(EBA 504)
MODUL
DISUSUN OLEH
ICKHSANTO WAHYUDI, S.E, M. Ak
Dalam empat dekade terkini, manajemen proyek telah menjadi sebuah tema penting bagi
organisasi yang mengedepankan pengelolaan proses bisnisnya secara profesional dan
modern. Fenomena ini disadari oleh organisasi berskala besar maupun kecil; pemerintah
maupun swasta. Perkembangan organisasi yang terus bergerak maju mengikuti
perkembangan zaman berdampak pada munculnya gagasan pengembangan aneka produk
unggulan organisasi yang dikelola pada level proyek, program, dan portofolio.
Di organisasi manapun, termasuk di kampus, perubahan situasi dan kondisi yang dinamis
kerap memicu permasalahan di dalam pengelolaan proyek maupun program. Permasalahan
yang terjadi kerap mengerucut pada pernyataan yang terlihat klise dan terdengar familiar di
kalangan pengelola proyek maupun program. Pengelola proyek merasa bahwa proyek yang
mereka kerjakan kerap kali menghadapi “tembok tebal” berupa keterbatasan anggaran,
waktu penyelesaian, dan ketersediaan sumber daya manusia (SDM). Sementara di sisi lain,
tingginya ekspektasi pemangku kepentingan dan rentetan risiko maupun permasalahan,
baik yang teridentifikasi ataupun tidak, siap meletup kapan saja. Terkadang tanpa
peringatan dini dan tak terprediksi.
1. Hakekat Proyek
Sebuah proyek adalah sekumpulan kegiatan yang dimaksudkan untuk mencapai hasil
akhir terentu yang memiliki arti yang cukup pentig bagi kepentingan pihak manajemen.
Sebuah proyek dimulai ketika manajemen telah menyetujui sifat umum dari apa yang
harus dikerjakan dan yang telah disetujui tentang taksiran jumlah sumber daya yang
akan digunakan dalam mengerjakan pekerjaan tersebut.
Ada beberapa jenis proyek antara lain;
• Proyek yang dikerjakan oleh A selama beberapa hari atau minggu, mengerjakan
kegiatan yang sama yang telah beberapa kali dilakukan sebelumnya.
• Proyek yang melibatkan ribuan orang yang bekerja selama beberapa tahun,
mengerjakan pekerjaan yang belum pernah dikerjakan sebelumnya, seperti pada
kasus proyek mendaratkan manusia pertamakali di bulan.
• Struktur organisasi
Organisasi proyek bertumpang tindih dengan organisasi operasional sistem, dan
sistem pengendalian manajemen bertumpang tindih dengan sisitem pengedalian
manjemen organisasional tersebut.
• Pengecualian
Perbedaan ini tidak terlalu jelas terlihat. Sebuah usaha seperti perusahaan
percetakan, menghasilkan produk akhir yang sama; tetapi fokus pengendalian
manajemen pada organisasi seperti ini adalah pada totalitas kegiatan selama sartu
bulan atau satu periode tertentu.
2. Lingkungan Pengendalian
Hubungan Kontraktual
Jika proyek dilaksanakan oleh kontraktor luar, maka tingkat pengendalian proyek akan
bertambah. Kontraktor dapat membawa sistem pengendaliannya sendiri ke dalam
proyek, dan sistem ini mungkin harus disesuaikan untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh sponsor. Kontrak memiliki dua jenis umum:
• Variasi
Pada kontrak insentif, tanggal penyelesaian atau target biaya, atau keduanya,
didefinisikan di muka, dan kontraktor diberi imbalan atas penyelesaian proyek lebih
awal dibandingkan dengan tanggal target atau penyelesaian proyek lebih rendah
dibandingkan dengan target biaya. Kontrak insentif merupakan jalan tengah;
kontrak tersebut adalah tepat ketika estimasi penyelesaian dan biaya yang terjadi
dapat dibuat dengan cukup layak.
Struktur lnformasi
• Paket Kerja
Dalam sistem pengendalian proyek, informasi disusun berdasarkan elemen-eiemen
proyek. Elemen yang paling kecil disebut paket kerja, dan cara di mana paket kerja
ini adalah kumpulan yang disebut struktur rincian pekerjaon (work breakdown
structure -WBS). Paket kerja adalah pertambahan pekerjaan yang dapat diukur,
biasanya dengan jangka waktu yang singkat. Jika proyek mempunyai paket-paket
pekerjaan yang sama masing-masing harus didefinisikan dengan cara yang samaa
agar supaya biaya dan informasi jadwal pekerjaan dapat dibandingkan dengan paket
pekerjaan yang serupa.
3. Perencanaan Proyek
Pada tahap perencanaan, tim perencanaan proyek menggunakan perkiraan kasar
yang menjadi dasar pengambilan keputusan.pelaksanaan proyek sebagai titik
awalnya. Kotak dalam bagan ini lama-kelamaan akan diisi dengan nama-narna
personel yang akan mengelola pekerjaan tersebut. Pada proyek yang tidak terlalu
rumit sekalipun, ada rencana untuk perencanan yaitu uraian perencanaan setiap
tugas, siapa yang bertanggung jawab untuk pekerjaan itu, kapan pekerjaan itu harus
diselesaikan, serta hubungan antara tugas-tugas tersebut.
Analisis Jaringan
Beberapa alat tersedia untuk menyusun jadwal proyek. Ada yang dikenal dengan
teknik evaluasi dan penilaian program (PERT), dan metode jalur kritis (CPM).
PERT merupakan singkatan dari Program Evaluation and Review Technique (teknik
menilai dan meninjau kembali program), sedangkan CPM adalah singkatan dari
Critical Path Method (metode jalur kritis) dimana keduanya merupakan suatu teknik
manajemen
Perkiraan waktu untuk melaksanakan tiap aktivitas ini diperlihatkan pada diagram.
Satu aktivitas yang menghubungkan dua kejadian, misalnya A dan B, menunjukkan
bahwa aktivitas yang mengarah kepada B tidak dapat dimulai sebelum peristiwa A
terjadi.
Selain itu ada yang naman Bagan Gantt atau Gantt Chart. Bagian ini adalah sejenis
grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan Tugas-tugas pada
Proyek serta Jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu dimulainya tugas
tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang
bersangkutan. Orang atau Departemen yang ditugaskan untuk menyelesaikan Tugas
dalam proyek juga harus dituliskan dalam Gantt Chart.
Beberapa sebutan lain untuk Gantt Chart diantaranya adalah Milestones Chart,
Project Bar Chart dan juga activity chart. Gantt Chart yang dikembangkan oleh
Henry Laurence Gantt pada tahun 1910 ini pada dasarnya adalah suatu gambaran
atas perencanan, penjadwalan dan pemantauan (monitoring) kemajuan setiap
kegiatan atau aktivitas pada suatu proyek.
Gantt Chart merupakan salah satu alat yang sangat bermanfaat dalam
merencanakan penjadwalan dan memantau kegiatan pada suatu
proyek, mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dan juga
status pelaksanaannya. Dalam Gantt Chart juga dapat dilihat urutan kegiatan
ataupun tugas yang harus dilakukan berdasarkan prioritas waktu yang ditentukan.
Gantt Chart merupakan grafik yang sederhana, Cara membuatnya juga cukup mudah.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat Gantt Chart serta cara penggunaannya.
1. Mengidentifikasikan Tugas
▪ Mengidentifikasikan Tugas yang perlu diselesaikan pada Proyek
▪ Menentukan Milestone (bagian pekerjaan dari suatu tugas) dengan menggunakan
Brainstorming ataupun Flow chart.
▪ Mengidentifikasikan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu tugas.
▪ Mengidentifikasikan urutan pekerjaan ataupun tugas yang akan dikerjakan. Seperti
Tugas yang harus diselesaikan sebelum memulai suatu tugas yang baru ataupun
tugas-tugas apa yang harus dilakukan secara bersamaan (Simultan).
Gambarkan sumbu horizontal untuk waktu pelaksanaannya (dapat diletakan diatas atau
dibawah halaman). Tandai dengan skala waktu yang sesuai (bisa dalam harian maupun
mingguan).
Tuliskan Tugas atau bagian pekerjaan (milestone) yang akan dikerjakan berdasarkan
urutan waktu pada bagian kiri. Gambarkan Diagram Batang (Bar Graph) untuk
menunjukan rentang waktu yang diperlukan untuk melakukan tugas yang bersangkutan.
Gambarkan kotak dari kiri dimana waktu Tugas tersebut dimulai sampai pada waktu
tugas yang bersangkutan berakhir. Jika diperlukan presentasi kepada Manajemen
perusahaan, gambarkan bentuk Intan (Diamond) pada tanggalnya. Gambarkan tepinya
saja dan kotak tersebut jangan diisi.
Lakukan pemeriksaan kembali, apakah semua tugas atau bagian pekerjaan untuk Proyek
tersebut sudah tertulis semuanya ke dalam Gantt Chart.
1. Saat Proyek sedang berlangsung, isikan gambar Intan (Diamond) ataupun Grafik
Batang pada Gantt Chart untuk menunjukan bahwa tugas yang bersangkutan telah
diselesaikan. Jika ada tugas masih berlangsung (in progress), estimasikan kemajuan
tugas yang bersangkutan dan isikan grafik batang sesuai dengan kemajuan tersebut.
2. Letakkan tanda vertical untuk menunjukan sejauh mana Proyek ini sedang
berlangsung.
Dari Gantt Chart diatas dapat dilihat bahwa proyek telah berlangsung di minggu ke 6
(tanda panah kuning). Semua tugas yang terdapat didalam Gantt Chart telah dikerjakan
sesuai dengan Jadwalnya.
Gantt Chart ini merupakan salah satu alat (tools) untuk melakukan perencanaan Proyek
(Project Planning) dan juga sebagai alat untuk memantau perkembangan proyek .
Memperkirakan Biaya
Demi alasan kepraktisan, perkiraan biaya sering kali dibuat pada tingkat agregat yang
menggabuagkan beberapa paket pekerjaan menjadi satu. Sumber daya yang digunakan
pada masing-masing paket pekerjaan dikendalikan dalam hal kuantitas fisiknya, bukan
dalam bentuk biaya, sehingga membuat perkiraan biaya bagi setiap paket pekerjaan
tidak akan banyak memberikan manfaat.
4. Pelaksanaan Proyek
Pada akhir proses perencanaan proyek, bagi kebanyakan proyek akan terdapat
spesifikasi paket pekerjaan, jadwal, dan anggaran; begitu pula, manajer yang
bertanggung jawab atas setiap paket pekerjaan .yang teridentifikasi.
Pada dasarnya baik sponsor maupun manajer proye menaruh perhatian kepada
pertanyaan :
1. Apakah proyek akan selesai sesuai dengan tanggal penyelesaian yang telah
dijadwalkan?
2. Apakah penyelesaian pekerjaan akan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan?
3. Apakah pekerjaan akan dilaksanakan di dalam perikaan biaya yang telah
ditentukan?
Hakikat Laporan
• Kuantitas Laporan
Untuk memastikan bahwa semria kebutuhan akan informasi telah terpenuhi,
akuntan manajemen kadang-kadang membuat lebih dari jumlah optimum yang
dibutuhkan dari laporan. Laporan yang tidak diperlukan atau informasi tambahan
• Persentase Penyelesaian
Jika persentase penyelesaian tidak dapat ditentukan dari data kuantitatif manajer
akan mengandalkan observasi pribadi, pertemuan-pertemuan dan sumber-sumber
informal yang lain sebagai dasar untuk menilai kemajuan.
• Merangkum Kemajuan
Pembayaran termin kemajuan pekerjaan acapkali dilakukan ketika milestone yang
ditentukan telah dicapai. Jadi sistem biasanya memiliki beberapa metode
pengumpulan tiap-tiap paket pekerjaan, yang memberikan pengukuran keseluruhan
atas pencapaian.
• Daftar Perbaikan
Mendekati akhir proyek konstruksi, sponsor menyiapkan daftar butir-butir
pekerjaan yang masih harus diselesaikan, termasuk kelemahan yang perlu
diperbalki. Pembayaran termin yang telah dilakukan selama pelaksanaan proyek
biasanya lebih kecil daripada biaya ditambah dengan laba sampai dengan hari ini,
sehingga dapat menjadi pengaman dalam kasus seperti ini.
Penggunaan Laporan
• Laporan Kendala
Para manajer banyak menggunakan waktunya untuk menghadapi laporan kendala.
manajer harus memutuskan masalah mana yang akan mendapat perhatian
pribadinya, yang mana yang akan didelegasikan kepada orang lain, dan yang mana
akan diabaikannya dengan asumsi bahwa personel yang mengoperasikan akan
mengambil tindakan korektif yang diperlukan.
• Laporan Kemajuan
Pendekatan untuk menganalisis laporan kemajuan adalah sesuatu yang telah dikenal
sebagai “pengelolaan dengan pengecualian.” Jika kemajuan pada suatu bidang
tertentu adalah memuaskan, maka tidak perlu diberikan perhatian atas bidang itu
kecuali untuk mengucapkan selamat kepada orang yang bertanggung jawab)
Revisi
Jika sebuah proyek ternyata kompleks atau memakan waktu yang panjang, terdapat
kemuingkinan besar bahwa rencana yang dibuat tidak dipenuhi satu atau lebih dari
ketiga aspeknya: ruang lingkup, jadwal, atau biaya. Kejadian yang umum adalah
ditemukan kemungkinan terjadinya kelebihan biaya-yaitu biaya aktual yang
melampaui biaya menurut anggaran. Jika hal ini terjadi, sponsor dapat memutuskan
untuk menerima kelebihan.dan melanjutkan proyek sebagaimana awalnya
direncanakan, memutuskan untuk mengurangi ruang lingkup proyek dengan tujuan
untuk mendapatkan hasil akhir yang masih berada di dalam pembatasan biaya awalnya,
atau memutuskan untuk mengganti manajer proyek jika sponsor menyimpulkan bahwa
kelebihan biaya tersebut adalah tidak dibenarkan.
Di banyak proyek, audit atas mutu harus dilaksanakan pada saat pekerjaan sedang
dikerjakan. Jika pekerjaan tertunda, pekeiaan yang salah pada tiap paket pekerjaan
dapat disembunyikani mereka ditutupi oleh pekeriaan berikutnya. Pada umumnya,
audit yang dilakukan sembari proyek berjalan, adalah lebih disukai ia dapat
mengungkapkan potensi kesalahanyang dapat dikoreksi sebelum mereka menjadi
serius. Namun demikian, para auditor proyek sebaiknya tidak menggunakan waktu
dari mereka yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan secara
berlebihan.
5. Evaluasi Proyek
Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja dalam pelaksanaan proyek mempunyai dua aspek:
(1) Evaluasi terhadap manajemen proyek, dengan tujuan untuk membantu
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan manajer proyek, termasuk
imbalan, promosi, kritik membangun, atau penugasan kembali.
(2) Evaluasi dari proses pengelolaan proyek, dengan tujuan untuk menemukan cara
yang lebih baik dalam pelaksanaan proyek berikutnya.
• Cost Overrun
Ketika biaya aktual melebihi biaya yang dianggarkan, maka dinyatakan terjadi cost
overrun.
• Peninjauan Kembali
Dengan melihat kembali ke belakang, biasanya akan dapat ditemukan keadaan-
keadaan di mana keputusan yang “benar” temyata tidak dilakukan. Meskipun
demikian, keputusan yang dibuat pada saat itu dapat wajar sepenuhnya. Contoh
Evaluasi hasil
Keberhasilan sebuah proyek tidak dapat dievaluasi sampai setelah berlalunya cukup
banyakwaktu Hal ini dapat membutuhkan waktu bertahun tahun. Kecuali jika
dampaknya dapat diukursecara khusus, evaluasi seperti ini mungkin tidak memiliki
manfaat untuk dilakukan.
1. Apakah Anda setuju manajemen proyek adalah disiplin tersendiri yang hanya
digunakan oleh beberapa sektor industri tertentu?
A. Ya. Hanya sektor industri seperti konstruksi dan IT yang menggunakan manajemen
proyek.
B. Ya. Manajemen proyek membutuhkan banyak keterampilan matematika yang hanya
dapat ditangani oleh para insinyur.
C. Tidak. Meskipun tidak penting, menerapkan beberapa konsep manajemen proyek
merupakan tren.
D. Tidak. Manajemen proyek sekarang diadopsi oleh semua sektor industri untuk
proyek besar dan kecil, dan sangat penting untuk penyelesaian proyek yang sukses.
A. Sebagian besar anggota tim proyek ahli dalam bidang tertentu dan menganggap
manajer proyek tidak kompeten secara teknis.
B. Banyak anggota tim dipekerjakan berdasarkan kontrak dan sibuk mencari pekerjaan
lain menjelang akhir proyek.
C. Ada terlalu banyak saluran komunikasi baik di dalam maupun di luar tim.
D. Seringkali seorang manajer proyek harus mengelola tim tanpa wewenang formal.
3. Manakah dari faktor berikut yang pasti dapat membuat proyek gagal?
4. Kualitas, jadwal dan biaya adalah tiga tujuan penting dari setiap proyek. Manakah dari
pernyataan berikut yang benar?
A. Kepentingan relatif mereka dibandingkan satu sama lain bervariasi dari proyek ke
proyek dan harus diputuskan oleh pemangku kepentingan yang terlibat.
B. Kualitas sama pentingnya dengan jadwal dan biaya saat ini; meskipun di masa lalu
jadwal dan biaya lebih diutamakan daripada kualitas.
C. Mereka biasanya disebut kendala rangkap tiga kinerja proyek.
D. Kualitas adalah tujuan kinerja untuk pelanggan, sedangkan jadwal dan biaya adalah
tujuan kinerja untuk tim proyek.
5. Ketika sebuah proyek membutuhkan pengadaan peralatan atau layanan dari luar,
manajemen vendor merupakan tantangan serius bagi tim proyek karena:
D. Kunci Jawaban
1. D
2. D
3. B
4. A
5. C
Mondy, R.W. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi ke 10, PT. Gelora
Aksara Pratama: Penerbit Erlangga.