Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERKEMBANGAN ISLAM MASA DINASTI UMMAYYAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah sejarah peradaban islam

DOSEN PENGAMPU:Dr.NURFITRIA DEWI,S,Hum,MA

DISUSUN OLEH:

Kelompok: 9

1.SINTIA YULIANTI (1421034)

2.MUHAMMAD SAHRIN HASIBUAN (1421059)

3.NOVITA SARI (1421060)

FAKULTAS SYARI’AH

PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM (JINAYAH)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadiran Allah SWTatas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai.Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca,Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,kami yakin masih banyak


kekurangan dalam makalah ini,Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang mambangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, 04 november 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I: PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar belakang masalah .................................................................................. 1


B. Rumusan masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan penulisan masalah ............................................................................... 1

BAB Il: PEMBAHSAN ............................................................................................ 2

A. Berdirinya dinasti umayyah ............................................................................ 2


B. Perkembangan dinasti umayyah ...................................................................... 4

BAB III:PENUTUP .................................................................................................. 6

A. Kesimpulan .................................................................................................... 6
B. Saran .............................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dinasti Umayyah dinisbatkan kepada Muawiyyan ibn Abi Sofyan ibn Harb
Umayyah ibn Abd Al-Syams yang merupakan pembangunan dinastin Umayyah dan
juga khalifah pertama yang memindahkan ibu kota kekuasaan islam dari Kufah ke
Damaskus.Dinasti Umayyah merupakan sebuah rezim pemerintahan islam yang
berada di bawah kekuasaan keluarga Umayyah yang berlangsung dari tahun 661 M-
750 M.Sepeninggalan Ali untuk menjadi Khalifah,namun jabatan tersebut tidak
berlangsung lama, karena Hasan tidak mau melanjutkan konflik dengan Bani
Umayyah (mu’awiyyah). Ia melakukan perdamaian dengan Mu’wiyyah menjadi
penguasa tunggal masyarakat muslim ketika itu. Sedangkan keluarga Hasan hidup
mengasikan diri sebagai orang biasa. Namun Umayyah terus memburunya hingga
akhirnya Hasan meninggal karena diraun.
Sukses kepemimpinan secara turun menurun dimulai sejak Muawiyyah
mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anak Yazid.
Muawiyyah bermaksud mencotoh sistem monarki yang terdapat di persia dan
Byzantium. Dia tetap menggunakan istilah khalifah pada kepemimpinnya,namun ia
memberikan interprestasi baru untuk menggangukan jabatan tersebut,ia
menyebutkannya khalifatullah dam pengertian penguasa yang diangkatoleh Allah.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya dinasti umayyah ?
2. Bagaimana perkembangan peradaban pada masa dinasti umayyah ?

C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya dinasti umayyah.
2. Untuk mengetahui perkembangan peradaban pada masa dinasti umayyah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah


Setelah wafatnya Khalifah Utsman bin Affan karena terbunuhnya, maka
berakhirnya kepemimpinan Khulafaur Rasyidin yang ketiga selanjutnya di gantikan
oleh Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah yang ke empat. Namun ternyata tidak semua
kaum muslimin mau memnai’atnya termasuk Muawiyyah bin Abi Sofyan, jika para
pembunuh Ustman tidak diadili.
Akan tetapi bagi Ali mengadili para pembunuh Ustman bukan hal yang mudah
karena di lakukan oleh banyak orang. Wafatnya Khalifah Ustman bin Affan
menjadikan momentum perpecahan di kalangan umat islam, antara lain:
1. Kelompok Muawiyyah bin Abi Sofyan
2. Kelompok Aisyah binti Abu Bakar
3. Kelompok Ali bin abi Thalib
Akibat perpecahan tersebut maka terjadilah konflik antar umat islam, yaitu:
perselisihan yang akhirnya mengarah pada konfrontasi antara Aisyah, Zubair,
Thalhah dengan kelompok Ali bin Abi Thalib. Hal ini terjadi karena hasutan
tokoh munafik yaitu Abdullah bin Saba’ dengan pernyataan yang sifatnya
provokatif, ia menyatakan bahwa Abdullah bin Zubair, anak angkat Aisyah
merupakan orang yang berhak menduduki jabatan Khalifah.
Konflik ini bisa diatasi oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib. Perselisihan berikutnya
antara Khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyyah bin Abu Sofyan karena
adanya keinginan kuat Muawiyyah untuk menuntut keadilan atas wafatnya
Khalifah Ustamn bin Affan Ra.
Tahkim Daumatul Jandal (36- 37 H atau 656-567 M), yaitu perundingan
mengenai kepemimpinan umat islam antara pihak Muawiyyah bin Abu Sofyan
dengan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dalam perundingan itu pihak Ali bin Abi
Thalib diwakili oleh Abu Musa Al Asary dan pihak Muawiyyah diwakili oleh
Amr bin Ash.
Pada awalnya kedua belah pihak bersepakatan menurunkan Ali dan Muawiyyah
dari jabatan masing-masing dan selanjutnya jabatan Khalifah diserahkan pada
kaum muslimin. Akan tetapi ada intrik politik dari pihak Muawiyyah bekaitan
hasil kesepakatan yaitu secara sepihak mengangkat Muawiyyah (Gubernur Syam)
untuk menjadi Khalifah menggantikan Ali bin Abi Thalib.
Beberapa tahun setelah Tahkim,Khalifah Ali terbunuhnya oleh Abdurrahman
bin Muljam (19 ramadhan 40 H atau 660 M),sebagai penggantinya di pilih
putranya Hasan bin Ali sebagai Khalifah. Namun berkat kecerdikan Muawiyyah
akhirnya setela memangku jabatan selama kurang lebih 3 bulan, karena Hasan
tidak mampu menghadapi tekanan. Akhirnya Hasanbin Ali menyerahkan jabatan
khalifah kepada Muawuyyah bin Sofyan dengan tiga syarat, yaitu
1. Muawiyyah tidak menaruh dendam terhadap penduduk irak dan bersedia
menjami keamanan serta memaafkan kesalahan mereka

2
2. Pajak tanah negeri Ahwad diperuntukkan kepada Hasan dan diberikan tiap
tahun
3. Pembarian untuk Bani Hasyim harus lebih banyak dari pada Bani Abdi
Syam.
Setelah mencapai kesepakatan dan Muawiyyah menerima syarat tersebut,
maka Hasan bin Ali menyerahkan jabatan Khalifah kepada Muawiyyah bin Abi
Sofyan,peristiwa tersebut dikenal dengan istilah ‘Amul jammah (tahun persatuan)
yang terjadi pada Rabiul akhir tahun 41 H atau 661 M. Peristiwa tersebut
mengukuhkan Muawiyyah sebagai Khalifah dan menandai berdirinya Dinasti
Ummayah. Kemudian Muawiyyah memindahkan pusat kekuasaan dari Madinah
ke Damaskus (suriah).
Dinasti Umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-321 H atau 661-
750 M. Selama berkuasa Dinasti Umayyah terdapat empat belas orang Khalifah,
yaitu:
1. Muawiyyah bin Abu Sofyan 661 s/d 680
2. Yazid bin Muawwiyah 680 s/d 683
3. Muawwiyah bin Hakam 683 s/d 684
4. Marwan bin Hakam 684 s/d 685
5. Abdul Malik bin Marwan 685 s/d 705
6. Walid l bin Abdul Malik 705 s/d 715
7. Sulaiman bin Abdul Malik 715 s/d 717
8. Umar bin Abdul Aziz 717 s/d 720
9. Yazid bin Abdul Malik 720 s/d 724
10. Hisyam bin Abdul Malik 724 s/d 743
11. Walid ll bin Yazid ll 743 s/d 744
12. Yazid lll 744
13. Ibrahim bin Walid ll 744
14. Marwan ll bin Muhammad ll 744 s/d 750.
Diantara sekian banyak khalifah Dinasti Umayyah tersebut hanya beberapa
khalifah yang menduduki jabatan dalam waktu yang cukup panjang yaitu:
1. Muawiyyah bin Abu Sofyan
2. Abdul Malik bin Marwan
3. Walid bin Abdul Malik
4. Umar bin Aziz
5. Hasyim bin Abdul Malik
Setelah dipimpin Muawiyyah, terjadi perubahan dalam sistem
pemerintahan. Yaitu dari sistem Demokrasi menjadi sistem Monarki
(kerajaan).ciri-ciri sistem monarki kerajaan, adalah:
1. Raja adalah penguasa tunggal yang wajib ditaati oleh seluruh rakyat
2. Raja memiliki hak penuh untuk menentukan dan melaksanakan sesuatu
ketetapan hukum sesuai dengan kemauan sendiri
3. Rakyar berfungsi sebagai pembantu raja yang harus dimuliakan,
dimakmurkan dan dicukupi semua kebutuhannya

3
4. Semua pendapatan dan keinginan rakyat hampir tidak pernah diberi
kesempatan untuk mengungkapkan pendapat
5. Terjadi pengangkatan putra mahkota
Dalam pengelolaan pemerintahan,Muawiyyah mendirikan dua departemen
yaitu:
a. Diwanul Khatam yang berfungsi adalah mencatat semua peraturan yang
dikeluarkan oleh Khalifah
b. Diwanul Barid yang berfungsinya adalah memberi tahu pemerintahan
pusat tentang perkembangan yang terjadi di semua provinsi.

B. Perkembangan Peradaban Pada Masa Dinasti Umayyah


Perkembangan peradaban islam tidak lepas dari riwayat kemajuan yang
dicapai Dinasti Umayyah (661-750).Dinasti Umayyah membawa umat islam ke dalam
masa keemasan. Perkembangan ilmu pengetahuan dimasa Kekhalifahan
Umayyah,keluarga khalifah dan penerintahannya menaruh perhatian besar terhadap
ilmi pengetahuan. Sejumlah bidang ilmu berkembang pesat, seperti seni rupa yang
dibuktikan dengan pahatan-pahatan,seni ukir,dan lukisan kaligrafi dan masa tersebut.
Selain itu,bidang arsitektur juga berkembang dengan dibangunnya kubah Al-sakhrah
di baitul Maqdia di masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan.
Dalam uraian perkembangan ilmu pengetahuan di masa Dinasti Umayyah yang
dumuat di Bulrtin ilmiah Al-Turas,Nurhasan menuliskan sejumlah bidang ilmu
pengetahuan yang berkembang pesat. Berikut penjelasan atas perkembangan ilmu-
ilmu pengetahuan pada kekhalifahan Umayyah:
(1) Ilmu-lmu Agama
Sebernarmya, ilmu-ilmu agama sudah diminati sejak zaman kekhalifahan
Rasyidin, namun di masa Dinasti Umayyah, jenis keilmuan ini berkembangan
amat pesat. Banyak sahabat Nabi Muhammad SAW yang mengembara untuk
berdakwah. Di pelosok-pelosok negeri itulah, berdiri berbagai pusat kajian
islam yang mempelajari al-Qur’an,hadis dan fikih. Pusat-pusat kajian islam itu
terdapat di makkah ,madinah,kufah, bashrah,fustat, hingga Damaskus.
Di antara ilmu-ilmu agama yang berkembang adalah ilmu qiraat atau seni
membaca al-Qura’an,serta tafsir. Tokoh-tokoh di bidang qiraat dan tafsir
adalah nafi’bin Abdurrahman,Abdullah bin Abbas,Abdullah bin Ibu Katsir,dan
lain sebagainya.
Berkembang juga ilmu hadis dengan tokoh seperti lman Bukhari, lman
Muslim,Abu Daud,dan lainnya, ilmu fikih dengan tokoh besar seperti Iman
Abu Hanifah,lman Malikbin Anas,dan lainnya
(2) Ilmu Bahasa Arab
Pada masa Kekhalifahan Umayyah, ilmu bahasa arab dikodifikasikan
sedemukian rupa an ditulis sesuai cabang-cabang bahasanya. Sebagai misal,
Abu Al-Aswad Ad-Duali sari Bashrah yang menuliskan ilmu nahwu. Yahya
bin Ya’mar, murid Abu Al-Aswad kemudian menggeluti ilmu saraf dan
balagah.

4
Pada masa Dinasti Umayyah ini juga,Ahmad Al-Farihidi menyusun kamus
atau mu’jam bahasa Arab dan kaidah-kaidah bahasa Arab
(3) Ilmu Sejarah
Perkembangan ilmu sejarah di masa Dinasti Umayyah dimulai dari penulisan
sirah nabawiyah atau perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Data-data
sejarah ini dikulit melalui sumber-sumber lisan dari sahabat-sahabat
Rasulullah.
Di masa Kekhalifahan Umayyah,kitab sejarah yang pertama kali ditulis
adalah Al-Maghazi dan Al-Sirah yang ditulis Ibnu SYIHAB az-zuhri untuk
mwerekam riwayat perjalanan Nabi Muhammad SAW. Sejarawan-sejarawan
yang terkenal di masa Kekhalifahan Umayyah antara lain Ibnu bin Umar Al-
Waqidi, lbnu Hisyam,Muhammad bin Umar Al-Waqidi dan lainnya.
(4) Ilmu Kalam
Di bidang ilmu kalam,dimasa kekhalifahan Umayyah berkembang aliran-
aliran pemikiran jabariyah yang dipelopori oleh Jahm bin Shafwan,aliran
Qadariyah yang dipelopori Ma’bad Al-juhan,dan aliran Mu’tazilah yang
dipelopori oleh Washil bin Atha.
Aliran-aliran pemikiran dan ilmu kalam ini mencoba menafriskan ajaran islam
dengan metode filsafat. Namun,banyak tokohnya yang mendapat tekanan dari
pemerintah. Kendati demikian ,aliran pemikiran dan ilmu kalam tetap
berkembang pesat.
(5) Sastra
Jenis sastra yang berkembang di masa kekhalifahan Umayyah adalah syair
atau puisi. Syair-syair ini didendangkan di banyak pertemuan. Bahkan,pada
masa itu,terdapat Pasar Ukaz yang menjadi tempat untuk pertunjukan syair
Arab
Dimasa Dinasti Umayyah,orang yang memiliki kecakapan lisan, baik itu
orator dan penyair memiliki kedudukan sangat terhormat di kabilahnya.
Diterapkan,bahasa arab bahkan tidak mengucapkan ucapan selamat,kecuali
pada tiga hal,yaitu lahirnya anak kuda kesayangan,lajitnya bayi laki-laki,dan
kemunculan seorang penyair.
Di era kekhalifahan Umayyah pila, terdapat beberapa aliran syair yang
berkembang, misalnya syair ghazal yang penuh nuansa cinta dan erotisme.
Syair ghazal ini dikembangkan oleh Umar bin Abu Rabiah. Selain itu,
berkambang juga syair politik yang dikenal dengan sebutan Al-Syi’r Al-Hizbi.
(6) llmu Kimia dan Kedokteran
Untuk keperluan praktis, ilmu kimia dam kedokteran turut berkambang pesat.
Tokoh terkenal yang mendalami bidang ini adalah Khalid bin Yazid bin
Mu’wiyyah yang belajar di Alexandria, mesir. Ia menerjemahkan karya-karya
Yunani di bidang kedokteran,kimia,farmasi, dan matematika ke bahasa Arab.
Tokoh lainnya dari golongan Nasrani adalah lbnu Atsal dan Abu Hakam Al-
Nashrani. Ia merupakan dokter pribadi khalifah Mu’awiyah bin Abu Sufyan.
Abu Hakam adalah spesialis bidang farmasi dan obat-obatan, dari pil ,
tablet,hingga ramuan herbal.

5
BAB lll
PENUTUP
A. kesimpulan
Secara umum,Dinasti Umayyah berhasil melahirkan peradaban islam yang luar
biasa. Dinasti Umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-321 H atau 661-750
M. Selama berkuasa Dinasti Umayyah terdapat empat belas orang Khalifah
Ciri-ciri sistem monarki kerajaan, adalah:
a. Raja adalah penguasa tunggal yang wajib ditaati oleh seluruh rakyat
b. Raja memiliki hak penuh untuk menentukan dan melaksanakan sesuatu
ketetapan hukum sesuai dengan kemauan sendiri
c. Rakyar berfungsi sebagai pembantu raja yang harus dimuliakan, dimakmurkan
dan dicukupi semua kebutuhannya
d. Semua pendapatan dan keinginan rakyat hampir tidak pernah diberi
kesempatan untuk mengungkapkan pendapat
e. Terjadi pengangkatan putra mahkota
f. Dalam pengelolaan pemerintahan,Muawiyyah mendirikan dua departemen

Perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan pada kekhalifahan Umayyah yaitu

a. Ilmu-lmu Agama
b. Ilmu Bahasa Arab
c. Ilmu Sejarah
d. Ilmu Kalam
e. Sastra
f. llmu Kimia dan Kedokteran

B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa materi yang kami buat masih banyak
kekurangan. Jadi itu kami meminta kepasa saudara saudari untuk memberikan saran,
kritik dan hal-hal lainnya yang bisa membangun kepada yang lebih baik. Agar
manfaat dari makalah ini dapat diambi pembacanya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Latar belakang berdirinya dinasti umayyah.html(diakses 01 juni 2021)

Hadi abdul.2021.sejarah peradaban islam.

A.jamil,dkk,sejarah kebudayaan islam,cv.Toha putra.semarang

Badri Yatim,sejarah peradaban islam,LSKIK,Jakarta,1993

DEPAG RI,sejarah kebudayaan islam,kelas III,2002

Anda mungkin juga menyukai