Anda di halaman 1dari 95

LAPORAN OBSERVASI

PADA RUMAH MAKAN CEPAT SAJI TOBY’S CABANG KETINTANG


MADYA, GAYUNGAN, SURABAYA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategis

Nama Kelompok :

1. Dian Rizki Noviawati (12080574024)


2. Tri Wahyuningsih (12080574031)
3. Reny Kharisma (12080574033)
4. Ema Budi Lestariningtyas (12080574043)
5. Alfi Rizka Fitriyanti (12080574049)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
2014

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat, karunia, hidayah serta Ridho-Nya laporan observasi ini dapat
diselesaikan. Laporan ini disusun dengan materi-materi yang sudah disampaikan
dan sesuai dengan silabus. Laporan observasi ini juga merupakan informasi yang
berkaitan dengan pokok bahasan dan bersifat memperkaya wawasan pengetahuan.
Laporan observasi ini merupakan salah satu upaya untuk mengenal lebih
jauh materi yang telah disampaikan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Penulis menyadari adanya kekurangan-kekurangan dalam menyusun
Laporan observasi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan selanjutnya.
Semoga Laporan observasi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukan.

Surabaya, Desember 2014

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. i

Kata Pengantar ............................................................................................. ii

Daftar Isi ....................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Permasalahan ....................................................................................... 3

1.3 Tujuan ................................................................................................. 3

1.4 Manfaat ................................................................................................ 4

1.5 Metode Pengambilan Data ................................................................... 5

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Profil Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s ............................ 7

2.2 Visi Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s............................... 8

2.3 Misi Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s .............................. 10

2.4 Tujuan Didirikannya Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood)

Toby’s .................................................................................................. 16

2.5 Sasaran yang Ingin Dicapai Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood)

Toby’s .................................................................................................. 17

2.6 Kondisi Lingkungan Internal dan Eksternal Rumah Makan

Cepat Saji (Fastfood) Toby’s ............................................................... 18

2.7 Analisis SWOT Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s ............ 29

2.8 Pemilihan Strategi Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s

untuk Mengembangkan Usahanya ....................................................... 42

iii
2.9 Bentuk Pemilihan Rencana Kebijakan, Progam dan Kegiatan

Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s ...................................... 84

BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 86

3.2 Saran ..................................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia. Hal ini
dikarenakan Indonesia yang saat ini memiliki jumlah penduduk yang semakin
meningkat setiap tahunnya, yang saat ini mencapai kurang lebih sekitar 200 juta
jiwa, yang merupakan peluang pasar bagi pebisnis waralaba. Selain itu, sebagian
pengusaha berpendapat, mengembangkan bisnis waralaba relative lebih mudah
dibandingkan dengan memulai bisnis dari nol. menurut ketua Asosiasi Franchise
Indonesia (AFI), Anang Sukandar, usaha waralaba di Indonesia memiliki tingkat
keberhasilan yang cukup tinggi. Sekitar 65% pembeli lisensi waralaba berhasil
mengembangkan usahanya dan tak sekedar balik modal. Hal ini menyebabkan
perkembangan waralaba di Indonesia mengalamai peningkatan dari tahun ke
tahun.
Jenis waralaba pun beraneka ragam ada yang dimulai dari toko eceran, dry
cleaning, rumah makan cepat saji sampai restoran terpadu dengan hiburan,
contohnya Planet Holywood dan Hardrock Café. Salah satu jenis waralaba yang
berkembang pesat saat ini adalah rumah makan cepat saji. Rumah makan cepat
saji merupakan trend yang disambut oleh semua kalangan, karena rumah makan
cepat saji menjanjikan kepraktisan, dan yang pasti cepat saji.
Saat ini banyak dijumpai rumah makan cepat saji baik dari restoran local
maupun asing. Salah satu contoh rumah makan cepat saji yang mulai berkembang
di Indonesia adalah Rumah makan cepat saji Toby’s di Jalan Ketintang Madya No
18, Gayungan Surabaya. Walaupun Rumah makan cepat saji Toby’s bukan
merupakan pemimpin global bisnis dalam kategori makanan cepat saji dengan
menggunakan menu andalan daging ayam goreng krispi namun waralaba ini
memungkinkan untuk mampu bersaing dengan waralaba asing sejenis yang ada di
Indonesia. Selama ini Rumah makan cepat saji Toby’s memang belum dikenal
secara luas oleh konsumen dibandingkan dengan KFC yang memang sebagai
salah satu rumah makan cepat saji secara konsisten berada pada posisi tertinggi
dan paling menonjol dibenak konsumen.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
2

Awal perkembangan makanan cepat saji dimulai pada abad-19, dan semakin
menyebar pada abad-20 hingga kawasan benua Eropa, Afrika, Australia, dan Asia
tidak terkecuali Indonesia. Sehingga dirasakan hal ini merupakan peluang besar
bagi para investor untuk berlomba mengembangkan bisnis rumah makan cepat
saji dengan membuka cabang baru. Hal ini membuat persaingan yang sangat
terlihat jelas di antara rumah makan cepat saji di Indonesia.
Peranan waralaba local saat ini menunjukkan peranan yang cukup besar dalam
pembangunan, namun masih menghadapi berbagai hambatan dan kendala, baik
yang bersifat internal maupun eksternal. Waralaba lokal sering terlilit hambatan
dalam perluasan jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi
pasar yang rendah, oleh karena itu produk yang dihasilkan jumlahnya sangat
terbatas dan hal itu menyebabkan kesulitan menembus pasar internasional. Oleh
karena itu kami melakukan observasi di salah satu Waralaba lokal guna
mengetahui mekanisme kerja di dalamnya serta berpartisipasi secara aktif ataupun
pasif guna membantu mengembangkan waralaba lokal tersebut. Oleh karena itu
kami melakukan penelitian pada rumah makan cepat saji (Fastfood) “Toby’s”
yang berada di Jl. Ketintang Madya no. 18, Gayungan Surabaya.
Kami memilih melakukan observasi pada waralaba local Rumah makan cepat
saji Toby’s karena permintaan akan makanan cepat saji yang cukup pesat dan
sangat banyak peminatnya dari berbagai kalangan. Di Indonesia sendiri, salah satu
bisnis yang saat ini berkembang cukup pesat adalah bisnis rumah makan. Diantara
berbagai macam rumah makan yang ada, rumah makan yang paling banyak
diminati dari bebagai kalangan adalah rumah makan cepat saji (Fastfood).
Bisnis waralaba juga memiliki banyak permasalahan di dalamnya, baik dalam
manajemen internal perusahaan maupun manajemen eksternalnya. Bagaimana
perusahaan dapat bertahan dari pesaingnya yang memiliki usaha sejenis.
Persaingan yang semakin ketat ini, akan berdampak pada kinerja suatu bisnis,
tidak terkecuali untuk rumah makan cepat saji Toby’s. Karena rumah makan cepat
saji sejenis Toby’s yang menawarkan menu utama ayam goreng krispi krispi
sangat banyak pesaingnya. Oleh karena itu, kami bermaksud untuk menganalisis
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman-ancaman yang mempengaruhi
perkembangan rumah makan Toby’s. Sehingga, dapat diketahui faktor apa saja

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
3

yang menghambat pertumbuhan bisnis waralaba lokal tersebut dan strategi khusus
untuk tetap bertahan ditengah maraknya persaingan dalam usaha tersebut.

1.2 Permasalahan
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam laporan observasi kami adalah
sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana profil berdirinya rumah makan cepat saji (Fastfood)
Toby’s?
1.2.2 Bagaimana visi rumah makan cepat saji (Fastfood) Toby’s?
1.2.3 Bagaimana misi rumah makan cepat saji (Fastfood) Toby’s?
1.2.4 Apa tujuan diberdirikannya rumah makan cepat saji (Fastfood)
Toby’s?
1.2.5 Apa sasaran yang ingin dicapai rumah makan cepat saji (Fastfood)
Toby’s?
1.2.6 Bagaimana kondisi lingkungan internal dan eksternal rumah makan
cepat saji (Fastfood) Toby’s?
1.2.7 Bagaimana analisis SWOT rumah makan cepat saji (Fastfood)
Toby’s?
1.2.8 Bagaimana pemilihan strategi rumah makan cepat saji (Fastfood)
Toby’s untuk mengembangkan usahanya?
1.2.9 Bagaimana bentuk pemilihan rencana kebijakan, program dan
kegiatan rumah makan cepat saji (Fastfood) Toby’s?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam pelaksanaan observasi adalah sebagai berikut :
1.3.1 Sebagai pelaksanaan tugas kuliah mata kuliah Manajemen Strategik
yang diajar oleh Bapak Sanaji.
1.3.2 Agar mahasiswa memperoleh informasi mengenai manajemen strategis
yang diterapkan di rumah makan cepat saji Toby’s.
1.3.3 Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan
teori yang diterima di bangku perkuliahan dengan praktek yang
dilakukan di lapangan.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
4

1.3.4 Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai bisnis waralaba lokal.


.
1.4 Manfaat
Dari hasil observasi diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.4.1 Segi Teoritis
Manfaat teoritis yang diperoleh adalah dapat mengaplikasikan teori
manajemen strategik dalam keadaan nyata di lapangan. Sehingga dapat
menganalisis kesenjangan antara teori dengan keadaan riil yang
kemudian dapat digunakan untuk menyempurnakan teori agar lebih
baik lagi kedepannya dan lebih sesuai dengan keadaan yang terjadi di
lapangan.
1.4.2 Segi Praktis
1. Bagi Pemilik Usaha
a) Dapat memberikan masukan tentang bagaimana menghadapi
tantangan persaingan global.
b) Diharapkan penggunaan sumber daya akan lebih efektif dan efisien
sehingga dapat mengembangkan usaha rumah makan cepat saji
Toby’s.
c) Dapat dijadikan pedoman dalam mengembangkan usaha, karena
manjemen strategik dapat memberikan pandangan objektif atas
masalah manajemen.
d) Diharapkan rumah makan cepat saji Toby’s dapat mencapai tujuan
yang diinginkan dengan adanya manajemen strategik.
2. Bagi Mahasiswa
a) Sebagai pembelajaran secara langsung bagi para mahasiswa
mengenai teori yang di dapat dibangku perkuliahan dengan
keadaan bisnis waralaba yang sesungguhnya.
b) Memperoleh pengalaman secara langsung dari informasi manajer
sehingga dapat digunakan sebagai bekal bagi mahasiswa ketika
terjun di dunia kerja.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
5

c) Mahasiswa dapat mengasah kreativitas untuk merumuskan strategi-


strategi terbaik untuk rumah makan cepat sai Toby’s yang mereka
observasi.

1.5 Metode Pengambilan Data


1.5.1 Jenis Data
Data yang kami kumpulkan adalah data primer yang kami dapatkan
dengan melakukan wawancara dengan narasumber (pemilik).
1.5.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Rumah makan cepat saji Toby’s di Jl. Ketintang Madya
no. 18, Gayungan, Surabaya
Waktu : 20 November 2014
1.5.3 Metode Penelitian
1. Observasi
Observasi adalah penglihatan secara langsung ke tempat sasaran yang
dituju sehingga hasilnya lebih teliti dan lebih mendekat kebenaran.
Observasi ini digunakan untuk melihat kegiatan yang dilakukan oleh
Toby’s termasuk bagaimana kegiatan jual beli atau transaksi dan
pelayanannya.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode untuk mengumpulkan data, dimana
peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari
seseorang sasaran penelitian (responden) atau berhadapan muka
dengan orang tersebut (face to face). Dalam observasi ini, pertanyaan
diajukan pada asisten manajer di Toby’s. Hal ini dilakukan untuk
memperoleh informasi mengenai aspek pemasaran, manajemen
persediaan, sumber daya manusia dan aspek keuangan yang
berhubungan dengan kegiatan Toby’s.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebagai sesuatu yang tertulis, tercetak atau
terekam yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan.
Pengumpulan data mengenai hal yang berhubungan dengan kegiatan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
6

perusahaan sebagai hasil observasi berupa catatan, buku, laporan


keuangan, dan lain-lain yang berhubungan dengan aspek pemasaran,
sumber daya manusia, operasional, dan keuangan. Hal ini digunakan
untuk memperoleh data yang berhubungan dengan Toby’s.
1.5.4 Tahapan Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, kami melakukan beberapa tahap
yang telah kami rencanakan. Tahapan pengumpulan data tersebut
tercantum dalam tabel Jadwal Kegiatan Observasi beserta deadline
waktu yang telah kami tetapkan sebelumnya.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Observasi


November Desember
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Observasi Perusahaan
2 Membuat daftar pertanyaan

Negosiasi dengan pemilik rumah makan


cepat saji Toby’s untuk waktu wawancara
3
Wawancara awal (rumah makan cepat saji
4 Toby’s sasaran)

5 Penyusunan laporan tahap 1

Wawancara lanjutan (rumah makan cepat


saji Toby’s sasaran dan pesaing)
6
7 Penyusunan laporan tahap 2
8 Penyempurnaan laporan
9 Presentasi laporan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
7

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s


Nama Perusahaan : TOBY’S
Nama Store Manager : Setya Haris W
Tahun Berdiri : 2010
Alamat : Jl. Ketintang Madya no. 18, Gayungan, Surabaya
No. Telp : (031) 833 8 8000
Bidang Usaha : Perdagangan dan Jasa
Jenis Barang : Ayam goreng krispi
Toby’s adalah perusahaan franchise/waralaba yang bergerak di bidang jasa
pelayanan rumah makan cepat saji yang menyediakan menu utama ayam goreng
krispi dan menu lainnya yang berkualitas dengan harga terjangkau. Toby’s berdiri
pada tahun 2010 yang berpusat di Ngagel Rejo Kidul No. 98 Surabaya, yang pada
akhirnya mendirikan cabang di berbagai daerah di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.
Toby’s sendiri merupakan waralaba asli indonesia yang baru berdiri sekitar empat
tahu lalu. Meskipun Toby’s merupakan waralaba baru namun kualitas produk
yang dihasilkan tidak kalah dengan perusahaan franchise dunia seperti KFC,
McDonnals dan lainnya.
Toby’S sendiri sudah mendapat SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).
Tempat usaha waralaba ini sudah milik sendiri dan memiliki tempat usaha yang
strategis, karena berada di pinggir jalan. Salah satu cabang dari Toby’s ini dekat
dengan beberapa sekolah dan juga dekat dengan kampus UNESA (Universitas
Negeri Surabaya) sehingga cukup ramai dan mudah dijangkau. Terdapat 25 orang
karyawan yang dipekerjakan pada outlet Toby’s cabang Ketintang.
Toby’s sendiri merupakan rumah makan cepat saji yang menyediakan menu
utama ayam goreng krispi dan menu lainnya yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau. banyak varian menu yang ditawarkan oleh Toby’s antara lain menu
MUJUR, menu ala-carte seperti Chicken Black Paper, Chicken Stick, Chicken
Burger, dan lain-lain.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
8

Target market atau segmentasi pasar Toby’s ini hanya mencakup pangsa pasar
kelas menengah (middle) dan kelas bawah (low), namun Toby’s berhasil
menjalankan aktivitas bisnisnya dengan hasil yang memuaskan mengingat
banyaknya konsumen baik yang datang langsung maupun melalui orderan. Dari
hal tersebut dapat diketahui bahwa peminat dan konsumen dari franchise asal
Indonesia ini akan semakin banyak dan luas.
Selain melakukan pelayanan di tempat usaha dan pesanan, Toby’s juga
melayani dalam bentuk Reservasi tempat, seperti tempat untuk acara pentas
kesenian, acara amal, acara syukuran, ulang tahun, acara perpisahan, acara rapat,
dan acara rekreasi. Waralaba ini semakin berkembang dengan dibukanya cabang-
cabang di beberapa daerah di Jawa Timur, bahkan tidak menutup kemungkinan
Waralaba Toby’s juga akan mendirikan cabang di berbagai daerah di Indonesia.
Dengan tagline Toby’s MUrah harganya juJur puasnya, customer diharapkan
mendapatkan pengalaman bersantap yang menyenangkan. Untuk tempatnya
Toby’s juga menyediakan tempat yang terbaik yang bersih dan nyaman bagi
customer. *ALFI*

2.2 Visi Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s


Dalam hal pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan
tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya, secara umum bisa di katakan bahwa
Visi dan Misi adalah suatu konsep perencanaan yang di sertai dengan tindakan
sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan.
Visi merupakan pernyataan yang mencoba memberi jawaban atas pertanyaan
“ingin menjadi seperti apakah kita?”. Menurut DR.A.B.Susanto dalam bukunya
yang berjudul Visi dan Misi, visi adalah sebuah gambaran mengenai tujuan dan
cita-cita di masa depan yang harus dimiliki organisasi sebelum disusun rencana
bagaimana mencapainya.
Sedangkan, menurut Wibisono, visi merupakan rangkaian kalimat yang
menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin
dicapai di masa depan. Maka dapat dinyatakan bahwa visi adalah suatu
pernyataan yang menggambarkan kondisi perusahaan yang diinginkan di masa
yang akan datang.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
9

Untuk Toby’s sendiri sudah mempunyai visi yang menurut pendapat kami
sudah sesuai dengan keinginan perusahaan yang selalu ingin memberikan
pelayanan yang terbaik untuk para konsumen rumah makan cepat saji Toby’s.

“Menjadi rumah makan cepat saji yang

terjangkau dan mengedepankan pelayanan

service yang terbaik”

Dalam menganalisis visi, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan
tentang pernyataan visi (Tripomo & Udan, 2005):
1. Visi menunjukkan arah strategis;
2. Visi lebih menunjukkan apa yang ingin dicapai, bukan bagaimana cara
mencapainya;
3. Seperti pernyataan ’tujuan jangka panjang’, visi bisa berupa hasil akhir
(misalnya besar pendapatan dan keuntungan, besar pangsa pasar, dsb.),
bisa juga berupa kemampuan (misalnya mampu memproduksi biodisel
dengan oktan tinggi);
4. Visi dan goal berbeda dalam jangka waktu pencapaian. Goal adalah suatu
langkah yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai
visi yang diinginkan;
5. Visi merupakan representasi dari keyakinan mengenai bagaimanakah
seharusnya bentuk organisasi perusahaan dimasa depan dalam pandangan
konsumen, karyawan, pemilik, dan stakeholder lainnya. Selain untuk
memacu arah organisasi, pernyataan visi yang baik seringkali mampu
membangkitkan semangat, karena anggota organisasi merasa yakin bahwa
organisasinya memiliki masa depan yang cerah.

Analisis Visi Toby’s :


Visi yang telah disebutkan diatas sudah memiliki kesesuaian dengan impian
dari pemilik dari rumah makan cepat saji Toby’s yang berkeinginan agar usaha

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
10

yang dilakukan bermanfaat untuk semua orang yang terlibat dalam usaha tersebut.
Sehingga perusahaan ini akan selalu melakukan usaha agar bisa tetap bertahan
ditengah banyaknya pesaing, karena cukup banyak pesaing yang memasuki usaha
sejenis rumah makan cepat saji ini.
Visi yang singkat ini akan tetapi sudah merangkum seluruh keinginan pemilik
terhadap usaha yang dijalankan. Ada dua point penting dalam visi itu. Yang
pertama yakni “menjadi rumah makan cepat saji yang paling terjangkau”. Hal ini
maksudnya adalah disini rumah makan cepat saji Toby’s mempunyai harapan
untuk menjadi rumah makan cepat saji yang unggul dan terbaik pada segmen
middle dan low selain itu juga dapat menjangkau dan mempermudah kebutuhan
masyarakat akan makanan cepat saji.
Sedangkan untuk point yang kedua adalah “mengedepankan pelayanan
service yang terbaik”. Disini rumah makan cepat saji Toby’s mempunyai harapan
untuk terus memberikan pelayanan service yang terbaik terhadap seluruh
konsumen, hal ini dilakukan agar konsumen merasa nyaman, senang dan puas
terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah makan cepat saji Toby’s, dengan
hal ini konsumen akan merasa istimewa dan Toby’s akan mendapatkan feeback
yang baik pula dari konsumen yaitu berupa rasa loyalitas konsumen untuk
membeli produk Toby’s.
Meskipun usaha ini masih terbilang belum lama, namun visi dari rumah
makan cepat saji Toby’s tersebut dapat memberi motivasi dan semangat untuk
terus mengembangkan usaha yang dijalankan. Sehingga usaha rumah makan cepat
saji Toby’s ini dapat bertahan hingga saat ini dan diharapkan dapat bertahan
sampai seterusnya. *DIAN*

2.3 Misi Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s


Selain penetapan visi hal penting lain yang harus dibuat oleh suatu perusahaan
yaitu adalah misi. Menurut DR.A.B.Susanto dalam bukunya yang berjudul Visi
dan Misi, misi adalah bagaimana untuk menghadirkan impian tadi menjadi
kenyataan. Sedangkan menurut Wibisono, misi merupakan rangkaian kalimat
yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa yang
disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
11

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam
usahanya mengwujudkan Visi.
Tujuan dari pernyataan misi adalah mengkomunikasikan kepada stakeholder,
di dalam maupun luar organisasi, tentang alasan pendirian perusahaan dan ke arah
mana perusahaan akan menuju. Oleh karena itu, rangkaian kalimat dalam misi
sebaiknya dinyatakan dalam satu bahasa dan komitmen yang dapat dimengerti dan
dirasakan relevansinya oleh semua pihak yang terkait.
Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang
merupakan hasil kompromi intepretasi Visi dan sesuatu yang nyata untuk dituju
serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi.
Pernyataan Misi memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang ingin dituju
serta kadang kala memberikan pula keterangan tentang bagaimana cara lembaga
bekerja.
Misi perusahaan berfungsi sebagai pernyataan cita-cita serta merupakan
landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh seluruh personil perusahaan.
Misi sangat membantu dalam pengembangan perusahaan, diantaranya :
1. Memberi arah usaha
2. Memfokuskan langkah-langkah yang akan diambil
3. Obyektif, target dan program perusahaan dirancang berdasarkan misi yang
sudah dibentuk.
4. Membimbing aksi dalam berbagai tingkat.
5. Membantu mencegah karyawan agar tidak salah dalam melangkah
Sebagian besar praktisi dan akademisi manajemen strategis merasa bahwa
suatu pernyataan misi yang efektif menampilkan Sembilan karakteristik atau
komponen. Oleh karena pernyataan misi merupakan bagian yang sangat umum
dari proses manajemen strategis, maka pernyataan misi seharusnya memasukkan
sembilan komponen berikut:
1. Konsumen (customer) – Siapakah konsumen perusahaan?
2. Produk atau jasa (product and service) – Apakah produk atau jasa utama
kita?
3. Pasar (market) – Secara geografis, dimanakah perusahaan bersaing?
4. Teknologi (technologi) – Apakah perusahaan canggih secara teknologi?

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
12

5. Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas (concern


for survival, growth, and profitability) – Apakah perusahaan komitmen
terhadap pertumbuhan dan kondisi keuangan yang sehat?
6. Filosofi (philosophy) – Apakah keyakinan, nilai, aspirasi, dan prioritas etis
dasar perusahaan?
7. Konsep diri (self-concept) – Apakah kompetensi khusus atau keunggulan
kompetitif utama perusahaan?
8. Fokus pada citra publik (concern for public image) – Apakah perusahaan
responsive terhadap masalah-masalah social, komunitas, dan lingkungan
hidup?
9. Fokus pada karyawan (concern for employees) – Apakah karyawan
dipandang sebagai asset perusahaan yang berharga?

Adapun Misi Toby’s adalah sebagai berikut:

1. Mengutamakan kepuasan konsumen dengan pelayanan yang

baik serta bertanggung jawab terhadap lingkungan.

2. Menjadikan Toby’s sebagai waralaba yang unggul dengan

produk yang berkualitas di area Surabaya.

3. Berkompetisi dalam harga dan kualitas.

4. Pangsa pasar menengah kebawah.

5. Mempertahankan cita rasa, kualitas terbaik, and standar

produk melalui karyawan yang terampil dan teknologi yang

memadai.

Analisis Misi :
Misi yang efektif menampilkan Sembilan komponen yang telah di jelaskan
di atas. Yang mencakup, yaitu: konsumen, produk atau jasa, pasar, teknologi,
fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas, filosofis,

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
13

konsep diri, fokus pada citra publik, dan fokus pada karyawan. Analisis
pernyataan misi berdasarkan sembilan komponen tersebut, adalah sebagai
berikut :
1. Konsumen (customer) – Siapakah konsumen perusahaan?
Komponen ini terdapat pada pernyataan “pangsa pasar menengah ke
bawah”. Pernyataan misi ini sesuai dengan target yang dibidik oleh
Toby’s karena Toby’s sendiri berorientasi pada segmen kelas
menengah dan bawah.
2. Produk atau jasa (product and service) – Apakah produk atau jasa
utama kita?
Komponen misi ini terdapat pada pernyataan misi kedua yaitu
“Menjadikan Toby’s sebagai waralaba yang unggul dengan produk
ayam goreng krispi yang berkualitas”. Dari kalimat tersebut, kita dapat
mengetahui bahwa produk utama yang diperdagangkan adalah ayam
goreng krispi. Tentunya dengan banyak menu pilihan lain, konsumen
dapat memilih berbagai menu paket hemat ayam krispi yang tersedia
dengan harga yang terjangkau.
3. Pasar (market) – Secara geografis, dimanakah perusahaan bersaing?
Komponen ini terdapat dalam kalimat “Menjadikan Toby’s sebagai
waralaba yang unggul dengan produk ayam goreng krispi yang
berkualitas di area Surabaya”. Dari pernyataan tersebut kita dapat
mengetahui bahwa Toby’s berharap mampu menguasai pasar pada
segmen menengah dan bawah di daerah Surabaya. Namun tidak
menutup kemungkinan Toby’s akan melebarkan area untuk
mempromosikan produknya. Karena semakin luas daerah
pemasarannya Toby’s akan lebih dikenal oleh masyarakat.
4. Teknologi (technologi) – Apakah perusahaan canggih secara
teknologi?
Komponen ini terdapat dalam pernyataan misi pada kalimat pertama,
yaitu : “teknologi yang memadai”. Dalam melayani konsumen, Toby’s
ini hampir memaksimalkan teknologi yang dimiliki. Tetapi tidak
menutup kemungkinan bahwa Toby’s ini akan terus menyesuaikan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
14

dengan perkembangan teknologi seiring dengan perkembangan


usahanya. Sehingga bisa mencapai efektifitas dan efisiensi biaya.
Perubahan terus dilakukan untuk mempermudah proses usaha.
Perbaruan alat-alat memasak untuk menghasilkan produk dan
penambahan alat-alat untuk mempermudah proses transaksi saat ini
sedang dilakukan.
5. Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas
(concern for survival, growth, and profitability) – Apakah perusahaan
komitmen terhadap pertumbuhan dan kondisi keuangan yang sehat?
Komponen ini terdapat pada pernyataan misi pada kalimat keempat,
yaitu “mempertahankan kelangsungan hidup, profitabilitas, dan
pertumbuhan usaha”. Tentunya semua usaha menginginkan usahanya
terus tumbuh menjadi usaha yang semakin besar untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sehingga kreatifitas dan
inovasi pemasaran produk selalu dilakukan oleh pemilik untuk tetap
mempertahankan eksistensi RUMAH MAKAN CEPAT SAJI TOBY’S
ini di pasar.
6. Filosofi (philosophy) – Apakah keyakinan, nilai, aspirasi, dan prioritas
etis dasar perusahaan?
Komponen ini terdapat dalam kalimat “mengutamakan kepuasan
konsumen dengan pelayanan yang baik dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan”. Dengan pelayanan yang baik seperti keramah
tamahan dan melayani dengan sepenuh hati, pemilik yakin bahwa
konsumen akan merasa nyaman dan puas ketika membeli. Hal tersebut
akan menambah tingkat kepercayaan konsumen. Selain itu,
bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan menggunakan
kemasan (plastik) yang ramah lingkungan dapat membawa manfaat
bagi lingkungan sekitar. Perhatian Toby’s terhadap lingkungan akan di
nilai konsumen bahwa Toby’s merupakan usaha yang tidak merugikan
lingkungan sekitar. Sehingga filosofi ini dapat mempertahankan dan
menarik konsumen yang pada akhirnya dapat meningkatkan
perkembangan usaha.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
15

7. Konsep diri (self-concept) – Apakah kompetensi khusus atau


keunggulan kompetitif utama perusahaan?
Komponen ini terdapat dalam kalimat “berkompetisi dalam harga dan
kualitas”. Pada pernyataan tersebut, menunjukkan bahwa Toby’s
menjual produk yang berkualitas namun dengan harga yang
terjangkau. Sehingga tetap dapat dijangkau oleh pangsa pasar yang
dituju yaitu kalangan menengah kebawah. Dibandingkan dengan
pesaingnya atau rumah makan sejenisnya, mungkin harga hampir
sama. Namun Toby’s sangat memperhatikan kualitas produknya
dibandingkan dengan pesaing, rasa makanan yang lebih enak, porsinya
lebih banyak, higienis, dan dalam keadaan yang selalu hangat dan
fresh.
8. Fokus pada citra publik (concern for public image) – Apakah
perusahaan responsive terhadap masalah-masalah sosial, komunitas,
dan lingkungan hidup?
Komponen ini terdapat dalam poin pertama yaitu “mengutamakan
kepuasan konsumen dengan pelayanan yang baik serta bertanggung
jawab terhadap lingkungan”. Disini Toby’s fokus pada konsumen dan
lingkungan dengan memberikan pelayanan yang baik dan tanggung
jawab sosial. Pelayanan yang ramah, cepat, tanggap terhadap
konsumen selalu diperhatikan agar konsumen puas dan percaya dengan
Toby’s. Responsive terhadap lingkungan ditunjukkan dengan perhatian
Toby’s menggunakan plastic berbahan ramah lingkungan untuk
pembungkus makanan agar mudah hancur dan tidak merusak
lingkungan. Sehingga hal ini dapat meningkatkan citra usaha yang
dijalankan.
9. Fokus pada karyawan (concern for employees) – Apakah karyawan
dipandang sebagai asset perusahaan yang berharga?
Komponen ini terdapat pada kalimat “melalui karyawan yang
terampil”. Karyawan adalah bagian terpenting dalam usaha manapun
terutama bagi Toby’s. Toby’s akan memberikan pelatihan agar
karyawan dapat melakukan semua pekerjaan yang ada dengan baik

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
16

meskipun tanpa pengawasan karena pemilik jarang berada ditempat.


Oleh karena itu, karyawan dianggap sebagai aset yang penting, karena
usaha tidak akan dapat berjalan tanpa adanya karyawan yang
menjalankan usahanya. *EMA*

2.4 Tujuan Didirikannya Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s


Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tanpa adanya
tujuan sebuah perusahaan tidak akan bisa berjalan dan berkembang. Tidak adanya
target-target yang harus dipenuhi akan membuat perusahaan hanya diam ditempat
saja. Tujuan pada umumnya akan mampu memberikan arah, memberikan sinergi,
membantu dalam evaluasi, memberikan prioritas, mengurangi ketidakpastian,
meminimalkan konflik. Menurut Ansoff, tujuan adalah aturan keputusan yang
memungkinkan manajemen untuk mengarahkan atau mengarahkan dan mengukur
prestasi kearah tujuan. Dengan demikian, tujuan menentukan target-target khusus
untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu periode yang akan datang.
Dalam menentukan tujuan, harus membuat gambaran jelas tentang keinginan
yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut di masa mendatang. Oleh karena itu
Franchise Toby’s Fried Chicken memiliki tujuan:
1. Menghasilkan produk yang berkulitas dengan harga yang terjangkau. Dengan
mengedepankan rasa yang benar-benar dijaga agar tidak mampu ditiru
pesaing.
Analisis: Untuk dapat menjual produk yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau harus memperhatikan jenis dan kualitas produk serta supplier.
Dengan melakukan pembelian ayam dari supplier langsung, maka waralaba ini
masih mendapat harga barang yang masih murah. Begitu juga dengan kualitas,
jika produk yang dihasilkan benar-benar berkualitas maka akan menambah
kepercayaan konsumen terhadap produk yang dijual, bahkan konsumennya
akan semakin bertambah.
2. Meningkatkan pelayanan dan service terhadap konsumen atau konsumen.
Analisis: Untuk mempertahankan konsumen, Toby’s tidak hanya harus
menghasilkan produk yang berkualitas tetapi juga harus mengedepankan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
17

pelayanannya. Hal ini dilakukan agar konsumen merasa nyaman dan senang
untuk makan di Toby’s lagi.
3. Memelihara relasi yang baik dengan para supplier dan konsumen.
Analisis: hubungan yang baik dengan konsumen dan supplier sangat
dibutuhkan untuk kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan. Dalam
usahanya menjalin hubungan yang baik dengan konsumen, Toby’s selalu
berusaha menyanggupi permintaan dan pengiriman produk dari konsumen
dengan tepat waktu. Hal ini dilakukan agar konsumen tetap percaya akan
kualitas dan pelayanan yang baik dari Toby’s. Selain itu, untuk menjaga
hubungan baik dengan supplier.
4. Memperluas daerah pemasaran
Analisis : Selain memperhatikan kualitas produk, pemilik juga memperhatikan
kapasitas dari produk untuk dapat melayani dan menjangkau konsumen yang
lebih banyak. Jadi, pemilik pusat berkeinginan untuk menambah tempat atau
membuka cabang untuk memasarkan produk-produknya.
5. Meningkatkan brand
Analisis : Seiring munculnya competitor yang ingin menyamai Toby’s, hal ini
tidak menciutkan nyali Toby’s untuk terus berkembang dalam menghadapi
competitor baru dengan cara berinovasi untuk meningkatkan brand agar lebih
dikenal oleh masyarakat luas. *TRI*

2.5 Sasaran yang Ingin Dicapai Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s
Sasaran Perusahaan adalah menetapkan apa yang ingin coba dicapai
perusahaan dalam menjalankan bisnis operasionalnya atau merupakan penjabaran
dari tujuan dan biasanya dinyatakan dengan periode waktu tertentu. Sasaran
dikembangkan dalam proses perencanaan strategi dan harus dapat diukur sehingga
memungkinkan untuk menentukan apakah sasaran tersebut telah dicapai. Selain
itu, suatu sasaran harus realistis sesuai dengan keadaan dimana sasaran tersebut
ditetapkan dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk kegiatannya. Dan
sasaran harus relevan bagi orang yang bertanggung jawab untuk mencapai
keberhasilannya.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
18

Sasaran merupakan pernyataan operasional dari keinginan yang jelas sekaligus


menyajikan tahap-tahap spesifik untuk mencapai tujuan terterntu. Sasaran ini
adalah bagian dari penjabaran tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam kurun waktu tertentu sehingga mudah dalam pengukurannya.
Penentuan sasaran ini akan terfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya
organisasi. Oleh karena itu, sasaran harus lebih fokus, bersifat spesifik, terinci dan
dapat diukur.
Berdasarkan pada kriteria di atas, maka franchise Toby’s menetapkan sasaran
yang akan dicapai, yaitu:
1. Mencapai produksi sesuai pesanan konsumen
Disini Toby’s berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen
dengan cara tepat waktu dalam pelayanan pesanan, sehingga Toby’s dapat
mencapai hasil produksi tepat pada sasaran.
2. Memaksimalkan laba, serta mempertahankan konsumen lama dan
mendapatkan konsumen baru.
Toby’s berusaha untuk mengembangkan inovasi-inovasi untuk produknya,
agar konsumen tidak mengalami kebosanan dengan produk-produk milik
Toby’s. Dengan adanya inovasi ini Toby’s dapat memproduksi berbagai
macam produk sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk barunya,
dan laba yang diperoleh juga akan bertambah.
3. Pasokan bahan baku agar tetap terpenuhi.
Hal ini penentu utama untuk menentukan proses produksi, apabila pemasok
terlambat untuk menyediakan bahan baku, secara otomatis akan menghambat
proses produksi juga. Sejauh ini Toby’s tidak pernah mengalami kendala
seperti ini, karena setiap hari Toby’s mendapatkan pasokan bahan baku dari
supplier. *RENY*

2.6 Kondisi Lingkungan Internal dan Eksternal Rumah Makan Cepat Saji
(Fastfood) Toby’s
Analisis lingkungan perusahaan merupakan tahapan awal pada proses
menajemen strategi yang betujuan untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan
perusahaan/unit usaha secara internal maupun eksternal. Lingkungan perusahaan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
19

meliputi semua faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan unit usaha.


Perusahaan juga mempunyai tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan
perusahaan dan karyawannya. Tanggung jawab ini biasanya berupa tanggung
jawab sosial yang menunjukkan pertimbangan manajemen tentang pengaruh-
pengaruh sosial disamping juga pengaruh ekonomi dari keputusan-keputusannya.
2.6.1 Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal lebih mengarah pada analisis intern
perusahaan dalam menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari
tiap-tiap divisi keuangan dan akuntansi, pemasaran, riset dan pengembangan,
personalia serta operasional (David, 2006). Inti dari analisis lingkungan
internal ini adalah berusaha untuk mencari keunggulan strategis yang dipakai
untuk membedakan diri dari pesaing. Menurut Jauch dan Gluech (1999),
lingkungan internal adalah proses dimana perencanaan strategi mengkaji
faktor internal perusahaan untuk menentukan dimana perusahaan memiliki
kekuatan dan kelemahan yang berarti sehingga dapat mengelola peluang
secara efektif dan menghadapi ancaman yang terdapat dalam lingkungan.
Sedangkan menurut Pearce dan Robinson Jr, dalam Kotler (2005), analisis
lingkungan internal adalah pengertian mengenai pencocokan kekuatan dan
kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal.
Dalam upaya untuk mencapai pangsa pasar yang lebih besar dan
menyediakan produk yang berkualitas dan terjamin kuantitasnya, ternyata
masih banyak kendala yang dihadapi oleh rumah makan cepat saji Toby’s.
Untuk memahami permasalahan yang ada, maka perlu dilakukan pemetaan
lingkungan dari lingkungan internal terkait dengan kekuatan dan kelemahan.
Dalam lingkungan internal Toby’s dalam faktor sumber daya manusia
misalnya, Toby’s menggunakan SDM yang berdedikasi tinggi, hal ini
dikarenakan Toby’s ingin menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas yang
mampu memberikan yang terbaik untuk kemajuan Toby’s. Dalam proses
poduksi juga Toby’s juga benar-benar wajib menghasilkan produk-produk
yang berkualitas, menggunakan bahan baku yang unggulan meski dengan
harga terjangkau. Supaya lebih jelas akan dijabarkan dibawah ini. *ALFI*

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
20

1. Sumber Daya Manusia


Aspek sumber daya manusia dapat ditinjau melalui kebutuhan
tenaga kerja dan skill, jam kerja, dan sistem penggajian dan
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut Drs. Malayu
S.P Hasibuan (2005:10) “Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu
dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien guna membantu terwujudnya tujuan perusahaan karyawan, dan
masyarakat.
1) Perekrutan Tenaga Kerja
Penerimaan karyawan tidak melalui jalur yang panjang. Sistem
yang digunakan sangat sederhana dan kriteria tenaga kerja baru juga
sangat umum. Toby’s membutuhkan SDM yang berdedikasi tinggi,
energik, menyukai tantangan dan kreatif untuk bergabung dengan
tim. Kualifikasi/persyaratan untuk level tenaga kerja paling bawah
(crew) adalah pria/wanita, usia max 23 tahun, single, pendidikan
minimal SMA/ SMK sederajat, fresh graduate, pengalaman di resto
menjadi point plus, mampu bekerja dalam tim, bersedia bekerja
shift. Kualifikasi untuk Assistant Manager adalah pria/wanita, usia
maksimal 23 tahun, pendidikan minimal D3 semua jurusan,
pengalaman dalam supervise minimal 2 tahun, memiliki jiwa
leadership yang kuat, bersedia bekerja dalam system shift.
Kualifikasi untuk Management Trainee (MT) adalah pria/wanita,
usia maksimal 30 tahun, pendidikan minimal D3/S1 semua jurusan
dengan ipk minimal 2,75, mampun bekerja dalam tim, management
skill, leadership skill. Memiliki pengalaman memimpin, fresh
graduate lebih diutamakan. Sedangkan kualifikasi untuk marketing
food and beverage adalah pria/wania, usia maksimal 30 tahun,
pendidikan minimal D3 semua jurusan dengan IPK min 2,75,
(mengutamakan fresh graduate), pengalaman untuk bidang yang
sama, energik, kreatif, komunikatif, persuasive, dan bersedia
bekerja dalam system target, meguasi photoshop, corel draw lebih
diutamakan.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
21

2) Tenaga Kerja
Semua tenaga kerja yang ada di rumah makan cepat saji Toby’s
merupakan karyawan kontrak, kecuali Store Manajemen adalah
tenaga kerja tetap. Untuk saat ini rumah makan cepat saji Toby’s
memiliki 25 orang tenaga kerja yang terbagi atas Manager Area
turun ke Store Manager turun ke Asistant Manager turun Junior
Manager turun ke Trainee Manager ke Crew Leader turun ke Star
Crew dan lini yang paling bawah adalah Crew. Di luar lini tersebut
juga terdapat STAR, C/S dan VIP yang bertanggung jawab penuh
terhadap store manager. Store Manager selanjutnya bertanggung
jawab kepada Operation Consultant. Operation Consultant akan
bertanggug jawab kepada Operation Manager dan Operation
Manager akan bertanggung jawab kepada Head Office.
3) Pengaturan Jam Kerja
Jam kerja pada rumah makan cepat saji Toby’s yaitu menggunakan
sistem kerja shift. Dalam satu shift ada 8-9 tenaga kerja, sedangkan
untuk malam hari ada 10 tenaga kerja dalam satu shift malam. Jam
kerja yang ditetapkan oleh rumah makan cepat saji Toby’s yaitu
sesuai dengan UU no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal
77-85, yang mengatur tentang jam kerja yaitu 7 jam sehari untuk 6
hari kerja atau 8 jam sehari untuk 5 hari kerja.
4) Hari Libur yang ditetapkan
Tidak ada hari libur selain pada hari-hari besar dan hari raya
keagamaan karena rumah makan cepat saji ini berproduksi setiap
hari.
5) Gaji dan Upah
Gaji tenaga kerja pada rumah makan cepat saji Toby’s berbeda-beda
setiap orang tergantung dari kinerja yang dilakukan tenaga kerja
tersebut. Akan tetapi patokan gaji yang diberikan Toby’s yaitu
sebesar UMR (Upah Minimum Regional). *DIAN*

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
22

2. Struktur Organisasi
Setiap perusahaan atau organisasi yang memiliki tenaga kerja cukup
banyak pasti akan membutuhkan struktur organisasi untuk
mempermudah pembagian kerja. Definisi struktur organisasi menurut
Robbins (1994) adalah pengakuan organisasi untuk mengkoordinasikan
pola interaksi para anggota organisasi secara formal. Secara umum,
struktur organisasi diartikan sebagai susunan komponen-komponen
(unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan
adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi
atau kegiatan-kegiatan yang berbeda tersebut diintregasikan
(koordinasi).
Ada empat aspek utama penyusunan struktur organisasi yaitu
depertementalisasi, pembagian kerja, koordinasi, dan rentang
manajemen.
Struktur organisasi yang digunakan oleh Toby’s adalah struktur
organisasi lini/garis. Dengan menggunakan tipe organisasi ini, maka
perintah dalam perusahaan ini mengalir dari Manager Area turun ke
Store Manager turun ke Asistant Manager turun Junior Manager turun
ke Trainee Manager ke Crew Leader turun ke Star Crew dan lini yang
paling bawah adalah Crew. Di luar lini tersebut juga terdapat STAR,
C/S dan VIP yang bertanggung jawab penuh terhadap store manager.
Store Manager selanjutnya bertanggung jawab kepada Operation
Consultant. Operation Consultant akan bertanggug jawab kepada
Operation Manager dan Operation Manager akan bertanggung jawab
kepada Head Office.
Berdasarkan penjelasan di atas, Toby’s sudah memiliki struktur
organisasi yang baik. Adanya pembagian kerja yang jelas dan terarah,
kegiatan-kegiatan dibagi berdasarkan jabatan karyawan dan
terkoordinasi dengan baik. Sehingga tidak ada tumpang tindih
pekerjaan.
Struktur organisasi Toby’s sudah sesuai dengan teori struktur
organisasi dan telah memperhatikan empat aspek utama penyusunan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
23

struktur organisasi. Depertementalisasi atau pengelompokan sudah


jelas, pembagian kerja agar pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan
sudah sesuai dengan jabatannya, koordinasi sudah dilakukaan dengan
baik agar tercapai tujuan usaha Toby’s, dan rentang manajemen
berjalan dengan baik karena kemampuan manajer melakukan
koordinasi dirasakan cukup efektif dan dapat diterima oleh karyawan.
*EMA*
3. Produksi dan Operasi
Kegiatan produksi adalah usaha atau kegiatan manusia untuk
menciptakan atau mempertinggi nilai guna ekonomi suatu barang atau
jasa agar lebih berguna bagi pemenuhan kebutuhan perusahaan.
Kegiatan produksi merupakan bagian yang sangat penting bagi
perusahaaan. Kegiatan produksi yang terhambat atau tidak berjalan
sesuai rencana akan membaut perusahaan kacau bahkan mengalami
kerugian. Proses produksi menjadi hal yang harus sangat diperhatikan
oleh perusahaan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Sedangkan
operasi adalah kesatuan kegiatan dari keseluruhan fungdi yang ada
diperusahaan untuk melaksanakan rencana strategis untuk dapat
bertahan dan beroperasi. Dalam sebuah perusahaan operasi merupakan
salah satu fungsi dari bisnis disamping financial, marketing, maupun
personalia. Operasi tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus selalu
berhubungan dengan fungsi-fungsi lainya.
Kegiatan produksi yang ada di Toby’s masih menggunkan alat-alat
masak yang sederhana. Terkadang Toby’s mengalami kesulitan
memnuhi permintaan konsumen yang banyak. Sedangkan untuk bahan
baku produksi utama atau unggulan yaitu ayam diperoleh dari tiga
supplier. Dengan standart kualitas yang sangat diperhatikan Toby’s
hanya mengambil bahan-bahan baku yang berkualitas baik. Namun tak
jarang juga Toby’s mengalami kesusahan memenuhi bahan baku ayam
yang berkualitas karena kurangnya pasokan dari supplier. Manajemen
operasional Toby’s juga masih sangat sederhana, belum menerapkan
banyak kemajuan teknologi.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
24

Ditahun 2014 ini produksi Toby’s juga mengalami penurunan


dibandingkan dengan tahun kemarin. Hal ini terjadi karena adanya
penurunan permitaan dari konsumen. Dengan penurunan hasil produksi
Toby’s sedikit menaikkan harga jual. Hal ini agar tidak terjadi kerugian
yang besar.
Untuk memenuhi permintaan konsumen yang meningkat dan juga
guna untuk mengembangkan Toby’s harus segaera beralih
menggunakan alat-alat masak yang jauh lebih modern. Melakukan
perubahan dalam hal manajemen operasional, yang levih efektif dan
efisien. *TRI*
4. Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan
oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan
karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana
secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan
pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung
dalam kaitannya dengan pasar. Kotler (2001) mengemukakan definisi
pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan
pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan
pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Toby’s melakukan pemasaran langsung kepada konsumen melalui
outlet-outlet yag sudah ada. Selain melakukan pemasaran langsung
Toby’s juga menerima pesanan atau Delivery service untuk instansi
maupun perseorangan, reservasi atau pesanan, dan perayaan pesta ulang
tahun bagi anak dan keluarga, serta event sekolah dan instansi.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
25

Pemasaran merupakan bagian yang sangat penting dalam


menjalankan sebuah bisnis terutama untuk bisnis di bidang makanan
seperti Toby’s ini. Pemasaran yang baik akan meningkatkan penjualan
dan meningkatkan laba perusahaan. Kreatifitas dan inovasi sangat
diperlukan dalam pemasaran agar membuat orang tertarik untuk
membeli apa yang kita tawarkan. *RENY*
2.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal mencakup pemahaman berbagai faktor di
luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis/bahkan
ancaman bagi perusahaan yang mana memerlukan pengendalian jangka
panjang dari manajemen puncak perusahaan. Lingkungan eksternal ini juga
sangat penting yang perlu dikaji dalam penentuan dan pengambilan keputusan
pengenalan dan pemahaman tentang berbagai kondisi serta dampaknya
menjadi hal yang harus ditelaah lebih lanjut lagi. Dalam factor eksternal ini
tidak berpengaruh konstan melainkan berubah-ubah, kondisi eksternal juga
berada diluar kemampuan perusahaan untuk mengendalikannya. Analisis ini
biasanya meliputi tekanan yang berpengaruh jangka panjang perusahaan.
Dalam menganalisis lingkungan eksternal perusahaan Toby’s, kita akan
membahas faktor ekonomi, sosial budaya, politik dan kebijakan pemerintah,
teknologi, demografi serta pesaing. *ALFI*
1. Ekonomi
Faktor ekonomi ini meliputi pertumbuhan ekonomi suatu Negara dan
hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi baik makro maupun mikro,
Keadaan ekonomi dalam negeri akan mempengaruhi perusahaan-
perusahaan dalam melangsungkan kegiatan usahanya. Begitu pula
dengan Toby’s, keadaan ekonomi akan sedikit banyak berpengaruh
terhadap produksi dan penjualan Toby’s. Misalnya saja kenaikan BBM
yang menyebabkan naiknya sejumlah bahan-bahan pokok. Dengan
naiknya harga bahan-bahan pokok yang digunakan untuk memproduksi
produk-produk Toby’s akan berdampak pada penjualan dan pendapatan
Toby’s.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
26

Terjadinya gejolak ekonomi dalam sebuah Negara seperti kenaikan


harga BBM, inflasi, kenaikan harga, dan lain-lain membuat manajemen
Toby’s harus memutuskan strategi yag tepat untuk menghadapi kondisi
tersebut. Akan tetapi dengan adanya kenaikan harga BBM, inflsi,
maupun kenaikan harga tidak lantas mebuat Toby’s secara langsung
menaikan harga jual produk-produknya. Menajamen akan melihat omset
penjualan dan laba penjualan, jika dirasa tidak menurunkan laba yang
terlalu signifikan, maka mereka belum akan menaikkan harga. Jika suatu
ketika dirasa sangat perlu untuk menaikkan harga, Toby’s juga akan
menaikkan harga. Kenaikkan harga akan diusahakan tidak terlalu besar
untuk menjaga konsumen tetap setia.
Dalam perencenaan strategiknya, Toby’s harus mempertimbangkan
kecenderungan faktor ekonominya baik ditingkat dalam negeri maupun
luar negeri. Perusahaan juga harus mempertimbangkan ketersediaan
kredit secara umum serta tingkat penghasilan yang harus dibelanjakan.
*ALFI*
2. Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan
a. Sosial, Budaya, Demografi
Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun mengalami
perubahan. Khususnya penduduk jawa timur khususnya disini
daerah sekitar Ketintang Madya. Perubahan tersebut akan
memberikan dampak terhadapa perubahan jumlah permintaan
produk Toby’s pula. Semakin bertambahnya jumlah penduduk
dan perubahan-perubahan gaya hidup akan semakin menambah
tingkat permintaan.
Sekarang ini banyak orang yang suka pergi ke tempat makan
fastfood seperti Toby’s karena berbagai alasan. Dengan harga
yang terjangkau dan pelayanan yang bagus akan membuat
Toby’s banyak diminati orang. Konsumen Toby’s didominasi
oleh tingkat social menengah kebawah. *DIAN*
b. Lingkungan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
27

Lingkumgan sekitar Toby’s yang dekat dengan perumahan dan


juga kampus membuat Toby;s berada pada posisi
strategis.Ketersediaan bahan baku dengan konsep “go green”
yang merupakan salah satu program pelestarian lingkungan yang
dilakukan pemerintah, membuat Toby’s melakukan tindakan
positif. Bungkus plastik yang digunakan untuk membungkus
pesanan terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Sehingga
plastic tersebut akan hancur dengan sendirinya dan hal tersebut
akan mengurangi jumlah sampah. *DIAN*
3. Teknologi
Perkembangan ilmu teknologi dan informasi yang semakin
berkembang pada jaman modern saat ini, sangat berpengaruh pada
pertumbuhan ekonomi di suatu Negara. Peran teknologi dalam suatu
organisasi sangat penting terutama pada zaman sekarang yang menuntut
semuanya serba cepat dan praktis. Peningkatan daya saing suatu produk
dipasaran, tentu saja menjadi salah satu dampak pertumbuhan positif
tersebut. Teknologi sendiri didefinisikan sebagai pengetahuan, alat-alat,
teknik dan kegiatan yang digunakan untuk mengubah input menjadi
output. Karena itu dapat dikatakan bahwa teknologi meliputi proses
transformasi yang terjadi dalam organisasi, menyangkut mesin-mesin
yang digunakan, pendidikan dan keahlian karyawan, serta prosedur kerja
yang digunakan dalam pelaksanaan seluruh kegiatan (Lubis & Husaini,
1987). Berbagai hasil penelitian, pengembangan dan rekayasa teknologi
telah banyak dimanfaatkan baik oleh pihak industri maupun masyarakat
umum. Meskipun demikian, kemampuan nasional dalam penguasaan
pemanfaatan teknologi masih belum mampu bersaing baik dengan
teknologi Internasional.
Toby’s juga mengikuti perkembangan teknologi untuk diterapkan
dalam usahanya. Untuk alat-alat memasak Toby’s telah melakukan
banyak pembaruan alat yang lebih modern untuk mempercepat proses
memasak. Saat ini Toby’s sudah memasang CCTV ditempat-tempat
yang penting untuk meningkatkan sistem keamanan. Dengan memasang

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
28

CCTV memudahkan Toby’s dalam melakukan pengawasan terhadap


konsumen, karyawan, dan situasi di dalam rumah makan itu sendiri.
Selain itu juga akan memberi rasa nyaman terhadap pelnggan-konsumen
dan meningkatkan kepercayaan terhadap Toby’s. di tahun ini,Toby’s
juga menyediakan pembayaran melalui transaksi debet. Sehingga
mempermudah konsumen dalam melakukan pembayaran. Dengan
kemudahan tersebut konsumen akan merasa sangat terbantu dan akan
meningkatkan kepuasan konsumen. Dengan meningkatnya kepercayaan
dan kepuasaan konsumen akan mampu meningkatkan penjualan dan
laba. Saran saya adalah untuk menambah mesin kasir lagi, karena
rumsah makan Toby’s yang tergolong ramai dengan hanya memiliki satu
mesin akan menghambat proses transaksi. Agar konsumen sendiri tidak
lama penunggu dan puas dengan pelayanan yang cepat.*EMA*
4. Pesaing
Definisi umum pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau
menjual barang dan jasa yang sama atau mirip dengan produk yang
ditawarkan. Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan
caramelemahkan dan menghancurkan pesaing dengan memasang strategi
yang kompetitif. Untuk itu perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu
posisi dan kondisi perusahaan. Saat ini, pesaing yang dihadapi Toby’s
adalah para penjual Junkfood yang berada disekitar Toby’s. Salah satu
Fastfood yang sejenis seperti D’Besto dan Quick Chiken merupakan
pesaing dari Toby’s yang terdekat. Karena menjual jenis makanan utama
yang sama dan bersaing pada level yang sama. Namun untuk saat ini
Toby’s belum merasa mendapat ancaman ataupun kehilangan konsumen
dengan hadirnya Fastfood yang lain. Karena dirasa memiliki kualitas
makanan yang lebih unggul namun tetap dengan harga yang tidak jauh
berbeda dengan pesaing.
Toby’s akan meningkatkan kualitas, dan pelayanan agar dapat
mempertahankan konsumennya. Dengan menjaga kualitas dan pelayanan
yang bagus terhadap konsumen Toby’s yakin mampu mempertahankan
konsumen. Penciptaan menu-menu baru dirasakan perlu agar konsumen

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
29

tidak bosan dan memiliki banyak pilihan makanan. Menu-menu baru


juga akan menjadikan pembeda rumah makan Toby’s dengan
pesaingnya. Selain itu pastinya akan melakukan inovasi-inovasi dan
strategi yang lain untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan
makanan fastfood lainnya. *EMA*

2.7 Analisis SWOT Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s


Analisi SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(oppurtinities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor itulah yang digunakan untuk menganalisis SWOT. Proses
ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek
dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut.Penelitian menunjukkan bahwa kinerja
perusahaan dapat ditentukan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kedua
faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matriks SWOT, dimana aplikasinya adalah bagimana kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan (advantages) dari peluang
(oppurtinities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang
mencegah keuntungan (advantages) dari peluang peluang (oppurtinities) yang
ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman
(threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. *TRI*
2.7.2 Analisis Kekuatan dan Kelemahan
1. Kekuatan (Strengths)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-
keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan
kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan
dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
30

a. Memiliki gedung yang ideal.


Gedung yang ideal merupakan salah satu yang menjadi kekuatan
yang harus dimiliki oleh usaha. Dengan memiliki gedung yang
ideal usaha berlajan sesuai visi misi. Gedung yang ideal ini sudah
meliputi gedung sendiri dengan tempat yang luas, sehingga pemilik
Toby’s tidak memerlukan biaya tambahan untuk membayar sewa
gedung per bulan atau per tahunnya. Faktor ini sangat penting
untuk sebuah rumah makan cepat saji Toby’s karena gedung
merupakan aset yang cukup penting untuk memasarkan produk dari
Toby’s ini. *RENY*
b. Harga terjangkau di kalangan menengah kebawah.
Toby’s menjual produknya dengan harga terjangkau untuk
kalangan masyarakat menengah kebawah bahkan untuk kalangan
mahasiswa dan pelajar. Dengan harga yang terjangkau dan kualitas
makanan yang baik membuat Toby’s mampu bersaing dengan baik
melawan para pesaingnya karena harga merupakan faktor yang
sangat penting yang mempengaruhi penjualan. *RENY*
c. Adanya sistem delivery order yang mudah digunakan oleh
konsumennya.
Menghadapi pesaingan pasar yang cukup ketat, banyak pelaku
usaha yang mulai aktif memutar strategi untuk mendapat perhatian
dari konsumennya, jika dulu para pelaku bisnis cenderung pasif
dan hanya menunggu konsumen, maka sekarang pelaku usaha lebih
aktif untuk melakukan strategi. Salah satu strategi yang bisa
dilakukan pelaku pasar untuk memanjakan konsumennya yaitu
dengan memberikan layanan pesan antar atau delivery order guna
memenuhi kebutuhan konsumen. Strategi inilah yang menjadi salah
satu kekuatan dari rumah makan cepat saji Toby’s. Melalui layanan
atau jasa delivery order, konsumen tidak perlu repot-repot keluar
rumah untuk mendapatkan produk yang mereka inginkan. Hal ini
juga menjadi strategi jitu bagi Toby’s untuk menngkatkan omset
penjualannya. Strategi ini terbilang cukup efektif, karena Toby’s

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
31

bisa mendekatkan usahanya dengan para konsumen dan


memberikan kemudahan. Segala macam keluhan dari konsumen
pun dapat diatasi karena adanya hubungan baik dan rasa saling
percaya. Adanya sistem delivery order ini juga mampu
mendongkrak pendapatan perusahaan, produk Toby’s juga akan
lebih dikenal masyarakat. *ALFI*
d. Memiliki produk yang bervariasi (banyak pilihan untuk konsumen)
Toby’s memiliki produk yang bervariasi, hal ini merupakan salah
satu stretegi perusahaan untuk membedakan produk, karena dengan
adanya produk yang bervariasi akan memberikan pilihan kepada
para konsumen untuk memilih apa yang mereka inginkan. Hal ini
juga menjadi alternatif konsumen untuk memilih suatu produk
yang didasari pada warna, kualitas, harga. Selain itu, produk yang
bervariasi merupakan strategi Toby’s untuk mempromosikan
produknya dan juga akan mampu meningkatkan pendapatan
Toby’s. Kekuatan dalam menciptakan produk yang bervariasi ini
sangat penting dilakukan, apabila suatu usaha tidak mampu
menciptakan produk baru maka akan menghadapi resiko penurunan
volume penjualan karena munculnya pesaing yang lebih kreatif,
perubahan selera konsumen dan munculnya teknologi baru dalam
proses produksi. Maka dengan demikian langkah yang dilakukan
Toby’s dengan memiliki variasi produk sudah tepat dan benar.
*ALFI*
e. Outlet berada di wilayah yang strategis dan mudah di jangkau.
Outlet Toby’s berada di wilayah yang strategis dan mudah di
jangkau. Dengan lokasi outlet yang strategis dan mudah di jangkau
oleh masyarakat menjadikan nilai tambah untuk Toby;s untuk
menarik konsumen lebih banyak lagi untuk datang ke Toby’s.
Selain itu juga letak yang dekat dengan jalan raya akan
mempermudah akses para konsumen untuk menuju Toby’s dan hal
ini akan membuat para konsumen tertarik untuk datang kembali
untuk membeli produk Toby’s.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
32

f. Memiliki area parkir yang luas


Dengan memiliki area parkir yang cukup luas rumah makan cepat
saji Toby’s akan mampu menampung kendaraan para konsumen
yang banyak dan tentunya akan membuat Toby’s mendapatkan
konsumen yang lebih banyak lagi, dan hal ini akan mempengaruhi
peningkatan pendapatan Toby’s. *DIAN*
g. Karyawan yang profesional, ramah dalam menghadapi konsumen.
Karyawan yang profesinal sangat mempengaruhi tingkat
keberhasilan usaha, jadi karyawan Toby’s sudah melewati
pelatihan khusus untuk menjadi karyawan yang profesinal. Tidak
hanya pandai memasak dan berorganisasi namun karyawan dituntut
untuk mengedepankan pelayanan sebaik mungkin kepada para
konsumen. Keramahan diprioritaskan karena konsumen akan
merasa nyaman, puas, dan dapat percaya dengan Toby’s. *EMA*
h. Memiliki kemasan (plastic) pembungkus yang ramah lingkungan.
Toby’s menggunakan kemasan (plastic) pembungkus yang ramah
lingkungan, karena semangat go green yang diusung oleh Toby’s
mampu mengurangi sampah dan tidak menambah sampah.
Kemasan (plastic) pembungkus yang digunakan Toby’s dapat
hancur dengan sendirinya. Sekarang ini sedang gencar-gencarnya
melakukan go green dan hal tersebut tentunya akan menarik
perhatian masyarakat terhadap Toby’s. Hal semacam ini akan
menimbulkan presepsi bahwa Toby’s sangat memperhatikan
dampak yang timbul terhadap lingkungan apabila menggunakan
bahan yang dapat merusak lingkungan. *EMA*
i. Pernah masuk lembaga survey Jawa Pos No. 1.
Salah satu pembuktian sebuah perusahaan adalah dengan survey
dari lembaga atau pemerintah. Hanya perusahaan yang bagus dan
memenuhi kriteria yang mampu masuk. Toby’s pernah masuk
lembaga survey Jawa Pos No. 1. Hal ini membuktikan bahwa
Toby’s bukan hanya bisnis amatir, karena dengan Toby’s pernah
masuk lembaga survey Jawa Pos No 1 menjadi bukti bahwa

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
33

kualitas Toby’s tidak diragukan lagi. Orang yang semula tidak


tertarik dengan Toby’s akan mulai tertarik karena hal tersebut.
Prestasi ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
Toby’s, menarik konsumen baru dan meningkatkan penjualan.
*TRI*
j. Sudah memiliki 8 outlet yang tersebar di Surabaya, Gresik dan
Sidoarjo.
Perusahaan yang sudah mempunyai banyak cabang yang tersebar
di beberapa daerah akan mempunyai pendapatan yang jauh lebih
banyak. Semakin banyak cabang yang dipunyai perusahaan
mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut berkembang dengan
dengan cepat. Dengan banyak outlet perusahaan akan mempunyai
lebih banyak konsumen. Toby’s sudah memiliki 8 outlet yang
tersebar di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Hal ini juga
membuktikan bahwa Toby’s bukan bisnis kecil. Toby’s telah
mampu membuka lebih dari satu outlet, dengan memiliki semakin
banyak outlet akan mampu meningkatkan penjualan dan
pendapatan Toby’s dan akan semakin dikenal luas. Toby’s akan
semakin berkembang dan terkenal. *TRI*
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,
keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja
perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya
keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat
meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan. Adapun kelemahan dari
rumah makan cepat saji Toby’s, yaitu:
a. Brand yang belum terlalu dikenal di kalangan masyarakat luas.
Brand Toby’s belum terlalu dikenal di kalangan masyarakat luas.
Sehingga hal ini menjadi kendala utama dari Toby’, karena akan
mempengaruhi tingkat penjualan Toby’s. *RENY*
b. Menghasilkan limbah yang cukup banyak.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
34

Limbah merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang dapat
merusak lingkungan. Karena Toby’s menghasilkan banyak limbah
salah satunya, minyak sisa penggorengan, dan air kotor bekas
cucian yang mengandung sabun. Tentunya hal ini dapat membuat
air tercemar apabila Toby’s tidak memiliki saluran pembuangan
limbah. *RENY*
c. Segmentasi masih pada kelas middle dan low sehingga perusahaan
tidak dapat berkembang.
Salah satu alasan perusahaan melakukan segmentsai adalah untuk
meningkatkan efektivitas strategi pemsaran yang telah disusun,
serta sumber daya perusahaan dapat digunakan secara efektif dan
efisien. Namun apabila segmentasi dilakukam hanya untuk kelas
middle dan low maka perusahaan tidak dapat berkembang.
Segmentasi inilah yang dilakukan oleh Toby’s, mereka hanya
mengambil kelas middle dan low saja, Toby’s masih belum berani
mengambil pangsa pasar kelas Top sehingga pemasarannya
terkesan datar/flat dan tidak bekembang. Hal ini juga berpengaruh
terhadap perkembangan perusahaanya juga. Karena perkembangan
perusahaan sangatlah penting untuk kelangsungan hidup
perusahaan tersebut. *ALFI*
d. Pengalaman dalam mengelola perusahaan masih terbatas
Pengalaman merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan
untuk dapat memiliki keunggulan kompetitif dalam dunia bisnis.
Pengetahuan yang luas, pengalaman yang matang akan mampu
mengeksplorasikan keunikan dan keunggulan kompetitif
perusahaan. Kurangnya pengalaman dalam pengelolaan perusahaan
dapat menyebabkan kagagalan dalam perusahaan yang akan
merugikan usahanya. Demikian pula yang dialami oleh Toby’s,
kurangnya pengalaman dalam mengelola organisasi menjadi saatu
kelemahan tersendiri yang membuat Toby’s masih belum mampu
bersaing dengan pendahulunya dan masih kurang mendapat
kepercayaan dari masyarakat. *ALFI*

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
35

e. Teknologi untuk memasak masih menggunakan alat yang


sederhana.
Dalam penggunaan teknologi rumah makan cepat saji Toby’s
masih menggunakan teknologi yang sederhana. Sehingga tidak
dapat menghasilkan produk yang banyak, hal tersebut tentunya
akan memperlambat proses produksi dan juga transaksi. *DIAN*
f. Tidak tersedia layanan hotspot untuk konsumen.
Sebagai rumah makan cepat saji biasanya terdapat fasilitas hotspot
untuk menarik konsumen agar datang ke Toby’s, karena dengan
adanya fasilitas hotspot biasanya akan membuat sesorang tertarik
datang ke tempat itu dengan membawa gadget mereka atau
mungkin hanya sekedar berkumpul bersama teman atau
mengerjakan tugas, hal ini adalah cara untuk menarik konsumen
lebih banyak lagi. Akan tetapi untuk saat ini rumah makan cepat
saji Toby’s belum menyediakan layanan hotspot ini untuk
konsumen. Karena pada dasarnya layanan hotspot dapat
meningkatkan konsumen. Lokasi yang berdekatan dengan sekolah
dan kampus akan memungkinkan pelajar tertarik dengan layanan
hotspot. *DIAN*
g. Tidak tersedianya mesin untuk pembayaran menggunakan atm
secara debit maupun kredit.
Dalam proses transaksi Toby’s belum tersedia mesin untuk
pembayaran menggunakan atm secara debit maupun kredit. Karena
layanan menggunakan mesin EDC (Elextronic Data Capture)
tentunya akan mempermudah proses transaksi yang kebanyakan
konsumen sekarang menggunkan pembayaran melalui kartu
debit/kredit. Hal ini tentunya akan menghambat proses transaksi,
konsumen juga dapat berpresepsi kurang lengkapnya pelayanan
yang modern dan cepat. *EMA*
h. Belum memiliki gudang penyimpanan bahan baku.
Dalam hal penyimpanan bahan baku, Toby’s belum memiliki
gudang penyimpanan bahan baku. Ruang penyimpanan dibutuhkan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
36

untuk menyimpan bahan baku agar tidak cepat rusak. Sehingga


memungkinkan suppplier harus mengirim tepat waktu. *EMA*
i. Belum tersedianya pendingin ruangan (AC).
Saat ini kenyamanan merupakan faktor yang sangat penting yang
harus diperhatikan oleh perusahaan. Dengan tempat yang nyaman
konsumen akan merasa senang dan tidak enggan untuk kembali
lagi. Salah satu yang membuat nyaman para konsumen adalah
ruangan atau tempat yang sejuk. Sebagai rumah makan cepat saji
yang berada di wilayah Jawa Timur yang beriklim panas Toby’s
masih belum tersedianya Pendingin Ruangan. Sehingga membuat
konsumen kurang nyaman dan kurang tertarik. Masyarakat lebih
memilih pergi ke tempat lain.*TRI*
j. Konsumen sering harus mengantri lama di kasir.
Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan terhadap
pelanggan adalah faktor yang sangat penting. Pelayanan yang lama
membuat pelanggan merasa jenuh menanti. Dalam hal pelayanan,
pelanggan di Toby’s masih sering harus mengantri lama di kasir.
Hal ini tentunya akan membuat pelanggan menjadi tidak sabar dan
memilih tempat lain. Karena pelanggan tidak suka menunggu
terlalu lama, apalagi dalam keadaan berdiri.*TRI*
2.7.3 Analisis Peluang dan Ancaman
1. Peluang (Oppurtunity)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Kecenderungan – kecendrungan penting
merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan
meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok
merupakan gambaran peluang bagi perusahaan. Adapun peluang dari
rumah makan cepat saji Toby’s, yaitu:
a. Lokasi rumah makan dekat dengan perumahan, sekolah, kampus,
dan kos mahasiswa.
Dalam penentuan lokasi rumah makan, Toby’s memilih wilayah
dekat dengan perumahan, sekolah, kampus, dan kos mahasiswa,

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
37

sehingga menjadikan Toby’s lebih mudah dijangkau oleh


konsumen, dan hal ini menguntungkan untuk Toby’s. *RENY*
b. Lokasi rumah makan banyak dilalui oleh kendaraan.
Dalam pemilihan lokasi rumah makan, Toby’s juga berada di
wilayah yang banyak dilalui oleh kendaraan. Sehingga banyak
kendaraan yang berlalu lalang di sekitar Toby’s, rumah makan
juga akan lebih dikenal oleh masyarakat. *RENY*
c. Pangsa pasar cukup tinggi
Pangsa pasar merupakan besarnya bagian penjualan yang dikuasi
perusahaan.. dengan kata lain penguasaan suatu produk terhadap
pasar atau besarnya jumlah produk yang diminta yang dihasilkan
suatu perusahaan dibandingkan dengan jumlah permintaan di
pasar. Dilihat dari Cakupan wilayah Toby’s, bisa dibilang cukup
bagus, banyak masyarakat yang sibuk oleh aktivitas dan lebih
memilih makanan cepat saji untuk menghemat waktu. Dengan itu
maka banyak masayarakat yang tentunya akan memilih makanan
cepat saji Toby’s sebagai pilihan. Cakupan pangsa pasar ini juga
akan mampu meningkatkan pendapatan penjualan. *ALFI*
d. Kebutuhan akan makanan cepat saji meningkat.
Di kehidupan modern, makanan cepat saji merupakan alternatif
yang tepat dan cepat bagi para pekerja yang sibuk dengan rutinitas
sehari-hari namun harus tetap memenuhi kebutuhan perut.
Tentunya Kebutuhan akan makanan cepat saji pun akan semakin
meningkat. Kelebihan utama dari bisnis ini adalah hemat waktu
dan juga praktis, tanpa harus repot-repot mamasak di dapur yang
membutuhkan waktu lebih banyak dan masih perlu untuk membeli
bahan-bahan makanan. Bisnis ini juga sedang menjadi trend
dikalangan para pekerja, mahasiswa, dan pelajar yang suka sesuatu
yang instan, sehingga tidak menutup kemungkinan Toby’s dapat
meningkatkan pendaptannya. *ALFI*
e. Populasi penduduk setiap tahun meningkat.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
38

Dalam faktor populasi penduduk, dapat dilihat fenomena yang


terjadi saat ini, pertumbuhan penduduk semakin meningkat, maka
secara otomatis mempengaruhi tingkat pertumbuhannya yaitu
setiap tahun mengalami peningkatan. Sehingga dalam hal ini
memungkinkan masyarakat untuk membeli produk akan semakin
besar. *DIAN*
f. Ketersediaan tenaga kerja
Rumah makan cepat saji Toby’s berada di lokasi usaha yang masih
banyak pengangguran. Hal ini menyebabkan banyaknya pilihan
dalam merekrut pegawai, sehingga dalam melakukan pekerjaan
rumah makan Toby’s akan menjadi lebih efektif. *DIAN*
g. Mendapat dukungan dari pemerintah atas usaha.
Pemerintah saat ini sangat mendukung kelangsungan dari UMKM.
Bentuk dukungan dari pemerintah berupa dipermudahnya dalam
peminjaman modal dan adanya KUR (Kredit Usaha Rakyat), hal
ini akan mempermudah Toby’s untuk mengembangkan usahanya.
Dengan adanya pinjaman modal, Toby’s bisa menambah cabang
untuk memperluas distribusinya. *EMA*
h. Pengakuan atas Merek.
Kepercayaan masyarakat karena unsur citra merk sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan dan berkembangnya suatu
usaha.Karena Toby’s sudah memiliki nama sendiri yang sudah
cukup terkenal sehingga sudah mendapatkan pengakuan dari
masyarakat, hal ini tentunya akan membuat Toby’s semakin
dikenal luas oleh masyarakat. Jika Toby’s akan membuka cabang
baru, merk yang sudah dikenal akan mempermudah pemasaran
produk Toby’s sendiri. *EMA*
i. Menciptakan menu-menu khusus yang sesuai dengan selera
masyarkat.
Memahami selera masyarakat merupakan hal yang sangat penting
yang harus dilakukan oleh perusahaan. Terlebih lagi utnuk
perusahaan yang bergerak dibidang makanan. Dengan menciptakan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
39

menu-menu khusus yang sesuai dengan selera masyarakat akan


menarik perhatian masyarakat. Toby’s menciptakan menu-menu
yang sesuai dengan selera masyarakat membuat masyarakat lebih
tertarik untuk membeli di Toby’s. *TRI*
j. Menjadi pilihan kaula muda untuk berkumpul
Sekarang ini kaula muda sangat gemar berkumpul ditempat-tempat
yang menyediakan makanan yang murah dengan kualitas yang
bagus. Dengan kaula muda berkumpul akan membuat Toby’s
semakin dikenal, karena bisasnya mereka mengajak temen-teman
yang lain untuk berkumpul ditempat yang sama. *TRI*
2. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi
posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-
peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan
ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
Adapun ancaman dari rumah makan cepat saji Toby’s, yaitu:
a. Banyak usaha sejenis yang didirikan.
Mendirikan bisnis ini merupakan bisnis yang tidak mudah, karena
sudah banyak usaha sejenis yang didirikan seperti KFC dan ZFC.
Karena pesaing merupakan hambatan utama dalam sebuah usaha,
maka pesaing yang sudah berpengalaman tentunya akan sulit untuk
di kalahkannya. Sedangkan Toby’s adalah usaha yang baru berusia
kurang lebih 4 tahun, usia tersebut merupakan usia yang masih
perlu banyak belajar lagi dalam dunia usaha. Sehingga perlunya
strategi-strategi yang kuat dalam menghadapi persaingan.
*RENY*
b. Harga pesaing kelas middle dan low hampir menyamai.
Dalam dunia bisnis, persaingan tentunya tidak dapat dihindari. Hal
ini terbukti dengan persaingan harga kelas middle dan low yang
hampir sama. Sehingga, dengan harga yang hampir sama tersebut

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
40

dapat membuat pelanggan bingung untuk membeli produk.


*RENY*
c. Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat
kompetitif sehingga persaingan juga semakin ketat.
Pengaruh gaya hidup orang barat yang terkesan lebih prestise dari
orang Asia membuat para pengusaha yang bergerak dibidang
makanan cepat saji dapat tumbuh subur, terlebih di Indonesia. Di
Industri makanan cepat saji sendiri merupakan sektor yang sangat
kompetitif sehingga persaingan juga semakin ketat. Karena dengan
semakin banyak usaha sejenis yang berdiri maka semakin ketat
persaingan. Hal ini dapat membahayakan kelangsungan hidup dari
rumah makan cepat saji Toby’s, karena sekitar lokasi Toby’s
tersebut terdapat 2 pesaing ketat. Semakin ketat persaingan maka
semakin besar kemungkinan suatu usaha untuk cepat gulung tikar.
Untuk itu perlunya rumah makan Toby’s untuk melakukan strategi
yang akan membantu mempertahankan usaha Toby’s atau
meningkatkan menjadi yang lebih baik lagi, perlunya kreativitas
pemilik dan pegawainya untuk dapat bersaing secara sehat.
*ALFI*
d. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Peraturan pemerintah juga dapat menjadi ancaman bagi para
pengusaha. Demikian juga dengan peraturan pemerintah tentang
kenaikan harga BBM. Kenaikan BBM menjadi salah satu dari
peraturan pemerintah yang tidak dapat dihindari oleh perusahaan.
Hal ini tentunya menyebabkan seluruh kenaikan faktor produksi,
kenaikan BBM berarti kenaikan harga-harga di segala sektor. Jadi
kemungkinan besar apabila BBM mengalami kenaikan, akan
berpengaruh pada harga-harga produk Toby’s yang akan membuat
terjadinya penurunan pendapatan juga. Untuk itu sebagai usaha
yang bergerak di bidang makanan, Toby’s perlu mengantisipasi
dampak kenaikan BBM dengan strategi yang tepat, misalnya

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
41

dengan menggunakan bahan baku secara efesien tanpa harus


menaikan harga jual produk Toby’s. *ALFI*
e. Mudah masuknya pesaing ke dalam industri rumah makan cepat
saji.
Dalam dunia bisnis, semakin banyaknya pesaing yang masuk
dalam industri rumah makan cepat saji, akan membuat berpengaruh
terhadap penjualan dari rumah makan cepat saji Toby’s. Dengan
masuknya pesaing baru, posisi rumah makan cepat saji Toby’s
tidak dapat dipungkiri akan kehilangan sebagian konsumennya.
*DIAN*
f. Selera konsumen yang berubah-ubah.
Sebagai manusia wajar apabila mengalami kebosanan, hal itu
berlaku juga denagn selera konsumen yang dapat berubah-ubah.
Dalam sisi Toby’s maka aspek ini tentu akan sangat berpengaruh
terhadap penjualan. Konsumen akan cepat merasa bosan apabila
rumah makan cepat saji Toby’s tidak menawarkan inovasi baru
dengan produk-produk baru yang dapat menarik konsumen. Karena
apabila tidak ada inovasi terhadap produknya, hal ini akan
menurunkan penjualan produk rumah makan cepat saji Toby’s.
*DIAN*
g. Banyak pedagang kali lima di sekitar Toby’s
Berada di wilayah yang ramai dan strategis tentunya banyak
pedagang kaki lima di sekitar Toby’s. Sehingga pedagang kaki
lima termasuk ancaman bagi Toby’s karena mereka juga
merupakan pesaing. Banyak pelanggan yang menganggap makanan
cepat saji adalah kurang sehat (junkfood) untuk kesehatan, oleh
karena itu mereka lebih memilih makanan lain yang lebih sehat dan
letaknya berada di sekitar Toby’s. *EMA*
h. Banyak bermunculan produk tepung bumbu ayam goreng krispi
yang dijual di pasaran, sehingga masyarakat lebih suka membuat
friedchiken sendiri daripada membeli di rumah makan saji.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
42

Banyaknya produk tepung bumbu ayam goreng krispi yang dijual


di pasaran membuat masyarakat lebih suka membuat friedchiken
sendiri daripada membeli di rumah makan saji. Harga tepung yang
relatif terjangkau dan bisa dibuat sesuai selera menjadi
petimbangan banyak konsumen. Banyak masyarakat yang
beranggapan bahwa membuat sendiri lebih efisien daripada
membeli langsung pada outlet. Hal ini tentunya juga akan membuat
terjadinya penurunan pendapatan. *EMA*
i. Banyak masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat
dan mulai meninggalkan makanan jenis junkfood.
Banyaknya penyakit yang bermunculan, membuat banyak
masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat dan
mulai meninggalkan makanan jenis junkfood. Masyarakat sekarang
jauh lebih pintar. Masyarakat berasumsi bahwa makanan cepat saji
adalah makanan yang kurang sehat untuk dikonsumsi, sehingga
akhirnya masyarakat lebih memilih makanan yang lebih sehat
untuk dikonsumsi. Hal ini juga akan membuat kelangsungan hidup
Toby’s perlu di antisipasi agar tidak menjadi bisnis yang cepat
mati. *TRI*
j. Adanya virus flu burung membuat masyarakat ragu untuk
mengkonsumsi ayam.
Belakangan ini munculnya virus flu burung yang diberasal dari
unggas. Semakin merebaknya isu virus flu burung dimasyarakat
membuat masyarakat lebih berhati-hatri dalam mengkonsumsi
nmakanan. Hal ini tentunya menimbulkan keraguan dalam
masyarakat untuk mengkonsumsi ayam goreng . Dengan turunya
kepercayaan masyarakat akan menurunkan penjualan dan pendapat
Toby’s. *TRI*

2.8 Pemilihan Strategi Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s untuk
Mengembangkan Usahanya
2.8.1 Tahap Input

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
43

a. Internal Factor Evaluation (IFE)


Skor
Faktor-Faktor internal Utama Bobot Peringkat
Bobot
Kekuatan
1 Memiliki gedung yang ideal 0,1 4 0,4
2 Harga terjangkau di kalangan 0,04 3 0,12
menengah kebawah.
3 Adanya sistem delivery order yang 0,03 3 0,09
mudah digunakan oleh konsumen.
4 Memiliki produk yang bervariasi 0,06 4 0,24
(banyak pilihan untuk konsumen)
5 Outlet berada di wilayah yang 0,05 4 0,20
strategis dan mudah di jangkau.
6 Memiliki area parkir yang luas 0,04 3 0,12
7 Karyawan yang professional, 0,07 4 0,28
ramah dalam menghadapi
konsumen
8 Memiliki kemasan (plastic) 0,03 3 0,09
pembungkus yang ramah
lingkungan.
9 Pernah masuk lembaga survey 0,06 4 0,24
Jawa Pos No. 1
10 Sudah memiliki 8 outlet yang 0,05 3 0,15
tersebar di Surabaya, Gresik dan
Sidoarjo.
Kelemahan
1 Brand yang belum terlalu dikenal 0,08 1 0,08
di kalangan masyarakat luas.
2 Menghasilkan limbah yang cukup 0,04 2 0,08
banyak
3 Segmentasi masih pada kelas 0,08 1 0,08
middle dan low sehingga

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
44

perusahaan tidak dapat


berkembang.
4 Pengalaman dalam mengelola 0,05 1 0,04
perusahaan
5 Teknologi untuk memasak masih 0,03 1 0,03
menggunakan alat yang sederhana.
6 Tidak tersedia layanan hotspot 0,03 2 0,06
untuk konsumen.
7 Tidak tersedianya mesin untuk 0,04 2 0,08
pembayaran menggunakan atm
secara debit maupun kredit.
8 Belum memiliki gudang 0,02 2 0,04
penyimpanan bahan baku.
9 Belum tersedianya pendingin 0,04 2 0,08
ruangan (AC).
10 Konsumen sering harus mengantri 0,06 1 0,06
lama di kasir.
Total IFE 1 2,56
*ALFI & DIAN*

Keterangan :
Bobot : 0 = tidak penting
1 = sangat penting
Rangking : 1 = sangat lemah
2 = lemah
3 = kuat
4 = sangat kuat
Skor : bobot x ranking
Dasar – dasar pemberian bobot dan ranking :
KEKUATAN :
1. Memiliki gedung yang ideal (bobot 0,1 ; ranking 4)

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
45

Kami memberi bobot cukup tinggi 0,1 dan ranking 4 untuk “Memiliki
gedung yang ideal” karena dengan memiliki gedung yang ideal, pemasaran
produknya menjadi lebih maksimal. Memiliki gedung yang ideal juga
dapat menampung lebih banyak konsumen. *RENY*
2. Harga Terjangkau di Kalangan Menengah Kebawah (bobot 0,04 ;
ranking 3)
Kami memberi ranking 3 dan bobot 0,04 untuk “Harga Terjangkau di
Kalangan Menengah Kebawah”, karena harga yang dipatok oleh Toby’s
ini relatif terjangkau untuk kalangan masyarakat menengah kebawah
bahkan untuk kalangan mahasiswa. Dengan harga yang terjangkau dan
kualitas makanan yang baik membuat Toby’s mampu bersaing dengan
baik melawan para pesaingnya. Harga merupakan faktor yang sangat
penting yang mempengaruhi penjualan. *RENY*
3. Adanya Sistem Delivery Order yang Mudah Digunakan oleh
Konsumen (bobot 0,03 ; ranking 3)
Kami memberi bobot 0,03 dan ranking 3 untuk “Adanya sistem delivery
order yang mudah digunakan oleh konsumen”, karena dengan adanya
delivery order akan meningkatkan penjualan dan meningkatkan laba.
Adanya kemudahan dalam pemesanan membuat konsumern semakin
senang dan menjadi royal. *ALFI*
4. Memiliki Produk yang Bervariasi (banyak pilihan untuk konsumen)
(bobot 0,06 ; ranking 4)
Kami memberi bobot 0,06 dan ranking 4 untuk “Memiliki produk yang
bervariasi (banyak pilihan untuk konsumen)”, karena dengan adanya
produk yang bervariasi akan memberikan pilihan kepada para konsumen
untuk memilih apa yang mereka inginkan. Selain itu, produk yang
bervariasi akan mampu meningkatkan pendapatan Toby’s. *ALFI*
5. Outlet Berada di Wilayah yang Strategis dan Mudah di Jangkau.
(bobot 0,05 ; ranking 4)
Kami memberi bobot 0,05 dan ranking 4 pada aspek “Outlet berada di
wilayah yang strategis dan mudah di jangkau.”, Outlet Toby’s berada di
wilayah yang strategis dan mudah di jangkau. Dengan lokasi outlet yang

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
46

strategis dan mudah di jangkau oleh masyarakat menjadikan nilai tambah


untuk Toby;s untuk menarik konsumen lebih banyak lagi untuk datang ke
Toby’s. Selain itu juga letak yang dekat dengan jalan raya akan
mempermudah akses para konsumen untuk menuju Toby’s dan hal ini
akan membuat para konsumen tertarik untuk datang kembali untuk
membeli produk Toby’s. *DIAN*
6. Memiliki Area Parkir yang Luas. (bobot 0,04 ; ranking 3)
Kami memberi bobot 0,04 dan ranking 3 pada “Memiliki Area Parkir
yang Luas.”, Dengan memiliki area parkir yang cukup luas rumah makan
cepat saji Toby’s akan mampu menampung kendaraan para konsumen
yang banyak dan tentunya akan membuat Toby’s mendapatkan konsumen
yang lebih banyak lagi, dan hal ini akan mempengaruhi peningkatan
pendapatan Toby’s. *DIAN*
7. Karyawan yang profesional, ramah dalam menghadapi konsumen.
(bobot 0,07 ; ranking 4)
Kami memberi bobot 0,07 dan 4 ranking pada aspek “Karyawan
profesional, ramah dalam menghadapi konsumen” karena dengan adanya
karyawan yang profesional. Pelanggan akan merasa nyaman dengan
pelayanan yang ramah sehingga akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap Toby’s. Dengan kepercayaan masyarakat terhadap
Toby’s membuat masyarakat tidak ragu untuk membeli di Toby’s.
*EMA*
8. Memiliki Kemasan (plastic) Pembungkus yang Ramah Lingkungan.
(bobot 0,06 ; ranking 3)
Kami member bobot 0,04 dan ranking 3 pada aspek “Memiliki kemasan
(plastic) pembungkus yang ramah lingkungan.” karena semangat go green
yang diusung oleh Toby’s mampu mengurangi sampah dan tidak
menambah sampah. Kemasan (plastic) pembungkus yang digunakan
Toby’s dapat hancur dengan sendirinya. Sekarang ini sedang gencar-
gencarnya melakukan go green dan hal tersebut akan menarik perhatian
masyarakat terhadap Toby’s. *EMA*

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
47

9. Pernah Masuk Lembaga Survey Jawa Pos No. 1 (bobot 0,06 ; ranking
4)
Kami member bobot 0,05 dan ranking 4 pada aspek “Pernah masuk
lembaga survey Jawa Pos No. 1” karena dengan Toby’s pernah masuk
lembaga survey Jawa Pos No 1 menjadi bukti bahwa kualitas Toby’s tidak
diragukan lagi dan mampu meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat.
Sehingga juga mampu meningkatkan pendapatan Toby’s. *TRI*
10. Sudah Memiliki 8 outlet yang Tersebar di Surabaya, Gresik dan
Sidoarjo. (bobot 0,05 ; ranking 3)
Kami memberi bobot 0,03 dan ranking 3 pada aspek “Sudah memiliki 8
outlet yang tersebar di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.” karena dengan
memiliki semakin banyak outlet akan mampu meningkatkan penjualan dan
pendapatan Toby’s. *TRI*
KELEMAHAN :
1. Brand yang Belum Terlalu Dikenal di Kalangan Masyarakat Luas.
(bobot 0,08 ; ranking 1)
Kami memberi bobot 0,08 dan ranking 1 pada “Brand yang belum terlalu
dikenal di kalangan masyarakat luas.”, karena hal ini menjadi kendala
utama dari Toby’s. Brand Toby’s yang belum terlalu dikenal oleh
kalangan masyarakat akan mempengaruhi tingkat penjualan Toby’s.
*RENY*
2. Menghasilkan limbah yang cukup (bobot 0,04 ; ranking 2)
Kami memberi bobot 0,04 dan ranking 2 pada “Menghasilkan limbah yang
cukup banyak.”, karena limbah merupakan salah satu dari sekian banyak
hal yang dapat merusak lingkungan. Karena Toby’s menghasilkan banyak
limbah salah satunya, minyak sisa penggorengan, dan air kotor bekas
cucian yang mengandung sabun. Tentunya hal ini dapat membuat air
tercemar apabila Toby’s tidak memiliki saluran pembuangan limbah.
*RENY*
3. Segmentasi Masih Pada Kelas middle dan low Sehingga Perusahaan
tidak Dapat Berkembang. (bobot 0,08 ; ranking 1)

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
48

Kami memberi bobot 0,08 dan ranking 1 pada aspek “Segmentasi masih
pada kelas middle dan low sehingga perusahaan tidak dapat berkembang.”,
karena perusahaan belum dapat berkembang merupakan faktor utama yang
mempengaruhi tingkat pendapatan perusahaan. Perkembangan perusahaan
sangatlah penting untuk kelangsungan hidup perusahaan tersebut. *ALFI*
4. Pengalaman dalam mengelola perusahaan masih terbatas (bobot 0,05;
ranking 1)
Kami memeberi bobot 0,05 dan ranking 1 pada aspek “Pengalaman dalam
mengelola perusahaan masih terbatas”, karena pengetahuan yang luas,
pengalaman yang matang akan mampu mengeksplorasikan keunikan dan
keunggulan kompetitif perusahaan. Kurangnya pengalaman dalam
pengelolaan perusahaan dapat menyebabkan kagagalan dalam perusahaan
yang akan merugikan usahanya. *ALFI*
5. Teknologi Untuk Memasak Masih Menggunakan Alat Yang
Sederhana (bobot 0,04 ; ranking 2)
Kami memberi bobot 0,03 dan ranking 1 pada aspek “Teknologi untuk
memasak masih menggunakan alat yang sederhana”, Dalam penggunaan
teknologi rumah makan cepat saji Toby’s masih menggunakan teknologi
yang sederhana. Sehingga tidak dapat menghasilkan produk yang banyak,
hal tersebut tentunya akan memperlambat proses produksi dan juga
transaksi. *DIAN*
6. Tidak Tersedia Layanan Hotspot Untuk Konsumen (Bobot 0,06 ; 1)
Kami memberi bobot 0,06 dan ranking 1 pada “Tidak Tersedia Layanan
Hotspot Untuk Konsumen” , Sebagai rumah makan cepat saji biasanya
terdapat fasilitas hotspot untuk menarik konsumen agar datang ke Toby’s,
karena dengan adanya fasilitas hotspot biasanya akan membuat sesorang
tertarik datang ke tempat itu dengan membawa gadget mereka atau
mungkin hanya sekedar berkumpul bersama teman atau mengerjakan
tugas, hal ini adalah cara untuk menarik konsumen lebih banyak lagi.
Akan tetapi untuk saat ini rumah makan cepat saji Toby’s belum
menyediakan layanan hotspot ini untuk konsumen. Karena pada dasarnya
layanan hotspot dapat meningkatkan konsumen. Lokasi yang berdekatan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
49

dengan sekolah dan kampus akan memungkinkan pelajar tertarik dengan


layanan hotspot. *DIAN*
7. Tidak Tersedianya Mesin Untuk Pembayaran Menggunakan Atm
Secara Debit Maupun Kredit ( Bobot 0,04 ; 2)
Kami memberi bobot 0,04 dan ranking 2 pada “tidak tersedianya mesin
untuk pembayaran menggunakan atm secara debit maupun kredit”, karena
layanan menggunakan mesin EDC (Elextronic Data Capture) akan
mempermudah proses transaksi yang kebanyakan konsumen sekarang
menggunkan pembayaran melalui kartu debit/kredit. *EMA*
8. Belum Memiliki Gudang Penyimpanan Bahan Baku (bobot 0,02 ;
ranking 2)
Kami memberi bobot 0,02 dan ranking 2 pada “Belum memiliki gudang
penyimpanan bahan baku”, karena tidak memiliki ruang penyimpanan
bahan baku sendiri sehingga bahan baku harus digunakan dan habis.
*EMA*
9. Belum Tersedianya Pendingin Ruangan (AC) (bobot 0,04 ; ranking 2)
Kami memberi bobot 0,04 dan ranking 2 pada aspek “ Belum Tersedianya
Pendingin Ruangan”, karena dengan tempat yang nyaman konsumen akan
merasa senang dan tidak enggan untuk kembali lagi. Salah satu yang
membuat nyaman para konsumen adalah ruangan atau tempat yang sejuk.
*TRI*
10. Konsumen sering harus mengantri lama di kasir (bobot 0,06; ranking
2)
Kami memberi bobot 0,06 dan ranking 2 pada aspek “Konsumen sering
harus mengantri lama di kasir”, karena konsumen tidak suka menunggu
terlalu lama, apalagi dalam keadaan berdiri. *TRI*
Kesimpulan :
Dari hasil matrik IFE di atas, yakni 2,56 yang merupakan respon
rumah makan cepat saji Toby’s terhadap faktor internal sudah cukup baik
karena standar respon perusahaan yakni 2,5. Hal ini membuktikan bahwa
perusahaan sudah cukup berhasil untuk menggunakan kekuatan rumah
makan cepat saji Toby’s serta menutupi kekurangannya dalam menjalankan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
50

usaha. Beberapa faktor penting yang memiliki bobot tinggi bagi perumusan
strategi, mampu direnspon dan dikelolah dengan baik oleh rumah makan
cepat saji Toby’s ini. *RENY*

b. External Factor Evaluation (EFE)


Faktor-Faktor eksternal Utama Bobot Peringkat Skor
Peluang Bobot
1 Lokasi rumah makan dekat dengan 0,08 4 0,32
perumahan, sekolah, kampus, dan
kos mahasiswa.
2 Lokasi rumah makan banyak 0,07 3 0,21
dilalui oleh kendaraan.
3 Pangsa pasar cukup tinggi 0,06 3 0,18

4 Kebutuhan akan makanan cepat 0,04 3 0,12


saji meningkat.
5 Populasi penduduk setiap tahun 0,06 2 0,12
meningkat.
6 Ketersediaan tenaga kerja 0,04 3 0,12
7 Mendapat dukungan dari 0,05 4 0,2
pemerintah atas usaha.
8 Pengakuan atas merek. 0,04 3 0,12
9 Menciptakan menu-menu khusus 0,05 4 0,2
yang sesuai dengan selera
masyarakat
10 Menjadi pilihan kaula muda untuk 0,03 3 0,09
berkumpul
Ancaman
1 Banyak usaha sejenis yang 0,03 2 0,06
didirikan.
2 Harga pesaing kelas middle dan 0,07 2 0,14
low hampir menyamai.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
51

3 Industri makanan cepat saji 0,06 2 0,12


merupakan sektor yang sangat
kompetitif sehingga persaingan
juga semakin ketat.
4 Kenaikan harga Bahan Bakar 0,05 2 0,1
Minyak (BBM)
5 Mudah masuknya pesaing ke 0,03 2 0,06
dalam industri rumah makan cepat
6 Selera
saji. konsumen yang berubah- 0,05 2 0,1
ubah.
7 Banyak pedagang kali lima di 0,04 1 0,04
sekitar Toby’s
8 Banyak bermunculan produk 0,05 2 0,1
tepung bumbu ayam goreng krispi
yang dijual di pasaran, sehingga
masyarakat lebih suka membuat
friedchiken sendiri daripada
membeli di rumah makan saji.
9 Banyak masyarakat yang beralih 0,06 2 0,12
ke jenis makanan yang lebih sehat
dan mulai meninggalkan makanan
jenis junkfood.
10 Adanya virus flu burung membuat 0,04 2 0,08
masyarakat ragu untuk
mengkonsumsi ayam.
Total 1 2,6
*EMA &TRI*

Keterangan :
Bobot : 0 = tidak penting
1 = sangat penting
Rangking : 1 = sangat lemah
2 = lemah

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
52

3 = kuat
4 = sangat kuat
Skor : bobot x ranking

Dasar – dasar pemberian bobot dan ranking :


PELUANG :
1. Lokasi rumah makan dekat dengan perumahan, sekolah, kampus, dan
kos mahasiswa (bobot 0,08 ; ranking 4)
Kami memberi bobot 0,08 dan ranking 4 pada aspek “Lokasi rumah makan
dekat dengan perumahan, sekolah, kampus, dan kos mahasiswa”, karena
lokasi rumah makan cepat saji Toby’s yang strategis, menjadikan Toby’s
lebih mudah dijangkau oleh konsumen, dan hal ini menguntungkan untuk
Toby’s. *RENY*
2. Lokasi rumah makan banyak dilalui oleh kendaraan (bobot 0,07 ;
ranking 3)
Kami memberi bobot 0,07 dan ranking 3 pada aspek “Lokasi rumah makan
banyak dilalui oleh kendaraan”, dengan banyak kendaraan yang melintas
berlalu lalang di sekitar Toby’s, rumah makan akan lebih dikenal oleh
masyarakat. *RENY*
3. Pangsa pasar cukup tinggi (bobot 0,06 ; ranking 3)
Kami memberi bobot 0,05 dan ranking 4 pada aspek “Pangsa pasar cukup
tinggi” karena banyaknya masyarakat yang sibuk oleh aktivitas dan lebih
memilih makanan cepat saji untuk menghemat waktu. *ALFI*
4. Kebutuhan akan makanan cepat saji yang meningkat (bobot 0,04 ;
ranking 3)
Kami memberi bobot 0,04 dan ranking 3 untuk aspek “Kebutuhan akan
makanan cepat saji yang meningkat”, karena bisnis ini sedang menjadi trend
dikalangan para pekerja, mahasiswa, dan pelajar yang suka sesuatu yang
instan, sehingga kebutuhan akan makanan cepat saji akan semakin
meningkat. *ALFI*
5. Populasi penduduk setiap tahun meningkat (bobot 0,06 ; ranking 2)

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
53

Kami memberi bobot 0,05 dan ranking 2 pada aspek “Populasi penduduk
setiap tahun meningkat”, Dalam faktor populasi penduduk, dapat dilihat
fenomena yang terjadi saat ini, pertumbuhan penduduk semakin meningkat,
maka secara otomatis mempengaruhi tingkat pertumbuhannya yaitu setiap
tahun mengalami peningkatan. Sehingga dalam hal ini memungkinkan
masyarakat untuk membeli produk akan semakin besar. *DIAN*
6. Ketersediaan tenaga kerja (bobot 0,04 ; ranking 3)
Kami memberi bobot 0,04 dan ranking 3 pada aspek “Ketersediaan tenaga
kerja” Rumah makan cepatsaji Toby’s berada di lokasi usaha yang masih
banyak pengangguran. Hal ini menyebabkan banyaknya pilihan dalam
merekrut pegawai, sehingga dalam melakukan pekerjaan rumah makan
Toby’s akan menjadi lebih efektif. *DIAN*
7. Mendapat dukungan dari pemerintah atas usaha (bobot 0,05 ; ranking
4)
Kami memberi bobot 0,05 dan ranking 4 pada aspek “mendapat dukungan
pemerintah atas usaha” Bentuk dukungan dari pemerintah berupa
dipermudahnya dalam peminjaman modal dan juga tersedianya KUR, hal
ini akan mempermudah Toby’s untuk mengembangkan usahanya. *EMA*
8. Pengakuan atas merek (bobot 0,04 ; rangking 3)
Kami memberi bobot 0,04 dan rangking 3 pada aspek “pengakuan atas
merek” karena kepercayaan masyarakat karena unsur citra merk sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan dan berkembangnya suatu usaha. Toby’s
sudah memiliki nama sendiri yang sudah cukup terkenal sehingga sudah
mendapatkan pengakuan dari masyarakat. *EMA*
9. Menciptakan menu-menu khusus yang sesuai dengan selera masyarkat
(bobot 0,05 ; rangking 4)
Kami memberi bobot 0,05 dan rangking 4 pada aspek “Menciptakan menu-
menu khusus yang sesuai dengan selera masyarkat” Memahami selera
masyarakat merupakan hal yang sangat penting yang harus dilakukan oleh
perusahaan. Terlebih lagi utnuk perusahaan yang bergerak dibidang
makanan. Dengan menciptakan menu-menu khusus yang sesuai dengan
selera masyarakat akan menarik perhatian masyarakat. Toby’s menciptakan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
54

menu-menu yang sesuai dengan selera masyarakat membuat masyarakat


lebih tertarik untuk membeli di Toby’s. *TRI*
10. Menjadi pilihan kaula muda untuk berkumpul (bobot 0,03 ; ranking 3)
Kami memberi bobot 0,03 dan ranking 3 pada aspek “Menjadi pilihan kaula
muda untuk berkumpul” karena Sekarang ini kaula muda sangat gemar
berkumpul ditempat-tempat yang menyediakan makanan yang murah
dengan kualitas yang bagus. Dengan kaula muda berkumpul akan
membuat Toby’s semakin dikenal, karena bisasnya mereka mengajak
temen-teman yang lain untuk berkumpul ditempat yang sama. *TRI*
ANCAMAN :
1. Banyak usaha sejenis yang didirikan (bobot 0,03 ; ranking 2)
Kami memeberi bobot 0,03 dan ranking 2 untuk aspek “Banyak usaha
sejenis yang didirikan”, karena pesaing merupakan hambatan utama dalam
sebuah usaha. Semakin berpengalamannya sebuah pesaing maka semakin
sulit pula kita untuk mengalahkannya. Toby’s adalah usaha yang baru
berusia kurang lebih 4 tahun, usia tersebut merupakan usia yang masih perlu
banyak belajar lagi dalam dunia usaha. *RENY*
2. Harga pesaing kelas middle dan low hampir menyamai (bobot 0,07 ;
ranking 2)
Kami memberi bobot 0,07 dan ranking 2 untuk aspek “Harga pesaing kelas
middle dan low hampir menyamai”, ini merupakan bobot terbesar sejauh
ini. Kami memberi bobot sebesar itu karena dengan harga yang hampir sama
dengan pesaing membuat konsumen bingung untuk membeli produk.
*RENY*
3. Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif
sehingga persaingan juga semakin ketat (bobot 0,06 ; ranking 2)
Kami memberi bobot 0,06 dan ranking 2 untuk aspek “Industri makanan
cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif sehingga persaingan
juga semakin ketat”, karena semakin banyak usaha sejenis yang berdiri
maka semakin ketat persaingan. Hal ini dapat membahayakan kelangsungan
hidup dari rumah makan cepat saji Toby’s, karena sekitar lokasi Toby’s

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
55

tersebut terdapat 2 pesaing ketat. Semakin ketat persaingan maka semakin


besar kemungkinan suatu usaha untuk cepat gulung tikar. *ALFI*
4. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) (bobot 0,05 ; ranking 2)
Kami memberi bobot 0,05 dan ranking 2 pada aspek “kenaikan harga BBM”
karena factor ini menyebabkan seluruh kenaikan factor produksi. Kenaikan
BBM berarti kenaikan harga-harga di segala sektor. Jadi kemungkinan besar
apabila BBM mengalami kenaikan, akan berpengaruh pada harga-harga
produk Toby’s. *ALFI*
5. Mudah masuknya pesaing ke dalam industri rumah makan cepat saji
(bobot 0,03 ; ranking 2)
Kami memberikan bobot 0,03 dan ranking 2 pada aspek “Mudah masuknya
pesaing ke dalam industri rumah makan cepat saji”, Dalam dunia bisnis,
semakin banyaknya pesaing yang masuk dalam industri rumah makan cepat
saji, akan membuat berpengaruh terhadap penjualan dari rumah makan cepat
saji Toby’s. Dengan masuknya pesaing baru, posisi rumah makan cepat saji
Toby’s tidak dapat dipungkiri akan kehilangan sebagian konsumennya.
*DIAN*
6. Selera konsumen yang berubah-ubah (bobot 0,05 ; ranking 2)
Kami memberi bobot 0,05 dan ranking 2 pada aspek “Selera konsumen
yang berubah-ubah”, Sebagai manusia wajar apabila mengalami kebosanan,
hal itu berlaku juga denagn selera konsumen yang dapat berubah-ubah.
Dalam sisi Toby’s maka aspek ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap
penjualan. Konsumen akan cepat merasa bosan apabila rumah makan cepat
saji Toby’s tidak menawarkan inovasi baru dengan produk-produk baru
yang dapat menarik konsumen. Karena apabila tidak ada inovasi terhadap
produknya, hal ini akan menurunkan penjualan produk rumah makan cepat
saji Toby’s. *DIAN*
7. Banyak pedagang kali lima di sekitar Toby’s (bobot 0,04 ; ranking 1)
Kami memberikan bobot 0,04 dan ranking 1 pada aspek “Banyak pedagang
kali lima di sekitar Toby’s” karena banyak konsumen yang menganggap
makanan cepat saji adalah kurang sehat (junkfood) untuk kesehatan, oleh

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
56

karena itu mereka lebih memilih makanan lain yang lebih sehat dan letaknya
berada di sekitar Toby’s. *EMA*
8. Banyak bermunculan produk tepung bumbu ayam goreng krispi yang
dijual di pasaran, sehingga masyarakat lebih suka membuat friedchiken
sendiri daripada membeli di rumah makan saji. (bobot 0,05 ; ranking 2)
Kami memberi bobot 0,05 dan ranking 2 pada aspek “Banyak bermunculan
produk tepung bumbu ayam goreng krispi yang dijual di pasaran, sehingga
masyarakat lebih suka membuat friedchiken sendiri daripada membeli di
rumah makan saji” anggapan konsumen bahwa membuat sendiri lebih
efisien daripada membeli langsung pada outlet. *EMA*
9. Banyak masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat
dan mulai meninggalkan makanan jenis junkfood (bobot 0,06 ; ranking
2)
Kami memberikan bobot 0,06 dan ranking 2 pada aspek “Banyak
masyarakat yang beralih ke jenis makanan yang lebih sehat dan mulai
meninggalkan makanan jenis junkfood” asumsi masyarakat bahwa makanan
cepat saji adalah makanan yang kurang sehat untuk dikonsumsi, sehingga
akhirnya masyarakat lebih memilih makanan yang lebih sehat untuk
dikonsumsi. *TRI*
10. Adanya virus flu burung membuat masyarakat ragu untuk
mengkonsumsi ayam (bobot 0,04 ; ranking 2)
Kami memberikan bobot 0,04 dan ranking 2 pada aspek “Adanya virus flu
burung membuat masyarakat ragu untuk mengkonsumsi ayam” karena
rumor virus flu burung membuat masyarakat merasa takut untuk
mengkonsumsi unggas jenis ayam. *TRI*

Kesimpulan :
Dari hasil matrik EFE di atas, dapat disimpulkan bahwa Toby’s merespon
dengan cukup baik faktor-faktor eksternal yang penting bagi keberhasilan
keberlangsungan rumah makan cepat saji Toby’s. Hasil perhitungan sebesar
2,6 merupakan respon yang baik di atas rata-rata (2,50). Rumah makan
cepat saji Toby’s ini mampu menangkap peluang yang ada yang digunakan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
57

dalam penyusunan strategi untuk mencapai keberhasilan usaha. Serta dapat


menghindari atau meminimalkan ancaman dengan strategi-strateginya
sebagai respon rumah makan cepat saji Toby’s. Beberapa faktor penting
dalam peluang (memiliki bobot tinggi) juga sudah direspon dengan baik
meski beberapa di antaranya masih belum menjadi prioritas rumah makan
cepat saji Toby’s. Sementara dari sisi ancaman, rumah makan cepat saji
Toby’s ini cukup mampu meminimalkan beberapa ancaman yang sangat
signifikan. Termasuk juga faktor yang paling mengancam, yakni harga
pesaing kelas middle dan low hampir menyamai (dengan bobot tertinggi,
0,07) masih belum diatasi oleh rumah makan cepat saji Toby’s. *RENY*

a. Matriks Profil Kompetitif (Competitive Profile Matriks - CPM)


Tabel . Matrik Profil Kompetitif Rumah Makan Cepat saji Toby’s
Faktor-faktor Toby’s ZFC d’besto
No keberhasilan Bobot
Rangk. skor Rangk. Skor Rangk. skor
penting
Memiliki gedung
1 0,05 4 0,20 2 0,10 3 0,15
yang ideal
Harga terjangkau di
2 kalangan menengah 0,06 3 0,18 3 0,18 3 0,18
kebawah.
Adanya sistem
delivery order yang
3 0,05 3 0,15 3 0,15 2 0,10
mudah digunakan
oleh konsumen.
Memiliki produk
yang bervariasi
4 0,07 4 0,28 4 0,28 4 0,28
(banyak pilihan untuk
konsumen)
Outlet berada di
5 wilayah yang 0,06 4 0,24 2 0,12 2 0,12
strategis dan mudah

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
58

di jangkau.
Memiliki area parkir
6 0,05 3 0,15 3 0,15 4 0,20
yang luas
Karyawan yang
professional, ramah
7 0,06 4 0,24 2 0,12 2 0,12
dalam menghadapi
konsumen
Memiliki kemasan
(plastic) pembungkus
8 0,04 3 0,12 1 0,04 2 0,08
yang ramah
lingkungan.
Pernah masuk
9 lembaga survey Jawa 0,07 4 0,28 3 0,21 2 0,14
Pos No. 1
Sudah memiliki 8
outlet yang tersebar
10 0,05 3 0,15 2 0,10 3 0,15
di Surabaya, Gresik
dan Sidoarjo.
Lokasi rumah makan
dekat dengan
11 perumahan, sekolah, 0,04 4 0,16 2 0,08 3 0,12
kampus, dan kos
mahasiswa.
Lokasi rumah makan
12 banyak dilalui oleh 0,05 3 0,15 2 0,10 3 0,15
kendaraan.
Pangsa pasar cukup
13 0,04 3 0,12 3 0,12 3 0,12
tinggi
Kebutuhan akan
14 makanan cepat saji 0,05 3 0,15 2 0,10 1 0,05
meningkat.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
59

Populasi penduduk
15 setiap tahun 0,03 2 0,06 1 0,03 2 0,06
meningkat.
Ketersediaan tenaga
16 0,05 3 0,15 3 0,15 4 0,20
kerja
Mendapat dukungan
17 dari pemerintah atas 0,06 4 0,24 3 0,18 1 0,06
usaha.
Pengakuan atas
18 0,03 3 0,09 3 0,09 3 0,09
merek.
Menciptakan menu-
menu khusus yang
19 0,05 4 0,20 3 0,15 3 0,15
sesuai dengan selera
masyarakat
Menjadi pilihan kaula
muda untuk
20 0,04 3 0,12 2 0,08 3 0,12
berkumpul

TOTAL 1 3,43 2,53 2,64

*DIAN &ALFI*
Keterangan :
Fastfood 1 : Rumah Makan Cepat Saji Toby’s
Fastfood2 : Rumah Makan Cepat Saji ZFC
Fastfood3 : Rumah Makan Cepat Saji d’Besto
Bobot : 0 = tidak penting
1 = sangat penting
Rangking : 1 = sangat lemah
2 = lemah
3 = kuat
4 = sangat kuat
Skor : bobot x ranking

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
60

Analisis:
Dari perhitungan matrik CPM di atas, dapat disimpulkan bahwa Rumah Makan
Cepat Saji Toby’s memiliki tingkat respon yang baik terhadap faktor-faktor kunci
yang dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah perusahaan. Rumah Makan Cepat
Saji Toby’s memiliki strategi yang mampu merespon faktor kunci dibanding
dengan pesaingnya yang kurang memiliki pengetahuan luas terhadap strategi-
strategi yang digunakan dalam merespon faktor kunci kesuksesan perusahaan.
Sesuai dengan tabel matrik CPM di atas, bahwa faktor-faktor yang sangat
perpengaruh terhadap kesuksesan memiliki nilai bobot tertinggi antara lain Harga
terjangkau di kalangan menengah kebawah, memiliki produk yang bervariasi
(banyak pilihan untuk konsumen), outlet berada di wilayah yang strategis dan
mudah di jangkau, harga terjangkau di kalangan menengah kebawah, memiliki
produk yang bervariasi (banyak pilihan untuk konsumen), pernah masuk lembaga
survey Jawa Pos No. 1, mendapat dukungan dari pemerintah atas usaha. Apabila
dibandingkan dengan pesaingnya, strategi yang dilakukan sudah cukup efektif
dalam mengahadapi persaingan dan mempertahankan pangsa pasar.*EMA &
TRI*

2.8.2 Tahap Pencocokan


a. Teknik Pencocokan
1. Matriks Kekuatan – Kelemahan – Peluang – Ancaman (SWOT)
Matrik Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (Strengths-Weakness-
Opportunities-Threats-SWOT) adalah sebuah alat pencocokan yang penting
untuk membantu manajer mengembangkan strategi. Matrik SWOT
merupakan langkah-langkah kongkrit yang sebaiknya dilakukan oleh rumah
makan cepat saji Toby’s berdasarkan pengembangan dari matrik IE.
Berbagai alternatif strategi dapat dirumuskan berdasarkan model analisis
matriks SWOT. Strategi utama yang dapat disarankan terdapat empat
macam, yaitu: strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO (kelemahan-
ancaman), Strategi ST (kekuatan-ancaman) dan Strategi WT (kelemahan-
ancaman). *RENI*

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
61

1. Strategi SO (Strength-Opporunities). Strategi ini bertujuan untuk


memanfaat kekuatan internal rumah makan cepat saji Toby’s agar dapat
menarik keuntungan dari peluang eksternal yang dimiliki.
2. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) bertujuan untuk memperbaiki
kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang
eksternal rumah makan cepat saji Toby’s.
3. Strategi ST (Strength-Threats) menggunakan kekuatan rumah makan
cepat saji Toby’s untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman
eksternal
4. Strategi WT (Weaknesses-Threats) merupakan taktik defensif yang
diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari
ancaman eksternal.
Analisis ini menggunakan data yang telah diperoleh dari matriks EFE
dan IFE di atas. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel keunggulan dari
penggunaan model ini adalah mudah memformulasikan strategi berdasarkan
gabungan faktor eksternal dan internal. *ALFI*

Tabel Matriks SWOT Rumah makan cepat saji Toby’s

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)


1. Memiliki gedung yang 1. Brand yang belum
ideal terlalu dikenal di
2. Harga terjangkau di kalangan masyarakat
kalangan menengah luas.
kebawah. 2. Menghasilkan limbah
3. Adanya sistem delivery yang cukup banyak
order yang mudah 3. Segmentasi masih pada
digunakan oleh kelas middle dan low
konsumennya. sehingga perusahaan
4. Memiliki produk yang tidak dapat
bervariasi (banyak berkembang.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
62

pilihan untuk konsumen) 4. Pengalaman dalam


5. Outlet berada di wilayah mengelola perusahaan
yang strategis dan mudah 5. Teknologi untuk
di jangkau. memasak masih
6. Memiliki area parkir menggunakan alat yang
yang luas sederhana.
7. Karyawan yang 6. Tidak tersedia layanan
professional, ramah hotspot untuk
dalam menghadapi konsumen.
konsumen 7. Tidak tersedianya
8. Memiliki kemasan mesin untuk
(plastic) pembungkus pembayaran
yang ramah lingkungan. menggunakan atm
9. Pernah masuk lembaga secara debit maupun
survey Jawa Pos No. 1 kredit.
10. Sudah memiliki 8 outlet 8. Belum memiliki
yang tersebar di gudang penyimpanan
Surabaya, Gresik dan bahan baku.
Sidoarjo. 9. Belum tersedianya
pendingin ruangan
(AC).
10. Konsumen sering harus
mengantri lama di
kasir.

Peluang (Opportunities) Strategi S - O Strategi W – O


1. Lokasi rumah makan dekat 1. Meningkatkan nama brand 1. Meningkatkan kualitas
dengan perumahan, (S9, O7, O8) produk (W1, W2, W3, O3,
sekolah, kampus, dan kos 2. Menambah tenaga kerja O5)
mahasiswa. (S3, O4, O6) 2. Meningkatkan peralatan
2. Lokasi rumah makan 3. Memperluas pangsa pasar dan teknologi yang lebih
banyak dilalui oleh (S2, O3,O5) canggih (W5, W6, W8, W9,

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
63

kendaraan. O10)
3. Pangsa pasar cukup tinggi 3. Meningkatkan promosi
4. Kebutuhan akan makanan produk (W1, O1, O2, O5)
cepat saji meningkat.
5. Populasi penduduk setiap
tahun meningkat.
6. Ketersediaan tenaga kerja
7. Mendapat dukungan dari
pemerintah atas usaha.
8. Pengakuan atas Merek.
9. Menciptakan menu-menu
khusus yang sesuai dengan
selera masyarakat.
10. Menjadi pilihan kaula muda
untuk berkumpul.
Ancaman (Threats) Strategi S – T Strategi W – T
1. Banyak usaha sejenis yang 1. Menetapkan strategi 1.Menambah jumlah
didirikan. harga pasar untuk promosi (W1, W3, P1, P2,
2. Harga pesaing kelas middle menghadapi persaingan P3, P9).
dan low hamper menyamai. (S2, T2, T4, T5). 2. Membeli fasilitas
3. Industri makanan cepat saji 2. Meningkatkan mutu dan peralatan yang lebih modern
merupakan sektor yang kualitas produk (S4, S8, untuk konsumen (W6, W7,
sangat kompetitif sehingga T2, T5). W9, P3, P4).
persaingan juga semakin 3. Meningkatkan citra merek 3. Menambahkan karyawan
ketat. agar lebih unggul (S5, S9, bagian kasir (W10, T1)
4. Kenaikan harga Bahan S10, T1, T3, T5, T7)
Bakar Minyak (BBM)
5. Mudah masuknya pesaing
ke dalam industri rumah
makan cepat saji.
6. Selera konsumen yang
berubah-ubah.

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
64

7. Banyak pedagang kali lima


di sekitar Toby’s
8. Banyak bermunculan
produk tepung bumbu ayam
goring yang dijual di
pasaran, sehingga
masyarakat lebih suka
membuat friedchiken
sendiri daripada membeli di
rumah makan saji.
9. Banyak masyarakat yang
beralih ke jenis makanan
yang lebih sehat dan muali
meninggalkan makanan
jenis junkfood.
10. Adanya virus flu burung
membuat masyarakat ragu
untuk mengkonsumsi ayam.

Dari penyusunan strategi pada matriks SWOT dihasilkan beberapa alternatif


strategi antara lain :
1. Meningkatkan nama brand (SO-1),
2. Menambah tenaga kerja (SO-2),
3. Memperluas pangsa pasar (SO-3),
4. Meningkatkan kualitas produk (WO-1),
5. Meningkatperalatan dan teknologi yang lebih canggih (WO-2),
6. Meningkatkan promosi produk (WO-3),
7. Menetapkan strategi harga pasar untuk menghadapi persaingan (ST-1),
8. Meningkatkan mutu dan kualitas produk (ST-2),
9. Meningkatkan citra merek agar lebih unggul (ST-3)
10. Menambah jumlah promosi (WT-1),

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
65

11. Membeli fasilitas peralatan yang lebih modern untuk konsumen (WT-
2), dan
12. Menambahkan karyawan bagian kasir (WT-3). *DIAN & EMA*
2. Matriks IE (Internal-Eksternal)
Matriks ini memosisikan berbagai divisi suatu organisasi dalam
tampilan sembilan sel. Matriks IE, seperti halnya matriks BCG, disebut
sebagai “matriks portofolio” karena kedua alat tersebut menempatkan
divisi-divisi organisasi dalam sebuah diagram sistematis. Selain itu, ukuran
setiap lingkaran menunjukkan persentasi hasil penjualan dari setiap divisi,
sedangkan potongan kuenya menunjukkan persentase hasil laba dari setiap
divisi baik dalam matriks BCG maupun IE. *TRI*

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
66

Gambar 2.6. Matriks Internal – Eksternal (IE)


Skor Bobot Total IFE
kuat (3,0 - 4,0) sedang (2,0 - 2,99) lemah (1,0 - 1,99)
3,0 2,0 1,0

4,0
tinggi (3,0 - 4,0)

Skor Bobot Total


EFE
3,0
1

sedang (2,0 -
2,99)

2,0

rendah (1,0 - 1,99)

1,0

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
67

Intreprestasi:
Pemetaan posisi unit usaha dilakukan agar dapat memudahkan unit usaha
dalam penentuan alternatif strategi pengembangan yang tepat untuk menghadapi
persaingan dan pertumbuhan bisnis dimasa depan. Hasil yang diperoleh dari
matrik IFE dan EFE digunakan untuk menyusun matrik IE, sehingga dapat
diketahui posisi Rumah makan cepat saji Toby’s.
Nilai total skor rata-rata pada matriks IFE sebesar 2.56 sedangkan, matriks
EFE memperoleh total skor rata-rata sebesar 2,6. Hasil tersebut menempatkan
Rumah makan cepat saji Toby’s pada sel V yang disebut strategi menjaga dan
mempertahankan. Penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua
strategi yang banyak dilakukan apabila perusahaan berada dalam sel ini. Sel rata-
rata untuk matriks IFE dan sel sedang untuk matriks EFE.
Penetrasi pasar merupakan strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa
pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya pemasaran
yang lebih besar. Penetrasi pasar meliputi penambahan jumlah tenaga penjualan,
peningkatan pengeluaran untuk iklan, penawaran produk – produk promosi
penjualan secara ekstensif atau pelipatgandaan upaya – upaya pemasaran. Ada 5
pedoman tentang kapan penetrasi pasar dapat menjadi sebuah strategi yang sangat
efektif :
1. Ketika pasar saat ini belum jenuh dengan produk atau jasa tertentu.
2. Ketika tingkat pemakaian konsumen saat ini dapat dinaikkan secara
signifikan.
3. Ketika pangsa pasar pesaing utama menurun sementara total penjualan
industri meningkat.
4. Ketika korelasi antara pengeluaran penjualan euro dan pemasaran euro
secara historis tinggi.
5. Ketika meningkatnya skala ekonomi memberikan keunggulan
kompetitif yang besar.
Adapun strategi kedua adalah pengembangan produk yang dilakukan suatu
perusahaan. Strategi pengembangan produk adalah sebuah strategi yang
mengupayakan peningkatan pejualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi
produk atau jasa yang ada saat ini. Pengembangan produk biasanya membutuhkan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
68

pengeluaran yang besar untuk penelitian dan pengembangan. Ada 5 pedoman


tentang kapan pengembangan produk dapat menjadi sebuah strategi yang sangat
efektif :
1. Ketika organisasi memiliki produk – produk berhasil yang berada di
tahap kematangan dari siklus hidup produk; gagasannya disini adalah
menarik konsumen yang terpuaskan untuk mencoba produk baru (
yang lebih baik ) sebagai hasil dari pengalaman positif mereka dengan
produk atau jasa organisasi saat ini.
2. Ketika organisasi berkompetisi di industri yang ditandai oleh
perkembangan teknologi yang yang cepat.
3. Ketika pesaing utama menawarkan produk berkualitas lebih baik
dengan harga bagus.
4. Ketika organisasi bersaing dalam industri dengan tingkat pertumbuhan
tinggi.
5. Ketika organisasi memiliki kapabilitas penelitian dan pengembangan
yang sangat kuat. *EMA, ALFI, RENY*

3. Matriks SPACE
Tabel Perhitungan Matriks Space Rumah Makan Cepat Saji Toby’s
Posisi Strategis Internal Posisi Strategis Eksternal
Financial Strengths (FS) Score Enviromental Stability (ES) Score
Perputaran persediaan +5 Regulasi pemerintah -4
Modal kerja +3 Kenaikan BBM -4
Laba yang diperoleh +6 Lingkungan yang mendukung -1
Penjualan +6 Kemudahan keluar pasar -1
Risiko bisnis -3
Hambatan masuk pasar -5
Variabilitas permintaan -5
Elastisitas permintaan -3
Total Score 20 Total Score -27
Average 5 Average -3,37
Competitive Advantages score Industry Strengths (IS) Score

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
69

(CA)
Pangsa pasar -1 Pertumbuhan industri +5
Kualitas produk -1 Pangsa pasar +5
Loyalitas konsumen -2 Kemudahan masuk pasar +3
Kendali atas pemasok -2 Tingkat persaingan +4
Cita rasa yang khas -3 Daya tawar pemasok +3
Harga bersaing -3 Jumlah pesaing +2
Pelayanan yang ramah -2 Ketersediaan tenaga kerja +5
Kerahasiaan resep -4
Kecanggihan teknologi -5
Kapasitas produksi -4
Total Score -27 Total Score 27
Average -2,7 Average 3,86

Sumbu x = CA + IS = -2,7 + 3,86 = 1,16


Sumbu y = FS + ES = 5 + (-3,37) = 1,63

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
70

Gambar Matriks Space Rumah Makan Cepat Saji Toby’s

FS

+6

+5

+4

+3

+2

+1

CA IS
-6 -5 -4 -3 -2 -1 +1 +2 +3 +4 +5 +6
-1

-2

-3

-4

-5

-6

ES
Analisis :
Dari hasil matriks di atas dapat disimpulkan bahwa rumah makan cepat saji
Toby’s terletak pada kuadran agresif (aggressive quadrant) dimana perusahaan
tersebut sudah kuat secara financial dan telah memiliki keunggulan kompetitif
yang cukup baik di industri yang tengah tumbuh dan stabil. Sehingga organisasi
tersebut dapat memanfaatkan kekuatan internalnya untuk menarik keuntungan
dari peluang-peluang eksternal, mengatasi kelemahan internal, dan menghindari
beragam ancaman eksternal. Jadi, dalam posisi ini strategi yang cocok yaitu :

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
71

1. Integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal


2. Penetrasi pasar
3. Pengembangan pasar
4. Pengembangan produk
5. Diversifikasi (terkait atau tak terkait) *DIAN, TRI*

b. Alternatif Strategi
Berdasarkan analisis matriks pada tahap pencocokan, maka diperoleh
alternatif-alternatif berikut yang dapat diimplementasikan di rumah makan
cepat saji Toby’s sesuai dengan kondisi saat ini.
Tabel Alternatif Strategi dari Perhitungan Matriks rumah makan cepat saji
Toby’s

Alat Analisis
Alternatif Strategi
Matriks IE Matriks SPACE

Integrasi ke depan V
Integrasi ke belakang V
Integrasi horizontal V
Penetrasi pasar V V
Pengembangan pasar
Pengembangan produk V V
Diversifikasi V

1) Strategi intensif
Strategi intensif merupakan strategi yang mengharuskan upaya-upaya
intensif untuk menjadikan kondisi perusahaan membaik dengan produk-
produk yang dimiliki. Strategi intensif meliputi: penetrasi pasar,
pengembangan pasar dan pengembangan produk.
 Penetrasi pasar adalah memasuki pangsa pasar yang lebih besar dengan
upaya-upaya pemasaran yang lebih baik, seperti meningkatkan promosi
dengan cara menyebarkan brosur-brosur kepada masyarakat.
Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat
Saji (Fastfood) Toby’s
72

 Pengembangan pasar meliputi pengenalan produk ke wilayah yang baru


dengan cara membuka outlet baru pada daerah-daerah yang belum banyak
terdapat rumah makan cepat saji.
 Pengembangan produk adalah strategi untuk meningkatkan penjualan
dengan cara berinovasi dengan produk baru yang lebih menarik atau
memperbaiki produk yang ada saat ini. *RENY*
2) Strategi Integrasi
Strategi integrasi secara umum menggambarkan mengenai upaya
kepemilikan usaha yang dapat membantu usaha yang sedang di jalankan yang
membedakan hanyalah usaha siapa yang harus dimiliki. Strategi ini meliputi:
 Integrasi ke depan. Strategi ini berkaitan dengan usaha untuk memperoleh
kepemilikan atau kendali yang yang lebih besar atas distributor atau peritel
 Integrasi ke belakang adalah strategi yang mengupayakan kepemilikian
atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat
tepat ketika pemasok keika pemasok perusahaan yang ada saat ini tidak
bisa diandalkan atau terlalu mahal atau tidak mampu memenuhi kebutuhan
perusahaan.
 Integrasi Horizontal. Strategi ini mengacu pada upaya kepemilikan atau
kendali yang lebih besar atas atas pesaing perusahaan. *ALFI*
3) Strategi Diversifikasi
Strategi ini secara umum menggambarkan sebuah strategi dimana Anda
mendirikan sebuah usaha lain,yang membedakan adalah apakah usaha tersebut
sejenis atau tidak. Strategi ini meliputi:
 Diversifikasi terkait. Yaitu dengan membuat baru yang sama dengan usaha
yang sedang berjalan saat ini.
 Diversifikasi tak terkait. Yaitu dengn membuat usaha baru yang berbeda
dengan usaha yang sedang berjalan saat ini. *DIAN*
4.8.3 Tahap Keputusan
Matriks QSPM rumah makan cepat saji Toby’s
Teknik QSPM dirancang untuk menentukan kemenarikan relatif dan
mengevaluasi pilihan-pilihan strategi alternatif yang dapat dilaksanakan secara
objektif, berdasarkan faktor-faktor sukses internal dan ekternal yang telah

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
73

diidentifikasikan pada matriks EFE dan IFE sebelumnya. QSPM merupakan


matriks tahap akhir dalam kerangkan kerja analisis formulasi strategi. Teknik
ini secara jelas menunjukkan strategi alternatif yang paling baik untuk dipilih
(Purwanto, 2008).
Menurut Umar dalam Purwanto, 2008 ada enam tahap yang harus
dilakukan dalam membuat QSPM, yaitu:
1. Membuat daftar kekuatan-kelemahan perusahaan (internal factor) dan
ancaman-peluang perusahaan (external factor) yang diamabil langsung
dari matrik EFE dan IFE.
2. Berikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan faktor ekternal.
Bobot ini, harus identik dengan bobot yang diberikan pada matriks IFE
dan EFE
3. Tuliskan alternatif strategi yang dihasilkan dalam matriks SWOT.
4. Bila faktor yang bersangkutan ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi
yang sedang dipertimbangkan berikan nilai AS (Atractiveness Score) yang
berkisar antara 1 sampai dengan 4, nilai 1 = tidak menarik, nilai 2 = agak
menarik, nilai 3 = secara logis menarik dan nilai 4 = sangat menarik.
5. Hitung Total Atractiveness Score (TAS) dengan cara mengalikan bobot
dengan Atractiveness Score (AS). Total Atractiveness Score menunjukkan
relative atractiveness dari masing-masing alternative strateginya.
6. Hitung nilai totalnya TAS pada masing-masing kolom QSPM. Nilai
terbesar menunjukkan bahwa alternatif menjadi pilihan utama dan nilai
TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi yang dipilih terakhir.
*EMA*

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
74

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
75

Matriks QSPM

Membuka cabang Melakukan promosi Menciptakan inovasi


baru di kota lain lebih banyak lagi produk untuk
Faktor utama Bobot
untuk memperluas melalui berbagai memperbanyak
pangsa pasar media sosial produk
Kekuatan AS TAS AS TAS AS TAS

1
Memiliki gedung yang ideal 0,1 4 0,4 4 0,4 - -

2 Harga terjangkau di kalangan 0,04 2 0,08 3 0,12


- -
menengah ke bawah

3 Adanya sistem delivery order yang 0,03 1 0,03 2 0,06 - -


mudah digunakan oleh konsumen

4 - -
Memiliki produk yang bervariasi 0,06 3 0,18 3 0,18
5 4 0,20 3 0,15 - -

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
76

Outlet berada di wilayah yang strategis 0,05


dan mudah dijangkau

6
Memiliki area parkir yang luas 0,04 - - - - - -

7 Karyawan yang professional, ramah 0,07 - -


4 0,28 2 0,14
dalam menghadapi konsumen

8 Memiliki kemasan pembungkus yang 0,03 - - - - - -


ramah lingkungan

9 Pernah masuk lomba best survey Jawa 0,06 - - 2 0,12 - -


Pos nomor 1

10 Sudah memiliki 8 outlet yang tersebar 0,05 3 0,15 - - - -


di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo
Kelemahan Bobot AS TAS AS TAS AS TAS
1 2 0,16 3 0,24 2 0,16

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
77

Brand yang terkenal di kalangan 0,08


masyarakat luas

2 Menghasilkan limbah yang cukup 0,04 - - - -


2 0,08
banyak

Segmentasi masih pada kelas middle 0,08


3 - - 3 0,24 - -
dan low sehingga perusahaan tidak
dapat berkembang

4 Pengalaman dalam mengelola 0,05 - - - - - -


perusahaan

5 Teknologi untuk memasak masih 0,03 - - - - - -


menggunakan alat yang sederhana

6 Tidak tersedia layanan hotspot untuk 0,03


- - - - - -
konsumen

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
78

Tidak tersedianya mesin untuk 0,04


7 - - - - - -
pembayaran menggunakan ATM
secara digit maupun kredit

8 Belum memiliki gedung penyimpanan 0,02


- - - - - -
bahan baku

9 Belum tersedianya pendingin ruangan 0,04 - - - - - -


(AC)

10 Konsumen sering harus mengantri 0,06


- - - - - -
lama di Kasir
Total 1
Peluang Bobot AS TAS AS TAS AS TAS

1 Lokasi rumah makan dekat dengan


4 0,32 - - - -
perumahan, sekolah, kampus, dan kos 0,08

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
79

mahasiswa

Lokasi rumah makan banyak dilaui 0,07


2 4 0,28 - - - -
oleh kendaraan

3
Pangsa pasar cukup tinggi 0,06 4 0,24 3 0,18 2 0,12

4 Kebutuhan akan makanan cepat saji 0,04 3 0,12 2 0,08 3 0,12


meningkat

5 Populasi penduduk setiap tahun 0,06 2 0,12 - - - -


meningkat

6 - - - -
Ketersediaan tenaga kerja 0,04 1 0,04

7 Mendapat dukungan dari pemerintah 0,05 3 0,15 - - - -


atas usaha
8 - - - -

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
80

Pengakuan atas merk 0,04 3 0,12

9 Menciptakan menu-menu khusus yang 0,05


- - - - - -
sesuai dengan selera masyarakat

10 Menjadi pilihan kaula muda untuk 0,03


- - - - - -
berkumpul
Ancaman Bobot AS TAS AS TAS AS TAS

1
Banyak usaha sejenis yang didirikan 0,03 3 0.09 - - - -

2 Harga pesaing kelas middle dan low 0,07 - - - - - -


hampir menyamai

Industri makanan cepat saji


3 merupakan sektor yang sangat 0,06 1 0,06 - - - -
kompetitif sehingga persaingan juga
semakin ketat

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
81

4 Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak 0,05 - -


- - - -
(BBM)

5 Mudah masuknya pesaing dalam 0,03 - - 3 0,09 4 0,12


industri rumah makan cepat saji

6 - - 3 0.15
Selera konsumen berubah-ubah 0,05 1 0.05

7 Banyak pedagang kaki lima di sekitar 0,04 - - - - - -


Toby’s

Banyak bermunculan produk tepung


bumbu ayam goreng yang dijual di 0,05
8 - - - - 3 0,15
pasaran sehingga masyarakat lebih
suka membuat fried chiken sendiri
daripada membeli di rumah makan saji

9 - - - - -
Banyak masyarakat yang lebih beralih

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
82

ke jenis makanan yang lebih sehat dan 0,06


mulai meninggalkan makanan berjenis
junk food

Adanya virus flu burung membuat


10 - - - -
masyarakat ragu untuk mengkonsumsi 0,04 - -
ayam

Total 1 - 3,01 - 2 - 0,67

*RENY, DIAN, TRI, EMA, ALFI*

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
83

Kesimpulan :
Dilihat dari matriks QSPM di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pertama yaitu
membuka cabang baru di kota lain untuk memperluas pangsa pasar merupakan
strategi utama yang dipengaruhi oleh faktor-faktor keberhasilan industri.
Kenyataannya di lapangan dapat terbukti bahwa banyaknya kebutuhan konsumen
yang masih tidak dapat terpenuhi, tidak sampai ke seluruh pangsa pasar.
Memperluas pangsa pasar dengan memulai memasuki pasar secara geografis
merupakan wilayah baru. Hal ini dapat juga dibantu dengan memperluas market
share melalui usaha promosi. Dimana promosi merupakan strategi kedua yang
dapat dilakukan oleh rumah makan cepat saji Toby’s berdasarkan pada tabel
QSPM diatas.
Strategi kedua yang dipengaruhi oleh faktor-faktor keberhasilan industri yaitu
melakukan promosi lebih banyak lagi tidak hanya melalui brosur melainkan
melalui media sosial juga. Dengan melalukan promosi melalui media sosial
diharapkan dapat memperluas pangsa pasar, agar masyarakat lebih mengenal
Toby’s tidak hanya yang berada di Surabaya.
Selain itu, strategi ketiga yang mungkin perlu dilakukan rumah makan cepat
saji Toby’s ini yaitu menciptakan inovasi produk untuk memperbanyak produk.
Dengan adanya inovasi baru akan menciptakan produk baru, sehingga akan lebih
tertarik dan tidak bosan dengan produk yang dijual oleh rumah makan cepat saji
Toby’s, dan hal ini dapat menjadikan Toby’s berbeda dengan pesaing. *TRI*

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
84

2.9 Bentuk Pemilihan Rencana Kebijakan, Program Dan Kegiatan Rumah


Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s
Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s memiliki beberapa rencana
kebijakan, yaitu memiliki surat izin usaha, dalam perekrutan karyawan
diutamakan lulusan fresh graduate SMA/Sederajat dan S1 untuk bagian manajer
perusahaan, masa kerja menggunakan sistem kontrak kecuali untuk store manager
, serta menggunakan CCTV untuk mengawasi karyawan dan meningkatkan
keamanan.
Saat ini Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) sudah menjamur di kalangan
masyarakat, mulai dari yang kecil hingga yang cukup besar. Namun, Rumah
Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s tetap menjaga kualitas agar tetap bisa
bersaing dengan rumah makan lainnya. Adapun program yang dimiliki oleh
Rumah Makan Cepat Saji (Fastfood) Toby’s, yaitu membuat proposal setiap
bulan yang dikirimkan ke instansi dan sekolah untuk mempromosikan produknya,
mengedepankan rasa masakan pada produk unggulan, serta mengedepankan
pelayanan.
Dalam menjalankan usahanya, rumah makan cepat saji (Fastfood) Toby’s
masih menggunakan peralatan yang masih sederhana seperti pada umumnya. Dan
belum ada rencana untuk mengganti peralatan yang lebih modern karena dengan
peralatan yang sudah ada kualitas makanan tidak ada penurunan dan dirasa cukup.
Karyawan bagian cooking menggunakan sistem shift pagi dan shift malam, karena
rumah makan Toby’s buka dari jam 08.00 wib- sampai jam 22.00 Wib. Sehingga
karyawan dibagi menjadi dua kelompok shift.
Untuk kemasan makanan sudah menerapkan kemasan yang ramah
lingkungan. Rumah makan cepat saji Toby’s juga sering melayani pesanan untuk
berbagai macam acara. Adapun acara-acara yang pernah rumah makan Toby’s
layani di beberapa instansi atau sekolah adalah acara pentas kesenian (Taman
Remaja Surabaya), acara amal, acara syukuran, acara ulang tahun (indoor maupun
outdor), acara perpisahan, acara reuni, acara rapat, dan acara rekreasi.
Untuk kegiatan promosi Toby’s sudah melakukan promosi dengan
membagikan proposal pada instansi-instansi, brosur-brosur di jalan dan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
85

membaginya pada masyarakat agar Toby’s lebih dikenal oleh masyarakat.*DIAN,


TRI, EMA, ALFI*

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
86

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN
Rumah makan cepat saji Toby’s merupakan rmuah makan cepat saji yang
berpangsa pasar di kelas middle dan low. Dari hasil analisis kami, Toby’s sudah
berhasil menjadi Waralaba no 1 di kelasnya dibanding pesaingnya. Toby’s yang
mengusung konsep dengan harga murah dan kualitas yang terjamin. Dengan letak
yang strategis dekat dengan perumahan, kos mahasiswa, universitas, dan sekolah-
sekolah membuat waralaba ini ramai pengunjung setiap harinya di bandingkan
pesaingnya.
Menurut hasil analisis kami, dari matrik IE Toby’s berada di kuadran V
dengan total skor rata-rata pada matriks IFE sebesar 2.56 sedangkan, matriks EFE
memperoleh total skor rata-rata sebesar 2,6. Kuadran ini disebut strategi menjaga
dan mempertahankan, melalui strategi dengan membuka cabang baru di kota lain
untuk memperluas pangsa pasar, melakukan promosi lebih banyak lagi melalui
berbagai media sosial serta menciptakan inovasi produk untuk memperbanyak
produk. *RENY, DIAN, TRI, EMA, ALFI*

3.2 SARAN
Dalam menjalankan usahanya, Toby’s masih perlu meningkatkan dan
mengembangkan usahanya apabila ingin bersaing dengan kompetitor sekelasnya.
Hal ini dapat dilakukan melalui strategi membuka cabang baru di kota lain untuk
memperluas pangsa pasar, melakukan promosi lebih banyak lagi melalui berbagai
media sosial serta menciptakan inovasi produk untuk memperbanyak produk.
Toby’s juga perlu meminimalisir faktor internal dan eksternal yang dapat
menghambat pengembangan usahanya. *RENY*

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
87

DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. 2011. Strategic Management ( Manajemen Strategik Konsep).


Jakarta. Salemba Empat.

Ardian. 2012. Visi Misi dan Tujuan Perusahaan, (Online),


(http://ardiaans.blogspot.com/2012/04/visi-misi-dan-tujuan-
perusahaan.html, diakses pada desember 2014)

Rynaldi.2012. Pengertian Struktur Organisasi, (Online), (http://rynaldi-


dwitama.blogspot.com/2012/05/pengertian-struktur-organisasi.html,
diakses pada desember 2014)

Nuwrilea. 2013. Struktur Organisasi, (Online),


(http://nuwrileardkhiyari.blogdetik.com/2013/09/28/struktur-organisasi,
diakses pada desember 2014

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
88

LAMPIRAN

Foto bersama Store Manager

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
89

Foto setelah wawancara

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
90

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s
91

Toby’s tampak dari depan

Laporan Observasi Manajemen Strategis pada Rumah Makan Cepat


Saji (Fastfood) Toby’s

Anda mungkin juga menyukai