Anda di halaman 1dari 20

I.

Latar Belakang

Pada dasarnya setiap individu memiliki tujuan dan tuntutan yang


harus terpenuhi dan dipenuhi. Namun untuk memenuhi tujuan dan tuntutan
tersebut, manusia harus melalui rangkaian proses yang wajib dilaksanakan.
Kebutuhan manusia tak cukup hanya menghirup oksigen saja, manusia
juga perlu makan dan minum yang tentunya membutuhkan harta dan
tenaga untuk memperolehnya. Maka dari itu manusia mulai bekerja yang
mana manusia tersebut akan mendapatkan upah sebagai jerih payah
manusia itu.

Manusia bekerja untuk mendapatkan uang sedangkan perusahaan


perlu sumber daya untuk kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.
Terjadi kesinambungan yang pas antara Perusahaan dengan Karyawannya.
Namun, perusahaan memiliki klasifikasi kualitas tersendiri untuk
karyawannya, tidak semua manusia bisa mendapatkan posisi tersebut.
Pada hal ini perusahaan pasti melakukan manajemen sumber daya manusia
untuk karyawannya. Berikut tujuan dari siklus manejemen sumber daya
alam dan penggajian :

1. Perekrutan,
2. Pelatihan,
3. Penugasan,
4. Penggajian,
5. Evaluasi kerja,
6. Penghentian karyawan

Siklus manajemen sumber daya manusia sudah mengatur


sebagimana mestinya. Tapi apakah setiap perusahaan telah membuat dan
melaksanakan manajemen sumber daya manusia dengan sebagaimana
mestinya? Apakah seluruh karyawan telah mendapat kompensasi atas
kerja kerasnya?

1
II. Profil Perusahaan
o Nama Perusahaan : Agung Rejeki Furniture
o Tanggal berdirinya Perusahaan : tahun 1990
o Alamat Kantor : Tembungan Rt. 01 Rw. 05 ,
Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, Indonesia
o Alamat website : agung-furniture.com
o Nomor Telepon : +62 271 7891534

Perusahaan yang berada di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak,


Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ini telah berdiri pada tahun 1990.
Dengan berbagai inovasi serta keuletan sang pemilik menyebabkan
perusahaan ini terus bertahan walau banyak perubahan trend dan model
era kini. Kualitas produksi dari perusahaan ini tak usah diragukan lagi,
dengan kualitas standar ekspor tentunya produk dari perusahaan ini patut
diacungi jempol. Dengan bahan baku utama rotan, perusahaan ini dapat
membuat berbagai perabotan rumah tangga yang awet dan layak pakai.

Dilansir dari laman https://www.exportbureau.com/ yang berbasis


Internasional, PT. Agung Rejeki Furniture yang memiliki karyawan mulai
dari 50 orang hingga 100 orang denngan tambahan pekerja lepas ini telah
bergabung dengan kelompok ekspor tersebut sejak 15 tahun yang lalu.
Dengan perkiraan nilai penjualan tahunan sebanyak USD$1,000,000, PT.
Agung Rejeki Furniture mempertahankan eksistensinya. Untuk usia
perusahaan selaama itu, pasti diperlukan keuletan dan kesabaran untuk
mempertahankan kelangsungan perusahaan. Namun tidak semuanya
perusahaan yang telah bertahan selama itu menggunakan siklus yang
sistematis. PT. Agung Rejeki Furniture masih menggunakan sistem yang
sangat sederhana karena minimnya SDM yang berkualitas.

2
III. Tinjauan Pustaka

Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)/penggajian


atau dalam Bahasa Inggris disebut Human Resource Management
(HRM)/payroll cycle adalah serangkaian bisnis dan operasi pengolahan
data terkait yang terus-menerus berhubungan dengan mengelola
kemampuan pegawai secara efektif.

Tugas-tugas MSDM/penggajian meliputi:

 Merekrut dan mempekerjakan karyawan baru


 Pelatihan
 Kompensasi (penggajian)
 Evaluasi Kinerja
 Mengeluarkan pegawai karena penghentian sukarela
maupun tidak

a) Sistem Informasi Siklus MSDM/Penggajian


Aktivitas-aktivitas terkait MSDM (informasi mengenai
perekrutan, pemecatan, pemindahan, pelatihan, dsb) dan kumpulan
informasi mengenai penggunaan waktu pegawai yang terjadi setiap
hari. Penggajian merupakan suatu aplikasi berkelanjutan yang
diproses dengan modus dengan modus batch.
1.1 Tinjauan Proses MSDM dan Kebutuhan Informasi
Pada perusahaan manufaktur, dimana baiaya tenaga
kerja langsung hanya menunjukkan sebagian dari total
biaya langsung, para pegawai adalah pemicu biaya utama
yang kualitas pekerjaannya memengaruhi produktivitas
secara keseluruhan mapun tingkat cacat produk.
Untuk menggunakan pengetahuan dan kemampuan
para pegawai secara lebih efektif, banyak organisasi
berinvestasi pada sistem manajemen pengetahuan. Sistem

3
manajemen pengetahuan adalah perangkat lunak yang
menyimpan dan mengelola keahlian yang dimiliki oleh
pegawai individu sehingga pengetahuan tersebut dapat
dibagikan dan digunakan oleh yang lain.
1.2 Ancaman dan Pengendalian

Seluruh aktivitas MSDM bergantung pada database


terintegrasi yang memuat yang memuat informasi mengenai
pegawai, penggajian, dan penggunaan waktu oleh pegawai.
Maka dari itu ancaman utama adalah data induk yang tidak
akurat atau tidak valid. Salah satu cara untuk mengurangi
ancaman ketidakakuratan yaitu menggunakan berbagai
pengendalian integritas pemrosesan. Penting juga untuk
membatasi akses data tersebut.

Ancaman umum kedua dalam siklus


MSDM/penggajian adalah pengungkapan yang tidak
diotorisasi atas informasi sensitif, seperti gaji dan evaluasi
kinerja untuk pegawai individu. Prosedur pengendalian
yang efektif untuk mengurangi resiko ancaman ini adalah
menggunakan autentikasi multifaktor dan pengendalian
keamanan fisik untuk membatasi data induk hanya kepada
pegawai yang berkepentingan.

Ancaman umum ketiga dalam siklus


MSDM/penggajian terkait dengan hilang atau rusaknya
data induk. Cara terbaik untuk mengurangi risiko atas
ancaman ini adalah menggunakan backup dan prosedur
pemulihan bencana.

Ancaman umum keempat dalam siklus


MSDM/penggajian adalah mempekerjakan pegawai yang
tidak berkualifikasi dapat meningkatkan biaya produksi dan

4
mempekerjaan seorang pegawai yang merupakan seorang
pencuri dapat menimbulkan pencurian aset. Hal ini dapat
ditanggulangi dengan prosedur perekrutan yang sesuai
dengan klasifikasi serta mengecek latar belakang calon
pegawai.

Ancaman umum kelima dalam siklus


MSDM/penggajian adalah pelanggaran atas hukum dan
peraturan terkait perekrutan dan pemecatan pegawai secara
tepat. Prosedur pengendalian terbaik untuk mengatasi
masalah-masalah potensial tersebut adalah
mendokumentasikan secara cermat seluruh tindakan terkait
pemberitahuan untuk tujuan perekrutan dan proses
memperkerjakan pegawai baru serta pemecatan pegawai.

b) Aktivitas Siklus Penggajian


Aktivitas-aktivitas dasar yang dilakukan dalam siklus
penggajian:
1. Memperbarui File Induk Penggajian
Contoh: mempekerjakan orang baru,
pemberhentian, perubahan tingkat gaji, atau perubahan
dalam pengurangan diskresi
Merupakan hal yang penting untuk diperhatikan bahwa
semua perubahan penggajian dimaksudkan tepat pada
waktunya dan secara tepat ditampilkan dalam periode
pembayaran berikutnya.
Ancaman dan Pengendalian :
Perubahan yang tak terotorisasi atas data induk
penggajian dapat mengakibatkan peningkatan biaya
pembayaran kepada pegawai yang tidak dibenarkan.
Pemisahan tuags secara tepat merupakan prosedur
pengendalian utama untuk menghadapi ancama tersebut.

5
Para pegawai departemen MSDM sebaiknya tidak secara
langsung ikut serta dalam pemrosesan penggajian atau
pendistribusian cek gaji.

2. Validasi Data Waktu dan Kehadiran

Informasi ini datang dalam berbagai bentuk,


bergantung pada status pembayaran pegawai. Terdapat
kartu waktu (time card) untuk pegawai yang dibayar
berdasarkan jam kerja.
 Prosedur:
i. Departemen penggajian bertanggungjawab validasi
catatan waktu pegawai.
ii. Bagi para pegawai pabrik, validasi melibatkan
perbandingan jumlah waktu kerja dengan waktu
yang digunakan pada setiap kerja.
iii. Petugas penggajian menghitung total dan
memasukkannya bersama-sama dengan data waktu.
iv. Total nilai akan dihitung ulang oleh komputer
setelah langkah-langkah proses berikutnya.
v. Data transaksi penggajian dimasukkan melalui
terminal online.
vi. Pengecekan dilakukan pada setiap catatan waktu
dan kehadiran.

Ancaman dan Pengendalian

Ancaman utama terhadap aktivitas penggajian


adalah data waktu dan kehadiran yang tidak akurat.
Ketidakakuratan dalam catatan waktu dan kehadiran dapat
mengakibatkan biaya tenaga kerja yang meningkat dan
laopran biaya tenaga kerja yang keliru hingga gaji jasa
tenaga kerja yang tak terbayarkan.

6
3. Menyiapkan Penggajian
Transaksi penggajian diedit dan transaksi yang
divalidasi kemudian disortir berdasarkan nomor pegawai.
Jika organisasi memproses penggajian dari beberapa divisi,
setiap file transaksi penggajian juga harus digabungkan.
Proses:
i. Pemrosesan penggajian dilakukan dalam
departemen operasi komputer.
ii. File transaksi penggajian diurut berdasarkan nomor
pegawai.
iii. File data yang telah diurutkan kemudian digunakan
untuk membuat cek gaji pegawai.
iv. Semua potongan penggajian akan dijumlah dan
totalnya dikurangkan dari gaji kotor untuk
mendapatkan gaji bersih.
Potongan penggajian terdiri dari:
– Potongan pajak penghasilan
– Potongan sukarela
v. Pencetakan slip dan cek gaji.

Ketika setiap transaksi penggajian diproses, sistem


juga mengalokasikan biaya tenaga kerja ke akun-akun buku
besar umum yang sesuai, dengan memeriksa kode pada
catatan kartu jam kerja. Sistem tersebut memelihara total
yang ada dari aloasi tersebut hingga saat seluruh catatan
penggajian pegawai diproses. Total tersebut dan kolom
total dalam daftar penggajian, membentuk dasar bagi entri
jurnal umum yang dimasukkan ke buku besar umum setelah
seluruh cek gaji dicetak. Sistem penggajian juga
menghasilkan sejumlah laporan mendetail.

7
Ancaman dan Pengendalian :
Kerumitan dalam pemrosesan dengan
berbagai ketentuan hukum pajak membuat proses
penyiapan penggajian rawan akan kesalahan. Hal ini
dapat diatasi dengan :
 Penggunaan Total Batch yang dapat dihitung
dan dibandingkan dari setiap pemrosesan
 Melakukan cross-footing daftar penggajian
 Penggunaan akun kriling penggajian

4. Mengeluarkan Penggajian

Setelah cek gaji disiapkan, petugas penggajian


memeriksa dan menyetujui daftar penggajian. Sebuah
voucher pencairan kemudian disiapkan untuk mengotorisasi
transfer dana dari rekening pengecekan umum perusahaan
ke rekening bank penggajiannya. Voucher pencairan
tersebut kemudian digunakan untuk memperbarui buku
besar.

Setelah memeriksa daftar penggajian dan voucher


pencairan, kasir kemudian menyiapkan dan
menandatangani sebuah cek (atau mengajukan sebuah
transaksi Electronic Funds Transfer [EFT]) yang
mentransfer dana dari rekening bank penggajian
perusahaan. Jika organisasi masih menerbitkan cek kertas,
kasir juga memerikasa, menandatangani, dan
mendistribusikan cek gaji pegawai. Kasir tersebut segera
mentransfer kembali segala cek gaji yang tidak diakui
dalam rekening bank perusahaan. Sebuah daftar cek gaji

8
yang tidak diklaim kemudian dikirim ke departemen audit
internal untuk penyelidikan lebih lanjut.

Setoran langsung adalah satu cara untuk


meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya pemrosesan.

Ancaman dan Pengendalian:

Dalam proses pengeluaran gaji, ancaman


terbesar adalah pencurian cek gaji, penerbitan cek gaji ke
pegawai fiktif, atau penerbitan cek gaji ke pegawai yang
telah diberhentikan. Hal tersebut dapat diatasi dengan :

a. Akses terhadap cek gaji kosong dan terhadap


mesin mesin tanda tangan cek harus dibatasi.
Kewenangan untuk mengelola harus
dipersempit
b. Seluruh cek penggajian harus dinomori
secara urut dan periodic
c. Kasir harus menandatangani seluruh cek
penggajian hanya ketika didukung dengan
dokumentasi yang layak.

5. Menghitung dan Mengeluarkan Pajak Penghasilan yang


Dibayar Pegawai Serta Potongan Pegawai Sukarela.

Para atasan harus membayar pajak social security


sebagai tambahan terhadap jumlah potongan dari cek gaji
pegawai. Hukum pemerintah pusat dan negara bagian juga
menghendaki para atasan untuk mengontribusikan
persentase tertentu dari setiap gaji kotor pegawai sampai
dengan batas tahunan maksimum, untuk dana asuransi
kompensasi pengangguran pusat dan negara bagian.
Banyak atasan juga menawarkan pegawai mereka rencana

9
manfaat fleksibel (flexible benefit plan) dimana setiap
pegawai menerima beberapa perlindungan minimum pada
asuransi medis, dana pensiun, dan kontibusi amal. Rencana
manfaat fleksibel menempatkan peningkatan permintaan
pada sistem MSDM/penggajian sebuah perusahaan.

IV. Hasil Survei dan Pembahasan

 Tabel aktivitas dan ancaman yang terjadi di PT. Agung Rejeki


Furniture

AKTIVITAS ANCAMAN KETERANGAN PENGENDALIAN


1.1 Pengendalian
Integritas
pengolahan data
1. Data Induk
1.2 Pembatasan
yang tidak
Ada akses terhadap data
akurat atau tidak
induk
valid
Permasalahan- 1.3 Pemeriksaan
permasalahan seluruh perubahan
umum di terhadap data induk
seluruh siklus 2. 2.1 Pengendalian
MSDM/Pengg Pengungkapan Akses
ajian yang tidak
Tidak
diotorisasi atas
2.2 Enkripsi
informasi
sensitif
3. Backup dan
3. Hilang atau
Ada prosedur
rusaknya data
pemulihan bencana

10
4.1 Prosedur
perekrutan yang
baik
4. Mepekerjakan
4.2 Pengecekan
pegawai yang
dan penyelidikan
ternyata pencuri Ada
terhadap latar
atau yang tidak
belakang pelamar
terkualifikasi
kerja pada bagian
yang terkait dengan
keuangan
5.1 Dokumentasi
menyeluruh atas
perekrutan,
evaluasi kinerja,
5. Pelanggaran
dan prosedur
hukum karena
Tidak pemecatan
pelanggaran-
5.2 Pembelajaran
pelanggaran
berlanjut atas
perubahan dalam
hukum
ketenagakerjaan
6. Perubahan 6.1 Pemisahan
yang terotorisasi tugas
terhadap data Tidak
Memperbarui 6.2 Pengendalian
induk
data induk akses
penggajian
penggajian
7. Pembaruan 7.1 Pengendalian
yang tidak Tidak integritas
akurat atas data pengolahan data

11
induk 7.2 Pemeriksaan
penggajian teratur atas seluruh
perubahan terhadap
data penggajian
induk
8.1 Otomatisasi
data sumber untuk
tangkapan data
8. Data waktu
Memvalidasi 8.2 Autentikasi
dan kehadiran
data waktu Ada biometri
yang tidak
kehadiran 8.3 Pemisahan
akurat
Tugas
8.4 Pemeriksaan
pengawasan
9.1 Pengendalian
integritas
pengolahan data
9.2 Memeriksa
pengawasan atas
daftar penggajian
9. Kesalahan- dan laporan lainnya
Menyiapkan kesalahan dalam 9.3 Menerbitkan
Tidak
penggajian memproses laporan pendapatan
penggajian kepada pegawai
9.4 Pemeriksaan
atas panduan IRS
untuk memastikan
klasifikasi yang
layak pada para
pekerja

12
10.1 Pembatasan
akses fisik terhadap
cek penggajian
kosong dan mesin
tanda tangan cek
10.2 Pembatasan
akses terhadap
sistem EFT
10.3 Penomoran
10.4 Mewajibkan
dokumentasi
tambahan
10.5 Penggunaan
10. Pencurian akun pengecekan
Mengeluarkan atau distribusi terpisah untuk
Tidak
penggajian yang curang atas penggajian,
slip gaji distribusi dikelola
sebagai tetap
10.6 Pemisahan
tugas.
10.7 Pembatasan
akses terhadap
database induk
penggajian
10.8 Verifikasi
identitas seluruh
pegawai yang
menerima cek
penggajian
10.9

13
Menyetorkan ulang
cek penggajian
yang tidak diakui
dan
menyelidikinya.
11. Konfigurasi
sistem untuk
11. Kegagalan
melakukan
untuk
pembayaran yang
melakukan Tidak
diminta
pembayaran
menggunakan
yang diminta
instruksi terkini
dari IRS
Membayar 12. Pembayaran
12. SAMA
pajak gaji dan yang tidak tepat Ada
DENGAN 11
pengeluaran waktu
lain-lain 13.1 Pengendalian
Integritas
pepmrosesan
13.2 Memeriksa
13. Pembayaran
Ada pengawasan atas
yang tidak tepat
laporan
13.3 Pemeriksaan
pegawai atas
laporan pendapatan

14
 Pembahasan

A. Memperbarui Database Induk Penggajian

Pada PT. Agung Rejeki Furniture proses pembaruan


data induk mengenai ketenagakerjaan dan penggajian
dilakukan oleh orang yang sama yaitu asisten keuangan
pemilik perusahaan. Hanya pemilik dan asisten keuangan
yang memiliki akses terhadap database ini.

 Ancaman dan Pengendalian

Pada PT. Agung Rejeki Furniture seringkali


memiliki beberapa masalah diantaranya
ketidakcocokan data yang tercatat dengan kondisi
lapangan. Hal ini dapat teratasi setelah kendali akses
dipersempit ke pemilik dan asisten pemilik saja.
Kemudian yang kedua terdapat ancaman dimana
sering terjadinya kehilangan data, hal ini dapat
diatasi dengan cara memindahkan data yang tertulis
secara manual menuju ke computer untuk keamanan
yang lebih. Yang terakhir adalah perusahaan
mendapati pegawainya tidak memenuhi persyaratan
keahlian. Biasanya pegawai ini adalah pegawai yang
lamban dalam belajar karena semua pegawai yang
diterima di perusahaan ini akan dilatih dulu dari
yang paling dasar. Hal ini dapat diatasi perusahaan
dengan sistem training selama 2 minggu untuk
calon pegawai baru.

15
B. Memvalidasi Data Waktu dan Kehadiran

Pada PT. Agung Rejeki Furniture, para pegawai dibayar


berdasarkan hari yang mereka ambil untuk bekerja. Oleh sebab
itu ada mandor yang bertugas untuk mencatat jam mulai dan
selesainya pegawai bekerja. Mandor mencatat secara manual
pada buku kecil atau memo di hp yang nantinya dipindah ke
buku kecil tersebut.

 Ancaman dan Pengendalian


Pada PT. Agung Rejeki Furniture, terdapat ancaman
dimana mandor yang bertugas mencatat data waktu
dan kehadiran pegawai bersikap ceroboh, seperti
lupa mencatat, lupa waktu mulai dan berakhirnya
pegawai yang bersangkutan bekerja, bahkan pernah
ditemui kelalaian pencatatan yang menyebabkan
perselisihan antara mandor dan pegawai. Hal ini
dapat diatasi ketika perusahaan memasang CCTV
dan memberikan teguran keras pada mandor.

C. Menyiapkan Penggajian

Pada PT. Agung Rejeki Furniture, gaji


disiapkan satu hari setelah pegawai menyelesaikan
satu periode bekerjanya. Mandor yang telah
mencatat data waktu dan kehadiran akan langsung
menyerahkan ke atasan yaitu ke pemilik atau asisten
keuangan. Kemudian upah harian diakumulasikan
sesuai dengan apa yang tercatat pada buku kecil
yang telah di cek ulang antara pegawai dan mandor.

16
 Ancaman dan Pengendalian

PT. Agung Rejeki jarang sekali memiliki


kendala pada aktivitas ini karena prosesnya tidak rumit
dan tidak memerlukan cek gaji. Pengendalian berupa
pengawasan dari Kepala Bagian turut membantu
kelancaran aktivitas ini.

D. Mengeluarkan Penggajian

Pada PT. Agung Rejeki Furniture, setelah


gaji disiapkan, asisten keuangan perusahan
menyerahkan uang kepada anak pemilik perusahaan
yang menjabat sebagai Kepala Bagian. Oleh Kepala
Bagian, mengecek ulang apakah uang yang
disiapkan dan yang akan dibayarkan telah sesuai
atau belum. Setelah dinyatakan sesuai, kepala
bagian langsung memberikannya langsung kepada
pegawai bersangkutan. Biasanya pegawai
membentuk antrian sebelum menerima upahnya.

 Ancaman dan Pengendalian

PT. Agung Rejeki Furniture pernah


mengalami permasalahan pada aktivitas ini.
Ancaman yang terjadi pada aktivitas ini adalah
pembayaran yang tidak tepat waktu dikarenakan
hari libur atau pemilik perusahan dan pihak yang
bersangkutan berhalangan hadir. Hal ini diatasi
dengan menunda pemberian upah pada hari pertama
periode selanjutnya dimana pegawai muulai bekerja.
Ancaman selanjutnya adalah jumlah upah yang
tidak sesuai, ini dikarenakan kelalaian dalam
aktivitas-aktivitas sebelumnya seperti data waktu

17
dan kehadiran yang tidak akurat, ataupun kelalain
mandor lainnya. Hal ini dapat diatasi dengan diskusi
antara pekerja, mandor, dan kepala bagian mengenai
upah yang tidak sesuai.

E. Menghitung dan Mengeluarkan Pajak Penghasilan


yang Dibayar Pegawai Serta Potongan Pegawai
Sukarela

Pada PT. Agung Rejeki Furniture, para


pegawai menerima upah bersih yang mana upah
tersebut telah dipotong untuk asuransi
ketenagakerjaan dan pajak.

 Ancaman dan Pengendalian

PT. Agung Rejeki Furniture pernah memiliki


kendala dimana perusahaan telat membayarkan asuransi
kesehatan milik pegawainya. Maka dari itu pegawai
tidak dapat menggunakan asuransinya. Hal ini telah
tertangani karena perusahan memiliki pengingat untuk
pembayaran ini.

18
V. Kesimpulan

Dari tanya jawab dengan PT. Agung Rejeki Furniture, saya dapat
menyimpulkan bahwa PT. Agung Rejeki belum melaksanakan siklus
manajemen sumber daya alam dan penggajian dengan baik atau dengan
sebagaimana mestinya. Kendala terbesar terdapat pada human error yang
sulit diatasi perusahaan karena masih minimnya pegawai dengan
pendidikan tinggi yang memiliki kemampuan untuk mengatur penggajian
dan SDM perusahaan. Dengan melihat latar belakang pendidikan para
pegawainya serta turun langsung ke lapangan melihat kondisi perusahaan,
saya menyimpulkan bahwa segala kepentingan siklus ini paling banyak
dilakukan oleh pemilik perusahaan dan anak pemilik yang menjabat
sebagai kepala bagian. Hal ini dilakukan perusahaan karena perusahaan
ingin menekan pengeluaran dan memperbanyak keuntungan.

Disamping kendala-kendala yang dihadapi, PT. Agung Rejeki


Furniture juga telah menjalankan aktivitas-aktivitas dengan cukup baik
terutama pada penyiapan gaji atau upah pegawai. Perusahan benar-benar
menyediakan uang yang semestinya diterima dengan memberikan
tunjangan-tunjangan telah sesuai dengan aturan pemerintah.

Demikian laporan ini telah saya ketik dan susun dengan sebaik
mungkin. Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan, saya mohon kritik
dan masukan yang membangun agar saya dapat berproses dan berkembang
menjadi lebih baik. Terima Kasih.

19
VI. Daftar Pustaka

http://reni_dk.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/43540/BAB+X.pdf
https://www.academia.edu/10236176/SIKLUS_MANAJEMEN_SDM_D
AN_PENGGAJIAN

https://jurnal.stiegwalisongo.ac.id/index.php/JAMSWAP/article/view/27

Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2016). Accounting Information Systems (Vol.


13). Jakarta: Salemba Empat.

20

Anda mungkin juga menyukai