Anda di halaman 1dari 7

2015

Refleksi Etika Bisnis dan Profesi

Disusun Oleh :

Biani Naeli Muna (125020300111098)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis dan


Profesi

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Biaini Neli (517EB577)

Assalamualaikum wr.wb. Bapak/Ibu dan teman-teman di seluruh Indonesia


sekalian.
Semoga dengan file ini, bisa semakin menambah ilmu pengetahuan, wawasan &
dapat bermanfaat bagi sesama.

Jika dalam penulisan, pembahasan maupun pengutipan terdapat


kekurangan/kekeliruan baik sengaja maupun tidak,
dengan senang hati saya menerima saran yang bersifat membangun dari
Bapak/Ibu dan teman-teman yang dapat disampaikan melalui jaringan dibawah
ini :
PIN BBM : 517EB577
Facebook : Biaini Neli
LinkedIN : Biaini Neli

Salam,
Biaini Naeli Muna

Page 1
Biaini Neli (517EB577)

Apakah olah rasa berpengaruh bermanfaat atau memberi dampak pada diri sendiri?

Berdasarkan pengalaman saya, setelah melakukan olah rasa pada berbagai objek,
misalnya olah rasa sungai, langit dan tumbuhan terdapat hati yang terpaut antara ciptaan
Tuhan ke jiwa saya. Awalnya, bagi saya hal tersebut bukan sesuatu yang sangat penting. Saya
mengerjakan olah rasa atas dasar tuntuntan, bukan dari hati. Seiring berjalannya waktu,
pemikiran itu lama-lama terkikis atas apa yang saya temui. Saya banyak menemukan hal-hal
baru dan menyadari kejadian-kejadian yang sebenarnya itu salah masih tetap saya lakukan,
contohnya jam karet.

Dari situlah saya menemukan hikmah dan pembelajaran yang sangat berharga. Seiring
berjalannya waktu atas kegiatan ini, membuka lebar-lebar mata batin saya, bahwa yang saya
anggap sesuatu tidak penting itulah yang sebenarnya berharga. Satu kunci dan hikmah yang
saya dapatkan dari pembelajaran ini adalah pengorbanan dan pengapresiasikan. Kenapa saya
mengatakan hal tersebut, alasannya sebagai berikut:

a) Jika saya mampu menghargai sesuatu meskipun hal tersbut merupakan hal sepele,
saya yakin segala sesuatu yang meliputi aktivitas dan pekerjaan akan berjalan
sebagaimana mestinya.
b) Penghargaan terhadap waktu dan pekerjaan atas orang lain. Saya menyadari bahwa
setiap orang tidak bisa lepas dari bantuan dan kerjasama dari orang lain, membuat
saya mengerti bahwa setiap orang yang hadir dalam kehidupan kita, karena ada
sesuatu pesan yang akan disampaikan untuk kita.
c) Olah rasa mengajarkan saya untuk mensyukuri apa yang telah saya miliki.
Menjaganya dan memperjuangkannya. Hal ini ketika saya menuangkan seluruh ide
saya dalam olah rasa tubuh, bhawasanya kita diperkenankan menyakiti diri kita
sendiri dengan melakukan perubahan dan selalu melihat anugerah milik rang lain.
Setiap apa yang saya miliki harus dijaga dan disyukuri dengan cara mengoptimalkan
potensi yang dimiliki.
d) Olah rasa mengajarkan saya untuk berusaha dan memahami posisi orang lain,
meskipun hal tersebut tidaklah mudah. Toleransi dalam teorinya sanagt mudah untk
diucapkan, namun ketika sudah dihadapkan atas apa yang kita butuhkan dan
kepentingan, tidak semudah dalam praktiknya. Dari sini lah saya belajar bahwa olah
rasa kasih sayang terhadap teman itu sangat penting. Kita boleh bersaing, namun
tetap dengan menggunakan cara-cara yang baik.

Page 2
Biaini Neli (517EB577)

e) Olah rasa memang bukan sesuatu yang signifikan pengaruhnya namun jika diresapi
dalam-dalam pengaruhnya sangat luar biasa. Mencoba untuk melakukan yang terbaik
atas apa yang saya miliki dan untuk orang-orang yang mendukung penuh atas apa
yang saya lakukan.

Page 3
Biaini Neli (517EB577)

Berikan satu deskripsi pembelajaran ini harus ditingkatkan kualitasnya

Perkenalkan saya sebagai mahasiswa akuntansi yang sudah lama tidak


mempelajari masalah mengenai etika dan keperilakukan. Dari lubuk hati yang paling
dalam, dimana saya berada pada jurusan saya menghantarkan segala sesuatunya
dikalkulasikan dengan menggunakan uang dan untung/rugi. Hampir mayoritas
pembelajaran saya mengenai uang dan pengalokasian anggaran baik sektor publik
maupun swasta. Mengharuskan saya untuk bergelut dengan buku-buku Boynton,
Keyso yang merupakan adopsian dari luar, menjadikan mindset saya bahwa hasil
adalah tujuan utama, bukan menitikberatkan pada proses. Padahal yang lebih baik itu,
adalah saya bisa menjalani prosesnya dengan baik dengan menggunakan etika yang
ada.
Etika, bagi saya adalah kunci keberhasilan hidup seseorang. Alasan saya
mengatakan hal tersebut, antara lain:
a. Dengan etika yang baik, seseorang yang memimpikan sukses di
kehidupannya bukan menjadi sesuatu yang sulit. Dengan etika, orang bisa
menjadi besar, dengan etika pula seseorang bisa meraih apa yang
dinginkannya. Antara cinta dan cita. Kata Bapak saya, bahwa unggah-
ungguh itu sangat penting. Secantik dan sepandai apapun, jika etika kita
jelek maka hancurlah semua yang kita bangun dari awal. Dan saya sudah
membuktikannya pada hal kecil, dan memang hal tersebut benar-benar
adanya.
b. Menurut saya, pengembangan teori etika sangat diperlukan. Namun, tidak
hanya mempelajari mengenai etika masalah bisnis, sedangkan
pembelajaran etika mengenai komunikasi dengan client, berhadapan
dengan orang baru, juga perlu untuk diajarkan, meskipun dari kecil saya
sudah diajarkan akan hal-hal tersebut.
c. Sungguh sangat disayangkan jika, mata kuliah yang mengajarkan
bagaimana seoarang bersikap dan menyeuaikan harus dikurangi bahkan
dihapuskan. Mengingat mata kuliah ini hanya satu sepanjang perjalanan
perkuliahan, demikian juga dengan mata kuliah pendidikan agama.

Ada beberapa hal yang perlu saya tambahkan dalam pembelajaran etika ini:

Page 4
Biaini Neli (517EB577)

1. Materi yang diberikan akan lebih baik jika, ada muatan kode etik dalam
kehidupan sehari-hari msialnya, bagaimana seseorang harus bersikap,
mengadapi orang dan berkomunikasi yang baik. Sehingga materi yang
diajarkan tidak hanya materi bisnis. Menurut saya, itulah yang paling
penting dan menjadi dasar ketika seseorang akan memasuki dunia
perbinisan.
2. Disela-sela perkuliahan, akan lebih baik jika ada sesi keluh kesah selama
masa perkuliahan karena hanya di mata kuliah etika lah tempat yang
plaing tepat untuk menyalurkan uneg-uneg terpendam bagi mahasiswa.
Bisa jadi, untuk kedepannya bisa dijadikan saran bagi dosen untuk
menerapkan kurikulum yang tidak hanya teori dan praktik.
3. Materi tentang teori psikologis. Bagi mahasiswa jurusan psikologis hal
tersebut memang sudah biasa untuk mempelajari akan hal-hal tersebut,
namun bagi mahasiswa akuntansi tentu sangat perlu, karena di kedepannya
nanti kita akan dihadapkan pada persaingan dan tuntutan global yang lebih
besar dan ketat. dari situlah mulai memahami bahwa pentingnya etika dan
religiusitas di era modernisasi.
4. Ada kalanya, dosen mendengarkan permintaan mahasiswa jika ada
sesuatu yang diperlukan bisa menjadi pertimbangan. Salh satu contohnya,
penambahan atau penggantian materi yang sangat dibutuhkan oleh
mahasiswa akuntansi di dunia profesi dan dunia umum.

Page 5
Biaini Neli (517EB577)

Pengaruh dari menempuh etika bisnis setelah satu semester &


Harapan terkait dengan pengmbangan mata kuliah etika bisnis dan profesi.

Sebagai mahasiswa yang haus akan materi keperilakuan dan moralitas, saya
merasa bahwa mata kuliah ini benar-benar memang sangat dibutuhkan dalam hal
perbaikan etika. Namun, ada beberapa yang membuat saya kadang sedikit enggan
untuk melangkahkan kaki ke perkuliahan ini karena menurut saya, mata kuliah ini
bisa dipelajari sendiri padangan pertama. Anggapan saya ternyata bisa saya
patahkan sendiri ketika saya bertemu dengan olah rasa langit, sungai dll. Pertanyaan
yang sering kali muncul di benak saya adalah untuk apa ini??. Terkadang saya
mencoba mencari jawaban dengan mencari argumen-argumen dari teman-teman
sesama mahasiswa. Jawaban tersebut tidak mampu membuat hati saya puas dan lega,
kemudian setelah beberapa minggu kemudian, yang saya lakukan adalah mewajibkan
bagi diri saya untuk mencoba olah rasa dengan hati yang sedalam-dalamnya. Dari
situlah saya mulai belajar bahwa anggapan saya selama ini adalah salah. Saya butuh
mata kuliah ini untuk memperbaiki etika saya yang selama ini kocar-kacir menurut
pandangan saya. Saya masih terlalu egois dan mengedepankan kepentingan saya,
belum bisa menjadi manusia yang bermanfaat untuk masyarakat dan manusia yang
lain.
Ternyata apa yang tidak saya butuhkan, selamanya belum tentu itu tidak
bermanfaat. Bahkan saya masih mepertanyakan kualitas kepribadian saya sendiri
dalam pengolahan emosional dan psikologis. Tentu dengan menempuh etika bisnis
ini, kedepannya diharapkan dapat menjadi mahasiswa dan generasi muda Indonesia
yang berkualitas dan berbudi pekerti luhur. Selain itu, jangan sampai mata kuliah ini
dihapuskan dari kurikulum, akan sangat mengerikan jika tidak ada pondasi pada mata
kuliah yang lainnya.
Etika itu penting, dan etika itu saya.

Page 6

Anda mungkin juga menyukai