Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BERBICARA DALAM PRESENTASI ILMIAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahasa indonesia

Oleh:

Fahmi Arif B
Showan H
Winda Agisni M

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji mari senantiasa Kita panjatkan kepada Allah SWT. yang telah
memeberikan segala nikmatnya kepada Kita semua, sehingga Alhamdulillah kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Shalawat beserta salam semoga selamanya tercurah limpahkan kepada nabi Kita
semua, yang banyak berjasa dalam hidup Kita yakni nabi Muhammad SAW.

Kami menyadari bahwa tuntasnya tugas makalah ini tidak terlepas dari beberapa
pihak yang senantiasa membantu menuntaskanya. Oleh karena itu kami ucapkan
terimakasih yang sebesar - besarnya kepada pihak tersebut yang tidak bisa kami
sebutkan satu-satu.

Dan kami menyadari bahwa makalah ini juga masih sangat jauh dikatakan
sempurna, karena mungkin keterbatasan pengetahuan dan pengalam kami dalam
membuat makalah yang baik dan benar. Oleh karena itu kami sangat menunggu
sekali koreksi, kritik dan saran dari siapapun yang mungkin lebih mengerti
akan pembuatan makalah yang lebih benar dan baik.

Walaupun makalah ini belum sepenuhnya benar kami berharap semoga makalah
yang Kami buat ini dapat bermanfaat bagi siapaun yang membaca dan memahaminya.

Cipasung, 14 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………….…………….. i

KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................ 1

B.Rumusan Masalah............................................................................................ 2

C. Tujuan............................................................................................................... 2

D. Manfaat............................................................................................................. 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Keterampilan Berbicara di Depan Umum.................................................... 3

B. Bahasa Dalam Presentasi................................................................................ 5

C. Persiapan persiapan Sebelum Presentasi.................................................... 12

BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan..................................................................................................... 14

B. Saran................................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Presentasi merupakan keterampilan berbicara di hadapan hadirin dan merupakan
kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah. Maka, mahasiswa dilibatkan dalam
melakukan presentasi, mulai dari menyusun bahan, membuat alat peraga dengan bantuan
teknologi informaasi, menyajikan dan merevisi berdasrkan umpan balik dari hadirin.
Maka mahasiswa yang merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu
yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu
kebutuhan agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif.
Memang tak dipungkiri, sekarang banyak sekali karya ilmiah bagus yang bisa Kita
temukan dimanapun, misalnya di internet, di koran ataupun di media lainnaya. Hal
tersebut merupakan satu kemudahan untuk Kita sebagai mahassiwa, karena misalnya Kita
mempunyai tugas presentasi, tentu saja harus ada bukti fisik yaitu diantaranya harus ada
makalah. Nah, dengan begitu Kita tak perlu susah ataupun khawatir, karena Kita bisa
dengan mudah mengaksesnya lewat internet ataupun yang laiannya.
Banyak orang yang dengan lihainya menciptakan suatu karya ilmiah yang bagus, tapi
banyak juga orang yang tidak mapmu untuk menjelaskan atau mempresentasikannya di
depan umum. Sehingga sasaran yang ingin dicapai dalam karya ilmiah tersebut, yaitu
menjelaskan isi dari karya ilmiah yang Kita buat itu menjadi kurang dipahami oleh
hadirin, karena kurang mampunya Kita dalam menyampaikan atau mempresentasikan
karya ilmiah tersebut.
Banyak hal yang harus Kita ketahui dalam menyajikan presentasi karya ilmiah dengan
baik. Yaitu diantarnya keterampilan apa saja yang harus ada ketika Kita berbicara di
depan umum, kemudian bahasa yang bagaimana yang harus digunakan, dan juga
persiapan apa saja yang harus dilakukan sebelum presentasi ilmiah.

iv
B. Rumusan Masalah

1. Keteramplilan apa saja yang harus ada ketika berbicara di depan umum?
2. Bahasa seperti apa yang harus digunakan ketika presentasi ilmiah?
3. Persiapan apa saja yang yang harus dilakukan sebelum presentasi ilmiah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui keterampilan apa saja yang harus ada dalam presentasi ilmiah
2. Untuk mengetahui bahasa yang harus digunakan dalam menyampaikan presentasi
ilmiah
3. Untuk dapat mempersiapkan presentasi ilmiah dengan baik

A. Manfaat

1. Terampil dalam menyampaikan presentasi


2. Dapat menyampaikan presentasi yang mudah dipahami hadirin
3. Dapat menyampaikan presentasi dengan lebih teratur dan lebih dinikmati.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keterampilan Berbicara di Depan Umum

Mahasiswa sebagai manusia yang berpendidikan haruslah memiliki kemampuan


berbicara yang baik. Memiliki kemampuan berbicara yang baik dapat menambah nilai
diri dari mahasiswa itu sendiri. Tapi dalam kenyataannya masih banyak yang memiliki
kemampuan berbicara masih rendah. Rendahnya kemampuan ini bisa disebabkan karena
sedikitnya interaksi yang kurang, dan kurangnya ide kritis dalam komunikasi oral.

Kemudian yang menjadi hambatan juga adalah adanya rasa tidak percaya diri. Rasa
tidak percaya diri ini dapat ditimbulkan karena mahasiswa harus berbicara di luar bahasa
yang digunakan seehari - hari. Sehingga rasa tidak percaya diri ini akan menimbulkan
kecemasan dalam diri mahasiswa saat harus berbicara.

Penyebab lain kecemasan dalam berkomunikasi adalah perasaan tertekan, mungkin


karena sedang dievalusai, memiliki perasaan bahwa orang lain lebih baik, dan kurangnya
pengalaman. Merasa orang lain lebih baik juga merupakan sikap pesimis yang dapat
menurunkan percaya diri.

Self-effecacy (keyakinan bisa) juga bisa menjadikan faktor penghambat atau


pendorong tergantung tingkatannya. Jika keyakinan kebisaan seseorang itu rendah, akan
menimbulkan kecemasan juga bagi pembicara. Dan sebaliknya, jika keyakinan kebisaan
seseorang itu timggi dalam artian tidak rendah, maka kecemasaan seolah tidak ada dalam
pikiran dan hatinya.

vi
Mengatasi hambatan berbicara di depan umum banyak sekali caranya, diantaranya
adalah dengan pemberian motivasi. Pemberian motivasi ini dapat meningkatkan harapan
orang yang diberi motivasi. Motivasi juga bisa menimbulkan sikap optimis dalam diri
seseorang. Sikap optimis dapat menurunkan tingkat kecemasan yang dialami oleh
seseorang yang akan berbicara. Hal tersebut dikarenakaan sikap optimis merupakan
kontribusi terbesar dalam kelancaran berbicara di depan umum.

Selain itu bekal matei tentang dasar - dasar bebicara juga diperlukan. Materi tersebut
antara lain tentang konsep teoretis dan materi keterampilan. Konsep teoretis disisni berisi
tentang pemahaman konsep dasar keteraampilan berbicara. Sedangkan materi
keterampilan berisi tentang konteks situasi yang ada, seperti situasi formal, interpretatif,
dan dramatik. Kedua jenis materi tersebut digunakan untuk menyesuaiakan keadaan
pembicara dan lingkungan yang ada.

Keterampilan berbicara di depan umum memang suatu hal yang perlu dilatih,
teutama jika Kita seorang introvert atau orang yang tingkat kepercaayan dirinya kurang
tinggi. Untuk berbicara di depan umum dengan baik, Kita perlu meningkatkan
keterampilan yang baik juga. Diantaranya adalah dengan :

1. Mengenali Audiens
kurangnya keterampilan berbicara di depan umum, baik dalam presentasi
maupun saat pertemuan sosial, biasaanya terjadi karena Kita tidak mengenal
audiens dengan baik. Kita tidak tahu apakah perkataan Kita sudah benar.
Kemudian Kita juga tidak tahu apakah perkataan Kita bisa dipahami dan diterima
oleh audiens. Dan Kita juga tidak tahu apakah Kita terdengar pintar atau malah
sebalikya.
2. Mengubah cara piker
Pikiran negatif yang berkaitan dengan kemampuan berbicara di depan umum,
dapat mengganggu kemampuan Kita sebagai orang yang menyampaikan
presentasi sehingga timbul kecemasan-kecemasan yang berlebihan. Daripada
membiarkan pikiran negatif Kita tetap ada, ubahlah pikiran-pikiran tersebut
menjadi pikiran positif.
3. Belajar untuk merasa nyaman dalam keheningan

vii
Kita mungkin merasa canggung dengan keheningan, terutama jika Kita sedang
berdiri di depan banyak orang yang meperhatikan segala tindak-tanduk Kita dan
menunggu Kita mengatakan sesuatu. Akan tetapi, sesungguhnya keheningan
adalah waktu yang tepat untuk bernapas dan mengingat semua yang akan Kita
sampaikan.
Jika kita nyaman dengan keheningan, kita akan lebih mudah memberi jeda dan
interval saat berbicara di depan umum dan keheningan akan terasa lebih lama bagi
kita daripada bagi mereka yang hanya sebagai audiens. Kita harus menggunakan
keheningan sebagai suatu kesempatan untuk melancarkan pernapasan dan
menenangkan diri.

B. Bahasa Dalam Presentasi

Ada 2 bahasa yang harus ada ketika Kita sedaang presentasi, yaitu:

a. Bahasa Verbal
Bahasa verbal atau komunikasi verbal merupakan saluran utama dari presentasi
yang Kita lakukan. Jika saluran ini tidak maksimal, maka sebaik apapun bahasa
tubuh ataupun tampilan visual Kita, pesan Kita tidak akan sampai ke audiens
dengann baik.
Dalam banyak presentasi Kita masih sering melihat presenter tidak
memperhatikan bahasa verbal yang mereka gunakan. Padahal tidak jarang dari
mereka memiliki jam terbang tinggi sebagai seorang pembicara.
Kita melihat bukan karena mereka tidak bisa meenggunakan bahasa verbal
dengan baik, tetapi karena mereka tidak sadar bahwa semenjak mereka berbicara
mereka jarang bahkan tidak pernah lagi berlatih bagaimana caranya berbicara.
Jika kebiasaan itu tidak dirubah maka mustahil mereka dapat menyampaikan
presentasi dengan baik meyakinkan.

Supaya Kita tidak seperti kebanyakan presenter di luar sana, maka Kita harus
mengoptimalkan beberapa elemen penting untuk mendapatkan pesan atau bahasa
verbal yang efektif, menarik sekaligus meyakinkan. Beberapa elemen tersebut
antara lain:

a. Penggunaan bahasa

viii
Hal pertama yang perlu Kita perhatikan dalam menggunakan bahasa verbal adalah
tentang penggunaan bahasa. Dalam hal ini Kita tidak perlu menunjukkan betapa
inteleknya Kita, karena audiens tidak peduli itu jika mereka tidak paham. Yang
mereka pedulikan adalah bagaimana Kita menggunakan bahasa yang mudah mereka
pahami.

b. Efisiensi Penggunaan Kalimat

Efisiensi penggunaan kalimat berarti Kita harus memastikan tidak mengumbar


kata saat berbicara. Apapun yang Kita sampaikan harus efisien.

Kalau dengan sepuluh kata audiens bisa memahami maksud Kita, Kita tidak perlu
menggunakan tiga puluh atau empat puluh kata. Ini penting dan harus selalu Kita
tanamkan pada diri Kita. Karena sedikit saja Kita terlena, dengan mudah Kita akan
terjebak pada pembicaraan yang tidak efisien.

c. Kejelasan atau kejernihan suara

Apa yang Kita sampaikan harus jelas. Ejaannya artikulasinya benar, bisa didengar
dan tidak ada gangguan verbal yang mengganggu. Kita harus dapat menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar, jika harus menggunakan bahasa asing Kita
harus memastikan bahwa pronunciation Kita benar. Jika Kita merasa masih lemah di
sini maka Kita harus mau belajar. Kita harus melatih pronunciation Kita sampai
mampu mengucapkannya dengan baik.

Kemudian apa yang Kita sampaikan harus bisa didengarkan oleh semua yang
hadir dalam presentasi Kita. Tidak peduli apakah Kita menggunakan microphone
atau tidak, Kita harus memastikan suara Kita terdengar dengan jelas oleh semuanya.

Yang terakhir jangan bergumam. Bergumam adalah mengucapkan kata-kata yang


tidak memiliki arti seperti ehm, eh, ya, dan lain sebagainya. Ini sangat mengganggu
dan menghalangi kejernihan pesan yang Kita sampaikan. Bahkan bisa jadi audiens
akan menganggap Kita tidak menguasai materi yang Kita sampaikan.

Untuk memastikan Kita tidak bergumam yang perlu Kita lakukan adalah pahami
bahwa bergumam adalah masalah, miliki keinginan kuat untuk menghilangkan
bergumam, kuasai materi yang akan Kita sampaikan dan ganti bergumam dengan
diam.

Terakhir untuk menghilangkan bergumam dalam jangka panjang lakukan latihan


menghilangkan bergumam dalam komunikasi sehari-hari yang Kita lakukan.

ix
d. Kecepatan Berbicara

Bagi Kita yang mendalami ilmu public speaking, saya yakin Kita tidak akan
menemukan kesulitan menjawab pertanyaan ini. Tapi bagi Kita yang sebelumnya
belum pernah mendalami public speaking, saya yakin banyak diantara Kita akan
mengalami kesulitan menjawab pertanyaan ini.

Tapi perlu saya katakan kepada, memahami bagaimana menggunakan kecepatan


bicara dengan baik, adalah penting untuk meningkatkan keterampilan bicara Kita
pada level yang lebih tinggi.

Bagaimana mengukur kecepatan bicara?

Ada panduan sederhana untuk mengetahui kecepatan berbicara. Apakah termasuk


cepat atau sebaliknya lambat atau normal.

Kurang dari 110 wpm termasuk dalam ketegori rendah. 110 wpm – 150 wpm
termasuk dalam kategori berbicara normal. Lebih dari 150 wpm termasuk dalam
ketegori cepat.

Dan untuk mengukur kecepatan bicara caranya sangat sederhana yaitu dengan
menghitung jumlah kata yang Kita ucapkan dalam satu menit.

Namun dalam konteks presentasi ukuran atau stKitar berbicara normal tidak
selalu berlaku. Karena presentasi itu unik. Sebagai presenter yang baik Kita harus
menggunakan variasi tempo. Kita harus tahu pada kalimat mana Kita harus
berbicara cepat, pada kalimat mana harus berbicara lambat dan pada kalimat mana
Kita berbicara secara normal.

Contoh Kita bisa memperlambat apa yang Kita sampaikan saat Kita ingin
menekankan sesuatu yang penting dari presentasi Kita, dan bisa mempercepat suara
Kita untuk menunjukkan antusias saat menyampaikan sesuatu dalam presentasi
Kita.

e. Variasi Nada Suara

Variasi nada suara ini adalah aspek yang akan menjadikan suara Kita enak
didengarkan oleh audiens. jika Kita berbicara datar tanpa variasi nada, audiens akan
mudah bosan mendengarkan apa yang Kita sampaikan. Karena itulah variasi nada
harus Kita perhatikan dan Kita optimalkan.

x
Dan terkait itu, maka saat Kita berbicara, Kita harus memperhatikan tinggi rendah
nada suara, tekanan pada kata atau kalimat yang Kita sampaikan, serta ritme atau
irama. Ini memang tidak gampang, terlebih jika Kita belum punya jam terbang.
Karena saran saya perbanyak jam terbang, perbanyak melihat video presenter atau
pembicara hebat, dengan demikian nantinya Kita akan tahu bagaimana
menggunakan variasi nada yang tepat untuk presentasi Kita.

f. Jeda

Steve Jobs, Obama, John F Kennedy adalah beberapa dari banyak presenter kelas
dunia yang paham betul bagaimana menggunakan jeda dengan baik.

Jika Kita sering melihat presentasi mereka di youtube, maka Kita akan
menyaksikan betapa mereka adalah orang-orang yang piawai dalam menggunakan
jeda.

Mengapa jeda itu penting?

karena jeda dapat memberikan banyak manfaat untuk Kita sebagai pembicara dan
audiens sebagai pendengar dalam presentasi Kita.

Bagi pembicara, jeda akan membantu Kita mengontrol kecepatan berbicara,


memberikan ruang untuk Kita memikirkan kata atau kalimat yang akan Kita
sampaikan, membantu menciptakan rasa penasaran, menciptakan momentem serta
mempengaruhi emosi audiens,

Kemudian bagi audiens jeda akan membuat mereka mudah mengikuti presentasi
Kita, mudah memahami pesan yang Kita sampaikan. Karena itulah gunakan jeda
dengan baik dan optimalkan penggunaannya.

Seperti saat di perhentian kalimat, saat berpikir, saat akan menyampaikan sesuatu
yang berharga, saat akan mengajukan pernyataan retoris, saat ingin membuat
audiens penasaran atau saat melakukan transisi dari satu point ke point yang
berikutnya.

Namun untuk hasil yang maksimal Kita perlu sering berlatih, dan memperbanyak
jam terbang, karena semakin tinggi jam terbang dengan sendirinya Kita akan bisa
menggunakan jeda dengan optimal.

xi
2) Bahasa Tubuh

Charles Bonar Sirait dalam bukunya The Power Of Public Speaking


menjelaskan ada dua manfaat menggunakan bahasa tubuh  yaitu untuk
memperkuat kata-kata dan sebagai cerminan perasaan.

a) Memperkuat kata-kata

Sebagai presenter publik, Kita harus selalu berusaha menggunakan bahasa


tubuh untuk memperkuat kata-kata. Sehingga setiap kata yang penting akan
menjadi lebih kuat dan lebih mudah diingat oleh audiens. Hal ini juga
mencerminkan keinginan yang kuat dari presenter agar apa yang dikatakan
diterima baik oleh audiens.

b) Sebagai cerminan perasaan

Salah satu cara yang mudah mengamati perasaan seseorang adalah dengan
melihat bahasa tubuhnya. Sama halnya dalam presentasi bahasa tubuh bisa
menjadi cerminan perasaan yang Kita alami. Kita sedang gembira, senang,
semangat dan antusias akan nampak dari bahasa tubuh yang Kita tampilkan.

Dari itulah dalam setiap sesi presentasi tunjukkan kepada audiens bahwa
Kita sangat gembira Tunjukkan melalui bahasa tubuh Kita. Dengan begitu antara
apa yang Kita rasakan dengan apa yang Kita katakan akan sesuai dan itu akan
membuat audiens menerima Kitadengan senang hati.

Kemudian apa saja yang perlu dioptimalkan dalam pengunaan bahasa


tubuh? Ada beberapa elemen penting yang harus Kita optimalkan, diantaranya
adalah:

a. Kontak Mata

Elemen pertama dari bahasa non verbal adalah kontak mata. Ini salah satu
alat yang dapat Kita gunakan untuk terhubung dengan audiens bahkan sejak menit
pertama Kita berdiri dihadapan mereka.

Perlu Kita ketahui kontak mata penting untuk kesuksesan presentasi Kita.
Itu karena kontak mata dapat menunjukkan betapa Kita peduli dengan audiens.
Kita juga dapat menunjukkan perasaan Kita dan juga untuk menilai tingkat
keberhasilan penyajian Kita.

Jika kita gagal mendapatkan perhatian dan simpati mereka. Itu berarti Kita
akan gagal mempengaruhi mereka. Supaya Kita tidak melakukan kesalahan ini
maka Kitaperlu tahu bagaimana menggunakan dan mengoptimalkan kontak mata
dengan baik.

xii
b. Ekspresi Wajah

Seorang presenter yang baik pasti menyadari bahwa ekspresi wajah yang
tepat adalah salah satu bagian penting untuk komunikasi yang efektif. Bahkan
ekspresi wajah sering menjadi penentu dari makna di balik pesan. Karena pada
saat melakukan presentasi wajah Kita dapat dengan mudah menunjukkan
perasaan dan emosi Kita saat itu.

Kaitannya dengan ekspresi wajah ada beberapa hal yang harus Kita
perhatikan dalam presentasi, antara lain adalah: ekspresi gembira, ekspresi sedih,
ekspresi semangat, ekspresi terkejut, ekspresi marah, ekspresi takut, ekspresi
serius dan ekspresi respek penuh perhatian.

Dan ini tidak mudah, tidak mudah menampilkan ekspresi-ekspresi itu


dalam presentasi, karena setiap ekspresi yang Kita tampilkan harus natural dan
harus sesuai dengan apa yang Kita sampaikan.

Bagaimana Kita dapat mengoptimalkan ini? Yaitu dengan berlatih.


Berlatih adalah cara terbaik untuk menjadikan ekspresi wajah Kita natural dan
sesuai dengan apa yang Kita sampaikan. Latihan sederhana yang dapat Kita
lakukan adalah dengan berlatih di depan cermin.

Lakukan latihan membuat berbagai macam ekspresi tanpa berbicara.


Kemudian latihan membuat ekspresi sambil berbicara membawakan materi
presentasi yang akan Kita sampaikan. Lakukan secara  berulang-ulang sampai
Kita bisa menampilkan ekspresi yang natural dan sesuai dengan emosi dan kata
yang Kita sampaikan.

Satu lagi yang tidak kalah penting. Kita juga harus dapat menampilkan
senyum yang bersahabat kepada audiens. Bahkan dunia internasional mengakui
bentuk komunikasi non verbal yang tidak dapat ditolak adalah senyum.

c. Gerakan Tangan

Gerakan adalah salah satu komponen yang efektif untuk memperkuat apa
yang Kita sampaikan. Sayangnya, tidak semua presenter memahami hal ini.
Faktanya masih banyak presenter ketika berbicara tangganya diletakkan
dibelakang, dimasukkan ke saku celana, disilangkan ke dada dan memainkan
sesuatu ditangan mereka. Inilah yang akhirnya membuat pesan yang mereka
sampaikan tidak kuat.

Supaya Kita tidak melakukan kesalahan yang sama, melakukan gerakan


tangan negatif seperti yang saya contohkan pastikan Kita dapat menggunakan
gerakan tangan Kita secara optimal.

xiii
Caranya sangat sederhana. ketika Kita berbicara normal, tanpa penekanan
kata atau untuk menunjukkan sesuatu dengan tangan Kita. Posisikan tangan Kita
secara terbuka di depan badan Kita atau tetap menggantung rileks di samping
badan Kita. Namun ketika harus melakukan penekanan atau menunjukkan sesuatu
sesuaikan gerakan tangan tersebut dengan apa yang Kitakatakan.

d. Postur

Postur yang baik memberikan kesan otoritas dan kepercayaan diri. Dan ini
akan dinilai sejak Kita mulai berdiri pertama kali dihadapan audiens.

Mengapa demikian?

Karena postur ini mudah sekali dinilai oleh audiens. Jika postur Kita kaku,
tegang maka dapat dengan mudah akan terlihat bahwa Kita sedang gugup atau
mungkin grogi.

Untuk itu Kita harus mengoptimalkan sikap ini. Caranya adalah dengan
berdiri santai, kaki agak terbuka dengan kedua tangan lurus disamping badan
namun harus rileks tidak kaku.

Apabila salah satu tangan memegang mikrofon, tangan satunya harus tetap
rileks disamping badan dan siap untuk digerakkan untuk mendukung apa yang
Kita sampaikan.

e. Cara Berjalan

Berjalan atau berpindah tempat juga penting untuk menambah


kepercayaan diri dan kenyamanan Kita. Sebagai presenter kredibel Kita harus
memahami hal ini. Jangan hanya terpaku pada satu tempat saja, ini tidak baik
untuk  Kita, karena terkesan Kita gugup dan tidak berpengalaman.

Namun ketika Kita memutuskan untuk berjalan atau berpindah tempat,


pastikan Kita bergerak dengan santai. Hindari mondar-mondar (berpindah tempat
dengan cepat dan bolak-balik), karena ini hanya akan mengganggu konsentrasi
audiens.

xiv
C. Persiapan sebelum presentasi

Seorang presenter harus mampu membawakan presentasi dengan totalitas, mulai


dari awal hingga akhir. Untuk itu, diperlukan persiapan yang matang sebelum melakukan
presentasi. Ingin tahu apa saja persiapannya? Mari simak penjelasan berikut:

1. Tentukan Tujuan Presentasi dengan Jelas

Setiap presentasi pasti memiliki tujuannya masing-masing. Tujuan inilah yang


nantinya akan menentukan ke arah mana presenter harus membawakan presentasi. Bila
presentasi bertujuan untuk memberikan informasi, maka presenter harus menyusun
materi dengan informatif dan detail.

Sementara itu, jika tujuan presentasi adalah untuk membujuk, maka presenter
harus menyajikan suatu hal dengan sisi emosi. Presenter juga harus meyakinkan dan
mengajak audiens untuk melakukan sesuatu.

2. Menentukan Topik Presentasi

Selanjutnya, presenter perlu menentukan topik presentasi. Agar audiens tertarik,


pilihlah topik yang faktual dan tengah hangat menjadi perbincangan. Tak hanya itu,
presenter juga perlu menyesuaikan topik dengan kebutuhan audiens.

Audiens tentu akan tergugah untuk mendengarkan presentasi jika topiknya sesuai dan
menarik. Dengan demikian, presentasi akan berjalan dengan lancar dan sukses.

3. Membuat Kerangka Presentasi

Setelah menentukan topik, presenter perlu membuat kerangka presentasi.


Membuat kerangka dapat dimulai dari pemetaan ide. Metode ini merupakan cara untuk
menggambarkan gagasan utama, yang nantinya akan dijelaskan dalam presentasi.

Presenter harus mampu memberikan gambaran sekilas mengenai presentasi secara


runtut dan detail. Dengan membuat kerangka presentasi, presenter akan lebih mudah
lanjut ke tahap selanjutnya, yakni menyusun materi presentasi.

4. Menyusun Materi Presentasi

Proses penyusunan materi presentasi merupakan pokok terpenting dalam


persiapan sebelum presentasi. Dalam menyusun materi, pilihlah sumber yang terpercaya.
Materi dapat disusun berdasarkan jurnal, buku, hasil penelitian, atau artikel dari internet.

xv
Sebaiknya, susun materi presentasi dengan kalimat yang singkat, padat, dan jelas.
Selain itu, perhatikan susunan presentasi, mulai dari bagian pembuka hingga penutup.
Usahakan pembahasannya tidak monoton, tapi tetap detail dan informatif.

5. Kenali Audiens

Jika materi presentasi sudah siap, kini presenter dapat mulai mengenali audiens.
Dengan mengenali audiens, presenter bisa mengetahui cara penyajian apa yang sesuai
dan bagaimana cara mendekati audiens. Hal ini perlu diperhatikan karena audiens
sifatnya berbeda-beda.

Mungkin, kebanyakan audiens yang hadir lebih menyukai penyajian berupa grafik
dan angka. Ada pula beberapa audiens yang lebih cepat paham jika penyajiannya berupa
teks. Lain lagi, ada audiens yang suka visual, seperti gambar atau diagram.

6. Persiapkan Peralatan Presentasi

Setelah itu, presenter dapat mulai mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan


dalam presentasi. Beberapa peralatan umum yang dibutuhkan adalah laptop, proyektor,
LCD, hingga speaker. Selain itu, persiapkan pula alat peraga pendukung presentasi jika
memang diperlukan.

7. Melakukan Latihan

Tak kalah penting dari tahap lainnya, presenter juga perlu melakukan latihan
sebelum presentasi. Latihan dapat dilakukan dengan meminta bantuan teman untuk
mendengarkan presentasi. Setelah itu, biarkan teman memberikan tanggapan atau saran.

Jika ternyata masih ada beberapa hal yang kurang, maka presenter dapat
memperbaikinya sebelum presentasi berlangsung. Dengan melakukan latihan, presenter
dapat mengetahui apakah dirinya sudah menguasai materi presentasi atau belum.

xvi
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari makalah ini, kami menyimpulkan bahwa presentasi itu adalah berbicara
di depan umum dengan tujuan atau maksud ternteu. Presentasi bukanlah sekedar
menyampaikan materi, melainkan kita harus berusaha agar audiens paham akan apa yang
kita sampaikan. Untuk itu agar presentasi lancar dan bisa dinikmati oleh audiens, maka
ada beberapa yang harus kita perhatikan, yaitu kita harus meningkatkan keterampilan kita
dalaam berbicara di depan umum, bahasa yang digunakan dalam presentasi serta
persiapan apa saja yang harus disiapkan sebelum presentasi.

B. Saran

Demikianlah makalah ini dapat kami paparkan, harapan besar kami makalah ini dapat
bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatan pengetahuan dan referensi,
penulis menyadari makalh ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik
lagi kedepannya.

xvii
DAFTAR PUSTAKA

Binham, R. (2014, june 3). Cara Menggunakan Bahasa Verbal Dalam Presentasi Agar Pesan
Menjadi Jelas, Mudah Difahami dan Meyakinkan. Dipetik september 18, 2021, dari rona
presentasi: https://www.ronapresentasi.com/cara-menggunakan-bahasa-verbal-dalam-
presentasi/

Supriadi, C. (2013, January 28). Keterampilan Berbicara di Depan Umum. Dipetik September
28, 2021, dari marketing.co.id: https://marketing.co.id/keterampilan- berbicara-di-depan-
umum/

Admin. (2021, March 17). Persiapan Sebelum Presentasi dan Cara Presentasi yang Baik. Dipetik
September 18, 2021, dari 4presentation.net: melalui https://4presentation.net/id/persiapan-cara-
presentasi/

xviii

Anda mungkin juga menyukai