Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO (BETA)

TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG


TERMASUK DALAM INDEKS LQ 45

Diah Ismayanti
(Program Magister Manajemen Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin)
Meina Wulansari Yusniar
(Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin)

A. REVIEW

Investor dalam menanamkan dana dipasar modal memiliki tujuan jangka pendek
dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek yang ingin dicapai adalah capital gain yaitu
selisih antara harga beli saham dan harga jual saham, sedangkan tujuan jangka panjang dari
investasi adalah dividen yaitu keuntungan yang akan diperoleh perlembar saham.

Selain memperoleh return, investor juga harus mempertimbangkan risiko yang


berkaitan dengan kepemilikan suatu saham. Investasi pada saham dinilai mempunyai
tingkat risiko yang lebih besar dibandingkan dengan alternatif investasi lain seperti
obligasi, deposito dan tabungan karena investasi pada saham bersifat tidak pasti. Hampir
semua kesempatan investasi mempunyai risiko. Dalam teori portofolio modern risiko yang
terdapat pada suatu saham terdiri dari dua risiko yaitu risiko sistematis dan risiko yang
tidak sistematis.

Beta ( ) merupakan risiko sistematis yaitu risiko yang tidak bisa dihilangkan. Halim
(2005) Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak bisa dihilangkan dengan melakukan
diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat
memengaruhi pasar secara keseluruhan, misalnya perubahan tingkat bunga, kurs valuta
asing, kebijakan pemerintah, dan sebagainya. Risiko ini bersifat umum dan berlaku bagi
semua saham dalam bursa saham yang bersangkutan. Risiko sistematis diukur dengan beta
( ). Beberapa bukti empiris tentang pengaruh beta ( ) terhadap return saham menunjukkan
hasil yang berbeda, seperti yang telah dilakukan oleh Pettengill (1995) dan Nasaer (2007)
menghasilkan bahwa beta ( ) berpengaruh signifikan terhadap return saham sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Solechan (2008) menghasilkan bahwa beta ( ) tidak
berpengaruh terhadap return.

Selain beta saham terdapat beberapa faktor fundamental yang juga berpengaruh
terhadap return saham antara lain adalah Debt Equity Ratio (DER), Return On Equity
(ROE), Price Earning Ratio (PER) Earning Per Share (EPS), dan Net Profit Margin (NPM).
Debt Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh
kewajiban perusahaan yang ditunjukkan oleh berapa bagian dari modal sendiri yang
digunakan untuk membayar hutang. Beberapa penelitian tentang pengaruh DER terhadap
return saham menunjukkan hasil yang berbeda, Solechan (2008) dalam penelitiannya
menghasilkan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap return saham, sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Ulupui (2006) dan Jauhari & Wibowo (2004) mengatakan bahwa DER
tidak berpengaruh positif terhadap return saham.

Berdasarkan ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu dan fenomena yang


terjadi maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Faktor
Fundamental dan Risiko Beta Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Termasuk
Dalam Indeks LQ 45 “

A. Rumusan Masalah

1. Apakah DER berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk
dalam indek LQ 45 ?
2. Apakah ROE berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk
dalam indek LQ 45 ?
3. Apakah EPS berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk
dalam indek LQ 45 ?
4. Apakah PER berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk
dalam indek LQ 45 ?
5. Apakah NPM berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk
dalam indek LQ 45 ?
6. Apakah beta berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk
dalam indek LQ 45 ?

B. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis pengaruh DER terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk
dalam indeks LQ 45
2. Menganalisis pengaruh ROE terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk
dalam indeks LQ 45
3. Menganalisis pengaruh EPS terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk
dalam indeks LQ 45
4. Menganalisis pengaruh PER terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk
dalam indeks LQ 45
5. Menganalisis pengaruh NPM terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk
dalam indeks LQ 45
6. Menganalisis pengaruh beta terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk
dalam indeks LQ 45

C. Manfaat Penelitian
1. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam membentuk strategi investasi dan referensi berupa implikasi kebijakan untuk
melakukan investasi di pasar modal.
2. Bagi peneliti terdahulu, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk melihat konsistensi
hasil dan perluasan penelitiannya, sehingga bermanfaat sebagai pembanding dan
pengembangan hasil penelitian sejenis.
3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dasar
perluasan penelitian terutama yang berhubungan dengan faktor fundamental
terhadap return saham.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas adalah


penelitian kuantitatif dalam melihat hubungan variable terhadap obyek yang diteliti lebih
bersifat sebab dan akibat (kausal) sehingga dalam penelitiannya ada variable independen
dan dependen (Sugiyono,2010:18).

Populasi dan Ukuran Sampel

Populasi dalam penelitian berjumlah 45 perusahaan yaitu perusahaan-perusahaan


yang termasuk dalam Indeks LQ 45 dan terdaftar selama 4 tahun berturut-turut dari tahun
2007 sampai dengan tahun 2010. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
Purposive Sampling. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 17 Perusahaan.

HASIL PENELITIAN

Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan gambar 5.1 memperlihatkan bahwa data mengikuti atau merapat ke garis
diagonal yang mengindikasikan bahwa data-data dari penelitian ini dapat dinyatakan telah
berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel diatas, maka model tidak mengalami gejala multikolinearitas,


karena nilai R² lebih besar dari nilai correlations partial masing-masing variable. Dengan
demikian model yang dibuat terbebas dari salah satu penyimpangan asumsi model yaitu
multikolinearitas.

Uji Autokorelasi
Pada output model summary terdapat nilai Durbin Watson sebesar 2,315. Pengambilan
keputusan pada asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari tabel Durbin
Watson, yaitu nilai dL dan dU, dengan K = jumlah variable bebas dan n = ukuran sampel.
Karena nilai Durbin Watson ( 2.315 ) terletak diantara 4 – dU dengan 4 – dL maka model
persamaan regresi ini berada pada daerah tanpa kesimpulan

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada model ini tidak terdapat
masalah heteroskedastisitas karena tidak terdapat pengaruh variabel bebas yang signifikan
terhadap nilai mutlak residualnya.

Uji Linearitas

Pengujian linearitas perlu dilakukan untuk mengetahui model yang dibuktikan


merupakan model linear atau tidak. Untuk mendeteksi apakah model sebaiknya
menggunakan
persamaan linier atau tidak, maka digunakan metode analisis statistik yaitu Uji Linearitas
dengan Metode Ramsey. Prinsip metode ini adalah membandingkan antara nilai F
hitung dengan nilai F tabel. Jika F hitung lebih besar dari F tabel maka dapat disimpulkan
bahwa model
regresi adalah linear. Berdasarkan output diperoleh F hitung sebesar 8,759 dan Ftabel
diketahui
sebesar 2,254, karena Fhitung (8,759) > Ftabel (2,254) maka dapat disimpulkan bahwa model
regresi yang dibuat adalah linier.

Kesimpulan

1. Hasil analisis statistik uji t yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel yang
berpengaruh secara parsial terhadap return saham yaitu Debt Equity Ratio (DER),
Earning Per Share (EPS), Net Pro fi t Margin (NPM) dan Beta ( ) sedangkan variabel
Return on Equity (ROE) dan Price Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh terhadap
return saham.
2. Debt Equity Ratio (X1) berpengaruh signifikan terhadap return saham, hal ini dapat
dilihat dari nilai thitung = 2,695 yang lebih besar dari ttabel = 2,000 dan tingkat
signifikansi 0,010 berada dibawah 0,05. Earning Per Share (X4) berpengaruh
signifikan terhadap return saham, hal ini dapat dilihat dari thitung = 2,498 yang lebih
besar dari ttabel = 2,000 dan tingkat signifikansi 0,016 berada dibawah 0,05. Net Pro fi
tMargin (X5) berpengaruh signifikan terhadap return saham, hal ini dapat dilihat dari
nilai t hitung = -2,529 yang lebih besar dari ttabel = 2,000 dan tingkat signifikansi 0,015
berada dibawah 0,05. Beta (X6) berpengaruh signifikan terhadap return saham, hal ini
dapat dilihat dari thitung = 2,834 yang lebih besar dari ttabel = 2,000 dan tingkat
signifikansi 0,007 berada dibawah 0,05.
3. Nilai adjusted R square sebesar 0,743 dengan nilai signifikansi 0,000 yang berarti semua
variabel dapat menjelaskan perubahan return saham sebesar 74,3 %. Berarti kemampuan
variabel-variabel DER, ROE, PER, EPS, NPM dan Beta terhadap return saham sebesar
74,3 % dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak digunakan sebagai
variabel-variabel independen dari penelitian ini

B. KRITIK
a. Judul
Pada judul artikel ini penulis tidak mencantumkan atau menuliskan tahun penelitian ini
dilakukan.
b. Pendahuluan

c. Metode dan teori penelitian


Dalam jurnal ini penulis tidak menuliskan teori apa yang digunakan oleh penulis dalam
melakukan penelitian tersebut
d. Hasil penelitian

e. Teknik penulisan
Dalam jurnal ini penulisan judul buku pada daftar pustaka tidak menggunakan tulisan
miring

Anda mungkin juga menyukai