Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
2018
Jalan Surya Kencana No. 1, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15417 Telp: (021)
7412566 - Fax: (021) 7412566 http://my.unpam.ac.id/
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 . Pengertian Hukum Ketenagakerjaan.................................................. 3
2.2. Tujuan Hukum Ketenagakerjaan ....................................................... 4
2.3. Fungsi Hukum Ketenagakerjaan ........................................................ 4
2.4. Sumber Hukum Ketenagakerjaan ...................................................... 5
2.5. Pendekatan Ketenagakerjaan ............................................................. 6
2.6. Sanksi Pelanggaran ............................................................................ 8
2.7. Etika Bisnis di Indonesia ................................................................. 8
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan ...................................................................................... 9
3.2. Saran ................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia 2 yang diberi judul “ Hukum
Ketenagakerjaan dan Etika Bisnis”
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini kami mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.Kami menyadari bahwa
dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun
cara penulisannya. Namun demikian, Kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami
sangat membutuhkan masukan,saran dan usul guna menjadikan makalah ini agar lebih baik
lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Masalah ketenagakerjaan adalah salah satu masalah pokok yang harus
dihadapi oleh negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia. Jumlah
penduduk yang terus meningkat tanpa diikuti pertambahan lapangan pekerjaan
selalu menjadi pemicu menjamurnya pengangguran. Indonesia memiliki jumlah
penduduk sebesar 225 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk
terpadat ke-4 di dunia. Pulau Jawa merupakan salah satu daerah terpadat di dunia,
dengan lebih dari 107 juta jiwa tinggal di daerah dengan luas sebesar New York.
Indonesia memiliki budaya dan bahasa yang berhubungan namun berbeda.
Sedangkan asas ketenagakerjaan yang digunakan menurut Abdussalam
adalah asas keterpaduan dengan melalui koordinasi fungsional lintas sektoral
pusat dan daerah, sedangkan asas pembangunan ketenagakerjaan pada dasarnya
sesuai dengan asas pembangunan nasional. Pembangunan ketenagakerjaan
mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan dengan berbagai pihak yaitu antara
pemerintah, pengusaha dan pekerja atau buruh, oleh sebab itu pembangunan
ketenagakerjaan dilaksanakan secara terpadu dalam bentuk kerjasama yang saling
mendukung. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang No.3 Tahun 2003 Pasal
3 tentang ketenagakerjaan yang memuat adanya pelaksanaan pembangunan
ketenagakerjaan dapat terwujud dengan melibatkan peranan pemerintah,
pengusaha dan pekerja atau buruh.
Sedangkan, perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang
penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan
merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang.
Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik
adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral.
Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai moral.
Bisnis juga terikat dengan hukum. Dalam praktek hukum, banyak masalah
timbul dalam hubungan dengan bisnis, baik pada taraf nasional maupun taraf
internasional. Walaupun terdapat hubungan erat antara norma hukum dan norma
etika, namun dua macam hal itu tidak sama. Ketinggalan hukum, dibandingkan
dengan etika, tidak terbatas pada masalah-masalah baru, misalnya, disebabkan
perkembangan teknologi. Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang
juga mempengaruhi para pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis,
antara lain untuk memperluas pangsa pasar, serta mendapatkan banyak
keuntungan. Ketiga faktor tersebut merupakan alasan yang umum untuk para
pebisnis melakukan pelanggaran etika dengan berbagai cara.
1
1.2. RumusanMasalah
1. Pengertiandarihukumketenagakerjaandanetikabisnis
2. Bagaimanakahhukumketenagakerjaan di Indonesia
3. Factor yang mempengaruhietikabisnis
4. Fungsietikabisnis di dalamketenagakerjaan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
2.2. Tujuan Hukum Ketenagakerjaan
Dalam Pasal 4 UU No. 13/2003 UU Ketenagakerjaan disebutkan bahwa
tujuan Pengeturan ketenagakerjaan adalah untuk:
Memberdayakan & mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan
manusiawi
Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja
sesuai denga kebutuhan pembangunan nasional dan daerah
Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan
kesejahteraan
Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluargan
4
2.4. Sumber Hukum Ketenagakerjaan
b). KEBIASAAN
Kebiasaan dalam hal ini adalah kebiasaan yang terjadi antara pekerja
dan pemberi kerja yang dilakukan berulang-ulang dan diterima masyarakat
(para pihak baik pekerja maupun pemberi kerja), Contoh : Perkerutan Pegawai
tanpa pelatihan terstruktur (usaha kecil dan menengah)
d). TRAKTAT/PERJANJIAN
5
mempunyai sifat kekuatan hukum mengikat dan berlaku seperti undang-
undang pada pihak yang membuatnya.
a. Sumber Hukum materiil (tempat dari mana materi hukum itu diambil)
Yang dimaksud dengan sumber hukum materiil atau lazim disebut sumber
isi hukum (karena sumber yang menentukan isi hukum) ialah kesadaran hukum
masyarakat yakni kesadaran hukum yang ada dalam masyarakat mengenai sesuatu
yang seyogyanya atau seharusnya. Soedikno Mertokusumo menyatakan bahwa
sumber hukum materiil merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum.
Sumber Hukum Materiil Hukum Ketenagakerjaan ialah Pancasila sebagai sumber
dari segala sumber hukum dimana setiap pembentukan peraturan perundang-
undangan bidang ketenagakerjaan harus merupakan pengejawantahan dari nilai-
nilai Pancasila.
b. Sumber Hukum formil (tempat atau sumber dari mana suatu peraturan
itu memperoleh kekuatan hukum).
Sumber hukum formil merupakan tempat atau sumber dimana suatu
peraturan memperoleh kekuatan hukum. Sumber formil hukum ketenagakerjaan
yaitu :
1. Peraturan perundang-undangan,
2. Peraturan lainnya, seperti Instruksi Presiden; Keputusan Menteri;
Peraturan Menteri; Surat Edaran Menteri; Keputusan Dirjen; dsb,
3. Kebiasaan,
4. Putusan,
5. Perjanjian, baik perjanjian kerja atau peraturan perusahaan
6
pengarahan arus murid benar-benar di dasarkan atas perkiraan kebutuhan tenaga
kerja tadi
Pendekatan ketenagakerjaan ini sering dipergunakan oleh negara-negara
yang sedang berkembang ataupun negara yang teknologinya maju dimana setiap
waktu dibutuhkan jenis keahlian baru. Ahli-ahli teknologi modern dengan
menciptakan teori dan sistem yang baru, dengan sendirinya mendorong teknologi
untuk berkembang secara pesat dan hal ini menyebabkan pula timulnya kebutuhan
akan tenaga ahli dari jenis yang baru untuk menangani dan mengelolanya.
Pendekatan ini mendesain perencanaan pendidikan dikaitkan dengan
pengembangan tenaga manusia melalui pendidikan, guna memenuhi tuntutan
kebutuhan sektor perekonomian.Pendekatan ini memprioritaskan perencanaan
pendidikan pada peningkatan/pengembangan pendidikan yang lebih tinggi
(universitas), karena berhubungan langsung dengan penyediaan tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh sektor perekonomian.Sementara pendidikan di tingkat dasar
kurang diperhatikan karena tidak menyediakan tenaga kerja secara langsung,
kalaupun ada hanya tenaga kerja yang berlevel rendah.
Dalam perencanaan ketenagakerjaan ini dilakukan perkiraan-perkiraan
terhadap kebutuhan tenaga kerja untuk sektor-sektor perekonomian.Pendekatan
ini dapat dilakukan di level nasional, lokal maupun di dalam suatu lingkungan
industri.Pada tingkat lokal akan memberikan dampak pada kebijakan dan
pengembangan program pengembangan SDM. Pendekatan ini banyak digunakan
untuk menentukan jenis dan program pelatihan yang dipersyaratkan bagi tenaga
kerja, dan perbandingan manfaat-biaya (cost-benefit) analysis) yang dapat
dijadikan alternatif program pelatihan bagi tenaga kerja.
Kelemahan
7
2.6. Sanksi Pelanggaran
8
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan, hukum
ketenagakerjaan adalah suatu peraturan yang mengatur antara pekerja dan
penyedia lapangan pekerjaan sesuai dengan kesepakatan untuk kebaikan dan
kelancaran kinerja masing-masing pekerja. Tujuan hukum ketenagakeraan adalah
untuk menyejahterakan pekerja, serta memberi kompensasi yang sesuai dengan
hal yang dikerjakan.
Sedangkan, etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis,
yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan,
industri dan juga masyarakat.Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita
menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak
tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Seseorang yang melakukan etika bisnis dengan baik akan mendapatkan sejumlah
manfaat, yaitu :
1) Perusahaan mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
2) Perusahaan yang jujur akan menciptakan konsumen yang loyal. Bahkan
konsumen akan merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan
produk tersebut.
3) mata konsumen baik.
4) Dengan citra yang baik maka perusahaan akan lebih dikenal oleh
masyarakat dan produknya pun dapat mengalami peningkatan penjualan.
5) Meningkatkan motivasi pekerja.
6) Karyawan akan bekerja dengan giat apabila perusahaan tersebut memiliki
citra yang baik dimata perusahaan.
7) Keuntungan perusahaan dapat di peroleh.
3.2. Saran
Dari makalah yang kami buat, kami menyadari sungguh banyak
kekurangan yang ada, maka dari itu kami harapkan kritik dan saran pembaca
kepada kami agar kedepannya kami dapat membuat sebuah karya tulis yang lebih
baik lagi dari sebelumnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/6407940/ETIKA_DAN_HUBUNGAN_DENGAN_TE
NAGA_KERJA
http://beslonsamosir.blogspot.co.id/2010/05/man-power-approach-pada-
perencanaan.html
http://opickmohammed.blogspot.co.id/2013/04/hukum-ketenagakerjaan.html
http://hukum-tenagakerja.blogspot.co.id/2010/03/sumber-hukum-tenaga-
kerja.html
:http://hukumketenagakerjaanindonesia.blogspot.co.id/2012/03/sumber-hukum-
ketenagakerjaan-indonesia.html
http://artonang.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-dasar-ruang-lingkup-dan.html
Abdul Rachmad Budiono, 1995. HUKUM PERBURUHAN DI INDONESIA.
Yang menerbitkan PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.
http://danangsucahyo.blogspot.co.id/2013/01/hukum-ketenagakerjaan.html
http://adhyepanrita.blogspot.co.id/2012/11/sifat-asas-tujuan-dan-fungsi-
hukum.html
http://adheirma309.blogspot.co.id/2014/12/makalah-etika-bisnis.html
http://pusatartikelterpercaya.blogspot.co.id/2015/03/makalah-hukum-
ketenagakerjaan-bab-i.html
10