Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Sumber Daya Manusia
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
DOSEN PEMBIMBING :
ASISTEN DOSEN :
Rafiah Putri
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat
anugerah dan kebaikan-Nya dapat memberikan kesempatan kepada kami untuk dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Kepuasan Kerja Sumber Daya Manusia”.
Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. H. Seno Andri, MM, M.Si
selaku dosen pengampu mata kuliah Analisis Sumber Daya Manusia yang telah
membantu kami mahasiswa baik secara moral maupun materi. Terimakasih juga kami
ucapkan kepada teman-teman yang telah mendukung kami sehingga bisa
menyelesaikan tugas ini. Makalah ini disusun berdasarkan apa yang kami ketahui
setelah melalui proses membaca dan mencari informasi melalui internet.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Analisis Sumber Daya Manusia. Selain itu, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
menambah wawasan pembaca mengenai kepuasan kerja sumber daya manusia.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca guna menjadi
acuan agar kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi. Tidak banyak yang kami
sampaikan, semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................1
C. TUJUAN MASALAH..................................................................................................1
PEMBAHASAN......................................................................................................................2
A. PENGERTIAN KEPUASAN KERJA.........................................................................2
B. PENDAPAT AHLI TENTANG KEPUASAN KERJA................................................3
C. TEORI TENTANG KEPUASAN KERJA...................................................................3
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA....................4
E. DAMPAK KEPUASAN KERJA DAN KETIDAKPUASAN KERJA........................6
F. MANFAAT KEPUASAN KERJA...............................................................................8
G. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN MATERI KEPUASAN KERJA DI LIMA
BUKU ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA..............................................................8
H. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LIMA BUKU ANALISIS SUMBER DAYA
MANUSIA.........................................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................12
A. KESIMPULAN..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual.
Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan
keinginan dan sistem nilai yang dianutnya. Semakin banyak aspek dalam
pekerjaannya yang sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianut individu,
semakin tinggi tingkat kepuasan yang didapat. Demikian pula sebaliknya,
semakin banyak aspek dalam pekerjaannya yang tidak sesuai dengan keinginan
dan sistem nilai yang dianut individu, semakin rendah tingkat kepuasan yang
didapat. Secara empiris, dapat dikatakan bahwa ada hubungan positif antara
kepuasan kerja dengan produktivitas. Kepuasan kerja yang tinggi dapat membuat
karyawan bekerja dengan lebih baik. Oleh karena itu dalam makalah ini kami
akan membahas lebih dalam mengenai kepuasan kerja sumber daya manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kepuasan kerja?
2. Bagaimana pendapat ahli tentang kepuasan kerja?
3. Apa saja teori tentang kepuasan kerja?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja?
5. Apa saja dampak kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja?
6. Apa saja manfaat kepuasaan kerja?
7. Bagaimana perbedaan dan persamaan materi kepuasan kerja di lima buku
analisis sumber daya manusia?
8. Apa saja kelebihan dan kekurangan lima buku analisis sumber daya
manusia?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian kepuasan kerja.
2. Untuk mengetahui pendapat ahli tentang kepuasan kerja
3. Untuk mengetahui teori tentang kepuasan kerja.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja.
5. Untuk mengetahui dampak kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja.
6. Untuk mengetahui manfaat kepuasaan kerja.
7. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaan materi kepuasan kerja di
lima buku analisis sumber daya manusia
1
8. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan lima buku analisis sumber
daya manusia
BAB II
PEMBAHASAN
Kedua, pengertian yang menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap
karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerjasama antar
karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja dan halhal yang menyangkut faktor
fisik dan psikologis. Sikap terhadap pekerjaan ini merupakan hasil dari sejumlah
sikap khusus individu terhadap faktor – faktor dalam pekerjaan, penyesuaian diri
individu dan hubungan sosial individu terhadap perkerjaan yang dihadapinya.
Kepuasan kerja tidak selamanya menjadi factor motivasional yang kuat untuk
berprestasi, karena karyawan yang puas dalam bekerja belum tentu prestasi kerjanya
meningkat. Namun paling tidak masalah kepuasan kerja perlu mendapat perhatian
yang serius oleh para pengelola organisasi.
Kepuasan kerja karyawan sering dianggap sebagai penentu yang kuat dari
perputaran karyawan. Bagaimanapun juga persepsi karyawan terhadap perlakuan
yang tidak adil menjadi prediktor yang lebih kuat dari pada kepuasan kerja. Jika
karyawan merasa diperlakukan secara tidak adil oleh organisasi maka akibatnya akan
muncul tekanan. Persepsi ketidakadilan menyebabkan suasana emosi yang tidak
menyenangkan yang dapat mengurangi karyawan untuk bekerja seoptimal mungkin
yang pada akhirnya berdampak pada upaya untuk meninggalkan organisasi.
2
Kepuasan kerja dari masing-masing individu pekerja berlainan, karena memang
pada dasarnya kepuasan kerja bersifat individual dimana masing-masing individu
akan memiliki tingkat kepuasan kerja yang berlainan sesuai dengan sistem nilai yang
berlaku pada masing-masing individu tersebut. Dengan demikian kepuasan kerja pada
satu individu dapat dirasakan berbeda pada individu yang lain.
Kepuasan kerja merupakan kunci utama kesejahteraan dan faktor penting bagi
hasil pasar tenaga kerja. “Bila kesejahteraan karyawan diperhatikan maka kinerja
bagus, menurunnya turvoner, sehingga hal ini menjadi perhatian perusahaan atau
organisasi” (Frey dan Stuszer, 2002).
Menurut Locke (1976) dan Rifai (2001), mendefinisikan kepuasan kerja sebagai
perasaan senang atau emosi positif dan merupakan hasil persepsi pengalaman
kerjanya. Dikatakan pula bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan individu dan
menyangkut suatu kondisi yang telah lalu.
3
C. TEORI TENTANG KEPUASAN KERJA
Menurut wexley dan Yulk (2003 : 130) dalam Bangun (2012) bahwa ada tiga
teori tentang kepuasan kerja, antara lain : teori ketidaksesuaian (discrepancy theory),
teori keadilan (equity theory), dan teori dua faktor (two factor theory) dengan
penjelasan sebagai berikut :
Teori ini pertama sekali dikemukakan oleh Porter (1961), yang mendefinisikan
bahwa job satisfavtion is the difference bertween how much of something there
should be and how much there “is now”. Setiap orang menginginkan agar sejumlah
pekerjaan yang telah disumbangkan kepada pemberi kerja akan dihargai sebesar yang
diterima secara kenyataan. Seseorang yang terpuaskan bila tidak ada selisih antara
situasi yang diinginkan dengan yang sebenarnya diterima. Dengan kata lain, jumlah
yang disumbangkan kepekerjaannya bila dikurangi dengan apa yang diterima secara
kenyataan hasilnya adalah nol, dapat dikatakan pekerjaan tersebut memberikan
kepuasan kerja. Semakin besar kekurangan atau selisih dari pengurangan tersebut,
semakin besar ketidakpuasan. Keadaan sebaliknya, jika terdapat lebih banyak jumlah
faktor pekerjaan yang dapat diterima yang menimbulkan kelebihan atau
menguntungkan, maka orang yang bersangkutan akan sama puasnya bila terdapat
selisih dari jumlah yang diinginkan.
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Herzberg (1959). Menurut teori ini,
karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua katagori, yang satu
dinamakan “dissatisfier” atau “hygiene factors”.
1) faktor intrinsik, yang berasal dari dalam diri, yang dibawa karyawan sejak mulai
kerja, misalnya umur, kondisi kesehatan, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan,
4
kemampuan, ketrampilan, pengalaman kerja, cara berpikir, sikap kerja dan
sebagainya, serta
2) faktor ekstrinsik, menyangkut hal -hal yang berasal dari luar diri karyawan dan
yang mengenai pekerjaanya yaitu kondisi fisik pekerjaannya seperti sifat dan jenis
pekerjaan, pengawasan, sistem penggajian, kesempatan untuk mengembangkan karir,
penempatan karyawan, hubungan dengan rekan sekerja, struktur organisasi
perusahaan.
a. Kesempatan untuk maju. Dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk
memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja.
b. Keaman kerja. Faktor ini disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi
karyawan. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan karyawan selama
kerja.
e. Pengawasan. Sekaligus atasannya supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan
turn over.
g. Kondisi kerja. Termasuk disini kondisi tempat, ventilasi, penyiaran, kantin dan
tempat parkir
h. Aspek sosial dalam pekerjaan. Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan
tetapi dipandang sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja.
5
i. Komunikasi. Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen
banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan
pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun
prestasi karyawannnya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.
j. Fasilitas. Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pension atau perumahan merupakan
standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.
Penelitian yang dilakukan oleh Caugemi dan Claypool, menemukan bahwa hal-hal
yang menyebabkan rasa puas adalah :
a. Prestasi
b. Penghargaan
c. Kenaikan jabatan
d. Pujian
6
instrinsik (misalnya, rasa telah mencapai sesuatu) dan ganjaran ekstrinsik (misalnya,
gaji) yang diterima kedua-duanya adil dan wajar dan diasosiakan dengan prestasi
kerja yang unggul. Jika tenaga kerja tidak memersepsikan ganjaran instrinsik dan
ekstrinsik berasosiasi dengan prestasi kerja, maka kenaikan dalam prestasi tak akan
berkorelasi dengan kenaikan dalam kepuasan kerja.
Salah satu temuan yang penting dari kajian yang dilakukan oleh Kornhauser
(dalam Munandar, 2001) tentang kesehatan mental dan kepuasan kerja, ialah untuk
semua tingkatan jabatan, persepsi dari tenaga kerja bahwa pekerjaan mereka
menuntut penggunaan efektif dan kecakapan-kecakapan mereka berkaitan dengan
skor kesehatan mental yang tinggi. Meskipun jelas bahwa kepuasan kerja
berhubungan dengan kesehatan, hubungan kausalnya masih tidak jelas. Diduga
bahwa kepuasan kerja menunjang tingkat dari fungsi fisik dan mental dan kepuasan
sendiri merupakan tanda dari kesehatan. Tingkat dari kepuasan kerja dan kesehatan
mungkin saling mengukuhkan sehingga peningkatan dari yang satu dapat
meningkatkan yang lain dan sebaliknya yang satu mempunyai akibat yang negatif
juga pada yang lain. Kepuasan kerja, ialah untuk semua tingkatan jabatan, persepsi
dari tenaga kerja bahwa pekerjaan mereka menuntut penggunaan efektif dan
kecakapankecakapan mereka berkaitan dengan skor kesehatan mental yang tinggi dan
sebaliknya yang satu mempunyai akibat yang negatif juga pada yang lainnya.
7
F. MANFAAT KEPUASAN KERJA
Menurut teori Hackman dan Oldham, lima karakteristik utama yang
menghasilkan keadaan psikologis yang dapat menghasilkan kepuasan kerja, motivasi
dan peningkatan kinerja ada dalam satu pekerjaan, yakni:
Identitas tugas (apakah pekerjaan adalah keseluruhan proses atau bagian dari
proses).
Umpan balik (apakah hasil karya itu sendiri menunjukkan dengan jelas tingkat
kinerja yang dicapai). Umpan balik ini memotivasi dari sudut pandang tenaga
kependidikan sesuai dengan kekuatan kebutuhan “pertumbuhan” yang dipersyaratkan
oleh tenaga kependidikan. Kelima karakteristik tersebut digabungkan untuk
menghasilkan “scope” atau kompleksitas pekerjaan.
Nama
Perbedaan
buku
Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen Manajeme
sumber daya Sumber Daya Sumber Sumber Daya n Sumber
manusia (Desilia Manusia Daya Manusia Daya
Purnama Dewi (Priyono) Manusia dalam Manusia(P
dan Harjoyo) (Marbawy pendidikan riyono dan
Adami) (Amirul Marnis )
Mukminin,
Ahmad
Habibi dkk)
Isi Menyajikan Membahas Menyajikan Membahas Membahas
materi tentang tentang tentang tentang tentang
kepuasan kerja , kepuasan materi kepuasan kepuasan
membahas tentang kerja,pendapat kepuasan kerjan dan kerja dan
faktor faktor yang tentang kerja,terdapat motivasi kerja faktor
8
mempengaruhi kepuasan teori,manfaat faktor nya
kepuasan, dampak kerja,teori teori dari kepuasan
dari kepuasan tentang kerja dan
kerja danlainnya. kepuasan kerja faktor faktor
dan lainnya yang
mempengaru
hi kepuasan
kerja
Cover Dengan dipadukan Terdapat Covernya cover dengan Cover
dengan warna biru banyak gambar memiliki gambar dan sesuai
sehingga bagus yang dibuat warna yang warna yang dengan
diliat dan menarik secara abstrak, sesuai dan cocok dan judul buku
pembaca covernya cocok dengan menarik.
menarik, judul buku
sesuai dengan
warna
Bahasa Bahasanya mudah Bahasanya Bahasanya Bahasa nya bahasa yang
dimengerti dan menggunakan mudah mudah digunakan
dipahami, dan tidak bahasa yang dipahami, dipahami dalam buku
berbelit belit. bagus dan menjelaskan ini mudah
mudah dipahami secara rinci dipahami dan
orang banyak tidak berbelit
belit, terdapat
istilah baru
yang akan
menambah
pengetahuan
pembaca
Penulisan Terdapat daftar Penulisannya Gaya Memakai gaya . Penulisan
isi, Gaya rapi dan penulisanny penulisan yang nya rapi,
penulisannya teratur, orang a sudah rapi, text yang terdapat
rapi, setiap bab orang mudah tertata bagus dan juga tabel yang
dijelaskan memahami isi dengan rapi tersusun rapi mudah
dengan penulisan buku dan setiap setiap babnya. dipahami.
yang bagus, tidak akan babnya,
dengan spasi bosan
yang tidak membacanya,
berdempetan dan dan juga
membuat mata sudah terdapat
9
pembaca senang daftar isi
melihat dan bisa untuk
membaca buku memudahkan
itu dalam waktu pembaca
yang lama. mencari
materi.
Persamaan
Dalam masing masing buku sama sama terdapat materi kepuasan kerja ASDM
Masing masing buku sama sama memakai bahasa yang mudah dipahami
Penulisannya rapi dan berurutan setiap babnya
Sama sama memiliki judul Manajemen Sumber Daya Manusia
Buku ini juga menyantumkan penelitian yang dilakukan para ahli tentang faktor
atau hal apa saja yang mempengaruhi kepuasan kerja tersebut.
Kekurangan pada buku ini kurang membahas tentang sifat sifat individu antar
individu ataupu individu dalam sebuah organisasi.
Selain itu buku ini juga mencantumkan pendapat dan teori tentang kepuasan
kerja menurut para ahli.
10
Kelebihan pada buku ini menjelaskan pengertian kepuasan kerja secara
mendalam dan sangat lengkap,menjelaskan model model kepuasan kerja serta faktor
faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut pandangan para ahli
dengan sangat mendalam
Kekurangan pada buku ini tidak membahas tentang sifat individu dalam
kelompok dan tidak membahas sifat pemimpin dalam mengatur kelompok untuk
mendukug dan menambah kepuasan kerja tersebut.
Kekurangan pada buku ini tidak menjelaskan apa itu kepuasan kerja menurut
para ahli dan model model kepuasan kerja,sikap manajer dalm memimpin organisasi
tidak ada di dalam buku ini.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan tentang menyenangkan atau
tidaknya pekerjaan mereka. Ada perbedaan yang penting antara perasaan ini dengan
dua unsur lainnya dari sikap pegawai. Kepuasan kerja adalah bagian dari kepuasan
11
hidup. Sifat lingkungan seseorang di luar pekerjaan mempengaruhi perasaan di dalam
pekerjaan.
Dan Kelima buku mengambil sudut pandang tentang Kepuasan Kerja berbeda
beda, namun pada hakikatnya masih sama, seperti saling melengkapi dan saling
terkait. Dan terkadang ada perbedaan perbedaan sedikit, namun tetap pada inti yang
sama.
12
DAFTAR PUSTAKA
Desilia Purnama Dewi., SE, MM dan Harjoyo., SE, MM, 2019. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Banten: UNPAM PRESS
13