Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
Kelompok 7
FAKULTAS SYARIAH
IAIN BUKITTINGGI
TA 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunian-Nya, sehingga kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan tugas makalah pada mata
kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar atau yang disingkat “ISBD” yang berjudul “Manusia dan
Lingkungan”.Serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW atas
petunjuk risalahnya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang.
Tujuan dari makalah ini adalah memenuhi tanggung jawab untuk menyelesaikam tugas
penjelasan sebuah materi yang diberikan oleh Bapak Senji Sudarmha, SH, M.kn, pada mata
kuliah ISBD.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Senji Sudarmha, SH, M.kn selaku dosen
ISBD yang telah memberkikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
kami selaku mahasiswa.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini menjadi baik lagi . Demikian yang dapat kami sampaikan,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Diakhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada anda semua yang telah berperan
didalam meyusun Karya Ilmiah ini dari awal sampai selesasi . Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan apa yang baik untuk segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 1............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................................................... 2
D. MANFAAT....................................................................................................................................... 2
BAB 2............................................................................................................................................................ 3
ISI...................................................................................................................................................................3
A. HAKIKAT DAN MAKNA LINGKUNGAN BAGI MANUSIA..................................................3
1. Pengertian Manusia..................................................................................................................... 3
2. Pengertian lingkungan................................................................................................................ 3
B. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL YANG DIHADAPI MASYARAKAT............. 6
C. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN HIDUP YANG DIHADAPI MASYARAKAT............... 8
a. Pemanasan Global (Global Warming)........................................................................................ 8
b. Persediaan Air Bersih..................................................................................................................9
c. Persediaan Pangan Dunia......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa pertanyan yang menjadi
sebuah masalah yang harus diselesaikan maka rumusan masalah yang di dapati adalah
sebagai berikut:
ii
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan wawasan terhadap mahasiswa
tentang bagaimana:
D. MANFAAT
1) Dapat membuka wawasan penulis dan pembaca tentang kajian hakikat, makna &
hubungan antara manusia dan lingkungan.
2) Menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang kajian dari keterkaitan
antara manusia lingkungan.
3) Meningkatkan kesadaraan penulis dan pembaca agar memajukan bangsa
Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4) Meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya lingkungan, baik lingkungan alam
atau hidup maupun sosial.
2
BAB 2
ISI
1. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dengan
segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait
dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal
balik, baik itu positif maupun negative.2
2. Pengertian lingkungan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari
penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait
secara timbale balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,
terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly
M.Setiadi,2006).3
Menurut UU Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup pada pasal 1, “menjelaskan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
1
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 130.
2
Amri P.Sihotang SS., M.Hum, Ilmu Sosial Budaya Dasar, (Semarang: Semarang University Press, 2008), hal. 60.
3
Amri P.Sihotang SS., M.Hum, Ilmu Sosial Budaya Dasar, (Semarang: Semarang University Press, 2008), hal. 60.
Dan Amri P.Sihotang SS., S.H., M.Hum, Ilmu Sosial Budaya Dasar, (Semarang: Semarang University Press, 2011),
Cetakan Ketiga, Revisi, hal. 98. Dan Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga
Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI), 2019), hal. 130.
3
makhluk hidup lain”. Yang artinya masnusia dapat mempengaruhi lingkungan
hidupnya.4
Bila berbicara tentang lingkungan hidup sosial atau dikenal juga sebagai
lingkungan nonfisik tentunya berkaitan dengan keberadaan manusia di lingkungan
sosialnya dimana manusia saling melakukan interaksi sosial. Keberadaan
masnusia di lingkungan sosial memainkan peran sebagai makhluk sosial yang
bermakna “manusia selalu membutuhkan manusia lainnya atau biasa dikenal
dengan manusia sebagai makhluk sosial, dan manusia tidak dapat hidup tanpa
adanya manusia lain”.
Dalam konteks yang lebih dalam kita akan berbicara mengenai lingkungan
hidup yang tidak bisa dipisahkan dari ekosistem atau system ekologi.
Ekosistem adalah suatu kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas
makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati lain yang
membentuk suatu system.
Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu system kehidupan di mana
terdapat intervensi manusia terhadap tatanan ekosistem, dan manusia adalah
bagian dari ekosistem tersebut.5
1) Factor abiotik atau factor yang tidak hidup yaitu terdiri dari; tanah,
air, udara, cuaca, suhu dan lain sebagainya.
2) Factor biotic atau factor yang hidup yang terdiri dari; manusia,
hewan, dan tumbuhan.
4
Amri P.Sihotang SS., S.H., M.Hum, Ilmu Sosial Budaya Dasar, (Semarang: Semarang University Press, 2011),
Cetakan Ketiga, Revisi, hal. 98. Dan Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga
Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI), 2019), hal. 130.
5
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 131.
6
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 132.
4
1) Lingkungan merupakan tempat manusai hidup dan bertahan hidup.
2) Lingkungan merupakan sumber utama bagi keberlangsungan hidup
manusia di dunia.
3) Lingkungan memberikan pengaruh bagi perkembangan diri dan
karakteristik manusia.
4) Lingkungan menjadi tantangan bagi manusia untuk diolah demi
peradaban hidup manusia.
Hal ini senada seperti yang dilakukan oleh Senator Amerika Serikat
“Gaylord Nelson” yang kemudian mencetuskan Hari Bumi (Earth Day) yang
diperingaati setiap tanggal 22 April. Ide ini muncul ketika adanya keprihatinan
akan bumi yang tercemar oleh ulah manusia sehingga menjadi kotor.
Antara hari lingkungan hidup dan hari bumi sebenarnya tidak ada prinsip
yang berbeda, hanya sejarah kemunculannya yang berbeda. Hari bumi diprakarsai
oleh masyarakat dan diperingati terutama oleh “Lembaga Swadaya Manusia”
maupun organisasi yang fokus pada isu pelestarian lingkungan. Sedangkan hari
lingkungan hidup didasarkan atas konferensi PBB di Stockholm Swedia pada
tanggal 5 Juni 1972 tentang lingkungan hidup.8
7
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 133.
8
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 134.
5
disebut “Kalpataru”. Ditingkat daerahpun dapat menerima penghargaan
“Adipura” sebagai Kota atau Kabupaten terbersih.9
6
a) Problema sosial disebabkan karena factor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan
dan pengangguran.
b) Prolema sosial disebabkan karena factor biologis, seperti wabah penyakit menular.
c) Problema sosial karena factor psikologis seperti bunuh dri, sakit jiwa dan
disorganisasi.
d) Problema sosial karena factor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan ,
kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan.12
Oleh karena itu dalam kehidupan sosial masyarakat, dibutuhkan keserasian yang
dapat melahirkan harmonisasi, damai dan tentram.Keserasian dalam konteks ini
bermakna “kesesuaian hubungan timbal balik antara komponen serta berbagai aspek
dalam lingkungan tersebut”.
12
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 137.
13
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 138.
14
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 139.
7
C. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN HIDUP YANG DIHADAPI
MASYARAKAT
Dalam kehidupan sosial bermasyarakat dimana interaksi menjadi salah satu factor
penting, problematika yang dihadapi masyarakat tidak hanya pada lingkungan sosial
tetapi juga pada lingkungan hidup atau lingkungan alam sekitar.
Semakin lama, problematika yang dihadapi masyarakat tidak hanya dihadapi di
Indonesia namun sudah menjadi “isu global”. Isu-isu kontemporer terkait lingkungan
hidup tersebut menjadi keprihatinan bangsa atau komunitas masyarakat internasional.15
Ada banyak sekali isu-isu terkait lingkungan hidup yang perlu didiskusikan dan
perlu mendapatkan perhatian dunia sehingga dapat dicari solusi atas problematika-
problematika tersebut.
15
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 139.
16
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 140.
8
Oleh karena itu, fenomena itu perlu ditemukan obat dan penawarnya atau
“solusi”, karena hal tersebut akan “mengancam” keberlangsungan hidup semua
makhluk di muka bumi, tidak hanya manusia. Kemungkinan besar ancaman
tersebut dapat berupa:
1) Munculnya penyakit menular dan endemik seperti demam berdarah,
malaria, dan lain sebagainya, itu disebabkan karena peningkatan suhu
bumi.
2) Daratan akan terancam tenggelam karena naiknya permukaan air laut,
disebabkan karena bongkahan es di kutub yang mencair juga karena suhu
meningkat.
3) Persedian air bersih yang menipis karena kemarau yang berkepanjangan.
4) Gagal panen bagi pertanian yang berharap pada irigasi air hujan .
5) Bencana alam karena perubahan kondisi alam seperti banjir, hujan badai,
atau angin topan dan puting beliung.17
Meski begitu, problematika terkait tersedianya “air bersih” saat ini masih
dihadapi oleh beberapa masyarakat di seluruh dunia. Salah satu penyebab masalah
ini terjadi adalah karena pertumbuhan penduduk dunia yang semakin signifikan,
dan seiring dengan itu kebutuhan akan air bersih semakin meningkat.
Selain tu factor peningkatan suhu udara, sebagaimana yang telah diuraikan
sebelumnya juga ikut mempengaruhi. Curah hujan yang semakin rendah dipantau
menjadi salah satu penyebab sehingga ketersediaan sumber air bersihpun semakin
menipis.
Beberapa wilayah sudah merasakan kelangkaan terhadap sumber air bersih
ini seperti, beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur. Selain itu menurut laporan
Yayasan Suaka Margasatwa untuk Alam (WWF) menyatakan bahwa sebanyak 10
17
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 142.
18
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 142.
9
sungai besar disetiap benua mulai mongering dan terancam pasokan air.
Diantaranya yaitu; Sungai Yangtze dan Mekong di Tiongkok, Sungai Gangga dan
Indus di India, Sungai La Plata dan Rio Grande di Amerika, Sungai Nil di Afrika,
maupun sungai Murray Darling di Australia.19
Oleh karena itu kita sebagai manusia sadar akan saudara-saudara kita di
belahan bumi sana, para hewan, tumbuhan, dan makhluk lain, yang butuh bahkan
mereka semua lebih membutuhkan yang namanya “Air”. Untuk sekedar
mendapatkan air saja mereka susah payah, apalagi untuk yang namanya “Air
Bersih” maka kita bisa memulai langkah kecil yang akan menjadi langkah besar
bagi mereka yang membutuhkan itu dengan cara. Harus menghemat yang
19
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 143.
20
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 144.
21
Zaeni Asyhadie dan Arief Rahman, (2014), Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hlm.3.
10
namanya penggunaan air di kehidupan sehari-hari, baik dalam mandi, memasak,
mencuci dll.
Selalu ingat bahwa kita ini manusia dan yang berkodrat “makhluk sosial”
tidakkah tersentuh hati kita melihat mereka disana yang lebih membutuhkan,
sedangkan kita senang yang namanya, “pemborosan, mubazir” .
Bayangkan bagaimana jika kita diposisi mereka, dan tidak ada tangan
yang mau membantu, menghiraukan ,mereka semua acuh. Sadarlah bahwa itu
semua adalah “titik balik” dari apa yang mereka rasakan selama ini.
Ingat“ketika kita mengira bahwa kita membantu orang lain, ketika kita
bersikap baik kepada mereka, kita sedang menolong mereka!, kita harus berpikir
lagi!”
Nabi Muhammad SAW pernah berkata :
“Allah akan menolong seseorang selama dia menolong saudaranya”
(Musllim).
Dari hadis Rasulullah SAW dapat kita pahami bahwa, tindakan kebaikan
kita, yang kita kira kita lakukan untuk orang lain, sebenarnya (kembali) kepada
kita sendiri!
22
22
Zabrina A. Bakar, Bocah Laki-Laki dan Sepatu Botnya, (Jaarta: Uffuk Press, 2008), hal. 35.
23
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 144.
11
Organization) mencatat bahwa saat ini kurang lebih 200 Jt orang kekurangan
pangan. Bahan penduduk Indonesia pada tahun 2035 diperkirakan akan
meningkat menjadi 2 kali lipat, sehingga kebutuhan akan panganpun semakin
tinggi,24
Mantan Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) “Koffi
Annan” menegaskan bahwa, walaupun saat ini ada kemajuan yang luar biasa di
bidang teknologi dan pertanian, namun penderitaan yang paling tua dan mendasar
yaitu ”kelaparan”.
Hal ini sangat ironis mengingat ada sebagian penduduk dunia yang cukup
mendapatkan pangan, namun sebagian penduduk lainnya harus kekurangan akses
makanan. Bahkan sebuah pepatah mengatakan bahwa:
“kematian saat perang terjadi, adalah hal yang wajar, namun harus
menderita hingga mati karena kelaparan adalah suatu pengkhianatan
terhadap kemanusiaan”25
24
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 145.
25
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 146.
12
DAFTAR PUSTAKA
Sihotang, Amri P. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Semarang: Semarang University Press.
Sihotang, Amri P. 2011. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Semarang: Semarang University Press.
Mumtazainur. 2009. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi
Indonesia.
Asyhadie, Zaeni dan Rahman, Arief. 2014. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Bakar, Zabrina A. 2008. Bocah Laki-Laki dan Sepatu Botnya. Jakarta: Ufuk Press.
13