Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SEJARAH BAHASA INDONESIA

Dosen Pembimbing

Ngudining Rahayu, Dra., M.Hum.,

Disusun oleh :

Annisa Irnaning Tyas

Npm : F0l017015

Reffika Destia Pratiwi

Npm : F0l017013

Tiara Angraini

Npm : F0l017017

PRODI D3 FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

BENGKULU

2017/2018

1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang “Sejarah Bahasa Indonesia”
tepat pada waktunya.

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan
dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya karena pengetahuan yang saya
miliki cukup terbatas. Oleh karena itu, saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih.

Bengkulu, 15 Agustus 2017

2
DAFTAR ISI

Cover .......................................................................................................................................... 1

Kata Pengantar ........................................................................................................................... 2

Daftar Isi .................................................................................................................................... 3

Bab I . Pendahuluan ................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 4


1.2 Tujuan .................................................................................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4

Bab II . Pembahasan .................................................................................................................. 5

2.1 Sejarah Bahasa Indonesia .................................................................................................... 5

- Peristiwa-peristiwa penting bahasa indonesia

Bab III . Penutup ........................................................................................................................ 7

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 7

3.2 Saran .................................................................................................................................... 7

Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 8

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain
agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya. Pentingnya bahasa sebagai
identitas manusia, tidak bisa dilepaskan dari adanya pengakuan manusia terhadap pemakaian
bahasa dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Untuk menjalankan tugas kemanusiaan,
manusia hanya punya satu alat, yakni bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan
apa yang ada di benak mereka. Sesuatu yang sudah dirasakan sama dan serupa dengannya, belum
tentu terasa serupa, karena belum terungkap dan diungkapkan. Hanya dengan bahasa, manusia
dapat membuat sesuatu terasa nyata dan terungkap.

Era globalisasi dewasa ini mendorong perkembangan bahasa secara pesat, terutama
bahasa yang datang dari luar atau bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional
yang digunakan sebagai pengantar dalam berkomunikasi antar bangsa. Dengan ditetapkannya
Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional (Lingua Franca), maka orang akan cenderung
memilih untuk menguasai Bahasa Inggris agar mereka tidak kalah dalam persaingan di kancah
internasional sehingga tidak buta akan informasi dunia. Tak dipungkiri memang pentingnya
mempelajari bahasa asing, tapi alangkah jauh lebih baik bila kita tetap menjaga, melestarikan
dan membudayakan Bahasa Indonesia. Karena seperti yang kita ketahui, bahasa merupakan
idenditas suatu bangsa. Untuk memperdalam mengenai Bahasa Indonesia, kita perlu mengetahui
bagaimana perkembangannya sampai saat ini sehingga kita tahu mengenai bahasa pemersatu dari
berbagai suku dan adat-istiadat yang beranekaragam yang ada di Indonesia, yang termasuk kita
di dalamnya. Maka dari itu melalui makalah ini penulis ingin menyampaikan sejarah tentang
perkembangan bahasa Indonesia.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui sejarah bahasa Indonesia.

1.3 Rumusan masalah

Bagaimana sejarah bahasa indonesia ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH BAHASA INDONESIA

Bahasa indonesia pada dasarnya berasal dari bahasa melayu, pada zaman dahulu lebih
tepatnya pada zaman kerajaan sriwijaya bahasa melayu banyak digunakan sebagai bahasa
penghubung antar suku di plosok nusantara. Selain itu bahasa melayu juga di gunakan sebagai
bahasa perdagangan antara pedagang dalam nusantara maupun dari luar nusantara.Bahasa
melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan penyebaran agama islam, serta makin
kokoh keberadaan nya karena bahasa melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara karena
bahasa melayu digunakan sebagai penghubung antar suku, antar pulau, antar pedagang, dan antar
kerajaan.

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari
berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah
darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah
Pemuda.Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa
Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia
dikukuhkankedudukannyasebagaibahasanasional.Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya
sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar
1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-
Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal
36).Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan
bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang
dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan
(lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia
Tenggara.Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang
menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M
(Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686
M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan
huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada
zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832
M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa
melayu Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa
buku pelajaran agama Budha.

5
Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan
sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa
yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.

Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan
kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh,
Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair
Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.

Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama


Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai
bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan
karenabahasaMelayutidakmengenaltingkattutur.Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di
wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa
Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh
corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari
bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun
dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasidandialek.Perkembangan bahasa Melayu
di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan
persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu
menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan
pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi
bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober
1928).Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat.
Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam
memodernkanbahasaIndonesia.Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945,
telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa
negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di
tingkat pusat maupun daerah.

Bahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari
cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua
franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.Aksara pertama
dalam bahasa Melayu atau Jawi ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan
bahwa bahasa ini menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini, berkat
penggunaannya oleh Kerajaan Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan. Istilah Melayu atau
sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya sendiri berasal dari Kerajaan Malayu yang bertempat di
Batang Hari, Jambi, di mana diketahui bahasa Melayu yang digunakan di Jambi menggunakan
dialek "o" sedangkan dikemudian hari bahasa dan dialek Melayu berkembang secara luas dan
menjadi beragam.Istilah Melayu atau Malayu berasal dari Kerajaan Malayu, sebuah kerajaan
Hindu-Budha pada abad ke-7 di hulu sungai Batanghari, Jambi di pulau Sumatera, jadi secara
geografis semula hanya mengacu kepada wilayah kerajaan tersebut yang merupakan sebagian
dari wilayah pulau Sumatera. Dalam perkembangannya pemakaian istilah Melayu mencakup

6
wilayah geografis yang lebih luas dari wilayah Kerajaan Malayu tersebut, mencakup negeri-
negeri di pulau Sumatera sehingga pulau tersebut disebut juga Bumi Melayu seperti disebutkan
dalam Kakawin Nagarakretagama.

Peristiwa-Peristiwa Penting Bahasa Indonesia


 Pada tahun 1908, pemerintah kolonial mendirikan buku penerbit bernama Commissie voor de
Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi
Perpustakaan Pusat. Badan penerbit menerbitkan novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah satu
Perawatan, buku panduan penanaman, pemeliharaan buku kesehatan, yang tidak sedikit untuk
membantu penyebaran Melayu di masyarakat luas.
 Tanggal 16 Juni 1927 John Datuk Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal
ini untuk pertama kalinya di sesi Volksraad, seseorang berpidato dalam bahasa Indonesia.
 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi
bahasa nasional Indonesia.
 1933 mendirikan generasi penulis muda yang menamakan diri Pujangga Baru yang dipimpin
oleh Sutan Alisyahbana.
 1936 Sutan Alisyahbana mempersiapkan Indonesia Grammar Baru.
 Diadakan 25-28 Juni 1938 Indonesia pertama Kongres di Solo. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa pelatihan bisnis kongres dan pengembangan Indonesia telah dilakukan
secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
 18 Agustus 1945 menandatangani Undang-Undang Dasar 1945, yang merupakan salah satu
artikel (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
 Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik bukannya ejaan Van
Ophuijsen sebelumnya berlaku.
 28 Oktober sampai 2 November 1954 Kongres II Indonesia di Medan. Kongres ini merupakan
perwujudan dari tekad Indonesia untuk terus meningkatkan Indonesia yang diangkat sebagai
bahasa nasional dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
 Tanggal 16 Agustus 1972 Soeharto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan Indonesia
Peningkatan Ejaan (EYD) melalui pidato kenegaraan sebelum sesi Parlemen didorong juga
dengan Keputusan Presiden Nomor 57 1972.
 Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan Pedoman Umum Pembentukan dan istilah
resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia (Nusantara).
 28 Oktober sampai 2 November 1978 Indonesia Kongres III yang diselenggarakan di Jakarta.
Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda ke-50 di samping
menunjukkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan Indonesia sejak tahun 1928, juga
berusaha untuk memperkuat posisi dan fungsi bahasa Indonesia.
 Tanggal 21-26 November 1983 Indonesia Kongres IV yang diselenggarakan di Jakarta.
Kongres ini digelar dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda ke-55. Dalam putusannya
menyatakan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus ditingkatkan
sehingga amanat yang terkandung dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang
mengharuskan semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan
baik, bisa mencapai sedekat mungkin.
 28 Oktober hingga 3 November 1988 Indonesia Kongres V yang diadakan di Jakarta.
Kongres ini dihadiri oleh sekitar tujuh ratus pakar dari seluruh Indonesia peserta Indonesia dan
tamu dari negara-negara tetangga seperti Brunei, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan
Australia. Kongres ditandatangani oleh pekerjaan besar yang disajikan Pembangunan dan
Pengembangan Bahasa Pusat pecinta bahasa di Nusantara, Kamus Indonesia dan Tata Bahasa
Baku Indonesia.
 28 Oktober sampai 2 November 1993 Indonesia Kongres VI yang diadakan di Jakarta.
Sebanyak 770 peserta dari para ahli bahasa Indonesia dan 53 tamu dari peserta asing termasuk
Australia, Brunei Darussalam, Jerman, Hong Kong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura, Korea
Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres menyarankan bahwa Pembangunan dan Pengembangan
Bahasa Pusat upgrade ke Institute Indonesia, serta mengusulkan perumusan hukum Indonesia.
 Diadakan pada 26-30 Oktober 1998 di Kongres VII Indonesia Hotel Indonesia, Jakarta.
Kongres yang mengusulkan pembentukan Dewan Penasehat Bahasa.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik
Indonesia dan bahasa persatuanbangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan
mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa
Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang)
dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya
sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak
awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda,
28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu
tetap digunakan.] Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian
bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui
penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia
bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia
menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.[6] Penutur
Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau
mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian,
Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra,
perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah
dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

3.2 Saran

Sebagai penyusun saya merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran dari pembaca.

8
Daftar Pustaka
http://blogbersama1908.blogspot.co.id/2013/01/contoh-makalah-sejarah-bahasa-indonesia.html

http://ingridelvina.blog.uns.ac.id/2014/09/14/makalah-sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia/

http://www.perpussekolah.com/2014/03/sejarah-bahasa-indonesia.html

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/627/Sekilas%20Tentang%20
Sejarah%20Bahasa%20Indonesia

Anda mungkin juga menyukai