Anda di halaman 1dari 15

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu Austronesia. Rumpun bahasa
Austronesia adalah sebuah rumpun bahasa yang sangat luas penyebarannya di
dunia, dari Taiwan dan Hawaii di ujung utara sampai Selandia Baru di ujung
selatan dan dari Madagaskar di ujung barat sampai Pulau Paskah.1
Bahasa Melayu kuno merupakan keluarga bahasa Nusantara. Hal ini di
sebabkan oleh berbagai hal yang akan penulis paparkan pada bab pembahasan.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini, penulis merumuskan masalah yang akan dibahas yaitu :
a. Bagaimana proses bahasa Melayu bisa menjadi bahasa nasional ?
b. Apa peristiwa penting yang terjadi dalam perkembangan bahasa Indonesia ?
c. Apa fungsi bahasa Indonesia ?
d. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia di masa kini ?

1.3 Tujuan Pembahasan


Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca, serta pembaca dapat :
a. Mengetahui tentang proses perkembangan bahasa Melayu bisa menjadi
bahasa nasional
b. Mengetahui tentang peristiwa penting yang terjadi dalam perkembangan
bahasa Indonesia
c. Mengetahui tentang fungsi bahasa Indonesia
d. Mengetahui tentang perkembangan bahasa Indonesia di masa kini

1
Fitriyah, Mahmudah, Pembinaan Bahasa Indonesia hal. 07

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa nasional

Dari segi linguistik, bahasa Indonesia adalah varian dari bahasa Melayu.
Bahasa Melayu merupakan sebuah bahasa Austronesia dari cabang Sunda-
Sulawesi yang digunakan sebagai lingua franca atau bahasa perhubungan di
Nusantara sejak abad awal penanggalan modern. Bahasa melayu menyebar ke
pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah
Nusantara, serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya
karena bahasa Melayu mudah di terima oleh masyarakat Nusantara sebagai
bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan
antar kerajaan.

Dalam perkembangannya bahasa Indonesia mengalami perubahan akibat


penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan
berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia"
diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928
yang bertujuan untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama
"bahasa Melayu" tetap digunakan. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan
bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui
penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah, bahasa asing maupun kata-
kata yang tercipta dari lingkungan sekitar.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia,
Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan warga Indonesia.
Sebagian besar menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia
sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi
sehari-hari (kolokial) dan atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya
atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, bahasa Indonesia digunakan sangat
luas di perguruan-perguruan, media massa, sastra, perangkat lunak, surat-
menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya.

2
Sejarah Awal Perkembangan Bahasa Indonesia

Awalnya, pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa


Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai
pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai
lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi, sejumlah sarjana
Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun
dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra
dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia
yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-
Johor.

Ada empat faktor yang menyebabkan Bahasa melayu diangkat menjadi


bahasa Indonesia, yaitu:

Bahasa melayu merupakan Lingua Franca di Indonesia, yaitu bahasa


perhubungan dan bahasa perdagangan.
Sistem bahasa melayu sederhana, mudah di pelajari karena dalam bahasa
melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku-suku lainnya dengan sukarela
menerima bahasa melayu menjadi awal bahasa indonesia sebagai bahasa
nasional.
Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk di pakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas.

Dialek dan ragam bahasa

Pada keadaannya bahasa Indonesia menumbuhkan banyak varian yaitu


varian menurut pemakai yang disebut sebagai dialek dan varian menurut
pemakaian yang disebut sebagai ragam bahasa.

Dialek dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :

Dialek regional, yaitu macam-macam bahasa yang digunakan di daerah


tertentu sehingga membedakan bahasa yang digunakan di suatu daerah
dengan bahasa yang digunakan di daerah yang lain meski mereka berasal

3
dari satu bahasa yang sama. Oleh karena itu, dikenallah bahasa Melayu
dialek Ambon, dialek Betawi, dialek Medan, dan lain-lain.
Dialek sosial, yaitu dialek yang digunakan oleh kelompok masyarakat
tertentu atau yang menandai tingkat masyarakat tertentu. Contohnya
dialek wanita dan dialek remaja.
Dialek temporal, yaitu dialek yang digunakan pada kurun waktu tertentu.
Contohnya dialek Melayu zaman Sriwijaya dan dialek Melayu zaman
Abdullah.
Idiolek, yaitu keseluruhan ciri bahasa seseorang. Sekalipun kita semua
berbahasa Indonesia, kita masing-masing memiliki ciri-ciri khas pribadi
dalam pelafalan, tata bahasa, atau pilihan dan kekayaan kata.

2.2 Peristiwa penting yang terjadi dalam perkembangan bahasa Indonesia


Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-
buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman
Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai
Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya
dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun
memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa
Melayu di kalangan masyarakat luas.
Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia
dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad,
seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.[17]
Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan
agar bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan Indonesia.
Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan
dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir
Alisyahbana.
Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa
Indonesia.
Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo.
Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan

4
pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh
cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945,
yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara.
Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik sebagai
pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa
Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa
Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang
diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa
negara.
Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia,
meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan
pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan
Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh wilayah
Indonesia (Wawasan Nusantara).
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa
Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati
Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan,
pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928, juga
berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia
IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari
Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan
sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan
Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai
semaksimal mungkin.

5
Tanggal 28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa
Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar
bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara
sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman,
dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan dipersembahkannya
karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pencinta
bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Tanggal 28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa
Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari
Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei
Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura,
Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan agar Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi
Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-
Undang Bahasa Indonesia.
Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII
di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan
Pertimbangan Bahasa.

2.3 Fungsi bahasa Indonesia


Fungsi Bahasa Indonesia secara umum adalah Sebagai alat komunikasi baik
lisan maupun tulisan dan untuk mengekspresikan diri serta sebagai alat
berintegrasi, beradaptasi sosial dan sebagai alat kontrol Sosial.
Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi
dan bahasa persatuan Republik Indonesia, diresmikan penggunaannya setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan
dengan mulai berlakunya konstitusi.

6
Bahasa Nasional

Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia


memiliki empat fungsi.
Keempat fungsi tersebut ialah sebagai:
Lambang identitas nasional
Lambang kebanggaan nasional
Alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang
sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda
Alat perhubungan antarbudaya dan daerah.

Bahasa Negara
Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai:
Bahasa resmi negara
Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan
Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan
ilmu pengetahuan serta teknologi.

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting yang tercantum


didalam :
Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi,Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan,bahasa Indonesia.
Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan lambing
Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa Bahasa
Negara ialah Bahasa Indonesia.

Dalam kedudukannya Bahasa Indonesia dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:


Kedudukan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Sebagai lambang kebanggaan nasional bahasa Indonesia memancarkan
nilai- nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai
yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga, menjunjung dan

7
mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa
Indonesia, harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh
tak acuh. Kita harus bangga memakainya dengan memelihara dan
mengembangkannya.
Bahasa Indonesia Sebagai Lambang identitas Nasional.
Sebagai lambang identitas nasional,bahasa Indonesia merupakan lambang
bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia dapat mengetahui identitas
seseorang, yaitu sifat,tingkah laku,dan watak sebagai bangsa
Indonesia.Kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak
tercermin di dalamnya.Jangan sampai bahasa Indonesia tidak
menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.
Bahasa Indonesia Sebagai Alat pemersatu seluruh Bangsa Indonesia.
Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam
latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu
dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama.
Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi
hidupnya, karena mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi
dijajah oleh masyarakat suku lain. Karena dengan adanya kenyataan
bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-
nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-
masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak
bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat
memperkaya khazanah bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia Sebagai Alat penghubung antar Budaya dan antar
Daerah.
Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk
segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi
yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan kemanan mudah diinformasikan kepada warga. Apabila
arus informasi antarmanusia meningkat berarti akan mempercepat
peningkatan pengetahuan seseorang. Apabila pengetahuan seseorang
meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.

8
2. Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.
Dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi
kemerdekaan RI 1945 membuktikan bahwa kedudukan pertama dari
bahasa indonesia adalah sebagai bahasa negara. Sehingga mulai saat itu
bahasa Indonesia dipakai dalam kegiatan kenegaraan baik dalam
bentuk lisan maupun tulis.
Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
Dengan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di
lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran
yang berbentuk media cetak harus menggunakan bahasa Indonesia. Kita
juga dapat menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau
menyusunnya sendiri. Ini akan sangat membantu dalam meningkatkan
perkembangan bahasa Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknolologi (iptek)
Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pemerintah.
penggunaan bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan
pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat
hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu
media komunikasi massa agar isi atau pesan yang disampaikan dapat
dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu
dan Teknologi
Sangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang
suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa daerah
itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.
Maka penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-
buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun
media cetak lainnya.

9
2.4 Perkembangan bahasa Indonesia di masa kini

Perkembangan bahasa Indonesia saat ini semakin baik, apalagi dengan makin
diminatinya Bahasa Indonesia oleh masyarakat internasional. Bahkan Bahasa
Indonesia pun saat ini menjadi bahan pembelajaran di negara negara asing
seperti Australia, Belanda, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan Korea
Selatan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan
baik dan penuh perhitungan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah
masalah jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Pepatah
berkata, Bahasa menunjukkan bangsa . Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri
umum dan kaidah-kaidah pokok tertentu yang membedakannya dengan bahasa-
bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Oleh
karena itu, ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok tersebut merupakan jati diri
bahasa Indonesia. Akan tetapi, sekarang pertanyaannya apakah orang indonesia
sendiri bangga akan bahasanya sendiri?
Saat ini masyarakat sudah mulai mencampur bahasa Indonesia dengan
bahasa asing dalam pemakaian bahasa sehari-hari. Tentu dalam konteks
pembicaraan non-formal alias bahasa gaul, hal ini tidak menjadi suatu masalah
yang signifikan, namun yang disayangkan pemakaian bahasa gaul juga biasa
terjadi pada sebuah forum ilmiah, media massa, kuliah, seminar dan forum
formal lain. Jika kita menilik apa penyebab utama mengapa fenomena ini terjadi
adalah kebiasaan bangsa Indonesia pada umumnya yang mengagungkan semua
hal yang berbau internasional, luar negeri, atau dapat dibilang berbau barat.
Dengan kata lain, secara kasar bangsa Indonesia kurang bangga dengan bahasa
dan budayanya sendiri. Pemakaian bahasa dan budaya asing dirasa lebih keren
dan dapat diterima dalam pergaulan. Fenomena negatif yang masih sering terjadi
di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yaitu banyak orang Indonesia
memperlihatkan dengan bangga kemahirannya menggunakan bahasa Inggris,
walaupun mereka tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Merasa malu
apabila tidak menguasai bahasa asing (Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu
dan kurang apabila tidak menguasai bahasa Indonesia. Menganggap remeh
bahasa Indonesia merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah
menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih, walaupun penguasaan bahasa
Indonesianya kurang sempurna. Mungkin dengan adanya tuntutan hidup di era

10
globalisme, maka masyarakat dituntut pula untuk dapat bergaul secara global.
Terdapat suatu wacana bahwa bahasa Indonesia sendiri akan mempunyai
sebuah tes kemahiran (seperti TOEFL pada bahasa Inggris) yang akan diterapkan
pada warga asing yang akan tinggal di Indonesia.
Pemuda dan pemudi jarang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam pergaulannya. Di zaman sekarang ini bahasa indonesia yang baik
dan benar sudah jarang karena sudah banyaknya bahsa-bahasa yang aneh atau
bisa dibilang bahasa anak jaman sekarang sebagai contoh : gue = saya , lo = anda,
ya seperti itulah bahasa indonesia di jaman sekarang ini, beda dengan bahasa-
bahasa pada jaman dahulu yang masih menggunakan bahsa yang baku. di jaman
sekarang ini udah jarang menggunakan bahasa yang baku seperti jaman dahulu
pertama kali bahasa indonesia di perkenalkan, dengan seiring perkembangan
jaman bahasa indonesia pun juga berkembang.

Upaya Pemerintah dalam Melestarikan Bahasa Indonesia

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum., mengajak
para gubernur dan bupati serta wali kota di seluruh Indonesia beserta seluruh
jajarannya untuk mengatasi persoalan tersebut dengan mengutamakan
penggunaan bahasa Indonesia. Ajakan itu disampaikan Kepala Badan Bahasa
melalui surat Nomor 5947/G/BS/2016 tentang Pemartabatan Bahasa Indonesia
(terlampir). Ajakan serupa juga disampaikan kepada para direktur utama seluruh
BUMN dan BUMD, termasuk Angkasa Pura, Garuda Indonesia, Pertamina, dan
PT Kereta Api Indonesia.
Kepala Badan Bahasa berharap agar dalam penamaan dan pemberian izin
penamaan para pihak yang terkait mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia
sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. Untuk
keperluan itu, bahasa asing boleh saja digunakan di bawah penamaan dalam
bahasa Indonesia.
Adanya undang-undang dan pasal yang mengatur tentang bahasa
penyiaran seperti Undang-Undang no. 32 tahun 2002, tentang Penyiaran pasal
37 menyatakan bahwa Bahasa Pengantar Utama dalam penyelenggaraan

11
program siaran harus Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pasal 38
menyatakan bahwa Bahasa Daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar
dalam penyelenggaraan program siaran muatan lokal dan apabila diperlukan
untuk mendukung mata acara tertentu. Bahasa asing hanya dapat digunakan
sebagai bahasa pengantar sesuai dengan keperluan suatu mata acara siaran.
Pasal 39 menyatakan bahwa mata acara siaran bahasa asing dapat disiarkan
dalam bahasa aslinya dan khusus untuk jasa penyiaran televisi harus diberi teks
Bahasa Indonesia atau secara selektif disulihsuarakan ke dalam Bahasa
Indonesia sesuai dengan keperluan mata acara tertentu.

Fakta Lain tentang Bahasa Indonesia

1. Bahasa ke 9 Dunia yang paling banyak di Gunakan


Anda akan berpikir jika bahasa Indonesia hanya digunakan di negara-
negara tentangga Indonesia, namun fakta mencatat bahwa untuk
tahun 2014 bahasa indonesia merupakan bahasa yang paling banyak
di gunakan di dunia dan menempaati posisi ke 9 dunia tepatnya
adalah bahasa Indonesua digunakan lebih dari 45 negara di dunia.

2. Bahasa Indonesia di gunakan dalam Web dan Fanspage klub-klub


besar dalam sepakbola
Jika anda penggemar klub sepakbola, pasti sudah tidak asing dengan
website klub-klub besar sepakbola menggunakan bahasa Indonesia
sebagai opsi navigasi bahasa tidak hanya itu, fanspage klub-klub besar
tersebut pun kerap kali memposting status dengan bahasa Indonesia
seperti hal nya Arsenal ( i'm Gooners).

3. Bahasa Populer ke 4 di Australia


Pernah ke Australia ? jika belum maka nasib anda sama seperti penulis
hehe. Namun, berdasarkan sumber-sumber yang penulis baca ,
ternyata bahasa Indonesia merupakan bahasa yang popouler di

12
Australia tepatnya populer ke 4 jadi tidak heran banyak warga
Australia bisa mengucapkan tutur bahasa indonesia. Bahkan,
terdapat Universitas di Australia juga menyediakan program studi
bahasa Indonesia.

4. Pusat Studi Bahasa Indonesia di Mesir


Jika pernah menonton film ayat-ayat cinta , maka anda tidak asing
dengan Mesir. Ya, di Mesir tercatat bahwa hingga saat ini mesir masih
mendalami bahasa Indonesia dan bahkan mesir mengembangkan dan
mempopulerkan bahasa Indonesia. Aksi nyata dari hal tersebut adalah
dengan adanya sebuah bangunan sebagai Pusat Studi Bahasa
Indonesia di Suez Canal University.

5. Vietnam Prioritaskan Bahasa Indonesia


Suatu kebanggaan bagi Bangsa Indonesia ketika mendengar bahwa
Indonesia merupakan bahasa prioritas di Vietnam. Seperti di kutip
luthfiradovic , bahasa Indonesia merupakan Bahasa kedua terbanyak
di gunakan di Vietnam. Tapi ternyata tidak hanya Indonesia saja yang
termasuk bahasa prioritas , status bahasa Indonesia ternyata sejajar
dengan bahasa perancis, jepang dan inggris.

6. Nihon-Indonesia Gakkai di Jepang


Nihon-Indonesia Gakkai merupakan sebuah perhimpunan pengkaji
Indonesia yang sudah ada di Jepang tahun 1969. Tentu saja Nihon-
Indonesia Gakkai merupakan studi yang mempelajari Indonesia,
khususnya bahasa Indonesia. Tak Pelak, sama seperti Australia di
Jepang kini telah terdapat program studi bahasa Indonesia.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Dari makalah yang telah kami susun dapat disimpulkan bahwa pemilihan
bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia didasarkan atas pertimbangan yang
rasional, baik secara politik, ekonomi, dan kebahasaan, yaitu: bahasa Melayu
telah tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia, bahasa Melayu diterima oleh
semua suku di Indonesia, karena telah dikenal dan digunakan sebagai bahasa
pergaulan, tidak lagi dirasakan sebagai bahasa asing, bahasa Melayu bersifat
demokratis; maksudnya tidak membeda-bedakan tingkatan dalam pemakaian
sehingga meniadakan sifat feodal dan memudahkan orang memperlajarinya,
bahasa Melayu bersifat reseptif; artinya mudah menerima masukan dari bahasa
daerah lain dan bahasa asing sehingga mempercepat perkembangan bahasa
Indonesia di masa mendatang.
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional, yaitu: lambang
kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, alat perhubungan antarwarga,
antardaerah, dan antarbudaya serta alat yang memungkinkan penyatuan
berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang
berbeda.

3.2 Saran
Sebagai generasi penerus dan perubahan, kita harus bangga dengan bahasa
Indonesia dan dapat memakai bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung:


Grasindo
Fitriyah, Mahmudah. 2007. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: UIN Jakarta Press

http://boeroet22cool.blogspot.co.id/2010/11/mengapa-bahasa-melayu-diangkat-
sebagai.html

http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/24/perkembangan-bahasa-indonesia-di-
era-global/

http://id.wikisource.org/wiki/Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia_2/Bahasa#Ikhtisar_S
ejarah_Bahasa_Indonesia

http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-
indonesia.html

http://kristalonsinaga.blogspot.com/

http://karinarisaf.blogspot.co.id/2012/10/perkembangan-bahasa-indonesia.html

http://yohanessangkang.blogspot.co.id/2014/03/sejarah-bahasa-melayu-diangkat-
menjadi.html

15

Anda mungkin juga menyukai