Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
”SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA”

DISUSUN OLEH :
NAMA : Raihan Anugrah
NIM : G20121031

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

2021

I
KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur untuk Tuhan Yang Mahaesa
yang telah memberikan nikmat kesehatan dan nikmat kehidupan. Sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini. Pada makalah ini saya mengakui bahwa saya
adalah manusia yang memiliki keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu
tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula
dengan makalah ini yang telah kami selesaikan.
Saya telah berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami
memiliki. Maka dari itu, saya siap untuk menerima kritik dan saran dari pembaca
yang budiman. Saya akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu
loncatan yang dapat memperbaiki makalah kami di masa datang.
Dengan selesaikan makalah ini saya mengharapkan banyak manfaat yang dapat
dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat
menambah wawasan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.

Palu, 27 Oktober 2021

Penulis

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................I

KATA PENGANTAR....................................................................II

DAFTAR ISI................................................................................III

BAB. I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang......................................................................................1


1.2 Rumusan masalah................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................1

BAB. 2 PEMBAHASAN...................................................................................2

2.1 Pengertian bahasa Indonesia..................................................................2

2.2 Sejarah Bahasa Indonesia......................................................................2

2.3 Kedudukan Bahasa Indonesia................................................................4

2.4 Fungsi Bahasa Indonesia.......................................................................7

BAB. 3 PENUTUP...........................................................................................10

3.1 Kesimpulan..........................................................................................10

3.2 Saran…………………………………............................................…10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan salah satu budaya manusai yang sangat tinggi nilainya
karena dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi dan beriteraksi dengan
masyarakat sekitar. Dengan bahasa pula manusia dimungkinkan dapat
berkembang dan mengabstraksikan berbagai geala yang muncul di sekitarnya.
Jelas bahwa bahasa sangat penting peranannya dalam kehidupan sosial dan
boleh dikatakan manusia berbahasa setiap hari mulai dari bangun tidur
sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.
Indonesai merupakan negara yang memiliki lebih 300 bahasa daerah. Hal
ini dikarenakan kondisi geografis indonesia yang memiliki banyak pulau,
sehingga terdiri atas banyak suku dan adat istiadat. Walaupun memiliki
banyak bahasa daerah, indonesia memiliki bahasa persatuan, yakni bahasa
indonesia.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam
kehidupam sehari-hari. Demikian juga bahasa indonesia menjadi sarana
budaya dan sarana berpikir masyarakat indonesia. Mengingat pentingnya
bahasa indonesia, kita harus lebih memahami bahasa indonesia dengan baik
dan benar, salah satunya adalah dengan mengetahui sejarah bahasa indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian bahasa
2. Bagaimana sejarah bahasa indonesia
3. Bagaimana kedudukan bahasa indonesia
4. Bagaimana Fungsi bahasa indonesia

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian bahasa
2. untuk mengetahui sejarah bahasa indonesia
3. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu "bhāṣā" yang memiliki arti
kapasitas khusus yang ada pada manusia guna menggunakan dan
mendapatkan sistem komunikasi secara kompleks, serta sebuah bahasa
merupakan contoh spesifik dari sistem itu.
Bahasa merupakan sebuah sarana untuk makhluk hidup guna berinteraksi
sosial dengan sesama makhluk hidup yang lainnya baik itu sejenis maupun
bukan sejenis. Bahasa merupakan sebuah kunci pokok untuk kehidupan
manusia, hal ini karena dengan adanya bahasa seseorang dapat berinteraksi
dengan sesamanya serta bahasa ialah sumber daya untuk kehidupan
bermasyarakat. Adapun sebuah bahasa dapat untuk digunakan jika dapat
saling memahami atau mengerti erat hubungannya dengan penggunaan dari
sumber daya bahasa yang dimiliki.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Dari sudut pandang
linguistik, bahasa Indonesia adalah sebuah variasi dari bahasa Melayu. Dalam
hal ini dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau, tetapi telahr
mengalami perkembangan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja dan
proses pembakuan pada awal abad ke-20. Sampai saat ini, bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang hidup dan terus berkembang dengan pengayaan
kosakata baru, baik melalui penciptaan maupun melalui penyerapan dari
bahasa daerah dan bahasa asing.

2.2 Sejarah Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa
persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Penggunaan istilah “bahasa Melayu” telah dilakukan pada masa sekitar 683-
686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa
Melayu kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasati ini ditulis dengan

2
aksara Pallawa atas perintah raja Kerajaan Sriwijaya. Awal penamaan bahasa
Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal
28 Oktober 1928. Di sana, pada kongres Nasional Kedua di Jakarta
diumumkanlah penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk Negara
Indonesia pasca-merdeka. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, yaitu
bahasa Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun
beliau memilih bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari bahasa Melayu
yang dituturkan di Riau.
Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan negara Republik
Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1) Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau golongan lain di
Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang
merupakan golongan mayoritas di Republik Indonesia.
2) Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa
Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang
digunakan untuk orang  yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun
pangkat.
3) Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan bahasa Melayu
Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Maluku, Jakarta (Betawi),
ataupun Kutai, dengan pertimbangan: Pertama, suku Melayu berasal
dari Riau, Sultan Malaka yang terakhir pun lari ke Riau selepas
Malaka direbut oleh Portugis. Kedua sebagai lingua franca, bahasa
Melayu Riau yang paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari
bahasa Tionghoa Hokkien, ataupun dari bahasa lainnya.
4) Penggunaan bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik
Indonesia. Pada 1945, penggunaan bahasa Melayu selain Republik
Indonesia yaitu Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, antara lain
menyatakan bahwa bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa
Melayu yang sejak zaman dahulu sudah digunakan sebagai lingua franca
(bahasa perhubungan). Bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga
hampir di seluruh Asia Tenggara sejak abad ke VII. Bukti yang menyatakan

3
itu adalah ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit, berangka 683 M
(Palembang), Talang Tuwo, berangka 684 M (Palembang), Kota Kapur,
berangka 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi, berangka 688 M (Jambi).
Prasasti itu bertuliskan Pra-Nagari berbahasa Melayu Kuno. Bahasa melayu
kuno tidak hanya digunakan pada zaman Sriwijaya, karena di Jawa Tengah
juga ditemukan prasasti tahun 832 M dan di Bogor tahun 942 M yang
menggunakan bahasa melayu kuno.
Bahasa Melayu menyebar kepelosok Nusantara bersamaan dengan
menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah
diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau,
antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena tidak
mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah
Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah.
Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari
bahasa Sanskerta, Persia, Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu
pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara memengaruhi dan
mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia.
Secara sosiologis, kita bisa mengatakan bahwa bahasa Indonesia bisa
diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana para pemuda
Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar
mengangkat bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa
persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia. Secara yuridis, baru tanggal 18
Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi di akui keberadaannya dan
ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 36. Meskipun demikian, hanya sebagian
dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi
masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-
masing, seperti bahasa Madura, bahasa Jawa, bahasa Sumbawa , dan lain-lain.
2.3 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting yang
tercantum didalam ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, “Kami

4
poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe, Tanah Air
Indonesia. Mengakoe berbangsa satoe, Bangsa Indonesia. Kami poetera dan
poeteri Indonesia Mendjoendjoeng bahasa persatoean, Bahasa Indonesia.”.
Dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Bab XV (Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan
bahwa “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”
Dengan begitu, kedudukan bahasa Indonesia dibagi menjadi :
a. Bahasa Nasional
Kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah. Hasil Perumusan Seminar
Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28
Februari 1975 menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa
Nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai berikut:
1)   Lambang kebanggaan Nasional
Sebagai lambing kebanggaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-
nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. Dengan
bahasa nasionalnya, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan
nilai-nilai budaya yang dijadikan pegangan hidup. Atas dasar
pegangan ini, bahasa Indonesia perlu kita pelihara dan kita
kembangkan pemakaian
2) Lambang Identitas Nasional
Sebagai lambang identitas Nasional, bahasa Indonesia merupakan
lambang bangsa Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia dapat
mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak
sebagai bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya, jangan sampai
bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia
yang sebenarnya dan bebas dari unsur-unsur bahasa lain, terutama
bahasa asing.
3) Alat pemersatu berbagai suku bangsa
Sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa
dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke
dalam satu kesatuan yang bulat, bahasa Indonesia memungkinkan
berbagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa

5
yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas suku dan
kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa
daerah yang bersangkutan. Bahkan dengan bahasa nasional kita, kita
dapat meletakkan kepentingan nasional jauh di atas kepentingan
daerah atau golongan.
4) Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah
Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan satu
dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai
akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa dapat
dihindari. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang
berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan kemanan akan mudah diinformasikan kepada warga.
b. Bahasa Negara
Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di
Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai:
1) Bahasa resmi kenegaraan
Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan
adalah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi
kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia digunakan
dalam segala upacara, peristiwa serta kegiatan kenegaraan baik secara
lisan maupun tulisan.
2)     Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-
lembaga pendidikan baik formal maupun non formal mulai dari taman
kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Untuk memperlancar
kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran yang berbentuk media
cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan
dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing. Apabila hal
ini dilakukan, sangat membantu peningkatan perkembangan bahasa
Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).

6
3)    Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan
penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu,
hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu
media komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan
mutu tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan
cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
4)     Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi
Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar jangkauan
pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui
buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah
maupun media cetak lain, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia.
Pelaksanaan ini mempunyai hubungan timbal-balik dengan fungsinya
sebagai bahasa ilmu yang dirintis melalui lembaga-lembaga
pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.
2.4 Fungsi bahasa indonesia
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu fungsi bahasa secara
umum dan fungsi bahasa secara khusus.
a. Fungsi bahasa secara umum yaitu :
1) Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan
Mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan.
Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu
yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita.
2) Sebagai alat komunikasi
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada
saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan
agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian
seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum.
Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra
berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal
dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan

7
alat/media bahsa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non
verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat,
kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan
kedalam bahasa manusia.
3) Sebagai alat berinteraksi dan beradaptasi social
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih
bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi.
Seseorang akan menggunakan bahasa yang non standar pada saat
berbicara dengan teman- teman dan menggunakan bahasa standar pada
saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan
menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur
dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
4) Sebagai alat kontrol social
Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang.
Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat,
contohnya buku- buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah,
mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang
menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat
mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis
merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa
marah kita.
b. Fungsi Bahasa secara khusus
1)     Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan
komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung
dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.
2)      Mewujudkan Seni (Sastra)
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui
media seni, seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang
digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat.
Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa
mengetahui makna yang ingin disampaikan.

8
3)      Mempelajari bahasa kuno
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa
atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang
mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau
hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang
dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya
yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-
prasasti.
4)     Mengeksploitasi IPTEK
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal
dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka
manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia
akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat
mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu
sendiri.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36 “bahasa Negara
ialah bahasa Indonesia”. Sejarah bahasa Indonesia telah tumbuh dan
berkembang sejak sekitar abad ke VII dari bahasa Melayu yang sejak zaman
dahulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca)
bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia
Tenggara. Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula
dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, dicanangkanlah
penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia
pascakemerdekaan. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa
Indonesia secara resmi diakui keberadaannya dan ditetapkan dalam UUD
1945 pasal 36. Selain itu Bahasa Indonesia memiliki 2 kedudukan yaitu
sebagai bahasa Negara dan bahasa Nasional.
3.2 Saran
Sebagaimana yang kita ketahui bahasa Indonesia sumbernya adalah bahasa
melayu. Sebagai bangsa yang besar selayaknyalah kita menghargai nilai-nilai
sejarah tersebut dengan tetap menghormati bahasa melayu. Disamping itu
alangkah baiknya apabila kita menggunakan bahasa indonesia secara baik dan
benar.

10
DAFTAR PUSTAKA
Hardianti, Ulfa dkk.(2014)”Sejarah Bahasa Indonesia”.bojonegoro
Akhsanitaqwim, Lalu.(2012).”Sejarah Bahasa Indonesia”.Mataram
Putrayasa, I Gusti Ngurah Ketut.(2018).”Sejarah Bahasa Indonesia”.Bandung

11

Anda mungkin juga menyukai