Anda di halaman 1dari 7

Nama : Tania Amara Br Pakpahan

Nim : 0306203131

Kelas : PGMI6/III

Mata Kuliah : MOP

Dosen Pengampu : Muhammad Rizki Syahputra,S.Pd,M.Pd

Ujian Tengah Semester

1. Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat suatu
masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data menentukan alternatif yang matang
untuk mengambil suatu tindakan yang tepat. Dalam praktik organisasi, terdapat beberapa
teknik pengambilan keputusan, berikan penjelasan tentang teknik pengambilan keputusan
tersebut dengan menyertakan contoh masing-masing!

Jawaban :

pengambilan keputusan dalam organisasi terdiri atas enam langkah, yakni :

a) Menetapkan sasaran

Organisasi perlu menetapkan tujuan dan sasaran dalam setiap bidang, seperti dalam
bidang produksi,pemasaran dan keuangan. Tujuan dan sasaran ini diperlukan untuk
mengukur keefektifan organisasi. Jika tujuan dan sasaran ini ditetapkan dengan jelas,
pimpinandapat mengukur apakah hasil yang dicapainya sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan sebelumnya. Contoh visi dan misi.

b) Menentukan persoalan

Langkah kedua dalam pengambilan keputusan adalah menentukan persoalan. Tujuan dan
sasaran yang ditetapkan langkah pertama merupakan dasar yang penting untuk
menentukan persoalan. Jika prestasi kerja menyimpang dari sasaran, timbullah persoalan.
Gawatnya persoalan ditentukan oleh besarnya perbedaan antara sasaran yang ditetapkan
dan hasil yang benar-benar dicapai. Persoalan mungkin terletak dalam hasil yang dicapai
terlalu rendah jika dibandingkan dengan sasaran, atau sasaran terlalu tinggi, sehingga
tidak dapat dicapai. Jika ternyata sasaran sudah cukup realistis, tetapi hasilnya belum
mencapai sasaran tersebut, fase berikutnya adalah mengembangkan beberapa alternatif
untuk mengatasi kesulitan. Jika ternyata sasaran terlalu tinggi, sasaran harus direvisi
sehingga dapat dicapai namun tetap menantang. Contoh Melakukan Evaluasi, Melakukan
Diskusi, Terbuka Terhadap Kritik dan Saran

c) Mengembangkan alternatif

Setelah organisasi menetapkan tujuan dan sasaran, serta menentukan persoalan, sekarang
organisasi siap untuk melakukan langkah ketiga, yakni mengembangkan alternatif
pemecahan. Artinya menyusun beberapa pemecahan yang mungkin, kemudian dipilih
pemecahanyang paling baik, pemecahan yang mungkin ini organisasi namakan
hipengembangan organisasitesis. Contoh Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja
Bersama (PKB), Kebijakan dan Prosedur, Instruksi Kerja (IK), Knowledge Portal,
Karyawan Senior.

d) Mengevaluasi alternatif

Setelah pimpinan mengembangkan beberapa alternatif, langkah berikutnya adalah


mengevaluasi semua alternatif. Dalam setiap pengembailan keputusan, pimpinan
mempunyai tujuan memilih alternatif yang memberikan hasil yang paling besar
keuntungannya atau hasil yang paling kecil kerugiannya. Pimpinan perlu mempunyai
pedoman untuk mengadakan perbandingan. Hasil yang akan diperoleh dari tiap-tiap
alternatif harus dibandingkan dengan sasaran yang ditetapkan pada langkah pertama.
Namun seringkali pimpinan tidak selalu mengetahui dengan pasti hasil dari alternatif
tersebut. Ketidaktahuan ini disebabkan oleh adanya tiga macam kemungkinan yang akan
dihadapi oleh para pengambil keputusan, yaitu:
 Kepastian

Pengambilan keputusan memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai kemungkinan


hasil dari tiap-tiap alternatif.

 Risiko

Pengambilan keputusan dapat memperkirakan kemungkinan berhasilnya tiap-tiap


alternatif.

 Ketidakpastian

Pengambil keputuan sama sekai tidak memiliki pengetahuan tentang kemungkinan


berhasil atau tidaknya tiap-tiap alternatif. Contoh Kasus Pembelian

e) Memilih satu alternatif

Langkah ke lima dalam pengambilan keputusan adalah memilih satu alternatif, yakni
alternatif yang paling mungkin dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan bahwa
keputusan bukanlah tujuan akhir, tetapi hanya satu cara untuk mencpai tujuan. Dalam
langkah ini pimpinan memilih satu alternatif yang paling mungkin untuk memecahkan
pesoalan. Dalam proses pengambilan keputusan, ada dua pedoman yang dapat digunakan
seorang pengambil keputusan dalam menentukan pilihan, ialah:

 Alternatif yang dipilih harus dapat memecahkan persoalan dengan cara yang paling
menguntungkan. Artinya keuntungan yang diperoleh dari alternatif ini harus memadai
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.

 Pedoman yang kedua adalah alternatif yang dipilih harus dapat dilaksanakan secara
efektif. Dengan perkataan lain, apakah alternatif yangdipilih itu realistis atau idealistis?
Kadang-kadang alternatif itu nampaknya layak diatas kertas, tetapi tidak dapat
dilaksanakan (feasible but not workable).

f) Melaksanakan keputusan

Langkah ke enam dan terakhir dalam pengambilan keputusan adalah melaksanakan


keputusan. Pada tahapan ini seorang pengambil keputusan (decision maker) harus
melaksanakan alternatif yang sudah dipilih secara efektif agar sasaran dapat tercapai.
Sangat mungkin sekali sebuah keputusan yang ”baik” dihancurkan oleh pelaksanaan yang
jelek. Jadi, pelaksanaan mungkin jauh lebih penting daripada memilih alternatif.
Keputusan yang diambil akan selalu melibatkan orang, oleh sebab itu baik buruknya
keputusan tergantung kepada orang yang melaksanakannya. Pada umumnya pelaksana
keputusan tidak dapat disalahkan sepenuhnya atas kesalahan atau kegagalan proses
pengambilan keputusan, karena mereka hanya staf yang ditugasi untuk menjalankan
sebuah instruksi. Pimpinan sebagai pengambil keputusan tidak bisa lepas tangan begitu
saja dengan kegagalan stafnya dalam menjalankan keputusan. Tidak menutup
kemungkinan dari segi teknis keputusan itu sudah baik, tetapi keputusan dapat
dikacaukan oleh staf yang merasa tidak puas atau staf yang tidak profesonal dalam
menjalankan keputusan tersebut. Artinya menjadi hal penting bagi seorang pengambil
keputusan untuk mempertimbangkan lagi proses pengambilan keputusan yang sudah
dilakukannya, terutama menyangkut kemampuan staf yang akan ditugaskan untuk
melaksanakan keputusan tersebut.

2. Dalam sebuah organisasi banyak sekali kita melihat beberapa anggota yang tidak aktif
dalam berbagai kegiatan yang dilakukan organisasi tsb, jika anda seorang ketua dalam
organisasi tersebut. Upaya apa yg anda lakukan untuk memotivasi anggota tersebut agar
aktif ikut serta dalam kegiatan kegiatan organisasi yg ada lakukan, jawaban anda
mengacu pada teori teori motivasi yg sudah didiskusikan! serta jelaskan cara kerja teori
tersebut!

Jawaban :

Jika saya menjadi ketua di salah satu organisasi,saya akan memotivasi agar mereka aktif
dalam setiap kegiatan-kegiatan yang saya lakukan ialah dengan memberi tugas masing-masing
kepada mereka agar mereka menjadi semangat dan mempunyai tujuan pada kegiatan tersebut dan
tidak lupa memberi apresiasi dan dukungan lebih agar tidak banyak mengeluhnya. Berikut teori-
teori motivasi yang saya ketahui :

a) Teori Hierarki Maslow


Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow, seorang psikologi pada tahun 1943. Teori
ini mengungkapkan jika 5 kebutuhan manusia tersebut berdasarkan hirarkinya. Dimulai
dari kebutuhan yang sangat mendasar hingga mencapai kebutuhan yang paling tinggi.
Hal-hal ini dibahas dalam teori Hirarki Kebutuhan. Berikut ini 5 kebutuhan manusia yang
dibahas di dalamnya.

 Kebutuhan Fisiologis, kebutuhan manusia yang berupa makanan, minuman,


pakaian, udara, tempat tinggal, dan kebutuhan kebutuhan lainnya yang digunakan
untuk bertahan hidup.Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling dasar.

 Kebutuhan Keamanan, merupakan kebutuhan dari rasa aman akan kekerasan fiisk
ataupun psikis. Misalnya saja seperti lingkungan yang bebas polusi, rasa aman
dari kekerasan dan ancaman, dan lainnya.

 Kebutuhan Sosial, dalam hal ini kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Manusia
adalah makhluk sosial, sehingga tentunya membutuhkan orang lain di dalam
kehidupan mereka.

 Kebutuhan Penghargaan, kebutuhan ini biasanya ada setelah kebutuhan fisiologis,


sosial, dan keamanan sudah terpenuhi. Setiap orang tentunya ingin diakui dan
dihargai oranglain.

 Kebutuhan Aktualisasi Diri, kebutuhan ini adalah kebutuhan yang tertinggi.


Biasanya kebutuhan ini merupakan kebutuhan seseorang yang ingin memenuhi
ambisipribadi.

b) Teori Motivasi MC Clelland

Konsep penting dari teori motivasi ini adalah pada kekuatan yang ada di dalam diri
manusia, yang mana merupakan motivasi prestasi. Terdapat 3 kebutuhan yang dijelaskan
di dalam teori ini.

 Kebutuhan prestasi yang tercermin dari keinginanya untuk mengambil tugas yang bisa
dipertanggung jawabkan secara individu. Dalam hal ini, seseorang harus bisa menentukan
tujuan yang logis dengan memperhitungkan resiko yang ada serta melakukannya secara
kreatif daninovatif.

 Kebutuhan Afiliasi, bisa juga disebut sebagai hubungan atau pertalian sebagai anggota
atau cabang.

 Kebutuhan Kekuasaan, kebutuhan ini dapat terlihat pada diri seseorang yang ingin
memiliki pengaruh atas diri orang lain. Mereka haruslah peka terhadap struktur pengaruh
antara satu sama lainnya, bahkan mencoba untuk menguasai orang tersebut hingga
mengatur tingkahlakunya.

c) Teori X dan Y Mc Gregor

Teori motivasi ini menggabungkan dari terori eksternal dan internal yang kemudian
dikembangkan MC Gregor. Gregor merumuskan dua perbedaan dasar dari perilaku
manusia. Kedua teori ini yang kemudian dikenal dengan Teori X danY.

 Teori-teoriX:

Kebanyakan pekerja itu malas, tidak senang bekerja bahkan jika bisa akan menghindari
haltersebut. Karena pada dasarnya memang tidak senang bekerja, maka harus dilakukan
pemaksaan dan pengendalian. Bahkan diperlakukan hukuman serta diarahkan agar dapat
mencapai tujuan dariorganisasi. Rata-rata pekerja memang lebih ingin dibimbing,
memiliki ambisi kecil, kemauan diri sendiri atas segalanya, dan terkadang berusaha untuk
menghindari tanggungjawab.

 Teori – teoriY:

Dalam teori Y usaha fisik dan mental yang telah dilakukan manusia sama dengan
kegiatan bermain danistirahat.Rata Rata seseorang akan mau belajar jika dalam kondisi
yang layak, tak hanya menerima namun juga ikut mencari tanggung jawab. Ada
kemampuan yang sangat besar dalam kecerdikan, daya imajinasi, serta kualitas yang
digunakan untuk memecahkan masalah dalam organisasi yang tersebar luas di seluruh
pegawai. Pengendalian yang dilakukan dari luar hukuman bukanlah cara yang tepat untuk
mengarahkan kepada tujuan organisasi.
d) Teori Motivasi Herzberg

Teori Herzberg ini sering dikenal sebagai teori dua faktor atau teori M-H. Teori ini
menjelaskan bagaimana seorang manajer bisa mengendalikan faktor-faktor yang dapat
memberikan kepuasan kerja atau pun tidak. Berdasarkan penelitian yang ada, dua
kelompok faktor tersebut dapat mempengaruhi individu dalam organisasi yaitu motivasi.
Motivasi disini sebagai faktor dari sumber kepuasan kerja seperti prestasi, tanggung
jawab, danpenghargaan.

e) Teori ERG Clyton Alderfer

Teori yang dikemukakan oleh Aldefer ini dikenal dengan teori ERG yang memiliki
kepanjangan dari E=Existence yang mana kebutuhan akan eksistensi, R=Relatedness yang
mana kebutuhan yang dikaitkan dengan pihak lainnya, serta G=Growth menyatakan sebagai
kebutuhan untuk tumbuh. Makna dari ketiga istilah ini memiliki dua poin yang sangat
penting. Pertama, jika dilihat secara konseptual maka akan terlihat persamaan diantara model
atau teori yang dikembangkan oleh Alderfer dan Maslow. Hal ini dikarenakan Existence
berkaitan dengan hirarki pertama dan kedua yang ada di dalam teori Maslow.

Relatedness berkaitan dengan hirarki kebutuhan 3 dan 4 di dalam konsep Maslow.Sedangkan


Growth memiliki arti yang sama dengan self actualization pada teori Maslow.

Anda mungkin juga menyukai