Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN

OPERASIONAL
“SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
PT.IKEA”
                                                       
STIE  INSAN PEMBANGUNAN
Jl. Raya Serang Km. 10 Pos Bitung – Tangerang
Telp. (021) 59492836  Fax. (021) 59492837 2015

KATA PENGANTAR
 
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunianya penulis telah
dapat menyelesaikan makalah ini  yang berjudul “SUPPLY CHAIN
MANAGEMENT PT.IKEA”  Selawat beriring salam penulis kirimkan kepada
junjunga Alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau
sekalian.
Dalam penyelesaian penulisan makalah  ini, penulis mendapat bimbingan,
arahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya.

Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah  ini. Namun


penulis menyadari bahwa dalam makalah   ini mungkin masih ditemukan
kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang dapat dijadikan masukan guna perbaikan di masa yang akan
datang.

 
 

Tangerang, 10 November 2016

Penulis,

MANAJEMEN 5D
 
 
 
 
 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. 3
BAB 1. 5
PENDAHULUAN.. 5
Latar Belakang. 5
Rumusan Masalah. 6
1.3 Maksud dan Tujuan. 6
BAB II 7
PEMBAHASAN.. 7
2.1 Sejarah perusahaan PT.IKEA.. 7
2.2 Visi dan Misi PT.IKEA.. 7
2.3 Supply Chain Management. 8
2.4 Supply Chain Management PT.IKEA.. 9
BAB III 14
PENUTUP. 14
3.1 Kesimpulan. 14
 
 

BAB 1
PENDAHULUAN
 
Latar Belakang
Diera yang kompetitif ini, perusahaan atau organisasi dituntut agar lebih
kompetitif lagi, agar bisa survive dipasar. Salah satu faktor penting untuk
mengungguli pesaing lain adalah dengan cara menetapkan manajemen rantai
pasok atau biasa disebut Supply Chain Management (SCM) yang efektif dan
efesien. Supply Chain Management yang efektif dan efesien membuat
perusahaan secara tidak langsung menekan cost nya, serta meningkatkan
produktifitas dan outputnya.

Supply Chain Management mencakup semua kegiatan yang terintegrasi untuk


membawa produk ke pasar dan menciptakan kepuasan pelanggan. Kegiatan
Supply Chain Management antara lain adalah operasi dalam manufaktur,
pembelian, transfortasi, dan distribusi fisik yang salin terintegrasi dalam
sebuah proses. Proses ini menghubungkan semua mitra dalam sebuah rantai.
Selain departemen dalam organisasi mitra ini meliputi vendor, operator,
perusahaan ketiga, dan sistem penyedia informasi. Dalam organisasai rantai
pasokan mengacu pada berbagai bidang fungsional, inbound, outbond,
transportasi, pergudangan, pengadaan barang dan penyediaan barang.
Peramalan, perencanaan produksi, dan penjadwalan, pemrosesan order dan
layanan pelanggan semua adalah bagian proses ini juga. Yang penting adalah
sistem informasi yang sangat diperlukan untuk merantai semua kegiatan ini.
Setiap usaha bisnis selalu membutuhkan pihak lain agar usahanya agar dapat
berjalan dengan baik. Kemitraan dengan pihak lain umumnya terjadi dalam
hal penyediaan bahan baku atau pasokan material atau barang untuk diolah
atau dijual ke konsumen akhir. Manajemen rantai pasok atau biasa disebut
dengan Supply Chain Management (SCM) sangat penting kaitanya dengan
kemudahan pelanggan. Pelanggan memerlukan produk atau barang secara
cepat. Oleh karena itu penting untuk mengolah rantai pasokan agar pelanggan
tidak kesulitan dalam memperoleh barang.

Disini PT.IKEA hadir menyajikan manajemen rantai pasokan yang


berkelanjutan, sehingga menguntungkan, baik itu untuk pemasok maupun
untuk Ikeanya sendiri. Serta menyajikan kemudahan bagi pelanggan dalam
berbelanja di IKEA.
 

Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah :

a). Bagaimana sejarah PT.IKEA ?

b). Bagaimana visi misi PT.IKEA ?

c). Apa yang dimaksud dengan Supply Chain Management ?

d). Bagaiman Supply Chain Management PT.IKEA ?

1.3 Maksud dan Tujuan


            Adapun maksud dan tujuan dibuat makalah ini adalah :
a). Untuk mengetahui bagaimana Supply Chain Management PT.IKEA,
Sehingga IKEA bisa menjadi perusahaan sukses.

b). Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi pustaka yang


berhubungan dengan permasalahan Supply Chain Management PT.IKEA.

c). Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas
terstruktur dari mata kuliah Manajemen Operasional.

 
 

BAB II
PEMBAHASAN
 
2.1 Sejarah perusahaan PT.IKEA
IKEA adalah sebuah perushaan ritel perabot untuk rumah dari Swedia. Pada
musim dingin 2004, terdapat 202 toko IKEA di 32 negara di berbagai belahan
dunia dengan sekitar 20 lagi yang akan dibuka pada 2005. Perusahaan ini
didirikan Ingvar Kamprad pada 1943 saat ia berusia 17 tahun yang sekarang
sudah menjadi salah satu orang terkaya di dunia. IKEA adalah singkatan dari
namanya, Ingvar Kamprad; tempat ia dilahirkan, Elmtaryd; dan desanya,
Agunnaryd.ola.

Awalnya, IKEA menjual berbagai barang, dari pulpen, dompet, bingkai foto,
hingga jam tangan. Perabotan mulai masuk ke dalam daftar pada 1947 dan
IKEA mulai merancang sendiri pada 1955.
Penjualan pada mulanya dilakukan melalui pos dan kemudian sebuah toko
dibuka di Älmhult yang kemudian menjadi model toko IKEA untuk
selanjutnya. Pada 23 Maret 1963, toko IKEA pertama di luar Swedia dibuka di
Asker, dekat Oslo, Norwegia.

Sejak tahun 1997, Ikea telah meningkatkan jumlah toko menjadi 51.
Perusahaan ini terdiri dari 165 toko pada bulan Agustus 2003, dan ada
rencana untuk membuka 16 toko baru di 2004 dan 2005. Namun, meskipun
perusahaan membuka 14 toko baru pada tahun 2003, pertumbuhan penjualan
hanya 2,7%, terutama sebagai akibat dari kondisi ekonomi tertekan di seluruh
Eropa, wilayah inti bisnis perusahaan. (Pasar Database Informasi Global,
2004).

Pada 20 Januari 2014 IKEA memeiliki dan mengoperasikan 349 toko yang
tersebar di 34 negara (mayoritas berada di Eropa, Asia, Kanada, AS, dan
Australia).

2.2 Visi dan Misi PT.IKEA


     a). Visi IKEA
“Menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi banyak orang”.

b). Misi IKEA

“Menawarkan berbagai rancangan yang didesain dengan baik, produk


perabotan yang fungsional dengan harga yang sangat rendah sehinngga
sebanyak mungkin orang akan mampu membelinya”.

2.3 Supply Chain Management


a). Pengertian Supply Chain Management

Merupakan pengelolaan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh bahan


mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga menjadi produk dalam
proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman
kepada konsumen melalui sistem distribusi. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan mencakup pembelian secara tradisional dan berbagai kegiatan
penting lainnya yang berhubungan dengan supplier dan distributor.

b). Strategi rantai pasokan

Menurut Heizer and Render (2005:9-13) perusahaan harus memutuskan


suatu strategi rantai pasokan dalam memperoleh barang dan jasa dari luar.
Beberapa strategi tersebut antara lain:

 Banyak Pemasok
Dengan strategi banyak pemasok, pemasok menanggapi permintaan dan
spesifikasi permintaan penawaran, dengan pesananyang umumnya akan jatuh
ke pihak yang memberikan penawaran rendah.

 Sedikit Pemasok
Strategi yang memiliki sedikit pemasok mengimplikasikan bahwa daripada
mencari atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebih ingin
menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok yang setia. Penggunaan
pemasok yang hanya sedikit dapat menciptakan nilai dengan memungkinkan
pemasok memiliki skala ekonomi dan kurva belajar yang menghasilkan biaya
transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.

 Integrasi Vertikal
Integrasi vertikal mengembangkan kemampuan untk memproduksi barang
atau jasa yang sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau
distributor. Integrasi vertikal dapat mengambil bentuk integrasi maju atau
mundur. Integrasi mundur menyarankan perusahaan untuk membeli
pemasoknya. Integrasi maju menyarankan produsen komponen untuk
membuat produk jadi.

 Jaringan Keiretsu
Keiretsu merupakan sebuah istilah bahasa Jepang untuk menggambarkan
para ng menjadi bagian dari sebuah perusahaan.Anggota keiratsu dipastikan
memiliki hubungan jangka panjang dan karenanya diharapkan dapat
berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian teknis da kestabilan mutu
produksi.

 Perusahaan Virtual
Perusahaan yang mengandalkan beragam hubungan pemasok untuk
menyediakan jasa atas permintaan yang diinginkan. Juga dikenal sebagai
korporasi berongga atau perusahaan jaringan.

2.4 Supply Chain Management PT.IKEA


Ketika konsumen pergi ke pengecer seperti IKEA, mereka akan melihat
rentang yang berbeda mulai dari produk dan bagaimana mereka disajikan.
Mereka juga dapat mencari kualitas layanan pelanggan. Namun, konsumen
mungkin tidak menyadari bahwa sebelum produk mereka dapatkan, mereka
harus pindah dari bahan baku melalui berbagai tahapan untuk menjadi
produk jadi yang cocok untuk dijual. Hal ini dikenal sebagai rantai pasokan.

Rantai pasokan dari IKEA melibatkan aliran produksi dan proses masing-
masing dari 3 sektor produksi diantaranya :

a). Sektor Primer

Sektor primer melibatkan pengembangan bahan baku. IKEA mendesain


produk sendiri di Swedia. harga rendah adalah salah satu faktor utama yang
IKEA terapkan. Pada tahap desain, IKEA memeriksa bahwa produk
memenuhi persyaratan yang ketat untuk fungsi, distribusi yang efisien,
kualitas dan dampak terhadap lingkungan. Sumber bahan baku lebih dari
1.300 pemasok di 50 negara dan menggunakan sejumlah kantor pelayanan
perdagangan di seluruh dunia. Mereka bernegosiasi harga dengan pemasok,
memeriksa kualitas bahan, menganalisis dampak lingkungan yang terjadi dan
juga mengawasi kondisi sosial pemasok.

IKEA menggunakan alat – ‘e-Wheel’ – untuk mengevaluasi dampak


lingkungan dari produk-produknya. E-Wheel membantu IKEA untuk
menganalisis empat tahap dalam kehidupan suatu produk. Hal ini juga
membantu pemasok meningkatkan pemahaman mereka tentang dampak
lingkungan.
IKEA menciptakan banyak solusi desain untuk meminimalkan penggunaan
bahan.

Contoh :

– Beberapa meja yang terbuat dari plastik daur ulang.

– Beberapa karpet terbuat dari materi yang harusnya terbuang.

IKEA merancang produk-produk yang unik dan hanya membutuhkan biaya


manufaktur rendah. Selain itu, mereka juga memiliki aturan yang ketat terkait
fungsi, distribusi efisien, kualitas dan dampak produk terhadap lingkungan.
Dalam sebuah studi kasus, sebanyak lebih dari 50% produk dibuat dari
material yang tahan lama atau hasil daur ulang. IKEA memang berusaha
untuk memakai sesedikit mungkin material untuk memproduksi produknya,
tanpa mengorbankan kualitas dan durabilitasnya. Dengan menggunakan
sesedikit mungkin material, perusahaan berhasil memangkas biaya
transportasi. Makin sedikit material yang harus diangkut, makin sedikit pula
biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar, tenaga kerja, dan pengiriman.

Salah satu kunci sukses IKEA adalah komunikasi dan hubungan yang maik
dengan pemasok material dan manufaktur. Dengan hubungan baik, mereka
bisa mendapatkan harga yang lebih murah. IKEA memang perusahaan ritel
dengan volume besar. Mereka membeli produk dari 1.800 lebih pemasok di
50 negara, dan menggunakan 42 kantor jasa perdagangan di seluruh dunia
untuk mengelola hubungan dengan pemasok. Perusahaan menegosiasikan
harga dengan pemasok, memastikan kualitas material, dan terus menjaga
stabilitas sosial dan pekerjaan. Walaupun IKEA mendukung kompetisi antara
pemasoknya untuk memastikan harga dan material terbaik, mereka juga
percaya pada kekuatan hubungan bisnis jangka panjang dengan pemasok
dengan menanda-tangani kontrak jangka panjang, yang juga dibuat untuk
memastikan harga tetap rendah.

Sebagai contoh, IKEA memiliki semacam code of conduct yang disebut IKEA


Way of Purchasing Home Furnishing Products (IWAY). Didalamnya terdapat
aturan-aturan dan tata cara yang membantu para manufaktur mengurangi
dampak aktivitas mereka terhadap lingkungan. Peraturan yang ada pada
IWAY meningkatkan standar dengan mengembangkan aktivitas bisnis
berkelanjutan, yang memberikan dampak positif di lingkungan bisnis tempat
para pemasok beroperasi. The IWAY kode praktek mengharapkan pemasok
untuk:
 Mengikuti hukum nasional dan internasional
 Tidak menggunakan pekerja anak
 Tidak menggunakan kayu dan lem dari hutan non-berkelanjutan
 Mengurangi limbah dan emisi mereka
 Berkontribusi daur ulang
 Mengikuti persyaratan kesehatan dan keselamatan
 Perawatan untuk lingkungan
 Mengurus karyawan mereka
Semua standar yang ada juga menunjang komitmen IKEA untuk memberikan
“harga murah namun tidak murahan”. Walaupun IKEA ingin pelanggannya
menikmati harga produk yang murah, namun murahnya harga tersebut tidak
didapatkan dengan mengorbankan prinsip-prinsip bisnis mereka.

b). Sektor Sekunder

Produsen dalam sektor sekunder menciptakan produk IKEA dari bahan baku.
Sebagai produk bergerak melalui rantai pasokan, proses nilai tambah terjadi.
IKEA mendesain banyak produknya sehingga jumlah terkecil sumber daya
dapat membuat produk terbaik. Sebagai contoh, IKEA menghemat sumber
daya dengan menggunakan kaki berlubang di furniture (misalnya OGLA kursi
makan). Contoh lain adalah dengan menggunakan bahan pengisi sarang
lebah-kertas, bukan kayu solid untuk bagian dalam puncak tabel (Misalnya
seri LACK).

Strategi rantai pasokan yang digunakan oleh IKEA adalah Banyak Pemasok
(Manny Supplier ). Pemasok yang sudah bekerja sama dengan IKEA
merupakan pemasok yang sudah  memenuhi kode etik IWAY. Contoh :

 Baoshan Iron & Steel Co, Ltd (Baosteel Co, Ltd) adalah konglomerat baja kelas
dunia.
 Batu baja Co Ltd (Produksi mur, baut, sekrup untuk semua furnitur).
 Sweedwood (Produksi semua furnitur yang berbasis kayu).
 Paralel Ltd Sevlievo khusus dalam produksi busa poliuretan (KOVAFOAM)

 

c). Sektor Tersier


 Mengkombinasikan proses ritel dan gudang
Semua gerai IKEA memiliki gudang masing-masing. Di showroom utama,
pelanggan bisa melihat-lihat produk. Jika ingin membeli, mereka bisa
mengambil produk langsung dari rak penyimpanan. Rak ini tidak seperti rak
gudang yang tinggi dan besar; disini pelanggan bisa menjangkau sendiri
barang yang diinginkan. Produk-produk cadangan tersimpan pada rak yang
berada di atas lokasi rak-rak utama.

 Perakitan “Do-It-Yourself” yang Menurunkan Biaya Kemasan


d). Distribusi dan Pergudangan

 Merasionalisasi dan menyederhanakan sistem distribusi.


 Menghitung setepat mungkin berapa banyak produk yang dibutuhkan untuk
memnuhi permintaan.
 Keunggulan distribusi IKEA ( volume besar, paket datar, biaya rendah ).
 produk IKEA yang dijual dikemas datar berarti bahwa mereka dapat diangkut
dengan efisiensi yang lebih besar.
 Dengan meminimalkan “ruang kosong” adalah mungkin untuk mengangkut dan
menyimpan lebih banyak paket pada satu waktu, yaitu biaya transportasi setiap
item turun.
 Produk dikirim dari pemasok ke pusat distribusi.
 Di pusat distribusi ( dibongkar, disimpan di rak, dimuat ke kendaraan
transportasi ketika diperintahkan oleh toko ).
 Di toko IKEA yang tersebar, konsumen bisa mendapatkan produk IKEA.
 Pelanggan yang tidak puas dari IKEA dapat mengembalikan pembelian mereka
melalui pusat koleksi yang terletak di setiap kota yang memiliki toko IKEA,
kemudian mengirimkannya ke pusat distribusi yang disediakan produk ini. Produk
ini lebih lanjut dikirim ke perusahaan fokus di Swedia yang mendaur ulang
produk dan re-mendistribusikan kembali melalui rantai pasokan.
 

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
IKEA adalah sebuah perushaan ritel perabot untuk rumah dari Swedia. Pada
musim dingin 2004, terdapat 202 toko IKEA di 32 negara di berbagai belahan
dunia dengan sekitar 20 lagi yang akan dibuka pada 2005. Perusahaan ini
didirikan Ingvar Kamprad pada 1943 saat ia berusia 17 tahun yang sekarang
sudah menjadi salah satu orang terkaya di dunia. IKEA adalah singkatan dari
namanya, Ingvar Kamprad; tempat ia dilahirkan, Elmtaryd; dan desanya,
Agunnaryd.ola.

Awalnya, IKEA menjual berbagai barang, dari pulpen, dompet, bingkai foto,
hingga jam tangan. Perabotan mulai masuk ke dalam daftar pada 1947 dan
IKEA mulai merancang sendiri pada 1955.

Supply Chain Management Merupakan pengelolaan berbagai kegiatan dalam


rangka memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi
sehingga menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan
diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistem distribusi.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup pembelian secara tradisional
dan berbagai kegiatan penting lainnya yang berhubungan dengan supplier dan
distributor.

Rantai pasokan dari IKEA melibatkan aliran produksi dan proses masing-
masing dari 3 sektor produksi diantaranya :

 Sektor Primer
 Sektor Sekunder
 Sektor Tersier
Disusun Oleh : (Manajemen 5 “D”)
1. Minti Nurhayati
2. Susanto
3. Awaludin
4. Misbach Arif P
5. Randi Kalbi Rachman
6. Harry Prakoso
7. Yustina Jerita

Anda mungkin juga menyukai