Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ILMU SOSIAL & BUDAYA DASAR

“Manusia dan Lingkungan “

Dosen Pengampu :

Bapak Senji Sudarmha, SH, M.kn

Disusun Oleh:

Kelompok 7

Arrazaq Alif : 1421039


Wina Lerian Sari : 1421055
Novita Sari : 1421060

PRODI HUKUM PIDANA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

IAIN BUKITTINGGI

TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunian-Nya, sehingga kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan tugas makalah pada mata
kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar atau yang disingkat “ISBD” yang berjudul “Manusia dan
Lingkungan”.Serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW atas
petunjuk risalahnya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang.

Tujuan dari makalah ini adalah memenuhi tanggung jawab untuk menyelesaikam tugas
penjelasan sebuah materi yang diberikan oleh Bapak Senji Sudarmha, SH, M.kn, pada mata
kuliah ISBD.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Senji Sudarmha, SH, M.kn selaku dosen
ISBD yang telah memberkikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
kami selaku mahasiswa.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini menjadi baik lagi . Demikian yang dapat kami sampaikan,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Diakhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada anda semua yang telah berperan
didalam meyusun Karya Ilmiah ini dari awal sampai selesasi . Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan apa yang baik untuk segala usaha kita. Aamiin.

Kota Solok,9 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB 1............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................................................... 2
D. MANFAAT....................................................................................................................................... 2
BAB 2............................................................................................................................................................ 3
ISI...................................................................................................................................................................3
A. HAKIKAT DAN MAKNA LINGKUNGAN BAGI MANUSIA..................................................3
1. Pengertian Manusia..................................................................................................................... 3
2. Pengertian lingkungan................................................................................................................ 3
B. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL YANG DIHADAPI MASYARAKAT............. 6
C. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN HIDUP YANG DIHADAPI MASYARAKAT............... 8
a. Pemanasan Global (Global Warming)........................................................................................ 8
b. Persediaan Air Bersih..................................................................................................................9
c. Persediaan Pangan Dunia......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial dan


budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan, lingkungan, sumber alam,
dan segala aspek yang menyangkut manusia dan lingkungannya secara menyeluruh.
Manusia adalah hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, meninggal dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbale balik, baik itu positif maupun negative
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari yang namanya lingkungan. Baik
“lingkungan alam maupun lingkungan sosial”. Kita bernafas memerlukan udara dari
lingkungan sekitar, kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan
lingkungan.
Sering kali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia atau yang dapat disebut
sebagai “lingkungan sosial”. Lingkungan sosial inilah yang membentuk system pergaulan,
yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa pertanyan yang menjadi
sebuah masalah yang harus diselesaikan maka rumusan masalah yang di dapati adalah
sebagai berikut:

1) Apa pengertian manusia dan lingkungan?


2) Bagaimana korelasi/hubungan antara manusia dengan lingkungan?
3) Apa pengaruh manusia pada alam lingkungan hidupnya?
4) Apa hakikat dan makna lingkungan bagi manusia?
5) Apa saja kualitas lingkungan dan penduduk terhadap kesejahteraan?
6) Apa saja permasalahan lingkungan yang dihadapi masyarakat?
7) Apa saja problematika lingkungan sosial dan budaya?
8) Apa saja isu-isu penting lintas budaya dan bangsa?

ii
C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan wawasan terhadap mahasiswa
tentang bagaimana:

1) Untuk mengetahui pengertian manusia dan lingkungan .


2) Untuk mengetahui korelasi/hubungan antara manusia dengan lingkungan.
3) Untuk mengetahui pengaruh manusia pada alam lingkungan hidupnya.
4) Dapat mengetahui apa hakikat dan makna lingkungan terhadap manusia.
5) Dapat mengetahui apa saja kualitas lingkungan dan penduduk terhadap
kesejahteraan.
6) Dapat mengetahui apa saja permasalahan lingkunngan yang dihadapi masyarakat.
7) Dapat mengetahui problematika lingkungan sosial budaya; baik problematika
lingkungan sosial maupun lingkungan hidup terhadap masyarakat.
8) Dapat mengetahui apa saja isu-isu penting lintas budaya dan bangsa.

D. MANFAAT

1) Dapat membuka wawasan penulis dan pembaca tentang kajian hakikat, makna &
hubungan antara manusia dan lingkungan.
2) Menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang kajian dari keterkaitan
antara manusia lingkungan.
3) Meningkatkan kesadaraan penulis dan pembaca agar memajukan bangsa
Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4) Meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya lingkungan, baik lingkungan alam
atau hidup maupun sosial.

2
BAB 2

ISI

A. HAKIKAT DAN MAKNA LINGKUNGAN BAGI MANUSIA


Dalam kehidupan manusia lingkungan merupakan factor yang cukup signifikan.
Sejak manusia dilahirkan kedunia ini manusia langsung ditempatkan di lingkungannya.
Lingkungan dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:”lingkungan sosial dan lingkungan hidup
atau alam”. Sebelum masuk lebih dalam maka ada baiknya kita mengetahui apa itu
manusia dan lingkungan sebagai berikut;1

1. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dengan
segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait
dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal
balik, baik itu positif maupun negative.2

2. Pengertian lingkungan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari
penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait
secara timbale balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya,
terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly
M.Setiadi,2006).3
Menurut UU Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup pada pasal 1, “menjelaskan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

1
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 130.
2
Amri P.Sihotang SS., M.Hum, Ilmu Sosial Budaya Dasar, (Semarang: Semarang University Press, 2008), hal. 60.
3
Amri P.Sihotang SS., M.Hum, Ilmu Sosial Budaya Dasar, (Semarang: Semarang University Press, 2008), hal. 60.
Dan Amri P.Sihotang SS., S.H., M.Hum, Ilmu Sosial Budaya Dasar, (Semarang: Semarang University Press, 2011),
Cetakan Ketiga, Revisi, hal. 98. Dan Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga
Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI), 2019), hal. 130.

3
makhluk hidup lain”. Yang artinya masnusia dapat mempengaruhi lingkungan
hidupnya.4

Bila berbicara tentang lingkungan hidup sosial atau dikenal juga sebagai
lingkungan nonfisik tentunya berkaitan dengan keberadaan manusia di lingkungan
sosialnya dimana manusia saling melakukan interaksi sosial. Keberadaan
masnusia di lingkungan sosial memainkan peran sebagai makhluk sosial yang
bermakna “manusia selalu membutuhkan manusia lainnya atau biasa dikenal
dengan manusia sebagai makhluk sosial, dan manusia tidak dapat hidup tanpa
adanya manusia lain”.

Dalam konteks yang lebih dalam kita akan berbicara mengenai lingkungan
hidup yang tidak bisa dipisahkan dari ekosistem atau system ekologi.
Ekosistem adalah suatu kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas
makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan berbagai benda mati lain yang
membentuk suatu system.
Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu system kehidupan di mana
terdapat intervensi manusia terhadap tatanan ekosistem, dan manusia adalah
bagian dari ekosistem tersebut.5

Dalam lingkungan hidup terdiri dari 2 faktor penyusunya yaitu :

1) Factor abiotik atau factor yang tidak hidup yaitu terdiri dari; tanah,
air, udara, cuaca, suhu dan lain sebagainya.
2) Factor biotic atau factor yang hidup yang terdiri dari; manusia,
hewan, dan tumbuhan.

Lingkungan hidup merupakan sumber penting bagi kelangsungan hidup


manusia di muka bumi ini. Manusia dapat memanfaatkan semua yang ada di alam
ini untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Hal ini dikarenakan lingkungan
memiliki daya dukung yaitu kemampuan untuk mendukung perikehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya.6

Secara singkat kita dapat menguraikan arti penting lingkungan bagi


kehidupan manusia yaitu sebagai berikut :

4
Amri P.Sihotang SS., S.H., M.Hum, Ilmu Sosial Budaya Dasar, (Semarang: Semarang University Press, 2011),
Cetakan Ketiga, Revisi, hal. 98. Dan Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga
Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI), 2019), hal. 130.
5
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 131.
6
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 132.

4
1) Lingkungan merupakan tempat manusai hidup dan bertahan hidup.
2) Lingkungan merupakan sumber utama bagi keberlangsungan hidup
manusia di dunia.
3) Lingkungan memberikan pengaruh bagi perkembangan diri dan
karakteristik manusia.
4) Lingkungan menjadi tantangan bagi manusia untuk diolah demi
peradaban hidup manusia.

Indonesia merupakan Negara yang mejunjung tinggi perlindungan dan


pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana yang tercantum dalam Undang-
undang No.23 Tahun 1997 dalam pasal 1 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Pengelolaan Lingkungan Hidup diartikan sebagai upaya terpadu yang


dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijakan
penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan
dan pengadilan lingkungan hidup.7

Bila kita lihat pengelolaan da pemeliharaan terhadap lingkungan juga telah


dilakukan oleh masyarakat intrnasional. Hal ini terbukti dari adanya “Hari
Lingkungan Hidup sedunia” yang diperingati tanggal 5 Juni. Hal ini berarti
adanya upaya yang dilakukan oleh komunitas internasional untuk menggalakkan
dan mengembalikan kembali kesadaran manusia akan pentingnya lingkungan
hidup.

Hal ini senada seperti yang dilakukan oleh Senator Amerika Serikat
“Gaylord Nelson” yang kemudian mencetuskan Hari Bumi (Earth Day) yang
diperingaati setiap tanggal 22 April. Ide ini muncul ketika adanya keprihatinan
akan bumi yang tercemar oleh ulah manusia sehingga menjadi kotor.

Antara hari lingkungan hidup dan hari bumi sebenarnya tidak ada prinsip
yang berbeda, hanya sejarah kemunculannya yang berbeda. Hari bumi diprakarsai
oleh masyarakat dan diperingati terutama oleh “Lembaga Swadaya Manusia”
maupun organisasi yang fokus pada isu pelestarian lingkungan. Sedangkan hari
lingkungan hidup didasarkan atas konferensi PBB di Stockholm Swedia pada
tanggal 5 Juni 1972 tentang lingkungan hidup.8

Di tingkat nasional, penghormatan dan juga pengharagaan terhadap


lingkungan hidup juga dilakukan dalam bentuk memberikan apresiasi bagi
penyelamat, perintis, pengabdi lingkungan dan lain sebagainya. Penghargaan itu

7
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 133.
8
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 134.

5
disebut “Kalpataru”. Ditingkat daerahpun dapat menerima penghargaan
“Adipura” sebagai Kota atau Kabupaten terbersih.9

B. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN SOSIAL YANG DIHADAPI


MASYARAKAT
Lingkungan sosial merupakan salah satu factor dalam kehidupan manusai.
Lingkungan sosial diartikan sebagai berlangsungnya berbagai kegiatan dan interaksi
sosial antar individu.
Lingkungan sosial manusia dapat berupa lingkungan keluarga, masyarakat dan
lain sebagainya. Manusia ketika lahir langsung berada di tengah-tengah lingkungan
sosialnya yaitu “keluarga”. Kehidupan di lingkungan sosial manusia beragam bentuk dan
aktivitas, banyak pranata sosial, aneka bentuk interaksi dan lain sebagainya.10
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), akomodasi
(accommodation), persaingan (competition), dan pertikaian (conflict). Kerja sama sebagai
segala bentuk usaha guna mencapai tujuan bersama. Akomodasi digunakan dalam dua
arti yaitu “pada suatu keadaan dan suatu proses”. Akomodasi dalam arti keadaan
menunjukan kenyataan adanya keseimbangan dalam interaksi sosial. Akomodasi sebagai
proses mennunjukan pada usaha manusia untuk memredakan pertentangan yaitu usaha
mencapai kestabilan.

Sedangkan persaingan merupakan proses sosial dimana seseorang atau kelompok


sosial bersaing untuk memperebutkan nilai atau keuntungan dalam kehidupan melalui
cara menarik perhatian politik.
Dan pertikaiaan diartikan sebagai interaksi sosial di mana seseorang atau
kelompok sosial berusaha memenuhi kebutuhannya dengan jalan menantang lawannya
dengan ancaman dan kekerasaan.11
Mengenai problematika yang dihadapi masyarakat selalu terkait dengan tindakan
masyarakat yang berntentangan dengan norma atau hukum atau segala sesuatu yang
bersifat merusak. Hal tersebut muncul karena berbagai factor seperti; ekonomis,
psikologis, atau factor lainnya.

Bentuk problematika sosial yang dialami atau dihadapi masyarakat bergam


bentuknya. Berdasarkan factor penyebabnya maka dapat dikelompokkan menjadi
(Soerjono Soekanto, 1982);
9
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 135.
10
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 135.
11
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 136.

6
a) Problema sosial disebabkan karena factor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan
dan pengangguran.
b) Prolema sosial disebabkan karena factor biologis, seperti wabah penyakit menular.
c) Problema sosial karena factor psikologis seperti bunuh dri, sakit jiwa dan
disorganisasi.
d) Problema sosial karena factor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan ,
kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan.12

Namun, sering kali suatu problematika sosial dapat dikelompokkan atau


digolongkan lebih dari satu kelompok. Contohnya saja kemiskinan yang mungkin
disebabkan karena mengalami suatu penyakit sehingga tidak dapat mencari nafkah atau
karena mengalami gangguan kejiwaan (factor psikologis), atau dapat pula siakibatkan
factor budaya yaitu tidak memperoleh pekerjaan karena ditolak atau terbatasnya
seumberdaya manusia.

Oleh karena itu dalam kehidupan sosial masyarakat, dibutuhkan keserasian yang
dapat melahirkan harmonisasi, damai dan tentram.Keserasian dalam konteks ini
bermakna “kesesuaian hubungan timbal balik antara komponen serta berbagai aspek
dalam lingkungan tersebut”.

Keserasian lingkungan sosial adalah “kesesuaian pola tindakan manusia dalam


suatu system hubungan timbal balik antara berbagai aspek kehidupan sosial dan jaringan
unsur-unsur pokok yang ada dalam masyarakat yang memengaruhi system sosial, nilai,
sikap dan pola prilaku individu serta kelompoknya, proses sosial, struktur sosial, dan
perubahan sosial.

Keserasian antar orang atau kelompok akan memengaruhi daya tampung


lingkungan sosial begitu pula sebaliknya, yaitu daya tampung lingkungan sosial akan
memengaruhi keserasian hubungan antar orang atau kelompok tersebut.13

Daya tampung lingkungan sosial dimaknai sebagai kemapuan suatu kelompok


masyarakat yang berbeda-beda untuk dapat hidup bersama-sama dalam suatu wilayah dan
sebagai suatu masyarakat secara serasi, selaras, seimbang, damai dan rukun.14

12
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 137.
13
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 138.
14
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 139.

7
C. PROBLEMATIKA LINGKUNGAN HIDUP YANG DIHADAPI
MASYARAKAT
Dalam kehidupan sosial bermasyarakat dimana interaksi menjadi salah satu factor
penting, problematika yang dihadapi masyarakat tidak hanya pada lingkungan sosial
tetapi juga pada lingkungan hidup atau lingkungan alam sekitar.
Semakin lama, problematika yang dihadapi masyarakat tidak hanya dihadapi di
Indonesia namun sudah menjadi “isu global”. Isu-isu kontemporer terkait lingkungan
hidup tersebut menjadi keprihatinan bangsa atau komunitas masyarakat internasional.15
Ada banyak sekali isu-isu terkait lingkungan hidup yang perlu didiskusikan dan
perlu mendapatkan perhatian dunia sehingga dapat dicari solusi atas problematika-
problematika tersebut.

Berikut adalah beberapa isu-isu lingkungan hidup tersebut :

a. Pemanasan Global (Global Warming)


Perubahan global secara sederhana dapat dipahami sebagai bentuk
perubahan iklim ekstrim yang lebih lanjut memicu terjadinya perubahan iklim
(Climate Change). Isu ini telah muncul pada akhir 1980-an yang dapat cepat
ditanggapi sebagai persoalan global.
Pemanasan global itu disebabkan karena “rusaknya lapisan ozon bumi”.
Produksi CFC yang digunakan dalam alat semprot aerosol, sebagai bahan
pendingin lemari es atau pendingin ruangan, dalam insulasi busa, dan sebagai zat
pelarut dalam industri-industri elektronika dan computer dianggap sebagai biang
terjadinya pelapisan ozon bumi.?!
Penggunaan bahan-nahan tersebut menyebabkan “atmosfer membentuk
selubung yang menghalangi radiasi panas matahari yang dipantulkan bumi
sehingga tidak dapat terlepas ke atmosfer, sehingga menyebabkan suhu udara
meningkat”. Peristiwa ini ini disebut dengan “Efek Rumah Kaca” yang kemudian
menimbulkan fenomena Pemanasan Global (Global Warming).16

Pembakaran bahan-bahan fosil dalm jumlah besar dianggap sebagai salah


satu sebab yang paling besar, adapun sebab-sebab lain seperti penggundulan
hutan tropis secara massif? Yang pada akhirnya berimbas pada kemungkinan
longsor, banjir, erosi, desertifikasi tanah, atau bahkan yang paling parah
lenyapnya habitat alami spesies hewan dan tumbuhan dari muka bumi.

15
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 139.
16
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 140.

8
Oleh karena itu, fenomena itu perlu ditemukan obat dan penawarnya atau
“solusi”, karena hal tersebut akan “mengancam” keberlangsungan hidup semua
makhluk di muka bumi, tidak hanya manusia. Kemungkinan besar ancaman
tersebut dapat berupa:
1) Munculnya penyakit menular dan endemik seperti demam berdarah,
malaria, dan lain sebagainya, itu disebabkan karena peningkatan suhu
bumi.
2) Daratan akan terancam tenggelam karena naiknya permukaan air laut,
disebabkan karena bongkahan es di kutub yang mencair juga karena suhu
meningkat.
3) Persedian air bersih yang menipis karena kemarau yang berkepanjangan.
4) Gagal panen bagi pertanian yang berharap pada irigasi air hujan .
5) Bencana alam karena perubahan kondisi alam seperti banjir, hujan badai,
atau angin topan dan puting beliung.17

b. Persediaan Air Bersih


Air merupakan salah satu sumber utama kehidupan makhluk di muka
bumi terutama bagi manusia. Tanpa air manusia tidak akan dapat bertahan hidup,
karena hampir semua aktifitas kehidupan manusia membutuhkan air seperti
minum, mandi, memasak, mencuci, dan lain sebagainya. Tanpa adanya air semua
mkhluk hidup akan terancam punah.
Bahkan NASA mencoba meneliti keberadaan air di planet lain yang
dengan itu memungkinkan manusia untuk hidup di planet lain selain di bumi.
Oleh karena itu dapat kita pahami bahwa pentingnya peran “Air” sebagai syarat
mutlak bagi makhluk untuk dapat bertahan hidup.18

Meski begitu, problematika terkait tersedianya “air bersih” saat ini masih
dihadapi oleh beberapa masyarakat di seluruh dunia. Salah satu penyebab masalah
ini terjadi adalah karena pertumbuhan penduduk dunia yang semakin signifikan,
dan seiring dengan itu kebutuhan akan air bersih semakin meningkat.
Selain tu factor peningkatan suhu udara, sebagaimana yang telah diuraikan
sebelumnya juga ikut mempengaruhi. Curah hujan yang semakin rendah dipantau
menjadi salah satu penyebab sehingga ketersediaan sumber air bersihpun semakin
menipis.
Beberapa wilayah sudah merasakan kelangkaan terhadap sumber air bersih
ini seperti, beberapa daerah di Nusa Tenggara Timur. Selain itu menurut laporan
Yayasan Suaka Margasatwa untuk Alam (WWF) menyatakan bahwa sebanyak 10

17
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 142.
18
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 142.

9
sungai besar disetiap benua mulai mongering dan terancam pasokan air.
Diantaranya yaitu; Sungai Yangtze dan Mekong di Tiongkok, Sungai Gangga dan
Indus di India, Sungai La Plata dan Rio Grande di Amerika, Sungai Nil di Afrika,
maupun sungai Murray Darling di Australia.19

Kekurangan pasokan air bersih ini lantas memunculkan problematika


lainya seperti munculnya berbagai maca penyakit seperti; koleran, tifus, malaria,
demam berdarah, maupu penyakit menular lainnya. Hal ini dapat dilihat secara
mudah pada kondisi pengungsi di tempat posko pengungsian yang akan sangat
mudah tertular penyakit di karenakan persediaan air bersih yang tidak memadai.
Tidak hanya itu, bahkan minimnya pasokan air bersih ini juga lebih lanjut
dapat memunculkan “konflik antar masyarakat”. Hal itu karena kelangkaan air
bersih menjadikan orang kehabisan waktu, tenaga bahkan dana/uang untuk
mendapatkan akses untuk air bersih. Sehingga tidak jarang ditemukan konflik
yang berlatar belakang dari butuhnya masyarakat akan air bersih. 20

Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh filsuf Aristoteles manusia adalah


makhluk “zone politicon” (makhluk sosial dan makhluk politik), yang mana
manusia itu membutuhkan manusia lain, manusia itu tidak dapat hidup sendiri
tanpa adanya manusia lain, dan manusia adalah makhluk yang selalu ingin hidup
bersama-sama atau kelompok. 21
Sedangkan P.J Bouman mengatakan “de mens wordt eerst mens door
samenleving met anderen” artinya manusia itu baru menjadi manusia karena ia
hidup bersama dengan manusia lainya.
Karena manusia dalam kehidupannya saling membutuhkan dan
melengkapi antara satu dengan yang lainnya, akan tetapi pada sisi lain manusia
juga sebagai makhluk “individu” yang memiliki keinginan dan ego yang sudah
menjadi barang pasti, selalu berbeda pendapat dengan individu lainnya dan
bahkan sering bertentangan.

Oleh karena itu kita sebagai manusia sadar akan saudara-saudara kita di
belahan bumi sana, para hewan, tumbuhan, dan makhluk lain, yang butuh bahkan
mereka semua lebih membutuhkan yang namanya “Air”. Untuk sekedar
mendapatkan air saja mereka susah payah, apalagi untuk yang namanya “Air
Bersih” maka kita bisa memulai langkah kecil yang akan menjadi langkah besar
bagi mereka yang membutuhkan itu dengan cara. Harus menghemat yang

19
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 143.
20
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 144.
21
Zaeni Asyhadie dan Arief Rahman, (2014), Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hlm.3.

10
namanya penggunaan air di kehidupan sehari-hari, baik dalam mandi, memasak,
mencuci dll.
Selalu ingat bahwa kita ini manusia dan yang berkodrat “makhluk sosial”
tidakkah tersentuh hati kita melihat mereka disana yang lebih membutuhkan,
sedangkan kita senang yang namanya, “pemborosan, mubazir” .
Bayangkan bagaimana jika kita diposisi mereka, dan tidak ada tangan
yang mau membantu, menghiraukan ,mereka semua acuh. Sadarlah bahwa itu
semua adalah “titik balik” dari apa yang mereka rasakan selama ini.

Ingat“ketika kita mengira bahwa kita membantu orang lain, ketika kita
bersikap baik kepada mereka, kita sedang menolong mereka!, kita harus berpikir
lagi!”
Nabi Muhammad SAW pernah berkata :
“Allah akan menolong seseorang selama dia menolong saudaranya”
(Musllim).

Dari hadis Rasulullah SAW dapat kita pahami bahwa, tindakan kebaikan
kita, yang kita kira kita lakukan untuk orang lain, sebenarnya (kembali) kepada
kita sendiri!
22

c. Persediaan Pangan Dunia


Disamping air bersih pangan merupakan komoditi penting dan strategis
bagi keberlangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Hal ini karena pangan
merupakan kebutuhan pokok manusia yang hakiki.23
Beberapa daerah terpenuhi kebutuhannya akan pangan, namun di beberapa
daerah banyak masyarakat yang masih kekurangan pangan. Sehingga
problematika kekurangabn pangan masih menjadi momok yang menghantui
penduduk dunia.
Salah satu factor yang dianggap menjadi penyebab yaitu “pertumbuhan
penduduk manusia yang tidak sejalan dengan produksi pangan dunia”. Sehingga
kekurangan pangan masih terjadi atau dapat juga di karenakan factor “keadilan
dalam mendistibusikan sumber-sumber pangan tersebut yang tidak merata”.

Kekurangan pangan adalah problematika sosial yang tidak dapat diabaikan.


Kekurangan pangan dapat menimbulkan munculnya problematika baru yaitu
“kelaparan” dan bahkan mungkin “kematian”. FAO (Food and Agriculture

22
Zabrina A. Bakar, Bocah Laki-Laki dan Sepatu Botnya, (Jaarta: Uffuk Press, 2008), hal. 35.
23
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 144.

11
Organization) mencatat bahwa saat ini kurang lebih 200 Jt orang kekurangan
pangan. Bahan penduduk Indonesia pada tahun 2035 diperkirakan akan
meningkat menjadi 2 kali lipat, sehingga kebutuhan akan panganpun semakin
tinggi,24
Mantan Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) “Koffi
Annan” menegaskan bahwa, walaupun saat ini ada kemajuan yang luar biasa di
bidang teknologi dan pertanian, namun penderitaan yang paling tua dan mendasar
yaitu ”kelaparan”.
Hal ini sangat ironis mengingat ada sebagian penduduk dunia yang cukup
mendapatkan pangan, namun sebagian penduduk lainnya harus kekurangan akses
makanan. Bahkan sebuah pepatah mengatakan bahwa:

“kematian saat perang terjadi, adalah hal yang wajar, namun harus
menderita hingga mati karena kelaparan adalah suatu pengkhianatan
terhadap kemanusiaan”25

24
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 145.
25
Mumtazinur, MA, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, (Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI),
2019), hal. 146.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sihotang, Amri P. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Semarang: Semarang University Press.

Sihotang, Amri P. 2011. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Semarang: Semarang University Press.

Mumtazainur. 2009. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Banda Aceh: Lembaga Kajian Konstitusi
Indonesia.

Asyhadie, Zaeni dan Rahman, Arief. 2014. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Bakar, Zabrina A. 2008. Bocah Laki-Laki dan Sepatu Botnya. Jakarta: Ufuk Press.

13

Anda mungkin juga menyukai