sama terhadap beberapa istilah yang sering digunakan dalam manajemen produksi ini.
produksi ini (misalnya produksi, produktivitas, sistem produksi, proses produksi, dan
istilah yang sering dipergunakan di dalam manajemen produksi tersebut antara lain :
a. Produksi
manfaat atau penciptaan faedah baru. Faedah ini terdiri dari beberapa macam,
misalnya faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat serta kombinasi dari
sudah ada, maka kegiatan tersebut akan disebut sebagai kegiatan produksi.
contoh dari penambahan faedah waktu ini antara lain misalnya perusahaan
yang baru saja diturunkan dari kapal sampai dengan barang tersebut
atau bahan tersebut akan dapat menunggu sampai dengan waktu yang
b. Produk
Produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang berujud barang. Di dalam hal
ini perlu kiranya untuk diketahui bahwa terdapat perbedaan antara produk dan
jasa, walaupun keduanya adalah hasil dari kegiatan produksi. Produk, sebagai
hasil dari kegiatan produksi akan mempunyai wujud tertentu, memiliki sifat-
sifat fisik, kimia tertentu dan akan terdapat tenggang waktu antara saat
c. Produsen
d. Produktivitas
dengan angka, maka nilai dari produktivitas ini akan terkisar dari 0,00 sampai
dengan 1,00 atau bila dinyatakan dalam suatu persentase maka akan memiliki
pelaksanaan dari suatu hal tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
yang dimagsud dengan proses produksi adalah suatu cara, metode maupun
tersebut dilaksanakan.
f. Sistem produksi
berhubungan dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk
sistem produksi tersebut adalah merupakan suatu gabungan dari beberapa unit
elemen tersebut antara lain adalah produk perusahaan, lokasi pabrik, letak dan
fasilitas produksi, lingkungan kerja dari para karyawan serta standar produksi
g. Perencanaan Produk
teknis produksi, misalnya disain dan bentuk produk, kegunaan produk, fungsi
h. Perencanaan Produksi
merupakan semua dari produk yang dapat diproduksikan. Dengan kata lain,
semua produk yang tercantum di dalam perencanaan produk belum tentu akan
produksi akhir (barang jadi) akan mempunyai pola atau urutan tertentu.
produksi.
j. Skedul Produksi
dikenal adanya penentuan skedul produksi. Kapan suatu proses produksi ini
akan dimulai serta kapan proses produksi tersebut harus sudah selesai perlu
k. Bill of Material
Bill of material ini adalah merupakan daftar dari sleuruh bahan baku, bahan-
bahan yang lain (bahan penolong dan lain sebagainya) dan komponen-
suatu produk dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya bill of material ini
makan akan segera dapat diketahui apa dan berapa bahan baku, bahan-bahan
produk tertentu.
l. Order Pabrik
Order pabrik ini adalah perintah atau order untuk membuat suatu produk atau
komponen tertentu. Terdapat berbagai macam dari order pabrik ini, beberapa
membuat komponen, order untuk memproses kembali, order khusus, dan order
biasa.
Job lot shop adalah perusahaan-perusahaan yang akan berproduksi atas dasar
bersangkutan.
o. Luas Produksi
oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu. Besarnya luas produksi ini akan
dapat berubah dari suatu periode kepada periode yang lain, tergantung kepada
bersangkutan.
p. Luas Perusahaan
Luas perusahaan adalah kapasitas yang tersedua atau kapasitas yang dipasang
periode berikutnya, luas perusahaan ini adalah tetap dan tidak berubah-ubah.
Luas perusahaan ini akan berubah apabila terdapat perunahan dari kapasitas
Di dalam suatu unit usaha dikenal adanya berbagai macam fungsi yang saling
berkaitan antara yang satu dengan lainnya, diantaranya terdapat tiga fungsi pokok
1. Pemasaran (marketing) yang merupakan ujung tombak dari unit usaha, sebab
bagian ini langsung berkaitan dengan konsumen. Keterkaitan ini dimulai dari
2. Keuangan (finance) yang bertanggung jawab atas perolehan dana guna pembiayaan
3. Produksi (operasi) yang merupakan penghasil dari produk atau jasa yang akan
I. SISTEM PRODUKSI
Pada masa lalu pengertian produksi hanya dikaitkan dengan unit yang
menghasilkan barang – barang nyata seperti mobil, perabot, semen dsb, namun
pengertian produksi pada saat ini menjadi semakin meluas. Produksi sering diartikan
sebagai aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai masukan (input) menjadi
keluaran (output). Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada
perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi, dsb menjalankan juga
berikut :
dan menghasilkan produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit bila
antara suatu operasi dan operasi yang lain dapat dibedakandengan jelas seperti
dimana diantara operasi yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat
dibedakan secara nyata, seperti dijumpai pada pabrik pupuk dan semen, misalnya.
fisik masukan menjadi keluaran; dalam hal ini secara fisik keluaran akan sama
1. Job shop, transformasi produksi bekerja bila ada pesanan saja. Jumlah pesanan
relatif tidak terlalu besar dan jenis produk yang dipesan tidak standar sesuai
2. Flow shop, transformasi produksi akan selalu bekerja baik ada pesanan maupun
tidak. Jumlah pesanan biasanya relatif besar dan jenis produksinya standar. Flow
- Assembly line
- Continuous
3. Project, adalah bentuk spesial dari transformasi produksi dimana hanya ada satu
Dalam melakukan kegiatan produksi ada berbagai faktor – faktor produksi yaitu :
faktor produksi sedemikian rupa sehingga keluaran (output) yang dihasilkan sesuai
diukur dari :
1. Ongkos Produksi. Bila dikaitkan dengan tujuan suatu sistem usaha, maka
ukuran kinerja sering diukur dengan keuntungan yang dapat dicapai, namun
seperti diuraikan diatas bahwa sistem produksi hanyalah salah satu dari sub
sistem yang ada dalam suatu sistem usaha, sehingga untuk mengukur seberapa
yang mudah. Oleh sebab itu untuk mengukur kinerja sistem produksi diambil
ukuran waktu operasi tertentu (biasanya dalam waktu satu tahun) Ongkos
diharapkan bahwa produk / jasa dapat dipasarkan dengan harga yang dapat
berkualitas, oleh sebab itu baik buruknya suatu sistem produksi juga diukur
3. Tingkat Pelayanan Bagi konsumen untuk menilai baik buruknya suatu sistem
produksi / operasi lebih dinilai dari pelayanan yang dapat diberikan oleh
pelayanan (service level) merupakan ukuran yang tidak mudah untuk diukur,
atas teknologi proses produksi dan pengetahuan atas jenis – jenis pekerjaan
yang harus dikelola. Tanpa memiliki kompetensi teknikal ini maka seorang
manajer produksi / operasi tidak akan mengerti apa yang sebenarnya harus
diperbuat
fungsi – fungsi lain yang ada didalam suatu unit usaha merupakan keharusan
keputusan strategis. Secara umum ada 5 jenis kategori keputusan esensial didalam
1. Proses Produksi
Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada prinsipnya berkaitan dengan
penentuan wahana atau fasilitas fisik yang dipergunakan untuk terjadinya transformasi
Teknologi produksi
Type peralatan
berdampak jangka panjang dan tidak mudah diubah dalam waktu yang singkat (long
2. Kapasitas
penentuan kemampuan sistem produksi untuk menghasilkan barang dalam jumlah dan
3. Persediaan (Inventory)
Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada hakekatnya berkaitan dengan
pengaturan material yang diperlukan untuk keperluan produksi, mulai dari pengaturan
bahan baku, barang setengah jadi maupun produk jadi. Ditinjau dari segi
permasalahan yang dihadapi, keputusan ini dapat dibedakan atas keputusan tentang
4. Tenaga Kerja
Mengelola orang merupakan pekerjaan terpenting yang perlu dibuat oleh
seorang manajer mengingat tenaga kerja tidak hanya sebagai salah satu faktor
produksi tetapi merupakan faktor penentu dari keberhasilan semua aktivitas didalam
sistem produksi. Keputusan dalam kategori ini dimulai sejak proses seleksi karyawan
5. Kualitas Produksi
dihasilkan, oleh sebab itu manajer produksi wajib untuk melakukan kegiatan –
kegiatan agar produk / jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Tabel berikut ini merupakan salah satu contoh keputusan – keputusan yang dimaksud
kelima kategori keputusan yang telah diuraikan diatas dapat diambil secara tepat dan
konsisten. Dengan demikian strategi operasi akan memberikan arah untuk mengambil
keputusan hubungan antara strategi bisnis / korporasi dan strategi operasi dapat
digambarkan sbb:
Gambar 2.: Model Strategi Operasi
Strategi operasi terdiri dari 4 komponen, yaitu Misi, Kompetensi, Tujuan dan
Kebijakan.
1. Misi (Mission)
fungsi operasi / produksi dalam kaitannya dengan strategi bisnis / korporasi dengan
kata lain misi merupakan penjabaran dari bisnis strategi dalam terminologi yang lebih
operasional. Selain itu misi harus dapat menyatakan prioritas tujuan dari tujuan yang
ingin dicapai
2. Kompetensi
Kompetensi merupakan sesuatu yang dapat dilakukan lebih baik dari pesaing
yang ada. Tentunya kompetensi ini tidak lepas kaitannya dengan misi yang telah
diidentifikasikan dalam bentuk tujuan (objective) seperti lowest cost, highest quality,
best delivery atau greatest flexibility, ataupun dalam bentuk sumber daya yang
digunakan
3. Tujuan (Objective)
Tujuan fungsi operasi dapat dinyatakan dalam bentuk ongkos (cost), kualitas
mungkin dinyatakan dalam bentuk yang terkuantifikasi dan dapat diukur serta
4. Kebijakan Operasi
Kebijakan operasi menyatakan tujuan operasi yang telah ditetapkan akan dapat
dicapai. Kebijakan operasi ini harus dibuat untuk setiap kategori keputusan yang telah
Dengan demikian akan dapat dijumpai beberapa kebijaksanaan dalam suatu sistem
produksi, tidak jarang bahwa kebijakan tersebut tidak selalu selaras bahkan saling
bertentangan. Oleh sebab itu penentuan kebijaksanaan operasi merupakan ‘trade off”
dari berbagai pilihan yang ada dengan berpegang pada tujuan yang telah dinyatakan.