Disusun Oleh :
AKUNTANSI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Biaini Neli (517EB577)
Salam,
Biaini Naeli Muna
Page 1
Biaini Neli (517EB577)
Apakah olah rasa berpengaruh bermanfaat atau memberi dampak pada diri sendiri?
Berdasarkan pengalaman saya, setelah melakukan olah rasa pada berbagai objek,
misalnya olah rasa sungai, langit dan tumbuhan terdapat hati yang terpaut antara ciptaan
Tuhan ke jiwa saya. Awalnya, bagi saya hal tersebut bukan sesuatu yang sangat penting. Saya
mengerjakan olah rasa atas dasar tuntuntan, bukan dari hati. Seiring berjalannya waktu,
pemikiran itu lama-lama terkikis atas apa yang saya temui. Saya banyak menemukan hal-hal
baru dan menyadari kejadian-kejadian yang sebenarnya itu salah masih tetap saya lakukan,
contohnya jam karet.
Dari situlah saya menemukan hikmah dan pembelajaran yang sangat berharga. Seiring
berjalannya waktu atas kegiatan ini, membuka lebar-lebar mata batin saya, bahwa yang saya
anggap sesuatu tidak penting itulah yang sebenarnya berharga. Satu kunci dan hikmah yang
saya dapatkan dari pembelajaran ini adalah pengorbanan dan pengapresiasikan. Kenapa saya
mengatakan hal tersebut, alasannya sebagai berikut:
a) Jika saya mampu menghargai sesuatu meskipun hal tersbut merupakan hal sepele,
saya yakin segala sesuatu yang meliputi aktivitas dan pekerjaan akan berjalan
sebagaimana mestinya.
b) Penghargaan terhadap waktu dan pekerjaan atas orang lain. Saya menyadari bahwa
setiap orang tidak bisa lepas dari bantuan dan kerjasama dari orang lain, membuat
saya mengerti bahwa setiap orang yang hadir dalam kehidupan kita, karena ada
sesuatu pesan yang akan disampaikan untuk kita.
c) Olah rasa mengajarkan saya untuk mensyukuri apa yang telah saya miliki.
Menjaganya dan memperjuangkannya. Hal ini ketika saya menuangkan seluruh ide
saya dalam olah rasa tubuh, bhawasanya kita diperkenankan menyakiti diri kita
sendiri dengan melakukan perubahan dan selalu melihat anugerah milik rang lain.
Setiap apa yang saya miliki harus dijaga dan disyukuri dengan cara mengoptimalkan
potensi yang dimiliki.
d) Olah rasa mengajarkan saya untuk berusaha dan memahami posisi orang lain,
meskipun hal tersebut tidaklah mudah. Toleransi dalam teorinya sanagt mudah untk
diucapkan, namun ketika sudah dihadapkan atas apa yang kita butuhkan dan
kepentingan, tidak semudah dalam praktiknya. Dari sini lah saya belajar bahwa olah
rasa kasih sayang terhadap teman itu sangat penting. Kita boleh bersaing, namun
tetap dengan menggunakan cara-cara yang baik.
Page 2
Biaini Neli (517EB577)
e) Olah rasa memang bukan sesuatu yang signifikan pengaruhnya namun jika diresapi
dalam-dalam pengaruhnya sangat luar biasa. Mencoba untuk melakukan yang terbaik
atas apa yang saya miliki dan untuk orang-orang yang mendukung penuh atas apa
yang saya lakukan.
Page 3
Biaini Neli (517EB577)
Ada beberapa hal yang perlu saya tambahkan dalam pembelajaran etika ini:
Page 4
Biaini Neli (517EB577)
1. Materi yang diberikan akan lebih baik jika, ada muatan kode etik dalam
kehidupan sehari-hari msialnya, bagaimana seseorang harus bersikap,
mengadapi orang dan berkomunikasi yang baik. Sehingga materi yang
diajarkan tidak hanya materi bisnis. Menurut saya, itulah yang paling
penting dan menjadi dasar ketika seseorang akan memasuki dunia
perbinisan.
2. Disela-sela perkuliahan, akan lebih baik jika ada sesi keluh kesah selama
masa perkuliahan karena hanya di mata kuliah etika lah tempat yang
plaing tepat untuk menyalurkan uneg-uneg terpendam bagi mahasiswa.
Bisa jadi, untuk kedepannya bisa dijadikan saran bagi dosen untuk
menerapkan kurikulum yang tidak hanya teori dan praktik.
3. Materi tentang teori psikologis. Bagi mahasiswa jurusan psikologis hal
tersebut memang sudah biasa untuk mempelajari akan hal-hal tersebut,
namun bagi mahasiswa akuntansi tentu sangat perlu, karena di kedepannya
nanti kita akan dihadapkan pada persaingan dan tuntutan global yang lebih
besar dan ketat. dari situlah mulai memahami bahwa pentingnya etika dan
religiusitas di era modernisasi.
4. Ada kalanya, dosen mendengarkan permintaan mahasiswa jika ada
sesuatu yang diperlukan bisa menjadi pertimbangan. Salh satu contohnya,
penambahan atau penggantian materi yang sangat dibutuhkan oleh
mahasiswa akuntansi di dunia profesi dan dunia umum.
Page 5
Biaini Neli (517EB577)
Sebagai mahasiswa yang haus akan materi keperilakuan dan moralitas, saya
merasa bahwa mata kuliah ini benar-benar memang sangat dibutuhkan dalam hal
perbaikan etika. Namun, ada beberapa yang membuat saya kadang sedikit enggan
untuk melangkahkan kaki ke perkuliahan ini karena menurut saya, mata kuliah ini
bisa dipelajari sendiri padangan pertama. Anggapan saya ternyata bisa saya
patahkan sendiri ketika saya bertemu dengan olah rasa langit, sungai dll. Pertanyaan
yang sering kali muncul di benak saya adalah untuk apa ini??. Terkadang saya
mencoba mencari jawaban dengan mencari argumen-argumen dari teman-teman
sesama mahasiswa. Jawaban tersebut tidak mampu membuat hati saya puas dan lega,
kemudian setelah beberapa minggu kemudian, yang saya lakukan adalah mewajibkan
bagi diri saya untuk mencoba olah rasa dengan hati yang sedalam-dalamnya. Dari
situlah saya mulai belajar bahwa anggapan saya selama ini adalah salah. Saya butuh
mata kuliah ini untuk memperbaiki etika saya yang selama ini kocar-kacir menurut
pandangan saya. Saya masih terlalu egois dan mengedepankan kepentingan saya,
belum bisa menjadi manusia yang bermanfaat untuk masyarakat dan manusia yang
lain.
Ternyata apa yang tidak saya butuhkan, selamanya belum tentu itu tidak
bermanfaat. Bahkan saya masih mepertanyakan kualitas kepribadian saya sendiri
dalam pengolahan emosional dan psikologis. Tentu dengan menempuh etika bisnis
ini, kedepannya diharapkan dapat menjadi mahasiswa dan generasi muda Indonesia
yang berkualitas dan berbudi pekerti luhur. Selain itu, jangan sampai mata kuliah ini
dihapuskan dari kurikulum, akan sangat mengerikan jika tidak ada pondasi pada mata
kuliah yang lainnya.
Etika itu penting, dan etika itu saya.
Page 6