KOMPENSASI
Oleh :
Nama : xxxxxxx
Npm : xxxxxxx
Dosen : xxxxxxxxx
Puji syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan
nikmat-Nya kepada kita yang tiada terhingga kepada saya, sehingga atas rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan tugas mandiri Manajemen
Sumber Daya Manusia tepat pada waktunya.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan hasil penelitian ini jauh dari
sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh saya.
Sehubungan dengan itu dengan sangat terbuka saya menanti adanya masukan yang
sifatnya membangun guna penyempurnaan isi laporan penelitian, sehingga
kekurangan dan kelemahan dapat di perbaiki semaksimal mungkin.
Akhirnya saya menyadari bahwa pelaksanaan tugas mandiri ini dapat berjalan
dengan lancar dan baik ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai
pihak.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada
yth:
Seluruh pihak yang telah membantu proses kelancaran penyusunan laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi saya khususnya dan para pembaca
umumnya.
Nama Anda
I
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
BAB II ......................................................................................................................3
PEMBAHASAN ......................................................................................................3
BAB IV ..................................................................................................................22
II
PENUTUP ..............................................................................................................22
III
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam hal ini karyawan harus menerima hak-haknya sebagai karyawan yaitu
imbalan atau kompensasi setelah mereka menjalankan kewajiban. Definisi
kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balasan jasa
untuk kerja mereka, dalam suatu organisasi masalah kompensasi merupakan suatu
yang sangat kompleks, namun paling penting bagi karyawan maupun organisasi itu
sendiri.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti penting
Sebuah imbalan tidak akan dapat mempengaruhi apa yang dilakukan oleh
orang-orang, atau bagaimana perasaan mereka jika hal tersebut tidak penting bagi
mereka. Dengan demikian tantangan dalam merancang sistem imbalan adalah
mencari imbalan-imbalan yang sedapat mungkin mendekati kisaran pada pegawai
dan menetapkan berbagai imbalan-imbalan guna meyakinkan bahwa
imbalan-imbalan yang tersedia adalah penting bagi semua tipe individu yang
berbeda di dalam organisasi.
B. Fleksibilitas
3
C. Frekuensi
Semakin sering suatu imbalan dapat diberikan, semakin besar potensi daya
gunanya sebagai alat yang mempengaruhi kinerja pegawai. Oleh karena itu
imbalan-imbalan yang sangat didambakan adalah imbalan-imbalan yang dapat
diberikan dengan sering tanpa kehilangan arti pentingnya.
D. Visibilitas
E. Biaya
1. Ikatan Kerjasama.
4
perusahaan, oleh karena itu pengusaha wajib membayar kompensasi sesuai dengan
perjanjian.
2. Kepuasan Kerja.
3. Pengadaan Efektif.
4. Motivasi
5. Menjamin keadilan
6. Disiplin
5
wujud terima kasih karyawan terhadap perusahaan atas kompensasi yang telah
mereka terima.
8. Pengaruh Pemerintah
6
tinggi. Banyaknya pegawai yang berprestasi tinggi akan mengurangi pengeluaran
biaya untuk kerja-kerja yang tidak perlu. Dengan demikian pemberian kompensasi
dapat menjadikan penggunaan SDM secara lebih efisien dan lebih efektif. Seperti
contoh sebagai berikut, jika suatu kegiatan produksi yang ditentukan minimal
50pcs dalam 1 hari/karyawan oleh perusahaan, dan perusahaan tersebut
memberikan upah yang ia kerjakan kemudian memberikan kompensasi apabila
memproduksi lebih dari minimal pcs yang ditentukan.
Sistem pemberian kompensasi ini yang baik secara langsung dapat membantu
stabilitas organisasi dan secara tidak langsung ikut andil dalam mendorong
stabilitas pertumbuhan ekonomi. Apabila pemberian kompensasi yang kurang baik
maka dapat menyebabkan gejolak di kalangan pegawai yang mengakibatkan
ketidakpuasan sehingga berimbas kepada hasil produksi dari pegawai tersebut yang
bisa menimbulkan kerawanan ekonomi yang bisa mengakibatkan menurunnya
jumlah produktivitas di perusahaan.
A. Asas Keadilan
7
Ialah adanya konsistensi imbalan bagi para karyawan yang melakukan tugas
dengan bobot yang sama. Baik itu dalam penilaian, perlakuan, pemberian hadiah,
maupun hukuman bagi setiap karyawan. Sehingga dengan asas keadilan akan
tercipta suasana kerjasama yang baik, motivasi kerja, disiplin, loyalitas, dan
stabilitas karyawan yang lebih baik.
8
karyawan. Penilaian harga pekerja dapat dilakukan dengan dua cara, sebagai
berikut :
C. Resiko pekerjaan
B. Sistem kompensasi
1. Sistem Prestasi
Upah menurut prestasi kerja sering juga disebut dengan upah sistem hasil.
Pengupahan dengan cara ini mengaitkan secara langsung antara besarnya upah
dengan prestasi kerja yang ditujukan oleh karyawan yang bersangkutan. Sedikit
9
banyaknya upah tersebut tergantung pada sedikit banyaknya hasil yang dicapai
karyawan dalam waktu tertentu. Cara ini dapat diterapkan bila hasil kerja dapat
diukur secara kuantitatif.
Cara ini dapat mendorong karyawan yang kurang produktif menjadi lebih
produktif. Cara ini akan sangat menguntungkan bagi karyawan yang dapat bekerja
cepat dan berkemampuan tinggi. Contoh kompensasi sistem hasil : per potong, per
meter, per kilo, per liter dan sebagainya.
2. Sistem Waktu
1. Dana Organisasi
10
Kemampuan organisasi untuk melaksanakan kompensasi tergantung pada
dana yang terhimpun untuk keperluan tersebut. Terhimpunnya dana tentunya
sebagai akibat prestasi-prestasi kerja yang telah ditujukan oleh karyawan. Makin
besarnya prestasi kerja maka makin besar pula keuntungan organisasi/perusahaan.
Besanya keuntungan perusahaan akan memperbesar himpunan dana untuk
kompensasi, maka pelaksanaan kompensasi akan makin baik. Begitu pula
sebaliknya.
2. Serikat pekerja
Para pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja juga dapat mempengaruhi
pelaksanaan atau penetapan kompensasi dalam suatu perusahaan. Serikat pekerja
dapat menjadi simbol kekuatan pekerja di dalam menuntut perbaikan nasib.
Keberadaan serikat pekerja perlu mendapatkan perhatian atau perlu
diperhitungkan oleh pihak manajemen.
1.Produktifitas kerja
11
3. Pendidikan dan Pengalaman
C. Faktor Ekstern
Yang dimaksud biaya hidup disini adalah biaya hidup minimal. Paling tidak
kompensasi yang diberikan harus sama dengan atau di atas biaya hidup minimal.
12
Jika kompensasi yang diberikan lebih rendah dari biaya hidup minimal, maka yang
terjadi adalah proses pemiskinan bangsa.
3. Kebijaksanaan Pemerintah
4. Kondisi Perekonomian
A. Metode tunggal
Suatu metode yang dalam penetapan gaji pokok hanya didasarkan atas ijazah
terakhir dari pendidikan yang dimiliki karyawan. Jadi tingkat golongan dan gaji
pokok seseorang hanya ditetapkan atas ijazah terakhir yang dijadikan standar.
B. Metode jamak
Suatu metode yang dalam gaji pokok didasarkan atas beberapa pertimbangan
seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan formal, bahkan hubungan keluarga ikut
menentukan besarnya gaji pokok seseorang. Jadi standar gaji pokok yang pasti
13
tidak ada. ini terdapat pada perusahaan-perusahaan swasta yang didalamnya masih
sering terdapat diskriminasi. Randall dan Susan (1996:107-112) mengemukakan
bahwa ada berbagai metode yang digunakan untuk mengevaluasi jabatan
tradisional diantaranya sebagai berikut:
A. Metode rangking
Metode klasifikasi jabatan mirip dengan metode rangking, kecuali bahwa kelas
atau tingkat disusun terlebih dahulu dan diuraikan pekerjaan, selanjutnya
dikelompokan menurut kelas atau tingkatan tersebut. Kelebihan khusus dari
metode ini adalah metode tersebut dapat diterapkan pada jumlah besar dan
beraneka ragam jabatan.
Metode ini terdiri dari pemberian nilai angka untuk faktor-faktor yang bisa
dikompensasi dan ditentukan sebelumnya, kemudian dijumlahkan sampai muncul
nilai keseluruhan suatu jabatan.
14
Secara operasional, sistem hay mengandalkan tiga faktor utama yang bisa
dikompensasi yaitu pemecahan masalah, kecakapan teknik, dan pertanggung
jawaban. Nilai angka ditentukan untuk tiap jabatan, dengan menggunakan tiga
faktor tersebut dan sub-sub faktornya. Keunggulan utama sistem ini adalah bahwa
orang menerima dan menggunakannya secara Iuas.
A. Biaya hidup
D. Kemampuan membayar
15
E. Upah atau gaji sebagai alat untuk menarik, mempertahankan, dan
memberikan motivasi kepada karyawan.
Perusahaan yang baik akan selalu menarik calon karyawan untuk bekerja
didalamnya, mempertahankan karyawannya untuk tetap betah bekerja didalamya ,
serta memberikan motivasi kerja bagi para karyawannya.
Jika pencari kerja lebih banyak daripada lowongan pekerjaan yang tersedia,
maka kompensasi yang akan dberikan menjadi relatif lebih kecil karena banyaknya
supply tenaga kerja. Sebaliknya.
Karyawan yang memiliki jabatan yang lebih tinggi akan menerima kompensasi
yang lebih besar. sebaliknya, karyawan yang memiliki jabatan yang lebih rendah
akan memperoleh kompensasi yang lebih kecil.
semakin tinggi tingkat pekerjaan dan semakin lama pengalaman karyawan dalam
bekerja, maka kompensasi yang akan diberikan akan semakin meningkat.
16
BAB III
PT. Mitra Insan Utama dibentuk karena penyelamatan Tenaga Kerja Impassing
yang dikelola oleh Koperasi Karyawan PT. PLN, dimana pada saat itu Koperasi
tidak boleh menangani penyediaan tenaga kerja. PT. Mitra Insan Utama didirikan
di Bandung pada tanggal 22 April 2002 dengan saham mayoritas dimiliki oleh
Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT. PLN Unit Bisnis dan Distribusi Jawa Barat
& Banten.
Pada tahun 2005, terjadi perubahan kepemilikan saham. Saham dari YKK PT.
PLN Unit Bisnis dan Distribusi Jawa Barat & Banten diakuisisi saham
mayoritasnya oleh Yayasan Pendidikan Kesejahteraan(YPK) PT PLN (Persero).
Pada tahun 2013, PT Mitra Insan Utama diambil alih/akuisisi saham mayoritasnya
oleh anak perusahaan PT PLN (Persero) yaitu PT Haleyora Power dan berubah
nama menjadi PT Haleyora Powerindo, berdasarkan Akta Risalah rapat Nomor 17
tanggal 23 Januari 2013. Surat persetujuan anggaran dasar dari Kementrian Hukum
dan HAM RI diperoleh pada tanggal 15 Maret 2013
17
3.2 Kasus Kompensasi
18
3.3 Analisa Kasus
Unjuk rasa tersebut dilatar belakangi oleh kekecewaan 160 pekerja yang
dirumahkan tanpa diberikan kompensasi oleh perusahaan, sehingga dengan
melakukan aksi demo tersebut diharapkan adanya kejelasan kompensasi terhadap
pekerja tersebut. Alasan perusahaan merumahkan pekerja adalah karena sudah
tidak adanya pekerjaan lagi bagi pekerja.
Jika kita tilik, kompensasi dibagi menjadi dua macam. ada kompensasi
langsung (financial) dan kompensasi tidak langsung (non financial), kompensasi
langsung adalah upah dasar ditambah bayaran yang berdasarkan prestasi sedang
kompensasi tidak langsung adalah katagori umum tunjangan karyawan, program
proteksi yang diamanatkan, asuransi kesehatan, upah waktu tidak bekerja, dan
bermacam – macam tunjangan lainnya. Dari artikel yang didapatkan maka yang
dituntut oleh pekerja adalah kompensasi tidak langsung yang menyangkut “upah
waktu tidak bekerja”. Walaubagaimanapun jika suatu perusahaan memberhentikan
karyawannya setidaknya perusahaan tersebut memberikan kompensasi terhadap
pekerjanya. Hal ini menyangkut rasa keadilan terhadap pegawai.
1. Pasal 77 (2),
Tentang waktu kerja lembur, perusahaan menetapkan jam lembur diganti dengan
piket / shift.
2. Pasal 78 (2),
3. Pasal 88 (1, 2, 3, 4), Pasal 89 (1, 2, 3, 4), Pasal 90 (1, 2, 3), Pasal 91 (1, 2)
19
Tentang kebijakan perusahaan, perusahaan dalam hal pengupahan dinilai tidak
memenuhi standar penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dan tidak didasarkan
kepada ketetapan upah minimum yang berlaku.
4. Pasal 92 (1),
3.4 Solusi
20
Pemerintah dalam hal penyelesaian persengketaan antara buruh dan pengusaha
telah membentuk Lembaga Peradilan Hukum Industrial ataupun Peradilan Niaga
sebagai jalan terakhir ketika persengketaan itu tidak menemukan titik temu.
Pemerintah juga dalam hal ini Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dapat bertindak sebagai fasilitator pertemuan antara pihak pengusaha dan buruh
(bipartit) ataupun juga bertindak sebagai komponen yang terlibat didalamnya untuk
bertemu bersama-sama (tripartit). Selain itu , sebaiknya komunikasi yang baik
antara perwakilan buruh dan pengusaha. Pihak serikat buruh dan pengusaha harus
mengetahui hak dan kewajiban yang sebenarnya telah diatur didalam
perundang-undangan yang berlaku. SDM yang harus meningkatkan pendidikan
dan skill nya. Dan terutama untuk pengusaha agar memandang buruh sebagai aset
di dalam perusahaan. Jangan memandang buruh itu adalah robot untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kompensasi / upah adalah sebuah imbalan balas jasa dari apa yang telah
seseorang kerjakan. Fungsi dari kompensasi salah satunya adalah :
4.2 Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
http://juniarari.blogspot.co.id/2011/11/kompensasi-manajemen-sumber-daya-man
usia.html
http://hapindo.co.id/profile_seper.php
http://realita.online.blogspot.co.id/2011/10/pt-miu-rumahkan-160-karyawan-pln.h
tml
23