D
I
S
U
S
U
N
OLEH
UNIVERSITAS LAKIDENDE
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberi nikmat Kesehatan
dan kemudahan kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah berjudul “BAHASA
INDONESIA” dengan tepat waktu. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat kepada baginda
Nabi Muhammad Saw yang dengannya semoga kita mendapat syafaatnya di hari kiamat
kelak.
1. Allah Swt, atas segala nikmat serta karunia yang tiada henti-hentinya kepada kami,
2. NURYADIN.SPD.MPD . selaku dosen pengampu mata kuliah basa Indonesia yang
telah membimbing kami,
3. Orang tua yang senantiasa mengiringi setiap Langkah dengan berbagai doa yang
mereka hanturkan kepada kami.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Nuryadin spd.mpd. pada mata kuliah Bahasa indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.
Tak ada gading yang tak retak. Begitupun kata pepatah, kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Sekian
Penyusun
DAFTAR ISI
A.Latar Belakang………………………………………………………………………………
B.RumusanMasalah……………………………………………………………………………
A.kesimpulan ………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan media untuk menyampaikan pesan atau informasi baik secara lisan
maupun tulisan dari individu satu ke individu lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari kita
menggunakan bahasa hampir di semua aktifitas, baik menggunakan bahasa lisan, bahasa
tulisan, maupun bahasa tubuh. Sebuah bangsa pasti memiliki bahasanya sendiri, di Indonesia
sendiri kita memiliki bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu
bangsa kita. Meskipun terkadang kita seringkali menggunakan bahasa Indonesia secara
sembarangan, terutama di kalangan remaja saat ini. Itu semua karena berbagai pengaruh
lingkungan dan akibat dari perkembangan zaman globalisasi yang semakin pesat.
Dengan adanya globalisasi perkembangan tekhnologi pun semakin pesat dan pengaruh
tekhnologi juga membuat penggunaan bahasa Indonesia yang kurang baik akibat
menggunakan bahasa Indonesia di gabungkan dengan bahasa slang atau bahasa gaul itu
sendiri sehingga anak-anak zaman sekarang ini lebih sering menggunakan bahasa slang atau
bahasa gaul tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah sebuah
variasi dari bahasa Melayu. Dalam hal ini dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau,
tetapi telahr mengalami perkembangan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja dan proses
pembakuan pada awal abad ke-20. Sampai saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang
hidup dan terus berkembang dengan pengayaan kosakata baru, baik melalui penciptaan
maupun melalui penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Pada zaman Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 Masehi), bahasa Melayu (bahasa Melayu Kuno)
dipakai sebagai bahasa kenegaraan. Hal itu dapat diketahui, dari empat prasasti berusia
berdekatan yang ditemukan di Sumatra bagian selatan peninggalan kerajaan tersebut. Prasati
tersebut di antaranya adalah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun
683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka
tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu
bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Pada saat itu, bahasa Melayu yang
digunakan bercampur kata-kata bahasa Sanskerta. Sebagai penguasa perdagangan, di
Kepulauan Nusantara, para pedagangnya membuat orang-orang yang berniaga terpaksa
menggunakan bahasa Melayu walaupun dengan cara kurang sempurna. Hal itu melahirkan
berbagai varian lokal dan temporal pada bahasa Melayu yang secara umum dinamakan
bahasa Melayu Pasar oleh para peneliti.
Penemuan prasasti berbahasa Melayu Kuno di Jawa Tengah (berangka tahun abad ke-9) dan
prasasti di dekat Bogor (Prasasti Bogor) dari abad ke-10 menunjukkan penyebaran
penggunaan bahasa itu di Pulau Jawa. Penemuan keping tembaga Laguna di dekat Manila,
Pulau Luzon, berangka tahun 900 Masehi juga menunjukkan keterkaitan wilayah tersebut
dengan Sriwijaya.
Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasa Melayu
karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak disebut 4 sebagai bahasa Melayu Tinggi.
Penggunaanya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatra, Jawa, dan
Semenanjung Malaya. Kemudian, Malaka merupakan tempat bertemunya para nelayan dari
berbagai negara dan mereka membuat sebuah kota serta mengembangkan bahasa mereka
sendiri dengan mengambil kata-kata yang terbaik dari bahasa di sekitar daerah tersebut. Kota
Malaka yang posisinya sangat menguntungkan (strategis) menjadi bandar utama di kawasan
Asia Tenggara. Bahasa Melayu menjadi bahasa yang paling sopan dan paling tepat di kawasa
timur jauh. Ejaan resmi bahasa Melayu pertama kali disusun oleh Ch. A. van Ophuijsen yang
dibantu oleh Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan Nawawi Soetan Ma’moer yang dimuat
dalam kitab Logat Melayu pada tahun 1801.
Perkembangan bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai pada saat
terbentuknya, yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen Sumpah Pemuda.
Setelah terbentuk, bahasa Indonesia terus berkembang seiring berlakunya ejaan Van
Ophuijsen, Soewandi, Melindo bahkan hingga ke Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Ini 2
adalah beberapa contoh sederhana bagaimana bahasa Indonesia dengan pesat mengalami
perkembangan. Bahasa Indonesia yang telah dikenal oleh khalayak umum merupakan bahasa
Melayu yang menjadi lingua franca atau bahasa perhubungan di Nusantara kala itu. Bahasa
Melayu telah ada dan digunakan terlebih dahulu. Keberadaan bahasa Melayu pun dapat
ditilik dalam saat persiapan Kongres Pemuda tahun 1926, para pemuda masih
mempermasalahkan tentang sebutan bahasa persatuan Indonesia. Kemudian M. Tabrani
mengusulkan bahasa Melayu diganti dengan istilah bahasa Indonesia dan hal ini pun disetujui
bersama pada 2 Mei 1926.
Bahasa pada dasarnya adalah media untuk berkomunikasi ternyata memiliki eksistensi yang
lebih lagi. Bahasa mencakup hampir seluruh lapisan masyarakat, bahkan kebudyaan itu
sendiri. Banyak sumber yang mengupas fungsi bahasa Indonesia, salah satunya Arifin
(2008:12) kedudukan bahasa Indonesia memiliki fungsi berikut.
Perkembangan bahasa Indonesia telah melalui sejarah yang cukup teramat panjang. Melalui
kilas balik sejarah yang telah dipaparkan di atas, dapat dengan jelas diketahui bahwa bahasa
Indonesia telah menjadi begitu kuat hingga saat ini karena telah melalui proses yang unik.
Berawal dari bahasa Melayu, kontak dengan budaya asing yang kemudian menggunakan
bahasa Melayu dan menjadi bahasa yang akhirnya diganti dengan istilah bahasa Indonesia
pada tahun 1926. Bahasa Indonesia kemudian masuk ke dalam tiga kategori perkembangan,
yaitu
1. Bahasa pemersatu. Bahasa Indonesia pada awalnya diikarkan oleh para pemuda
kembali pada tahun 1928 pada tanggal 28 Oktober dalam sumpah pemuda yang
berbunyi:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia Kami
poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia
Dengan sangat jelas bahasa Indonesia pertama kali digunakan ataupun diikrarkan
sebagai bahasa pemersatu pada butir ketiga. Bahasa Indonesia kemudian mulai diterima oleh
masyarakat Indonesia.
Dengan diterimanya bahasa Indonesia, secara harfiah bahasa ini menjadi bahasa pemersatu
Indonesia. Diterimanya bahasa Indonesia juga dapat tercermin dari diadakannya Kongres
Bahasa Indonesia (KBI) pada tanggal 25 —28 Juni 1938 di Solo.
2. Bahasa resmi negara. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakan selama
54 sejak ditetapkan dalam pasal 36 UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus. Hal ini
ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
yang membuat fase awal bahasa Indonesi sebagai bahasa pemersatu menjadi bahasa
resmi negara. Adapun pergantian ejaan dari ejaan Van Ophuijsen (dari masa jajahan
Belanda) menjadi ejaan Suwandi karena dianggap lebih menunjukan rasa
nasionalisme yang tinggi.
3. Bahasa internasional. Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional merupkan fase
lanjutan dari dua fase yang ada. Hal ini telah dicanangkan dan dilakukan terbukti
dengan adanya Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia yang mengambil tempat di
Jakarta pada tanggan 28 Oktober hingga 1 November 2018. Undang-undang Nomor 4
24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan juga ikut mendukung bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional,
khususnya pasal 44 ayat 1. Salah satu bukti dari tindak lanjut untuk fase ini adalah
adanya tenaga dan buku-buku Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing.
mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk
menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.
Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan,
keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan
dipengaruhi.
Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang
buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi
kemanusiaan.
1. Dampak positif
a. Bahasa Indonesia mulai dikenal oleh dunia internasional.
Terbukti ada beberapa Universitas di luar negeri yang mempunyai fakultas Sastra Bahasa
Indonesia. Karena menurut mereka negeri kita ini adalah negeri yang subur dan kaya raya.
Yang mempunyai bermacam-macam budaya, flora-fauna, serta potensi-potensi lainnya.
b. Meningkatnya pengetahuan masyarakat internasional tentang bahasa Indonesia.
Dengan perkembangan tekhnologi saat ini seperti TV penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar dalam pembacaan berita misalnya yang disaksikan oleh masyarakat Indonesia.
Masyarakat akan banyak mendengarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga akan
mempengaruhi berkembangnya bahasa Indonesia yang baik dan benar.
c. Meningkatnya terjemahan buku-buku kedalam Bahasa Indonesia.
d. Pengaruh global teknologi akan memperkaya kosa kata bahasa Indonesia. Pertukarang
informasi dari bahasa asing (terutama bahasa Inggris) mempunyai pengaruh terhadap bahasa
Indonesia yang tidak dapat dibendung lagi. Contohnya information menjadi informasi.
2. Dampak negative
a. Masyarakat Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang konsumtif dan penasaran serta suka dengan hal
baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik.
Hal ini sangat berdampak buruk terhadap pola berpikir masyarakat. Misalnya pada kalangan
remaja dengan adanya internet, anak-anak sekarang ini senang bermain jejaring sosial seperti
facebook. Dengan adanya jejaring sosial seperti facebook terkadang melalui jejaring sosial
tersebut anak-anak banyak mengggunakan bahasa gaul sehingga tidak lagi memperhatikan
kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Berkurangnya minat generasi muda untuk mempelajari bahasa Indonesia.
Generasi muda cenderung untuk lebih menyukai sesuatu yang modern atau maju. Dengan
masuknya budaya-budaya asing dan bahasanya tentu lebih menarik bagi sebagian besar
generasi muda untuk dipelajari.
c. Bercampurnya Bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa asing.
Banyak masyarakat yang lebih bangga dan membangga-banggakan menggunakan bahasa
negeri orang lain. Atau malah mencampur-campur bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Hal
ini sering terjadi di masyarakat. Baik secara lisan maupun tulisan-tulisan di sms (sort
messsage servis) dan di dunia maya (facebook, tweeter, dll).
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah sebuah
variasi dari bahasa Melayu. Dalam hal ini dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau,
tetapi telahr mengalami perkembangan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja dan proses
pembakuan pada awal abad ke-20. Sampai saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang
hidup dan terus berkembang dengan pengayaan kosakata baru, baik melalui penciptaan
maupun melalui penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Bahasa Indonesia
merupakan bahasa nasional yang harus kita jaga karena perkembangan bahasa Indonesia
terletak di tangan pemakai bahasa Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan
tertatur kacaunya bahasa Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku
sebagai warga negara Indonesia yang baik. Kita harus lebih dapat menghargai bahasa
Indonesia dengan cara lebih senang menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan dengan
bahasa asing dan terus bangga dengan bahasa yang telah kita miliki. Bahasa Indonesia harus
terus dibina dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi kebanggaan bagi bangsa
Indonesia dalam pergalan antarbangsa pada era globalisasi ini. Perkembangan bahasa
Indonesia di era globalisasi ini ada yang berdampak positif dan ada pula yang berdampak
negatif namun sebagai masyarakat yang memiliki jiwa nasionalisme kita sebaiknya
mempertahankan dampak-dampak positif yang ada serta dampak memperbaiki dampak
negatif yang ada demi menjaga eksistensi bahasa Indonesia di mata dunia saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/article/download/2785/1477
https://www.google.co.id/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2019/12/25/150000269/bahasa-
indonesia-sejarah-dan-perkembangannya
Agus,Herdiansyah. (2012). Dampak Posotif dan Negatif Globalisasi Terhadap BahasaIndonesia.
[online].Tersedia:http://herdiansyahagus.blogspot.com/2012/04/dampak-positif-dan-negatif-
globalisasi.html. [15 Januari 2013]
Hidayani, Nur. (2012). Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi. [online]. Tersedia:
http://menurhidayani.blogspot.com/2012/12/perkembangan-bahasa-indonesia-di-era.html. [9
Januari 2013] Kurniawan, Nuri. (2012). Pengertian Globalisasi. [online]. Tersedia:
http://awandragon.blogspot.com/2012/03/pengertian-globalisasi.html. [15 Januari 2013]