Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang
Menghadapi pesatnya perkembangan zaman disertai dengan kemajuan-kemajuan dalam
berbagai bidang terutama dalam biidang teknologi yang semakin canggih dan perkembanganya
semakin pesat, maka diperlukan sumber daya manusia yang tangguh dan berkopeten dalam
menyongsongnya. untuk sebab itu dengan melakukan praktek kerja lapangan, job training
diarahkan agar dapat mengenal dunia kerja.
Pada perkuliahan di akhir semester sebelum menyusun skiripsi para mahasiswa
diwajibkan mengikuti mata kuliah Job Training sebagai salah satu persyratanya. Disamping itu
pula Job Training juga dimaksudkan untuk melatih mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja. Job
Training dilakukan di perusahaan-perusahaan swasta maupun instansi pemerintah yang
sesungguhnya.
Oleh sebab itu karena kebutuhan akan bidang Publik Relation atau Humas ini luas sekali,
maka setiap mahasiswa ilmu komunikasi diharapkan dapat membekali diri dengan kemampuan
yang dapat menunjang dalam bidang Public Relation tersebut. Sitiap mahasiswa juga dituntut
dapat memahami dan mengerti akan definisi, aktivitas, strategi, masalah yang dihadapi serta
segala apapun yang berhubungan dengan kinerja seorang praktisi seorang Publik Relation
dilapangan.
Maka salah satu perwujudan usaha uuntuk menunjang hal tersebut adalah dengan
melakukan kerja praktek yang biasa disebut Job Training. Dengan adanya mata kuliah Kerja
Praktek ini setiap mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah di dapat dari
perkuliahan kedunia sebenarnya yaitu dengan melakukan Job Training disuatu instansi atau
perusahaan tertentu. Serta diharapkan dapat mengenal lebih jauh aplikasi-aplikasi disiplin ilmu
yang sudah dipelajari, yang tentu lebih kompleks dan real (nyata), pada tempat dilakukanya Job
Traning tersebut.

1.2 Maksud dan Tujuan Job Training
Maksud dan tujuan job training ini adalah sebagai syarat menyusun skripsi agar dapat
menyelesaikan pendidikan S1 atau sarjana di Universitas Swadaya Gunungjati
Cirebon,sedangkan tujuan job training itu sendiri adalah :
1. Mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang didapan dibangku kuliah kemudian
dipraktekan diperusahaan ataupun instansi.
2. Sebagai pelatihan dan mencari pengalaman kerja kepada mahasiswa untuk melakukan
praktek kerja sesuai dengan jurusan yang diambil.

1.3. Manfaat Job Training
a. Dapat memperoleh gambaran dunia kerja yang nanti nya berguna bagi mahasiswa yang
bersangkutan apabila telah menyelesaikan perkuliahan, sehingga dapat menyesuaikan diri
dengan dunia kerja .
b. Dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh pada masa kuliah dan
sekalian menambah wawasan dan pengalaman.
c. Dapat mengetahui perbndingan antara teori dan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan
dengan praktek dilapangan.
d. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab dalam kerja.

1.4. Pelaksanaan Job Training
Waktu pelaksanaan job trining dimulai tanggal 24 november 2010 sampai dengan 22
Desember 2010, dari hari senin sampai dengan jumat, mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan
15.00 WIB. Tempat pelaksanaan job training dilakukan di Dinas Komunikasi Dan Informatika
Kabupaten Cirebon, yang beralamat di jln. Sunan drajat No.15 Sumber, pada bagian Hubungan
masyarakat (Humas).
Dalam pelaksanaan job Training penyusun bekerja pada bagian Humas . Pada bagian ini kami di
bimbing untuk dapat bekerja sama ,karena dalam bidang ini peran Humas disatukan dengan
jurnalistik, sehingga disini kami membantu untuk membuat dokumentasi dan laporan untuk
bulletin yang ada dikantor, yang didapat dari acara-acara penting yang kira nya perlu untuk di
dokumentasikan .
1.5. Metodelogi Penulisan
1. Wawancara
Yaitu dengan bertnya langsung kepada pegawai Diskominfo.
2. Observasi
Yaitu saya melakukan observasi atau pengamatan langsung dan ikut terlibat dalam setiap
tugas dan bagian di struktur organisasi diskominfo.
3. Study Dokumentasi
Yaitu saya mendapatkan buku pedoman, serta buku-buku perusahaan atau buku-buku
referensi perusahaan atau buku-buku llainya yang diperlukan untuk menyusun laporan
ini.
1.6. Sistematika Pembahasan
Dalam menyususn laporan Kerja Praktek atau Job Training ini penulis sistematika yang
digunakan adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi mengenai latar belakang kerja praktek, tujuan, batasan masalah,
metode penulisan dan sistematika pembahasan dibuatnya laporan kerja praktek atau job
training ini.
BAB II DASAR TEORI
Dalam bab ini diuraikan mengenai dasar-dasar teori yang menjadi dasar penulisan
laporan ini
BAB III DASAR GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini menjelaskan sejarah singkat perusahaan tempat job training, profil
perusahaan.
BAB IV AKTIVITAS JOB TRAINING
Berisi aktivitas apa saja yang dilakukan di tempat job training, dan mengaitkanya dengan
bahasan-bahasan yang terdapat dalam dasar teori.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Public Relation
Untuk dapat memahami pengertian Purel lebih luas dan dalam, kita dapat
menelaah pendapat para pakar, untuk kemudian kita simpulkan, sehingga dapat mencerna
inti hakikatnya. Cutlip dan Center dalam bukunya terbaru dengan judul Human Relations
Dan Public Relations ( Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy M.A. ) tetapi kali ini
bersama Glen M. Broom, menyatakan bahwa :
Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik
mengidentifikasikan kebijakansanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi
kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program pemikiran untuk
meraih pengertian dan dukungan publik. (Kassali, Rhenald.2003)
Public Relations atau sering juga disebut hubungan publik sebenarnya merupakan
yang timbul akibat adanya saling ketergantungan antar individu, individu dengan
kelompok, maupun antar kelompok dengan masyarakat. Pada saat yang sama, semakin
mengakarnya kekuatan individu dalam kelompok publik membuat hubungan ini menjadi
penting.
Moore mengungkapkan dalam Public Relations terdapat empat unsur dasar, yaitu
Pertama, hubungan publik merupakan filsafat manajemen yang bersifat sosial;
Kedua, hubungan publik adalah suatu pernyataan tentang filsafat tersebut dalam
keputusan kebijaksanaan; Ketiga, hubungan publik adalah tindakan akibat kebijaksanaan
tersebut; Keempat, hubungan publik merupakan komunikasi dua arah yang menunjang
kearah penciptaan kebijaksanaan ini kemudian menjelaskan, mengumumkan,
mempertahankan, ke dalam public sehingga memperoleh saling pengertian dan itikad
baik. (Moore, 1987:7)


Menurut Effendy, mengungkapkan bahwa unsur-unsur Public Relations adalah :
1. Citra baik (Good Image)
2. Itikad baik (Good Will)
3. Saling pengertian (Mutual Understanding)
4. Saling mempercayai (Mutual Confidence)
5. Saling menghargai (Mutual Appreciation)
6. Toleransi (Tolerence)
(Effendy, 1992:3)
Maka dari itu perkembangan Public Relations kemudian menjadi suatu konsep
yang dijadikan objek studi ilmiah. Dalam suatu organisasi keberadaan Public Relations
ini merupakan hal yang sangat penting sehubungan dengan upaya membina komunikasi
yang harmonis yang baik ke dalam maupun keluar organisasi.
Definisi Purel itu ialah rumusan Dr. Rex Harlow, yang dengan dana dari Public
Relations Research and Education Setelah mengkaji kurang lebih 472 lebih definisi
Humas, (IPRA) 1978, menyatakan bahwa definisi dari Public Relations menurut Dr. Rex
Harlow dalam buku (Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy. M.A.) adalah :
Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung
pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara dengan publiknya, menyangkut aktifitas
komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama; melibatkan manajemen dalam
menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi
opini public; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan
secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi
kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis
sebagai sarana utama. (Effendy, 1978)
Definisi tersebut di atas adalah definisi yang paling lengkap dan akomodatif
terhadap perkembangan dan dinamika Humas/Public Relations, sebab terdapat aspek
cukup penting dalam Public Relations, yaitu teknik komunikasi dan komunikasi yang
sehat dan etis.

Menurut J.C Hoofman menyatakan bahwa :
Untuk menumbuhkan opini publik yang positif terhadap suatu badan, publik harus
diberi penerangan-penerangan yang lengkap dan objektif mengenai kgiatan-kegiatan
yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga demikian akan timbul pengertian
daripadanya. Selain dari pada itu pendapat-pendapat dan saran-saran dari publik
mengenai kebijaksanaan badan harus diperhatikan dan dihargai. (Abdurachman,
1986:26)
Vincent Lowe dalam bukunya Asian Public Relations menyatakan bahwa:
Public relations melibatkan usaha-usaha jangka panjang dan terus menerus, sehingga
tidak hanya mendapat goodwill dari publik tetapi menjaga dan berkesinambungan.
Tujuan utama dari usaha-usaha ini adalah untuk memantapkan saling pengertian dan
komunikasi dua arah antara perusahaan dan publik-publiknya. (Lowe, 1986:5)

Fungsi utama yaitu :
1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap serta perbuatan masyarakat secara
langsung.
3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaiknya.

2.2.Unsur unsur Falsafah PR
Unsur falsafah dari definisi Publik Relation adalah sebagai berikut :
a. PR merupakan falsafah manajemen yang bersifat sosial
b. PR merupakan perwujudan falsafah tersebut dalam tataran kebijaksanaan
c. PR merupakan cara pendekatan untuk menciptakan opini publik (Rumanti, 2005)
d. PR merupakan komunikasi dua arah yang menunjang keberhasilan kebijakan itu
dengan menjelaskan, menginformasikan, mempertahankan, atau mempromosikan
kepada publik sehingga terciptanya saling pengertian dan etikat baik.
Adapun empat unsur falsafah PR yang berpengaruh dibidang teori dan praktik
adalah sebagai berikut :
a. PR sebagai upaya mempengaruhi kemauan individu, golongan ataupun
masyarakat yang menjadi objek sasaran, dengan maksud mengubah pikiran,
pendapat publik secara umum oleh pemerintah
b. PR denagan meggunakan pengetahuan yang luas dan bijaksana bisa digunakan
dalam pencapaian tujuan
c. Misi PR yang perlu disampaikan pada masyarakat (yang dimaksud fungsi disini
arah tujuan dari fungsinya) didelegasikan dengan kebutuhan public
d. PR ditunjukan untuk mendorong atau menunjukan usaha-usaha dibidang ekonomi.
Biasanya falsafah ini dipakai badan usaha ekonomi sebagai mencari keuntungan.
2.3. Teori Peranan PR
Dalam menjalankan tugas dan operasionalnya sebagai seorang profesionalis,
peranan Public Relations dituntut untuk dapat membentuk manajemen krisis (crisis
management), memulihkan citra setelah pasca krisis (rectification and image recovery),
manajemen Public Relations, yaitu melakukan proses transfer dari situasi negative
diupayakan menjadi situasi positif yang menguntungkan, khususnya merekayasa dan
menggalang Opini Public sesuai dengan tujuan dari Public Relations itu sendiri, yaitu
untuk memperoleh citra yang lebih baik bagi perusahaan / lembaga yang diwakilinya.
(Roeslan, 1997:7)
Menurut Dozier, D.M.1992, mengatakan bahwa :
Peranan praktisi Public Relations dalam suatu orang/perusahaan merupakan
salah satu kunci untuk memahami fungsi Public Relations dan komisi orang, disamping
itu juga merupakan kunci untuk pengembangkan peranan praktisi Public Relations /
Humas dan pencapaian professional dalam Public Relations. (Ruslan, 1997:21)
Dalam kutipan pada buku Kiat dan StrategiKampanye Public Relations, 1997
Rosady Roeslan, S.H mengatakan bahwa Public Relations Are Power Of Opinion,
yakni Peranan Public Relations tersebut sama dengan jurnalistik yang memiliki
kekuatan dan kekuasaannya untuk membentuk opini. Perbedaannya adalah media pers
dan wartawan merupakan alat kontrol sosial, sedangkan Public Relations telah
menekankan fungsi untuk menggalang pengertian antara lembaga yang diwakilinya
dengan public yang menjadi target sasarannya (Target Audience).
Oleh karena itu, kredibilitas seseorang Public Relations Officer (PRO) sangat
diperlukan dalam melaksanakan peranannya, khususnya dalam berkampanye dan
berpropaganda untuk tujuan promosi, publikasi, meningkatkan kesadaran dan
pemahaman pengertian, hingga membujuk dan mempengaruhi, untuk mencari dukungan
tertentu dari public sasarannya.
Tugas dan tanggung jawab Public Relations dalam peranannya adalah
menciptakan, kepercayaan, kejujuran dan dapat memberikan inforlasi/publikasi yang baik
kepada masyarakat, tentunya di dukung dengan kiat dan strategi, serta teknik-teknik yang
digunakan pada program yang hendak dilaksanakannya.
2.4. Peran Publik Relation
Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A dalam Hubungan Masyarakat Suatu
Komunikasi (Roeslan, 1997:10) memberi kesimpulan mengenai peran utama Public
Relations yang pada intinya adalah sebagai berikut :
a. Sebagai Communicator atau penghubung antara orang atau lembaga yang diwakilinya
dengan publiknya:
Prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal balik (Two Way Refficreciprocal
Communications). Dalam hal ini, disatu pihak melakukan fungsi komunikasi
merupakan bentuk penyebaran informasi, dilain pihak komunikasi berlangsung dalam
bentuk penyampaian pesan dan menciptakan opini (Public Opinion).
b. Membina Relationship, yang berupa membina hubungan yang positif dan saling
menguntungkan dengan pihak publik sebagai target sasarannya, baik internal maupun
eksternal publik:
Khususnya dalam menciptakan saling mempercayai (Mutually Understanding),
dengan saling memperoleh manfaat bersama (Mutually Simbiosis), antara lembaga
atau organisasi perusahaan dan publiknya.
c. Peranan Back-up Management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen
orang atau perusahaan:
Dijelaskan bahwa Public Relations melekat pada fungsi manajemen, berarti ia tidak
dapat dipisahkan dari manajemen. Proses tersebut dalam teorinya melalui tahapan
yang dikenal dengan POAC, yaitu Planning (perencanaan), Organizing
(perorganisasian), Actuating (penggiatan), dan Controling (pengawasan).
Public Relations sebagai alat manajemen mempunyai keterkaitan yang kuat dalam
tiga hal, yang mana :
1. Pada dasarnya manajemen membantu penerapan konsep-konsep pada kehidupan
manusia.
2. Pada dasarnya manajemen untuk Public Relations adalah sebagai strategi Public
Relations, strategi dalam mengahadapi perubahan lingkungan.
3. Proses Public Relations merupakan pendekatan manajerial yang dimulai dari
proses pengumpulan fakta aksi dan komunikasi evaluasi
(kutipan-catatan Kapita Selekta Kehumasan).
d. Membentuk Coorporate Image, artinya peranan Public Relations berupaya
menciptakan citra diri bagi instansi atau lembaganya.
Menciptakan citra perusahaan merupakan tujuan (goals) akhir dari suatu aktifitas
program kerja public relations campaign (kampanye public relations), baik untuk
keperluan publikasi maupun promosi. (Roeslan, 1997:10)
2.5. Model Praktek PR
Menurut gruning (ada 4), model dalam Manajemen Komunikasi baik secara
konseptual maupun praktis, yaitu :
1. Model agensi pers atau model propaganda secara praktik PR/Humas pada tahap
ini melakukan propaganda melalui, komunikasi searah dengan tujuan memberikan
publisitas yang menguntungkan, khususnya ketika berhadapan media masa.
2. Model informasi public, PR/Humas bertindak sebagai journalist in recidence,
artinya bertindak sebagai wartawan dalam menyebarluaskan informasi publik dan
mengembalikan berita atau informasinya kepada media masa.
3. Model asimetris dua arang (two way asymmetrical model) PR dalam prakteknya
penyampaian pesan berdasarkan hasil riset dan strategi ilmiah (scientific strategy)
untuk berupaya membujuk publik, agar mau kerjasama, bersikap dan berfikir
sesuai dengan harapan organisasi.
4. Model simetris dua arah (two way symmetrical model), melakukan berdasarkan
penelitian dan menggunakan teknik komunikasi untuk mengelolah konflik dan
memperbaiki pemahaman publik secara strategis.
2.6. Aktivitas PR
Kegiatan public relations dalam mempromosikan produk mereka
menggunakan dua jenis media. Media tersebut bisa dikategorikan sebagai berikut :
a. Media lini atas
Merupakan prioritas utama sebagai media atau alat untuk tujuan publikasi
dan sebagai upaya penyampaian pesan-pesan atau info secara luas mengenai
aktifitas public relations kepada publik sasarannya.
b. Media lini bawah
Media ini dipergunakan oleh public relations, biasanya termasuk media tatap
muka atau secara langsung, terdiri atas presentasi pengenalan, peduli kepada
masyarakat sekitar, pameran, display barang, penjualan langsung dengan
menawarkan produk kepada konsumen (personal selling, direct mail) (Ruslan,
1999:183-185)
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada khalayak. Berikut adalah media-media utama yang dipergunakan oleh
Public Relations dalam melaksanakan kegiatannya:
1. Media Pers (Press)
Media ini terdiri dari berbagai macam Koran yang beredar di masyarakat secara umum,
baik yang berskala regional maupun nasional atau bahkan internasional. Majalah-majalah
yang diterbitkan secara umum maupun hanya dalam jumlah terbatas yang hanya junlah
terbatas dan hanya untuk kalangan tertentu. Buku-buku petuntuk khusus, buku-buku
tahunan dan laporan-laporan tahunan dari berbagai lembaga yang sengaja di publikasi untuk
umum.
2. Media audio visual
Audio visual adalah salah satu alat untuk menjangkau khalayak dalam rangka
mengkonfirmasikan pesan khusus demi mencapai tujuan-tujuan tertentu. Media ini terdiri
dari slide dan kaset video atau bias juga gulungan film-film documenter.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang Public Relations dalam membuat
dan menggunakan media audio visual adalah tujuan, khalayak, masa liputan, pencarian
khalayak.
3. Media Radio
Radio adalah sebuah media informasi hiburan dan media masal yang sangat popular.
Kategori media ini meliputi semua jenis radio, mulai dari yang berskala lokal, nasional, hingga
internasional, baik yang dipancarkan secara luas maupun yang dikemas secara khusus (jenis
siarannya atau cakupan pendengarnya terbatas)
4. Media Televisi
Sama halnya dengan radio, televisi yang serting digolongkan secara media humas tidak
hanya televise nasional atau regional tapi juga televisi internasional. Termasuk pula system
teletex seperti prestel, oracle, dan ceefax, yakni perangkat yang memungkinkan pemakainya
memperoleh informasi yang dibutuhkan melalui siaran televisi terbatas.
5. Pameran
Kegiatan Public Relations juga dapat memanfaatkan pameran untuk mencapai tujuan-
tujuannya. Dalam melaksanakan suatu program atau kampanye Public Relations para praktisi
Public Relations juga sering memanfaatkan acara eksibisi atau pameran. Pada umumnya
pameran perdagangan atau pameran terbuka untuk umum merupakan suatu media iklan,
karena tujuan penyelenggara pameran tersebut adalah untuk memeproleh suatu produk
kepada masyarakat agar mereka tertarik.
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan bidang-bidang lainnya sangat pesat, sehingga
kegiatan pengajaran, penerangan dan penyuluhan tidak mungkin efektif bila terbatas hanya
pada pemanfaatan kemampuan kata-kata saja.
Media audio merupakan sarana yang lebih efektif dalam kegiatan edukatif untuk berpacu
dengan kemajuan abad ini. Media audio adalah salah satu alat untuk menjangkau khalayak
dalam rangka mengkomunikasikan pesan khusus demi mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Alat-alat audio adalah alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi atau suara. (Sulaiman,
1981)
Jenis-jenis media audio dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
A. Media Audio Visual Elektronik
a. Visual : Opague, Slide Film, Bulletin, Board, Display, Movie Screen.
b. Auditif atau Audio : Radio, Telepon, Tape Recorder, Mp3, Piringan Hitam.
c. Audio Visual : Televisi, Film Documenter.

B. Media Audio Visual Non Elektronik
a. Papan Planel.
b. Photograpy.
c. Grafik dan Model.
d. Barang Cetakan dan Multimedia, Surat Kabar, Majalah, Tabloid, Catalog, Brosur,
Pamphlet, Billboard, Banner, Spanduk, Baligho.

















BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1. Sejarah Singkat Perusahaan/Instansi
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 5 Tahun 2008 teentang Pembentukan
Organisasi Dinas Daerah, dan Peraturan Bupati Cirebon No 51 Tahun 2008 tentang
Rincian Tugas, Fngsi dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan informatika. Menurut
pasal 1 Undang-undang Nomer 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,
dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan baik data, fakta maupun
penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan dalam berbagi
kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi, informasi dan
komunikasi secara elektronik. Pada pasal tersebut terlihat bahwa informasi melilputi
ketenangan.
Bawha untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang baik berdaya guna,
berhasil guna bersih dan bertanggung jawab dan untuk lebih memantapkan
pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi p[emerintah sebagai wujud pertanggung
jawaban dalam mencapi misi dan tujuan instansi peemerintah serta dalam rangka
perwujudan good government
Sebagai perwujudan pelaksanaan tanggung jawab kepada masyarakat luas
khususnya di kabupaten Cirebon, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Cirebon berupaya untuk memberikan penerangan kepada publik secara mudah dan
dapat dipahami dengan baik. Dengan demikian keberadaan suatu instansi dapat
dipertanggungjawabkan baik secara intern maupun ekstern (kehadapan publik).


Tujuan Organisasi
Berdasarkan visi, misi dan factor-faktor kunci keberhasilan, maka Dinas
komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon menetapkan tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran yang efektif dan efisien ;
2. Meningkatkan SDM Bidang Komunikasi dan Informatika yang memadai ;
3. Meruuskan kebijakan E.Goverment, Aplikasi Teknologi Informasi dan komunikasi,
Teknik Bidang Penyiaran dan Pers, teknik pelayanan Informasi Publik dan Teknis
kelembagaan Informasi Daerah ;
4. Meningkatkan kerjasama dan kemitraan media siaran elektronik,media cetak pemerintah
dan masyarakat serta pemberdayaan lembaga-lembaga komunikasi daerah ;
5. Meningkatkan pelayanan informasi melalui media konvensional dan media massa,
promosi daerah, pos dan telekomunikasi.


Gambaran Umum Diskominfo Kabupaten Cirebon
a) Kondisi Geografis
- Bangunan kantor : 327,5 m
- Luas tanah : 2,295 m
- Sebelah utara : Jl.Sunan Drajat Sumber
- Sebelah selatan : Sungai Cikuya
- Sebelah Timur : Jl.Sunan Muria

Kedudukan
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Cirebon Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas daerah, dan
Peraturan Bupati Cirebon Nomor 51 tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas komunikasi dan Informatika.
Kedudukan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon adalah sebagai berikut :
1. Dinas adalah unsur pelaksanaan tugas Pemerintah Daerah dibidang komunikasi dan
Informatika.
2. Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekertaris Daerah.


Struktur organisasi



Visi dan Misi Diskominfo
Visi
Visi meliputi pandangan jauh kedepan kemana organisasi harus dibawa agagr
dapat eksis, antisipasif dan inofatif. Dengan demikian visi adalah suatu gambaran
keadaan masa depan yang diinginkan dalam jangka panjang.
Mengacu pada konsepsi visi diatas, disamping melihat latar belakang serta
fenomena-fenomena yang ada, maka Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Cirebon mempunyai keinginan memperbaiki keadaan tersebut dengan upaya-upaya
yang akan dituangkan dalam rencana strategis ini, oleh karena itu, visi Dinas
komunikasi dan Informatika Kabupaten Cirebon adalah :
Tercapainya Komunikasi dan Informatika yang Efektif dan Efisien Menuju
Masyarakat Kabupaten Cirebon Sejahtera
Misi
Untuk mewujudkan visi yang ditetapkan, maka dinas komunikasi dan informatika
kabupaten Cirebon harus mempunyai misi yang jelas. Pernyataan misi merupakan hal
yang sangat penting untuk mengarahkan oprsional dinas komunikasi dan informatika
kabupaten Cirebon sehingga dapat terus eksis dan mengikuti irama perkembangan
zaman. Dengan misi dapat ditetapkan sasaran utama yang harus dicapai oleh
organisasi sehingga tidak ada keraguan bagi segenap komponen organisasi. Demikian
juga dengan misi yang telah ditetapkan, organisasi dapat menkordinasikan segala
tindakan dan usaha-usaha yang mencapai fisi dinas komunikasi dan informatika
kabupaten Cirebon yang telah ditetapkan.
Pernyataan visi akan membawa dinas komunikasi dan informatika kabupaten
Cirebon kedalam suatu fokus yang akan dicapainya dimasa yang akan datang. Dengan
pernyataan visi ini, maka organisasi memasuki tahapan untuk komit dengan pencarian
hasil. Misi bersifat umum namun mengandung peryataan tentang filsafat aktifitas
organisasi, mengambarkan tentang citra yang ingin di proyeksikan agar dikenali oleh
berbagai pihak yang berkepentingan, mencerminkan pandangan organisasi tentang
dirinya sendiri dan bidang aktifitas yang ditekuni.
Misi yang telah dirumuskan oleh Dinas komunikasi dan informatika
kabupaten Cirebon adalah :
1. Meningkatkan sarana dan prasarana komunikasi dan informatika.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
3. Menyelengarakan kebijakan pemerintah daerah dibidang komunikasi dan
informatika.
4. Meningkatkan penyelengaraan komunkasi dan informatika dan lembaga
sosial, pemerintah daerah, pemerintah propinsi, dan pemerintah pusat.
5. Meningkatkan pelayanan komunikasi dan informasi kepada masyarakat
kabupaten Cirebon.
Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Pokok
Tugas Pokok Dinas Komunikasi dan Informatika :
1. Membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan dibidang
komunikasi dan informasi .
2. Memimpin, mengkordinasikan, membina dan mengendalikan
seluruh kegiatan dinas di bidang komunikasi dan Informatika.
3. Mengkaji dan merumuskan kebijakan teknis dibidang
Komunikasi dan Informatika.
4. Merumuskan, menyusun rencana dan program kerja Dinas
sebagai pedoman kerja sesuai kebijakan pemerintah Daerah.
5. Memberi informasi dan saran serta bahan pertimbangan kepada
Bupati dalam hal urusan Komunikas dan Informatika sebagai
bahan penetapan kebijakan Bupati.
Fungsi
Untuk Menyelengarakan Tugas Pokok sebagai mana tersebut
diatas, Dinas komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi ;
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Komunikasi dan Informatika.
b. Penyelengaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
Komunikasi dan Informatika.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang Pos dan Telekomunikasi, Aplikasi dan
Telematika, Sarana Komunikasi dan Diseminasi dan Informasi.
d. Peksanaan pelayanan ketatausahaan Dinas.
e. Penyelengaraan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap UPT Dinas
dan kelompok jabatan Fungsional,dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsi nya.

Program Dan Kegiatan
Program
1. Program pelayana administrasi perkantoran ;
2. Program peningkatan sarana dan prasarana apatur ;
3. Program pengembangan Komunikasi dan media massa ;
4. Program pengkajian dan penelitian bidang Komunikasi dan informasi ;
5. Program fasilitas peningkatan SDM bidsng komunikasi dan informasi ;
6. Program kerjasama informasi dengan media massa.

Kegiatan
1. Program pelayanan administrasi perkantoran.
a. Penyediaan jasa komunikasi, SDA dan listrik ;
b. Penyediaan ATK
c. Penyediaan barang cetakan dan penggadaan ;
d. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor ;
e. Penyediian bahan bacaan dan peraturan perundang undangan ;
f. Penyediaan makan dan minuman
g. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah ;
h. Pengadaan perlengkapan gedung kantor ;
i. Pengadaan mebeleur ;
j. Penyediaan jasa keamanan dsn ketertiban kantor ;
k. Penyediaan jasa kebersihan.

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur ;
a. Pemeliharaan rutin berkala berkendaraan dinas operasional.


3. Program pengembangan Komunikasi dan media massa ;
a. Fasilitas penyempurnaan peraturan perundangan penyiaran dan KMIP ;
b. Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi ;
c. Pembinanaan dan pengembangan sumber daya kominikasi da infoormasi ;
d. Penelitian dan pengembangan iilmu pengetahuan dan teknologi ;
e. Pengadaan alat studio dan komunikasi ;
f. pengkajuan dan pengembangaan system informasi ;
g. perencanaan dan pengembangan kebijakan komunikasi dan informasi.


4. Program pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi ;
a. pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi.

5. Program fasilitas peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi ;
a. pelatihan SDM dalam bidang komunikasi dan informasi.

6. Program kerjasama informasi dengan media massa.
a. Penyebarluasan informasi pembangunan daerah ;
b. Penyebarluasan informasi penyelengaraan pemerintah daerah ;
c. Penyebarluasan informasi yang bersifat penyuluhan bagi masyarakat.



Produk pelayan unggulan
A. Media center
1. Tujuan media center
Media center merupakan wahana pelayanan informasi kebijakan pemerintah berbasis
teknologi informasi dan komunikasi. Tujuan pembangunan media center adalah untuk
mendukung pelaksanaan tugas lembaga pemerintah pusat dan daerah khusus nya
dalam penyebarluasan informasi untuk kebutuhan publik.
Media center dirancang untuk mengembangkan pelayanan informasi kepada publik
sebagai bagian dari upaya mendorong masyarakat dalam mendapatkan informasi
yang akurat, cepat, mudah dan terjangkau.
Keberadaan media center merupakan satuan gugus tugas yang berada dan melekat
secara oprasional pada lembaga informasi ditingkat provinsi, kabupaten dan kota,
yaitu lembaga pengelola informasi yang berbentuk badan, dinas , bagian atau kantor.




2. Keungggulan Media Center
Sejak diresmikan pada bulan juni 2009 Media Center Diskominfo Kabupaten Cirebon
telah melakukan kegiatan-kegiatan berupa penyebaran informasi public. Beberapa
keungulan Media Center antara lain :
a. Memberikan akses internet secara gratis kepada masyarakat ;
b. Memberikan informasi seputar Kabupaten Cirebon seperti fasilitas, peristiwa dan
peluang investasi ;
c. Memberikan informasi berupa berita yaitu berita daerah, berita teknologi maupun
berita umum dari tingkat nasional, regional, serta lokal.


B. Telepon Desa Berdering
Desa bordering dari 412 desa dan 12 kelurahan tersebar 22 kecamatan di Kabupaten
Cirebon, baru 49 desa yang menjadi desa bordering.

C. Pemutaran Film
Adanya mobil M CAB (Mobil Film) untuk pemutaran Film di daerah Kabupaten Cirebon
tentang pembangunan daerah dan pusat.

D. Majalah kirana diterbitkan setiap triwulan yang berisi member informasi di daerah
Kabupaten Cirebon tentang pembangunan daerah dan pusat.

Anda mungkin juga menyukai