Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Sumber Daya Manusia di Negara Norwegia

Dosen Pengampu : Dr.Seno Andri,M.Si

Asisten Dosen : Rafiah Putri

Disusun Oleh :

Nama : Iqbal Amanullah

Nim : 2001113548

Program Studi Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Riau

Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Segala puji bagi Allah SWT


yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan
kesehatan sehingga saya dapat meneyeselaikan makalah mata kuliah Analisis Sumber
Daya Manusia dengan judul “Analisis Sumber Daya Manusia Di Negara Noewegia”
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas
Matakuliah Analisis Sumber Daya Manusia dengan dosen Bapak Dr.Seno Andri,M.Si
dan Asisten Dosen Kak Rafiah Putri. Selain tu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang topik Sumber Daya Manusia Di Norwegia untuk
pembaca dan saya sendiri.

Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak Seno Andri selaku dosen mata
kuliah Analisis Sumber Daya Manusia yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
ambil.

Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Pekanbaru, 6 September 2021

Iqbal Amanullah
DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................5
2.1 Demografi Negara Norwegia.....................................................................................5
2.2 Sejarah Awal Negara Norwegia................................................................................6
2.3 Pemimpin Negara Norwegia......................................................................................9
2.4 Sistem Di Negara Kroasia........................................................................................11
2.5 Ekonomi di Negara Norwegia.................................................................................11
2.6 Ciri Khusus Negara Norwegia.................................................................................12
BAB III..............................................................................................................................13
KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................................13
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................13
3.2 Saran........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam membangun suatu negara perlu sekali memperhatikan sumber daya yang
dimiliki, seperti sumber daya alam dan yang paling penting yakni Sumber Daya
Manusia nya. Faktor yang paling penting dalam pembangunan ekonomi jangka
panjang salah satunya ialah sumber daya alam, karena tingkat pertumbuhan ekonomi
sebagian besar diperngaruhi oleh sumber daya manusianya.
Sumber daya manusia merupakan landasan utama bagi kesejahteraan setiap
negara. Sumber daya modal dan alam merupakan faktorfaktor produksi yang pasif,
sedangkan manusia merupakan faktor produksi yang aktif yang dapat mengakumulasi
modal, mengolah sumber daya alam, serta melaksanakan pembangunan nasional
lebih lanjut.
Tenaga kerja merupakan kendaraan yang akan mendorong pembangunan
ekonomi karena tenaga kerja adalah faktor yang sangat penting dalam proses
produksi. Berbagai penelitian mengenai sumber-sumber pertumbuhan ekonomi di
negara-negara barat menghasilkan bahwa sumber utama yang menyebabkan
kemajuan ekonomi di negara-negara maju bukanlah pertumbuhan modal fisik
melainkan petumbuhan modal manusia. Begitu pentingnya peranan sumber daya
manusia sehingga suatu wilayah dengan kekayaan alam yang melimpah tidak akan
mampu memenuhi permintaan masyarakat setempat apabila di wilayah tersebut.
Norwegia

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana keadaan demografi Negara Norwegia?


2. Jelaskan sejarah perkembangan sumber daya manusia dan Negara Norwegia?
3. Sebutkan pemimpin yang pernah berkuasa di Norwegia?
4. Jelaskan sistem yang di anut Negara Norwegia?
5. Jelaskan keadaan ekonomi Negara Norwegia?
6. Jelaskan ciri khusus yang dimiliki Negara Norwegia?

1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini berguna untuk menambah wawasan para pembaca dan
sekaligus penulis tentang sumber daya manusia yang ada di negara Norwegia
ssekaligus mengetahui aspek aspek yang meliputinya.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Demografi Negara Norwegia

Total penduduk Norwegia per tanggal 1 Januari 2017 mencapai 5.258.317.


Statistik Norwegia memperkirakan bahwa jumlah penduduk dengan total 5.000.000
jiwa telah tercapai pada tanggal 19 Maret 2012. Rata-rata Pertumbuhan Penduduk
tahun 2016.

Norwegia: 0.8%

Norwegia Utara: 0.5%

Norwegia Selatan: 0.8%

Norwegia Timur: 1.0%

Trøndelag: 1.1%

Norwegia Barat:0.5%

Secara etnis, penduduk Norwegia sebagian besar merupakan etnis Norwegia yang
berasal dari keturunan orang Jerman Jerman Utara, walaupun ada komunitas
penduduk asli Skandinavia orang Sami yang menetap sekitar 8.000 tahun yang lalu,
kemungkinan mereka berasal dari benua Eropa melalui pantai Norwegia dan melalui
Finlandia di sepanjang pedalaman gletser. Kaum minoritas nasional di Norwegia
termasuk orang Skandinavia Romania, orang Roma, Yahudi,Kvener, dan sebagian
kecil orang Finlandia.

Dalam dekade terakhir, Norwegia telah menjadi rumah bagi meningkatnya


jumlah imigran, pekerj asing, dan pencari suaka politik dari berbagai belahan dunia.
Norwegia memiliki sejumlah imigran yang umumnya berasal dari Asia Selatan
(kebanyakan Pakistan dan Sri Lanka), Asia Timur (terutama orang Han, Tiongkok),
dan Asia Tenggara (kebanyakan dari Filipina), Eropa Timur (misalnya Rusia dan
Polandia, Eropa Selatan (Yunani, Albania dan orang-orang dari bekas Yugoslavia
dll.), Dan negara-negara Timur Tengah (khususnya Irak dan Palestina), dan juga
Somalia, Turki, Maroko, dan beberapa Amerika Latin. Selain itu ada juga pendatang
yang berasal dari Polandia, Estonia, Latvia dan Lithuania.
Imigran merupakan 13% populasi Norwegia pada awal 2015, dan tambahan 2,6%
lahir di Norwegia oleh orang tua imigran[4] (meningkat dari 8,3% dan 1,5% pada
tahun 2006[5]). Pada tahun 2006, imigran non-Barat merupakan 75% dari jumlah
total imigran. Mereka menyumbang sebagian besar pertumbuhan populasi di
Norwegia. Di antara orang-orang keturunan Afrika di Oslo, terdapat hampir 60%
imigran berusia kurang dari 30 tahun, dibandingkan dengan hanya 20% dari latar
belakang Amerika Utara.

Dari 660.000 imigran, keturunannya terbagi kedalam:

335 000 (51%) merupakan keturunan dunia barat (Australia, Selandia Baru,
Amerika Utara, dan dari belahan Europa)

325 000 (49%) merupkan non-keturunan barat (Maroko, Irak, Somalia, Pakistan,
dan Iran).

Pada umumnya, penduduk Norwegia menganut agama Kristen Protestan. Dan


mayoritas diantara mereka merupakan anggota dari Gereja Lutheran Norwegia
dimana gereja ini merupakan gereja resmi negara Nowegia. Bagaimanapun juga,
negara sangat menjamin kebebasan beragama dan agama resmi negara Kristen telah
berbaur dengan para imigrasi dalam beberapa tahun terakhir, khususnya Katolik
Roma dan Islam. Santo Olaf adalah santo pelindung Norwegia. Dia dianggap oleh
beberapa orang sebagai raja abadi dan memiliki reputasi dan tempat dalam sejarah
yang tak tertandingi oleh Raja Norwegia lainnya selama 1000 tahun terakhir. Data
tahun 2016 menunjukkan bahwa 79.6% penduduk Norwegia memeluk agama
Kristen.

Bahasa yang digunakan Norwegia (standar tertulis Bokmål dan Nynorsk). Dan
Lima Bahasa Uralik – Finnish, Sami Selatan, Lule Sami, Sami Utara dan Kven –
adalah bahasa resmi tambahan dari beberapa kotamadya di Norwegia.

2.2 Sejarah Awal Negara Norwegia

Norwegia adalah sebuah negara kerajaan yang terletak di bagian utara benua
Eropa, tepatnya di semenanjung Skandinavia Eropa. Negara yang secara
astronomisnya berada diantara  57°-81°LU dan 4°-32° BT ini berbatasan darat
dengan Swedia, Finlandia dan Rusia disebelah timurnya. Sedangkan disebelah utara
Norwegia adalah Laut Barents dan di sebelah baratnya adalah laut Norwegia. Di
selatan Norwegia adalah Kepulauan  Skagerrak. Titik tertinggi Norwegia adalah
Galdhøpiggen dengan ketinggian sekitar 2.469 meter dari permukaan laut.
Dalam sejarahnya, Norwegia pernah bersatu dengan Kerajaan Denmark selama 4
abad yaitu dari tahun 1397 hingga tahun 1814. Namun setelah penyerangan Kerajaan
Inggris Raya ke Denmark-Norwegia pada pertempuran Kopenhagen yang
menyebabkan kekalahan Kerajaan Denmark. Dengan terpaksa, Kerajaan Denmark
menyerahkan Norwegia ke Kerajaan Sweedia pada tahun 1814. Norwegia kemudian
mengambil kesempatan ini untuk mendeklarasikan kemerdekaannya dengan
mengadopsi sebuah konstitusi berdasarkan model Amerika-Perancis serta memilih
Putera Mahkota Denmark dan Norwegia yaitu  Christian Frederick sebagai Rajanya
pada tanggal 17 Mei 1814. Tanggal tersebut kemudian diperingati sebagai Hari
Konstitusi Norwegia.
Luas wilayah Norwegia adalah sebesar 323.802 km2 dengan jumlah penduduk
sebanyak 5.320.045 jiwa. Sekitar 83,2% penduduk Norwegia adalah etnis Norwegia
yang beragama Kristen Protestan dengan mayoritas mereka merupakan anggota dari
Gereja Lutheran Norwegia (71,5%) dan Roma Katolik (2,8%). Bahasa resmi yang
digunakan oleh Norwegia adalah Bokmal Norwegian dan Nynorsk Norwegian.
Berikut ini adalah sejarah perekonomian Negara Norwegia ;
1. Pra-revolusi industry

Sebelum revolusi industri, ekonomi Norwegia sebagian besar didasarkan pada


pertanian, kayu, dan perikanan. Orang Norwegia biasanya hidup dalam kondisi
kelangkaan yang cukup besar, meskipun kelaparan jarang terjadi. Kecuali untuk
daerah subur tertentu dalam Hedemarken dan Østfold , tanaman terbatas pada
biji-bijian hardy, seperti gandum, rye, dan barley ; dan ternak untuk domba,
kambing, sapi, babi, dan beberapa unggas; di tempat-tempat ini dilengkapi
dengan berburu . Di daerah Norwegia Tengah dan Utara , Sami hidup dari
penggembalaan nomaden rusa kutub . Memancing di sekitar pantai adalah
pekerjaan yang berbahaya, meskipun ikan seperti herring , cod, halibut, dan
spesies air dingin lainnya ditemukan berlimpah. Pengenalan kentang ke Norwegia
(pada abad ke-18) memberikan kelegaan yang cukup besar bagi orang Norwegia

Di sekitar pantai, pemanenan ikan (termasuk cod, herring, halibut, dan spesies
air dingin lainnya) merupakan suplemen penting untuk pertanian dan di banyak
daerah di utara dan barat mata pencaharian utama rumah tangga. Penangkapan
ikan biasanya dilengkapi dengan penanaman tanaman dan pemeliharaan ternak di
peternakan kecil.Kondisi ekonomi di Norwegia tidak mendukung pembentukan
sistem feodal , meskipun beberapa raja menghadiahkan tanah kepada rakyat setia
yang menjadi ksatria . Petani yang memiliki sendiri adalah—dan terus menjadi—
unit kerja utama dalam pertanian Norwegia, tetapi menjelang abad ke-19 para
petani kehabisan lahan yang tersedia untuk pertanian. Banyak keluarga petani
menjadi miskin sebagai petani penyewa , dan menjadi pendorong emigrasi ke
Amerika Utara .

2. Revolusi industry
Selain pertambangan di Kongsberg , Røros dan Løkken , industrialisasi
datang dengan pabrik tekstil pertama yang dibangun di Norwegia pada
pertengahan abad ke-19. Tetapi perusahaan industri besar pertama terbentuk
ketika politik pengusaha mengarah pada pendirian bank untuk melayani
kebutuhan tersebut.
Industri juga menawarkan pekerjaan bagi sejumlah besar individu yang
tergusur dari sektor pertanian. Karena upah dari industri melebihi upah dari
pertanian, pergeseran tersebut memulai tren jangka panjang pengurangan lahan
pertanian dan pola populasi pedesaan. Kelas pekerja menjadi fenomena tersendiri
di Norwegia, dengan lingkungan, budaya, dan politiknya sendiri.

3. Reformasi Sosial Demokrat


Setelah Perang Dunia II, Partai Buruh Norwegia , dengan Einar
Gerhardsen sebagai perdana menteri, memulai sejumlah reformasi sosial
demokratik yang bertujuan untuk meratakan distribusi pendapatan,
menghilangkan kemiskinan, memastikan layanan sosial seperti pensiun,
perawatan medis, dan tunjangan disabilitas bagi semua. , dan menempatkan lebih
banyak modal ke dalam kepercayaan publik.
Pajak penghasilan yang sangat progresif, pengenalan pajak pertambahan
nilai, dan berbagai macam biaya tambahan dan pajak khusus menjadikan
Norwegia salah satu ekonomi dengan pajak paling berat di dunia. Pihak
berwenang khususnya mengenakan pajak atas pengeluaran diskresioner,
memungut pajak khusus untuk mobil, tembakau, alkohol, kosmetik, dll.
Kebijakan sosial demokrasi jangka panjang Norwegia, pelacakan
informasi pemerintah yang ekstensif, dan homogenitas penduduknya sangat
cocok untuk studi ekonomi, dan penelitian akademis dari Norwegia terbukti
memberikan kontribusi signifikan terhadap bidang ekonomi makro selama era
ini. Ketika Norwegia menjadi negara pengekspor minyak bumi, efek ekonominya
dipelajari lebih lanjut.
4. Perminyakan dan pasca-industrialisme
Pada Mei 1963, Norwegia menegaskan hak berdaulat atas sumber daya
alam di sektornya di Laut Utara . Eksplorasi dimulai pada 19 Juli 1966, ketika
Ocean Traveler mengebor sumur pertamanya. [ rujukan? ] Minyak pertama kali
ditemukan di ladang minyak Balder di sisi Tinggi Utsira , sekitar 190 km barat
Stavanger , pada tahun 1967. [24] Eksplorasi awal tidak membuahkan hasil,
sampai Ocean Viking menemukan minyak pada 21 Agustus 1969. [ rujukan?
dibutuhkan ] Pada akhir tahun 1969, jelas bahwa ada cadangan minyak dan gas
yang besar di Laut Utara. Ladang minyak pertama adalah Ekofisk, menghasilkan
427.442 barel (67.957.8 m 3 ) minyak mentah pada tahun 1980. Sejak itu,
cadangan gas alam yang besar juga telah ditemukan.
Dengan latar belakang referendum Norwegia untuk tidak bergabung
dengan Uni Eropa, Kementerian Perindustrian Norwegia , yang dipimpin oleh
Ola Skjåk Bræk bergerak cepat untuk menetapkan kebijakan energi nasional.
Norwegia memutuskan untuk keluar dari OPEC , menjaga harga energinya
sendiri sejalan dengan pasar dunia, dan membelanjakan pendapatan – yang
dikenal sebagai "hadiah mata uang" – dengan bijak . Pemerintah Norwegia
mendirikan perusahaan minyaknya sendiri, Statoil , dan memberikan hak
pengeboran dan produksi kepada Norsk Hydro dan Saga Petroleum yang baru
dibentuk . Ekspor minyak bumi dikenai pajak dengan tarif marjinal sebesar 78%
(pajak perusahaan standar sebesar 24%, dan pajak minyak khusus sebesar 54%).
Laut Utara ternyata menghadirkan banyak tantangan teknologi untuk
produksi dan eksplorasi, dan perusahaan Norwegia berinvestasi dalam
membangun kemampuan untuk memenuhi tantangan ini. Sejumlah perusahaan
teknik dan konstruksi muncul dari sisa-sisa industri pembuatan kapal yang
sebagian besar hilang, menciptakan pusat kompetensi di Stavanger dan pinggiran
barat Oslo . Stavanger juga menjadi area pementasan berbasis darat untuk industri
pengeboran lepas pantai . Saat ini Laut Utara telah melewati puncak produksi
minyaknya . Ladang minyak dan gas baru telah ditemukan dan dikembangkan di
wilayah Norwegia yang luas di Laut Norwegia dan Laut Barents , termasuk
Snøhvit .
Pada bulan September 1972, parlemen Norwegia mengajukan pertanyaan
pada referendum apakah Norwegia harus bergabung dengan Masyarakat Ekonomi
Eropa . Proposal itu ditolak dengan margin tipis. Pemerintah Norwegia
melanjutkan untuk menegosiasikan perjanjian perdagangan dengan UE yang akan
memberi perusahaan Norwegia akses ke pasar Eropa. Seiring waktu, Norwegia
menegosiasikan ulang dan menyempurnakan perjanjian ini, akhirnya bergabung
dengan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa dan Wilayah Ekonomi Eropa .
Meskipun kebijakan perdagangan Norwegia telah lama bertujuan untuk
menyelaraskan kebijakan industri dan perdagangannya dengan Uni Eropa,
referendum baru pada tahun 1994 memberikan hasil yang sama seperti pada tahun
1972, dan Norwegia tetap menjadi salah satu dari hanya dua negara Nordik di
luar Uni Eropa, yang lainnya adalah Islandia .Meskipun sebagian besar debat
publik yang sangat memecah belah tentang keanggotaan UE beralih ke masalah
politik daripada ekonomi, itu membentuk kebijakan ekonomi dalam beberapa
cara penting.

2.3 Pemimpin Negara Norwegia

Berikut daftar resmi raja-raja Norwegia sebagai basis penamaan dan numeral raja-
raja mendatang :

1 Harald I Hårfagre ca. 865 - ca. 933


2 Eirik I (Haraldsson) Blodøks ca. 933- ca. 935
3 Håkon I (Haraldsson) Adelstensfostre den gode 930ies - ca. 960
4 Harald II (Eriksson) Gråfell ca. 960 - ca. 970
5 Håkon Sigurdsson, Ladejarl (Danish rule) ca. 970 - 995
6 Olav I Trygvasson 995 - 1000
7 Eirik and Svein Håkonsson, Ladejarler (Danish rule) 1000 - 1015
8 Olav II (Haraldsson) den Hellige 1015 - 1028
9 Håkon Eiriksson, Ladejarl (Danish rule) 1028 - 1029
10 Knud den store (Danish rule) 1029 - 1030
11 Svein Knutsson (Alfivason)(Danish rule) 1030 - 1035
12 Magnus I (Olavsson) den gode 1035 - 1047
13 Harald III (Sigurdsson) Hardråde 1045 - 1066
14 Magnus II Haraldsson 1066 - 1069
15 Olav III (Haraldsson) Kyrre 1067 - 1093
16 Håkon Magnusson Toresfostre 1093 - 1095
17 Magnus III (Olavsson) Berrføtt 1093 - 1103
18 Olav Magnusson 1103 - 1115
19 Øystein I Magnusson 1103 - 1123
20 Sigurd I (Magnusson) Jorsalfare 1103 - 1130
21 Magnus IV (Sigurdsson) den blinde 1130 - 1135
22 Harald IV (Magnusson) Gille 1130 - 1136
23 Sigurd II Munn 1136 - 1155
24 Inge I (Haraldsson) Krokrygg 1136 - 1161
25 Øystein II Haraldsson 1142 - 1157
26 Håkon II (Sigurdsson) Herdebrei 1157 - 1162
27 Magnus V Erlingsson 1161 - 1184
28 Sverre Sigurdsson 1177 - 1202
29 Håkon III Sverresson 1202 - 1204
30 Inge II Bårdsson 1204 - 1217
31 Håkon IV Håkonsson 1217 - 1263
32 Magnus VI (Håkonsson) Lagabøte 1263 - 1280
33 Eirik II Magnusson 1280 - 1299
34 Håkon V Magnusson 1299 - 1319
35 Magnus Eiriksson 1319 - 1355
36 Håkon VI Magnusson 1343 - 1380
37 Olav IV Håkonsson 1380 - 1387
38 Margrete 1388 - 1412
39 Eirik III (Erik av Pommern) 1389 - 1442
40 Christoffer av Bayern 1442 - 1448
41 Carl I Knutsson Bonde 1449 - 1450
42 Christian I 1450 - 1481 (Interregnum 1481 - 1483)
43 Hans 1483 - 1513
44 Christian II 1513 - 1523
45 Frederik I 1524 - 1533
46 Christian III 1537 - 1559
47 Frederik II 1559 - 1588
48 Christian IV 1588 - 1648
49 Frederik III 1648 - 1670
50 Christian V 1670 - 1699
51 Frederik IV 1699 - 1730
52 Christian VI 1730 - 1746
53 Frederik V 1746 - 1766
54 Christian VII 1766 - 1808
55 Frederik VI 1808 - 1814
56 Christian Frederik 1814
57 Carl II 1814 - 1818
58 Carl III Johan 1818 - 1844
59 Oscar I 1844 - 1859
60 Carl IV 1859 - 1872
61 Oscar II 1872 - 1905
62 Haakon VII 1905 - 1957
63 Olav V 1957 - 1991
64 Harald V 1991 - Sekarang

2.4 Sistem Di Negara Kroasia

Sistem pemerintahan yang dianut oleh Norwegia adalah sistem pemerintahan


Konstitusi Monarki Parlementer yaitu sistem pemerintahan yang kepala negaranya
adalah seorang Raja dan kepala pemerintahannya adalah seorang Perdana Menteri.
Perdana Menteri Norwegia biasanya adalah pemimpin dari Partai Mayoritas atau
Koalisi Mayoritas.
Di bidang perekonomian, Kerajaan Norwegia merupakan negara maju yang
memiliki ekonomi yang stabil dengan sektor swasta yang dinamis. Negara ini kaya
akan sumber daya alam seperti minyak dan gas alam, pembangkit listrik tenaga air,
ikan, hutan dan mineral. Norwegia merupakan negara pengekspor makanan laut
terbesar kedua di dunia setelah China. Pendapatan Domestik Bruto atau PDB
Norwegia adalah sebesar US$ 364,5 miliar dengan pendapat perkapita sebesar US$
69.400,-.

2.5 Ekonomi di Negara Norwegia

Ekonomi Norwegia adalah sangat maju ekonomi campuran dengan negara-


kepemilikan di daerah strategis. Meskipun sensitif terhadap siklus bisnis global ,
ekonomi Norwegia telah menunjukkan pertumbuhan yang kuat sejak awal era
industri . Negara ini memiliki standar hidup yang sangat tinggi dibandingkan dengan
negara-negara Eropa lainnya, dan sistem kesejahteraan yang sangat terintegrasi .
Sistem manufaktur dan kesejahteraan modern Norwegia bergantung pada cadangan
keuangan yang dihasilkan oleh eksploitasi sumber daya alam , khususnya minyak
Laut Utara . Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk 2018, Norwegia
bersama Luksemburg , dan Swiss adalah satu-satunya tiga negara di dunia dengan
PDB per kapita di atas US$70.000 yang bukan negara kepulauan atau negara mikro .
- Struktur ekonomi dan pertumbuhan berkelanjutan
Munculnya Norwegia sebagai negara pengekspor minyak telah menimbulkan
sejumlah isu bagi kebijakan ekonomi Norwegia. Ada kekhawatiran bahwa banyak
dari investasi modal manusia Norwegia telah terkonsentrasi di industri yang
berhubungan dengan minyak bumi. Kritikus telah menunjukkan bahwa struktur
ekonomi Norwegia sangat bergantung pada sumber daya alam yang tidak
memerlukan tenaga kerja terampil, membuat pertumbuhan ekonomi sangat rentan
terhadap fluktuasi permintaan dan harga sumber daya alam ini. Dana Pensiun
Pemerintah Norwegia merupakan bagian dari beberapa upaya untuk melindungi diri
dari ketergantungan pada pendapatan minyak bumi.

Karena ledakan minyak sejak tahun 1970-an, hanya ada sedikit insentif
pemerintah untuk membantu mengembangkan dan mendorong industri baru di sektor
swasta, berbeda dengan negara-negara Nordik lainnya seperti Swedia dan khususnya
Finlandia. Namun dekade terakhir telah mulai melihat beberapa insentif di tingkat
pemerintah nasional dan lokal untuk mendorong pembentukan industri "daratan" baru
yang kompetitif secara internasional. Selain aspirasi untuk industri teknologi tinggi,
ada minat yang tumbuh untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil sebagai sumber
lapangan kerja untuk masa depan. Pada tahun 2006, pemerintah Norwegia
membentuk sembilan "pusat keahlian" untuk memfasilitasi pertumbuhan bisnis ini.
Kemudian pada bulan Juni 2007, pemerintah berkontribusi pada pembentukan Oslo
Cancer Cluster (OCC) sebagai pusat keahlian, memanfaatkan fakta bahwa 80%
penelitian kanker di Norwegia dilakukan di dekat Oslo dan bahwa sebagian besar
perusahaan bioteknologi Norwegia adalah terfokus pada kanker. 

2.6 Ciri Khusus Negara Norwegia

Ciri khas nya adalah sebagai negara terbaik di dunia,pajak yang tinggi dan


merupakan negara dengan kepadatan penduduk kedua di eropa sebagai negara maju.
Negara ini memilih mengembangkan sector ekonomi dari ekpor minyak dan sampah.

Negara ini termasuk dalam Negara dengan tingkat kejahatan rendah, ini dapat
dilihat dari sedikit nya kepolisian yang meninggal saat tugas. Dan penjara di Negara
ini juga dilengkapi dengan fasilitas yang cukup lengkap, sampai ada wifi gratis untuk
narapidana.

Pendidikan juga digratiskan oleh pemerintah, mulai dari tingkat terendah hingga
tertinggi, ini membuat pemerataan pendidikan dan warganya dapat berpendidikan
tinggi.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Norwegia merupakan negara dengan perkembangan sumber daya manusia dan


sumber daya alam yang sama baiknya, dengan ini negara ini dapat berkembang
dengan pesan dan menjadi negara maju, banyak kebijakan yang diambil pemerintah
Norwegia untuk memajukan negaranya.

Mulai dari mengekplore sumber daya alam minyak yang dimilikinya, pajak yang
tinggi, hingga mendatangkan imigran yang begitu banyak guna memicu pertumbuhan
ekonomi dari persaingan dagang yang membawa hal baru untuk negara Norwegia.

Melalui kebijakan ini pemerintah Norwegia dapat penghargaan yang begitu


banyak dari prestasinya, mulai dari menjadi negara termakmur pada tahun 2014,
menjadi negara dengan tingkat korupsi paling rendah sedunia pada tahun 2015, dan
2017 masuk dalam kategori negara paling bahagia di dunia.

Norwegia juga termasuk dalam negara dengan kesetaraan gender terbaik di dunia,
masyarakatnya memperoleh kesetaraan pendidikan, sosial, hingga kebudayaan di
negara tersebut.

3.2 Saran

Negara ini sudah sangat baik memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya
manusia melalui persaingan dan pertukaran budaya melalui imigran untuk
pengembangan ekonomi, hanya saja perlu jadi perhatian khusus mengenai biaya yang
begitu gemuk untuk menjamin kesejahteraan imigran.

Karena pemanfaatan minyak yang cukup besar di negara Norwegia


mengakibatkan kurangnya tenaga kerja terampil, dam terlalu bergantung pada
Sumber Daya Alam ini mengakibatkan ekonomi Norwegia rentan terhadap fluktuasi
harga.
DAFTAR PUSTAKA

Data from Statistics Norway table 05803: Population, births, deaths, marriages,
migration and population increase. Figures for 1735-1815 and 1838 are taken from
Michael Drake: Population and Society in Norway 1735-1865. Before 1816 estimated
mean population.

"Database Outlook Ekonomi Dunia, April 2019" . IMF.org . Dana Moneter


Internasional .

"Kelompok Negara dan Peminjam Bank Dunia" . datahelpdesk.worldbank.org .


Bank Dunia . Diakses pada 5 September 2021 .

"IPM yang disesuaikan dengan ketidaksetaraan (IHDI)" . hdr.undp.org . UNDP .


Diakses pada 5 September 2021 .

"Survei Angkatan Kerja" . ssb.no . Statistik Norwegia . Diakses pada 5 September


2021 .

"Pengangguran menurut jenis kelamin dan usia - rata-rata bulanan".


appsso.eurostat.ec.europa.eu . Eurostat . Diakses pada 4 September 2021 .

Riber, Lars; Dypvik, Henning; Sarlie, Ronald (2015). "Batu bawah tanah yang
berubah di Utsira High dan sekitarnya, Laut Utara Norwegia"(PDF) . Jurnal Geologi
Norwegia . 95 (1): 57–89 . Diakses pada 3 september 2021 .

"Norwegia - Perusahaan - Pajak atas penghasilan perusahaan" . Diarsipkan dari


versi asli pada 14 Januari 2018 . Diakses pada 5 September 2021 .

"Penggunaan pestisida" . Statistisk sentralbyrå [ Statistik Norwegia ]. 27


September 2016 . Diakses pada 5 September 2021 .

Anda mungkin juga menyukai