DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
NAMA
NIM
ARS UNIVERSITY
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
BANDUNG
2022
Pertemuan 1 Ruang lingkup manajemen keuangan
Keterangan: C = saldo kas optimal i = tingkat bunga/biaya simpan karena memegang kas
T = total kebutuhan kas dalam satu periode F = biaya tetap untuk memperoleh kas atau
menjual sekuritas
Perusahaan perlu menetapkan batas atas (H) dan batas bawah (L) saldo kas.
Apabila saldo kas mencapai batas atas perusahaan perlu merubah sejumlah
tertentu kas, agar saldo kas kembali ke jumlah yang diinginkan. Sebaliknya
apabila saldo kas menurun, perusahaan perlu menjual sekuritas
Batas atas dalam gambar tersebut ditunjukkan oleh garis h dan batas bawah
oleh titik 0. Perbaikan model Boumol tahun 1966
Contoh :
o Penyimpangan aliran kas bersih harian adalah Rp 2.000,00, tingkat bunga
adalah 10% per tahun, biaya transaksi pembelian surat berharga adalah Rp.
100.000. Berapa saldo kas sasaran, batas atas dan rata-rata saldo kas jika
batas bawahnya adalah Rp 0?
o saldo kas sasaran (z), batas atas (h) dan rata-rata saldo kas (C) dihitung
sebagai berikut:
z = (3 F σ 2 / 4 k ) 1/3
= [3 x 100.000 x 4.000.000 / (4 x 0,000274)]1/3
z = Rp 103.068
h = Rp 103.068 x 3
h = Rp 309.204
C = (4 x Rp 103.068)/3
C = Rp 137.424
Beberapa Item Perlu Dipertimbangkan Dalam Akuntansi Kas / Manajemen
Kas
- Sertifikat Deposito (certificates deposit/CDs)
- Cek Mundur (Postdated Checks)
- Cek kosong (Not sufficient funds)
- Biaya yang dibayar dimuka (prepaid expense)
- Overdraft / Bank Overdraft
- Saldo kompensasi (Compensating balances)
BAB 5
Piutang
(Account Receivable)
> Aktiva lancar yang menunjukkan tagihan yang dimiliki perusahaan sebagai hasil
penjualan barang atau jasa dalam kegiatan usahanya
> Piutang / Account Receivable sebgai bentuk kebijaksanaan kredit oleh manajemen
perusahaan kepada pelanggan atau customer
> Piutang merupakan aktiva lancar atau aset perusahaan yang timbul sebagai akibat
dari dilaksanakannya penjualan secara kredit
1. Kebijaksanaan Kredit
a. Penetapan standar kredit
b. Analisis Kredit
2. Penetapan Jangka Waktu
a. Cash Discount
b. Periode Cash Discount
c. Periode Credit
3. Kebijaksanaan Pengumpulan
a. Biaya Pengumpulan
b. Denda kelambatan bayar
a. Perencanaan Piutang
Perencanaan Ekspansi Piutang
Perencanaan Penyelesaian Piutang
b. Penilaian Calon Pelanggan
Analisis 5C dan 8C
Analisis 4P
Analisis 3R
c. Pengendalian Piutang
Penyaringan Pelanggan
Penentuan Resiko Kredit
Penentuan potongan Harga
Penentuan Admisistrasi Kredit
Penentuan Peraturan Menghadapi Penunggak
d. Evaluasi Piutang
Perputaran Piutang (Receivable Turnover)
Pengumpulan piutang rata- rata (Average Collection Period)
Analisis Ekonomi terhadap piutang
Perencanaan Piutang
b. Pengumpulan Piutang
besarnya rencana piutang akan berpengaruh terhadap sejumlah risiko piutang
berupa piutang tak tertagih yang diestimasikan oleh pihak perusahaan.
Analisis 5C
1.Character
Prinsip ini dilihat dari segi kepribadian atau karakter calon peminjam/nasabah. Hal ini
akan dinilai dari hasil wawancara antara Customer Service dengan nasabah yang
hendak mengajukan kredit dengan pertanyaan seputar latar belakang, kebiasaan
hidup, pola hidup nasabah, dan lain-lain.
2.Capacity
Prinsip ini adalah yang menilai nasabah dari kemampuan nasabah dalam mengelola
keuangan pribadinya atau usaha yang dimilikinya.
3.Capital
Yakni terkait akan kondisi aset dan kekayaan yang dimiliki calon peminjam,
khususnya nasabah yang mempunyai sebuah usaha.
Contoh penilaian dari sisi capital adalah seperti berapa besar saldo tabungan,
deposito, atau aset investasi lainnya yang dimiliki calon peminjam.
Bagi pengusaha, maka faktor capital akan dinilai dari laporan tahunan perusahaan
yang dikelola. Sehingga dari penilaian tersebut, pihak bank dapat menentukan layak
atau tidaknya calon peminjam tersebut mendapat pinjaman, lalu seberapa besar
bantuan kredit yang akan diberikan.
4.Collateral
Prinsip ke-empat yang perlu diperhatikan. Umumnya, semakin besar nilai agunan
atau jaminan yang diberikan untuk pengajuan pinjaman maka akan semakin besar
pula poin penilaiannya.
Prinsip ini perlu diperhatikan bagi para calon peminjam, sebab ketika kamu tidak
dapat memenuhi kewajibannya dalam mengembalikan pinjaman dari pihak bank.
Maka sesuai dengan ketentuan yang ada, pihak bank bisa saja menyita aset yang
telah dijanjikan sebelumnya sebagai sebuah jaminan.
5.Condition
Prinsip ini dipengaruhi oleh faktor di luar dari pihak bank maupun
nasabah/calon peminjam. Misalnya, usia minimal peminjam, jumlah pinjaman,
atau kondisi lainnnya yang telah ditetapkan oleh bank kepada nasabahnya.
Contoh kondisi lainnya yang juga jadi pertimbangan bank dalam memberikan
pinjaman kepada pengusaha antara lain kondisi perekonomian suatu daerah
atau Negara terhadap jenis bisnis yang dilakukan oleh peminjam.
Purpose (Tujuan)
Yaitu tujuan dari calon peminjam dalam mengajukan kreditnya pada lembaga
keuangan dan perusahaan perlu tahu untuk apa dana digunakan. Hal ini
menyesuaikan dengan fokus usaha paada pengelolaan modal.
Yaitu bagaimana prospek dari usaha yang dijalankan oleh calon peminjam, Prospect
usaha ini untuk mengetahui peluang dimasa yang akan datang. Sehingga perusahan
dapat memprediksi bagaimana perkiraan kemampuan bayar dari nasabah.
Protection (Proteksi)
Protection ini juga mengacu pada agunan yang dapat diberikan oleh calon
peminjam. Selain jaminan berupa barang seperti aset rumah atau perusahaan,
protection ini juga dapat berupa jaminan asuransi yang dimiliki oleh nasabah.
1. Return
Menilai penghasilan yang diperoleh nasabah setelah kredit diterima
2. Repayment Capacity
Menilai kesanggupan membayar kembali dari nasabah terhadap BANK yang
telah memberinya kredit.
3. Risk Bearing Ability
Menilai kemampuan nasabah untuk menutup risiko yang mungkin timbul jika
kredit menjadi macet.
Pengendalian Piutang
Penyaringan pelanggan
Penyaringan ini bertujuan agar piutang kedepan tidak bermasalah.
Penentuan risiko Kredit
Agar dapat diketahui seberapa besar kemungkinan piutang bermasalah.
Penentuan potongan harga
Memotivasi pelanggan agar lebih cepat menyelesaikan pembelian tunainya.
Penentuan administrasi penarikan kredit
Pelaksanaanya agar penjualan kredit lebih tertib dan dapat dikendalikan
dengan baik.
Penentuan peraturan menghadapi penunggak
Agar risiko piutang tak tertagih bisa dikendalikan dan tidak merugikan
Evaluasi Piutang
Penjualan Netto
Tingkat Perputaran
Kredit = ….X
Piutang :
Rata-Rata Piutang
Note:
Periode perputarannya piutang tergantung dari panjang pendeknya ketentuan
waktu yang dipersyaratkan dalam syarat pembayaran kredit
Penjualan netto kredit adalah semua penjualan kredit sesudah dikurangi
potongan-potongan.
Rata-rata piutang dapat dihitung dari piutang awal (neraca awal) ditambah
piutang akhir (neraca akhir) dibagi dua.
2. Pengumpulan Piutang
Kegunaan Hari ratarata pengumpulan piutang untuk menilai efisiensi dalam
pengumpulan
365 Hari
Rata-Rata Pengumpulan Piutang : = Hari
Tk. Perputaran Piutang
Rasio-Rasio Piutang
Receivable = 360
Turnover
Periode Kredit
Atau
Tujuannya untuk menilai apakah manfaat memiliki piutang lebih besar atau lebih
kecil dari biayanya. Apabila diperkirakan bahwa manfaatnya lebih besar, maka
secara ekonomi pemilikan piutang (atau penjualan kredit) tersebut dibenarkan.
BAB 6
NILAI WAKTU DARI PADA UANG (TIME VALUE OF MONEY)
FVn = PV (1 + i) n
PV = FVn
(1+i)n
Annuity (Anuitas)
Diartikan sebagai seri pembayaran dengan jumlah tetap untuk berapa periode
tertentu. (a series of payments of a fixed amount for specified number of period).
Terdapat 2 seri pembayaran dalam anuitas :
1. Future Value of an Annuity / FVAn.
Yaitu nilai mendatang dari anuitas biasa (pembayaran atau penerimaan
sejumlah uang dilakukan pada akhir tahun).
Rumus FVAn :
FVAn = (1 + i )n – 1 A
i
FVAn =nilai mendatang dari anuitas pada akhir tahun ke-n
A = besarnya pembayaran/penerimaan seri
i = tingkat bunga
n = jumlah periode
2. Present Value of an Annuity / PVA.
Yaitu pembayaran dilakukan pada akhir tahun
Rumus PVA :
PVA = [ 1 - 1/(1+i)n ] . A
i
Atau
PVA = [ 1 - (1+i)-n ] . A
i
Rumus PVAD :