Oleh :
KELOMPOK 11 (EM-E)
DEBBY SINTASARI D (141170296)
VILLY ARLIETHA T (141170305)
NURY RAHMATIN Z (141170311)
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas
karunia serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Sumber
Daya Manusia ini yang berjudul “Pemeliharaan Sumber Daya Manusia dan Audit Sumber
Daya Manusia”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
banyak menyampaikan terima kasih kepada Ibu dosen yang telah membimbing kami.
Terlepas dari itu semua kami mohon maaf atas segala kekurangan pada makalah ini.
Dan semoga dapat bermanfaat untuk siapa saja yang membacanya. Terima kasih.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini semakin meningkatnya angkatan orang yang masuk kedalam dunia
kerja, terutama tenaga kerja wanita, sehingga diperlukan perlindungan terhadap resiko
terhentinya sementara penghasilan mereka. Pemeliharaan tenaga kerja tidak lepas dari
campur tangah manajer. Jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan, semangat
kerja, sikap, loyalitas karyawan akan menurun. Absensinya dan turn-over meningkat,
disiplin akan menurun, sehingga pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan
pengintegrasian karyawan yang telah dilakukan dengan baik dan biaya yang besar
kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Agar semua tenaga kerja semangat bekerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap
loyal dalam menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak
mendapat perhatian manajer. Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan
konsentrasi penuh terhadap pekerjaannya jika kesejahteraan kesejahteraan mereka
tidak diperhatikan dengan baik.
Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat perhatian yang
sungguh-sungguh dari manajer. Jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan,
semangat kerja, sikap, dan loyalitas karyawan akan menurun. Absensi dan turn-over
meningkat, disiplin akan menurun, sehingga pengadaan , pengembangan, kompensasi,
dan pengintegrasian yang telah dilakukan dengan baik dan biaya yang besar kurang
berarti untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dilihat yaitu :
1. Apa pengertian Manajemen, Manajemen Sumber Daya Manusia, dan
Pemeliharaan Tenaga Kerja?
2. Bagaimana tujuan dan asas pemeliharaan tenaga kerja?
3. Bagaimana manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan keamanan?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas dapat diambil tujuannya
yaitu :
1. Untuk mengetahui apa pengertian Manajemen, Manajemen Sumber Daya
Manusia, dan Pemeliharaan Tenaga Kerja?
2. Untuk mengetahui bagaimana tujuan dan asas pemeliharaan tenaga kerja?
3. Untuk mengetahui bagaimana manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan
keamanan?
BAB II
PEMBAHASAN
Karyawan adalah asset (kekayaan) utama setiap perusahaan, yang selalu ikut aktif
berperan dan paling menentukan tercapai tidaknya tujuan perusahaan. Oleh karena itu,
keamanan dan keselamatannya perlu mendapat pemeliharaan sebaik-baiknya dari pimpinan
perusahaan.
B. Tujuan Pemeliharaan
1. Kerja
Didalam hubungan kerja harus ada pekerja tertentu sesuai perjanjian.
2. Upah
Dalam hubungan kerja upah adalah merupakan salah satu unsur pokok yang
menandai adanya hubungan kerja pengusaha berkewajiban membayar upah dan pekerja
berhak atas upah dari pekerja yang dilakukan.
3. Perintah
Dalam hal ini pengusaha berhak memberikan perintah kepada pekerja dan
pekerja berkewajiban mentaati perintah tersebut.
D. Metode-Metode Pemeliharaan
1. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu alat pengalihan informasi dari komunikator kepada
komunikan agar antara mereka terdapat interaksi. Interaksi terjadi jika komunikasi
efektif atau dipahami. Komunikasi yang efektif adalah yang mana jika informasi
disampaikan dalam waktu singkat jelas/dipahami, diperspektifkan/ ditafsirkan, dan
dilaksanakan sama dengan maksud komunikator oleh komunikasi.
Sedangkan komunikasi yang dianggap tidak efetif adalah adanya hambatan – hambatan
yaitu : hambatan semantis, teknis, biologis, fisiologis, kecakapan.
a) Gelanggang (area), yaitu informasi yang dilakukan bersama dan diketahui secara
bersamaan (simultan) oleh orang itu sendiri dan orang- orang lain. Dalam hal ini harus
adanya keterbukaan yang baik.
d) Tidak dikenal
Yaitu adanya informasi yang tidak kita ketahui dan juga tidak diketahui orang lain.
2. Insentif
a) Pengerian insentif
Adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu berdasarkan
prestasi kerjanya agar terdorong meningkatkan produktifitas kerjanya.
b) Metode insentif
Metode insentif dengan menggunakan prinsip adil dan layak. Karena sebagai
penggerak terciptanya pemeliharaan karyawan sebagai wujud perhatian dan pengakuan
prestasi karyawan tersebut.
1. Insentif positif yaitu: daya perangsang yang menggunakan cara memberi hadiah
material ataupun nonmaterial kepada karyawan atas prestasinya.
2. Insentif negative yaitu: daya perangsang yang mana berupa ancaman sanksi,
ataupun hukuman kepada karyawan atas kinerjanya.
a) Pengertian
Menurut Andrew F. Sikula, Kompensasi tidak langsung adalah balas jasa yang
diterima oleh pekerja dalam bentuk selain upah atau gaji langsung. Benefit meliputi
pregram-program perusahaan, seperti jaminan hari tua, waktu libur, tabungan.
Sedangkan layanan (service) adalah berupa fisiknya atau bendanya seperti mobil
dinas, fasilitas olah raga, memperingati hari besar, dan sebagainya.
Pelayanan adalah tindakan yang diambil untuk menolong atau membantu para
karyawan seperti pemberian bantuan hukum atau nasehat dibidang kepegawaian,
kesenian, olah raga dan lain sebagainya
Persamaannya
4) Pemberian gaji/upah dan kesejahteraan dibenarakan oleh peraturan legal, jadi bisa
dimasukkan dalam neraca fiskal perusahaan tersebut.
Perbedaannya
1) Gaji/upah adalah hak karyawan untuk menerimanya dan menjadi kewajiban
perusahaan membayarnya.
Asas kesejahteraan adalah keadilan dan kelayakan serta tidak melanggar peraturan
legal pemerintah.
c) Jenis-jenis kesejahteraan
KKK ini harus ditanamkan pada diri masing-masing individu karyawan, dengan
penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan kerja
bagi dirinya maupun untuk perusahaan. Apabila banyak terjadi kecelakaan , karyawan
banyak yang menderita , absensi meningkat, produksi menurun dan biaya pengobatan
semakin besar. Ini semua akan menimbulkan kerugian bagi karyawan maupun perusahaan
bersangkutan , karena mungkin karyawan terpaksa berhenti bekerja sebab cacat dan
perusahaan kehilangan karyawan.
Hal inilah yang mendorong pentingnya KKK ditanamkan pada diri para karyawan ,
bahkan perlu diberikan hukuman bagi karyawan yang tidak memakai alat-alat pengaman
(seperti masker, sarung tangan, tutup mulut, dan hidung) saat bekerja. KKK ini merupakan
tindakan kontrol preventif yang mendorong terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik.
HIP adalah hubungan antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa
(buruh, pengusaha, dan pemerintah) didasarkan atas nilai yang merupakan manifestasi dari
keseluruhan sila-sila Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang tumbuh dan
berkembang di atas kepribadian bangsa dan kebudayaan nasional Indonesia.
1. HIP didasarkan atas sila- sila dalam pancasila di dalam satu pengertian yang
utuh dan bulat.
2. HIP ialah hubungan perburuhan yang secara keseluruhan dijiwai oleh kelima
sila Pancasila.
4. HIP berpegang pula pada Tridharma di mana antara buruh, pengusaha, dan
pemerintah tercipta saling merasa ikut memiliki, memelihara, mempertahankan, dan terus-
menerus mawas diri, yang mengandung asas partnership dan tanggung jawab bersama.
2. HIP di dalam mencapai tujuan juga mendasarkan diri pada 3 asas kerja sama.
Kasus 1
Kasus PT Chevron Pasific Indonesia ( PT CPI)
Chevron Pacific Indonesia (CPI) adalah anak perusahaan dari Chevron yang bertugas
mengeksplorasi minyak yang ada di Riau. Sebelum diambil alih oleh Chevron, perusahaan ini
bernama Caltex Pacific Indonesia. Para karyawan CPI ditempatkan di 4 kota di Riau yaitu
Dumai, Duri, Minas dan Rumbai. CPI juga merupakan perusahaan minyak kontraktor
terbesar di Indonesia, dengan produksi sudah mencapai 2 miliar barrel. PT CPI adalah suatu
perusahaan modal asing yang bergerak pada bidang perminyakan maka karyawannya terdiri
atas orang pribumi dan orang asing. Karyawan asing mendapat perlakuan yang lain daripada
perlakuan terhadap karyawan Indonesia seperti fasilitas yang mereka peroleh jauh lebih baik.
Masalah yang terjadi juga adanya penggolongan pegawai sesuai dengan kategorinya.Pada
umumnya pegawai PT CPI terdiri atas pegawai tetap yang diangkat setelah mereka lulus
masa percobaan selama tiga bulan. Dalam kasus perusahaan memerlukan tenaga yang
sifatnya untuk sementara (misalnya tenaga medis) ada pegawai tidak tetap yang dikontrakkan
untuk masa kerja tertentu.Pegawai tetap dikategorikan ke dalam 11 klasifikasi. Klasifikasi-1
adalah yang terendah sedangkan klasifikasi 11 adalah tertinggi.
Berdasarkan klasifikasi yang dimiliki masing-masing pegawai empat penggolongan seperti
berikut:
1. Pegawai MCP (Management Compensation Program), pegawai golongan ini adalah
pegawai yang termasuk klasifikasi 11 ke atas
2. Pegawai SCP (Staff Compensation Program), pegawai golongan ini memiliki klasifikasi 7-
10.
3. Pegawai Associate Staff, yakni pegawai yang memiliki klasifikasi 5 dan 6.
4. Pegawai Non-Staff, pegawai dengan klasifikasi 1 sampai dengan 4.
Selain pegawai golongan di atas ada pegawai tidak tetap yang bekerja berdasarkan
kontrak. Pegawai kelompok terakhir ini dalam bekerja dipimpin oleh penyelia PT CPI dan
bertanggungjawab kepadanya. Walaupun demikian pegawai kontraktor tidak menerima gaji
dari PT CPI. Gaji mereka dibayar oleh pihak kontraktor. Terjadinya perbedaan perlakuan
antas lulusan Sarjana-1 di saat mereka pertama kali diterima sebagai karyawan di perusahaan.
Lulusan ilmu sosial hanya memperoleh klasifikasi-7 sedangkan lulusan ilmu eksakta
mendapat klasifikasi-8. Kenaikan klasifikasi dari klasifikasi-7 ke klasifikasi-10 tidak
tergantung pada posisi yang tersedia, tetapi tergantung pada prestasi kerja masing-masing
karyawan. Kenaikan klasifikasi dari klasifikasi 10 ke 11 mulai sulit karena dikaitkan dengan
posisi kerja yang tersedia. Posisi klasifikasi-11 ke atas adalah posisi ahli senior yang jumlah
posisinya memang secara relatif sedikit. Seseorang baru dipromosikan ke klasifikasi 11 hanya
bila ada posisi yang terbuka. Permasalahan yang timbul yaitu karyawan banyak mengeluh
karena sulitnya kenaikan klasifikasi karena dikaitkan dengan posisi yang tersedia.
Cara Mengatasi :
Untuk mengatasi permasalahan diatas perusahaan harus melakukan berbagai tindak
korektif agar karyawan bisa bertahan di perusahaan dalam waktu yang relatif lama. Di saat
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup pesat banyak industri baru yang muncul
memperketat persaingan untuk mencari tenaga kerja yang bermutu tinggi.
Seharusnya perusahaan dapat memperlakukan adil pada setiap karyawan terutama pada
pribumi karena kemampuan dan prestasi kerja karyawan Indonesia tidak begitu berbeda
karyawan asing. Selain itu juga kenaikan klasifikasi harus lebih dipermudah dan jangan
dikaitkan dengan posisi kerja yang tersedia karena itu sangat menyulitkan bagi karyawan
yang ingin naik klasifikasi. Dan terakhir perusahaan harus konsisten terhadap penyiapan
tenaga ahli jangan sampai perusahaan hanya dijadikan batu loncatan bagi karyawan untuk
mencari pekerjaan di tempat lain.
http://populerkan.blogspot.co.id/2011/06/fungsi-sdm-dan-study-kasus-sdm.html
Kasus 2
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat perhatian yang
sungguh-sungguh dari manajer.Jika pemeliharaan karyawan kurangdiperhatikan,
semangat kerja, sikap, loyalitas karyawan akan menurun. Absensinya dan turn-over
meningkat, disiplin akan menurun, sehingga pengadaan, pengembangan, kompensasi,
dan pengintegrasian karyawan yang telah dilakukan dengan baik dan biaya yang besar
kurang berarti untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Supaya karyawan semangat bekerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap loyal
dalam menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat
perhatian manajer.Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan konsentrasi
penuh terhadap pekerjaanya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan
baik.
Pemeliharaan (maintenance) adalah usaha mempertahankan dana atau
meningkatkan kondisi fisik, mental, dansikap karyawan, agar mereka tetap loyal dan
bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
P. Siagian, Prof. Dr. Sondang. (2007). MPA: Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
Bumi Aksara