Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BAHASA INDONESIA

FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

Mata kuliah bahasa indonesia


Dosen:Bpk. Dr. Azis Nojeng, M.Pd

Disusun oleh : Ibnu Fajar NIM 230302501011

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN


PRODI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat dan perlindungannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik
dan pada waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila kami
berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang konsep di
dalamnya.
Pepatah mengatakan tak ada gading yang tak retak, tidak ada sesuatu yang sempurna.
Begitu pula dengan makalah ini, tentunya masih jauh dari kata sempurna. Sebagai
penyusun sayameminta maaf atas kesalahan yang pada makalah ini, serta saya
mengharapkan kritik dan saranyangsekiranya membangun dari para pembaca sekalian
agar kekurangan dalam makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih sempurna
untuk proses penambahan wawasan kita semua.

Makassar, 12 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah bahasa indonesia......................................................................................... 2
B. Fungsi bahasa indonesia .......................................................................................... 3
C. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni ............ 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan dan saran ............................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi
Republik Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai
berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa
kerja.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia,
Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar
warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia
sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-
hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau
bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di
perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi,
dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa
Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-
dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu
beberapa minggu.
B. Rumusan Masalah
2. Apa sejarah Bahasa Indonesia ?
3. Apa fungsi Bahasa Indonesia ?
4. Bagaimana Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
?
C. Tujuan Penulisan
A. Mengetahui sejarah bahasa indonesia
B. Mengetahui fungsi bahasa indonesia
C. Mengetahui Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928.
Saat itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan menggunakan
bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa serta menjadi bahasa pergaulan antar etnis
(lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia. Dalam
perdagangan dan penyebaran agama pun bahasa Indonesia mempunyai posisi yang
penting.
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, yakni salah satu rumpun bahasa
daerah di bumi nusantara ini. Bahasa Indonesia dipergunakan sebagai salah satu alat
untuk mempersatukan bangsa yang terdiri dari berbagai ragam suku. Bahasa
Indonesia juga dipergunakan sebagai alat pemersatu dalam perjuangan fisik maupun
diplomasi pada saat era penjajahan Belanda.
Amin Singgih menjelaskan dalam Minto Rahayu bahwa Bahasa Indonesia
ialah bahasa yang dibuat, dimufakati, dan diakui, serta digunakan oleh masyarakat
seluruh Indonesia sehingga sama sekali bebas dari unsur-unsur daerah yang belum
umum dalam bahasa kesatuan kita.
Penyebutan pertama “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa sekitar
683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa
Melayu Kuna dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan Aksara
Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7
dan ke-8. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuna di
Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga
menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada Kongres Nasional kedua di
Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara
Indonesia pasca kemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang
merupakan bahasa mayoritas pada masa itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia
yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.
Bahasa Melayu dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia
atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:
1) Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau pulau lain di Republik
Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan puak
(golongan) mayoritas di Republik Indonesia.
2) Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu
Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang dipergunakan untuk
orang yang berbeda dari segala usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguna
kurang memahami budaya Jawa, ia dapat menimbulkan kesan negatif yang
lebih besar.
3) Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan Bahasa Melayu Pontianak,
Banjarmasin, Samarinda, Maluku, Jakarta (Betawi), ataupun Kutai dengan
pertimbangan pertama suku Melayu berasal dari Riau, Sultan Malaka yang
terakhir pun lari ke Riau selepas Malaja direbut oleh Portugis. Kedua, ia
sebagai lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling sedikit terkena
pengaruh misalnya dari bahasa Cina Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari
bahasa lainnya.
4) Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik Indonesia. Pada
tahun 1945, pengguna bahasa Melayu selain Republik Indonesia masih dijajah
Inggris. Pada saat itu, dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa
persatuan, diharapkan di negara-negara kawasan seperti Malaysia, Brunei, dan
Singapura bisa ditumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme negara-
negara jiran di Asia Tenggara.
Ketika penjajah Jepang mulai masuk ke Indonesia, mereka semakin
mendorong penggunaan bahasa Indonesia. Pada tahun 1953, Poerwodarminta
mengeluarkan Kamus Bahasa Indonesia yang pertama. Di situ tercatat jumlah kata
dalam bahasa Indonesia mencapai 23.000. Pada tahun 1976, pusat Bahasa
menerbitkan Kamus Bahasa Indonesia, dan terdapat 1.000 penambahan kata baru.
Pada tahun 1988, terjadi loncatan yang luar biasa. Dari 24.000 kata, telah berkembang
menjadi 62.000. Selain itu, setelah bekerja sama dengan Dewan Bahasa dan Pustaka
Brunei, berhasil dibuat 340.000 istilah di berbagai bidang imu. Sampai saat ini, sudah
ada 590.000 kata di berbagai bidang ilmu dan 78.000 kata umum.
B. Fungsi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki dua fungsi utama, yakni sebagai Bahasa Nasional
dan sebagai Bahasa Negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai:
1) Identitas Nasional.
Dibuktikan dengan digunakan nya bahasa indonesia dalam bulir-bulir Sumpah
Pemuda. Yang berbunyi:
“Kami poetra dan poeteri Indonesia mendjoenjoeng bahasa persatoean, Bahasa
Indonesia.”
Sebagai Identitas Nasional, para Duta Besar, para Menteri Luar Negeri, Presiden,
dan lain-lain, wajib menggunakan Bahasa Indonesia ketika mereka berpidato
untuk merefleksikan kepentingan nasional Indonesia.
2) Lambang Kebanggaan Bangsa.
Dibuktikan dengan masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini.
3) Alat Komunikasi.
Dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media
komunikasi, misalnya radio, koran, televisi, buku, dan lain-lain.
4) Alat Pemersatu Bangsa.
Dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa
yang berbeda suku, agama, ras, adat istiadat dan budaya.
Sebagai bahasa Negara bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1) Bahasa resmi kenegaraan.
Dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi
kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam
segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan
maupun tulisan.
2) Alat pengantar dalam dunia pendidikan.
Dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di
lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang
berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Dapat dilakukan
dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya
sendiri. Cara ini sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa
Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

3) Penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan


pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
Dibuktikan dengan digunakannnya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan
pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
4) Pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
Dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui
buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun
media cetak lainnya. Karena sangat tidak mungkin bila suatu buku yang
menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan
bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan
mengerti.

C. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni


Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar di seluruh
lembaga pendidikan. Sebagai konsekuensi logisnya semua jenjang pendidikan di
Indonesia, wajib mengajarkan mata pelajaran bahasa Indonesia ini dari Taman
Kanak-kanak sampai dengan Perguruan Tinggi. Dan untuk itu beberapa hukumnya
sudah jelas, mulai dari UUD 1945, UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas,
Permen No 22 tentang Standar Isi sampai dengan SK Dirjen Dikti No 43 Tahun
2006 tentang Mata Kuliah pengembangan Kepribadian.
Sebagai konsekuensi pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di
lembaga pendidikan tersebut, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak
hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan
menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri.
Apabila hal ini dilakukan, sangatlah membantu peningkatan perkembangan bahasa
Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Mungkin pada
saat mendatang bahasa Indonesia berkembang sebagai bahasa iptek yang sejajar
dengan bahasa Inggris.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa ilmu, Alex dan Ahmad HP
menyampaikan bahwa bahasa Indonesia berfungsi sebagai pendukung ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan pembangunan nasional.
Penyebarluasan teknologi dan pemanfaatannya kepada perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan Negara dilakukan dengan menggunakan bahasa
Indonesia. Penulisan dan penerjemahan buku-buku teks serta penyajian pelajaran
dan perkuliahan di lembaga-lembaga pendidikan untuk masyarakat umum
dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Dengan demikian masyarakat
Indonesia tidak lagi sepenuhnya bergantung kepada bahasa asing dalam upaya
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologI
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan dan saran


Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928.
Saat itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan menggunakan
bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa serta menjadi bahasa pergaulan antar etnis
(lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia. Dalam perdagangan
dan penyebaran agama pun bahasa Indonesia mempunyai posisi yang penting.
Bahasa Indonesia memiliki dua fungsi utama, yakni sebagai Bahasa Nasional
dan sebagai Bahasa Negara.
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1) Identitas Nasional.
2) Lambang Kebanggaan Negara.
3) Alat Komunikasi.
4) Alat Pemersatu Bangsa.
Sebagai bahasa Negara bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1) Bahasa resmi kenegaraan.
2) Alat pengantar dalam dunia pendidikan.
3) Penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
4) Pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.

Sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, bahasa Indonesia wajib
digunakan sebagai bahasa pengantar di seluruh lembaga pendidikan. Sebagai
konsekuensi logisnya semua jenjang pendidikan di Indonesia, wajib mengajarkan
mata pelajaran bahasa Indonesia ini dari Taman Kanak-kanak sampai dengan
Perguruan Tinggi. Beberapa hukumnya sudah jelas, mulai dari UUD 1945, UU No 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Permen No 22 tentang Standar Isi sampai dengan SK
Dirjen Dikti No 43 Tahun 2006 tentang Mata Kuliah pengembangan Kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA

(Pekanbaru, 13-14 Juli 2007), diunduh dari


http://www.rajaalihaji.com/id/article.php?a=RGdIL3c%3D=, pada tanggal 27
Juli 2012.
Alex dan Zchmad HP, 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
http://indonesiaindonesia.com/f/52479-sejarah-bahasa-indonesia/, diakses tanggal 14 Juli
2012.
Muslich, Masnur. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia, dalam http://muslich-
m.blogspot.com/2007/04/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html,
diakses tanggal 27 Juli 2012.
Rahayu, Minto. 2009. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia

Anda mungkin juga menyukai