggar ya ditegur atau mungkin
ketika ada razia operasi lodaya atau operasi zebra. Peneguran ini merupakan
langkah awal dalam upaya untuk menyadarkan pelanggar. Biasanya berupa
teguran ringan dan berat. Teguran ringan akan dikenakan sanksi dalam
bentuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, menyebutkan dasar negara
Pancasila, menyebutkan nama-nama Presiden Republik Indonesia, dan
teguran ringan lain nya yang bersifat guyon atau bercanda supaya tidak ada
kesan negatif antara pelanggar dan polisi. Lalu teguran berat biasanya
pelanggar akan dikenakan bukti pelanggaran atau tilang, dengan tilang
diharapkan dapat memberikan efek jera.

9
10

Banyak dari masyarakat Indonesia adalah pengguna kendaraan roda


dua, dan banyak pula dari mereka yang selalu menyakiskan tayangan 86 di
Net TV. Namun permasalahan nya, apakah mereka yang menonton
tayangan 86 khususnya pada segmen polantas atau kepatuhan berlalu lintas
dapat membuat mereka menjadi terpacu untuk meningkatkan kepatuhan
berlalu lintas mereka di jalanan? Berdasarkan pemaparan kasus di atas,
maka peneliti akan berusaha melakukan sebuah penelitian terkait topik
tersebut dengan menggunakan Teori Agenda Setting yang lebih berfokus
kepada Agena Media. Adapun penelitian ini dilakukan kepada beberapa
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unsika 2018 yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk mengisi kuisioner yang telah disebar pada hari Kamis
tanggal 09 Mei 2019.
Adapun beberapa pernyataan yang diajukan dalam kuisioner adalah sebagai
berikut.
1. Saya selalu ataupun pernah menyaksikan program acara NET TV.
2. Saya selalu ataupun pernah menyaksikan program acara 86.
3. Saya selalu ataupun pernah menyaksikan program acara 86 segmen
Kepatuhan Berlalu Lintas.
4. Saya yakin bahwa segmen Kepatuhan Berlalu Lintas dalam program
acara 86 itu tidak ada yang direkayasa dan semata-mata untuk
menyadarkan pengendara untuk lebih meningkatkan kepatuhan lalu
lintas nya dalam berkendara.
5. Setelah saya menyaksikan segmen Kepatuhan Berlalu Lintas pada acara
tersebut, saya sebagai pengendara roda dua menjadi sadar bahwa
pentingnya kita dalam meningkatkan Kepatuhan Berlalu Lintas dalam
berkendara agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Pernyataan tersebut diukur dalam jawaban seperti: SS (Sangat
Setuju), S (Setuju), R (Ragu-ragu), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat
Tidak Setuju).
11

3.2 Analisis Kasus


Sebelum menganalisa kasus, berikut peneliti sajikan data dari hasil
kuisioner yang telah disebar kepada responden.
Tabel 3 1 – Tanggapan responden tentang pernyataan pertama

Responden Frekuensi Persentase


Sangat Setuju 4 12,5%
Setuju 25 78,1%
Ragu-ragu 3 9,4%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%

Berdasarkan data tabel 3.1 menunjukan jumlah responden yang


menjawab sangat setuju dalam pernyataan pertama adalah 4 responden atau
sebesar 12,5%, yang menjawab setuju dalam pernyataan pertama adalah 25
responden atau sebesar 78,1%, yang menjawab ragu-ragu dalam pernyataan
pertama adalah 3 responden atau sebesar 9,4%, yang menjawab tidak setuju
dalam pernyataan pertama adalah 0 responden atau sebesar 0%, dan yang
menjawab sangat tidak setuju dalam pernyataan pertama adalah 0 responden
atau sebesar 0%.

Tabel 3 2 – Tanggapan responden tentang pernyataan kedua

Responden Frekuensi Persentase


Sangat Setuju 3 9,4%
Setuju 24 75%
Ragu-ragu 4 12,5%
Tidak Setuju 1 3,1%
Sangat Tidak Setuju 0 0%

Berdasarkan data tabel 3.2 menunjukan jumlah responden yang


menjawab sangat setuju dalam pernyataan kedua adalah 3 responden atau
sebesar 9,4%, yang menjawab setuju dalam pernyataan kedua adalah 24
12

responden atau sebesar 75%, yang menjawab ragu-ragu dalam pernyataan


kedua adalah 4 responden atau sebesar 12,5%, yang menjawab tidak setuju
dalam pernyataan kedua adalah 1 responden atau sebesar 3,1%, dan yang
menjawab sangat tidak setuju dalam pernyataan kedua adalah 0 responden
atau sebesar 0%.

Tabel 3 3 – Tanggapan responden tentang pernyataan ketiga

Responden Frekuensi Persentase


Sangat Setuju 4 12,5%
Setuju 17 53,1%
Ragu-ragu 9 28,1%
Tidak Setuju 2 6,3%
Sangat Tidak Setuju 0 0%

Berdasarkan data tabel 3.3 menunjukan jumlah responden yang


menjawab sangat setuju dalam pernyataan ketiga adalah 4 responden atau
sebesar 12,5%, yang menjawab setuju dalam pernyataan ketiga adalah 17
responden atau sebesar 53,1%, yang menjawab ragu-ragu dalam pernyataan
ketiga adalah 9 responden atau sebesar 28,1%, yang menjawab tidak setuju
dalam pernyataan ketiga adalah 2 responden atau sebesar 6,3%, dan yang
menjawab sangat tidak setuju dalam pernyataan pertama adalah 0 responden
atau sebesar 0%.

Tabel 3 4 – Tanggapan responden tentang pernyataan keempat

Responden Frekuensi Persentase


Sangat Setuju 10 31,3%
Setuju 13 40,6%
Ragu-ragu 9 28,1%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%
13

Berdasarkan data tabel 3.4 menunjukan jumlah responden yang


menjawab sangat setuju dalam pernyataan keempat adalah 10 responden
atau sebesar 31,3%, yang menjawab setuju dalam pernyataan keempat
adalah 13 responden atau sebesar 40,6%, yang menjawab ragu-ragu dalam
pernyataan keempat adalah 9 responden atau sebesar 28,1%, yang
menjawab tidak setuju dalam pernyataan keempat adalah 0 responden atau
sebesar 0%, dan yang menjawab sangat tidak setuju dalam pernyataan
keempat adalah 0 responden atau sebesar 0%.

Tabel 3 5 – Tanggapan responden tentang pernyataan kelima

Responden Frekuensi Persentase


Sangat Setuju 13 40,6%
Setuju 16 50%
Ragu-ragu 3 9,4%
Tidak Setuju 0 0%
Sangat Tidak Setuju 0 0%

Berdasarkan data tabel 3.5 menunjukan jumlah responden yang


menjawab sangat setuju dalam pernyataan kelima adalah 13 responden atau
sebesar 40,6%, yang menjawab setuju dalam pernyataan kelima adalah 16
responden atau sebesar 50%, yang menjawab ragu-ragu dalam pernyataan
kelima adalah 3 responden atau sebesar 9,4%, yang menjawab tidak setuju
dalam pernyataan kelima adalah 0 responden atau sebesar 0%, dan yang
menjawab sangat tidak setuju dalam pernyataan kelima adalah 0 responden
atau sebesar 0%.

Berdasarkan hasil dari kuisioner terkait lima pernyataan di dalam


nya mengenai agenda media dari 86, maka dapat dianalisis sebagai berikut.
1. 29 dari total 32 responden Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unsika 2018
selalu atau pernah menyaksikan program acara Net TV
14

2. 27 dari total 32 responden Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unsika 2018


selalu ataupun pernah menyaksikan program acara 86.
3. 21 dari total 32 responden Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unsika 2018
selalu ataupun pernah menyaksikan program acara 86 segmen
Kepatuhan Berlalu Lintas.
4. 23 dari total 32 responden Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unsika 2018
yakin bahwa segmen Kepatuhan Berlalu Lintas dalam program acara 86
itu tidak ada yang direkayasa dan semata-mata untuk menyadarkan
pengendara untuk lebih meningkatkan kepatuhan lalu lintas nya dalam
berkendara.
5. 29 dari total 32 responden Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unsika 2018
setelah saya menyaksikan segmen Kepatuhan Berlalu Lintas pada acara
tersebut, saya sebagai pengendara roda dua menjadi sadar bahwa
pentingnya kita dalam meningkatkan Kepatuhan Berlalu Lintas dalam
berkendara agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Sementara itu, analisis agenda media nya adalah sebagai berikut.


1. Visibility (jumlah dan tingkat menonjolnya berita). Program acara 86
Net TV yang tayang setiap hari: Senin s.d. Jum’at pukul 22.00 WIB,
Sabtu dan Minggu pukul 21.00 WIB. Program ini sukses menyita
banyak perhatian masyarakat Indonesia, meski visibility nya tergolong
singkat yang hanya tayang satu jam setiap satu harinya. Meski dinilai
kurang, visibility acara ini dapat ditingkatkan lagi melalui Net TV yang
mempublikasi iklan acara 86 dalam setiap iklan yang tayang, selain itu
media instagram juga dimanfaatkan dalam mengiklankan acara 86,
iklan yang ditayangkan dibuat semenarik mungkin sehingga membuat
orang penasaran untuk menonton nya. Hal ini berkaitan dengan
kuisioner yang disebar bahwa sekitar 25 dari 32 responden selalu
ataupun pernah menyaksikan program acara 86 Net TV dan
menyaksikan segmen kepatuhan berlalu lintas.
15

2. Audience salience (relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak).


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dari mulai menyaksikan
tayangan 86 dan mengelola hasil kuisioner. Acara 86 sendiri dinilai
sudah cukup baik dalam dimensi audience salience ini. Relevansi isi
berita dengan kebutuhan khalayak sudah hampir terpenuhi, dengan
adanya acara 86 sendiri dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
terutama dalam kepatuhan berlalu lintas yang mana memang
merupakan sebuah kebutuhan bagi masyarakat atau khalayak, dengan
kerelevansian ini diharapkan dapat menjadi faktor utama dalam
masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan berlalu lintasnya, termasuk
para responden yang merespon kuisioner penelitian. Responden menilai
dirinya sadar bahwa ia harus lebih meningkatkan lagi kepatuhan berlalu
lintasnya agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain di
jalanan.
3. Valensi (cara pemberitaan suatu peristiwa). Berbicara mengenai
valensi, cara pemberitaan suatu peristiwa dalam tayangan acara 86 ini
dinilai baik oleh publik. Cara pemberitaan nya saya sebut ada tipe hard
dan tipe soft. Tipe hard sendiri adalah tipe cara pemberitaan yang
dibawakan ketika segmen berita yang berat seperti penyergapan bandar
narkoba, kriminalitas, dsb yang dibawakan dengan tegas seolah
memberi kesan sungguh-sungguh. Sementara itu tipe soft ialah tipe cara
pemberitaan yang dibawakan ketika segmen berita yang ringan seperti
operasi lodaya, operasi zebra, cipta kondisi, beramal, dan segmen lain
nya yang perlu dibawakan dengan guyonan. Kepatuhan berlalu lintas
misalnya, peneguran kepada seorang pelajar yang belum cukup umur
membawa kendaraan yang ditegur oleh petugas dengan cara yang unik.
Sanksi tilang memang berlaku, namun dibawakan secara soft seperti
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lain sebagainya yang dibawakan
dengan santai dan guyon. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesan
negatif antara petugas kepolisian dengan masyarakat.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memiliki beberapa
kesimpulan antara lain sebagai berikut.
1. Agenda media merupakan satu dari tiga dimensi yang ada pada teori
agenda setting yang mana di dalam dimensi agenda media ini
membahas tiga poin penting yakni visibility (jumlah atau tingkat
kemunculan suatu berita), lalu ada audience salience (relevansi isi
berita dengan kebutuhan khalayak), dan terakhir ada valensi (cara
pemberitaan suatu peristiwa).
2. Melalui tayangan 86 Net TV, kita menjadi bertambah wawasan
pengetahuan kita terutama tentang pengetahuan berkendara di jalan
raya sehingga kita dapat meningkatkan kepatuhan berlalu lintas.

4.2 Saran
Adapun beberapa saran yang peneliti sampaikan kepada pembaca
antara lain sebagai berikut.
1. Kita harus pandai dalam memaknai agenda media yang diperlihatkan
oleh media, bersikap kritis dengan menganalisis apa yang ingin media
sampaikan kepada khalayak.
2. Sebagai masyarakat Indonesia yang taat hukum, seharusnya kita lebih
meningkatkan lagi rasa kepatuhan berlalu lintas agar taat dan tertib di
jalan raya, sehingga tidak menimbulkan korban baik itu kita yang
menjadi korban atau orang lain akibat kesalahan kita di jalanan.

16
DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi, edisi 9. Jakarta:
Salemba Humanika.
Morissan. 2013. Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Bogor: Prenadamudia
Grup.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Ngalimun. 2016. Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar Praktis. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.

JURNAL
Damaledo, YD. 2014. Televisi, [pdf], (http://e-
journal.uajy.ac.id/6574/4/KOM104190.pdf, diakses pada tanggal 09 Mei
2019 pada pukul 23.11 WIB).
Firmansyah, R. 2016. Televisi dan Net. TV, [pdf],
(http://eprints.umm.ac.id/32591/2/jiptummpp-gdl-risalfirma-43453-2-
babi.pdf, diakses pada tanggal 09 Mei 2019 pada pukul 20.47 WIB).
Irwanto, AT. 2017. Televisi dan Lembaga Kepolisian, [pdf],
(http://eprints.ums.ac.id/57133/3/FIX%20SAKDUNIA%20TELEVISI%2
0DAN%20CITRA%20LEMBAGA%20KEPOLISIAN%20%28Analisis%
20Resepsi%20Masyarakat%20Terhadap%20Peran%20Polisi%20Pada%20
Tayangan%20Net%2086%20pada%20Net%20TV%29%20%282%29.pdf,
diakses pada tanggal 09 Mei 2019 pada pukul 22.39 WIB).
Munawaroh, T. 2017. Kepatuhan Berlalu Lintas, [pdf],
(http://repository.unissula.ac.id/9721/5/BAB%20II.pdf, diakses pada
tanggal 08 Mei 2019 pada pukul 13.54 WIB).
Rahayu, Tri. 2014. Analisis Isi Kecenderungan Agenda Media Pemberitaan Jokowi
Sebagai Calon Pemimpin Autentik di Harian Umum Solopos Edisi 10 Mei-
8 Juli 2014, [pdf],

17
(http://eprints.ums.ac.id/39611/1/02.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf,
diakses pada tanggal 06 Mei 2019 pada pukul 14.20 WIB).
Ritonga, Elfi Yanti. 2018. Teori Agenda Setting dalam Ilmu Komunikasi, [pdf],
(http://ojs.uma.ac.id/index.php/simbolika/article/view/1460, diakses pada
tanggal 01 Mei 2019 pada pukul 22.33 WIB).

18
LAMPIRAN

Timesta Pernyataan Pernyataan Pernyataan Pernyataan Pernyataan


Nama NPM
mp satu dua tiga empat lima
5/9/2019 Mirvana 18109011
S S S S S
2.53.25 alfiyana 63137
5/9/2019 Shavira 18106311
S S S R S
2.59.19 zhahra k 90185
5/9/2019 Andryarton 18106311
S S S S S
3.17.48 o Sulistyo 90002
Ghama
5/9/2019 18106311
fadhila SS SS SS SS SS
3.19.04 90033
ramadhan
5/9/2019 annisa adya 18106311
SS S S SS SS
3.23.29 kencana 90051
Ferawati
5/9/2019 18106311
Aulia S R R R S
3.24.50 90041
Maharani
Revin
5/9/2019 18106311
basitha S S S S R
3.25.38 90134
yalsa
5/9/2019 Amelya 18106311
S S S R S
3.27.05 Sekar 90110
5/9/2019 Sonia ratna 18106311
S S R S S
3.31.13 juwita 90024
5/9/2019 Maya 18106311
S S S S S
3.40.51 Linanda 90019
5/9/2019 Meilinda 18106311
S S TS R SS
3.41.38 Tiara 90015
Muhammad
5/9/2019 18106311
Iqbal S S S SS R
3.44.04 90026
Muharram
5/9/2019 Kiswah 18106311
SS S S SS SS
3.56.46 Fadhilah 90036
Ailsa
5/9/2019 18106311
Iftinah S S R R S
3.59.25 90138
Bahy
5/9/2019 Misyella 18106311
S S S S S
4.04.59 Nurmanah 90089
5/9/2019 Ridwan 18106311
R SS SS R S
4.23.16 Asegap 90063
5/9/2019 Raisa 18106311
S S R R SS
4.23.43 ismaini 90060
Sandra
5/9/2019 18106311
dewi SS S S SS S
4.23.43 90101
nurmayanti
Dewi
5/9/2019 18106311
Indriati S R R SS SS
4.23.53 90054
Sukma
Aulia
5/9/2019 lestari 18106311
S S S S S
4.48.00 Hendra 90030
putri
RAFLIAN
5/9/2019 SYAH 18106311
S S R S SS
5.03.54 PERMAN 90160
A PUTRA
Farizal
5/9/2019 18106311
Taufiqqura S S S S S
5.07.24 90161
hman
5/9/2019 Syahla Zera 18106311
S S S S SS
5.36.25 Prasetyo 90028
Achmad
5/9/2019 18106311
Ramdhany S S S SS SS
5.57.08 90034
Irdiansyab

19
Cahyati
5/9/2019 18106311
Dwi S S R S S
6.01.15 90057
Muliani
5/9/2019 Oktia Dita 18106311
S SS SS SS SS
6.34.11 Suciati 90046
5/9/2019 Efi 18106311
S R R S SS
7.08.24 Ardayanti 90121
5/9/2019 Intan 18106311
R TS TS R R
7.09.06 Awalia 90008
5/9/2019 Deni 18106311
S S SS SS SS
7.09.24 Koesnaedi 90124
5/9/2019 Oktia Dita 18106311
S SS SS SS SS
6.34.11 Suciati 80046
5/9/2019 Efi 18106311
S R R S SS
7.08.24 Ardayanti 90121
5/9/2019 Intan 18106311
R TS TS R R
7.09.06 Awalia 90008
5/9/2019 Deni 18106311
S S SS SS SS
7.09.25 Koesnaedi 90124
Afifah
5/9/2019 18106311
Alifia S R R S S
7.21.13 90187
Anggraeni
nirmala
5/9/2019 18106311
sapta R S S SS SS
9.16.53 90126
nirwana
Muhamad
5/9/2019 18106311
Rizki S S S R S
10.44.21 90042
Rizaldi

20

Anda mungkin juga menyukai