Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI

DOSEN PEMBIMBING :
SITI DIAH AYU FEBRIANI,S.Si.,M.Pd
DISUSUN OLEH :
THALIA AYU WIDYA PUTRI (H41172217)
ELBYS ARLANOSA MARETHA ADI BASKARA (H41172206)
M.ALFANNI PHANTICO (H41172178)
GIDION ESRA RUMBINO (H41172154)
YOGI HARDI SUNDAWA (H41172132)
MUHAMMAD ARIF NURHIDAYATTULLAH (H41172123)
SIDQI FILLAH R (H41172089)
JULI ANGGAPRASETYO (H41172042)
GOLONGAN C

PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI TERBARUKAN


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Organisasi adalah suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai
sebuah tujuan.Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur
formal mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di
antara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan
efisien.Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda
dalalm suatu organisasi.
Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal yang penting, pertama adalah
perubahan strategi dan lingkungan berlangsung dengan berlalunya waktu, desain
organisasi merupakan proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur
termasuk mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun desain
organisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi sebagai pemecahan
masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situasional atau kontingensi, yaitu
struktur yang ada di desain untuk menyesuaiakan keadaan organisasi atau sub unitnya
yang unik.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui struktur dan desain oganisasi.

2. Untuk mengetaui elemen struktur organisasi.

3. Untuk mengetahui model desain organsasi.

4. Untuk mengetahui struktur dan desain organisasi.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan struktur dan desain organisasi ?


2. Apa saja elemen struktur organisasi ?
3. Apa saja model desain organisasi?
4. Apa saja faktor penting dalam struktur dan mendesain organisasi ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Struktur dan Desain Organisasi


A. Struktur Organisasi (organizational structure)
Struktur Organisasi (organizational structure) adalah suatu susunan dan hubungan
antara tiap bagian baik secara posisi maupun tugas yang ada pada perusahaaan dalam menjalin
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi terdiri dari minimal 2 orang yang
berhubungan untuk mencapai sebuah tujuan.Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan
dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.

B. Desain Organisasi

Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi. Desain


organisasi, Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan
untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen.
Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih ini akan menghasilkan
sebuah struktur organisasi.
2.2 Elemen Struktur Organisasi
Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan ketika hendak mendesain
struktur, antara lain:
a. Spesialisasi pekerjaan.
Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa
pekerjaan tersendiri.
b. Departementalisasi.
Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-
sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.
c. Rantai komando.
Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke
eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
d. Rentang kendali.
Yang dimaksud rentang kendali atau pengawasan (Span Of Control) adalah
beberapa orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif dan efisien oleh
seorang manajer atau atasan. Rentang Kendali sering disebut dengan istilah-istilah span
of supervision, span of authority, span of management dan span of attention.
e. Sentralisasi dan Desentralisasi.
Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat
di mana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak.
Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut yaitu
semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi,semakin sedikit
kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, semakin besar penggunaan
departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, semakin luas rentang kendali,
dan semakin besar sentralisasi.Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat
pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi
adalah lawan dari sentralisasi.
f. Formalisasi.
Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

2.3 Model Desain Organisasi


Model desain organisasi atau struktur organisasi adalah mekanisme- mekanisme
formal pengelolaan suatu organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi- fungsi, bagian-bagian atau
posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda -beda dalam suatu organisasi. Model organisasi
berdasarkan atas desain organisasi menurut Gibson (1994) ada 2 macam yaitu:
a. Model organisasi mekanistik
Model organisasi mekanistik yaitu model yang menekankan pentingnya mencapai
produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang
berkaitan dengan fungsi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya
berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu:
 Prinsip Spesialisasi : Sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga individu
dan kelompok.
 Prinsip Kesatuan Arah: Semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan
keahlian.
 Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab: Manager harus mendapat
pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab
yang dibebankan kepadanya.
 Prinsip Rantai Skalar: Hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya
adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai
dengan peringkat paling rendah. Rantai skalar adalah jalur keseluruhan
komunikasi vertikal dalam sebuah organisasi.

Birokrasi mempunyai berbagai arti. Secara tradisional istilah ini mengacu pada
konsep ilmu politik tentang pemerintahan. Akan tetapi menurut Max Weber, struktur
birokratik ialah struktur yang lebih unggul bila dibandingkan dengan struktur lainnya.
Weber yakin bahwa untuk mencapai manfaat desain birokratik secara maksimum harus
memiliki karakteristik berikut yaitu :
 Semua tugas dibagi-bagi menjadi pekerjaan yang sangat dispesialisasi.
 Setiap tugas dilaksanakan menurut sistem pengaturan abstrak guna menjamin
keseragaman dan koordinasi berbagai tugas yang berbeda.
 Setiap anggota atau kantor organisasi hanya bertanggung jawab atas prestasi
kerja kepada satu manajer.
 Setiap pegawai organisasi berhubungan dengan pegawai lain dan para klien
secara impersonal dan formal.
 Pekerjaan dalam organisasi birokratik didasarkan atas kualifikasi teknis dan
terlindung dari pemberhentian secara sewenang-wenang.

Model mekanistik sangat efisien karena karakteristik strukturnya. Model ini


sangat kompleks karena menekankan pada spesialisasi kerja, sangat disentralisasikan
karena menekankan wewenang dan tanggung jawab, sangat formal karena menekankan
fungsi sebagai dasar utama departementalisasi.
Karakteristik dan praktek organisasi ini mendasari model organisasi yang diterapkan
secara luas. Namun, model mekanistik bukan satu-satunya model yang diterapkan.
b. Model organisasi organik
Model organisasi organik menekankan pada pentingnya mencapai
keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang
mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau
spesialisas yang tinggi. Model organisasi organik kontras dari model mekanistik.
Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali
berbeda dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan
yang paling mencolok antara kedua model itu berasal dari kriteria keefektifan yang
berbeda yang ingin diusahakan sebesar-besarnya oleh masing- masing model. Jika model
mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka
model organik berusaha untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum.
Organisasi organik bersifat luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan
lingkungan karena desain organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi
manusia.
Desain organisasi yang menimbulkan rasa berharga dan motivasi serta mempermudah
keluwesan dan keadaptasian biasanya memiliki karakteristik berikut:
 Desain itu relatif sederhana karena tidak memerlukan spesialisasi, melainkan
menekankan kepada peningkatan cakupan pekerjaan.
 Desain itu relatif didesentralisasikan karena menekankan pendelegasian
wewenang dan peningkatan kedalaman pekerjaan.
 Dan relatif formal sebab menekankan produk dan pelanggan sebagai dasar
departementalisasi.
2.4 Faktor penentu struktur organisasi
Sebagian organisasi terstruktur pada garis yang lebih mekanistis sedangkan
sebagian yang lain mengikuti karakteristik organik. Berikut adalah faktor-faktor utama
yang diidentifikasi menjadi penyebab atau penentu struktur suatu organisasi:
a. Strategi
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk
mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara
keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. tepatnya, struktur harus
mengikuti strategi.Jika manajemen melakukan perubahan signifikan dalam strategi
organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan
ini. Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi,
minimalisasi biaya, dan imitasi- dan pada desain struktur yang berfungsi dengan
baik untuk masing-masing dimensi.
Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan diperkenalkannya produk
dan jasa baru yang menjadi andalan. Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang
menekankan pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi
dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemotongan harga. Strategi imitasi adalah strategi yang
mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti.
b.Ukuran organisasi
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi
secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar
yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi,
departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil.
Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur
dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat
organisasi meluas.

c.Teknologi
Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input
menjadi output.Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk
mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau
jasa.
d. Lingkungan
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga atau
kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja
organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan
peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.
Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu
berubah.Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis tak banyak
kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak muncul pesaing baru,
tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas
dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin memengaruhi
organisasi.Organisasi-organisasi lain menghadapi lingkungan yang sangat dinamis
-peraturan pemerintah cepat berubah dan memengaruhi bisnis mereka, pesaing baru,
kesulitan dalam mendapatkan bahanbaku, preferensi pelanggan yang terus berubah
terhadap produk, dan semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi
lebih sedikit ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang
dinamis.Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah
organisasi,manajemen akan menocba meminimalkannya. Salah satu cara untuk
mengurangi ketidakpastian lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur organisasi.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Studi Kasus


Dalam studi kasus kali ini kelompok kami mengambil organisasi “POMADE STORE” dengan
struktur organisasi dibawah ini.

Top Manager
Alfanni

Middle Manager
Elbys

Low Manager
Sidqi dan Gidion

Konsumen

3.2 Pembahasan
 Top Manager : Membuat kebijakan, keputusan, dan strategi yang berlaku secara umum
dalam bisnis tersebut. Mengkoordinasi dan memastikan Lower Management menjalankan
kebijakan dan keputusan Top Management dalam rangka mencapai tujuan dalam bisnis.
 Middle Manager : Mengimplementasikan strategi, kebijakan dan keputusan yang telah ditetapkan
oleh Top Management. Mengkoordinasi dan memastikan Lower Management menjalankan kebijakan
dan keputusan Top Management dalam rangka mencapai tujuan bisnis.

 Lower Manager : Menjalankan kebijakan dan keputusan yag telah ditetapka oleh Top dan Middle
Management di jalankan dengan baik.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan
dikoordinasikan secara formal

2. Selain memiliki struktur, organisasi juga memiliki desain organisasi. Desain organisasi,
Ivancevich (2008) mendefinisikannya sebagai proses penentuan keputusan untuk memilih
alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen
3. Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan ketika hendak mendesain
struktur, antara lain:
a. Spesialisasi pekerjaan.
b. Departementalisasi.
c. Rantai komando.
d. Rentang kendali.
e. Sentralisasi dan Desentralisasi.
f. Formalisasi.
4. Model organisasi ada 2 yaitu model organisasi mekanistik dan modell
organisasi organik.
4.2 Saran
1. Sebaikknya dalam berorganisasi kita harus memperhatikkan strukktur dan desain
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Budiharjo,Andreas.(2011)."Organisasi: Menuju Pencapaian Kinerja Optimum".Jakarta:Prasetiya


Mulya Publlishing.

Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2008). "Perilaku Organisasi Buku 2".Jakarta:
Salemba Empat. Hal. 214-224.

Anda mungkin juga menyukai