Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONFLIK LINGKUNGAN ALAM SOSIAL BUDAYA TERHADAP


PERILAKU KEBERAGAMAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah IAD/ISD/IBD

Dosen pengampu: Hj. Sri Utami Dewi

Disusun oleh:

Hilman Agim

Rifqi Hidayatul Muttaqin

Laela Nur Hidayah

FAKULTAS TARBIYAH

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa kita
sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta
semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk dari golongan yang kelak
mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya
makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat
bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki
bentuk ataupun ini makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan,
baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan.
Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang saya miliki. Oleh sebab itu, kami
membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun
untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Tasikmalaya, 11 Desember 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Konflik lingkungan alam ........................................................................... 3
B. Konflik Budaya .......................................................................................... 4
C. Konflik Sosial.............................................................................................. 6
D. Hubungan Konflik Alam, Budaya dan Sosial Dalam Keberagaman .... 7
BAB III ................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ................................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan bangsa yang dibangun dari dan diatas
keberagaman. Disatu sisi keberagaman ini menjadi suatu daya tarik bagi
bangsa lain untuk mempelajari toleransi, kerja sama dan kebersatuan.
Namun di sisi lainnya, Keberagaman itu sendiri merupakan anugrah yang
diperoleh dari Tuhan Yang Maha Esa. Dengan memahami keberagaman
atau berbagai macam sifat dan ciri ciri setiap individu, sifat tenggang rasa
dalam diri akan terasah.
Konflik bisa terjadi akibat adanya perbedaan pandangan antara dua atau
lebih kelompok masyarakat di suatu wilayah. Hanya saja, banyak orang
memanfaatkan konflik ini untuk kepentingan lain hingga pecah menjadi
besar. Kepribadian seseorang dibentuk secara internal dan eksternal yakni
dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Setiap masyarakat memiliki
nilai-nilai dan norma-norma sosial yang beragam. Apa yang dianggap baik
oleh suatu masyarakat tertentu belum tentu sama dengan apa yang dianggap
baik oleh masyarakat lainnya.
Jadi sebagai warga Indonesia yang patuh terhadap hukum, kita harus
membiasakan diri untuk selalu rukun terhadap satu sama yang lain agar
kehidupan sosial kita dapat mencapai dengan harmonis dan penuh
ketenangan tanpa adanya ketegangan politik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konflik lingkungan alam?
2. Apa pengertian konflik budaya?
3. Apa pengertian konflik sosial?
4. Bagaimana hubungan konflik alam dan sosial budaya terhadap perilaku
keberagaman?

1
C. Tujuan
1. Untuk memahami konflik lingkungan alam
2. Untuk memahami konflik budaya
3. Untuk mengetahui konflik sosial
4. Untuk mengetahui hubungan konflik alam dan sosial budaya terhadap
perilaku keberagaman

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konflik lingkungan alam


Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan
udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga Kesehatan,
semuanya memerlukan lingkungan.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia
yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan
biotik dan abiotik.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad
renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya
didominasi oleh tumbuhan.
2. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat
manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam
perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai
keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati
oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.
Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi
kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.
Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

3
Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan
hidup antara lain:
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi
yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung
berapi.
b. Gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung
berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di
dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa,
namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan
terjadinya gempa.
2. Kerusakan Lingkungan Alam Oleh Manusia.
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar
dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Namun sayang,
seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan
pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. kemajuan
yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap
kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia,
antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara)
sebagai dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem
pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai
dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya
hutan.
B. Konflik Budaya
Budaya menurut Koentjaningrat adalah keseluruhan sistem, gagasan,
dan tindakan hasil kerja manusia dalam rangka kehidupan masyarakat

4
yang dijadikan milik manusia dengan belajar. Jadi konflik budaya
merupakan problematika budaya yang timbul karena gagasan dan tindakan
manusia itu sendiri yang sudah melenceng dari tatanan aturan budaya yang
berada di kehidupan masyarakat.
Terdapat perbedaan yang mendasar antara konflik budaya dan konflik
alam.Perubahan budaya merupakan bagian dari perubahan alam yang
mengharuskan untuk berubah dan terakomodir sesuai perubahan dan
konflik alam dan zaman semakin modern.
Konflik Perubahan budaya dilihat dari sudut internal dan eksternal:
a. Faktor Internal
1. Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus
bertambah,akan mengakibatkan terjadinya perubahan berbagai
sektor kehidupan,bidang perekonomian, pertambahan penduduk
akan mempengaruhi persediaan kebutuhan pangan,sandang, dan
papan.
2. Konflik Sosial
Konflik sosial dapat mempengaruhi trejadinya perubahan
kebudayaan dalam suatu masyarakat.konflik kepentingan antara
kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah
transmigrasi,untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan
penduduk setempat dalam program pembangunan bersama para
transmigran.
3. Bencana alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempengaruhi
perubahan, bencana banjir,longsor,letusan gunung
berapi,masyarakat akan di evakuasi dan dipindah ketempat yang
baru,disanalah mereka harus baradaptasi dengan kondisi lingkungan
dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun
akulurasi.

5
4. Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan alam ada beberapa faktor misalnya
pendangkalan muara sungai yang terbentuk delta, rusaknya hutan
secara erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan.
Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan,hal ini
disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan
lingkungan setempat.
b. Faktor Eksternal
1. Perdagangan
Indonesia terlatak pada jalur perdagangan Asia Timur dengan
India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia
sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar.Selain berdagang
mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat
setempat sehingga menjadi perubahan budaya dengan pencampuran
budaya yang ada.
2. Penyebaran agama
Masuknya unsur-unsur agama Hindu dari India atau budaya
Arab bersama proses penyebaran agama Hindu dan Islam ke
Indonesia,demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat
melalui proses penyebaran agama kristen dan kolonialisme.
3. Peperangan
Kedatangan bangsa barat ke Indonesia umumnya menimbulkan
perlawanan keras dalam bentuk peperangan,dalam suasana tersebut
ikut masuk pula unsur-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.
C. Konflik Sosial
Sebagai makhluk sosial tentu kita tidak dapat hidup sendiri. Kita
membutuhkan orang lain baik dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup
maupun berinteraksi dalam suatu kelompok organisasi.
Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan sesama
manusia. Ketika berinteraksi dengan sesama manusia, selalu diwarnai dua
hal, yaitu konflik dan kerjasama. Dengan demikian konflik merupakan
bagian dari kehidupan manusia.

6
Menurut Anoraga (dalam Saputro, 2003) suatu konflik dapat terjadi
karena perbendaan pendapat, salah paham, ada pihak yang dirugikan, dan
perasaan sensitif:
1. Perbedaan pendapat
Suatu konflik yang terjadi karena pebedaan pendapat dimana
masing-masing pihak merasa dirinya benar, tidak ada yang mau
mengakui kesalahan, dan apabila perbedaan pendapat tersebut amat
tajam maka dapat menimbulkan rasa kurang enak, ketegangan dan
sebagainya.
2. Salah paham
Salah paham merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan
konflik. Misalnya tindakan dari seseorang yang tujuan sebenarnya baik
tetapi diterima sebaliknya oleh individu yang lain.
3. Ada pihak yang dirugikan
Tindakan salah satu pihak mungkin dianggap merugikan yang lain
atau masing-masing pihak merasa dirugikan pihak lain sehingga
seseorang yang dirugikan merasa kurang enak, kurang senang atau
bahkan membenci.
4. Perasaan sensitif
Seseorang yang terlalu perasa sehingga sering menyalah artikan
tindakan orang lain. Contoh, mungkin tindakan seseorang wajar, tetapi
oleh pihak lain dianggap merugikan.
D. Hubungan Konflik Alam, Budaya dan Sosial Dalam Keberagaman
Pandangan dari C.L.de Secondat,Baron de la Brede de Mosntesquieu.Ia
mengatakan bahwa “keanekaragaman masyarakat manusia itu,disamping
lebih disebabkan oleh akibat dari sejarah mereka masing-masing juga
karena pengaruh lingkungan alam dan struktural internya”.
Oleh karenanya suatu unsur atau adat dalam suatu kebudayaan,tidak
dapat dinilai dari pandangan kebudayaan lain,melainkan harus dari sistem
nilai yang ada dalam kebudayaan itu sendiri.
Klasifikasi yang paling sulit adalah memastikan tema-tema kepercayaan
utama sekelompok orang,dan bagaimana faktor ini serta faktor-faktor

7
lainnya mempengaruhi sikap-sikap mereka terhadap diri mereka sendiri dan
orang-orang lain dan apa yang terjadinya dalam dunia mereka.Orang-orang
dalam semua budaya tampaknya mempunyai perhatian terhadap hal-hal
supranatural yang jelas dalam agama-agama dan praktik-praktik agama
mereka.Budaya-budaya primitif misalnya,mempunyai kepercayaan pada
makhluk-makhluk spiritual yang kita sebut”animisme”.
Agama dipengaruhi oleh budaya dan budayapun dipengaruhi oleh
agama.Semua aspek budaya sekelompok orang sedemikian rupa hingga kita
lebih menghargai keindahan keanekaragaman dan kemampuan manusia.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari isi pembahasan yang diuraikan diatas,kami dapat menyimpulkan
bahwa segala konflik yang ada di dunia ini baik konflik alam sosial dan
budaya dapat membentuk keberagamaan yang mewarnai dan memiliki ciri
khas tersendiri.Dengan adanya keberagamaan inilah kita dapat saling
mengenal satu samalain dan mengambil hikmahnya.
Jadi sebagai warga Indonesia yang patuh terhadap hukum, kita harus
membiasakan diri untuk selalu rukun terhadap satu sama yang lain agar
kehidupan sosial kita dapat mencapai dengan harmonis dan penuh
ketenangan tanpa adanya ketegangan politik.
B. Saran
Jika keberagaman tersebut disalahtanggapkan, maka kehidupan
masyarakat yang ada di NKRI menjadi rawan konflik. Konflik sosial secara
sosiologis dapar didefinisikan sebagai berbagai masalah sosial yang
menimbulkan pertentangan dalam kehidupan masyarakat atau bernegara,
yang disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat atau pandangan tertentu,
akibat tidak adanya rasa toleransi dan perasaan saling mengerti akan
kebutuhan individu masing-masing.

9
DAFTAR PUSTAKA

Poerwanto Hari,Kebudayaan dan Lingkungan, Pustaka Pelajar,Yogyakarta,2000

Majid Nurcholish,Islam doktrin dan peradaban,Yayasan wakaf


paramida,California,1992

http//www.lingkungan hidup.com

http//www.sosial.com

10

Anda mungkin juga menyukai