Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas :


Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Yanti Susanti S.Pd., M.Pd

Oleh :
Azmi Rohmanul Ula
Neng Yupi Nurhasanah
Muhammad Rizki Anugrah

KELAS C
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG (IAIC)
2021
A. LATAR BELAKANG

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa


persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak jenis
bahasa Melayu. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai
berlakunya konstitusi. 
Penamaan “bahasa Indonesia” diawali sejak diumumkannya Sumpah
Pemuda pada 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan “Penjajahan Bahasa”
apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan
berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari jenis bahasa Melayu yang digunakan di
Riau dan kepulauan maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata
baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa
asing.
Ragam bahasa baku tersebut berhubungan diglosik dengan bentuk bentuk
bahasa Melayu vernakular yang digunakan sebagai peranti komunikasi sehari-
hari. Artinya, penutur bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari
dan atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya.

B. RUMUSAN PENULISAN

1. Bagaimana perubahan dari perkembangan Bahasa Indonesia dari jaman


dahulu hingga jaman sekarang?

C. TUJUAN MASALAH

Makalah ini disusun dengan tujuan :


1. Untuk mengetahui Perkembangan Bahasa Indonesia
PEMBAHASAN

A. PERISTIWA-PERISTIWA PENTING

Tahun-tahun penting yang sangat menentukan dalam sejarah


perkembangan bahasa indonesia (Sari, 2015) dapat diperinci sebagai berikut :
 Pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van
Ophuijsen dan dimuat dalam kitab Logat Melayu.
 Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-
buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur
(Taman Bacaan Rakyat) yang kemudian pada tahun 1917 diubah
menjadi Balai Pustaka. Balai Pustaka menerbitkan buku-buku
novel,seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun
bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan,yang tidak sedikit
membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
Kehadiran dua novel itu di masa kini di took buku menjadi bukti bahwa
bahasa Indonesia sudah ada dan sudah dipakai sebelum tahun 1928.
 Tanggal 28 Oktober merupakan saat-saat yang paling menentukan
dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal 28 Oktober
1928 itulah para pemuda pilihan memancangkan tonggak yang kukuh
untuk perjalanan Bahasa Indonesia.
 Pada tahun 1993 secara resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan muda
yang menamakan dirinya Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sultan
Takdir Alisjahbana dan kawan-kawan.
 Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia
I di Solo. Putusannya adalah bahwa pembinaan dan pengembangan
bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan
budayawan kita saat itu.
 Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang
Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal36) menetapkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa Negara.
 Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik
(Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku
sebelumnya.
 Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober - 2
November 1954 memutuskan bahwa bahasa Indonesia bertekad untuk
terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat
sebagai bahasa nasional dan ditetapkan sebagai bahasa Negara itu.
 Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia
meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan
melalui pidato kenegaraan di depan sidang DPR yang dikuatkan juga
dengan Keputusan Presiden No. 57, tahun 1972.
 Pada tahun 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi
berlaku di Indonesia.
 Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada
tanggal 28 Oktober –2 November 1978 merupakan peristiwa penting
bagi kehidupan bahasa Indonesia. Kongres yang diadakan dalam rangka
peringatan hari Sumpah Pemuda yang kelima puluh ini, selain
memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa
Indonesia sejak tahun 1928, juga memutuskan untuk terus berusaha
memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
 Kongres Bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta pada 21-26
November 1983. Kongres ini diselenggarakan dalam peringatan hari
Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih
ditingkatkan sehingga amat yang tercatat tercantum dalam Garis-Garis
Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara
Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
dapat tercapai semaksimal mungkin.
 Kongres Bahasa Indonesi V juga diadakan di Jakarta pada tanggal 28
Oktober – 3 November 1988. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh
ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Nusantara dan peserta tamu
dari Negara sahabat, seperti Malaysia, Singapura, Brunei
Darussalam,Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres ini ditandai
dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa kepada pecinta bahasa di Nusantara, yakni
berupa 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan 2 Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia.
 Kongres Bahasa Indonesia VI diadakan di Jakarta pada tanggal 28
Oktober –2 November 1993. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa
Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara (Australia, Brunei
Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura,
Korea Selatan, dan Amerika Serikat). Kongres mengusulkan
disusunnya Undang–Undang Bahasa Indonesia.
 Kongres Bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia
Jakarta pada 26-30 Oktober1998. Kongres ini mengusulkan di
bentuknya Badan Pertimbangan Bahasa dengan ketentuan sebagai
berikut.
1. Keanggotaannya terdiri atas tokoh masyarakat dan pakar yang
mempunyai kepedulian terhadap bahasa dan sastra.
2. Tugasnya ialah memberikan nasihat kepada Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa serta mengupayakan peningkatan
status kelembagaan Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa.
 Kongres Bahasa Indonesia VIII. Kongres ini diselenggarakan di Jakarta
pada tanggal 14-17 Oktober 2003.

B. FUNGSI BAHASA INDONESIA

Menurut buku Arifin (Arifin, 2003) kedudukan bahasa Indonesia sebagai


bahasa nasional memiliki fungsi, diantaranya:
1. Lambang Kebanggaan Kebangsaan
Di dalam fungsinya sebagai Lambang Kebangaan Kebangsaan,bahasa
Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa
kebangsaan. Atas dasar kebangaan ini, bahasa Indonesia harus terus dijaga,
pelihara dan kembangkan serta rasa kebanggan pemakainya senantiasa kita bina.
2. Lambang Indentitas Nasional
Bahasa Indonesia fungsinya sebagai Indentitas Nasional, yang mengarah
pada penghargaan terhadap bahasa Indonesia selain bendera dan lambang negara.
Di dalam fungsinya bahasa Indonesia tentulah harus memiliki indentitasnya
sendiri, sehingga serasi dengan lambang kebangsaan yang lain.Bahasa Indonesia
memiliki indentitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya terutama kaum
muda dan pelajar membinadan mengembangkanya sedemikian rupa sehingga
bersih dari unsur-unsur bahasa lain.
3. Alat Perhubungan Antar warga,Antar Daerah, Antar Budaya
Bahasa Indonesia memiliki peranan yang fital dimasyarakat umum dan
nasional. Berkat adanya bahasa Indonesia masyarakat dapat berhubungan satu
dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalah pahaman sebagai akibat
perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu dikhawatirkan.
Masyarakat dapat berpergian ke seluruh plosok tanah air dengan hanya
memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai satu-satunya alat komunikasi.
4. Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasanya
Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya dan bahasa
maksudnya, bahasa Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-suku,
budaya dan bahasa di Nusantara,tanpa harus menghilangkan indentitas kesukuan
dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah
yang bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu masyarakat dapat
meletakkan kepentingan nasional jauh di atas kepentingan daerah atau golongan.
Sedangkan kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa negara memiliki
fungsi diantaranya :
1. Bahasa Resmi Kenegaraan
Maksud dari bahasa indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahwa
bahasa indonesia dipakai di dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan seperti
upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun
dalam bentuk tulisan. Salah satu kegiatan tersebut adalah penulisan dokumen dan
putusan-putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-
badan kenegaraan lainya, serta pidato-pidato kenegaraan.
2. Bahasa Pengatar dalam Pendidikan
Bahasa Indonesia memiliki fungsi fital di dunia pendidikan di nusantara
ini,mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh
Indonesia, kecuali pada daerah-daerah tertentu yang masih menggunakan bahasa
daerah sebagai bahasa pengantarnya seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura,
Bali dan Makasar, akan tetapi hanya sampai tahun ke tiga pendidikan Sekolah
Dasar.
3. Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional
Dalam hal ini bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat
komunikasi timbal-balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja
sebagai alat perhubungan antar daerah, dan antar suku, melainkan juga sebagai
alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya
dan bahasanya.
4. Alat Pengembangan Kebudayaan,Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang
memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional
sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan indentitasnya
sendiri, yang membedakanya dengan kebudayaan daerah.

C. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA PADA MASA KINI

Seperti kita ketahui bersama bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang
digunakan oleh rakyat Indonesia dalam berkomunikasi. Bahasa Indonesia menjadi
identitas bangsa di tengah-tengah bangsa lain di dunia. Sebelum resmi menjadi
bahasa nasional, bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa Melayu. Sejak tanggal
28 Oktober 1928, bahasa Indonesia dipakai resmi oleh bangsa Indonesia sebagai
bahasa nasional.
Bahasa Indonesia yang kini kita gunakan sebagai bahasa resmi di negara
kita berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu yang kita gunakan tersebut
merupakan bahasa Melayu tua yang sampai sekarang masih dapat kita selidiki
sebagai peninggalan masa lampau. Penelitian lebih lanjut yang dilakukan oleh
para ahli, bahkan menghasilkan penemuan bahwa bahasa Austronesia itu juga
mempunyai hubungan kekeluargaan dengan bahasa-bahasa yang dipergunakan di
daratan Asia tenggara.
Bukan baru sekarang bahasa Indonesia atau bahasa Melayu itu digunakan
sebagai bahasa penghubung di beberapa negara Asia Tenggara.Sudah sejak dulu
kala, bahasa Indonesia atau bahasaMelayu itu dikenal oleh penduduk daerah yang
bahasa sehari-harinya bukan bahasa Indonesia atau Melayu. Hal tersebut
dibuktikan oleh adanya beberapa prasasti yang ditemukan di daerah-daerah yang
bahasa sehari-haripenduduknya bukan bahasa Indonesia atau Melayu. Tentu saja
ada juga ditemukan di daerah yang bahasa sehari-hari penduduknya sudah
menggunakan bahasa Indonesia atau Melayu. Sejarah perkembangan bahasa ini
dapat dibuktikan dengan adanya prasasti Kedukan Bukit (683 M), Talang Tuo
(684 M),Kota Kapur (686 M),Karah Barahi (686 M).
Menurut Zainurridho (dalam KOMPASIANA.com) pada zaman
pendudukan Jepang, bahasa Belanda dilarang pemakaiannya dan harus diganti
dengan bahasa Indonesia. Ketika itu,sebagian orang masih meragukan
kemampuan bahasa Indonesia menjadi bahasa ilmu pengetahuan, termasuk kaum
cendekiawannya. Tetapi, karena dipaksa oleh pemerintah pendudukan Jepang dan
didorong oleh pemuda-pemuda Indonesia, orang-orang Indonesia terpaksa
menggunakan bahasa Indonesia untuk setiap ranah pembicaraan. Bahasa
Indonesia mulai populer dan mulai diperhatikan para pemakainya dengan baik.
Sesudah itu terbuktilah bahwa bahasa Indonesia tidak kurang mutunya dibanding
dengan bahasa-bahasa asing lainnya. Bahasa Indonesia pun mulai mengalami
perkembangan sesuai dengan kodratnya sebagai bahasa yang hidup. Bahasa
Indonesia terus dipakai pemiliknya dengan teratur dan lebih luas. Sesudah
Indonesia merdeka, bahasa Indonensia lebih berkembang lagi dengan baik dan
meluas. Bangsa Indonesia sudah merasakan betapa perlunya membina dan
memperhatikan perkembangan bahasa Indonesia.
Pemakaian pertama yang membuktikan bahwa bahasa Indonesia sebagai
bahasa resmi kenegaran ialah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah
proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia
dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan
maupun tulis. Keputusan-keputusan, dokumen-dokumen, dan surat-surat resmi
yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga-lembaganya dituliskan di dalam
bahasa Indonesia. Pidato-pidato atas nama pemerintah atau dalam rangka
menunaikan tugas pemerintahan diucapkan dan dituliskan dalam bahasa
Indonesia.
Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar
di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan
perguruan tinggi. Selain itu melihat perkembangan bahasa Indonesia di dalam
negeri yang cukup pesat, perkembangan di luar negeri pun sangat
menggembirakan. Data terakhir menunjukkan setidaknya 52 negara asing telah
membuka program bahasa Indonesia. Bahkan, perkembangan ini akan semakin
meningkat dengan dibuktikannya pembentukan Pusat Bahasa.Walaupun
perkembangan bahasa Indonesia semakin pesat di satu sisi, di sisi lain peluang dan
tantangan terhadap bahasa Indonesia semakin besar pula. Berbagai peluang
bahasa Indonesia dalam era globalisasi ini antara lain adanya dukungan luas dari
berbagai pihak, termasuk peran media massa. Sementara itu, tantangannya dapat
dikategorikan atas dua, yaitu tantangan internal dan tantangan eksternal.
Tantangan internal berupa pengaruh negatif bahasa daerah berupa kosakata,
pembentukan kata, dan struktur kalimat.Tantangan eksternal datang dari pengaruh
negatif bahasa asing berupa masuknya kosa kata tanpa proses pembentukan istilah
dan penggunaan struktur kalimat bahasa Inggris.
Masyarakat Indonesia sebagai pengguna bahasa Indonesia, dalam
menggunakan bahasa Indonesia. Masyarakat harus lebih bijak dalam memilah-
milah bahasa baik dan buruk yang mereka dengar di internet ataupun media
lainnya, sehingga mereka dapat membatasi penggunaan bahasa alay yang
berlebihan. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia di halaman-halaman sosial
media atau aplikasi-aplikasi situs web juga dapat dilakukan agar bahasa Indonesia
dapat menjadi salah satu bahasa internet, sehingga bahasa nasional Republik
Indonesia ini dapat menjadi bagian dari globalisasi, bukan menjadi “korban” dari
globalisasi.
Perkembangan globalisasi di abad 21 sangat pesat dibandingkan abad-abad
sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang juga sangat
cepat, sehingga komunikasi antar manusia di negara-negara yang terpisah jauh
pun dapat dilakukan dengan praktis tanpa perlu memakan waktu lama.
Kemudahan ini membuat informasi dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain
dengan waktu yang relatif singkat. Percepatan perpindahan informasi ini
kemudian juga mempercepat proses keterkaitan dan ketergantungan antar manusia
di dunia. Hubungan-hubungan langsung seperti perdagangan pun dipererat dengan
adanya berbagai metode untuk berinteraksi, misalnya dengan menggunakan
jaringan internet, telepon, ataupun surat elektronik. Hal-hal tersebut berperan
penting dalam menyebarkan globalisasi ke seluruh dunia.
Kemunculan teknologi komputer dan internet di abad ini sebagai bukti
perkembangan globalisasi sudah menjuru ke semua aspek. Salah satu faktor
pendukung perkembangan internet yang sangat pesat diantaranya adalah
kemudahan aksesnya dan kecepatan perkembangan teknologi informasi itu
sendiri. Inovasi-inovasi baru diperkenalkan hampir setiap tahun dan langsung
diimplementasikan kedalam gadget-gadget yang dirilis di tahun berikutnya. Hal
ini semakin mendukung keterbukaan informasi bagi semua orang.
Namun selain mendorong ada keterbukaan informasi, teknologi informasi
di abad ke-21 ini juga mendukung kebebasan menyuarakan pendapat, opini, dan
ideologi yang terkadang membahayakan budaya dan bahasa suatu negara.
Pemikiran yang terkadang terlalu berpengaruh dapat merusak tatanan budaya
suatu bangsa sehingga dapat mengubah jalannya bangsa tersebut secara
keseluruhan. Hal ini merupakan salah satu dampak negatif dari globalisasi, karena
nilai-nilai luhur yang terdapat pada suatu bangsa, dapat luluh dengan mudah
terkikis oleh arus globalisasi yang relatif lebih kuat termasuk di dalamnya
mempegaruhi budaya berbahasa.
Sebagai bagian dari budaya,bahasa juga rentan terpengaruh oleh
globalisasi, terutama dengan semakin mudahnyapembelajarandan penggunaan
bahasa. Dengan semakin tergantungnya negara satu dengan negara yang lain,
diperlukan satu bahasa umum agar komunikasi dapat dilakukan lebih mudah tanpa
memerlukan penerjemah. Bahasa Inggris biasanya menjadi bahasa yang paling
mudah memengaruhi bahasa-bahasa lain di dunia,dikarenakan penggunaannya
sebagai bahasa Internasional. Selain kesadaran masyarakat mempertahankan
peranan Bahasa Indonesia, pemerintah juga terlibat untuk terus mempertahankan
eksistensi penggunaan bahasa Indonesia di era globalisasi ini, salah satu bentuk
upaya pemerintah tersebut adalah dengan membangun Pusat Pengembangan
Bahasa.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, d. (2003). Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.


Sari, I. P. (2015). Fungsi, Kedudukan, Bahasa Indonesia, NKRI. Pentingnya
Pemahaman Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Pemersatu
NKRI, II(3), 238-240.
Tasai, A. d. (2001). Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, 1-3.
Zainurridho, M. (diunggah pada tanggal 18 september 2015).
KOMPASIANA.com. pukul 14.34 WIB.

Anda mungkin juga menyukai