Nama Kelompok :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat, karunia, hidayah serta Ridho-Nya laporan observasi ini dapat
diselesaikan. Laporan ini disusun dengan materi-materi yang sudah disampaikan
dan sesuai dengan silabus. Laporan observasi ini juga merupakan informasi yang
berkaitan dengan pokok bahasan dan bersifat memperkaya wawasan pengetahuan.
Laporan observasi ini merupakan salah satu upaya untuk mengenal lebih
jauh materi yang telah disampaikan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Penulis menyadari adanya kekurangan-kekurangan dalam menyusun
Laporan observasi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan selanjutnya.
Semoga Laporan observasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
Toby’s .................................................................................................. 16
2.5 Sasaran yang Ingin Dicapai Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood)
Toby’s .................................................................................................. 17
2.7 Analisis SWOT Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s ............ 29
iii
2.9 Bentuk Pemilihan Rencana Kebijakan, Progam dan Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Awal perkembangan makanan cepat saji dimulai pada abad-19, dan semakin
menyebar pada abad-20 hingga kawasan benua Eropa, Afrika, Australia, dan Asia
tidak terkecuali Indonesia. Sehingga dirasakan hal ini merupakan peluang besar
bagi para investor untuk berlomba mengembangkan bisnis rumah makan cepat
saji dengan membuka cabang baru. Hal ini membuat persaingan yang sangat
terlihat jelas di antara rumah makan cepat saji di Indonesia.
Peranan waralaba local saat ini menunjukkan peranan yang cukup besar dalam
pembangunan, namun masih menghadapi berbagai hambatan dan kendala, baik
yang bersifat internal maupun eksternal. Waralaba lokal sering terlilit hambatan
dalam perluasan jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi
pasar yang rendah, oleh karena itu produk yang dihasilkan jumlahnya sangat
terbatas dan hal itu menyebabkan kesulitan menembus pasar internasional. Oleh
karena itu kami melakukan observasi di salah satu Waralaba lokal guna
mengetahui mekanisme kerja di dalamnya serta berpartisipasi secara aktif ataupun
pasif guna membantu mengembangkan waralaba lokal tersebut. Oleh karena itu
kami melakukan penelitian pada rumah makan cepat saji (Fastfood) “Toby’s”
yang berada di Jl. Ketintang Madya no. 18, Gayungan Surabaya.
Kami memilih melakukan observasi pada waralaba local Rumah makan cepat
saji Toby’s karena permintaan akan makanan cepat saji yang cukup pesat dan
sangat banyak peminatnya dari berbagai kalangan. Di Indonesia sendiri, salah satu
bisnis yang saat ini berkembang cukup pesat adalah bisnis rumah makan. Diantara
berbagai macam rumah makan yang ada, rumah makan yang paling banyak
diminati dari bebagai kalangan adalah rumah makan cepat saji (Fastfood).
Bisnis waralaba juga memiliki banyak permasalahan di dalamnya, baik dalam
manajemen internal perusahaan maupun manajemen eksternalnya. Bagaimana
perusahaan dapat bertahan dari pesaingnya yang memiliki usaha sejenis.
Persaingan yang semakin ketat ini, akan berdampak pada kinerja suatu bisnis,
tidak terkecuali untuk rumah makan cepat saji Toby’s. Karena rumah makan cepat
saji sejenis Toby’s yang menawarkan menu utama ayam goreng krispi krispi
sangat banyak pesaingnya. Oleh karena itu, kami bermaksud untuk menganalisis
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman-ancaman yang mempengaruhi
perkembangan rumah makan Toby’s. Sehingga, dapat diketahui faktor apa saja
yang menghambat pertumbuhan bisnis waralaba lokal tersebut dan strategi khusus
untuk tetap bertahan ditengah maraknya persaingan dalam usaha tersebut.
1.2 Permasalahan
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam laporan observasi kami adalah
sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana profil berdirinya rumah makan cepat saji (Fastfood)
Toby’s?
1.2.2 Bagaimana visi rumah makan cepat saji (Fastfood) Toby’s?
1.2.3 Bagaimana misi rumah makan cepat saji (Fastfood) Toby’s?
1.2.4 Apa tujuan diberdirikannya rumah makan cepat saji (Fastfood)
Toby’s?
1.2.5 Apa sasaran yang ingin dicapai rumah makan cepat saji (Fastfood)
Toby’s?
1.2.6 Bagaimana kondisi lingkungan internal dan eksternal rumah makan
cepat saji (Fastfood) Toby’s?
1.2.7 Bagaimana analisis SWOT rumah makan cepat saji (Fastfood)
Toby’s?
1.2.8 Bagaimana pemilihan strategi rumah makan cepat saji (Fastfood)
Toby’s untuk mengembangkan usahanya?
1.2.9 Bagaimana bentuk pemilihan rencana kebijakan, program dan
kegiatan rumah makan cepat saji (Fastfood) Toby’s?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam pelaksanaan observasi adalah sebagai berikut :
1.3.1 Sebagai pelaksanaan tugas kuliah mata kuliah Manajemen Strategik
yang diajar oleh Bapak Sanaji.
1.3.2 Agar mahasiswa memperoleh informasi mengenai manajemen strategis
yang diterapkan di rumah makan cepat saji Toby’s.
1.3.3 Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan
teori yang diterima di bangku perkuliahan dengan praktek yang
dilakukan di lapangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Target market atau segmentasi pasar Toby’s ini hanya mencakup pangsa pasar
kelas menengah (middle) dan kelas bawah (low), namun Toby’s berhasil
menjalankan aktivitas bisnisnya dengan hasil yang memuaskan mengingat
banyaknya konsumen baik yang datang langsung maupun melalui orderan. Dari
hal tersebut dapat diketahui bahwa peminat dan konsumen dari franchise asal
Indonesia ini akan semakin banyak dan luas.
Selain melakukan pelayanan di tempat usaha dan pesanan, Toby’s juga
melayani dalam bentuk Reservasi tempat, seperti tempat untuk acara pentas
kesenian, acara amal, acara syukuran, ulang tahun, acara perpisahan, acara rapat,
dan acara rekreasi. Waralaba ini semakin berkembang dengan dibukanya cabang-
cabang di beberapa daerah di Jawa Timur, bahkan tidak menutup kemungkinan
Waralaba Toby’s juga akan mendirikan cabang di berbagai daerah di Indonesia.
Dengan tagline Toby’s MUrah harganya juJur puasnya, customer diharapkan
mendapatkan pengalaman bersantap yang menyenangkan. Untuk tempatnya
Toby’s juga menyediakan tempat yang terbaik yang bersih dan nyaman bagi
customer. *ALFI*
Untuk Toby’s sendiri sudah mempunyai visi yang menurut pendapat kami
sudah sesuai dengan keinginan perusahaan yang selalu ingin memberikan
pelayanan yang terbaik untuk para konsumen rumah makan cepat saji Toby’s.
Dalam menganalisis visi, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan
tentang pernyataan visi (Tripomo & Udan, 2005):
1. Visi menunjukkan arah strategis;
2. Visi lebih menunjukkan apa yang ingin dicapai, bukan bagaimana cara
mencapainya;
3. Seperti pernyataan ’tujuan jangka panjang’, visi bisa berupa hasil akhir
(misalnya besar pendapatan dan keuntungan, besar pangsa pasar, dsb.),
bisa juga berupa kemampuan (misalnya mampu memproduksi biodisel
dengan oktan tinggi);
4. Visi dan goal berbeda dalam jangka waktu pencapaian. Goal adalah suatu
langkah yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai
visi yang diinginkan;
5. Visi merupakan representasi dari keyakinan mengenai bagaimanakah
seharusnya bentuk organisasi perusahaan dimasa depan dalam pandangan
konsumen, karyawan, pemilik, dan stakeholder lainnya. Selain untuk
memacu arah organisasi, pernyataan visi yang baik seringkali mampu
membangkitkan semangat, karena anggota organisasi merasa yakin bahwa
organisasinya memiliki masa depan yang cerah.
yang dilakukan bermanfaat untuk semua orang yang terlibat dalam usaha tersebut.
Sehingga perusahaan ini akan selalu melakukan usaha agar bisa tetap bertahan
ditengah banyaknya pesaing, karena cukup banyak pesaing yang memasuki usaha
sejenis rumah makan cepat saji ini.
Visi yang singkat ini akan tetapi sudah merangkum seluruh keinginan pemilik
terhadap usaha yang dijalankan. Ada dua point penting dalam visi itu. Yang
pertama yakni “menjadi rumah makan cepat saji yang paling terjangkau”. Hal ini
maksudnya adalah disini rumah makan cepat saji Toby’s mempunyai harapan
untuk menjadi rumah makan cepat saji yang unggul dan terbaik pada segmen
middle dan low selain itu juga dapat menjangkau dan mempermudah kebutuhan
masyarakat akan makanan cepat saji.
Sedangkan untuk point yang kedua adalah “mengedepankan pelayanan
service yang terbaik”. Disini rumah makan cepat saji Toby’s mempunyai harapan
untuk terus memberikan pelayanan service yang terbaik terhadap seluruh
konsumen, hal ini dilakukan agar konsumen merasa nyaman, senang dan puas
terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah makan cepat saji Toby’s, dengan
hal ini konsumen akan merasa istimewa dan Toby’s akan mendapatkan feeback
yang baik pula dari konsumen yaitu berupa rasa loyalitas konsumen untuk
membeli produk Toby’s.
Meskipun usaha ini masih terbilang belum lama, namun visi dari rumah
makan cepat saji Toby’s tersebut dapat memberi motivasi dan semangat untuk
terus mengembangkan usaha yang dijalankan. Sehingga usaha rumah makan cepat
saji Toby’s ini dapat bertahan hingga saat ini dan diharapkan dapat bertahan
sampai seterusnya. *DIAN*
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam
usahanya mengwujudkan Visi.
Tujuan dari pernyataan misi adalah mengkomunikasikan kepada stakeholder,
di dalam maupun luar organisasi, tentang alasan pendirian perusahaan dan ke arah
mana perusahaan akan menuju. Oleh karena itu, rangkaian kalimat dalam misi
sebaiknya dinyatakan dalam satu bahasa dan komitmen yang dapat dimengerti dan
dirasakan relevansinya oleh semua pihak yang terkait.
Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang
merupakan hasil kompromi intepretasi Visi dan sesuatu yang nyata untuk dituju
serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi.
Pernyataan Misi memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang ingin dituju
serta kadang kala memberikan pula keterangan tentang bagaimana cara lembaga
bekerja.
Misi perusahaan berfungsi sebagai pernyataan cita-cita serta merupakan
landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh seluruh personil perusahaan.
Misi sangat membantu dalam pengembangan perusahaan, diantaranya :
1. Memberi arah usaha
2. Memfokuskan langkah-langkah yang akan diambil
3. Obyektif, target dan program perusahaan dirancang berdasarkan misi yang
sudah dibentuk.
4. Membimbing aksi dalam berbagai tingkat.
5. Membantu mencegah karyawan agar tidak salah dalam melangkah
Sebagian besar praktisi dan akademisi manajemen strategis merasa bahwa
suatu pernyataan misi yang efektif menampilkan Sembilan karakteristik atau
komponen. Oleh karena pernyataan misi merupakan bagian yang sangat umum
dari proses manajemen strategis, maka pernyataan misi seharusnya memasukkan
sembilan komponen berikut:
1. Konsumen (customer) – Siapakah konsumen perusahaan?
2. Produk atau jasa (product and service) – Apakah produk atau jasa utama
kita?
3. Pasar (market) – Secara geografis, dimanakah perusahaan bersaing?
4. Teknologi (technologi) – Apakah perusahaan canggih secara teknologi?
memadai.
Analisis Misi :
Misi yang efektif menampilkan Sembilan komponen yang telah di jelaskan
di atas. Yang mencakup, yaitu: konsumen, produk atau jasa, pasar, teknologi,
fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas, filosofis,
konsep diri, fokus pada citra publik, dan fokus pada karyawan. Analisis
pernyataan misi berdasarkan sembilan komponen tersebut, adalah sebagai
berikut :
1. Konsumen (customer) – Siapakah konsumen perusahaan?
Komponen ini terdapat pada pernyataan “pangsa pasar menengah ke
bawah”. Pernyataan misi ini sesuai dengan target yang dibidik oleh
Toby’s karena Toby’s sendiri berorientasi pada segmen kelas
menengah dan bawah.
2. Produk atau jasa (product and service) – Apakah produk atau jasa
utama kita?
Komponen misi ini terdapat pada pernyataan misi kedua yaitu
“Menjadikan Toby’s sebagai waralaba yang unggul dengan produk
ayam goreng krispi yang berkualitas”. Dari kalimat tersebut, kita dapat
mengetahui bahwa produk utama yang diperdagangkan adalah ayam
goreng krispi. Tentunya dengan banyak menu pilihan lain, konsumen
dapat memilih berbagai menu paket hemat ayam krispi yang tersedia
dengan harga yang terjangkau.
3. Pasar (market) – Secara geografis, dimanakah perusahaan bersaing?
Komponen ini terdapat dalam kalimat “Menjadikan Toby’s sebagai
waralaba yang unggul dengan produk ayam goreng krispi yang
berkualitas di area Surabaya”. Dari pernyataan tersebut kita dapat
mengetahui bahwa Toby’s berharap mampu menguasai pasar pada
segmen menengah dan bawah di daerah Surabaya. Namun tidak
menutup kemungkinan Toby’s akan melebarkan area untuk
mempromosikan produknya. Karena semakin luas daerah
pemasarannya Toby’s akan lebih dikenal oleh masyarakat.
4. Teknologi (technologi) – Apakah perusahaan canggih secara
teknologi?
Komponen ini terdapat dalam pernyataan misi pada kalimat pertama,
yaitu : “teknologi yang memadai”. Dalam melayani konsumen, Toby’s
ini hampir memaksimalkan teknologi yang dimiliki. Tetapi tidak
menutup kemungkinan bahwa Toby’s ini akan terus menyesuaikan
pelayanannya. Hal ini dilakukan agar konsumen merasa nyaman dan senang
untuk makan di Toby’s lagi.
3. Memelihara relasi yang baik dengan para supplier dan konsumen.
Analisis: hubungan yang baik dengan konsumen dan supplier sangat
dibutuhkan untuk kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan. Dalam
usahanya menjalin hubungan yang baik dengan konsumen, Toby’s selalu
berusaha menyanggupi permintaan dan pengiriman produk dari konsumen
dengan tepat waktu. Hal ini dilakukan agar konsumen tetap percaya akan
kualitas dan pelayanan yang baik dari Toby’s. Selain itu, untuk menjaga
hubungan baik dengan supplier.
4. Memperluas daerah pemasaran
Analisis : Selain memperhatikan kualitas produk, pemilik juga memperhatikan
kapasitas dari produk untuk dapat melayani dan menjangkau konsumen yang
lebih banyak. Jadi, pemilik pusat berkeinginan untuk menambah tempat atau
membuka cabang untuk memasarkan produk-produknya.
5. Meningkatkan brand
Analisis : Seiring munculnya competitor yang ingin menyamai Toby’s, hal ini
tidak menciutkan nyali Toby’s untuk terus berkembang dalam menghadapi
competitor baru dengan cara berinovasi untuk meningkatkan brand agar lebih
dikenal oleh masyarakat luas. *TRI*
2.5 Sasaran yang Ingin Dicapai Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s
Sasaran Perusahaan adalah menetapkan apa yang ingin coba dicapai
perusahaan dalam menjalankan bisnis operasionalnya atau merupakan penjabaran
dari tujuan dan biasanya dinyatakan dengan periode waktu tertentu. Sasaran
dikembangkan dalam proses perencanaan strategi dan harus dapat diukur sehingga
memungkinkan untuk menentukan apakah sasaran tersebut telah dicapai. Selain
itu, suatu sasaran harus realistis sesuai dengan keadaan dimana sasaran tersebut
ditetapkan dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk kegiatannya. Dan
sasaran harus relevan bagi orang yang bertanggung jawab untuk mencapai
keberhasilannya.
2.6 Kondisi Lingkungan Internal dan Eksternal Rumah Makan Cepat Saji
(Fastfood) Toby’s
Analisis lingkungan perusahaan merupakan tahapan awal pada proses
menajemen strategi yang betujuan untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan
perusahaan/unit usaha secara internal maupun eksternal. Lingkungan perusahaan
2) Tenaga Kerja
Semua tenaga kerja yang ada di rumah makan cepat saji Toby’s
merupakan karyawan kontrak, kecuali Store Manajemen adalah
tenaga kerja tetap. Untuk saat ini rumah makan cepat saji Toby’s
memiliki 25 orang tenaga kerja yang terbagi atas Manager Area
turun ke Store Manager turun ke Asistant Manager turun Junior
Manager turun ke Trainee Manager ke Crew Leader turun ke Star
Crew dan lini yang paling bawah adalah Crew. Di luar lini tersebut
juga terdapat STAR, C/S dan VIP yang bertanggung jawab penuh
terhadap store manager. Store Manager selanjutnya bertanggung
jawab kepada Operation Consultant. Operation Consultant akan
bertanggug jawab kepada Operation Manager dan Operation
Manager akan bertanggung jawab kepada Head Office.
3) Pengaturan Jam Kerja
Jam kerja pada rumah makan cepat saji Toby’s yaitu menggunakan
sistem kerja shift. Dalam satu shift ada 8-9 tenaga kerja, sedangkan
untuk malam hari ada 10 tenaga kerja dalam satu shift malam. Jam
kerja yang ditetapkan oleh rumah makan cepat saji Toby’s yaitu
sesuai dengan UU no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal
77-85, yang mengatur tentang jam kerja yaitu 7 jam sehari untuk 6
hari kerja atau 8 jam sehari untuk 5 hari kerja.
4) Hari Libur yang ditetapkan
Tidak ada hari libur selain pada hari-hari besar dan hari raya
keagamaan karena rumah makan cepat saji ini berproduksi setiap
hari.
5) Gaji dan Upah
Gaji tenaga kerja pada rumah makan cepat saji Toby’s berbeda-beda
setiap orang tergantung dari kinerja yang dilakukan tenaga kerja
tersebut. Akan tetapi patokan gaji yang diberikan Toby’s yaitu
sebesar UMR (Upah Minimum Regional). *DIAN*
2. Struktur Organisasi
Setiap perusahaan atau organisasi yang memiliki tenaga kerja cukup
banyak pasti akan membutuhkan struktur organisasi untuk
mempermudah pembagian kerja. Definisi struktur organisasi menurut
Robbins (1994) adalah pengakuan organisasi untuk mengkoordinasikan
pola interaksi para anggota organisasi secara formal. Secara umum,
struktur organisasi diartikan sebagai susunan komponen-komponen
(unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan
adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi
atau kegiatan-kegiatan yang berbeda tersebut diintregasikan
(koordinasi).
Ada empat aspek utama penyusunan struktur organisasi yaitu
depertementalisasi, pembagian kerja, koordinasi, dan rentang
manajemen.
Struktur organisasi yang digunakan oleh Toby’s adalah struktur
organisasi lini/garis. Dengan menggunakan tipe organisasi ini, maka
perintah dalam perusahaan ini mengalir dari Manager Area turun ke
Store Manager turun ke Asistant Manager turun Junior Manager turun
ke Trainee Manager ke Crew Leader turun ke Star Crew dan lini yang
paling bawah adalah Crew. Di luar lini tersebut juga terdapat STAR,
C/S dan VIP yang bertanggung jawab penuh terhadap store manager.
Store Manager selanjutnya bertanggung jawab kepada Operation
Consultant. Operation Consultant akan bertanggug jawab kepada
Operation Manager dan Operation Manager akan bertanggung jawab
kepada Head Office.
Berdasarkan penjelasan di atas, Toby’s sudah memiliki struktur
organisasi yang baik. Adanya pembagian kerja yang jelas dan terarah,
kegiatan-kegiatan dibagi berdasarkan jabatan karyawan dan
terkoordinasi dengan baik. Sehingga tidak ada tumpang tindih
pekerjaan.
Struktur organisasi Toby’s sudah sesuai dengan teori struktur
organisasi dan telah memperhatikan empat aspek utama penyusunan
Limbah merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang dapat
merusak lingkungan. Karena Toby’s menghasilkan banyak limbah
salah satunya, minyak sisa penggorengan, dan air kotor bekas
cucian yang mengandung sabun. Tentunya hal ini dapat membuat
air tercemar apabila Toby’s tidak memiliki saluran pembuangan
limbah. *RENY*
c. Segmentasi masih pada kelas middle dan low sehingga perusahaan
tidak dapat berkembang.
Salah satu alasan perusahaan melakukan segmentsai adalah untuk
meningkatkan efektivitas strategi pemsaran yang telah disusun,
serta sumber daya perusahaan dapat digunakan secara efektif dan
efisien. Namun apabila segmentasi dilakukam hanya untuk kelas
middle dan low maka perusahaan tidak dapat berkembang.
Segmentasi inilah yang dilakukan oleh Toby’s, mereka hanya
mengambil kelas middle dan low saja, Toby’s masih belum berani
mengambil pangsa pasar kelas Top sehingga pemasarannya
terkesan datar/flat dan tidak bekembang. Hal ini juga berpengaruh
terhadap perkembangan perusahaanya juga. Karena perkembangan
perusahaan sangatlah penting untuk kelangsungan hidup
perusahaan tersebut. *ALFI*
d. Pengalaman dalam mengelola perusahaan masih terbatas
Pengalaman merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan
untuk dapat memiliki keunggulan kompetitif dalam dunia bisnis.
Pengetahuan yang luas, pengalaman yang matang akan mampu
mengeksplorasikan keunikan dan keunggulan kompetitif
perusahaan. Kurangnya pengalaman dalam pengelolaan perusahaan
dapat menyebabkan kagagalan dalam perusahaan yang akan
merugikan usahanya. Demikian pula yang dialami oleh Toby’s,
kurangnya pengalaman dalam mengelola organisasi menjadi saatu
kelemahan tersendiri yang membuat Toby’s masih belum mampu
bersaing dengan pendahulunya dan masih kurang mendapat
kepercayaan dari masyarakat. *ALFI*
2.8 Pemilihan Strategi Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s untuk
Mengembangkan Usahanya
2.8.1 Tahap Input
Keterangan :
Bobot : 0 = tidak penting
1 = sangat penting
Rangking : 1 = sangat lemah
2 = lemah
3 = kuat
4 = sangat kuat
Skor : bobot x ranking
Dasar – dasar pemberian bobot dan ranking :
KEKUATAN :
1. Memiliki gedung yang ideal (bobot 0,1 ; ranking 4)
Kami memberi bobot cukup tinggi 0,1 dan ranking 4 untuk “Memiliki
gedung yang ideal” karena dengan memiliki gedung yang ideal, pemasaran
produknya menjadi lebih maksimal. Memiliki gedung yang ideal juga
dapat menampung lebih banyak konsumen. *RENY*
2. Harga Terjangkau di Kalangan Menengah Kebawah (bobot 0,04 ;
ranking 3)
Kami memberi ranking 3 dan bobot 0,04 untuk “Harga Terjangkau di
Kalangan Menengah Kebawah”, karena harga yang dipatok oleh Toby’s
ini relatif terjangkau untuk kalangan masyarakat menengah kebawah
bahkan untuk kalangan mahasiswa. Dengan harga yang terjangkau dan
kualitas makanan yang baik membuat Toby’s mampu bersaing dengan
baik melawan para pesaingnya. Harga merupakan faktor yang sangat
penting yang mempengaruhi penjualan. *RENY*
3. Adanya Sistem Delivery Order yang Mudah Digunakan oleh
Konsumen (bobot 0,03 ; ranking 3)
Kami memberi bobot 0,03 dan ranking 3 untuk “Adanya sistem delivery
order yang mudah digunakan oleh konsumen”, karena dengan adanya
delivery order akan meningkatkan penjualan dan meningkatkan laba.
Adanya kemudahan dalam pemesanan membuat konsumern semakin
senang dan menjadi royal. *ALFI*
4. Memiliki Produk yang Bervariasi (banyak pilihan untuk konsumen)
(bobot 0,06 ; ranking 4)
Kami memberi bobot 0,06 dan ranking 4 untuk “Memiliki produk yang
bervariasi (banyak pilihan untuk konsumen)”, karena dengan adanya
produk yang bervariasi akan memberikan pilihan kepada para konsumen
untuk memilih apa yang mereka inginkan. Selain itu, produk yang
bervariasi akan mampu meningkatkan pendapatan Toby’s. *ALFI*
5. Outlet Berada di Wilayah yang Strategis dan Mudah di Jangkau.
(bobot 0,05 ; ranking 4)
Kami memberi bobot 0,05 dan ranking 4 pada aspek “Outlet berada di
wilayah yang strategis dan mudah di jangkau.”, Outlet Toby’s berada di
wilayah yang strategis dan mudah di jangkau. Dengan lokasi outlet yang
9. Pernah Masuk Lembaga Survey Jawa Pos No. 1 (bobot 0,06 ; ranking
4)
Kami member bobot 0,05 dan ranking 4 pada aspek “Pernah masuk
lembaga survey Jawa Pos No. 1” karena dengan Toby’s pernah masuk
lembaga survey Jawa Pos No 1 menjadi bukti bahwa kualitas Toby’s tidak
diragukan lagi dan mampu meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat.
Sehingga juga mampu meningkatkan pendapatan Toby’s. *TRI*
10. Sudah Memiliki 8 outlet yang Tersebar di Surabaya, Gresik dan
Sidoarjo. (bobot 0,05 ; ranking 3)
Kami memberi bobot 0,03 dan ranking 3 pada aspek “Sudah memiliki 8
outlet yang tersebar di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.” karena dengan
memiliki semakin banyak outlet akan mampu meningkatkan penjualan dan
pendapatan Toby’s. *TRI*
KELEMAHAN :
1. Brand yang Belum Terlalu Dikenal di Kalangan Masyarakat Luas.
(bobot 0,08 ; ranking 1)
Kami memberi bobot 0,08 dan ranking 1 pada “Brand yang belum terlalu
dikenal di kalangan masyarakat luas.”, karena hal ini menjadi kendala
utama dari Toby’s. Brand Toby’s yang belum terlalu dikenal oleh
kalangan masyarakat akan mempengaruhi tingkat penjualan Toby’s.
*RENY*
2. Menghasilkan limbah yang cukup (bobot 0,04 ; ranking 2)
Kami memberi bobot 0,04 dan ranking 2 pada “Menghasilkan limbah yang
cukup banyak.”, karena limbah merupakan salah satu dari sekian banyak
hal yang dapat merusak lingkungan. Karena Toby’s menghasilkan banyak
limbah salah satunya, minyak sisa penggorengan, dan air kotor bekas
cucian yang mengandung sabun. Tentunya hal ini dapat membuat air
tercemar apabila Toby’s tidak memiliki saluran pembuangan limbah.
*RENY*
3. Segmentasi Masih Pada Kelas middle dan low Sehingga Perusahaan
tidak Dapat Berkembang. (bobot 0,08 ; ranking 1)
Kami memberi bobot 0,08 dan ranking 1 pada aspek “Segmentasi masih
pada kelas middle dan low sehingga perusahaan tidak dapat berkembang.”,
karena perusahaan belum dapat berkembang merupakan faktor utama yang
mempengaruhi tingkat pendapatan perusahaan. Perkembangan perusahaan
sangatlah penting untuk kelangsungan hidup perusahaan tersebut. *ALFI*
4. Pengalaman dalam mengelola perusahaan masih terbatas (bobot 0,05;
ranking 1)
Kami memeberi bobot 0,05 dan ranking 1 pada aspek “Pengalaman dalam
mengelola perusahaan masih terbatas”, karena pengetahuan yang luas,
pengalaman yang matang akan mampu mengeksplorasikan keunikan dan
keunggulan kompetitif perusahaan. Kurangnya pengalaman dalam
pengelolaan perusahaan dapat menyebabkan kagagalan dalam perusahaan
yang akan merugikan usahanya. *ALFI*
5. Teknologi Untuk Memasak Masih Menggunakan Alat Yang
Sederhana (bobot 0,04 ; ranking 2)
Kami memberi bobot 0,03 dan ranking 1 pada aspek “Teknologi untuk
memasak masih menggunakan alat yang sederhana”, Dalam penggunaan
teknologi rumah makan cepat saji Toby’s masih menggunakan teknologi
yang sederhana. Sehingga tidak dapat menghasilkan produk yang banyak,
hal tersebut tentunya akan memperlambat proses produksi dan juga
transaksi. *DIAN*
6. Tidak Tersedia Layanan Hotspot Untuk Konsumen (Bobot 0,06 ; 1)
Kami memberi bobot 0,06 dan ranking 1 pada “Tidak Tersedia Layanan
Hotspot Untuk Konsumen” , Sebagai rumah makan cepat saji biasanya
terdapat fasilitas hotspot untuk menarik konsumen agar datang ke Toby’s,
karena dengan adanya fasilitas hotspot biasanya akan membuat sesorang
tertarik datang ke tempat itu dengan membawa gadget mereka atau
mungkin hanya sekedar berkumpul bersama teman atau mengerjakan
tugas, hal ini adalah cara untuk menarik konsumen lebih banyak lagi.
Akan tetapi untuk saat ini rumah makan cepat saji Toby’s belum
menyediakan layanan hotspot ini untuk konsumen. Karena pada dasarnya
layanan hotspot dapat meningkatkan konsumen. Lokasi yang berdekatan
usaha. Beberapa faktor penting yang memiliki bobot tinggi bagi perumusan
strategi, mampu direnspon dan dikelolah dengan baik oleh rumah makan
cepat saji Toby’s ini. *RENY*
Keterangan :
Bobot : 0 = tidak penting
1 = sangat penting
Rangking : 1 = sangat lemah
2 = lemah
3 = kuat
4 = sangat kuat
Skor : bobot x ranking
Kami memberi bobot 0,05 dan ranking 2 pada aspek “Populasi penduduk
setiap tahun meningkat”, Dalam faktor populasi penduduk, dapat dilihat
fenomena yang terjadi saat ini, pertumbuhan penduduk semakin meningkat,
maka secara otomatis mempengaruhi tingkat pertumbuhannya yaitu setiap
tahun mengalami peningkatan. Sehingga dalam hal ini memungkinkan
masyarakat untuk membeli produk akan semakin besar. *DIAN*
6. Ketersediaan tenaga kerja (bobot 0,04 ; ranking 3)
Kami memberi bobot 0,04 dan ranking 3 pada aspek “Ketersediaan tenaga
kerja” Rumah makan cepatsaji Toby’s berada di lokasi usaha yang masih
banyak pengangguran. Hal ini menyebabkan banyaknya pilihan dalam
merekrut pegawai, sehingga dalam melakukan pekerjaan rumah makan
Toby’s akan menjadi lebih efektif. *DIAN*
7. Mendapat dukungan dari pemerintah atas usaha (bobot 0,05 ; ranking
4)
Kami memberi bobot 0,05 dan ranking 4 pada aspek “mendapat dukungan
pemerintah atas usaha” Bentuk dukungan dari pemerintah berupa
dipermudahnya dalam peminjaman modal dan juga tersedianya KUR, hal
ini akan mempermudah Toby’s untuk mengembangkan usahanya. *EMA*
8. Pengakuan atas merek (bobot 0,04 ; rangking 3)
Kami memberi bobot 0,04 dan rangking 3 pada aspek “pengakuan atas
merek” karena kepercayaan masyarakat karena unsur citra merk sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan dan berkembangnya suatu usaha. Toby’s
sudah memiliki nama sendiri yang sudah cukup terkenal sehingga sudah
mendapatkan pengakuan dari masyarakat. *EMA*
9. Menciptakan menu-menu khusus yang sesuai dengan selera masyarkat
(bobot 0,05 ; rangking 4)
Kami memberi bobot 0,05 dan rangking 4 pada aspek “Menciptakan menu-
menu khusus yang sesuai dengan selera masyarkat” Memahami selera
masyarakat merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan oleh
perusahaan. Terlebih lagi utnuk perusahaan yang bergerak dibidang
makanan. Dengan menciptakan menu-menu khusus yang sesuai dengan
selera masyarakat akan menarik perhatian masyarakat. Toby’s menciptakan
karena itu mereka lebih memilih makanan lain yang lebih sehat dan letaknya
berada di sekitar Toby’s. *EMA*
8. Banyak bermunculan produk tepung bumbu ayam goreng krispi yang
dijual di pasaran, sehingga masyarakat lebih suka membuat friedchiken
sendiri daripada membeli di rumah makan saji. (bobot 0,05 ; ranking 2)
Kami memberi bobot 0,05 dan ranking 2 pada aspek “Banyak bermunculan
produk tepung bumbu ayam goreng krispi yang dijual di pasaran, sehingga
masyarakat lebih suka membuat friedchiken sendiri daripada membeli di
rumah makan saji” anggapan konsumen bahwa membuat sendiri lebih
efisien daripada membeli langsung pada outlet. *EMA*
9. Banyak masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat
dan mulai meninggalkan makanan jenis junkfood (bobot 0,06 ; ranking
2)
Kami memberikan bobot 0,06 dan ranking 2 pada aspek “Banyak
masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat dan mulai
meninggalkan makanan jenis junkfood” asumsi masyarakat bahwa makanan
cepat saji adalah makanan yang kurang sehat untuk dikonsumsi, sehingga
akhirnya masyarakat lebih memilih makanan yang lebih sehat untuk
dikonsumsi. *TRI*
10. Adanya virus flu burung membuat masyarakat ragu untuk
mengkonsumsi ayam (bobot 0,04 ; ranking 2)
Kami memberikan bobot 0,04 dan ranking 2 pada aspek “Adanya virus flu
burung membuat masyarakat ragu untuk mengkonsumsi ayam” karena
rumor virus flu burung membuat masyarakat merasa takut untuk
mengkonsumsi unggas jenis ayam. *TRI*
Kesimpulan :
Dari hasil matrik EFE di atas, dapat disimpulkan bahwa Toby’s merespon
dengan cukup baik faktor-faktor eksternal yang penting bagi keberhasilan
keberlangsungan rumah makan cepat saji Toby’s. Hasil perhitungan sebesar
2,6 merupakan respon yang baik di atas rata-rata (2,50). Rumah makan
cepat saji Toby’s ini mampu menangkap peluang yang ada yang digunakan
di jangkau.
Memiliki area parkir
6 0,05 3 0,15 3 0,15 4 0,20
yang luas
Karyawan yang
professional, ramah
7 0,06 4 0,24 2 0,12 2 0,12
dalam menghadapi
konsumen
Memiliki kemasan
(plastic) pembungkus
8 0,04 3 0,12 1 0,04 2 0,08
yang ramah
lingkungan.
Pernah masuk
9 lembaga survey Jawa 0,07 4 0,28 3 0,21 2 0,14
Pos No. 1
Sudah memiliki 8
outlet yang tersebar
10 0,05 3 0,15 2 0,10 3 0,15
di Surabaya, Gresik
dan Sidoarjo.
Lokasi rumah makan
dekat dengan
11 perumahan, sekolah, 0,04 4 0,16 2 0,08 3 0,12
kampus, dan kos
mahasiswa.
Lokasi rumah makan
12 banyak dilalui oleh 0,05 3 0,15 2 0,10 3 0,15
kendaraan.
Pangsa pasar cukup
13 0,04 3 0,12 3 0,12 3 0,12
tinggi
Kebutuhan akan
14 makanan cepat saji 0,05 3 0,15 2 0,10 1 0,05
meningkat.
Populasi penduduk
15 setiap tahun 0,03 2 0,06 1 0,03 2 0,06
meningkat.
Ketersediaan tenaga
16 0,05 3 0,15 3 0,15 4 0,20
kerja
Mendapat dukungan
17 dari pemerintah atas 0,06 4 0,24 3 0,18 1 0,06
usaha.
Pengakuan atas
18 0,03 3 0,09 3 0,09 3 0,09
merek.
Menciptakan menu-
menu khusus yang
19 0,05 4 0,20 3 0,15 3 0,15
sesuai dengan selera
masyarakat
Menjadi pilihan kaula
muda untuk
20 0,04 3 0,12 2 0,08 3 0,12
berkumpul
*DIAN &ALFI*
Keterangan :
Fastfood 1 : Rumah Makan Cepat Saji Toby’s
Fastfood2 : Rumah Makan Cepat Saji ZFC
Fastfood3 : Rumah Makan Cepat Saji d’Besto
Bobot : 0 = tidak penting
1 = sangat penting
Rangking : 1 = sangat lemah
2 = lemah
3 = kuat
4 = sangat kuat
Skor : bobot x ranking
Analisis:
Dari perhitungan matrik CPM di atas, dapat disimpulkan bahwa Rumah Makan
Cepat Saji Toby’s memiliki tingkat respon yang baik terhadap faktor-faktor kunci
yang dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah perusahaan. Rumah Makan Cepat
Saji Toby’s memiliki strategi yang mampu merespon faktor kunci dibanding
dengan pesaingnya yang kurang memiliki pengetahuan luas terhadap strategi-
strategi yang digunakan dalam merespon faktor kunci kesuksesan perusahaan.
Sesuai dengan tabel matrik CPM di atas, bahwa faktor-faktor yang sangat
perpengaruh terhadap kesuksesan memiliki nilai bobot tertinggi antara lain Harga
terjangkau di kalangan menengah kebawah, memiliki produk yang bervariasi
(banyak pilihan untuk konsumen), outlet berada di wilayah yang strategis dan
mudah di jangkau, harga terjangkau di kalangan menengah kebawah, memiliki
produk yang bervariasi (banyak pilihan untuk konsumen), pernah masuk lembaga
survey Jawa Pos No. 1, mendapat dukungan dari pemerintah atas usaha. Apabila
dibandingkan dengan pesaingnya, strategi yang dilakukan sudah cukup efektif
dalam mengahadapi persaingan dan mempertahankan pangsa pasar.*EMA &
TRI*
kendaraan. O10)
3. Pangsa pasar cukup tinggi 3. Meningkatkan promosi
4. Kebutuhan akan makanan produk (W1, O1, O2, O5)
cepat saji meningkat.
5. Populasi penduduk setiap
tahun meningkat.
6. Ketersediaan tenaga kerja
7. Mendapat dukungan dari
pemerintah atas usaha.
8. Pengakuan atas Merek.
9. Menciptakan menu-menu
khusus yang sesuai dengan
selera masyarakat.
10. Menjadi pilihan kaula muda
untuk berkumpul.
Ancaman (Threats) Strategi S – T Strategi W – T
1. Banyak usaha sejenis yang 1. Menetapkan strategi 1.Menambah jumlah
didirikan. harga pasar untuk promosi (W1, W3, P1, P2,
2. Harga pesaing kelas middle menghadapi persaingan P3, P9).
dan low hamper menyamai. (S2, T2, T4, T5). 2. Membeli fasilitas
3. Industri makanan cepat saji 2. Meningkatkan mutu dan peralatan yang lebih modern
merupakan sektor yang kualitas produk (S4, S8, untuk konsumen (W6, W7,
sangat kompetitif sehingga T2, T5). W9, P3, P4).
persaingan juga semakin 3. Meningkatkan citra merek 3. Menambahkan karyawan
ketat. agar lebih unggul (S5, S9, bagian kasir (W10, T1)
4. Kenaikan harga Bahan S10, T1, T3, T5, T7)
Bakar Minyak (BBM)
5. Mudah masuknya pesaing
ke dalam industri rumah
makan cepat saji.
6. Selera konsumen yang
berubah-ubah.
11. Membeli fasilitas peralatan yang lebih modern untuk konsumen (WT-
2), dan
12. Menambahkan karyawan bagian kasir (WT-3). *DIAN & EMA*
2. Matriks IE (Internal-Eksternal)
Matriks ini memosisikan berbagai divisi suatu organisasi dalam
tampilan sembilan sel. Matriks IE, seperti halnya matriks BCG, disebut
sebagai “matriks portofolio” karena kedua alat tersebut menempatkan
divisi-divisi organisasi dalam sebuah diagram sistematis. Selain itu, ukuran
setiap lingkaran menunjukkan persentasi hasil penjualan dari setiap divisi,
sedangkan potongan kuenya menunjukkan persentase hasil laba dari setiap
divisi baik dalam matriks BCG maupun IE. *TRI*
4,0
tinggi (3,0 - 4,0)
sedang (2,0 -
2,99)
2,0
1,0
Intreprestasi:
Pemetaan posisi unit usaha dilakukan agar dapat memudahkan unit usaha
dalam penentuan alternatif strategi pengembangan yang tepat untuk menghadapi
persaingan dan pertumbuhan bisnis dimasa depan. Hasil yang diperoleh dari
matrik IFE dan EFE digunakan untuk menyusun matrik IE, sehingga dapat
diketahui posisi Rumah makan cepat saji Toby’s.
Nilai total skor rata-rata pada matriks IFE sebesar 2.56 sedangkan, matriks
EFE memperoleh total skor rata-rata sebesar 2,6. Hasil tersebut menempatkan
Rumah makan cepat saji Toby’s pada sel V yang disebut strategi menjaga dan
mempertahankan. Penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua
strategi yang banyak dilakukan apabila perusahaan berada dalam sel ini. Sel rata-
rata untuk matriks IFE dan sel sedang untuk matriks EFE.
Penetrasi pasar merupakan strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa
pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya pemasaran
yang lebih besar. Penetrasi pasar meliputi penambahan jumlah tenaga penjualan,
peningkatan pengeluaran untuk iklan, penawaran produk – produk promosi
penjualan secara ekstensif atau pelipatgandaan upaya – upaya pemasaran. Ada 5
pedoman tentang kapan penetrasi pasar dapat menjadi sebuah strategi yang sangat
efektif :
1. Ketika pasar saat ini belum jenuh dengan produk atau jasa tertentu.
2. Ketika tingkat pemakaian konsumen saat ini dapat dinaikkan secara
signifikan.
3. Ketika pangsa pasar pesaing utama menurun sementara total penjualan
industri meningkat.
4. Ketika korelasi antara pengeluaran penjualan euro dan pemasaran euro
secara historis tinggi.
5. Ketika meningkatnya skala ekonomi memberikan keunggulan
kompetitif yang besar.
Adapun strategi kedua adalah pengembangan produk yang dilakukan suatu
perusahaan. Strategi pengembangan produk adalah sebuah strategi yang
mengupayakan peningkatan pejualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi
produk atau jasa yang ada saat ini. Pengembangan produk biasanya membutuhkan
3. Matriks SPACE
Tabel Perhitungan Matriks Space Rumah Makan Cepat Saji Toby’s
Posisi Strategis Internal Posisi Strategis Eksternal
Financial Strengths (FS) Score Enviromental Stability (ES) Score
Perputaran persediaan +5 Regulasi pemerintah -4
Modal kerja +3 Kenaikan BBM -4
Laba yang diperoleh +6 Lingkungan yang mendukung -1
Penjualan +6 Kemudahan keluar pasar -1
Risiko bisnis -3
Hambatan masuk pasar -5
Variabilitas permintaan -5
Elastisitas permintaan -3
Total Score 20 Total Score -27
Average 5 Average -3,37
Competitive Advantages score Industry Strengths (IS) Score
(CA)
Pangsa pasar -1 Pertumbuhan industri +5
Kualitas produk -1 Pangsa pasar +5
Loyalitas konsumen -2 Kemudahan masuk pasar +3
Kendali atas pemasok -2 Tingkat persaingan +4
Cita rasa yang khas -3 Daya tawar pemasok +3
Harga bersaing -3 Jumlah pesaing +2
Pelayanan yang ramah -2 Ketersediaan tenaga kerja +5
Kerahasiaan resep -4
Kecanggihan teknologi -5
Kapasitas produksi -4
Total Score -27 Total Score 27
Average -2,7 Average 3,86
FS
+6
+5
+4
+3
+2
+1
CA IS
-6 -5 -4 -3 -2 -1 +1 +2 +3 +4 +5 +6
-1
-2
-3
-4
-5
-6
ES
Analisis :
Dari hasil matriks di atas dapat disimpulkan bahwa rumah makan cepat saji
Toby’s terletak pada kuadran agresif (aggressive quadrant) dimana perusahaan
tersebut sudah kuat secara financial dan telah memiliki keunggulan kompetitif
yang cukup baik di industri yang tengah tumbuh dan stabil. Sehingga organisasi
tersebut dapat memanfaatkan kekuatan internalnya untuk menarik keuntungan
dari peluang-peluang eksternal, mengatasi kelemahan internal, dan menghindari
beragam ancaman eksternal. Jadi, dalam posisi ini strategi yang cocok yaitu :
b. Alternatif Strategi
Berdasarkan analisis matriks pada tahap pencocokan, maka diperoleh
alternatif-alternatif berikut yang dapat diimplementasikan di rumah makan
cepat saji Toby’s sesuai dengan kondisi saat ini.
Tabel Alternatif Strategi dari Perhitungan Matriks rumah makan cepat saji
Toby’s
Alat Analisis
Alternatif Strategi
Matriks IE Matriks SPACE
Integrasi ke depan V
Integrasi ke belakang V
Integrasi horizontal V
Penetrasi pasar V V
Pengembangan pasar
Pengembangan produk V V
Diversifikasi V
1) Strategi intensif
Strategi intensif merupakan strategi yang mengharuskan upaya-upaya
intensif untuk menjadikan kondisi perusahaan membaik dengan produk-
produk yang dimiliki. Strategi intensif meliputi: penetrasi pasar,
pengembangan pasar dan pengembangan produk.
Penetrasi pasar adalah memasuki pangsa pasar yang lebih besar dengan
upaya-upaya pemasaran yang lebih baik, seperti meningkatkan promosi
dengan cara menyebarkan brosur-brosur kepada masyarakat.
Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat
Saji (Fastfood) Toby’s
72
Matriks QSPM
1
Memiliki gedung yang ideal 0,1 4 0,4 4 0,4 - -
4 - -
Memiliki produk yang bervariasi 0,06 3 0,18 3 0,18
5 4 0,20 3 0,15 - -
6
Memiliki area parkir yang luas 0,04 - - - - - -
mahasiswa
3
Pangsa pasar cukup tinggi 0,06 4 0,24 3 0,18 2 0,12
6 - - - -
Ketersediaan tenaga kerja 0,04 1 0,04
1
Banyak usaha sejenis yang didirikan 0,03 3 0.09 - - - -
6 - - 3 0.15
Selera konsumen berubah-ubah 0,05 1 0.05
9 - - - - -
Banyak masyarakat yang lebih beralih
Kesimpulan :
Dilihat dari matriks QSPM di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pertama yaitu
membuka cabang baru di kota lain untuk memperluas pangsa pasar merupakan
strategi utama yang dipengaruhi oleh faktor-faktor keberhasilan industri.
Kenyataannya di lapangan dapat terbukti bahwa banyaknya kebutuhan konsumen
yang masih tidak dapat terpenuhi, tidak sampai ke seluruh pangsa pasar.
Memperluas pangsa pasar dengan memulai memasuki pasar secara geografis
merupakan wilayah baru. Hal ini dapat juga dibantu dengan memperluas market
share melalui usaha promosi. Dimana promosi merupakan strategi kedua yang
dapat dilakukan oleh rumah makan cepat saji Toby’s berdasarkan pada tabel
QSPM diatas.
Strategi kedua yang dipengaruhi oleh faktor-faktor keberhasilan industri yaitu
melakukan promosi lebih banyak lagi tidak hanya melalui brosur melainkan
melalui media sosial juga. Dengan melalukan promosi melalui media sosial
diharapkan dapat memperluas pangsa pasar, agar masyarakat lebih mengenal
Toby’s tidak hanya yang berada di Surabaya.
Selain itu, strategi ketiga yang mungkin perlu dilakukan rumah makan cepat
saji Toby’s ini yaitu menciptakan inovasi produk untuk memperbanyak produk.
Dengan adanya inovasi baru akan menciptakan produk baru, sehingga akan lebih
tertarik dan tidak bosan dengan produk yang dijual oleh rumah makan cepat saji
Toby’s, dan hal ini dapat menjadikan Toby’s berbeda dengan pesaing. *TRI*
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Rumah makan cepat saji Toby’s merupakan rmuah makan cepat saji yang
berpangsa pasar di kelas middle dan low. Dari hasil analisis kami, Toby’s sudah
berhasil menjadi Waralaba no 1 di kelasnya dibanding pesaingnya. Toby’s yang
mengusung konsep dengan harga murah dan kualitas yang terjamin. Dengan letak
yang strategis dekat dengan perumahan, kos mahasiswa, universitas, dan sekolah-
sekolah membuat waralaba ini ramai pengunjung setiap harinya di bandingkan
pesaingnya.
Menurut hasil analisis kami, dari matrik IE Toby’s berada di kuadran V
dengan total skor rata-rata pada matriks IFE sebesar 2.56 sedangkan, matriks EFE
memperoleh total skor rata-rata sebesar 2,6. Kuadran ini disebut strategi menjaga
dan mempertahankan, melalui strategi dengan membuka cabang baru di kota lain
untuk memperluas pangsa pasar, melakukan promosi lebih banyak lagi melalui
berbagai media sosial serta menciptakan inovasi produk untuk memperbanyak
produk. *RENY, DIAN, TRI, EMA, ALFI*
3.2 SARAN
Dalam menjalankan usahanya, Toby’s masih perlu meningkatkan dan
mengembangkan usahanya apabila ingin bersaing dengan kompetitor sekelasnya.
Hal ini dapat dilakukan melalui strategi membuka cabang baru di kota lain untuk
memperluas pangsa pasar, melakukan promosi lebih banyak lagi melalui berbagai
media sosial serta menciptakan inovasi produk untuk memperbanyak produk.
Toby’s juga perlu meminimalisir faktor internal dan eksternal yang dapat
menghambat pengembangan usahanya. *RENY*
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN