Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN MAGANG

Diajukan sebagai salah satu persyaratan penyelesaian

semester VI Pada Program Studi Manajemen

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika Surabaya

Disusun Oleh:

NAMA : Puji Hidayanto

NIM : 16211208

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU

EKONOMI MAHARDHIKA

SURABAYA 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Puji Hidayanto

NIM : 16211208

Program Studi : Manajemen

Surabaya, 22 Juli 2020


Dosen Pembimbing Magang Mahasiswa

Dr. Suryono Hadi El Fahmi, SE., MM. Puji Hidayanto

Ketua Program Studi Manajemen

Parwita Setya Wardhani, SE., Msi

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah Subhanahuwata’ala atas

segala rahmat, ridho, dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan Laporan

Magang ini dengan lancar. Tidak lupa mengucapkan shalawat serta salam semoga

senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihiwasallam.

Adapun Laporan Magang ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan pendidikan pada program studi Manajemen di STIE Mahardhika

Surabaya.

Penyusun menyadari penyelesaian dan penyusunan Laporan Magang ini

tidak terlepas dari kerjasama, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, pada

kesempatan ini penyusun penyusun menyampaikan rasa hormat serta ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. H. Sundjoto, MM Selaku Ketua STIE Mahardhika.

2. Parwita Setya Wardhani, SE., Msi Selaku Ketua Jurusan Manajemen

STIE Mahardhika.

3. Dr. Suryono Hadi El Fahmi, SE., MM. Selaku Dosen Pembimbing

Magang.

4. Seluruh karyawan PT. Smart Tbk Surabaya

5. Teman-teman yang memberikaan semangat dan menggarahkan

kami dalam Magangini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Atas dukungan dan kebaikan semua pihak yang telah penulis sebutkan

diatas maka penulis bisa menyelesaikan laporan magang ini dengan sebaik-

ii
baiknya. Laporan magang ini memang masih jauh dari kesempurnaan, tapi

penulis sudah berusaha sebaik mungkin. Sekali lagi terima kasih. Semoga

laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Surabaya, 22 Juli 2020

Puji Hidayanto

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Tujuan Magang ........................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 4

BAB III METODE PELAKSANAAN MAGANG ......................................... 9

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................. 13

3.2 Prosedur Pelaksanaan ............................................................. 14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………..11

4.1 Profil Lokasi Magang………………………………………………11

4.1.1 Sejarah Singkat Lokasi Magang.…………………….…11

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan…………………….…14

4.1.3 Ketenagakerjaan………………………………………...19

4.2 Deskripsi Kegiatan Magang……………………………………....20

4.3 Pembahasal Hasil Kegiatan Magang…………………………….21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 31

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan magang sebagai perwujudan kebijaksanaan dari “Link and

match” dalam prosesnya dilaksanakan dalam dua tempat yaitu di sekolah dan

dunia usaha atau dunia industri. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka

peningkatan dari lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika Surabaya

dalam mencapai tujuan relevasi dengan kebutuhan tenaga kerja.

Harapan utama dari penyelenggaraan magang di PT Sinar Sosro adalah

agar mahamahasiswa dapat memiliki etos kerja yang meliputi:

1. Kemampuan dalam bekerja di perusahaan.

2. Memiliki inisiatif yang luas.

3. Memiliki kuantivitas.

4. Hasil pekerjaan yang berkualitas dan benar.

5. Disiplin dalam belajar maupun disiplin waktu.

6. Mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku.

1.2 Tujuan Magang

Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan magang ini

adalah:

1
1. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan sehingga

membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki

lapangan kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.

2. Meningkatkan pengalaman mahasiswa pada aspek-aspek usaha yang

potensial dalam lapangan kerja, antara lain: struktur organisasi usaha,

jenjang karier, asosiasi usaha, manajemen usaha dan sebagainya.

3. Meningkatkan, memperluas serta memantapkan proses penyerapan

teknologi baru dari lapangan kerja ke sekolah.

4. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme yang

diperlakukan oleh mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai

dengan jurusan atau bidangnya.

5. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk memasyarakatkan baik

sebagai pekerja penerima upah (emplove) maupun pekerja mandiri

(entrepeneur) terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja lapangan

yang sedang dilaksanakan.

6. Memperoleh pendidikan dari sekolahan yang akan diterapkan di lapangan

kerja atau dunia industri atau sebaliknya.

7. Meningkatkan kemampuan keterampilan di dalam pelaksanaan Magang

dan maupun mengembangkan ide-ide yang bagus.

8. Memperoleh masukan dari dunia usaha yang belum diberikan di bangku

sekolah tentang keterampilan dalam bekerja maupun berorganisasi dalam

berusaha.

9. Dapat menerapkan ajaran yang diberikan oleh dosen waktu di bangku

sekolah/kampus, di dunia industri, atau waktu bekerja di lapangan.

2
10. Mampu menyesuaikan diri dan bersikap baik atau disiplin dalam bekerja

waktu masuk dan sebagainya.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

PT. Sinar Sosro adalah perusahaan teh siap minum dalam kemasan botol

yang pertama di Indonesia dan di dunia. PT. Sinar Sosro resmi didaftarkan pada

tanggal 17 Juli 1974 oleh Bapak Soegiharto Sosrodjojo, yang berlokasi di Jalan

Raya Sultan Agung KM. 28 kelurahan Medan Satria Bekasi.

1. Incoming Material

Penerimaan Barang adalah “Menerima fisik barang dari pabrik,

prinsipal atau distributor yang disesuaikan dengan dokumen pemesanan

dan pengiriman dan dalam kondisi yang sesuai dengan persyaratan

penanganan barangnya”

2. Mikrobiologi

Pengendalian dan Jaminan Mutu Hasil Pengujian/ Analisis

Mikrobiologi, merupakan salah satu satu program pelatihan yang

disajikan secara interaktif dalam membahas tentang ruang lingkup

pelaksanaan pengendalian mutu secara mikrobiologi terutama yang

berkaitan mutu pangan.

3. Analis In Proses

Kimia analisis adalah studi pemisahan, identifikasi, dan

kuantifikasi komponen kimia dalam bahan alam maupun buatan. Analisis

kualitatif memberikan indikasi identitas spesies kimia di dalam sampel.

Sedangkan analisis kuantitatif menentukan jumlah komponen tertentu

4
dalam suatu zat. Pemisahan komponen seringkali dilakukan sebelum

melakukan analisis.

Metode analisis dapat dibagi menjadi klasik dan instrumental.

Metode klasik (dikenal juga sebagai metode kimia basah) menggunakan

pemisahan seperti pengendapan, ekstraksi, dan distilasi serta analisis

kualitatif berdasarkan warna, bau, atau titik leleh (organoleptis). Analisis

kuantitatif klasik dilakukan dengan menentukan berat atau volum. Metode

instrumental menggunakan suatu peralatan untuk menentukan kuantitas

fisik suatu analit seperti serapan cahaya, fluoresensi, atau konduktivitas.

Pemisahan dilakukan menggunakan metode kromatografi, elektroforesis

atau fraksinasi aliran medan.

Kimia analisis juga fokus pada peningkatan rancangan percobaan,

kemometri, dan pembuatan alat ukur baru agar dapat menyediakan

informasi kimia yang lebih baik. Kimia analisis telah diaplikasikan di

bidang forensik, bioanalisis, analisis klinik, analisis lingkungan, dan

analisis bahan.

4. Field Inspector

Quality inspection bertujuan untuk melihat dan menginspeksi

proses produksi yang berlangsung. Entah itu bahan baku atau raw

materialnya yang harus dicek. Ataukah mesin produksinya (work center),

atau bahkan proses produksi dan bahkan dalam beberapa kasus, bisa

melibatkan kebersihan dari operator yang menjalankan proses

manufakturing.

5
5. Water Treatment

Water Treatment adalah suatu cara/bentuk pengolahan air dengan

cara-cara tertentu dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diharapkan

sesuai kebutuhan. Suatu sistem desain water treatment ditentukan oleh

sumber air dan kualitas air. Kualitas air yang rendah akan menghasilkan

uap yang kurang baik, uap tersebut dapat membawa padatan yang

terdapat dalam air ketel uap (carry over). Sumber air secara umum dibagi

menjadi dua yaitu air permukaan (surface water) dan air tanah (ground

water) air perrmukaan didapat dari sungai, danau dan laut, sedangkan air

tanah adalah air yang berada didalam perut bumi.

Untuk air industri dilakukan beberapa tahapan proses pengolahan

agar air tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan kita antara lain

seperti: air minum, air pendingin, air umpan boiler, air untuk pemadam

kebakaran, dll.

6. Waste Water Treatment

Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) (wastewater treatment

plant, WWTP), adalah sebuah struktur yang dirancang untuk membuang

limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut

untuk digunakan pada aktivitas yang lain. Fungsi dari IPAL mencakup:

Pengolahan air limbah pertanian, untuk membuang kotoran

hewan, residu pestisida, dan sebagainya dari lingkungan pertanian.

Pengolahan air limbah perkotaan, untuk membuang limbah manusia dan

limbah rumah tangga lainnya. Pengolahan air limbah industri, untuk

mengolah limbah cair dari aktivitas manufaktur sebuah industri dan

komersial, termasuk juga aktivitas pertambangan.

6
Meski demikian, dapat juga didesain sebuah fasilitas pengolahan

tunggal yang mampu melakukan beragam fungsi. Beberapa metode

seperti biodegradasi diketahui tidak mampu menangani air limbah secara

efektif, terutama yang mengandung bahan kimia berbahaya.

7. Dokumen ISO

Definisi ISO adalah salah satu badan pengaturan standar

internasional yang terdiri dari perwakilan dari badan standardisasi

nasional masing-masing negara untuk mengukur kualitas organisasi. Ini

berarti bahwa setiap perusahaan yang ingin bersaing secara global dapat

mengukur kredibilitasnya dengan standar ISO.

Organisasi ISO adalah pihak yang berperan dalam memfasilitasi

perdagangan internasional dan membuat semuanya berjalan baik. ISO

memberikan spesifikasi kelas dunia untuk berbagai hal, mulai dari produk,

layanan, dan sistem, hingga memastikan kualitas, keamanan dan

efisiensi.

Singkatnya, perusahaan atau merek yang sudah memiliki sertifikat

ISO akan lebih cenderung memenangkan persaingan pasar global.

Alasannya adalah bahwa perusahaan atau merek telah menjamin kualitas

produk (barang atau jasa) dari ISO sehingga mendapatkan kepercayaan

dari konsumen.

ISO 9001:2015 merupakan sistem manajemen kualitas yang

paling banyak digunakan, di mana karakteristiknya adalah pendekatan

proses yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas manajemen

kualitas.

7
8. Adm Gudang BS

Administrasi gudang merupakan cabang administrasi yang banyak

dibutuhkan di perusahaan dagang dan produksi. Tugas administrasi

gudang secara umum tidak jauh berbeda dengan administrasi biasa di

perkantoran. Hanya saja, ada beberapa hal yang membedakan seperti

unsur pencatatan dan pelaporan.

8
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

PT. SINAR SOSRO yang terletak di Jl. Raya Cangkir No. 21, Dusun

Wates, Cangkir, Driyorejo, Kab Gresik Jawa Timur 61177 - Indonesia. Waktu

kegiatan Praktek Kerja Industri dilakukan selama lima bulan yang dimulai pada

tanggal 2 Maret 2020 - 31 Mei 2020.

3.2 Prosedur Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan Magang akan dipakai metode sebagai usaha untuk

menghasilkan data dan analisa yang tepat, yaitu:

1. Pembelajaran dengan membaca SOP

Dilakukan dengan membaca SOP yang tersedia untuk

mendapatkan pengetahuan mengenai bagaimana prosedur melakukan

pekerjaan yang baik dan benar sesuai standar.

2. Pengamatan dan praktik kerja langsung di lapangan

Dilakukan dengan mengamati secara langsung untuk melihat

langsung pelaksanaan aktivitas industri

3. Wawancara

Dilakukan untuk mengklarifikasi permasalahan-permasalahan

yang terjadi di lapangan dengan menanyakan langsung pembimbing di

lapangan.

9
4. Analisa dan pengolahan data

Dilakukan dengan mengolah data yang didapatkan dari praktik

lapangan dan kemudian dilakukan analisa data sehingga diperoleh

informasi yang diperlukan.

5. Perumusan dan penulisan laporan

Dilakukan setelah data yang diperoleh dianalisis dan lalu

dirumuskan yang kemudian dapat dituangkan dalam bentuk laporan.

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Lokasi Magang

4.1.1 Sejarah Singkat Lokasi/Tempat Magang

PT. Sinar Sosro adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

minuman ringan, terutama yang berbahan dasar teh. PT Sinar Sosro merupakan

perusahaan minuman teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di

Indonesia dan di dunia. Perusahaan ini memproduksi minuman teh dalam botol

yang bernama Teh Botol Kotak, Fruit Tea, dll.

Pembentukan perusahaan Sosro tidak lepas dari sejarah terciptanya Teh

Botol yang diciptakan oleh keluarga Sosrodjojo. Tahun 1940, Keluarga

Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa

Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering

dengan merek Teh Cap Botol di mana daerah penyebarannya masih di seputar

wilayah Jawa Tengah. Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas

bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk

Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.

Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan

melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota

Jakarta. Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol

dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan

tersebut siap, teh tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar.

11
Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan

proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin

mencicipinya tidak sabar menunggu. Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung

di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa

ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang

berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari

kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta

masih berlubang dan belum sebagus sekarang.

Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor,

dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik

minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa

perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya. Pada tahun 1969

muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea) dalam

kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO.

SOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang

pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya

yakni SOSRODJOJO. Model botol untuk kemasan Tehbotol Sosro mengalami

tiga kali perubahan yaitu:

1. Botol versi I

Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek TEH CAP BOTOL

SOFT DRINK SOSRODJOJO.

2. Botol versi II

Dikeluarkan pada tahun 1972 dengang merek THE CAP BOTOL

(dengan penulisan “CAP” lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH

12
BOTOL), selain itu Penulisan Soft Drink dihilangkan, dan tulisan TEH

BOTOL diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk

asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO

dalam logo bulat merah.

3. Botol versi III

Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III.

Design botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang

baru dan perubahan pada penulisan merk TEHBOTOL SOSRO pada

kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan seiring dengan

didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah Cakung,

Jakarta.

Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh tiga

Generasi SOSRODJOJO yakni:

1. Generasi Pertama (Pendiri Grup Sosro)

a. Sosrodjojo (Alm.)

2. Generasi Kedua

a. Soemarsono Sosrodjojo (Alm.)

b. Soegiharto Sosrodjojo

c. Soetjipto Sosrodjojo

d. Surjanto Sosrodjojo

Sejak awal tahun 1990, bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu Bapak

Sosrodjojo atau dapat juga disebut dengan Generasi Ketiga. Pengembangan

bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan:

13
1. PT SINAR SOSRO, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum

Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah Teh botol Sosro, Fruit Tea

Sosro dan S-Tee.

2. PT GUNUNG SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap

Saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh

Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko, PT

GUNUNG SLAMAT mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand

Award 2008 untuk kategori Teh Celup.

4.1.2 Struktur Organisasi dan Tata Kelola Perusahaan

GENERAL
MANAGER

PLAN SPV SPV SPV


MANAGER PURCHASING ACCOUNTING PERSONALIA

SPV SPV SPV LOG SPV ADM ADM ADM


PM QC & SP GBJ PURCAHASING ACCOUNTING PERSONLIA

PT Sinar Sosro Gresik dipimpin oleh seorang Manager utama (General

Manager). Pelaksanaan kegiatan sehari-hari GM Operation dibantu oleh Quality

Control Manager, dan Production Manager. Setiap Manager memiliki Supervisor

yang bekerja pada bagian masing- masing. Berikut tugas dan masing-masing

tanggung jawab:

1. General Manager

• Memimpin dan mengatur salah satu cabang / beberapa cabang

perusahaan

14
• Melaporkan hasil pertanggung jawaban kinerja satu cabang/

beberapa cabang pabrik setiap semester kepada Wakil Direktur

operasional / Direktur operasional

2. Manager QC

• Memimpin departemen Quality Control satu cabang/ beberapa

cabang pabrik

• Melaporkan hasil pertanggungjawaban kinerja departemen QC

kepada GM

• Menerima dan meninjaklanjuti komplain yang masuk dari konsumen

• Menerima laporan pertanggung jawaban dari SPV QC

3. Manager Produksi

• Memimpin departemen produksi satu kantor cabang/beberapa kantor

cabang pabrik

• Menerima laporan pertanggung jawaban dari supervisor produksi,

supervisor gudang barang jadi, SPV logistik dan spare part

• Melaporkan laporan pertanggung jawaban produksi kepada GM

• Menerima dan meninjaklanjuti komplain pelanggan yang dlaporkan

pihak QC

4. Supervisor QC

• Memimpin beberapa personil QC

• Membuat laporan kinerja personil QC pada manager

• Meninjaklanjuti komplain pelanggan dari manager QC

5. Supervisor Produksi

• Memimpin dan mengatur personil produksi

15
• Membuat jadwal produksi tiap minggu berdasar permintaan yang

masuk dari departement pemasaran

• Melaporkan kinerja produksi kepada manager produk

6. Asisten Supervisor Logistik dan Spare Part

• Memimpin dan mengatur anggota pernosil logistik

• Membuat laporan stok logistik kepada manager produksi

• Membuat laporan permintaan logistik yang kosong pada Ass SPV

purchasing

7. Supervisor Accounting

• Memimpin dan mengatur keuangan pabrik

• Membuat laporan pertanggung jawaban

8. Asisten Supervisor Purchasing

• Membuat dan memesan barang barang untuk pabrik terutama bahan

untuk produksi

9. Supervisor Personalia dan Umum

• Memimpin departement ketenagakerjaan satu kantor pabrik

• Menyampaikandan menantau jalannya ketentuan keternagakerjaan

dari pimpinan pusat

• Membuat laporan pertanggungjawaban kinerja karyawan ke pada

pimpinan pusat

10. Supervisor Gudang Barang Jadi

• Memimpin salah satu cabang dari dep produksi

• Membuat n melaporkan stok barang produkjadi kepada GM

• Membuat laporan pengiriman produk dari pabrik ke kantor pemasaran

16
11. Analis In Proses

• Menganalisa dan membuat laporan hasil analisa produk sebelum

diproses ke lini berikutnya

12. Analis Mikrobiologi

• Menganalisa dan membuat laporan hasil analisa kandungan mikroba

pada produk setelah proses produksi

13. Analis Incoming Material

• Menganalisa dan membuat laporan hasil analisa bahan dan barang

yang akan digunakan untuk produksi

14. Field Inspektor

• Menganalisa dan membuat laporan hasil analisa produk selama

proses produksi

15. Adm. Gudang BS

• Membuat laporan hasil dan stok barang jadi baik yang tidak lolos

standar dan lolos standar

16. Dokumen ISO

• Mengolah data dan membuat laporan yang berkaitan dengan

dokumen dokumen standar baik produk maupun SOP

17. Operanik

• Memimpin beberapa operator produksi

• Menangani kendala proses produksi jika operator produksi kesulitan

• Melaporkan pertanggung jawaban proses produksi kepada SPV

produksi

18. Operator

• Menjalankan mesin selama produksi

17
• Membuat laporan kinerja proses dan hambatan produksi selama satu

shif kpda SPV produksi

19. Selektor

• Menyeleksi produk yang sesuai standar dan non standar selama

proses produksi

• Mengemas produk dalam karton dan menata di paletan

20. Adm. PM

• Membuat laporan hasil produksi, pemakaian bahan tiap hari kepada

SPV produksi

21. Adm. Accounting

• Mengolah data dan membuat laporan keuangan keluar dan masuk

dari pabrik, baik yang terkait dengan gaji karyawan maupun

pemakaian untuk pembelian barang

22. Adm. Purchasing

• Mengolah data dan membuat laporan pembelian barang yang

kemudian di laporkan ke Ass. SPV Purchasing

23. Adm. Personalia dan Umum

• Mengolah data karyawan pabrik

24. Adm. Logistik dan Spare Part

• Mengolah data dan membuat laporan barang yang masuk dan keluar

untuk produksi

25. Adm. Gudang Barang Jadi

• Mengolah data dan membuat laporan stok barang produk jadi, baik

barang masuk atau keluar yang di kirim ke departemen pemasaran

18
4.1.3 Ketenagakerjaan

Jam kerja karyawan PT Sinar Sosro dibagi menjadi 2 yaitu:

a) Sistem 6 hari kerja (40 jam/minggu)

Senin s.d. jum’at

• Pagi : 07.30 – 15.30 (istirahat 1 jam)

• Sore : 15.30 – 23.30 (istirahat 1 jam)

• Malam : 23.30 – 07.30 (istirahat 1 jam)

Sabtu

• Pagi : 07.30 – 12.30 (tanpa istirahat)

• Sore : 12.30 – 17.30

• Malem : 17.30 – 22.30

Jam kerja tersebut berlaku untuk karyawan yang terbagi dalam shift

(supervisor produksi, administrasi sparepart, field inspector, analist, dan

karyawan produksi).

b) Sistem 5 hari kerja

1. Senin s.d. jum’at : 08.00 – 16.00 (istirahat 1 jam)

Sabtu : 08.00 – 13.00 (tanpa istirahat)

Jam kerja tersebut berlaku untuk karyawan non shift (supervisor QC,

admin gudang, dokumen ISO).

2. Senin s.d. jum’at : 08.00 – 17.00 (untuk manager, personalia dan

bagian accounting).

Seluruh pekerja PT Sinar Sosro diikut sertakan dalam Badan

Penyelenggaraan Jaminan Sosisal (BPJS), sesuai dengan Undang-Undang No

24 Tahun 2011 Pasal 15 ayat (2), setiap perusahaan (Pemberi kerja) diwajibkan

19
untuk mendaftarkan seluruh karyawannya menjadi peserta BPJS Kesehatan,

tanpa terkecuali.

4.2 Deskripsi Kegiatan Magang

Quality Qontrol atau biasa disingkat dengan QC, merupakan suatu cara

yang dapat digunakan oleh sebuah perusahaan untuk memperoleh kepercayaan

dari konsumen, dengan menjamin mutu produk yang dihasilkan oleh

perusahaan, dengan serangkaian proses yang tersusun dengan baik, sehingga

dapat menghindari terjadinya penyimpangan yang dapat berakibat pada produk

tidak standar.

Penanganan Quality control di perusahaan PT SINAR SOSRO Gresik

dimulai dari bahan baku. Bahan baku terdiri dari air, teh dan gula. Air yang

digunakan diolah sendiri oleh pabrik. Air yang akan digunakan untuk proses

produksi harus mempunyai kualitas yang bagus. Sehingga dalam pengolahan air

sumur dilakukan pengawasan di setiap proses pengolahan air. Bahan baku air

merupakan CCP, jika bahan baku bagus maka produk akhir akan bagus pula,

dan apabila bahan baku jelek maka kualitas produk akan jelek.

Bahan baku lain seperti gula dan teh oleh QC bagian incoming dilakukan

analisa terhadap bahan-bahan tersebut. Apakah sesuai dengan persyaratan

penerimaan bahan perusahaan tersebut atau tidak. Jika bahan yang tidak sesuai

standar lolos dalam proses produksi maka dapat mempengaruhi kualitas.

Selama proses produksi, produk selalu dipantau agar tidak terjadi

penyimpangan. Petugas field inspector selalu mengambil sample untuk di

analisa.

20
Produk yang sudah dikemas dilakukan inkubasi untuk menguji ketahanan

produk sebelum di pasarkan. Mutu produk ditentukan oleh parameter uji

mikrobiologi, panel test dan uji fisik dan kimia.

4.3 Pembahasan Hasil Kegiatan Magang

4.3.1 Quality Control

4.3.1.1 Incoming Material

Pada bagian incoming material dilakukan beberapa aspek pengecekan

pada barang datang, yaitu:

1) Botol

Pengecekan botol bertujuan untuk mengetahui apakah botol

tersebut memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT SINAR SOSRO, jika

tidak sesuai dengan standar akan mengakibatkan masalah pada proses

filling. Maka dari itu botol yang tidak sesuai dengan standar akan direject

atau dikembalikan pada supplier.

Prosedur pengecekan :

• Mengambil sample botol secara acak sebanyak yang ditentukan

berdasarkan Acceptable Quality Levels (AQL) yang disepakati oleh

pabrik pembuat botol.

• Memberi identitas sample botol dengan angka atau huruf

• Memeriksa dimensi botol (berat, tinggi botol, diameter badan,

diameter mulut, tinggi screw cap, dan volume botol).

2) Label

Pengecekan label bertujuan untuk mengetahui apakah label

tersebut memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT SINAR SOSRO, jika

21
tidak sesuai dengan standar akan mengakibatkan masalah pada proses

labeling. Maka dari itu label yang tidak sesuai dengan standar akan

direject atau dikembalikan pada supplier.

Prosedur pengecekan :

• Mengambil sample secara acak dari jumlah label yang datang dengan

total sample sebanyak ± 1 m.

• Melakukan pemeriksaan secara visual

a. Lihat printing label apakah misprint atau tidak.

b. Lihat No. MD dan Barcode apakah sudah sesuai dengan rasa.

• Melakukan pemeriksaan secara terukur

a. Mengukur panjang dan lebar label dengan mistar.

b. Mengukur ketebalan label dengan mikrometer sekrup.

3) Screw Cap

Pengecekan cap bertujuan untuk mengetahui apakah cap tersebut

memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT SINAR SOSRO, jika tidak

sesuai dengan standar akan mengakibatkan masalah pada proses

capping. Maka dari itu cap yang tidak sesuai dengan standar akan

direject atau dikembalikan pada supplier.

Prosedur pengecekan :

a. Mengambil sample cap secara acak sebanyak yang ditentukan

berdasarkan Acceptable Quality Levels (AQL) yang disepakati oleh

pabrik pembuat screw cap.

b. Melakukan pemeriksaan secara visual sesuai dengan spesifikasi.

c. Mengukur dimensi cap (diameter luar, diameter dalam, tinggi cap)

dengan jangka sorong.

22
4) Straw

Pengecekan straw bertujuan untuk mengetahui apakah straw

tersebut memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT SINAR SOSRO, jika

tidak sesuai dengan standar akan mengakibatkan masalah pada proses

penempelan straw. Maka dari itu straw yang tidak sesuai dengan standar

akan direject atau dikembalikan pada supplier.

Prosedur pengecekan :

1. Mengambil sampel straw sebanyak ± 2 m.

2. Melakukan pemeriksaan secara visual

a. Mengamati penyekat kemasan melekat dengan baik

b. Mengamati plastik kemasan tidak bocor

3. Melakukan pemeriksaan secara terukur

a. Mengukur panjang straw dengan mistar

b. Mengukur panjang melengkung dengan mistar

c. Mengukur dari ujung lancip sampai batas kerutan dengan mistar

d. Mengukur diamater luar dengan jangka sorong

5) Karton

Pengecekan karton bertujuan untuk mengetahui apakah karton

tersebut memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT SINAR SOSRO, jika

tidak sesuai dengan standar akan mengakibatkan masalah pada proses

pengemasan. Maka dari itu karton yang tidak sesuai dengan standar akan

direject atau dikembalikan pada supplier.

Prosedur pengecekan:

23
1. Mengambil sample karton secara acak sebanyak yang ditentukan

berdasarkan Acceptable Quality Levels (AQL) yang disepakati oleh

pabrik pembuat karton.

2. Memeriksa karton secara visual sesuai dengan spesifikasi.

3. Mengukur dimensi karton (panjang, lebar, tinggi, berat) dengan mistar

6) Teh

Pengecekan teh bertujuan untuk mengetahui apakah teh tersebut

memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT SINAR SOSRO, jika tidak

sesuai dengan standar akan mengakibatkan masalah pada hasil

produksi. Maka dari itu teh yang tidak sesuai dengan standar akan

direject atau dikembalikan pada supplier.

Prosedur pengecekan:

1. Mengambil sample teh secara acak sekurang-kurangnya 10% dari

jumlah karung untuk setiap masing-masing teh. Kemudian

mencampur sample teh dalam kantong plastik dan diberi tanggal

kedatangan.

2. Memeriksa secara visual apakah ada tidaknya jamur/benda asing

pada the.

3. Memeriksa teh secara organoleptik dengan menggunkan indera

pembau.

4. Memeriksa kadar air menggunakan Moisture Balance

a. Meletakkan anak timbang 5 gram ditempat anak timbang

b. Tambahkan sample uji ditempat contoh samapi jarum balance

tepat digaris angka nol pada skala balance

c. Nyalakan lampu

24
d. Setiap 5 menit sekali perhatikan jarum balance, bila berubah maka

geser moisture indikator hingga jarum balance menunjukkan pada

garis nol diskala balance. Catat hasil yang diperoleh selama 30

menit

5. Memeriksa kadar tanin

a. Ambil ekstrak teh sebanyak A=5 ml, B=20 ml.

b. Masukkan sample A kedalam erlenmeyer A, tambahkan

indigocarmine dan 150 ml aquadest.

c. Masukkan sample B kedalam erlenmeyer B, tambahkan gelatine,

nacl asam dan bolus alba, kemudian kocok lalu saring. Ambil filtrat

5 ml dan masukkan kedalam erlenmeyer, tambahkan

indigocarmine dan aquadest sebanyak 150 ml.

d. Titrasi masing-masing dengan KMnO4 hingga TAT kuning

keemasan.

7) Asam citrat

Pengecekan asam citrat bertujuan untuk mengetahui apakah

asam citrat tersebut memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT SINAR

SOSRO, jika tidak sesuai dengan standar akan mengakibatkan masalah

pada hasil produksi. Maka dari itu asam citrat yang tidak sesuai dengan

standar akan direject atau dikembalikan pada supplier.

Prosedur pengecekan:

1. Mengambil sample asam citrat secara acak sebanyak yang ditentukan

berdasarkan Acceptable Quality Levels (AQL) yang disepakati oleh

pabrik pembuat asam citrat.

2. Mengecek kadar acidity pada asam citrat.

25
3. Menimbang ± 50 mg sample, dan masukkan kedalam erlenmeyer

kemudian diencerkan dengan aquadest sebanyak 50 ml.

4. Tambahkan 2-3 tetes PP.

5. Titrasi dengan NaOH hingga TAT merah jambu

4.3.1.2 Mikrobiologi

Pada bagian mikrobologi dilakukan beberapa aspek pengecekan pada

produk, yaitu:

a) Sampling

Sample didapat dari hasil produk jadi yang diambil oleh field inspector.

Sampling dilakukan untuk pengecekan inkubasi, mikro, panel test,

dokumen.

1. Sampling sampel untuk inkubasi dan mikro diambil setiap 1 jam sekali

dimulai dari start produksi.

2. Sampling untuk panel test diambil 1 sampel dalam 1 batch.

3. Sampel untuk dokumen diambil 3 atau 4 produk dalam 1 batch yang

disimpan sebagai dokumen.

b) Pengujian inkubasi

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan secara

fisik dan kimia terhadap prduk setelah dilakukan penyimpanan. Pengujian

ini meliputi uji fisik pada kemasan serta uji fisik dan kimia pada prduk.

Pengujian fisik dan kimia pada produk meliputi:

• pengujian brix pada setiap sampel yang bertujuan untuk mengetahui

kadar gula pada sampel terjadi perubahan atau tidak setelah

dilakukan penyimpanan pada produk dan diharapkan masih dalam

batas standar yang di tentukan.

26
• Pengujian volume bertujuan mengukur volume pada produk yang

sudah dilakukan proses penyimpanan yang diukur menggunakan

gelas ukur untuk kemasan bukan botol sedangkan untuk produk

dalam kemasan botol menggunakan timbagan.

• Pengujian aroma dan rasa bertujuan untuk memastikan bahwa tidak

terjadi perubahan aroma dan rasa setelah dilakukan proses

penyimpanan pada produk.

• Pengujian pH pada setiap batch sampel produk bertujuan untuk

mengetahui pH sampel produk masih dalam standar yang di tentukan.

• Pengujian warna pada produk juga dilakukan untuk melihat terjadi

perubahan warna pada produk setelah dilakukan proses

penyimpanan. Terdapat beberapa tingkatan kejernihan warna sebagai

contoh dalam pengujian warna yang dijadikan sebagai standar.

• Pengujian NTU pada produk bertujuan untuk menguji tingkat

kekeruhan pada air produk yang sudah melalui proses penyimpanan.

c) Pengujian inokulasi

• Langkah pertama adalah pembuatan media agar. terdapat 3 media

yang di gunakan yaitu mold,yeast,dan serum agar orange.untuk

sampel yang memiliki pH netral menggunakan media nutrient dan

yeast sedangkan untuk sampel yang memiliki pH asam menggunakan

serum agar dan yeast.

• Pengujian inokulasi menggunakan metode pour plate

• Setelah dilakukan Inokulasi maka sampel akan di inkubasi dalam

inkubator selama x hari untuk sampel berpH asam dan y hari untuk

27
sampel berpH netral. Dengan suhu yang optimal untuk menunjang

pertumbuhan bakteri.

• Melakukan pengamatan yang bertujuan untuk mengamati ada

tidaknya mikroba yang terdapat pada sampel

4.3.1.3 Field Inspector PET

Pada bagian Field Inspector dibagi menjadi dua yaitu ada Field Inspector

hot filling dan Field Inspector aseptic filling yang mana masing-masing memiliki

tugas yang sama yaitu untuk menjaga atau mengawasi jalannya proses produksi

agar produk tetap sesuai standar. Berikut merupakan rincian mengenai kegiatan

tiap bagian field inspector:

a) Field Inspector Hot Filling

(1) Lini PET

Pada lini 3 atau biasa disebut PET, field inspektor harus selalu

memantau jalannya proses produksi pada aspel aspek berikut:

▪ Suhu

Pemantauan yang dilakukan oleh field inspector adalah

mengawasi suhu pateurizer, filling, dalam produk, dan

produk setelah cooling, untuk tetap terkontrol sesuai

dengan standar yang ditentukan. Jika suhu berada di

bawah makan tujuan dari proses hot filling tidak tercapai.

Dan jika terlalu tinggi maka akan menyebabkan deformasi

pada kemasan dan akan menyebabkan penyimpangan

pada produk berupa rasa dan aroma.

28
▪ Torque

Pengecekan torque bertujuan untuk memantau kerapatan

pada cap. Jika torque rendah dapat dipastikan produk

mudah basi, sedangkan jika terlalu tinggi, cap akan sulit di

buka sehingga mengaggu kenyamanan konsumen.

▪ Clorine

Field inspektor juga memantau kadar clorine (desinfektan)

pada air rinser dan screw cap agar selalu sesuai standar.

Apabila kadar clorine rendah dapat dipastikan mikroba

tidak mati, sedangkan jika terlalu tinggi dapat

membahayakan kesehatan konsumen.

▪ Brix dan Volume

Pengecekan dilakukan setiap awal, tengah dan akhir bacth

pada proses produksi, yang bertujuan untuk memantau

brix dan volume agar tetap sesuai standar

▪ Ntu

Pengujian NTU pada produk bertujuan untuk menguji

tingkat kekeruhan pada air produk selama produksi

berlangsung

(2) Pouch

▪ Suhu

Pemantauan yang dilakukan oleh field inspector adalah

mengawasi suhu pateurizer, filling, dan dalam produk,

untuk tetap terkontrol sesuai dengan standar yang

ditentukan. Jika suhu berada di bawah makan tujuan dari

29
proses hot filling tidak tercapai. Akan menyebabkan

penyimpangan pada produk berupa rasa dan aroma.

▪ Kebocoran

• Elektrolit Test

Pengujuan dilakukan menggunakan mikroampere

dengan larutan garam 1 % untuk mengetahui

adanya kebocoran yang tidak dapat dilihat oleh

mata seperti kebocoran sekecil jarum atau sehelai

rambut.

• TS

Pengujuan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas

seal pada kemasan pouch dengan mengunakan

tang TS.

• Presure Test

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah

seal bagus atau tidak. Dilakukan dengan cara

meletakkan produk diatas timbangan dan diberi

beban 60 kg selama 30 detik.

▪ Brix, NTU, dan Volume

b) Field Inspektor Aseptic Filling

1) Suhu

Pada lini tetra suhu yang harus dipantau adalah:

o Sterilitasi

Suhu sterilisasi harus dipastikan sesuai standar, jika suhu rendah

akan menyebabkan bakteri tidak mati dan juka suhu terlalu tinggi

30
akan menyebabkan produk mengalami penyimpangan pada

aroma dan rasa

o Filling

Suhu filling harus dipastikan pada kondisi dingin, tujuan

dilakukannya pendinginan adalah sebagai thermal shock pada

mikroba, sehingga mikroba inaktif. Jika suhu terlalu tinggi maka

akan terjadi kerusakan pada paper.

o LS dan Air knive

Pemantauan ini bertujuan untuk mengetahui suhu yang digunakan

untuk proses sealing pada paper.

2) Integrity test

o Electrolit test

Pengujuan dilakukan menggunakan mikroampere dengan larutan

garam 1 % untuk mengetahui adanya kebocoran yang tidak dapat

dilihat oleh mata seperti kebocoran sekecil jarum atau sehelai

rambut.

o Ink test

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas strip pada

sambungan kemasan. Dengan cara menyuntikan tinta erythrosine

pada air gap, apabila tinta mengalir lurus maka dapat dipastikan

tidak bocor, dan sebaliknya.

o TS

Bertujuan untuk mengetahui kualitas seal bagian atas dan bawah

pada paper dengan menggunakan tang TS. Jika terbentuk lapisan

plastik film pada saat direnggangkan maka dapat dipastikan

31
kualitas seal bagus. Sedangkan jika terbentuk blok pada TS, maka

dapat dipastikan kualitas seal jelek dan dapat menyebabkan

kebocoran.

o LS dan SA

Bertujuan untuk mengetahui apakah strip sambungan paper

merekat dengan baik atau tidak, dengan cara memotong bagian

tengah kemasan, lalu sobek dan tarik strip kearah samping. Jika

saat strip di tarik membentuk lapisan film, alumunium foil terlihat

mengkilap, paper terkelupas, maka dapat di pastikan strip melekat

dengan baik. Dan sebaliknya

3) Peroxide Carry Over

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui atau

mengidentifikasi adanya zat peroxide pada produk yang masih

tertinggal pada paper. Dilakukan menggunakan kertas peroxide carry

over. Field inspektor harus memastikan kadar peroxide pada produk

tidak ada atau nol.

4) Brix, NTU, Volume

Analis In Proses

a) Analisa air

• Uji Alkalinitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat

alkalinitas pada air. Kadar alkalinitas mempengaruhi warna dari

produk yang dihasilkan. Makin tinggi alkalinya, maka warna dari

produk yang dihasilkan akan semakin gelap. Sebaliknya, makin

rendah alkali maka makin cerah warna produk yang dihasilkan.

32
• Uji Hardness

Pengujian dilakukan pada air cooling dan reservoir,

Manfaat penentuan kesadahan yaitu untuk mengetahui tingkat

kesadahan air, kesadahan tinggi atau hardness air sadah tinggi

dapat menimbulkan kerak sehingga dapat menyumbat pipa

saluran air panas seperti radiator yang digunakan dalam mesin-

mesin pertanian. Pada proses nya kesadahan yang diingin kan

adalah nol.

• Uji Klorida

Pengujian kadar klorida pada sampel air dengan

menggunakan metode Argentometri. Pengujian ini bertujuan untuk

memantau kadar klorida pada air agar sesuai standar. Jika kadar

kloride melebihi standar akan menyebabkan korosif dan kerak

pada pipa sehingga alat akan cepat rusak. Kloride juga bersifat

karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker kandung kemih.

Jika kadar kloride kurang, maka rasa produk yang dihasilkan

pahit.

• Uji Logam Berat

- Pengujian sulfit dilakukan pada air boiler selain bertujuan

untuk mengetahui kadar sulfit, jika kurang ditambah,

fungsinya untuk mengikat oksigen bebas yang dapat

bereaksi dengan logam sehingga menyebabkan karat.

- Pengujian phospat dilakukan pada air Boiler yang

bertujuan untuk mengetahui kadar phospat, jika kurang

33
ditambah dengan zat kimia yang mengandung phospat

dan dapat mengendalikan kesadahan air di boiler.

- Pengujian silikat pada air boiler untuk mengetahui kadar

silikat dikarenakan dapat menyebabkan kerak di boiler.

• Uji Logam Berbahaya

Pengujian Fe bertujuan untuk mengetahui kandungan besi

pada air, diharapkan kadar besi pada air rendah, karena Fe

merupakan senyawa yang berbahaya apabila dikonsumsi oleh

manusia.

Pengujian Mn, NO2, NH4, CN, SO4, dilakukan dengan

metode colorimetri. Pengujian ini diharapkan air tidak

mengandung senyawa senyawa tersebut, karena senyawa

senyawa ini dapat membahayakan jika masuk kedalam tubuh

manusia.

• Uji TDS

Pengujian TDS pada air boiler bertujuan untuk mengetahui

jumlah padatan terlarut pada air boiler agar terjaga kualitasnya,

jika melebihi standar maka harus di lakukan blowdown karena

dapat menyebabkan uap basah sehingga suhu pada boiler tidak

bisa maksimal. Sedangkan pengujuian TDS pada air produk

bertujuan untuk mengetahui kualitas air yang akan diolah.

• Uji Warna

Pengujian warna dilakukan untuk mengetahui warna atau

kejernihan dari air dikehendaki warna sesuai standar agar hasil

produk yang dihasilkan sesuai standar.

34
• Uji NTU

Pengujian ini untuk menguji kekeruhan, dimana

dikehendaki untuk tingkat kekeruhan adalah rendah supaya

menghasilkan produk yang baik.

• Uji pH

Pengujian pH meliputi air sumur, precipitator, reservoir dan

soft bertujuan untuk mengetahui pH dari tiap air yang mana tiap

air memiliki standar masing-masing yang berfungsi untuk tetap

menjaga mutu produk. Juga ada air condensat, feed dan boiler

yang bertujuan mengetahui pH masing-masing air yang mana pH

tersebut berguna untuk tetap menjaga mesin tetap dalam kondisi

baik dan tidak merusak pipa. Dikehendaki untuk pH memenuhi

standar.

• Uji Klorin

Pengujian klorin dilakukan pada air precipitator dan

reservoir dengan tujuan untuk mengetahui kadar klorin di air yang

mana klorin berfungsi sebagai pembunuh bakteri di air agar air

aman untuk digunakan dalam proses produksi, dikehendaki agar

kadar klorin sesuai standar dikarenakan apabila terlalu rendah

berakibat bakteri diair masih hidup dan air menjadi tidak standar

untuk proses produksi, sementara apabila terlalu tinggi akan

membahayakan bila ikut kedalam air produk.

35
b) Analisa TCM

• Uji Tanin

Pengujian tanin dilakukan pada produk dalam pemasakan,

bertujuan untuk mengetahui kadar tanin pada produk saat

pemasakan. Kadar tanin diharapkan sesuai dengan standar yang

ada. Jika kadar tanin tidak sesuai dengan standar maka dicari

penyebabnya. Kemudian dilakukan penanganan. Penyebab kadar

tanin tidak sesuai dengan standar yaitu tanin pada bahan baku teh

rendah, takaran terlalu sedikit, dan waktu sirkulasi penyeduhan

terlalu cepat.

• Uji Asam

Pengujian asam dilakukan pada produk yang memiliki pH

asam, dengan tujuan mengetahui kadar keasaman teh pada

pemasakan, sehingga TCM dapat diatur tingkat keasamannya

sesuai standar. Jika kadar asam kurang dari standar maka TCM di

tambah dengan BTM pengatur keasaman. Sedangkan jika kadar

asam lebih dari standar, maka TCM harus ditambah air.

• Brix

Pengujian kadar gula pada TCM bertujuan untuk

mengetahui kadar gula pada pemasakan, sehingga TCM dapat

diatur tingkat kadar gulanya sesuai standar. Jika kadar gula

kurang dari standar maka TCM ditambah dengan gula.

Sedangkan jika lebih, harus ditambah dengan air.

36
• NTU

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kekeruhan pada

produk. Jika NTU terlalu tinggi maka produk menjadi keruh.

• pH

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pH dari produk

yang memiliki standar tertentu yang berfungsi untuk tetap menjaga

kualitas produk.

• Warna

Pengujian dilakukan pada produk dalam proses produksi

untuk mengetahui tingkat warna produk, dikehendaki warna yang

baik, terdapat tiga kriteria warna yang berbeda tiap produknya dari

produk fruittea, teh botol kotak, dan S-TEE

37
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Nuril. 2019. Pengaruh Kualitas Fisis terhadap Kualitas Produk Minyak

Goreng dan Margarin. Temanggung : Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 1 Temanggung.

Sutrisno, Agung. 2018. Pengaruh Penambahan Multi-Vitamin terhadap Produk

Minyak Goreng dan Margarin. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya

38

Anda mungkin juga menyukai