Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NUR AENI

NIM : L011201088

BAHASA INDONESIA ANGKATAN LAMA

TUGAS PEKAN II

1. Tuliskan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan lahirnya bahasa Indonesia!


JAWAB:

a. Tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa melayu oleh Ch. A. Van Ophuijsen
yang dibantu oleh Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan mawawi Soetan
ma’moer.
b. Tahun 1908 pemerintah kolonil Belanda mendirikan badan penerbit buku bacaan
yang kemudian diberi nama yaitu Commissie voor de Volkslectuur atau Taman
bacaan Rakyat. Pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit
tersebut menerbitkan berbagai macam novel, seperti Siti Nurbaya, buku penuntun
bercocok tanam, dan lain sebagainya yang membantu dalam penyebaran bahasa
Melayu.
c. Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia di dalam
pidatonya. Hal ini merupakan pertamakalinya dalam sidang Volksraad (dewan
rakyat), terdapat seseorang yang berpidato dengan memakai bahasa Indonesia.
d. Tanggal 28 Oktober 1928 Muhammad Yamin secara resmi mengusulkan supaya
bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa persatuan Indonesia.
e. Tahun 1933 terbit majalah Pujangga Baru yang diasuh oleh Armijn Pane, Amir
Hamzah dan Sutan Takdir Alisyahbana. Pengasuh majalah ini adalah sastrawan
yang banyak memberi sumbangan terhadap perkembangan bahasa dan sastra
Indonesia. Pada masa Pujangga Baru ini bahasa yang digunakan untuk menulis
karya sastra adalah bahasa Indonesia yang dipergunakan oleh masyarakat dan
tidak lagi dengan batasan-batasan yang pernah dilakukan oleh Balai Pustaka.
f. Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa
Indonesia.
g. Tanggal 25-28 Juni 1938, dalam rangka memperingati sepuluh tahun Sumpah
Pemuda, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, Jawa Tengah.
Kongres ini dihadiri oleh bahasawan dan budayawan terkemuka pada saat itu,
seperti Ki Hajar Dewantara, Prof. Dr. Poerbatjaraka dan Prof. Dr. Hoesein
Djajadiningrat. Dalam kongres tersebut dihasilkan beberapa keputusan yang
sangat besar artinya bagi pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia.
Keputusan tersebut, antara lain: mengganti Ejaan van Ophuysen, mendirikan
Institut Bahasa Indonesia, dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar dalam Badan Perwakilan.
h. Tahun 1942-1945 (masa pendudukan Jepang), Jepang melarang pemakaian bahasa
Belanda yang dianggapnya sebagai bahasa musuh. Penguasa Jepang terpaksa
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi untuk kepentingan
penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan sebagai bahasa pengantar di
lembaga pendidikan, sebab bahasa Jepang belum banyak dimengerti oleh bangsa
Indonesia. Hal yang demikian menyebabkan bahasa Indonesia mempunyai peran
yang semakin penting.
i. Tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia dinyatakan secara resmi sebagai
bahasa negara sesuai dengan bunyi UUD 1945, Bab XV pasal 36: "Bahasa negara
adalah bahasa Indonesia".
j. Tanggal 19 Maret 1947 melalui SK No. 264/Bhg. A/47, Menteri Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan Mr. Soewandi meresmikan penggunaan ejaan
Republik sebagai pengganti dari ejaan Van Ophuijsen yang sebelumnya berlaku.
k. Tahun 1948 terbentuk sebuah lembaga yang menangani pembinaan bahasa dengan
nama Balai Bahasa. Lembaga ini, pada tahun 1968, diubah namanya menjadi
Lembaga Bahasa Nasional dan pada tahun 1972 diubah menjadi Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa yang selanjutnya lebih dikenal dengan sebutan Pusat
Bahasa.
l. Tanggal 28 Oktober - 2 November 1954 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia
II di Medan. Kongres Bahasa Indonesia II ini adalah perwujudan mengenai tekad
bangsa Indonesia untuk tetap terus menyempurnakan bahasa Indonesia yang
diangkat menjadi bahasa kebangsaan serta ditetapkan menjadi bahasa negara
Indonesia.
m. Tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia pada masa itu yaitu
Presiden Soeharto meresmikan penggunaan EYD atau Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan melalui pidato kenegaraan di depan sidang DPR yang
dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972..
n. Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa itu
menetapkan mengenai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi diberlakukan di
Indonesia (Wawasan Nusantara).
o. Tanggal 28 Oktober - 2 November 1978 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia
III di Jakarta. Kongres tersebut untuk memperingati hari Sumpah Pemuda ke-50.
Selain telah memperlihatkan kemajuan, perkembangan, dan pertumbuhan bahasa
Indonesia, juga telah berusaha untuk memantapkan kedudukan serta fungsi bahasa
Indonesia itu sendiri.
p. Tanggal 21 - 26 November 1983 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia IV di
Jakarta. Kongres ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari Sumpah
Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan agar amanat yang
tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada
seluruh warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
q. Tanggal 28 Oktober - 3 November 1988 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia
V di Jakarta. Kongres Bahasa Indonesia V ini dihadiri oleh sekitar 700s pakar
bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia serta terdapat peserta tamu dari berbagai
negara sahabat. Kongres tersebut ditandatangani dengan dipersembahkannya karya
dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada para pencinta bahasa
Indonesia di Nusantara, yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia serta Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia.
r. Tanggal 28 Oktober - 2 November 1993 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia
VI di Jakarta. Pesertanya yaitu 770 pakar bahasa dari Indonesia dan terdapat 53
peserta tamu dari mancanegara meliputi Amerika Serikat, Rusia, Australia, Brunei
Darussalam, Jerman, Hongkong, Italia, India, Jepang, Korea Selatan dan
Singapura. Kongres ini mengusulkan supaya Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa untuk lebih ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia,
dan mengusulkan agar disusun Undang-Undang Bahasa Indonesia.
s. Tanggal 26 - 30 Oktober 1998 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia VII di
Hotel Indonesia, Jakarta. Dengan diselenggarakannya kongres tersebut guna
mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa.
t. Tanggal 28 Oktober - 1 November 2008 dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia
IX di Jakarta. Kongres ini dilaksanakan tidak lepas dari peringatan 100 tahun
kebangkitan nasional, 80 tahun Sumpah Pemuda, dan 60 tahun berdirinya Pusat
Bahasa. Sehingga pada tahun tersebut juga dicanangkan sebagai Tahun Bahasa.
Dalam kongres ini dibahas 5 hal utama, yaitu bahasa Indonesia, bahasa daerah,
penggunaan bahasa asing, pengajaran bahasa dan sastra, serta bahasa media massa.
2. Uraikan perkembangan bahasa Indonesia sejak lahirnya kemerdekaan hingga saat ini!
JAWAB :
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Bahasa Indonesia juga diresmikan sebagai Bahasa
Negara tepat setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Perkembangan tidak berhenti
sampai situ, berbagai perkembangan ejaan dalam Bahasa Indonesia pada tahun 1947
ditandai dengan penetapan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi yang telah menggantikan
Ejaan Van Ophuijsen (1901). Setelah mengalami perubahan, muncul perbaikan ejaan kata
pada tahun 1972 yang dinamakan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
yang diresmikan pada tanggal 16 Agustus 1972. Peresmian ini dikuatkan dengan Putusan
Presiden No. 57 Tahun 1972. Hingga saat ini, Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang
diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan pada tahun 2016 yang ditetapkan dengan Permendikbud No. 50 tahun
2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Kemudian pada tahun
2020 menjadi EYD edisi V menggantikan PUEBI, hingga saat ini membantu seseorang
dalam melahirkan karya tulis ilmiah agar ejaan dan penulisan kata sesuai yang berlaku
hingga sekarang.

3. Kapan bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional (bahasa persatuan) dan kapan
ditetapkan sebagai bahasa negara?
JAWAB :
Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional (bahasa persatuan) yaitu sejak 1972
setelah mengalami perubahan 1901.
Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa negara yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945
dipertegas dalam pasal 36 “Bahasa negara adalah bahasa Indonesia”.

4. Jelaskan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia!


JAWAB :
a. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional, diperoleh sejak awal
kelahirannya, yaitu tanggal 28 oktober 1928 dalam Sumpah Pemudah.
Fungsi sebagai bahasa nasional:
 Kebanggaan nasional
 Identitas nasional
 Alat pemersatu berbagai suku
 Alat perhubungan anatar daerah dan antar budaya.
b. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara; ditetapkann pada tanggal 18
Agustus 1945, yang merupakan dasar yuridis konstitusional, yakni Bab XV pasal
36 UUD 1945.
Fungsi sebagai bahasa negara:
 Bahasa resmi kenegaraan
 Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
 Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
 Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan, pemanfaatan ilmu dan
teknologi.

Anda mungkin juga menyukai